Anda di halaman 1dari 109

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Oleh :
YESI LISMAWATI
05011281823181

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2018

i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yesi Lismawati

NIM : 05011281823181

Jurusan : Sosial Ekonomi


Pertanian (Agribisnis)

Agama : Islam

Asal Sekolah : SMA Negeri Sumatera


Selatan

No. HP : 085218843202

Alamat : Belitang III, Kabupaten


OKU Timur

Motto : Setiap Waktu adalah


kebangkitan dan setiap
kesempatan adalah
kemenangan

Nama Orang Tua

Bapak : Supriadi

Ibu : Rusmawati

Alamat Orang Tua : Belitang III, Kabupaten


OKU Timur

Universitas Sriwijaya
1
DAFTAR NAMA ASISTEN

No Nama NIM Tanda Tangan

1 Risna Rusdan 05091281621037

2 Indra Andi Jaya 05091281722022

3 Shafira Pratiwi 05091281722011

Indralaya, Desember 2018


Koordinator Asisten Botani

Risna Rusdan
05091281621037

Universitas Sriwijaya
2
DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................ 1


DAFTAR NAMA ASISTEN .................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
I. Macam-macam Bentuk Sel dan Bagian-bagian yang Hidup ............................... 4
II. Benda-benda Mati Dalam Sel........................................................................... 11
III. Dinding Sel dan Hubungan Antar Sel-sel Tumbuh tumbuhan........................ 19
IV. Struktur dan Fungsi Jaringan .......................................................................... 25
VI. Pemisahan Pigmen Daun ................................................................................ 33
V. Pembelahan Sel (Mitosis) ............................................................................... 39
VII. Reproduksi Vegetatif ..................................................................................... 47
VIII. Reproduksi Generatif ................................................................................... 56
IX. Morfologi daun ............................................................................................... 65
X. Akar, Batang Dan Modifikasinya..................................................................... 77
XI. Struktur, Bagian dan Susunan Bunga ............................................................. 87
XII. Klasifikasi , Morfologi dan Anatomi Buah ................................................... 97
XIII. Determinasi dan Membuat Herbarium ......................................................... 107

Universitas Sriwijaya
3
I. Macam-macam Bentuk Sel dan Bagian-bagian yang Hidup

Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan

Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Nama : Yesi Lismawati Tanggal : 03 September 2018


NIM : 05011281823181 Asisten :1. Risna Rusdan
Kelas : Agribisnis A Indralaya 2. Indra Andi Jaya
Macam-Macam Bentuk Sel dan 3. Shafira Pratiwi
Judul : Benda-benda Hidup Dalam Sel

A. TUJUAN
1. Melihat macam-macam bentuk sel tumbuhan
2. Melihat bagian-bagian yang hidup dalam sel
3. Melihat menggunakan mikroskop
4. Melihat beberapa bentuk sel
B. HASIL
Gambar Keterangan

Hydrilla verticillata Kingdom : Plantae


Divisi : Angiospermae
Kelas : Monokotil
Ordo : Alismatales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata

Daucus carota Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnolipsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota

Universitas Sriwijaya
6
Gambar Keterangan
Kingdom : Plantae
Spyrogyra sp. Divisi : Streptophyta
Kelas : Zygnomatophyceae
Ordo : Zygnematales
Famili : Zygnemataceae
Genus : Spyrogira
Spesies : Spyrogyra sp.

Allamanda cathartica Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apocynales
Famili : Apocynaceae
Genus : Allamanda
Spesies : Allamanda cathartica

Manihot esculenta Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malphigiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta

Allium cepa Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Amaryllidaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa

Universitas Sriwijaya
7
C. PEMBAHASAN

Tumbuhan memiliki berbagai sistem dalam tubuhnya untuk menjalankan fungsi


hidup. Sistem yang terjadi dalam tubuh tumbuhan dilaksanakan oleh berbagai komponen
yang terdapat dalam sel. Dalam Sel Eukariotik (sel yang memiliki membran inti), memiliki
organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi, mikondria, dan
lisosom.
Sel dikatakan hidup jika didalam sel terdapat protoplasma. Protoplasmik bersifat
hidup sebagai tempat berlangsunya proses metabolisme. Bagian sel yang bersifat
protoplasmik yakni nukleus, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, plastida, badan
golgi, badan mikro, mikrotubula dan sferosom.
Berdasarkan hasil pengamatan sel gabus ubi kayu memiliki sel yang berbentuk
prisma segi enam atau heksagonal, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan
beraturan, di dalam dinding sel terlihat kosong yang berarti bahwa sel gabus adalah sel mati
tetapi tidak ditemukan inti sel karena selnya berupa sel kosong atau sel mati. Dinding sel
terletak pada bagian terluar dan berfungsi untuk melindungi bagian dalam sel.
Pada pengamatan sel umbi lapis bawang merah memiliki sel yang berbentuk persegi
panjang, didalamnya terdapat juga dinding sel tetapi sel umbi lapis bawang merah memiliki
protoplasma sehingga sel bawang merah dinyatakan sebagai sel hidup dengan warna merah
muda.
Pada pengamatan sel hydrilla memiliki sel berbentuk lonjong yang tersusun
beraturan dan dapat pula diamati proses aliran sitoplasma, yaitu pada bagian-bagian
penyusun sel tulang daun yang memanjang di tengah-tengah daun. Aliran sitoplasma tersebut
akan mengelilingi vakuola dan akan menggerakkan plastid melewati beberapa vakuola
kesegala arah.
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan yakni organel yang dimiliki sel tumbuhan
antara lain dinding sel, glioksom, plastida, tonoplast, dan plasmodesmata, ukurannya lebih
besar daripada sel hewan, mempunyai bentuk yang tetap, mempunyai vakuola atau rongga sel
yang besar, menyimpan cadangan makanan berupa amilum atau zat pati, nukleus lebih kecil
dari vakuola, terdapat sitokinensis dan pembentukan dinding sel. Sedangkan, organel yang
dimiliki sel hewan antara lain lisosom, sentriol, dan sentrosom, ukuran lebih kecil daripada
sel tumbuhan, mempunyai bentuk yang tidak tetap, mempunyai vakuola berukuran kecil,
menyimpan cadangan makanan dalam bentuk lemak dan glikogen, nukleus lebih besar
daripada dinding sel, tidak ada pembentukan dinding sel

Universitas Sriwijaya
8
D. KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan struktur sel eukaryotik pada hydrilla, wortel, ganggang,


allamanda, empulur ketela pohon dan umbi bawang dapat disimpulakan sebagai berikut:
1. Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana.
2. Pada setiap sel tumbuhan yang berbeda, maka ditemukan bentuk dan bagian yang
berbeda-beda. Sel pada umumnya berbentuk bulat, lengkung, kubus, prisma,
memanjang, dan sebaginya.
3. Bagian-bagian utama sel dalam sel tumbuhan yakni nukleus, dinding sel dan
sitoplasma. Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memiliki dinding sel.
4. Mikroskop yang digunakan selama pengamatan harus diletakkan ditempat yang
mendapatkan cukup cahaya matahari, sehingga bahan akan mudah diamati. Selain itu
pengaturan lensa selama pengamatan harus dilakukan dengan benar sehingga gambar
sel yang didapatkan tepat pada fokus yang diinginkan.

Universitas Sriwijaya
9
DAFTAR PUSTAKA

Abduh, muhammad. 2013. Bagian Sel yang Bersifat Protoplasmik. https://www.scribd.com.


Diakses pada 14 November 2018.

Kusnadi. 1994. Buku Saku Biologi. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._


BIOLOGI. Diakses pada 14 november 2018.

Lubis, Maju. 2013. Sel-Makhluk-Hidup. https://www.Scribd.com. Diakses pada 14


November 2018.

Universitas Sriwijaya
10
II. Benda-benda Mati Dalam Sel

Hasil Pengamatan

Gambar Keterangan

Universitas Sriwijaya
11
Universitas Sriwijaya
12
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Nama : Yesi Lismawati Tanggal : 10 September 2018


NIM : 05011281823181 Asisten : 1. Risna Rusdan
Kelas : Agribisnis A Indralaya 2. Indra Andi Jaya
Judul : Benda-benda Mati Dalam Sel 3. Shafira Pratiwi

A. TUJUAN
1. Melatih memberikan khemikalia untuk melihat adanya amilum, aleuron dan
kristal-kristal oxalat.
2. Melihat benda-benda mati dalam sel tumbuhan.

B. HASIL
Gambar Keterangan

Mirabilis jalapa Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryopiales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Mirabilis
Spesies : Mirabilis Jalapa

1. Amilum
2. Aleuron
3. Kristal Oxalat
Kingdom : Plantae
Amaaranthus sp. Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophylalles
Famili : Amaaranthaceae
Genus : Amaaranthus
Spesies : Amaaranthus sp.

1. Amilum
2. Aleuron
3. Kristal Oxalat

Universitas Sriwijaya
13
Begonia sp. Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Curcubitales
Famili : Begoniaceae
Genus : Begonia
Spesies : Begonia sp.

1. Amilum
2. Aleuron
3. Kristal Oxalat

Ipomoea batats Kingdom : Plantae


Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batats

1. Amilum
2. Aleuron
3. Kristal Oxalat

Manihot esculenta Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malphigiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta

1. Inti Sel
2. Dinding Sel
3. Sitoplasma

Universitas Sriwijaya
14
Solanum tuberosum Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum

1. Amilum
2. Aleuron
3. Kristal Oxalat

Oryza sativa Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa

1. Amilum
2. Aleuron
3. Kristal Oxalat

Phaseolus vulgaris Kingdom : Plantae


Divisi : Angiospermae
Kelas : Eudikotil
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris

1. Amilum
2. Aleuron
3. Kristal Oxalat

Zea mays Kingdom : Plantae


Divisi : Angiospermae
Kelas : Monokotil
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays

1. Amilum
2. Aleuron
3. Kristal Oxalat

Universitas Sriwijaya
15
C. PEMBAHASAN

Sel memiliki bagian yang hidup dan tidak hidup. Beberapa bagian sel yang hidup
diantaranya nukleus (inti sel), sitoplasma (cairan sel), plastida (zat warna/pigmen dalam sel),
dan mitokondria. Sedangkan bagian yang tidak hidup misalnya dinding sel dan benda-benda
ergastik dalam sel. Benda-benda ini ada yang bersifat cair dan ada yang padat.
Beberapa benda ergastik yang bersifat padat antara lain:
1. Amilum : terdapat dalam plastida yang berupa karbohidrat atau polisakarida
bentuk tepung. Plastida penghasil amilum disebut juga amiloplast. Berdasarkan
letak hilus (titik awal pembentukan amilum), butir amilum dibagi menjadi 2
:yakni Amilum konsentris (hilus berada ditengah) dan Amilum eksentris (hilus
berada di tepi).
2. Aleuron : merupakan butir-butir protein dalam sitoplasma yang dipakai sebagai
cadangan makanan. Aleuron disebut juga kristaloid putih telur.
3. Kristal Ca Oksalat : merupakan hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu pertukaran
zat yang terjadi dalam sitoplasma. Berbagai bentuk kristal Ca Oksalat diantaranya:
kristal pasir, kristal tunggal besar, rafida/jarum, kristal majemuk.
Dari percobaan yang dilakukan untuk sampel ubi jalar (Ipomoea batatas), kentang
(Solanum tuberosum), yang dilihat pembentukan amilum atau pati. Didapat hasil bahwa pada
sampel tersebut terdapat pati yang didalamnya mengandung hilus dan lamella. Dimana hilus
adalah titik awal terbentuknya amilum dan lamella adalah garis-garis halus yang
mengelilingi hilus.
Cell junctions merupakan situs hubungan yang mneghubungkan banyak sel dalam
jaringan dengan sel lainnya dengan matriks ekstraseluler. Hubungan antar sel dalam jaringan
tumbuhan masuk kedalaman kategori communicating junctions yang biasa disebut
Plasmodesmata. Plasmodesmata menghubungkan sitoplasma dua sel yang berbatasan. Dua
sel yang berbatasan dibatasi oleh dinding sel yang disebut lamella tengah yang tersusun dari
kalsium pekat.

