Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sanil Rawi Krisna

Nim : 1806511121
Program studi : Agribisnis
Kelompok : 8 ( Platycerium )
dan Agroforestry

Potensi Pertanian Di Daerah Bekasi

Pemerintah Kabupaten Bekasi menilai, potensi pertanian di wilayah Kabupaten Bekasi


masih sangat tinggi. Kondisi ini dibuktikan dengan masih tersedianya lahan pertanian di
setiap kecamatan.

Demikian ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Uju, saat


menghadiri hari Krida Pertanian Ke 45 yang dilaksanakan Kantor Kecamatan
Tambelang, kemarin.

Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini, diikuti 23 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Bekasi. Setiap Kecamatan memamerkan hasil potensi pertanian yang ada di
wilayahnya masing-masing.

Menurut Uju, di hari Krida yang ke 45 ini, menjadi ajang pembuktian bahwa pertanian
masih ada di Kabupaten Bekasi. Hal itu dibuktikan dengan pameran dari setiap
Kecamatan. Bahkan tidak hanya hasil padi saja yang di pamerkan, ada juga hasil
pertanian hidroponik.

“Masih banyak potensi pertanian, seperti palawija, padi, sayur mayur, perikanan dan
lain sebagainya.” ucapnya saat ditemui.

Saat ditanya maraknya alih fungsi lahan di Kabupaten Bekasi, dia menegaskan
pemerintah Kabupaten Bekasi tidak sewenang-wenang. Menurutnya, harus dilihat
kebutuhan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui perda tata ruangnya akan
tetap melindungi lahan-lahan pertanian.

“Saya berharap di hari Krida ini, tidak hanya semacam serimonial saja, tapi harus ada
momen untuk introfeksi apa saja kelemahan-kelemahan kita yang harus diperbaiki di
tahun-tahun berikutnya,” harapnya.
Selain itu menurutnya, kesejahteraan petani di kabupaten Bekasi saat ini sudah
membaik. Hai ini seiring meningkatnya hasil pertanian. Kabupaten Bekasi seperti
Kecamatan Pebayuran, Muara Gembong, Cabang Bungin, Sukakarya, Sukawangi,
Babelan dan Tarumajaya umumnya daerah yang memiliki potensi ekonomi di bidang
pertanian dan perikanan laut (Muara Gembong, Babelan, dan Tarumajaya). Selain
potensi pertanian, Kecamatan Babelan merupakan Kecamatan di Kabupaten Bekasi yang
memiliki potensi minyak dan gas bumi. Kecamatan yang secara geografis terletak
berada di tengah Kabupaten Bekasi adalah kecamatan dengan basis industri berskala
menengah dan besar serta kecamatan yang berkembang dalam sektor industri,
perdagangan dan jasa seperti Kecamatan Cikarang Barat, Cikarang Utara, Cikarang
Selatan, Tambun Selatan, dan Cibitung. Sementara wilayah yang berada di selatan
merupakan wilayah perkebunan kehutanan, pertanian dan peternakan. Secara Geografis
letak Kabupaten Bekasi berada pada posisi 6030’6” Lintang Selatan dan106048’28”
sampai 107027’29” BujurTimur. Topografinya terbagi atas duabagian, yaitu dataran
rendah yang meliputi sebagian wilayah bagian utaradan dataran bergelombang di bagian
selatan, secara administratif KabupatenBekasi sebagai bagian wilayah dari Provinsi
Jawa Barat yang mempunyailuas wilayah 127,388 ha, yang terbagi menjadi 23
Kecamatan dan 187 Desadengan batas-batas wilayah di sebelah barat berbatasan
dengan Kota madya Bekasi dan DKI Jakarta, sebelah timur dengan Kabupaten
Karawang, sebelahutara dengan laut Jawa dan sebelah selatan dengan Kabupaten
Bogor (BPSKab. Bekasi, 2014). Kabupaten Bekasi merupakan bagian dari wilayah di
Provinsi Jawa Barat dengan tingkat produksi padi yang cukup tinggi. Halini
dipengaruhi oleh keberadaan. Kabupaten Bekasi di hilir DASCiliwung. Tetapi saat
ini mengalami penurunan produktivitas akibat perubahan iklim, fungsi lahan
pesawahan dan tata pengelolaan pertanian. Berikut analisa faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi padi di Kabupaten Bekasi. Febriana Nasrul pada hari Senin,12
Oktober 2020, melakukan kunjungannya ke Komunitas Petani, di Desa Jaya Sampurna,
Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kunjungan tersebut bertujuan untuk
berdiskusi langsung kepada para perwakilan petani dari beberapa Kecamatan, di
Kabupaten Bekasi mengenai kendala dan potensi yang ada.

Kecamatan Serang Baru dipilih karena disekitar wilayah itu masih banyak dijumpai petani
berbagai komoditi dan peternak tradisional serta potensi lahan pertanian yang masih luas.
Kemajemukan Pertanian itu memungkinkan sebagai sarana peningkatan hasil pangan lokal
daerah. Ditambah dengan adanya Kali Cikarang yang dapat mencukupi supply air bagi
kebutuhan pengairan para Petani sepanjang musim, menjadikan faktor pendukung
berkembangnya pertanian di wilayah tersebut.

