Anda di halaman 1dari 143

SISTEM IRIGASI SUBAK

Prof. Dr. Wayan Windia (HP: 081338735771)


TIM SUBAK FAK.PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
PENGANTAR
• Dosen : Prof.Dr.Wayan Windia (081 338 735
771) dan Dr.Ir. Sri Astiti (
• Siapa yang sukarela mau menjadi koordinator
kelas/tingkat (korlas/korti).
• Senen/Selasa : kuliah. Untuk praktikum dan
membuat resume buku (tidak di kelas)
• Nilai : laporan praktikum, resume buku, aktivitas
di kelas, UTS, Quiz, UAS.
PENGANTAR..lanjutan1
• Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unud : Kebudayaan.
• Esensi subak : harmoni dan kebersamaan.
• Bahan kuliah : buku subak yang elementer dan
advance.
• Jadwal :
(1) Praktikum, tgl. 21 Oktober; setor laporan
praktikum, tgl. 30/31 Oktober, di Subak
Lodtunduh di kawasan Desa Singekerta, Ubud.
(2) Setor resume buku, tgl. 25/26 September 2017.
PENGANTAR..lanjutan2
• Laporan praktikum dan resume buku tak
boleh ada plagiat. Kalau plagiat, nilainya
nol.
• Setor laporan praktikum dan resume harus
tepat waktu. Terlambat, nilainya nol.
• UAS : (?).
• Subak sebagai body of knowledge.
WAKTU KULIAH
SENEN:
• September : tgl. 4,11,18,25.
• Oktober : tgl. 2,9,16,23,30.
• Nopember : tgl. 6,13,20,27.
• Desember : tgl. 4 dan 11.
SELASA :
• September : tgl. 5,12,19,26.
• Oktober : tgl. 3,10,17,24.
• Nopember : tgl. 7,14,21,28.
• Desember : tgl. 5,12.
SEJARAH
Sumber : Sutedja, IWM. 2006. Dharmayana.
Penerbit Paramita, Surabaya.
• Pada tahun 914 M (Abad ke-10) terjadi bencana
letusan hebat Gunung Merapi.
• Terjadi pengungsian Kerajaan di Jawa Tengah
ke arah timur.
• Mpu Sendok, membangun Kerajaan Kahuripan
di Kaki Gunung Semeru (Hulu Sungai Berantas).
SEJARAH_2
• Raja Sri Kesari Warmadewa/Sri Ugrasena Warmadewa,
mendapat wahyu untuk terus menuju ke arah timur,
sampai di Sanur (Esa + Nur). Kemudian memerintah
Bali, hingga Raja Udayana Warmadewa.
• Beliau didampingi oleh Bhagawanta Istana : Rsi
Markandya.
• Sejarah mencatat, Rsi Markandya adalah arsitek
pembuatan sawah dan subak di Bali (Prasasti
Kelungkung dan Pandak Bandung). Abad ke-11 (Tahun
1071).
SEJARAH_3
Sumber : Sugitha, GM (2017), Perbincangan
spiritual.Yayasan Mustika Raung, Tabanan.
• Rsi Markandya, dua kali bolak-balik datang ke Bali.
Ditemukan bukti di Pantai Segara Rupek. Dalam rangka
membangun sawah dan subak di Desa Taro, Gianyar
(Subak Puakan).
Catatan Lain :
• Juga tercatat, dibangun Subak Pulagan di Tampaksring
(Hulu Tukad Pakerisan), oleh Raja Udayana. Kini subak
itu menjadi Warisan Budaya Dunia (WBD), tahun 2012.
SEJARAH_4
Sumber: Wirawan, AAB; IBW,Mantra; IWT. Eddy; dan IN
Sukiada. 2011. Usulan Pahlawan Nasional I Gusti
Ngurah Made Agung, Kerjasama Pemkot Denpasar dan
Unud, Denpasar.
• Tahun 1891 (Abad ke-19), puncaknya tgl. 20 Juni, terjadi
perang besar antara Kerajaan Badung dan Mengwi.
• Karena Mengwi merusak bendungan dan saluran air di
hulu (Tukad Mambal?), dan air irigasi ke Badung, macet.
• Setelah Punggawa Sibang membangkang, maka
ketegangan itu digunakan oleh Badung menyerang
Mengwi.
KULIAH KE - 1
APAKAH SUBAK ITU ??
CULTURE LANDSCAPE OF BALI PROVINCE: The Subak System as an
Manifestation of the Tri Hita Karana
SUBAK AS WORLD CULTURAL
HERITAGE
(1) Subak is a cultural tradition that makes up the landscape of
Bali. Subak has been present in Bali since the 11th century,
and is a traditional institution that implements the philosophy
of Tri Hita Karana in their activities.
(2) Subak system is a democratic and egalitarian system. Since
the 11th century has been managing a network of subak
temples, social, ecological environment terraced rice fields,
which includes all of the watershed in Bali.
(3) Subak temple is a unique institution as an inspiration of ritual
tradition which has been done since the past centuries in
Bali. Various rituals are performed at subak temple. It is a
manifestation of the implementation of the philosophy of Tri
Hita Karana.
Subak A. Subak B1,B2,&B3