Universitas Sriwijaya
16
D. KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan benda mati dalam sel pada daun bunga pukul empat,
batang bayam, tangkai daun begonia, umbi ketela rambat, umbi singkong, umbi kentang,
butir padi, biji kacang merah, biji jagung didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Struktur benda ergastik dapat dilihat menggunakan mikroskop dengan perbesaran


tertentu. Struktur benda ergastik setiap jenisnya berbeda-beda. Seperti Pati, Kristal,
Aleuron dan Sistolit yang merupakan benda ergastik padat berbeda dengan struktur
Minyak Etheris yang merupakan benda ergastik cair.

2. Terdapat beberapa jenis-jenis benda ergastik yaitu Pati, Aleuron, Kristal, Sistolit, dam
Minyak Etheris. Pati merupakan butir-butir tepung yang dapat disimpan sebagai
cadangan makanan. Aleuron merupakan vakuola yang berisi protein, garam, dan
lemak yang membentuk Kristal. Kristal merupakan hasil tambahan yang terjadi pada
berbagai proses metabolisme. Yang paling sering ditemukan adalah kristal garam
kalsium, terutama Ca-oksalat (kalsium oksalat). Kristal Ca-oksalat merupakan hasil
akhir atau hasil sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma.
Sistolit bentuk lain dari ergastik yang merupakan tonjolan dinding sel kearah lumen
yang mengandung kalsium karbonat.

Universitas Sriwijaya
17
DAFTAR PUSTAKA

Permana, Annisa Utami. 2014. Hubungan Antar Sela Dalam Jaringan. https://www.scribd.com.
Diakses pada 15 November 2018.

Aulya. 2015. Sitologi benda ergastik. https://www.scribd.com. Diakses pada 15 November 2018.

Universitas Sriwijaya
18
III. Dinding Sel dan Hubungan Antar Sel-sel
Tumbuh tumbuhan

Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan

Universitas Sriwijaya
19
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Nama : Yesi Lismawati Tanggal : 21 September 2018


NIM : 05011281823181 Asisten : 1. Risna Rusdan
Kelas : Agribisnis A Indralaya 2. Indra Andi Jaya
Dinding Sel dan Hubungan Antar Sel-Sel 3. Shafira Pratiwi
Judul : Tumbuhan

A. TUJUAN

1. Melihat penebalan-penebalan pada dinding sel dan Menunjukkan lignin.


2. Melihat hubungan antar sel-sel (noktah-noktah, plasmodesmata).

B. HASIL
Gambar Keterangan

Cocos nucifera Kingdom : Plantae


Divisi : Angiospermae
Kelas : Monokotil
Ordo : Arecales
Famili : Areceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera

1. Lignin
2.Noktah
3. Plasmodesmata

Tamarindus indica Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsia
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Tamarindus
Spesies : Tamarindus indica

1. Lignin
2.Noktah
3. Plasmodesmata

Universitas Sriwijaya
20
Gambar Keterangan

Pinus merkusi Kingdom : Plantae


Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Cocos
Spesies : Pinus merckusi

1. Lignin
2.Noktah
3. Plasmodesmata

Kingdom : Plantae
Ficus elastic
Divisi : Angiospermae
Kelas : Eudikotil
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : Ficus elastica

1. Lignin
2.Noktah
3. Plasmodesmata

Universitas Sriwijaya
21
C.PEMBAHASAN

Dinding sel tumbuhan terbentuk dari bahan polisakarida yaitu selulosa. Fungsi
dinding sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa sel
tumbuhan sel yang satu dengan sel lainnya dihubungkan dengan plasmodesmata,
(Rahman:2007).
Dinding Sel Pada sel tumbuhan yang masih muda khususnya meristem memiliki
dinding sel yang tipis atau sering disebut dinding sel primer. Tingkat ketebalan dan
komposisi unsur dalam dinding sel tumbuhan juga tergantung pada jenis sel yang
dilindunginya. Dinding sel primer pada tumbuhan muda masih tipis dan belum terlalu kaku.
Selama pertumbuhan sel, dinding sel akan terus menebal membentuk dinding sel sekunder
yang lebih kaku. Pembentukan dinding sel sekunder dapat terjadi melalui dua cara yaitu:
1. Penebalan dinding primer sel tumbuhan
2. Terjadi penambahan pada lapisan dibawah dinding primer yang komposisi
unsurnya berbeda dengan dinding primer.
Diantara dinding sel yang mengalami penebalan, terdapat bagian-bagian yang tidak
ikut menebal yakni noktah. Didalam noktah terdapat plasmodesmata sebagai penerus
rangsang dan makanan dari satu sel ke sel yang lain. Pada waktu sel mengalami penebalan
maka bagian dinding sel yang tertembus benang plasma tidak ikut menebal.
Noktah adalah tempat sitoplasma sel berhubungan dengan sitoplasma sel di sampingnya.
Noktah primer adalah bagian tipis pada dinding yang ditembus oleh benang sitoplasma
halus atau plasmodesmata. Pada waktu pembentukan dinding sekunder, bahan lapisan
dinding tersebuttidak menutupi daerah lapangan noktah primer, sehingga
plasmodesmatatetap dapat melaksanakan fungsinya.
Ukuran dan struktur noktah beragam, namun terdapat 3 jenis noktahpada tanaman,
yang pertama adalah noktah sederhana yaitu noktah yangdinding sekundernya berakhir tepat
di tepi cekungan yang dibentuk olehlapangan.noktah primer. Kombinasi dua buah noktah
sederhana disebutpasangan noktah sederhana. Dinding sekunder dapat melebihi tepicekungan
lapangan noktah primer sehingga terdapat bagian terlingdungatau bertepi khusus. Noktah
seperti itu disebut noktah terlindung danpasangannya adalah pasangan noktah terlindung,
(Sahya:2011).

Universitas Sriwijaya
22
D.KESIMPULAN

Lignin merupakan senyawa kimia yang umumnya didapat dari semuatumbuhan


vaskuler, yang biasanya terdapat dalam sel, antar sel dan dalam dinding sel.
Noktah pada tumbuhan terdapat 3 jenis yaitu noktah sederhana, noktah berpasangan dan
noktah terlindung. Lignin merupakan senyawa kimia yang umumnya didapat dari
semuatumbuhan vaskuler, yang biasanya terdapat dalam sel, antar sel dan dalam dinding sel.
Didalam dinding sel terdapat noktah dan plasmodesmata Di antara dinding sel yang
mengalami penebalan, terdapat bagian-bagian tertentu yang tidak ikut menebal yang
disebut noktah. Di dalam noktah kadang-kadang dijumpai plasmodesmata, yang untuk
meneruskan rangsang dan makanan dari 1 sel ke sel yang lain. Pada waktu sel mengalami
penebalan maka bagian dinding sel yang tertembus benang plasma tidak ikut menebal. Fungsi
dari plasmodesmata ini adalah berfungsi dalam hubungan antar sel atau komunikasi antar sel
untuk memperantarai lewatnya bahan-bahn atau sinyal elektrik dari sel ke sel lainya

Universitas Sriwijaya
23
DAFTAR PUSTAKA
Taufik, Rahman. 2007. Sel dan Jaringan. http://file.upi.edu. Diakses pada 16 November
2018.
Sahya. 2011. Sel. https://www.scribd.com. . Diakses pada 16 November 2018.

Universitas Sriwijaya
24
IV. Struktur dan Fungsi Jaringan

Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan

Universitas Sriwijaya
25
Universitas Sriwijaya
26
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Nama : Yesi Lismawati Tanggal : 24 September 2018


NIM : 05011281823181 Asisten : 1. Risna Rusdan
Kelas : Agribisnis A Indralaya 2. Indra Andi Jaya
Judul : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 3. Shafira Pratiwi

A. TUJUAN
Dengan mengamati secara langsung dibawah mikroskop, mahasiswa akan
dapat mempelajari struktur dan fungsi dari beberapa macam jaringan.

B. HASIL
Gambar Keterangan

Coleus sp. Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Coleus
Spesies : Coleus sp.

1. Xylem
2. Floem
3. Kolenkim
4. Sklerenkim

Zea mays L. Kingdom : Plantae


Divisi : Angiospermae
Kelas : Monokotil
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.

1. Xylem
2. Floem
3. Kolenkim
4. Sklerenkim

Universitas Sriwijaya
27
Gambar Keterangan

Arachis Hypogeae Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Leguminales
Famili : Faabaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis Hypogeae

1. Xylem
2. Floem
3. Kolenkim
4. Sklerenkim
Hibiscus teleceus Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus teleceus

1. Xylem
2. Floem
3. Kolenkim
4. Sklerenkim
Durio zubetinus Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Eudikotil
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zubetinus

1. Xylem
2. Floem
3. Kolenkim
4. Sklerenkim
Belamcanda sinensis Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monokotil
Ordo : Asparagales
Famili : Iridaceae
Genus : Belamcanda
Spesies : Belamcanda sinensis

1. Xylem
2. Floem
3. Kolenkim
4. Sklerenkim

Universitas Sriwijaya
28
C. PEMBAHASAN
Struktur tubuh tumbuhan tersusun atas sel yang telah mengalami diferensiasi
membentuk kelompok-kelompok sel yang dikenal dengan jaringan. Jaringan yang menyusun
tubuh tumbuhan terdiri dari meristem jaringan-jaringan tubuh dewasa. Setiap jaringan
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Jaringan-jaringan pada tumbuhan akan
bergabung menjadi beberapa kelompok untuk menjalankan fungsi khusus yang kita kenal
sebagai organ. Organ pada tumbuhan meliputi : akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji,
(Jumhana:2008)
Jaringan meristem merupakan jaringan yang bersifat embrional artinya sel-selnya
selalu membelah. Sifat meristem biasanya merupakan sel muda dan belummengalami
diferensiasi dan spesialisasi. Ciri-ciri jaringan meristem adalah dindingtipis, banyak
protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan plastida belum matang.Berdasarkan letaknya
jaringan meristem dibagi menjadi 3, yaitu:
1. meristem apikal (ujung),
2. meristem lateral (samping),
3. meristem interkalar (antara)
Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami diferensiasidan
spesialisasi. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel disesuaikan denganfungsinya.
Sedangkan spesialisasi adalah pengkhususan sel yang mendukungsuatu fungsi tertentu.
Jaringan permanen sel-selnya tidak mengalami pembelahandiri. Jaringan permanen terdiri
atas:
1. Epidermis.
Epidermis tersusun atas selapis sel yang pipih dan rapat serta tidak terdapatruang
antar sel dan berfungsi sebagai proteksi.
a) Epidermis daun Jaringan epidermis daun terletak pada permukaan atas dan
bawah daun,tidak berklorofil, kecuali pada sel penutup stomata. Modifikasi
epidermisdaun adalah terbentunya kutikula, lapisan lilin, bulu-bulu halus
danstomata untuk pertukaran gas.
b) Epidermis batang. Modifikasi epidermis batang adalah terbentuknya kutikula
dan bulu/rambutsebagai pelindung.
c) Epidermis akarModifikasi epidermis akar berbentuk bulu akar yang berfungsi
untukmenyerap air tanah.
2. Parenkim
Parenkim merupakan jaringan dasar, tersusun atas sel-sel persegibanyak, terdapat
ruang antar sel, dinding sel tipis dan sel-selnya berukuranbesar. Jaringan parenkim
Universitas Sriwijaya
29
terdapat pada akar, batang, daun, buah, danendosperm. Sel parenkim masih
mampu melakukan pembelahan dalam prosesregenerasi atau penggantian sel yang
rusak. Kolenkim merupakan sel parenkim yang mempunyai klorofil. Parenkim
asimilasi berfungsi dalam asimilasi. Contoh: palisade dan bungakarang/spons.
Parenkim penimbun bahan makanan berfungsi sebagai tempat menimbunhasil
asimilasi. Contoh pada akar, batang, biji, dan buah. Parenkim transportasi
berfungsi sebagai alat transportasi. Parenkim air berfungsi menyimpan air. Contoh
pada batang tanaman xerofit. Parenkim udara berfungsi menyimpan udara
pernapasan. Contoh padabatang tumbuhan air.
3. Jaringan penunjang Jaringan ini membuat tanaman dapat bersifat tebal dan keras
sehinggadapat berdiri kokoh dan kuat. Macam jaringan penunjang:
a. Jaringan kolenkim
b. Jaringan sklerenkim
4. Jaringan pengangkut meliputi xilem dan floem yang disebut sebagai berkas
pengangkut (vaskuler).
5. Jaringan gabus
Tersusun atas sel-sel yang dindingnya terbuat dari bahan suberin yaitusejenis
selulosa yang berlemak. Jaringan gabus merupakan bagian yangmati dan
berfungsi sebagai pelindung untuk keluar masuknya air. Jaringangabus
berkembang dari parenkim yang berubah menjadi meristematis yangdisebut
felogen (kambium gabus) yang akan membentuk felem (gabus) kearah luar dan
feloderm ke arah dalam. Jaringan gabus membentuk celah-celah yang disebut
noktah sebagai ventilasi/ pertukaran udara, (Irmawati:2012).