Kunjungan dan diskusi singkat itu dihadiri diantaranya Perwakilan Petani dari Kecamatan
Setu, Kecamatan Cikarang Barat, Kecamatan Cikarang Selatan dan Kecamatan Serang
Baru. Antusiasme juga ditunjukkan dengan hadirnya pendamping petani dari Kabupaten
Indramayu dimana petani disana masih banyak mengelola lahan milik perhutani.

Dalam diskusi dan pemantauan di lapangan oleh Komite Tanaman Pangan DPP HKTI ini,
diperoleh beberapa masalah dan potensi yang di sampaikan oleh para petani. Mulai dari
masalah klasik seperti fianansial, kelangkaan pupuk, permainan tengkulak hingga
pentingnya kebutuhan pembinaan dan pendampingan untuk peningkatan hasil tani. Disisi
potensi, Kebutuhan akan karbohidrat, protein nabati dan hewani di daerah penyangga
kawasan industri ini sangat tinggi. Namun disayangkan saat ini belum bisa tercukupi oleh
petani lokal sehingga kebutuhan tersebut masih di supply dari luar daerah seperti daerah
Bogor dan Karawang.

Pentingnya professionalisme dalam Budidaya, modernisasi dalam pengelolaan lahan


hingga pengaplikasian teknologi pengolahan hasil Pertanian bagi para petani lokal, sangat
dibutuhkan. Hal itu mengharuskan adanya sinergi dan keterlibatan berbagai pihak untuk
dapat meningkatkan hasil Pertanian dari hulu sampai hilir. Mencetak SDM yang handal
dibidang Pertanian dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan lokal yang berkualitas
merupakan target utama pengembangan Pertanian.

Dalam diskusi tersebut Febriana Nasrul atau yang sering dipanggil Riri menyampaikan,
kita butuh petani tangguh yang sungguh-sungguh dalam menggeluti usaha taninya, bukan
hanya dipermukaan, digembar-gemborkan, dipoles tapi setelah ditelusuri ternyata tidak
berjalan, bahkan tidak ada. Aktualisasi diperlukan dalam membawa misi Indonesia Maju.
Mulai dari kesiapan SDM hingga SDA nya.
Dibutuhkan kesatuan tekat dan tujuan antara masyarakat dan pemerintah dalam
peningkatan hasil Pertanian. Disaat pandemi Covid-19 ini, Pertanian menjadi faktor utama
ketahanan Pangan disaat berbagai lini usaha dan jasa mengalami gejolak, tambahnya.

Dia berpesan, kita jangan sampai ketinggalan dengan bangsa lain, SDA dan SDM untuk
Pertanian harus segera teridetifikasi dan ditingkatkan agar memberikan output dan input
positif demi kemajuan Bangsa. Keterlibatan millenial dalam dunia pertanian menjadi
sangat penting untuk memberikan pola semangat Modernisasi Pertanian. “Jadi para
millenial jangan terpaku dan menunggu untuk menjadi Pekerja, jadilah enterpreneur yang
berbasis Agricultural networking, itu yang akan membuat negara agraris ini dikenal di
seluruh dunia”, tutupnya.

Bupati mengatakan, mempertahankan lahan pertanian sangat penting untuk


mempertahankan ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Bekasi apalagi ditengah
pandemi saat ini. "Nanti akan kita Perda-kan lahan pertanian yang berkelanjutan. Kita juga
sudah membahas di DPRD. Saya berharap kepada Dinas Pertanian untuk terus membina
masyarakat Kabupaten Bekasi agar diberikan pendidikan terkait pertanian modern agar
nantinya pertanian di Kabupaten Bekasi bisa lebih maju lagi," katanya.

Bupati menambahkan lahan yang sudah ada akan dipertahankan jangan sampai berubah
menjadi lahan pemukiman. Dirinya juga mengapresiasi kepada Kepala Desa, Lurah dan
juga para Camat yang sudah menyelenggarakan HKP ke-48 tingkat Kecamatan.

"Mudah-mudahan usai covid-19, setiap kecamatan menyelenggarakan HKP sebagai bentuk


apresiasi para petani, dimana pertanian kita harus sudah terintegrasi dengan pariwisata, dan
industri. Bagaimana pertanian dan industri kita sinergikan menjadi sebuah kekuatan di
Kabupaten Bekasi," ucapnya.

Eka juga mengatakan pihaknya mempunyai tekad kuat mempertahankan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (LP2B) karena menurutnya Kabupaten Bekasi merupakan wilayah
yang mempunyai ciri khas pertanian. "Meskipun menjadi daerah industri dan daerah pusat
ekonomi, tetapi urusan pertanian harus kita junjung tinggi, tinggal bagaimana nanti kita
mengemas pertanian menjadi pertanian modern," 
Daftar Pustaka

https://bekasi.pojoksatu.id/baca/potensi-pertanian-di-kabupaten-bekasi-dinilai-masih-
tinggi-asal
https://nuansarealitanews.com/2020/10/dpp-hkti-temui-petani-di-kabupaten-bekasi/
https://www.tagar.id/pemkab-bekasi-pertahankan-lahan-pertanian
https://www.researchgate.net/publication/332082147_TINJAUAN_SPASIAL_PRODUKS
I_PADI_DALAM_UPAYA_MENINGKATKAN_KETAHANAN_PANGAN_DI_KABU
PATEN_BEKASI

Anda mungkin juga menyukai