Desa/Village
Subak A. Subak B1,B2,&B3

•Organisasi petani desa


pengelola air irigasi.
•Dalam sebidang sawah
tertentu (batas-batas
alamiah).
•Memiliki sumber air
irigasi.
•Memiliki pura.
•Otonum.
Subak A. Subak B1,B2,&B3

What subak is ? : Village area


•Water user association.
•It has certain rice field
(with natural boundaries).
•It has certain water
source.
•It has tample (subak
tample)
•Outonomy.
Subak Tample Rice Field
Dam/
Water- Subak A Subak B1, B2, & B3
Source

Subak :
•Water user association/ Village
Farmers manage irrigation
system.
•Managing a certain
rice fields.
•Managing at least one
water source.
•Managing at least one
subak tample.
•Autonomous.
•Hydrological/natural border.
•Sub-subak (if needed)
SAWAH, SUNYI DAN SEPI. DIKELOLA SISTEM SUBAK. APAKAH BISA BERLANJUT ?
APA ITU SUBAK ?
• Subak adalah organisasi petani pengelola air
irigasi dalam suatu areal sawah tertentu,
mendapatkan air dari suatu sumber tertentu,
paling tidak mengelola satu pura, dan bersifat
otonum ke luar dan ke dalam organisasinya.
• Gabungan beberapa subak yang mendapat air
irigasi dari satu sumber air, disebut dengan
subak-gde (Mis : gabungan Subak B1,B2, dan
B3, dalam slide sebelumnya).
• Gabungan subak-subak dalam satu sungai atau
lebih, disebut subak-agung, tapi salah satu
diantaranya harus dalam bentuk subak-gde.
(Lanjutan)
• Tidak ada hubungan struktural antara
subak, dengan desa. Tapi ada hubungan
koordinasi.
• Wilayah subak bisa terdapat pada lebih
dari satu desa, kecamatan, atau
kabupaten.
TUGAS SUBAK
• Distribusi air irigasi.
• Pemeliharaan saluran irigasi.
• Mobilisasi sumberdaya.
• Penanganan konflik.
• Aktivitas upacara agama.
KULIAH KE-2
CULTURE LANDSCAPE OF BALI PROVINCE: The Subak System as an
Manifestation of the Tri Hita Karana
APA KONDISI YANG MEMUNGKINKAN SUBAK
BERKEMBANG DI BALI ?