Universitas Sriwijaya
30
D. KESIMPULAN
Jaringan yaitu kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Ada
dua jaringan yang menyusun tumbuhan yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
Terdapat perbedaan penyusunan jaringan pada tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil,
yaitupada tumbuhan monokotil ikatan pembuluhnya menyebar, sedangkan pada tumbuhan
dikotil tersusun melingkar. Terdapat jaringan epidermis, korteks dan jaringan ikatan
pembuluh (xylem dan floem) pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Sedangkan
jaringan kambium hanya terdapat pada tumbuhan dikotil. Terdapat jaringan epidermis atas,
epidermis bawah, jaringan palisade, jaringan spon, berkas pembuluh dan stomata pada daun.
Perbedaan batang dikotil dan monokotil dilihat dari ikatan pembuluhnya. Pada
batang dikotil yakni berkas pembuluh tersusun dalam satu lingkaran. Pada batang dikotil,
ikatan pembuluh angkut tipe kolateral terbuka yaitu diantara floem dan xylem terdapat
kambium. Pada batang dikotil terdapat perbedaan anatomi batang tua dan batang muda yaitu
pada batang muda ditemukan adanya empulur sedangkan pada batang tua empulur telah
menghilang. Pada batang monokotil berkas pembuluhnya tampak tersebar. Pada batang
monokotil, ikatan pembuluh angkut tipe kolateral tertutup (diantara floem dan xylem tidak
dijumpai adanya kambium). Anatomi batang muda serta batang tua pada tumbuhan
monokotil sama.Yang menyebabkan terjadinya lingkaran tahun yaitu pada tumbuhan dikotil
yang berkayu keras dan hidup menahun pertumbuhan sekunder berlangsung selama hidupnya
atau secara terus menerus. Pertumbuhan sekunder yang terjadi pada tumbuhan berkayu
berbeda antara musim kemarau dan musim hujan. Pada musim kemarau, kambium vaskuler
membentuk kayu yang menghasilkan sel-sel kayu berukuran kecil dengan dinding sel yang
tebal. Sebaliknya, pada musim hujan kambium vaskuler menghasilkan sel-sel kayu yang
berukuran besar dengan dinding sel yang tipis. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan
sekunder pada batang tampak seperti lingkaran konsentris yang melintang. Setiap lapis
berupa lingkaran yang mengelilingi suatu pusat (konsentris) yang menunjukkan volume
pertumbuhan sekunder tumbuhan dari tahun ke tahun. Lingkaran inilah yang diebut sebagai
lingkaran tahun.
Perbedaan antara akar dan batang yaitu, pada akar berkas pengangkutnya
(vaskuler) tipe radial yaitu floem dan xylem berselang seling. Pada batang berkas
pengangkutnya (vaskuler) tipe kolateral yaitu floem di luar dan xylem di dalam.

Universitas Sriwijaya
31
DAFTAR PUSTAKA

Irmawati. 2012. Modul Struktur Tumbuhan. https://www.scribd.com. Diakses pada 26


September 2018.
Jumhana, Nana. 2008. Berbagai Fungsi Pada Tumbuhan. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/..
Diakses pada 26 September 2018.

Universitas Sriwijaya
32
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Nama : Yesi Lismawati Tanggal : 1 Oktober 2018


NIM : 05011281823181 Asisten : 1. Risna Rusdan
Kelas : Agribisnis A Indralaya 2. Indra Andi Jaya
Judul : Pembelahan Sel (Mitosis) 3. Shafira Pratiwi

A. TUJUAN
Mempelajari dan memahami dengan cara melihat fase-fase pembelahan sel
tubuh (mitosis)

B. HASIL
Gambar Keterangan

Profase
Pada tahap-tahap profase ini, bagian dari
benang-benang kromatin akan terjadi
suatu proses memendek dan juga menebal
dan akan membentuk sebuah kromosom.
Kemudian, pada setiap bagian kromosom
akan melakukan proses membelah dan
juga memanjang menjadi dua bagian,
yakni pada masing-masing anak dari
kromosom yang sering disebut dengan
kromatid, dan pada bagian dinding inti
akan mulai melakukan proses melebur

Universitas Sriwijaya
33
Gambar Keterangan

Metafase Pada tahap-tahap metafase ini, bagian


dari benang-benang yang terdiri dari
sepasang kromatid yang akan menuju ke
bagian-bagian tengah dari sel dan akan
langsung menempatkan dirinya pada
bagian bidang tengah dari sel-sel tersebut.
Bidang ini biasa disebut dengan bidang
ekuator. Bidang ekuator merupakan suatu
bidang tempat terjadinya proses
pembelahan sel.

Anafase Pada tahap-tahap anafase ini , pada kedua


bagian kromatid akan memisahkan
dirinya dari pasangannya dan akan
melakukan pergerakan menuju ke bagian
ujung atau bagian kutub sel-sel yang
mempunyai arah saling berlawanan.
Mulai pada waktu tersebut, pada bagian
kromatid akan berlaku sebagai kromosom
yang baru.

Telofase Pada tahap-tahap telofase ini, pada setiap


bagian dari kutub akan terbentuk
kromosom-kromom yang memiliki sifat
identik. Maka bagian dari dinding inti sel-
sel akan mengalami proses pembentukan
kembali. Pada bagian dari plasma sel
yang akan terbagi menjadi dua bagian
yang sama biasa disebut dengan tahap
sitokinesis. tahap sitokinesis yang terjadi
pada pada sel tumbuhan, biasanya
ditandai dengan proses terbentuknya
bagian dari dinding sel dan tentunya juga
ditandai dengan terbentuknya membran
sel yang baru di bagian tengah-tengah sel.
Interfase
Interfase adalah periode antara
pembelahan yang satu dengan yang
berikutnya dalam siklus pembelahan sel.
Periode ini terjadi bila suatu sel molekul
DNA yang berada dalam inti akan
mengadakan replikasi atau membuat
turunan seperti dirinya sendiri.

Universitas Sriwijaya
34
C. PEMBAHASAN
Aktifitas pembelahan sel tumbuhan terdapat pada titik tumbuh seperti di meristem
ujung akar atau batang, pada organisme multiseluler reproduksi sel akan menyediakan bahan
untuk pertumbuhan, perkembagan dan perbaikan. Reproduksi sel melibatkan 2 proses yaitu;
pembelahan inti (kariokinesis/mitosis) dan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Mitosis
dibagi menjadi empat fase : profase, methapse, anaphase dan telofase. Satu putran reproduksi
sel akan diikuti interfas; fase ini disebut juga dengan fase istirahat. Interfase merupakan tahap
terpenting dari mitosis karena terjadinya; sintesi DNA, menuju pada replica kromosom dan
sintesis protein, membutuhkan waktusekitar 90% adri seluruh waktu reproduksi sel. Sehingga
fase ini dibagi dalam tahap; G1 (Gap), S (Sintesi) dan G2 . Panjang waktu G1 bervariasi,
sedang S dan G2 biasanya seragam (Junitha:2013)
Pembelahan sel memainkan beberapa peran penting dalam kehidupan organisme.
Ketika organisme uniselluler membelah, diperoleh bentuk keturunan yang
merupakanduplikatnya. Pembelahan sel pada skala yang lebih besar dapat menghasilkan
keturunan multiselluler. Pembelahan sel juga memungkinkan organisme yang bereproduksi
secaraseksual untuk berkembang dari sel tunggal. Kemudian setelah organisme tumbuh
sepenuhnya, pembelahan sel terus berfungsi dalam pembaruan dan perbaikan.
Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel, kehidupan
seldimulai dari saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah
hingga pembelahannya sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi genetik yang identik ke s
elanakan merupakan fungsi krusial pembelahan sel.
Pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariotik meliputi pembagian
sel(kariokinesis) dan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Pembelahan sel diawali
denganadanya aktivitas pembelahan kromosom dalam beberapa tahap pembelahan, salah
satunyaadalah pembelahan secara mitosis.
Mitosis merupakan peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-
sel somatis yang menghasilkan dua sel anakan yang memiliki genotipe sama. Sel yang
sedang membelah menduplikasi DNA-nya. DNA yang dimiliki oleh sel,informasi genetiknya
disebut genom. Sebelum sel bisa membelah untuk membentuk sel-selanakan yang identik
secara genetik, semua DNA harus disalin. DNA terdapat dalamkromosom yang kemudian
kromosom berada pada inti sel atau nukleus. Setiap spesieseukariota memiliki jumlah
kromosom yang dalam setiap nukleus sel.

Universitas Sriwijaya
35
Siklus sel meliputi pertambahan massa, duplikasi bahan genetis yang dikenal
sebagaiinterfase dan pembelahan sel. Interfase meliputi 3 tahap, yaitu G1 (periode
pertumbuhan), S(sintesis), dan G2 (persiapan pembelahan). Sedangkan pembelahan sel
sendiri terdiri dari duatahap, yaitu mitosis dan kariokinesis. Tahap kariokinesis disebut juga
siklus kromosom dan sitokinesis disebut juga siklus sitoplasma.
Proses mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung.
Proses mitosis ini mengungkapkan dna peristiwa penting. Pertamakromosom (dengan
demikian juga gen) berproduksi dan membelah sehingga sel anakmengandung informasi
genetik yang tepat sama dengan induk. Hal tersebut bertujuan untuk mempertahankan
pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut. Proses
mitosis ini terjadi pada sel somatik atau pada seltubuh, dimana sel somatik ini bersifat
meristematik, yaitu sel-sel yang hidup, terutama sel-selyang sedang tumbuh (ujung akar dan
ujung batang). Kedua, mitosis berperan penting dalam proses-
proses biologis, seperti pertumbuhan, pergantian sel-sel yang rusak, dan perbaikan jaringan,
(Aprilia, dkk: 2014).

Universitas Sriwijaya
36
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan penjelasan di atasdapat disimpulkan bahwa tahap-
tahap pembelahan mitosis meliputi :
1. Profase, ditandai dengan penebalan dan pemendekaan kromosom, kromosom
membelah menjadi dua sister kromatid, nukleolus, dan selpaut inti menghilang.’
2. Metafase, ditandai dengan terbentuknya benang-benang gelendong, dan
bergeraknyakromosom menuju bidang ekuator dan berkumpul pada bidang
ekuator.
3. Anafase, ditandai dengan membelahnya sentromer dan kromosom yang berasal
daridua sister kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan sehingga benang-
benangspindel memendek, fase terpendek dari fase-fase mitotik.
4. Telofase, ditandai dengan benang-benang gelendong itu hilang, selaput inti
dannukleolus terbentuk kembali, terbentuknya sekat sel dan sel membelah
menjadi duasel anak

Universitas Sriwijaya
37
DAFTAR PUSTAKA

Junitha, dkk. 2013. Praktikum Biologi Umum. http://www.biologi.unud.ac.id. Diakses pada


28 Oktober 2018.

Aprilia, dkk. 2014. Praktikum Biologi Dasar II. https://www.scribd.com. Diakses pada 28
Oktober 2018.

