3. Pengaruh Kerja Sama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya dan Pendidikan terhadap
Kehidupan di ASEAN
2) Pekerja Migran
Pesatnya laju globalisasi meningkatkan jumlah pekerja migran dari berbagai negara.
Beberapa kasus pekerja migran yang menjadi perhatian negara-negara ASEAN antara lain
kerja paksa tenaga asing dengan biaya murah dan perdagangan pekerja rumah tangga migran.
Beberapa negara ASEAN menawarkan untuk menyusun peraturan terkait sistem rekrutmen,
penempatan kerja, dan besaran upah yang diberikan.
· Penguatan kerangka kebijakan regional bagi perlindungan pekerja migran: Fokusnya
adalah bantuan teknis kepada Kelompok Kerja ASEAN tentang Pekerja Migran, yang terdiri
dari serikat pekerja, organisasi nonpemerintah, organisasi pekerja migran dan akademisi,
untuk melakukan advokasi, lobi, menyusun rancangan dan menyelenggarakan konsultasi
regional dan nasional mengenai Deklarasi ASEAN dan suatu Instrumen ASEAN yang
bersifat mengikat bagi Perlindungan Tenaga Kerja Migran, sebagaimana ditetapkan dalam
mandat Rencana Aksi Vientiane ASEAN.
· Penguatan Aliansi Regional bagi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (Migran) (ADWA):
Fokusnya adalah mendukung jejaring nasional pekerja migran dan pekerja rumah tangga
migran dalam membentuk Aliansi Pekerja Rumah Tangga Asia di tingkat regional (Asian
Domestic Workers Alliance/ADWA) untuk mengadvokasi kesetaraan hak asasi manusia dan
perlindungan ketenagakerjaan bagi pekerja rumah tangga di Asia.
1. Dampak positif:
Negara dapat memenuhi kebutuhan yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri
Memperluas pasar bagi produk dalam negeri
Memperluas lapangan kerja
Menghasilkan devisa
Menambah pendapatan negara
Menghilangkan hambatan perdagangan internasional
Mempercepat pertumbuhan ekonomi
Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat
Terjadinya alih teknologi
Masuknya modal asing kedalam negeri
Dampak negatif:
• Cara untuk menghadapi dampak negatif globalisasi yaitu dengan mempersiapkan diri
sebaik-baiknya melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang optimal, bangsa Indonesia
dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga dapat bersaing di kancah dunia
Internasional.
• Sebagai kaum Muslim, kita hendaknya menanamkan nilai-nilai Islam di kehidupan sehari-
hari. Kita hendaknya menjalankan syariat Islam. Mengetahui mana yang halal dan haram.
Sehingga kita dapat memilah-milah pengaruh dari luar.
• Moralitas bangsa juga harus ditingkatkan. Di dalam dampak negatif globalisasi ini,
moralitas bangsa cenderung menurun kualitasnya. Ini tidak lepas dari tanggung jawab orang
tua, guru, dan pemerintah. Salah satu solusinya adalah melaksanakan pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan.
• Pemerintah Indonesia harus berupaya sekuat tenaga untuk memperjuangkan keadilan dan
keseimbangan antarbangsa. Upaya pemerintah tersebut harus selalu didorong dan didukung
oleh setiap warga negaranya.
• Sebagaimana yang kita ketahui, Indonesia merupakan 1 diantara 2 negara yang memberikan
permohonan agar Israel menghentikan serangan ke Jalur Gaza. Ini membuktikan kepedulian
bangsa kita terhadap perdamaian dan peradilan antarbangsa. Maka sebagai warga negara,
hendaknya kita mendukung upaya pemerintah.
4. Mendorong dan Mendukung Negara Maju untuk Memberikan Dana Perbaikan
Lingkungan
• Negara maju sangat diuntungkan dengan adanya globalisasi, sebab negara maju banyak
yang memiliki perusahaan transnasional. Perusahaan tersebut biasanya berdiri di berbagai
negara terutama di negara berkembang, termasuk di Indonesia.
• Aktifitas perusahaan tersebut membuat lingkungan hidup menjadi rusak oleh pencemaran
limbah atau asap pabriknya. Oleh sebab itu, sudah sepantasnyalah negara-negara maju
menyisihkan uang guna mendanai upaya-upaya perbaikan dan pelestarian lingkungan hidup.
• Tindakan ini sangat pantas diambil oleh Indonesia, karna buktinya banyak sekali hutan yang
dijadikan perindustrian. Lahan hijau pun semakin sulit ditemukan di saerah perindustrian.
Untuk memulihkan keadaan, Indonesia butuh dana dari perusahaan asing tersebut.
• Bila jiwa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme telah tertanam dengan kuat
pada setiap warga negara Indonesia tidak akan mudah dipermainkan oleh negara-negara yang
kuat dan maju.
• Menyukai kebudayaan luar adalah hal yang wajar. Namun kita harus tetap melestarikan
kebudayaan kita sendiri. Jangan sampai kebudayaan kita punah begitu saja seiring dengan
waktu. Apalagi kebudayaan itu seenaknya saja diambil oleh bangsa lain. Betapa malunya
kita?
• Walaupun zaman kini telah serba modern, kita harus tetap berpegang teguh kepada adat
istiadat. Apalagi kita sebagai masyarakat Minangkabau, dimana “adat basandi syarak, syarak
basandi kitabullah, syarak mangato, adat mamakai”.
• Sebenarnya selain Bali, banyak lagi pulau-pulau di Indonesia yang memiliki tempat yang
sangat indah untuk dikunjungi. Namun banyak lokasi yang tidak terjaga keasriannya sehingga
tidak menarik untuk dikunjungi. Maka seharusnya masyarakat selalu menjaga keasrian objek
wisata di daerah masing-masing misal wisata garut dan taman matahari di bogor.
• Cara-cara menjaga keasrian objek wisata dalam negeri seperti tidak membuang sampah
sembarangan, tidak mencoret-mencoret tembok, melakukan penghijauan disekitar
pegunungan, tidak membuang sampah ke sungai yang nantinya bermuara ke laut,
melestarikan terumbu karang, dan sebagainya