• Topografi Pulau Bali yang miring (ke utara dan


juga ke selatan). Pegunungan ada di tengah-
tengah kawasan Pulau Bali.
• Dengan demikian memungkinkan petani
mengempang sungai atau saluran irigasi, untuk
mengairi sejumlah sawah tertentu. Tanpa
khawatir meluapnya air pada persawahan.
• Karena air akan jatuh lagi ke saluran, untuk
mengairi persawahan yang lain.
(lanjutan)
• Kondisi ini juga memungkinkan petani
saling pinjam air irigasi. Baik antar subak
atau antar petani di dalam subak.
KULIAH KE-3
SAWAH, SUNYI DAN SEPI. DIKELOLA SISTEM SUBAK. APAKAH BISA BERLANJUT ?
Keterangan Gambar :
• Gambar sawah di atas menunjukkan komplek
persawahan yang dikelola subak di Bali. Terlihat
dalam topografi tanah yang miring.
• Petani membangun sawah, sesuai kontur tanah
yang ada. Petani tidak merusak lingkungan
tanah yang tersedia.
• Meskipun mungkin tidak efesien, namun mereka
melakukannya, agar tanah tidak erosi.
• Hal ini adalah cermin dari kebudayaan Bali,
sesuai konsep Tri Hita Karana
(lanjutan)
• Tri Hita Karana adalah landasan sistem
subak di Bali. Tri Hita Karana artinya, tiga
penyebab kebahagiaan hidup manusia. Tri
=tiga; Hita = kebahagiaan; dan Karana =
penyebab.
KULIAH KE-4
SUBAK SEBAGAI SUATU SISTEM
IRIGASI
• Apa itu sistem ?
- Suatu set rakitan elemen/sub sistem.
- Semua elemen memiliki hubungan
karena strukturnya,
atau karena memiliki hubungan timbal-
balik.
- Memiliki tujuan.
- Tujuannya, dipengaruhi oleh lingkungan.
• Apa itu sistem irigasi ?
Suatu sistem yang tujuannya adalah untuk
mampu melakukan pengelolaan dan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan air
pada lahan pertanian yang memerlukan.
• Apa itu sistem irigasi subak ? Hakekatnya
adalah sbb :
(i) Suatu sistem irigasi yang sepadan
dengan sosio-kultural masyarakat. (ii)
Mencapai tujuannya berdasarkan harmoni
dan kebersamaan. (iii) Berusaha menjaga
keseimbangan dengan lingkungnnya.
KULIAH KE-5
Sistem irigasi yang berlandaskan sosio-
kultural masyarakat
Kekuatan :
• Bersifat fleksibel.
• Bersifat good governance.
• Mampu beradaptasi dengan teknologi baru
• Mampu beradaptasi dengan dinamika budaya
sekitarnya.
Kelemahan :
• Tidak kuat menahan intervensi pihak luar.
Kondisi Bali
• Luas P Bali, 5632 km2.
• Luas sawah di Bali, lk. 85.000 ha.
• Alih fungsi lahan sawah, lk. 750 ha/tahun.
• Sudah ada perda tata ruang.
• Ada perda tentang jalur-hijau.
• Ada perda tentang subak.
Apakah elemen/sub sistem
subak ?
• Subsistem parhyangan (pola pikir/nilai-
nilai).
• Subsistem pawongan (sosial)
• Subsistem palemahan
(artefak/kebendaan).
Pola Pikir/
Parhyangan.

Sosial/ Lingkungan
Lingkungan Pawongan

Artefak/
Palemahan

Keterkaitan antar elemen pada sistem irigasi subak


KULIAH KE-6
DEFINISI SUBAK
• Menurut Peraturan Daerah No.9 Th.2012.
- Masy hukum adat yang bersifat sosio-
agraris-religius dan ekonomis.
(lanjutan)
• Subak menurut Sutawan, dkk. (1989).
- Perkumpulan petani pengelola air irigasi.
- Mendapat air dari satu sumber.
- Otonum ke luar dan ke dalam.
- Mengayom (mengelola) satu pura bedugul
atau lebih.
(lanjutan)
• Geertz (l972) hanya memandang subak
dari aspek fisik/artefak/kebendaan saja.
• Teken (l985) memandang subak dari
aspek fisik dan aspek sosial.
• Sutawan dkk (l989) memandang subak
dari aspek fisik, sosial, dan budaya.
SISTEM SUBAK SBG SISTEM KEBUDAYAAN
YANG SEPADAN DENGAN LANDASAN TRI HITA
KARANA (THK)