Universitas Sriwijaya
38
VI. Pemisahan Pigmen Daun

Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan

Universitas Sriwijaya
39
A. PEMBAHASAN
Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan berperan penting dalam proses
fotosintesis. Untuk mengetahui bahwa warna hijau dalam daun adalah hasil campuran
beberapa pigmen warna maka diugunakan metode unuk memisahkan pigmen-pigmen dari
daunnya dan memisahkan pigmen-pigmen ini satu dengan yang lain.
Menurut Suyitno (2008), secara kualitatif, macam pigmen daun dapat dideteksi
dengan metode kromatografi. Kromatografi merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan untuk memisahkan campuran senyawa kimia. Pada dasarnya teknik kromatografi
terdiri atas dua fase yaiktu fase diam (berupa cairan atau padat) dan fasse gerak (berupa
cairan dan gas).
Pemisahan komponen campuran dapat terjadi karena adanya perbedaan kecepatan
migrasi yang timbul karena adanya perbedaan perbandingan distribusi (penyerapan) dari
komponen campuran diantara dua fase tersebut.
Pada percobaan ini sampel yang digunakan yaitu tanaman bayam (Amaranthus
sp.). tanaman ini digunakan untuk melihat pigmen klorofil yang terkandung dalam daun
bayam. Larutan pelarut organik yang digunakan yakni 8% aseton dan 92% eter petroleum.
Larutan aseton yang digunakan berfungsi untuk mengaktifkan 2 pigmen klorofil yaitu klorofil
a dan b sekaligus untuk melarutkan pigmen klorofil . sedangkan eter petroleum hanya mampu
mengaktifkan satu pigmen warna saja yaitu pigmen klorofil a.
Pada tanaman bayam, lapisan warna yang tampak berjumlah 3 lapisan yakni
klorofil a (hijau muda), klorofil b (hijau tua), kuning (karotenoid). Hal ini membuktikan
bahwa tanaman bayam mengandung 2 pigmen klorofil dan satu pigmen karotenoid sehingga
berwarna hijau serta kuning.
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang
berklorofil dan bakteri fotosintesis dimana energi matahari ditangkap dan diubah menjadi
energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimi aini akan digunakan untuk fotosintesis
karbohidrat dari air dan karbondioksida.
Menurut Indiana (2017), keuntungna pemisahan dengan metode kromatografi
adalah:
a. Untuk ssampel atau konstituen yang sangat kecil
b. Cukup selektif terutama untuk senyawa-senyawa organik multi komponen
c. Proses pemisahan dilakukan dalam waktu ang relatif singkat
d. Lebih murah dan sederhna karena umumnya tidak memerlukan alat mahal dan
rumit

Universitas Sriwijaya
40
B. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa


metode kromatografi merupakan metode pemisahan zat-zat kimia yang terdiri dari dua fase
yakni fase gerak dan fase diam. Kromatografi cukup sederhana dan waktu yang diperlukan
lebih singkat sehingga menjadi metode yang cukup efisien untuk digunakan. Hasil pemisahan
yang didapatkan yaitu bayam mengandung pigmen klorofil a, klorofil b dan karotenoid
sehingga berwarna hijau sampai kuning.
1. Semakin keatas warna cairan akan semakin cerah
2. Semakin kedalam warna cairan akan semakin pekat
3. Kromatografi dapat memiahkan pigmen daun bayam
4. Warna yang dihasilkan adalah hijau tua, hijau muda dan kuning.

Universitas Sriwijaya
41
DAFTAR PUSTAKA

Suyitno. 2008. Modul Pengayaan Materi Projek Pendampingan Mahassiswa.


http://staff.uny.ac.id. Diakses pada 16 November 2018.
Indiana. 2017. Isolasi Pigmen Tanaman Dengan Kromatografi Kolom.
https://www.scribd.com. Diakses pada 16 November 2018.

Universitas Sriwijaya
42
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Nama : Yesi Lismawati Tanggal : 15 Oktober 2018


NIM : 05011281823181 Asisten : 1. Risna Rusdan
Kelas : Agribisnis A Indralaya 2. Indra Andi Jaya
Judul : Pemisahan Pigmen Daun 3. Shafira Pratiwi

A. TUJUAN
Dalam praktikum mahasiswa akan menggunakan kromatografi yang paling
sederhana untuk memisahkan beberapa dari pigmen daun.

B. HASIL

Gambar Keterangan

Amaranthus sp. Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus sp.
3
1.Klorofil a (Hijau Tua)
2 2.Klorofil b (Hijau Muda)
1 3.Karotenoid (Kuning sampai Jingga)

Universitas Sriwijaya
43
C. PEMBAHASAN
Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan berperan penting dalam proses
fotosintesis. Untuk mengetahui bahwa warna hijau dalam daun adalah hasil campuran
beberapa pigmen warna maka diugunakan metode unuk memisahkan pigmen-pigmen dari
daunnya dan memisahkan pigmen-pigmen ini satu dengan yang lain.
Menurut Suyitno (2008), secara kualitatif, macam pigmen daun dapat dideteksi
dengan metode kromatografi. Kromatografi merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan untuk memisahkan campuran senyawa kimia. Pada dasarnya teknik kromatografi
terdiri atas dua fase yaiktu fase diam (berupa cairan atau padat) dan fasse gerak (berupa
cairan dan gas).
Pemisahan komponen campuran dapat terjadi karena adanya perbedaan kecepatan
migrasi yang timbul karena adanya perbedaan perbandingan distribusi (penyerapan) dari
komponen campuran diantara dua fase tersebut.
Pada percobaan ini sampel yang digunakan yaitu tanaman bayam (Amaranthus
sp.). tanaman ini digunakan untuk melihat pigmen klorofil yang terkandung dalam daun
bayam. Larutan pelarut organik yang digunakan yakni 8% aseton dan 92% eter petroleum.
Larutan aseton yang digunakan berfungsi untuk mengaktifkan 2 pigmen klorofil yaitu klorofil
a dan b sekaligus untuk melarutkan pigmen klorofil . sedangkan eter petroleum hanya mampu
mengaktifkan satu pigmen warna saja yaitu pigmen klorofil a.
Pada tanaman bayam, lapisan warna yang tampak berjumlah 3 lapisan yakni
klorofil a (hijau muda), klorofil b (hijau tua), kuning (karotenoid). Hal ini membuktikan
bahwa tanaman bayam mengandung 2 pigmen klorofil dan satu pigmen karotenoid sehingga
berwarna hijau serta kuning.
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang
berklorofil dan bakteri fotosintesis dimana energi matahari ditangkap dan diubah menjadi
energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimi aini akan digunakan untuk fotosintesis
karbohidrat dari air dan karbondioksida.
Menurut Indiana (2017), keuntungna pemisahan dengan metode kromatografi
adalah:
a. Untuk ssampel atau konstituen yang sangat kecil
b. Cukup selektif terutama untuk senyawa-senyawa organik multi komponen
c. Proses pemisahan dilakukan dalam waktu ang relatif singkat
d. Lebih murah dan sederhna karena umumnya tidak memerlukan alat mahal dan
rumit

Universitas Sriwijaya
44
D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa


metode kromatografi merupakan metode pemisahan zat-zat kimia yang terdiri dari dua fase
yakni fase gerak dan fase diam. Kromatografi cukup sederhana dan waktu yang diperlukan
lebih singkat sehingga menjadi metode yang cukup efisien untuk digunakan. Hasil pemisahan
yang didapatkan yaitu bayam mengandung pigmen klorofil a, klorofil b dan karotenoid
sehingga berwarna hijau sampai kuning.
5. Semakin keatas warna cairan akan semakin cerah
6. Semakin kedalam warna cairan akan semakin pekat
7. Kromatografi dapat memiahkan pigmen daun bayam
8. Warna yang dihasilkan adalah hijau tua, hijau muda dan kuning.

Universitas Sriwijaya
45
DAFTAR PUSTAKA

Suyitno. 2008. Modul Pengayaan Materi Projek Pendampingan Mahassiswa.


http://staff.uny.ac.id. Diakses pada 16 November 2018.
Indiana. 2017. Isolasi Pigmen Tanaman Dengan Kromatografi Kolom.
https://www.scribd.com. Diakses pada 16 November 2018.

Universitas Sriwijaya
46
VII. Reproduksi Vegetatif

Tabel pengamatan
Minggu Ke-1
POT Tinggi Tanaman Jumlah Tunas Jumlah Daun
A 7,5 cm 2 4
B 6,5 cm 2 2
C 6 cm 2 3
D 5,5 cm - 2

Minggu Ke-2
POT Tinggi Tanaman Jumlah Tunas Jumlah Daun
A 8 cm 2 6
B 8 cm 2 2
C 6,5 cm 2 2
D 5,5 cm 2 2

Minggu Ke-3
POT Tinggi Tanaman Jumlah Tunas Jumlah Daun
A 10 cm 2 8
B 9 cm 2 4
C 8 cm 2 2
D 7 cm 2 4

Hasil Pengamatan

Reproduksi secara vegetatif yaitu terjadinya individu baru tanpa didahului


peleburan dua sel gamet. Perkembangan vegetatif adlah perkembangbiakan tumbuhan secara
tak kawin tanpa campur tanagn manusia. Dalam vegetatif sel berubah fungsi menjadi alat
perkembangbiakan. Terdapat pada tumbuhan lumut, paku, dan jamur. Spora terbentuk
didalam kotak spora. Apabila kotak spora pecah dan dpora jatuh di tempat yang sesuai maka,
akan tumbuh menjadi individu baru.

Universitas Sriwijaya
47
Rhizoma atau akar tunggsl, merupakan batang yang tumbuh mendatar dibawah
permukaan tanah. Rhizoma menyerupai akar tetapi berbuku-buku seperti batang. Pada
ujungnya seperti kuncup dan pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik dan
setiap ketiak sisik terdapat mata tunas.
Geragih atau stolon merupakan batang yang menjalar diatas tanah, jarak antar
buku-bukunya baerjauhan. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan geragih adlah
pegagan, rumput teki dan arbei.
Tunas, umumnya tumbuh dari ruas-ruas batang dan dpat menjadi tanaman baru.
Perkembangbiakan dengan tunas dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan seperti pisang,
bambu dan tebu.

Universitas Sriwijaya
48
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Nama : Yesi Lismawati Tanggal : 23 Oktober 2018


NIM : 05011281823181 Asisten : 1. Risna Rusdan
Kelas : Agribisnis A Indralaya 2. Indra Andi Jaya
Judul : Reproduksi Vegetatif 3. Shafira pratiwi

A. TUJUAN

Untuk mengetahui sampai sejauh mana tumbuhan coleus sp. Mampu memproduksi
secara vegetatif dibawah ketentuan-ketentuan percobaan. Untuk penegembangan jenis
tanaman perlu adanya individu-individu pohon yang berfenotif baik. Hal ini penting
diharapkan tanaman yang akan dikembangbiakkan akan menghasilkan produktivitas yang
tinggi dalam hal produk akan menghasilkan yang diharapkan, tanaman yang dipilih adalah
tanaman yang unggul setelah melalui beberapa tahapan seleksi.

B. LATAR BELAKANG

Kebutuhan tanaman dari tahun ketahun semakin meningkat, kebutuhan tersebut jika
tidak diimbangi dengan usaha penanaman kembali maka degrasdasi hutan tidak dapat
dihindari dengan usaha penanaman kembali. Oleh karena itu, perlu usaha penanaman hutan.
Usaha penanamanhutan sekarang ini sangat sulit mendapat tanaman-tanaman coleus sp.
Sehingga perlu dilakukan pengembangan jenis pohon andalan ini, selain itu sekarang terjadi
eksplorasi terhadap jenis coleus sp. Sehingga tanaman ini jarang ditemukan. Selain itu,
penebangan coleus sp. yang berfenotif baik banyak dilakukan, hal ini akan menyulitkan
dalam mendapatkan calon kandidat tanaman coleus sp. tersebut.

Universitas Sriwijaya
49
C.TINJAUAN PUSTAKA

Proses vegetatif buatan biasanya sering dilakukan untuk pembudidayaan tanaman,


misalnya cangkok, tempel, stek, menyambung dan merunduk. Sedangkan Reproduksi secara
generatif yakni melibatkan peleburan sel kelamin jantan dan betina pada tumbuhan berbiji
tertutup.
Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi yang terjadi secara alami yakni
contohnya rhizoma (akar rimpang) yang tumbuh mendatar dan terletak dibawah permukaan
tanah. Bentuk rhizoma mirip dengan akar tetapi berbuku-buku atau terdapat kuncup seperti
buku-buku dan terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik dan setiap sisik terdapat
tunas. Jika tunas diujung ketiak dan rhixoma tumbuh menjadi tanaman baru, tanaman induk
akan membentuk rumpun. Rhizoma terdapat di tanaman kunyit, temulawak dan lengkuas.
Menurut Wiratmaja (2017), Pembiakan vegetatif ini menggunakan bagian-bagian
khusus tanaman yang seringkali berupa perubahan batang atau akar (bullb, corm, runner,
rhizome, tuber, offset, dan fleshyroot.
Faktor yang mempengaruhi Perbanyakan Vegetatif Alami.
1. FaktorSuhu/TemperaturLingkungan. Tinggi rendah suhu menjadi salah satu
faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari
tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37
derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti
2. FaktorKelembaban/KelembapanUdara. Kadar air dalam udara dapat
mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab
menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
3. Faktor Cahaya Matahari Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk
dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan
cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses
pertumbuhan.
4. Faktor Hormon Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam
proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu
perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon
sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah
menjadi matang.
Universitas Sriwijaya
50
Dalam percobaan yang dilakukan dengan menggunakan coleus sp. hal ini
dikarenakan Selain sebagai tanaman obat, coleus sp. banyak dikenal masyarakat sebagai
tanaman hias seperti tanaman pot, tanaman penutup tanah, dan tanaman pagar (Sari,
dkk:2016). Dengan pembiakan coleus sp. diharapkan dapat meningkatkan keberagaman dari
tanaman itu sendiri.

