Anda di halaman 1dari 4

Fakultas Teknik

Universitas Sahid

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA.2021/2022

Mata Kuliah : Hidrologi


Kelas : PLA
Hari/Tanggal : Senin, 6 November 2021
Dosen : Dr. Ir. Dwi Nowo Martono, M.Si
Waktu : Senin, 6/11/2021 , pukul 16.00 WIB
Sifat Ujian : Terbuka

KETENTUAN :

TULISLAH PERNYATAAN FAKTA INTEGRITAS INI SEBELUMNYA MENGERJAKAN SOAL

Saya Bima Ghafara Menyatakan Demi Allah SWT, Tuhan YME bahwa saya mengerjakan Soal UTS
Hidrologi sendiri sesuai ketentuan Ujian, dan tidak memberikan jawaban yang telah saya kerjakan
kepada peserta lain dengan Berbagai alasan. Bila terbukti saya melanggar pernyataan ini, maka
saya bersedia mendapat nilai 0

Soal Ujian

1. Siklus hidrologi pada daerah tropis dengan dua musim (penghujan dan kemarau), menurut
saudara apakah ada ketidak seimbangan antara input air dan penguapan air. Jelaskan
jawaban saudara
Jawab :

Siklus hidrologi merupakan penggambaran pergerakan air yang melalui beberapa


proses di antara lain yaitu, Evaporasi merupakan berubahnya air menjadi uap,
penguapan dari permukaan air terjadi tergantung pada suhu air dan suhu udara karna
suhu air mempengaruhi kecepatan pergerakannya. Traspirasi merupakan peruabahan
air menjadi uap melalui tumbuhan atau tanaman, yang menyebabkan terjadinya
traspirasi adalah suhu, pergerakan angin dan sebagainya. Evapotranspirasi yaitu
penguapan air yang bersumber dari semua mahluk hidup di bumi. Sublimasi
Penguapan yang terjadi kaena es mencair seperti di kutub dsb. Siklus Hidrologi ini
terjadi karna penguapan air, jika terjadi musim kemarau maka siklus hidrologi pun
akan berkurang. Namun jika sedang musim hujan siklus hidrologi pasti akan sering
terjadi maka dari itu sering terjadinya banjir karna siklus hidrologi mengalami
ketidakseimbangan. Selain karna siklus hidrologi tidak mengalami keseimbangan,
Banjir juga bisa di sebabkan oleh ulah manusia, seperti menebang pohon secara liar
sehingga resapan airnya berkurang, buang sampah sembarangan dan tidak mendaur
ulang sampah plastik sehingga resapan air ke tanah terhambat. Hingga terjadilah
banjir karena tidak ada lahan yang mampu menahan resapan air yang turun.
2. Jelaskan perbedaan pengertian curah hujan dan intensitas curah hujan.
Jawab :
 Curah hujan yaitu jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama
periode tertentu.
 Intensitas Hujan adalah jumlah curah hujan dalam waktu tertentu ketika
intensitas tinggi berarti itu hujan lebat dan intensitas juga dapat untuk
memperkirakan efek dari hujan, seperti banjir dsb. Perbedaannya adalah
Intensitas merupakan banyaknya curah hujan dalam jangka waktu tertentu,
sedangkan Curah hujan yang di nyatakan dalam tinggi hujan ataupun volum
dalam satuan waktu.

3. Jelaskan cara menghitung rata rata curah hujan kawasan dengan jumlah titik penakar
hujan sangat terbatas jumlahnya dan distribusinya tidak merata serta berada pada
kawasan dengan topografi miring dan bergelombang. Berikan ilustrasi gambaran
lokasinya dan asumsikan jumlah dan distribusi titik penakar hujan dan metode
perhitungan yang anda pilih sendiri. (setiap mahasiswa membuat asumsi lokasi, jumlah
dan distribusi titik penakar hujan tidak boleh sama)

 Metode Rata-rata Al jabar

Batas DAS 1
2

Stasiun Hujan n

P = hujan rata-rata
Pi = tinggi curah hujan distasiun i,
i = 1, …,n.

SUATU DAS MEMPUNYAI 4 STASIUN HUJAN, STASIUN A = 50 MM, B =


40 MM, C = 20 MM DAN D = 30 MM. HITUNG HUJAN RERATA
DENGAN

PENYELESAIAN : STA. A BERADA TIDAK JAUH DARI DAS, JADI BERPENGARUH

JIKA STASIUN A BERADA JAUH DARI DAS MAKA DATA DI STASIUN A


TIDAK DIPERHITUNGKAN, SEHINGGA :
 Metode Isohyet
Isohyet adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan kedalaman hujan
yang sama. Pada metode Isohyet, dianggap bahwa hujan pada suatu daerah di
antara dua garis Isohyet adalah merata dan sama dengan nilai rata-rata dari
kedua garis Isohyet tersebut.

Keterangan :
PA = hujan yang diperkirakan pada St. A
NA = jumlah hujan tahunan normal pada St. A P1, P2…………….
Pn = hujan pada saat yang sama dengan hujan yang diperkirakan pada St. 1, 2……n N1,
N2,………….
Nn = jumlah hujan tahunan normal stasiun yang berdekatan
 Metode Polygon Thiessen

Metode ini memperhitungkan bobot/daerah pengaruh dari masing-masing stasiun hujan


> asumsi : hujan yang terjadi pada suatu luasan dalam DAS = hujan yg tercatat di sta.
terdekat > jadi mewakili luasan tsb.
 Jumlah stasiun hujan minimum 3 buah
 Penyebaran stasiun hujan bisa tidak merata.
 Tidak sesuai untuk daerah bergunung (pengaruh orografis)
 DAS dibagi menjadi poligon, stasiun pengamat hujan sebagai pusat.
 Apabila ada penambahan/ pemindahan stasiun pengamat hujan, akan
mengubah seluruh jaringan dan mempengaruhi hasil akhir perhitungan.
 Tidak memperhitungkan topografi.

Keterangan :
Pn = tinggi hujan pada stasiun1, 2….., n
An = luas daerah yang berpengaruh pada masing2 sta.

Anda mungkin juga menyukai