BUDAYA/PARHYANGAN

ARTEFAK/PALEMAHAN SOSIAL/PAWONGAN
KULIAH KE-7
SUBAK DARI ASPEK FISIK
• Bendung (Pada alur sungai yang menikung).
• Saluran irigasi (Diusahakan dulu sblm diputuskan
dibangun trowongon).
• Trowongan (Dibuat setengah melingkar).
• Bangunan-bagi (Dibuat dengan konsep tektek).
• Sawah (Konsep one inlet and one outlet system).
• Air (Ada konsep pelampias).
• Bale timbang (tempat Informal meeting).
• Bele subak (tempat pertemuan formal).
• Bangunan Pura subak
• Talang
BANGUNAN-BAGI TRADISIONAL- SISTEM NUMBAK
Bangunan-Bagi Subak yang sudah menggunakan semen
BANGUNAN-BAGI SISTEM NUMBAK
BANGUNAN-BAGI SISTEM NGERIRUN/BOX TERSIER
Keterangan Gambar
• Gambar di atas menunjukkan mahasiswa
Fak.Pertanian UNUD yang sedang
mengadakan penelitian untuk skripsi
dengan topik subak.
• Gambar diambil di Subak Lodtunduh,
Ubud, Gianyar.
KULIAH KE-8
MEMBAGI AIR IRIGASI DENGAN SISTEM TEKTEK
Keterangan Gambar
• Prinsip pembagian air di subak dengan sistem
tektek adalah proporsional.
• Luas ambang pembagian air tergantung dari
lebar saluran air yang tersedia.
• Petani pada umumnya memperlebar salauran
irigasi di mana bangunan-bagi akan dibangun.
• Tujuannya agar proporsi ambang bangunan-
baginya menjadi lebih lebar. Dengan demikian,
aliran air akan lebih lancar.
III.Fisik subak : blok sawah dengan : one inlet and one outlet system,
sebagai bagian dari kondisi Pelemahan

A1 A2 A3 A4

B1 B2 B3
BALE TIMBANG (TEMPAT PERTEMUAN INFORMAL)
TEMPAT PERTEMUAN FORMAL
KULIAH KE-9
SUBAK DARI ASPEK SOSIAL
• Ada anggota dengan hak dan kewajibannya.
• Ada pengurus dengan hak dan kewajibannya.
• Subak-gde dan Subak-agung.
• Ada susunan pengurus, umumnya strukturnya terdiri
atas :
- Pekaseh/Kelian Subak/Ketua Subak/Keliang Subak.
- Sekretaris.
- Bendahara.
- Beberapa Kelian Tempek (Ketua Sub - Subak).
- Anggota subak.
KULIAH KE-10
SUBAK DARI ASPEK
BUDAYA/SPIRITUAL
• Ada sistem pura (mulai dari pura pada sumber air dan
pura pada blok sawah petani).
• Ada berbagai pelaksanaan upacara.
• Ada konsep harmoni dan kebersamaan (merupakan
universalitas dari THK).
• Ada konsep pura sebagai bagian dari kontrol (spiritual)
dalam pelaksanaan aktivitas subak, untuk mencegah
konflik.
PURA DI DANAU BERATAN SUMBER AIR BALI BAG. TENGAH
AIR SAMPAI DI SAWAH. SEORANG IBU MENGHATURKAN SESAJEN
MENJELANG PANEN
MELAKUKAN PERSEMBAHYANGAN
MEPEED
No. Name of ritual Period Purpose
1. Ngendagin/memungkah/ Starting to flow rice field To have permission from the God (Fertility God living on
nuasen tedun the ricefield) that farmer is preparing the land for
planting
2. Pengwiwit/ngurit Preparing seedling work To wish to the God for having good seedling before
transplanting process
3. Nuasen nandur Transplanting of seedlings To wish to have good transplanting and good growth of
seedlings transplanted
4. Ngulapin After transplanting of seedling To wish to the God in order that the rice crop will grow
and there are seedling damage well

5. Ngeroras After 12 days transplanting To wish to the God in order that the rice crop will grow
well
6. Mubuhin After 15 days transplanting To wish to the God in order that the rice crop will grow
well
7. Neduh/Ngebulanin After 35 days transplanting To wish to the God in order that the rice crop will grow
well
8. Nyungsung/ngiseh/ngela After 42 hari transplanting To wish to the God in order that the rice crop will grow
nus/dedinan well

9. Biukukung/miseh/ngiseh Starting flowering of rice To wish to the God in order that the rice crop will grow
well
10. Nyiwa Sraya After flowering To wish to the God in order that the rice crop will grow
well and bring good yield
11. Ngusaba/ngusaba After the rice mature To wish to the God in order that the rice crop will grow
nini/mantenin Dewi Sri. well and bring good yield

12. Mebanten manyi. Preparing harvest To wish to the God in order that the harvest bring good
yield
13. Ngerasakin After finishing harvest To say thanksgiving to the God in which his harvest is
good and prepare to have further planting