Universitas Sriwijaya
51
D. HASIL dan PEMBAHASAN

Minggu Ke-1
POT Tinggi Tanaman Jumlah Tunas Jumlah Daun
A 7,5 cm 2 4
B 6,5 cm 2 2
C 6 cm 2 1
D 5,5 cm - 2

Minggu Ke-2
POT Tinggi Tanaman Jumlah Tunas Jumlah Daun
A 8 cm 2 6
B 8 cm 2 2
C 6,5 cm 2 2
D 5,5 cm 2 2

Minggu Ke-3
POT Tinggi Tanaman Jumlah Tunas Jumlah Daun
A 10 cm 2 8
B 9 cm 2 4
C 8 cm 2 2
D 7 cm 2 4

Reproduksi secara vegetatif yaitu terjadinya individu baru tanpa didahului


peleburan dua sel gamet. Perkembangan vegetatif adlah perkembangbiakan tumbuhan secara
tak kawin tanpa campur tanagn manusia. Dalam vegetatif sel berubah fungsi menjadi alat
perkembangbiakan. Terdapat pada tumbuhan lumut, paku, dan jamur. Spora terbentuk
didalam kotak spora. Apabila kotak spora pecah dan dpora jatuh di tempat yang sesuai maka,
akan tumbuh menjadi individu baru.
Rhizoma atau akar tunggsl, merupakan batang yang tumbuh mendatar dibawah
permukaan tanah. Rhizoma menyerupai akar tetapi berbuku-buku seperti batang. Pada
ujungnya seperti kuncup dan pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik dan
setiap ketiak sisik terdapat mata tunas.

Universitas Sriwijaya
52
Geragih atau stolon merupakan batang yang menjalar diatas tanah, jarak antar
buku-bukunya baerjauhan. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan geragih adlah
pegagan, rumput teki dan arbei.
Tunas, umumnya tumbuh dari ruas-ruas batang dan dpat menjadi tanaman baru.
Perkembangbiakan dengan tunas dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan seperti pisang,
bambu dan tebu.

Universitas Sriwijaya
53
E. KESIMPULAN

1. Reproduksi vegetatif atau tak kawin adalah perkembangbiakan tanpa adanya


peleburan sel jantan dan sel betina
2. Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan biji ada 2 macam yakni vegetatif
alami dan vegetatif buatan.
3. Pada percobaan yang dilakukan, menggunakan coleus sp. dengan teknik stek.

Universitas Sriwijaya
54
DAFTAR PUSTAKA

Wiraatmaja, wayan. 2017. Perkembangbiakan Vegetatif Secara Alami dan Buatan.


https://simdos.unud.ac.id. Diakses pada 16 November 2017.
Sari, Novita dkk. 2016. Sensitivitas dan Keragaan Tanaman Coleus sp. terhadap Mutasi
Induksi Kimia Menggunakan Ethyl Methane Sulfonate (EMS) dengan Cara
Aplikasi Rendam dan Tetes. Diakses pada 16 November 2018.

Universitas Sriwijaya
55
VIII. Reproduksi Generatif

HASIL PENGAMATAN

Kacang hijau (Vigna radiata) pada perkecambahan, pertumbuhannya tergolong


cepat karena kacanng hijau cepat menyerap air (imbibisi) sehingga biji mudah membesar dan
mudah membelah kemudian berkecambah.
Hari ke-1, pada benih berkecmbah mulai terjadi imbibisi benih biji mulai menyerap
air dari lingkungan seitarnya baik dari tanah, udara dan lainnya.
Hari ke-2, dari 25 benih yang ditanam, beberapa benih mulai berkecambah yakni
membelahnya benih dan muncul tanaman kecil atau embrio.
Hari ke-3, semua benih berkecambah dan adda sebagian sudah tumbuh meninggi
dan muncul daun.
Hari ke-4, semua tumbuhanmengalami pertumbuhsn terus menerus dan dapat dilihat
daun-daunnya semakin lebar.
Hari ke-5,6, kacang hijau tumbuh sangat cepat sehingga dalam waktu satu minggu
pertumbuhan dapat diamati secara tepat.
Hari ke 7,8, kacang hijau tumbuh subur dengan daunnya yang hijau dan lebar serta
batang yang tinggi.
Hari ke 9,10, kotiledon kacang hijau yang terangkat mulai mengkisut dan ada
beberapa kotiledon yang rontok.
Jagung (Zea mays) pada perkecambahannya jagung tergolong lama karena jagung
mempunyai lapisan pelindung biji yang tebal sehingga tidak semudah biji kacang hijau
berkecambah.
Hari ke-1, jagung belum ada pertumbuhan sama sekali.
Hari ke-2,3, jagung mulai berkecambah yakni mulai terjadi imbibisi pada jagung.
Hari ke-4, biji jagung mulai membelah.
Hari ke-5,6, biji jagung sudah mulai muncul akar dan mulai berlecambah besar.
Hari ke-7, beberap kecambah jagung mulai tumbuh tunas berwarna hijau seprti daun
Hari ke-8,9, semua kecambah sudah mulai tumbuh daun sejajar seperti silinder
Hari ke-10, biji jagung sudah mempunyai daun yang terbuka dan tumbuh tinggi.

Universitas Sriwijaya
56
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Nama : Yesi Lismawati Tanggal : 23 Oktober 2018


NIM : 05011281823181 Asisten : 1. Risna Rusdan
Kelas : Agribisnis A Indralaya 2. Indra Andi Jaya
Judul : Reproduksi Generatif 3. Shafira Pratiwi

A. LATAR BELAKANG

Ciri sebuah makhluk hidup salah saunya adalah tumbuh dan berkembang.
Perkembanhgan mempunyai pengertian berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan.
Pertumbuhan adalah bertambahnya masssa, ukuran dan vuolume dari sel yang
bersifat irreversibel, yaitu tidak dapat kembali pada keadaan semula. Pertumbuhan dan
perkembangan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal seperti suhu, nutrisi, air, cahaya,
kelembapan, oksigen dan hormon.
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya suatu embrio atau suatu proses
munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air
dalam biji mencukupi. Semakin tinggi air yang masuk kedalam biji melalui proses imbibisi
maka proses perkecambahan akan cepat terjadi. Air yang masuk akan memacu embrio dalam
biji untuk melepaskan hormon giberelin . giberelin bekerja secara sinergis dengan auksin saat
terjadi perkecambahan, giberelin ini diproduksi disemua bagian tumbuhan. Giberein ini
mendorong pelepasan enzim yang berfungsi menghidrolisi cadangan makanan sehingga
terbentuknya energi. Energi ini digunakan untuk proses awal pertumbuhan dan
perkembangan embrio dalam biji. Struktur yang pertama kali muncul dan menyobek selaput
biji adalah radikula.
Radikula primer adalah bagian dari hipokotil dan pada bagian ujung sebelah atas
epikotil (calon batang) yang disebut plumul. Perkecambhan ditandai dengan munculnya
kecambah yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada
dalam biji.

Universitas Sriwijaya
57
Ada empat bagian perkecambahan yait batnag lembaga (kualikulus), akar
embriotik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula).
Pertumbuhan tumbuhan dapat terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembelahan
sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat matematis,
contohya pada ujung batang. Pada pembelahan tersebut dari satu sel akan dihasilkan dua sel
anakan. Sel anakan tersebut mempunyai sifat genetik yang sama dengan induknya. Terdapat
dua macam pertumbuhan:
1. Pertumbuhan primer
Terjadi sebagai hasil pmbelahan sel-sel jaringan meristem primer brlangsung
pada embrio, bagian-bagian ujung dan tumbuhan seperti akar dan batang.
2. Pertumbuhan sekunder
Merupakan aktivita sel-sel sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuha dikotil, gymnospermae dan
menyebabkan memebesarnya ukuran (diameter) tumbuuhan.
Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh dari cadangan makanan, karena belum
terbentuknya klorofil yang diperlukan dalan fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil makanan
diperoleh dari kotiledon sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari endosperm.

B. TUJUAN

Uuntuk melihat perkecabahan tumbuhan yang dimulai dari biji.

Universitas Sriwijaya
58
C. TINJAUAN PUSTAKA

Beih merupakan biji yang digunakan untuk tujuan penanaman dan telah diseleksi
dan dijamin kemudian genetiknya. Benih merupakan bagian tanaman yang terpilih untuk
membudidayakan atau memproduksi indiidu baru benih juga digunkan untuk keperluan dan
perkembangan usaha tai yang memiliki fungsi tertentu atau merupakan komponen agronomi.
Perkecambahan merupakan pemulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan
terjadi karena perumbuhan (calon akar) dan muncul plantik. Tumbuhan yang masih kecil
belum lama muncul ynag terdiri dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang
terdiri dari biji.perkecambahan merupakan hasil perutmbuhan aktif oleh embrio. Benih
menghasilkan pecahnya mantel atau pelindung biji dan munculnya tanaman baru.
Pada tanaman monokotil, embrio terdiri dari kotiledon. Perkecambahan adalah
peristiwa munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Perkecambahan diawali
denganpenyerapan air dari lingkungan sekitar biji baik tanah, udara maupun lainnya yang
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit.
Faktor-faktor yangmempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
perkecambahan yaitu:
1. Faktor internal, adalah segala pengaruh yang berasal dari tanaman itu sendiri
yaitu gen dan hormon. Gen mempengaruhi tumbuhan melalui sifta yang
diwarisi dan sintesis protein yang dikendalikan. Hormon mempengaruhi
tumbuuhan disebut zat tumbuh (fitohormon), contohnya adlah auksin
berfungsi untuk merangsang pemanjangan sel batanag yang mengakibatkan
pertumbuhan kar panjang, meningkatkan aktifitas sel dititik tumbuh.
Merangsang pembentukan bunga dan buah, dan pembengkokan batang kearah
cahaya. Sitokinin berfungsi untuk mempengaruhi sitokinesis,mendorong
pembelahan sel, mempengaruhi pertumbuhan akar, dan mempengaruhi
diferensial akar. Giberelin berfungsi untuk mmpengaruhi pemanjangan sel
maupun pembelahan sel pada tumbuhan kerdil dan
mempengaruhiprumbuhan akar pada tanaman. Asam traumalin berfungsi
untuk merangsang pembelahan sel didaerah luka sebagai mekanisme menutup
luka dan mempengaruhi restitusi yaitu kemampuan tumbuhan untuk
memperbaiki kerusakan atau luka ynag terjadi pada tubuhnya. Kalin berfungsi
untuk mempengaruhi pertumbuhan organ, misalnya merangsang pertumbuhan
akar, batang, daun, bunga dan buah. Asam absisat berfungsi utuk

Universitas Sriwijaya
59
menghambat pertumbuhan tanaman/tumbuhan. Etilen berfungsi untuk
mrndorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal.
2. Faktor ekstternal, merupakan sesuatu yang mempengaruhi yang berasal dari
luar tumbuhan tersebut dari linggkungan atau ekosistem. Beberapa faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembagan tumbuhan yaitu air,
cahaya, kelembapan, makanan dan suhu.

D. WAKTU dan TEMPAT


1. Waktu
Pelaksanaan praktikum ini dengan tema reproduksi generatif dilaksanakan pada
tanggal 23 oktober 2018yang dimulai pukul 10:00 WIB.
2. Tempat
Adapaun tempat dilaksanakan prakatikum ini yakni Laboratorium Botani,
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Provinsi Sumatera Selatan.

