Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN

ACARA 6

EVAPOTRANSPIRASI

DI SUSUN:

TYCHO ATHALLA DOA (22/23516/SPKS E)


CO ASISTEN:
DESSY FITRIANI AMALIA (21/22439/ANTAN A)

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN STIPER

YOGYAKARTA

2023
ACARA 6

A. JUDUL ACARA : EVAPOTRANSPIRASI


B. TUJUAN : Mengetahui dan mengukur laju evapotranspirasi

C. PENDAHULUAN

Evapotranspirasi merupakan proses alamiah yang terjadi di alam dan


melibatkan penguapan air dari permukaan tanah, tumbuhan, dan komponen lainnya.
Istilah ini mengacu pada gabungan dua proses penting, yaitu penguapan dan
transpirasi. Dalam bahasa Indonesia, evapotranspirasi sering diterjemahkan sebagai
"penguapan dan transpirasi".
Mari kita bahas mengenai penguapan terlebih dahulu. Penguapan adalah
proses perubahan air dari bentuk cair menjadi gas atau uap air. Hal ini terjadi ketika
energi matahari memanaskan permukaan air di lautan, danau, sungai, atau tanah.
Seiring dengan meningkatnya suhu, partikel-partikel air bergerak dengan lebih cepat
dan akhirnya berubah menjadi uap. Penguapan juga terjadi dari permukaan
tumbuhan, seperti daun, melalui proses yang disebut transpirasi.
Selanjutnya, transpirasi adalah proses di mana tumbuhan mengeluarkan uap
air melalui stomata pada daun mereka. Stomata merupakan celah kecil yang terdapat
pada permukaan daun yang membantu dalam pertukaran gas. Selama transpirasi,
tumbuhan menyerap air melalui akarnya dan mengangkutnya ke daun melalui xilem,
sistem pembuluh dalam tumbuhan. Air kemudian menguap melalui stomata,
menciptakan tekanan negatif yang membantu menarik lebih banyak air dari akar ke
atas.
Evapotranspirasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
jumlah total air yang hilang dari suatu wilayah, termasuk penguapan dari permukaan
tanah dan air serta transpirasi dari tumbuhan. Hal ini merupakan faktor penting
dalam siklus air di alam, karena mengatur ketersediaan air bagi kehidupan tanaman
dan hewan, serta mempengaruhi pola cuaca dan iklim.
Perhitungan evapotranspirasi melibatkan beberapa faktor, seperti suhu udara,
kelembaban relatif, intensitas sinar matahari, dan karakteristik lahan. Metode yang
umum digunakan untuk mengukur evapotranspirasi adalah dengan menggunakan
evapotranspirometer atau menggunakan data meteorologi seperti suhu udara,
kelembaban relatif, dan kecepatan angin.
Pemahaman terhadap konsep evapotranspirasi penting karena dapat
digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti perencanaan irigasi pertanian,
manajemen sumber daya air, dan pemodelan hidrologi. Dengan mengetahui jumlah
air yang hilang melalui evapotranspirasi, kita dapat mengatur penggunaan air dengan
lebih efisien dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Secara kesimpulan, evapotranspirasi merupakan proses penting dalam siklus
air di alam. Hal ini melibatkan penguapan air dari permukaan tanah, air, dan
tumbuhan melalui penguapan dan transpirasi. Konsep ini memiliki peranan penting
dalam pengelolaan sumber daya air dan pemahaman terhadap ekosistem.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Alat : Gelas ukur, corong, toples plastik

Bahan : Bibit tomat

2. CARA KERJA
1. Siapkan bibit tomat yang ditanam pada baby polybag.
2. Siram hingga mencapai kapasitas lapang.
3. Timbang polybag.
4. Masukkan polybag ke dalam toples, tutup rapat, danletakkan di tempat
yang terkena sinar matahari selama 3 hari.
5. Masukkan air yang tertampung pada toples ke dalam gelas ukur.
6. Amati jumlah air yang tertampung.
E. HASIL

Evapotraspirasi
Jumlah air tertampung
1 ml
pada polibag A
Jumlah air tertampung
0,3 ml
pada polibag
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisi yang di lakukan pada daerah didapat kesimpulan
bahwa sebagai berikut.
1. Penguapan adalah proses perubahan air dari bentuk cair menjadi gas atau uap air.
2. Perhitungan evapotranspirasi melibatkan beberapa faktor, seperti suhu udara,
kelembaban relatif, intensitas sinar matahari, dan karakteristik lahan.
3. Transpirasi terjadi ketika tumbuhan menyerap air melalui akar dan
mengangkutnya ke daun melalui xilem konsep evapotranspirasi penting karena
dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti perencanaan irigasi pertanian,
manajemen sumber daya air, dan pemodelan hidrologi..
4. evapotranspirasi merupakan proses penting dalam siklus air di alam. Hal ini
melibatkan penguapan air dari permukaan tanah, air, dan tumbuhan melalui
penguapan dan transpirasi.
5. transpirasi adalah proses di mana tumbuhan mengeluarkan uap air melalui
stomata pada daun mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2023, buku petumjuk praktikum fisiologi tanaman, INSTIPER,


YOGYAKARTA
Soemarno, Y., Soekarno, I., dan Rochman, A. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Evapotranspirasi dan Rekomendasi Pola Tanam pada
Lahan Tegalan di Yogyakarta.
Fitriani, R., dan Mulyono, B. (2016). Estimasi Evapotranspirasi dengan Metode
Penman-Monteith pada Lahan Sawah di Kabupaten Kulon Progo.
Wijayanto, H., Heriadi, B., dan Salamah, E.U. (2019). Estimasi Evapotranspirasi
dengan Metode Penman-Monteith pada Lahan Pertanian di DAS Cimanuk
Hulu.
Setyawan, A.D., dan Sutarto, E. (2017). Analisis Evapotranspirasi pada Lahan Rawa
Lebak dengan Metode Blaney-Criddle di Desa Banjarsari, Kabupaten
Banyumas.

Yogyakarta, 17 Mei 2023


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Dessy Fitriani Amalia) (Tycho Athalla Doa)

Anda mungkin juga menyukai