14. Mantenin After storaging harvested rice To say thanksgiving to the God in which farmer could
storage the harvested rice
15. Ngerestiti/Nangluk If there is vulnerable diseases To wish the God in order that there is no past and
merana diseases any more
PRINSIP KAJIAN SUBAK DARI
SUDUT PANDANG SOSIOLOGIS
• Tujuan
• Kepercayaan
• Perasaan
• Norma (Peraturan)
• Sanksi
• Status dan Peranan.
• Kekuasaan
• Pelapisan Sosial/Jenjang Sosial
• Fasilitas
• Wilayah
KULIAH KE - 11
SUBAK SEBAGAI SISTEM TEKNOLOGI

• Apa itu teknologi ?


• Subsistem teknologi.
- Software, Hardware, Humanware, Organoware, dan
Infoware.
• Ciri teknologi.
- Scaling-up and scaling down.
- Rutinity.
- Transferable.
SUBAK DILIHAT DARI SUDUT SISTEM
KEBUDAYAAN
• SUBSISTEM KONSEP/POLA PIKIR
• SUBSISTEM SOSIAL
• SUBSTEM ARTEFAK/KEBENDAAN
SUBAK ADALAH MERUPAKAN SUATU SISTEM
TEKNOLOGI YANG BERKEMBANG SEDEMIKIAN
RUPA SEBAGAI BAGIAN DARI FENOMENA
BUDAYA MASYARAKAT SETEMPAT
(LANJUTAN)
SISTEM KEBUDAYAAN
SUBAK
SISTEM Subsistem pola pikir/ Subsistem Sosial Subsistem artefak/
TEKNOLOGI Konsep/nilai kebendaan

Subsistem TIDAK ADA


Software ELEMEN
Subsistem TIDAK ADA
hardware ELEMEN
Subsistem TIDAK ADA
humanware ELEMEN
Subsistem
organoware
Subsistem
infoware
KULIAH KE- 12
TUGAS/FUNGSI SUBAK
• MENEMUKAN SUMBER AIR DAN DISTRIBUSI
AIR IRIGASI.
• PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI.
• PENGERAHAN SUMBERDAYA.
• PENANGANAN KONFLIK.
• AKTIVITAS RITUAL/KEAGAMAAN.
AWIG-AWIG/PERATURAN SUBAK
• BERSIFAT RULE IN USE.
• KASUISTIS.
• FLEKSIBEL.
• KESEPAKATAN.
• MENEGAKKAN HARMONI DAN
KEBERSAMAAN.
INTERVENSI PEMERINTAH

• DALAM PEMANFAATAN SBG PENUNJANG


PEMBANGUNAN NASIONAL (BIMAS DLL.).
• DALAM PEMBANGUNAN PROYEK JARINGAN
TERSIER.
• DALAM PEMBUATAN AWIG-AWIG.
• TIDAK BERSIFAT BLOCK GRANT.
• SISTEM PELAKSANAAN LOMBA SUBAK.
KULIAH KE-13
PENGEMBANGAN SUBAK SBG LEMBAGA
EKONOMI
• BUKAN HAL BARU BAGI SUBAK.
• POLISENTRISITAS SUBAK, DESA ADAT, DAN
DESA DINAS.
• KOPERASI TANI (Based on subak system).
• MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL
(SEKTOR PARIWISATA).
PEMBANGUNAN SUBAK
BERKELANJUTAN
• Apa itu berkelanjutan (sustainable) ?
• Apa syarat agar subak bisa berlanjut ?
• Apa perlu di Bali subak harus berlanjut ?
PENELITIAN SUBAK
PROSES PENELITIAN SUBAK
• Miqueal Covarubias (Belanda), th. 1920.
Menyinggung subak dalam bukunya : The Island of Bali.
Mendefinisikan subak dari sudut pertanian.
Subak adalah : persatuan pertanian.
• Clifford Gertz (USA), th.1972.
Mendefinisikan dari aspek fisik saja.
Subak adalah : hamparan sawah yang memiliki saluran irigasi.
• I Gusti Bagus Teken (IPB), th.1975.
Mendefinisikan subak dari aspek fisik dan sosial.
Subak adalah : Organisasi petani dalam suatu kawasan sawah
tertentu.
PROSES…
• Sutawan,Windia,Sucipta,Pitana,Suteja, dan
Sudana (UNUD),1989.
Mendefinisikan subak dari aspek fisik,sosial, dan
kultural.
Subak adalah : petani pengelola air irigasi,
dalam suatu kawasan sawah tertentu dengan
batas-batas alami, mendapatkan air irigasi dari
satu sumber tertentu, memiliki minimal satu pura
subak, dan bersifat otonum ke luar dan ke
dalam.
PROSES……
• Perda No. 9 tahun 2012.
Subak adalah : organisasi tradisional di
bidang tata guna air dan tataguna
tanaman, di tingkat usaha-tani pada
masyarakat adat di Bali, yang bersifat
sosio-agraris, religius, ekonomis yang
secara historis terus tumbuh dan
berkembang.
RRA (PCKP) DAN PRA (PPKP)
RRA=Rapid Rural Appraisal. PCKP=Pemahaman Cepat Kondisi
Pedesaan. PRA=Participatory Rural Appraisal. PPKP=Pemahaman
Partisipatif Kondisi Pedesaan.