E.ALAT dan BAHAN

1. Alat
Adapun alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah:
a. Pot/ember
b. Nampan
c. Pennggaris untuk mngukur pengamatan
2. Bahan
Adaun bahan yang digunkan dalampraktikum ini adalah:
a. Benih kacang hijau
b. Benih jagung
c. Tanah dan pasir sebagai media untuk menanam dan menimbulkan benih
yang telah ditanam.

Universitas Sriwijaya
60
F.HASIL

Kacang hijau (Vigna radiata) pada perkecambahan kacang hijau tergolong tumbuh
dengan cepat karena kacang hijau cepat menyerap air (imbibisi) sehingga biji mudah
membesar dan mudah membelah kemudian berkecambah.
Pada hari ke-1 mulai terjadi imbibisi sehingga benih mulai menyerap air dari
lingkungan sekitarnya baik dari tanah, udara dan lainnya. Pada hari ke-2, dari 25 benih yang
ditanam beberapa benih mulai berkecambah yakni terbelahnya selaput biji dan muncul
tanaman kecil atau embrio. Pada hari ke-3 semua benih berkecambah dan ada sebagian sudah
tumbuh menjadi daun dan muncul daun. Pada hari ke-4 semua tumbuhan mengalami
pertumbuhan terus menerus dan dapat dilihat daun-daunnya sedah melebar. Pada hari ke-5,6,
kacang hijau tumbuh sangat cepat sehingga dalam waktu satu minggu pertumbuhan dapat
diamati secara tepat. Pada hari ke 7,8, kacang hijau tumbuh subur dengan daunnya yang hijau
dan lebar serta batang yang tinggi. Pada hari ke 9,10, kotiledon kacang hijau yang terangkat
mulai mengkisut dan ada beberapa kotiledon yang rontok.
Jagung (Zea mays) pada perkecambahannya jagung tergolong lama karena jagung
mempunyai lapisan pelindung biji yang tebal sehingga tidak semudah biji kacang hijau
berkecambah. Pada hari ke-1, jagung belum ada pertumbuhan sama sekali. Pada hari ke-2,3,
jagung mulai berkecambah yakni mulai terjadi imbibisi pada jagung. Pada hari ke-4, biji
jagung mulai membelah. Pada hari ke-5,6, biji jagung sudah mulai muncul akar dan mulai
berlecambah besar. Pada hari ke-7, beberap kecambah jagung mulai tumbuh tunas berwarna
hijau seprti daun. Pada hari ke-8,9, semua kecambah sudah mulai tumbuh daun sejajar seperti
silinder. Pada hari ke-10, biji jagung sudah mempunyai daun yang terbuka dan tumbuh
tinggi.

Universitas Sriwijaya
61
G.PEMBAHASAN

Pada praktikum mengenai reproduksi generatif, dilakukan dengan tahapan-


tahapan seperti menyiapkan alat dan bahan. Bahan yang digunakan adalah benih kacang hijau
dan benih jagung, tanah, pasir sebagai media untuk menanam dan menumbuhkan benih yang
akan ditanamkemudian dengan gunakan nampan/pot sebagai wadah untuk meletakkan benih.
Langkah pertama pada praktikum adalah menyiapkan wadah yang telah diberi label A dan B,
setelah itu campurkan tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1 lalu dimasukkan kedalam
wadah yang telah disediakan. Rendam benih kacang hijau dan jagung kedalam air agar kita
dapat mengetahui benih mana yang sudah tidak layak digunakan atau yang bukan bibit
unggul yakni mengapung ketika direndam air.
Penanaman dilakukan dengan cara meletakkan benih kacang hijau pada wadah A
dan benih jagung pada wadah B. Agar penananamannya tidak menumpuk maka setiap benih
diatur dan disusun sedemikian rupa dengan rapi.
Pengamatan terhadap benih kacang hijau dan jagung dilakukan selama 10 hari.
Selama 10 hari tersebut kondisi benih harus diperhatikan agar benih tersebut tidak mati yakni
dengan penyiraman yang rutin.
Hasil pengamatannya adalah sebagai berikut:
1. Pada hari pertama yakni 30 Oktober 2018, benih kacang hijau dan jagung
belum mengalami pertumbuhan maupun perkembangan.
2. Pada hari ke tiga yakni 2 November 2018, benih kacang hijau dan jagung
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yakni munculnya akar pada
masing-masing benih.
3. Pada hari ke enam yakni 5 November 2018, benih kacang hijau tumbuh batang
dan kotiledon terangkat kepermukaan tanah dan benih jagung muncul batang
pendk beserta gulungan daun hijau.
4. Pada hari ke sembilan yakni 8 November 2018, benih kacang hijau sudah
tumbuh tinggi dengan dua daun yang hiaju dan lebar. Kotiledonnya mulai
mengecil atau kisut. Pada benih jagung, daunnya tidak menguncup lagi
melainkan telah terbuka dan tumbuh dengan baik.

Universitas Sriwijaya
62
H. KESIMPULAN dan SARAN

1. Kesimpulan
Pada praktikum mengenai reproduksi generatif, dapat diambil kesimpulan bahwa
perkecambahan adalah muculnya plantula (tanaman kecil) dan dalam biji yang merupakan
hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada perkecambahan terdapat dua tipe yakni
epigeal dan hipogeal. Pada tipe epigeal, terjadi jika plumula dan kotiledon muncul diatas
permukaan tanah sedangkan pada tipe hipogeal kotiledonnya tertinggal didalam tanah.
2. Saran
Adapun saran dari praktikum perkembangbiakan generatif yakni sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat mengetahui bibit yang berkualitas dan unggul untuk
dijadikan sebagai media tanam.
b. Sebaiknya pada saat melakukan penanaman, mahasiswa harus lebih
memperhatikan tekstur tanam.
c. Mahasiswa harus lebih pintar dalam mengatur dan membagi waktu yang telah
ditetapkan dengan baik.
d. Setiap anggota kelompok harus terus memantau perkembangan tanaman dan
menjaga tanaman pada kondisi lingkungan yang baik.

Universitas Sriwijaya
63
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga


Setiaja, Gita. 2013. Fakor eksternal yang mempengaruhi Pertumbuhan. Jakarta: Erlangga
Wew I, Frits. 1928. Tipe Perkecambahan. Jakarta: Erlangga

Universitas Sriwijaya
64
IX. Morfologi daun

Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan

Universitas Sriwijaya
65
Universitas Sriwijaya
66
Universitas Sriwijaya
67
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Nama : Yesi Lismawati Tanggal : 23 Oktober 2018


NIM : 05011281823181 Asisten : 1. Risna Rusdan
Kelas : Agribisnis A Indralaya 2. Indra Andi Jaya
Judul : Morfologi Daun 3. Shafira Pratiwi

A. TUJUAN
1. Mengenal bangun daun secara keseluruhan (sircumscription)
2. Mengenal bentuk ujung-ujung daun (Apex folii)
3. Mengenal macam-macam susunan tulang daun (nervatio)
4. Mengenal macam-macam daun majemuk (folium compositum)

B. HASIL
GAMBAR KETERANGAN
Kingdom : Plantae
Arthocarpus heterophyllus Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Arthocarpus
Spesies : Arthocarpus heterophyllus

Bangun daun : ovatus


Pangkal daun : Tumpul
Ujung daun : Runcing
Tulang Daun : Menyirip
Daun majemuk: Majemuk Menjari

Universitas Sriwijaya
68
GAMBAR KETERANGAN
Kingdom : Plantae
Plumeria acuminate Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Plumeria
Spesies : Plumeria acuminate

Bangun daun : Lanset


Pangkal daun : runcing
Ujung daun : runcing
Tulang Daun : Menyirip
Daun majemuk: Majemuk Menjari

Kingdom : Plantae
Hibiscus rosa-sinensis Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

Bangun daun : Ovatus


Pangkal daun : runcing
Ujung daun : meruncing
Tulang Daun : Menyirip
Daun majemuk: - (tunggal)

Universitas Sriwijaya
69
GAMBAR KETERANGAN
Kingdom : Plantae
Divisi : Pinophyta
Pinus mercussi Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus mercussi

Bangun daun: jarum


Pangkal daun: rata
Ujung daun : meruncing
Tulang Daun : Melengkung seperti
jarum
Daun majemuk: majemuk beranak daun
dua

Kingdom : Plantae
Annona nuricata Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : annonacea
Genus : Annona
Spesies : Annona nuricata

Bangun daun : ovalis


Pangkal daun : runcing
Ujung daun : lancip
Tulang Daun : Menyirip
Daun majemuk: majemuk menyirip
ganjil

Universitas Sriwijaya
70
GAMBAR KETERANGAN
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Carica papaya Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Famili : Carica
Genus : Annona
Spesies : Carica papaya

Bangun daun : ovalis


Pangkal daun : runcing
Ujung daun : lancip
Tulang Daun : Menyirip
Daun majemuk: majemuk menyirip
ganjil

Rosa sp. Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa sp.

Bangun daun : ovalis


Pangkal daun : tumpul
Ujung daun : meruncing
Tulang Daun : Menyirip
Daun majemuk: majemuk menyirip
ganjil

Universitas Sriwijaya
71
GAMBAR KETERANGAN
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Imperata cylindircl Kelas : Lilipsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Spesies : Imperata cylindircl

Bangun daun : ovalis


Pangkal daun : rumpang atau rata
Ujung daun : meruncing
Tulang Daun : sejajar
Daun majemuk: - (tuggal)

Kingdom : Plantae
Magnifera indica Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Magnifera
Spesies : Magnifera indica

Bangun daun : memanjang


Pangkal daun : runcing
Ujung daun : meruncing
Tulang Daun : Menyirip
Daun majemuk: - (tunggal)

Universitas Sriwijaya
72
GAMBAR KETERANGAN
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Tamarindus indica Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Tamarindus
Spesies : Tamarindus indica

Bangun daun : lonjong


Pangkal daun : membulat
Ujung daun : tumpul
Tulang Daun : Menyirip
Daun majemuk: Majemuk Menyirip
genap

Agava sp. Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Agaraceae
Genus : Agava
Spesies : Agava sp.

Bangun daun : memanjang


Pangkal daun : runcing
Ujung daun : meruncing
Tulang Daun : Menyirip
Daun majemuk: - (tunggal)

Universitas Sriwijaya
73
C. PEMBAHASAN

Daun (Lat: folium) merupakan alat tubuh yang penting bagi tumbuhtumbuhan karena
banyak proses metabolisme yang terjadi di daun misalnya proses fotosintesis menghasilkan
bahan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Semua
daun mula-mula berupa tonjolan jaringan yang kecil, yaitu primordia pada waktu ujung
pucuk tumbuh, primordia daun baru mulai terbentuk menurut pola khas untuk tiap jenis
tumbuhan. Secara morfologi dan anatomi, daun merupakan organ tubuh yang paling
bervariasi (Haryani, 2013). Dalam bidang botani, daun ialah sebuah organ tumbuhan yang
bertumbuh diatas tanah dan yang mengkhusus dalam fotosintesis. (Sutedjo Mulyani, 1989
dalam mamangadin, 2013)
Daun tidak selamanya berbentuk helaian pipih serta melebar dan berfungsi untuk
proses fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Daun dapat berubah bentuk maupun fungsinya,
antara lain daun berbentuk benangbenang dan fungsinya untuk memanjat, atau berupa sisik
berdaging pada umbi lapis, berupa daun tajam pada tanaman kaktus. Daun yang mengalami
perubahan bentuk dan fungsinya tadi dinamakan daun metamorfosa (modifikasi daun),
misalnya daun pembelit (sulur) pada daun kembang sungsang (Gloria superba) dan pada daun
kacang polong (Pisum sativum). Daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk.
Daun tunggal adalah daun yang hanya mempunyai satu helai daun pada satu tangkai daun,
sedang daun majemuk merupakan daun yang jumlahnya lebih dari satu helai daun pada satu
tangkai daun.
Daun dikatakan sebagai daun lengkap apabila mempunyai bagian-bagian petiolus
(tangkai daun), lamina (helaian daun), dan vagina (upih daun), misalnya daun pohon pinang
(Areca cathecu), daun bambu (Bambusa sp.), daun pisang (Musa paradisiaca), dan lain-lain.
Apabila daun suatu tumbuhan tidak mempunyai salah satu dari tiga bagian pokok daun
seperti di atas, daun yang demikian, dinamakan daun tidak lengkap. Daun yang hanya terdiri
atas tangkai daun dan helaian daun saja disebut daun bertangkai, contohnya pada daun
nangka (Artocarpus integra), mangga (Mangifera indica), dan lain-lain. Apabila daun hanya
terdiri dari upih dan helaian daun saja disebut daun berupih atau daun berpelepah, dan apabila
suatu daun hanya terdiri dari tangkai daun yang bermodifikasi menjadi helaian daun maka hal
yang demikian disebut helaian daun semu atau disebut pula dengan filodia, contohnya pada
daun Acacia (Acacia auriculiformis).
Perbedaan antara daun tunggal dengan daun majemuk yaitu bahwa daun majemuk
mempunyai tangkai yang bercabang-cabang dan pada percabangannya inilah daun-daun akan
tumbuh, sehingga pada satu tangkai daun terdapat lebih dari satu helai daun. Daun dengan
Universitas Sriwijaya
74
susunan demikian disebut daun majemuk. Pada daun majemuk dapat dibedakan bagian-
bagian ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun
(foliolum). Seperti halnya daun tunggal, pada pangkal ibu tangkai daun dapat pula
diketemukan daun penumpu, misal pada daun mawar (Rosa hybrida L), yang berupa dua
daun kecil melekat pada kanan kiri pangkal ibu tangkai daun. Menurut susunan anak daun
pada ibu tangkainya, daun majemuk dibedakan menjadi daun majemuk menyirip (pinnatus)
dan daun majemuk menjari (palmatus). Daun majemuk menyirip mempunyai anak-anak daun
yang tersusun di kanan kiri ibu tangkai daun, sedangkan daun majemuk menjari semua anak
daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai. Pada suatu daun majemuk dapat pula
terlihat bahwa anak daun tidak langsung duduk pada ibu tangkainya, melainkan pada cabang
ibu tangkai tadi. Dalam hal yang demikian, maka daun majemuk dikatakan daun majemuk
ganda (rangkap), dan hanya daun majemuk menyiriplah yang mempunyai sifat demikian,
sehingga dikenal daun majemuk ganda dua (bipinnatus), ganda tiga (tripinnatus), dan
seterusnya.