PENELITI

ORANG KETIGA
RESPONDEN YANG PAHAM

CATATAN : RRA UNTUK MENCARI DATA DAN PRA UTK PEMBERDAYAAN


TATA KERJA PENELITIAN
SUBAK
• Harus tahu susunan pengurus subak dan peta
sistem subak
• Melakukan transek/walkthrough.
• Wawancara terbuka/mendalam, menggunakan
pedoman wawancara (penelitian
kualitatif).Dengan pengurus, pemuka masy dll.
• Wawancara tertutup, menggunakan daftar
pertanyaan /questionaire (penelitian kuantitatif).
Dengan anggota, kalau diperlukan.
WAWANCARA UNTUK APA?

• UNTUK MENDAPATKAN DATA : LAKUKAN


RRA (RAPID RURAL APPRAISAL)/PCKP
(PEMAHAMAN CEPAT KONDISI PEDESAAN).
• UNTUK PEMBERDAYAAN SUBAK : LAKUKAN
PRA (PARTICIPATORY RURAL
APPRAISAL)/PPKP (PEMAHAMAN
PARTISIPATIF KONDISI PEDESAAN).
TRANSFORMASI SISTEM
SUBAK
• Beda antara transformasi dan transfer.
• Dapat ditransformasi kalau sudah dapat
dibuktikan bahwa subak sebagai suatu
teknologi.
• Dapat menggunakan metode inverse matrik.
• Makna kemampuan transformasi.
• Dengan beberapa asumsi.
DINAMIKA CAKUPAN SISTEM
SUBAK
• CAKUPAN PADA SAAT AWAL BERDIRI.
• PERKEMBANGAN CAKUPANNYA.
KULIAH KE-14
ANALISA GENDER PADA SISTEM
SUBAK
• Peranan wanita pada subak dan sektor
pertanian.
• Diatur oleh subak yang bersangkutan.
• Kerjasama laki-laki dan wanita dalam aktivitas
subak.
• Proses pengambilan keputusan.
• Kasus Sumbar dan Bali.
APA YANG HARUS DILAKUKAN
AGAR SUBAK BISA BERLANJUT?
Subsistem pola-pikir
• Pemerintah memiliki kebijakan yang memihak sektor pertanian
(termasuk subak), yang tercerminan pada alokasi dana pada
APBD.
• Perlu fasilitasi untuk bisa dikembangkan konsep harmoni dan
kebersamaan antar sector perekonomian.
• Perlu dibangun kesadaran bahwa sektor pertanian memiliki fungsi
tangible dan intangible.
• Perlu ada kebijakan/dorongan untuk mengembangkan pendidikan
menengah di sektor pertanian.
• Perlu kebijakan untuk meringankan beban petani.
• Perlu ada kebijakan/aturan yang tegas tentang berapa
seharusnya ada sawah di daerah tertentu.
• Perlu ada peraturan daerah (perda) tentang sistem subak, yang
memberdayakan subak.
Subsistem sosial

• Sistem subak diberdayakan di bidang ekonomi


• Bantuan pemerintah untuk kegiatan bisnis di
sektor pertanian di perbesar.
• Petani perlu dididik untuk berdagang.
• Perlu dibentuk wadah koordinasi antar subak.
• Perlu dibentuk lembaga sedahan-agung yang
mandiri yang setara dengan dinas/badan di
tingkat kabupaten.
Subsistem artefak/kebendaan
• Perlu ada dana yang bersifat block grant .
• Kredit perbankan perlu lebih memihak pada sector
pertanian .
• Sawah yang ditetapkan harus dipertahankan di suatu
wilayah tertentu perlu diberikan kompensasi yang
sepadan.
• Sebelum ditetapkan aturan (perda) untuk menetapkan
sejumlah sawah, perlu ada proyek percontohan.
• Perlu ada bantuan peralatan kepada petani/subak.
• Perlu ada pengembangan industri hilir.
PDAM
Air Pajak
Kemasan / PBB
Isi Ulang

Harga
Produk BPN
Rendah

Konglomerat /
Pencemaran
Korporasi
Pura
Laban Ke Payangan

Ke Blahkiuh

Ke Peliatan/Ubud
UTARA
Pompa Bensin

Ke Desa Mas

NB: Pura Laban, tempat ber


Kumpul.

Ke Celuk
Patung
Barong
Di-
Tegaltamu-
Batubulan.
PRAKTIKUM SUBAK
A. FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM (max: tiga halaman).
I. Pengantar
Berikan argumen, mengapa perlu melakukan kegiatan
praktikum dalam MK Subak, dll.
II. Pelaksanaan
Laporkan, apa yang dikerjakan selama kegiatan
praktikum.
III. Kesan dan Pesan
Sampaikan kesan (termasuk : ilusi, inspirasi, imaginasi,
kalau ada) dan pesan (untuk subak, petani, pemerintah,
dan praktikum yad).
PRAKTIKUM SUBAK..lanjutan.
B. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
• Sebagai lampiran laporan praktikum, boleh membuat puisi.
• Laporan praktikum disetor: Senen, tgl. 30 Oktober 2017. Atau
selasa (yang kuliah Selasa).
• Berangkat dari Kampus Sudirman (lapangan parkir Gedung
Agrokomplek) pada jam 07.00 pagi.
• Harus membawa : (makan siang dan minum, topi).
• Mahasiswa yang punya mobil harap di bawa, ajak teman-teman
yang dari jauh (luar pulau).
• Mahasiswa yang merasa kaya harap memberikan sumbangan
sukarela kepada subak. Uang praktikum prodi akan diberikan
kepada subak.
CERITA TENTANG SAWAH
pematang sawah berhamburan
membujur, melintang
tertata indah
dalam damai, dan harmoni

aku menyusurinya sampai jauh


terlunta lunta, sendiri
dalam sepi, tak bertepi
dalam panas membara
dalam belaian hembusan angin
dalam ilusi tentang para leluhur yang perkasa
CERITA, lanjutan …
dewa dan dewi melongokkan wajahnya
menatap wajah-wajah kami yang lesu
aku mendengar lolong anjing
yang membelah malam
yang membelah bukit-bukit
yang berjejer
bagaikan wanita yang sedang tidur di waktu malam

dewa dan dewi


mendengar derita kaum tani
mendengar cerita kaum kapitalis yang angkuh
mendengar deru, deburan cintaku, yang jauh di pulau….

Subak Lodtunduh, Nopember 2011.


CERITA TENTANG CINTA
Dalam keheningan malam
Dua hati terpaut
Remang remang, bulan purnama
Kurenda mimpi

Lihat, nun jauh di bibir horison


Ada asa
Ada ketulusan hati
Menghiasi relung relung hati

Aku terbuai dalam deburan angin dan ombak


Kuberserah diri
Rindu dan mimpiku tak bertepi
Duh sayangku,
Mencintaimu adalah inginku
Memilikimi adalah dambaku
Meski jarak jadi pemisah
Tapi kita tak akan bisa berpisah

Subak Lodtunduh, Nopember, 2011


PEMBAGIAN TUGAS PERKULIAHAN
MATA KULIAH SISTEM SUBAK
(TAHUN KULIAH 2014/2015)
Catatan :
•Pelaksanaan UAS, sesuai jadwal yang nanti ditetapkan oleh Fakultas Pertanian.
•Pelaksanaan praktikum lapangan diadakan, Sabtu, tgl. 1 Nopember 2014. (Sehari-hari tidak ada praktikum).