D. KESIMPULAN

Daun memiliki tiga struktur pokok, yaitu : pelepah (vagina), tangkai (petiolus)
dan helaian (lamina). Setiap daun dari berbagai macam tanaman memilki karakteristik
masing-masing. Karakteristik itu meliputi jenis daun, bangun daun (Circumscriptio) pangkal
daun (Basis folii), ujung daun (Apex folii), tepi daun (Margo folii), daging daun (Intervenium)
pertulangan daun (Nervatio), permukaan daun serta warna daun.

Universitas Sriwijaya
75
DAFTAR PUSTAKA
Haryani, Tri. 2013. Organo Nutritivum (Daun, Batang, dan Akar). http://www.pustaka.ut.ac
.id. Diakses pada 17 November 2018.

Mamangadin. 2013. Morfologi Daun. https://www.scribd.com. Diakses pada 17 November


2018.

Universitas Sriwijaya
76
X. Akar, Batang Dan Modifikasinya

Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan

Universitas Sriwijaya
77
Universitas Sriwijaya
78
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Nama : Yesi Lismawati Tanggal : 5 November 2018


NIM : 05011281823181 Asisten : 1. Risna Rusdan
Kelas : Agribisnis A Indralaya 2. Indra Andi Jaya
Judul : Akar, Batang dan Modifikasinya 3. Shafira Pratiwi

A. TUJUAN
Mengenal macam-macam akar, batang dan bentuk modifikasinya.

B. HASIL
GAMBAR KETERANGAN
Cyperus totundus. Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus totundus.

Sifat batang : batang basah


Bentuk batang : bersegi tiga
Permukaan batang : licin
Sistem perakaran : serabut

Universitas Sriwijaya
79
GAMBAR KETERANGAN
Amaranthus spinosus Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus

Sifat batang : batang basah


Bentuk batang : bulat
Permukaan batang : licin
Sistem perakaran : Tunggang

Coleus sp. Kingdom : Plantae


Divisi : Spermatophyta
Kelas : Diccotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Labiatae
Genus : Coleus
Spesies : Coleus sp.

Sifat batang : batang basah


Bentuk batang : bulat
Permukaan batang : licin
Sistem perakaran : serabut

Universitas Sriwijaya
80
GAMBAR KETERANGAN
Daucus carota Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota

Sifat batang : batang basah


Bentuk batang : pipih
Permukaan batang : licin
Sistem perakaran : Tunggang

Imperata cylindrical Kingdom : Plantae


Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Spesies : Imperata cylindrical

Sifat batang : mendong


Bentuk batang : bulat
Permukaan batang : licin
Sistem perakaran : serabut

Universitas Sriwijaya
81
GAMBAR KETERANGAN
Zea mays Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Paceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays

Sifat batang : mendong


Bentuk batang : bulat
Permukaan batang : licin
Sistem perakaran : serabut

Lactuca indica Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Astereales
Famili : Astereceae
Genus : Lactuca
Spesies : Lactuca indica

Sifat batang : mendong


Bentuk batang : bulat
Permukaan batang : licin
Sistem perakaran : serabut

Universitas Sriwijaya
82
GAMBAR KETERANGAN
Solanum tuberosum Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum

Sifat batang : basah


Bentuk batang : persegi
Permukaan batang : licin
Sistem perakaran : serabut

C. PEMBAHASAN

Menurut darwin (2010), Perbadaan tumbuhan dikotil dan monokotilpada dikotil


terdapat akar tunggang dan pada monokotil terdapat akar serabut.Pada bagian batang dikotil
terdiri dari epidermis terdiri atas selaput sel yang rapattidak mempunyai ruang antar sel.
Fungsi epidermis tersusun atas jaringandibawahnya. Pada batang yang mengalami
pertumbuhan sekunder, lapisanepidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dan
cambium gabus.Batang monokotil epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks
danstele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang
menyebar.
Bagian-bagian dari tumbuhan yaitu akar,batang, dan daun. Akar merupakan
bagian pertama yang tumbuh dari satu bijiyang berkecambah dan berkembang menjadi akar
utama. Fungsi akar yaitumemperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat
makanan yangterlarut di dalam air dan zat-zat makanan, sebagai penimbunanan makanan.
Jenis- jenis akar adalah antara lain akar serubut, umumnya pada tumbuhan monokotil ,funsi
utama untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. Akar tunggang, umumnyapada tumbuhan
dikotil. fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.Modifikasi akar ada akar
tunggang, akar banis terdapat pada tumbuhan jenis tropis.
Kondisi alami batang, tinggi yang bisa dicapai secara alami, masa dan bentuk
hidup dikenal dengan habit tumbuhan. Bentuk habit yang umum pada tumbuhan:
1. Herbaceus : tumbuhan berbatang lunak dan berair.
2. Lignosus : tumbuhan yang batangnya berkayu, selanjutnya dapat dibagi sebgai

Universitas Sriwijaya
83
berikut:
a. Frutescens : perdu/semak. Tumbuhan berkayu dengan tinggi normal sampai
5 m. Contoh Melastoma malabathricum (sikaduduak)
b. Arborescens : pohon. Tumbuhan berkayu dengan tinggi normal diatas 5 m.
Contoh : Swietenia mahagoni (Mahoni)
c. Liana : tumbuhan memanjat. Tumbuhan berkayu dengan batang
memanjat/merambat. Contoh: Tetrastigma sp. (aka dariek-dariek)
3. Calamus/calmus : Batang beruas, yakni batangnya mempunyai ruas-ruas yang
jelas. Contoh: Oryza sativa (padi) Dilihat dari penampang melintang batang, ditemukan 3
bentuk yang umum :
1. Bulat = teres
2. Bersegi = angularis, seperti : segi 3 (triangularis) dan Segi 4 (quadrangularis)
3. Pipih, seperti : Filokladia (phyllocladium) dan Kladodia (cladodium).
Beberapa modifikasi atau perubahan bentuk dari batang antara lain: 1. Rhizome,
disebut juga dengan akar rimpang. Bagian batang ini terletak di bawah permukaan tanah,
mempunyai ruas yang sangat pendek dan merupakan tempat cadangan makanan. Misalnya
pada Curcuma domestica, Zingiber offincilae. 2. Geragih (stolone). Organ ini menjalar
dibawah atau diatas permukaan tanah, ruasnya panjang, batangnya sangat kecil, misalnya
pada Imperata cylindrica (ilalang), Eichornia crassipes (eceng gondok). 3. Umbi (tuber),
hampir sama dengan rimpang tersapat dibawah permukaan tanah, tempat menumpuk
cadangan makanan, namun hanya berbeda pada ruas-ruas yang dipunyai.. Misalnya pada
Solanum tuberosum (kentang) 4. Umbi lapis (bulbus), misalnya pada Allium cepa (bawang
merah). 5. Duri (spina), bagian batang yang menonjol, kuat dan rumcing. Misalnya pada
Citrus aurantifolia (jeruk) 6. Sulur (cirrhus), organ yang berbentuk spiral yang berguna untuk
membelit tumbuhan lain. Misalnya pada Passiflora quadrangularis (markisa), (Anonim,
2017).

Universitas Sriwijaya
84
D. KESIMPULAN

Batang yang bentuknya berubah disebut batang yang telah mengalami modifikasi
yang digunakan sebagai adaptasi tumbuhan dari lingkungannya.
Setiap tumbuhan memiliki morfologi akar, batang daun serta bentukk modifikasi
yang berbeda-beda antara satu tumbuhan dengan tumbuha lain. Perbedaan morfologi terebut
dapat disebabkan oleh jenis tumbuhan itu. Jenis tumbuhan yaitu dikotil dan monokotil.
Tumbuhan Monokotil pada umumnya mempunyai batang yang dari pangkal sampai
ke ujung tidak ada perbedaan besarnya, dan memiliki sistem perakaran yaitu akar serabut.
Sedangkan tumbuhan dikotil pada umumnya mempunyai batang yang dibagian bawahnya
lebih besar dan ke ujung semakin mengecil dan memiliki sistem perakaran yaitu akar
tunggang.
Berdasarkan percabangannya dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan menjadi
akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabanag dan akar tnggang bercabang.
Akar tunggng yang sedikit berrcabang bisa berbentuk tombak contohnya wortel., berbentuk
gasing dan berbentuk benang. Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga dalam
perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang sama besar
yang keluar dari pangkal batang.
Berikut ini beberapa bentuk modifikasi pada batang yaitu Rhizoma, Stolon,
Kladodium, Filokladium, Filodia, dan lain-lain. Bentuk adaptasi dan modifikasi yang
dilakukan batang ini merupakan tindak lanjut dalam mempertahankan hidup
tumbuhan tersebut.
Akar bisa termodifikasi untuk melakukan fungsi khusus diantaranya akar pelekat pada
sirih, akar penghisap pada benalu, akar gantung ada anggrekatau umbi akar pada singkong.

Universitas Sriwijaya
85
DAFTAR PUSTAKA
Darwin. 2010. Morfologi Tumbuhan. https://www.scribd.com. Diakses pada 18 November
2018.
Anonim.2017. Panduan Praktikum Morfologi Tumbuhan. http://biologi.fmipa.unand.ac.id.
Diakses pada 18 November 2018.

Universitas Sriwijaya
86
XI. Struktur, Bagian dan Susunan Bunga

Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan

Universitas Sriwijaya
87
Universitas Sriwijaya
88
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Nama : Yesi Lismawati Tanggal : 12 November 2018


NIM : 05011281823181 Asisten : 1. Risna Rusdan
Kelas : Agribisnis A Indralaya 2. Indra Andi Jaya
Judul : Sruktur, Bagian dan Susunan Bunga 3. Shafira Pratiwi

A. TUJUAN

Mengenal bunga dan Susunan Bunga.

B. HASIL
GAMBAR KETERANGAN
Kingdom : Plantae
Allamanda cathartica Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apocynales
Famili : Apocynaceae
Genus : Allamanda
Spesies : Allamanda cathartica

1. kelopak
2. ibu tangkai
3. kuncup
4. mahkota

Rumus bunga:
: K(5), [C(5),A( )], G(1)

Universitas Sriwijaya
89
GAMBAR KETERANGAN
Hibiscus rosa-sinensis Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

1. kepala putik
2. tangkai putik
3. benang sari
4. tangkai sari
5. pendukung benaang sari
6. tangkai bunga
7. mahkota bunga

Rumus bunga:
: K(5), [C(5),A( )], G(5)

Canna sp. Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liiopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna sp.