Minggu ke :/Tgl. PENGAJAR/POKOK BAHASAN Keterang


KELAS A KELAS B an
I/5-9-2014 Tim Pengajar (Pendahuluan) Tim Pengajar (Pendahuluan)
II/12-9-2014 Wayan Sudarta Sri Astiti (Karakteristik dan kearifan
(THK:Falsafah/Landasan subak. lokal subak)
III/19-9-2014 Wayan Sudarta (Sebagai sebagai Sri Astiti (Fungsi internal dan
sistem :sosial, budaya, dan teknologi. eksternal sistem subak)
IV/26-9-2014 Wayan Sudarta (Subak dilihat dari Sri Astiti (Peranan gender dalam
aspek: fisik, sosial, dan budaua). sistem pertanian subak)
V/3-10-2014 Sri Astiti (Karakteristik dan kearifan Wayan Sudarta
lokal subak) (THK:Falsafah/Landasan subak.
VI/10-10-2014. Sri Astiti (Fungsi internal dan Wayan Sudarta (Sebagai sebagai
eksternal sistem subak) sistem :sosial, budaya, dan
teknologi.
VII/17-10-2014. Sri Astiti (Peranan gender dalam Wayan Sudarta (Subak dilihat dari
sistem pertanian subak) aspek: fisik, sosial, dan budaua).
VIII/24-10-2014. UTS UTA Dar/Sri
IX/31-10-2014. Ketut Suamba (Awig-awig dan Wayan Windia(Dinamika cakupan
perarem sistem subak). pengelolaan sistem subak)
X/7-11-2014 Ketut Suamba (Aktivitas ekonomi Wayan Windia (Transformasi sistem
pada sistem subak). subak)
XI/14-11-2014. Ketut Suamba (Keberlanjutan sistem Wayan Windia (Penelitian pada
subak) sistem subak).
XII/21-11-2014 Wayan Windia(Dinamika cakupan Ketut Suamba (Awig-awig dan
pengelolaan sistem subak) perarem sistem subak).
XIII/28-11-2014 Wayan Windia (Transformasi sistem Ketut Suamba (Aktivitas ekonomi
subak) pada sistem subak).
XIV/5-12-2014 Wayan Windia (Penelitian pada Ketut Suamba (Keberlanjutan
sistem subak). sistem subak)
XV/12-12-2014 Tim pengajar (diskusi laporan Tim pengajar (diskusi laporan
praktikum) praktikum).
- UAS UAS Dar/Win
SUBAK DAN LONTAR :
LONTAR SRI PURANA
• Sawah dianggap sama dengan tempat suci (sanggah atau pura).
• Lontar ini memuat aturan tentang bagaimana cara menyucikan
sawah, sbb.
1. Memasang sanggah tetwan, banten suci dua perangkat lengkap,
bebek putih diguling, dilengkapi dengan upakara, lingga, dan uang
121.
2. Di bawah : dibuat asagan, upakaranya : daksina satu buah, pras
ajengan, sesayut pengambean, tetebasan guru piduka, al : beras
satu kulak dibuatkan tumpeng berujung hati, tumpeng disarungi
janur dihias pelekir, ayam putih dipanggang, alasnya kulit sayut,
alas dasarnya beras satu kulak, benang satu tukel, uang 225.
3. Di sawah, tidak boleh berkata kasar, tidak boleh bercumbu, dan tidak
boleh bercinta.
LONTAR SRI TATWA
• Di sawah petani tidak boleh sewenang-wenang. Harus
harmoni dengan petani lainnya.
• Tidak boleh kikir, seenaknya meratakan perbatasan,
mencabut penghalang perbatasan, menutup jalan,
mematok pematang sungai, atau parit sebagai
sawahnya.
• Perbuatan seperti itu, dikutuk Sang Hyang Kala Ibu
Pertiwi. Belum ada hasil, orang itu akan sakit. Harus
diresapkan, dan jangan melanggar ujaran sastra.
• Sumber : I Gede Anom Ranuara. 2017. Subak selayang
pandang sastra tradisional, disampaikan dalam bimtek
subak Kota Denpasar, tgl. 19 September 2017.

Anda mungkin juga menyukai