1. Benang sari
2. Dasar bunga
3. Tangkai bunga
4. Ibu tangkai bunga

Rumus bunga:
: K(3), [C(3),A(5)], G(3)

Universitas Sriwijaya
90
GAMBAR KETERANGAN
Caesalppina pulcherrima Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Caesalpina
Spesies : Caesalpina pulcherrima

1. Benang sari
2. Tangkai bunga
3. Mahkota bunga
4. Ibu tangkai bunga
5. Dasar bunga

Rumus bunga:
: K(5), [C(4),A( )], G(3)

Clitoria ternatea Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Clitoria
Spesies : Clitoria ternatea

1. Daun pelindung
2. Dasar bunga
3. Kelopak bunga
4. Mahkota pelindung
5. Mahkota bunga

Rumus bunga:
: K(2), [C(2),A(1)], G(0)

Universitas Sriwijaya
91
GAMBAR KETERANGAN
Kingdom : Plantae
Allamanda cathartica Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava

a. Tangkai
b. Bakal buah
c. Kelopak
d. D.mahkota
e. Serbuk sari
f. Putik

Rumus bunga:
: K(4), [C(4),A( )], G(1)

Universitas Sriwijaya
92
C.PEMBAHASAN

Bunga merupakan organ tumbuhan modifikasi suatu tunas (batang dan daun-
daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan fungsinya sebagai organ
reproduksi, sehingga pada bunga dapat terjadi penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya
dapat dihasilkan buah dan biji sebagai alat perkembangbiakan.
Pada suatu tumbuhan adakalanya hanya terdapat satu bunga saja, misalnya pada
bunga coklat tetapi umumnya pada suatu tumbuhan dapat ditemukan banyak bunga.
Tumbuhan yang hanya dapat menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga
tunggal (planta uniflora) sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta multifloral).
Bunga majemuk (Anthotaxis, inflorenscentia), suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan
cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah
bunga diketiak jelas kelihatan, bahwa diantara bunga-bunganya yang terdapat pada cabang
itu terdapat daundaun biasa yang berguna untuk asimilasi. Pada suatu bunga majemuk sumbu
yang mendukung bunga-bunga yang tekah berkelompok itu tidak lagi berdaun, jika ada
daunnya, daun tadi telah mengalami metamorfosis dan daun tadi tidak berguna sebagai alat
asimilasi, (Savitri:2015)
Diagram bunga adalah gambaran dari penampang bunga yang menggunakan
simbol-simbol baku dari setiap bagian bunga pada setiap lingkaran. Rumus bunga adalah
gambaran spesifik dari suatu bunga dengan menggunakan simbol-simbol dan singkatan-
singkatan seperti halnya yang ada pada rumus kimia.
Bunga terbagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Bunga tunggal,
apabila dalam satu tangkai terdapat hanya satu kuntum bunga. Bunga majemuk
(inflorescence), di mana dalam satu tangkai terdapat lebih dari satu kuntum bunga.
(sumarsono:2003).
Bagian utama bunga terdiri dari kelopak (calix) tajuk/ mahkota (corolla), benang
sari (stamen) dan putik (pistilum). Bagian lainnya adalah dasar bunga (reseptakulum), tangkai
bunga (pediselus) dan kelenjar madu (nektarium).
Angiospermae sering disebut sebagai tumbuhan berbunga yang merupakan
kelompok tumbuhan berbiji dengan karakteristik khusus pada bagian bunga, buah, dan siklus
hidup yang berbeda dari tumbuhan lainnya. Angiospermae memiliki keragaman yang tinggi
baik dari karakter vegetatif maupun generatif. Alat reproduksi pada tumbuhan Angiospermae
terdiri dari empat bagian utama, yaitu sepal/kelopak, petal/mahkota, stamen/benang sari, dan
pistill/putik. Stamen terdiri dari dua bagian yaitu anther dan fillamen, sedangkan pistill terdiri
dari tiga bagian yaitu ovarium, stilus, stigma.
Universitas Sriwijaya
93
Gymnospermae merupakan tumbuhan berbiji terbuka yang dicirikan oleh adanya
bakal biji yang tidak tertutup oleh daun buah. Gymnospermae terdiri dari 4 ordo yaitu
Cycadales, Gynkgoales, Coniferales, dan Gnetales. Struktur alat reproduksi kelompok ini
tersusun atas strobilus (kerucut/cone). Struktur alat reproduksi pada tumbuhan
Gymnospermae relatif lebih sederhana dibandingkan Angiospermae, disebut sebagai strobilus
atau kerucut jantan atau betina. Pada strobilus jantan terdiri dari mikrosporophyll yang
memiliki struktur tebal seperti sisik dan dipermukaan bagian bawahnya (abaksial surface)
terdapat mikrosporangia. Pada strobilus betina terdapat megasporophyll/macrosporophyll
yang umumnya tersusun atas lembaranlembaran seperti sisik, (Kalsum: 2016).

Universitas Sriwijaya
94
D.KESIMPULAN dan SARAN

1. Kesimpulan
Hampir semua tumbuhan memiliki bunga. Bunga merupakan alat reproduksi
pada tumbuhan, biasanya olehnya dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat
tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat-alat yang demikian dinamakan alat
perkembangbiakan (organum reproductivum). Bunga adalah penjelmaan suatu
tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan
dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung
penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan.
2. Saran
Pada saat praktikum, praktikan diharapkan lebih teleti dalam mengamati
morfologi bunga. Agar tidak terjadi kesalahan pada saat memberi keterangan
pada gambar.

Universitas Sriwijaya
95
DAFTAR PUSTAKA

Kalsum, ummu. 2016. Modul Botani. file:///c:/users/lenovo/downloads/modul. Diakses pada


18 November 2018.
Sumarsono. 2003. Morfologi Bunga. http://repository.ut.ac.id. Diakses pada 18 November
2018.
Savitri. 2015. Struktur Perkembangan Tumbuhan I (Morfologi Tumbuhan). http://biologi.uin-
malang.ac.id. Diakses pada 18 November 2018.

Universitas Sriwijaya
96
XII. Klasifikasi , Morfologi dan Anatomi Buah

Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan

Universitas Sriwijaya
97
Universitas Sriwijaya
98
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BOTANI UMUM

Nama : Yesi Lismawati Tanggal : 12 November 2018


NIM : 05011281823181 Asisten : 1. Risna Rusdan
Kelas : Agribisnis A Indralaya 2. Indra Andi Jaya
Judul : Klasifikasi, Morfologi dan Anatomi Buah 3. Shafira Pratiwi

A. TUJUAN
Mengenal klasifikasi buah, morfologi dan anatominya.

B. HASIL
GAMBAR KETERANGAN
Ananas comosus Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poales
1 Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus

1.Eksocarpium
2.Mesocarpium
3.Endocarpium
2 Golongan buah Sejati Majemuk

Universitas Sriwijaya
99
GAMBAR KETERANGAN
Musa paradisiaca Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophya
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca

1.Eksocarpium
2.Mesocarpium
3.Endocarpium

Golongan buah Sejati Majemuk

3 2

Citrus aurantium Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
3 Spesies : Citrus aurantium

1.Eksocarpium
2.Mesocarpium
3.Endocarpium

2 Termasuk buah Sejati Tunggal Berdaging


1 atau berair / Variasi Buah Buni dengan
tiga lapisan kulit

Universitas Sriwijaya
100
GAMBAR KETERANGAN
Cucumis sativus Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
1
Ordo : Violales
Famili : Cucurbilaceae
Genus : Cucumis
2
Spesies : Cucumis sativus

3 1.Eksocarpium
2.Mesocarpium
3.Endocarpium

Termasuk buah Sejati Tunggal Berdaging

Lycopersicon esculantum Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Lycopersicon esculantum

1.Eksocarpium
2.Mesocarpium
3 3.Endocarpium

1 Termasuk buah Sejati Tunggal Berdaging


2

Universitas Sriwijaya
101
GAMBAR KETERANGAN
Oryza sativa Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Graminae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa

1.Eksocarpium
3.Endocarpium

Termasuk buah Sejati Tunggal Kering

1 2

Piper ningrum Kingdom : Plantae


Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper ningrum

1.Eksocarpium
2.Mesocarpium

Termasuk buah Buni Majemuk

2
1

Universitas Sriwijaya
102
Physalis angulata Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Physalis
Spesies : Physalis angulata

1.Eksocarpium
2.Mesocarpium
3.Endocarpium
1
2 3
Termasuk buah Buni

Universitas Sriwijaya
103
C.PEMBAHASAN

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal
buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur.
Bakal biji itu dibuahi melalui proses yang diawali dengan penyerbukan, yakni berpindahnya
serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat dikepala putik,
serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tanggkai putik menuju bakal biji, dimana terjadi persatuan
antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berunga melibatkan
plasmogami yakni ppersatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami persatuan inti
sel keduanya.
Dari percobaan diatas diperoleh bahwa yang termasuk kedalam buah sejati
majemuk berdaging adalah buah nanas sedangkan buah sejati tunggal berdaging yakni Buah
jeruk, tomat dan mentimun. Buah jeruk memiliki tiga lapisan dinding buah. Lapisan luar
yang liat dan berisi kelenjar minyak disebut eksocarp. Lapisan tengah yang serupa jaringan
bunga karang dan umumnya keputih-putihan disebut mesocarp. Lapisan dalam yang bersekat
disebut endocarp dengan gelembung-gelembung berisi cairan didalamnya. Biji-biji tersebar
diantara gelembung-gelembung itu.
Padi merupakan tumbuhan berbuah sejati tunggal yang kering karenayang
menjadi buah berasal dari bakal buah. Bakal buah ini juga termasuk buah sejati tunggal yang
kering (siccus) yakni buah sejati tunggal yang bagianluarnya keras dan kering. Buah ini
tergolong buah padi (caryopsis) yakni buahyang berdinding tipis, mengandung satu biji, kulit
buah berlekatan dengan biji. Padi memiliki bagian-bagian yaitu kulit luar (exocarpium),
lembaga(embryo), putih lembaga (albumen) yang menyimpan cadangan makanan, dankulit
luar berlekatan dengan biji.
Ananas comosus merupakan salah satu jenis tumbuhan yang berbuahsejati
majemuk yaitu kumpulan banyak buah, yang masing-masing berasaldari satu bunga, buah ini
termasuk buah sejati majemuk yaitu buah bunimajemuk yaitu jika bakal buah masing-masing
bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni.

Universitas Sriwijaya
104
D.KESIMPULAN

1. Secara umum buah dibedakan menjadi buah sejati dan buah semu.
2. Buah sejati adalah buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah atau paling
banyak terdapat sisa-sisa bagian bunya yang lazimnya telah gugur. Sedangkan
buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian
lain pada bunga itu yang mendominasi sedangkan buah slinya tersebunyi.
3. Buah sejati dibedakan dalam tiga golongan yakni buah sejati tunggal (kering dan
basah), buah sejati ganda (kurung ganda, bumbung dan buni ganda), dan buah
majemuk (buni majemuk, batu dan kurung majemuk).
4. Buah semu dibedakan menjadi tiga yakni semu tunggal, ganda dan majemuk.
5. Buah sejati tunggal kering contohnya mentimun, mangga. Buah sejati tunggal
kering contohnya buah kacang tanah dan buah karet. Buah sejati majemuk
contohnya nenas. Buah sejati ganda contohnya srikaya.
6. Buah sejati unggal contohnya jambu mete. Byah semu majemu contonhnya buah
nangka.

Universitas Sriwijaya
105
DAFTAR PUSTAKA
Handayani. 2015. Struktur Fungsi dan Perkembangan Tumbuhan. https://www.scribd.com. Diakses
pada 19 November 2018.
Anonim. 2011. Buah dan Biji. https://www.scribd.com. Diakses pada 19 November 2018.

Universitas Sriwijaya
106
XIII. Determinasi dan Membuat Herbarium

Contoh : FILED BOOK/COLLECTOR BOOK


No Tanggal Famili Genus Spesies Nama Tempat Altitute Habitatio Annotation
Daerah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Universitas Sriwijaya
107
Universitas Sriwijaya
108

Anda mungkin juga menyukai