Anda di halaman 1dari 10

Ekonomi Produksi

BAB VI
KOMBINASI OPTIMUM TANPA KENDALA
PADA PRODUKSI DENGAN DUA INPUT VARIABEL

Pokok Bahasan
• Maksimisasi Fungsi Produksi
• Maksimisasi Keuntungan

1
• Setiap peta isoproduk bisa dicari titik-titik kritisnya (critical points) baik berupa titik
maksimum, minimum atau peralihan keduanya (saddle point). Pada peta isoproduk ini bisa
digambarkan isoproduk dalam jumlah yang tak terhingga.

• Setiap isoproduk mewakili tingkat produksi tertentu. Isoproduk yang berbeda mempunyai
tingkat produksi yang berbeda meskipun perbedaannya kecil sekali sehingga sesama kurva
isoproduk tidak pernah berpotongan satu sama lain.

• Jika peta isoproduk bukan berupa cincin maka tingkat produksi yang terbesar berada pada
kurva isoproduk yang berjarak paling jauh dari titik nol atau titik potong sumbu salib.

• Jika peta isoproduk berupa cincin-cincin maka titik pusatnya mencerminkan tingkat produksi
maksimum secara total. Titik pusat ini merupakan pertemuan atau perpotongan dua garis
punggung yang dapat digambar dari peta isoproduk tersebut.

• Tingkat produksi maksimum ini akan dipilih oleh manajer perusahaan sebagai tingkat
produksi yang akan dijalankan perusahaan jika nilai input yang digunakan dianggap bebas
(tidak perlu biaya).

• Dengan kata lain titik pusat ini adalah tingkat produksi optimum apabila manajer tidak
menghadapi pembatas (constraint) dalam penggunaan inputnya. 2
Maksimisasi Fungsi Produksi

 Penentuan kombinasi penggunaan dua input X1 dan X2 yang menghasilkan tingkat produksi
maksimum dapat dilakukan secara matematik.
 Ada dua syarat yang perlu diperhatikan untuk menentukan titik maksimum atau minimum
tersebut yaitu syarat keharusan dan syarat kecukupan.

1. Syarat Keharusan (Necessary Condition)

disebut juga syarat pertama (First Order Condition) dimana slope dari fungsi produksi
tersebut bernilai nol.
Pada slope tersebut tiga kemungkinan hasil yaitu;
a) titik maksimum (maximum point),
b) titik manimum (manimum point),
c) titik peralihan maksimum dengan minimum (saddle point).
Jika fungsi produksi : Y = f (X1, X2)
Maka FOC (syarat keharusan) adalah :

δy  f  0 δy  f  0
δx 1 δx 2
1 2 3
Maksimisasi Fungsi Produksi
2. Syarat Kecukupan (Sufficient Condition)

Disebut juga syarat kedua (Second Order Condition) yang menentukan apakan tingkat
produksi yang diperoleh dari syarat pertama merupakan nilai maksimum, minimum atau
1.

peralihan keduanya. Nilai ini dapat diketahui dari derivatif kedua secara parsial dari fungsi
produksi tersebut, dimana hasil derivatif ini diperoleh empat kemungkinan hasil yaitu :

δ (δy δx )
1  δ2y  f
δx δx 2 11
1 1
δ(δy δx ) δ (δy δx )
1  δ2y  f 2  δ2y  f
δx δx δx 12 δx δx 2 22
2 1 2 2 2

δ (δy δx )
2  δ2y  f
δx δx δx 21
1 2 1 4
Maksimisasi Fungsi Produksi

Menurut Young’s theorem sudah dibuktikan bahwa hasil derivatif silang dari fungsi
produksi tersebut bernilai sama, berarti f12 = f21.
Jika fungsi produksi: y = f (X1, X2), maka agar tingkat produksi yang dicapai
mencerminkan tingkat produksi maksimum maka selain syarat pertama di atas yaitu f1 =
0 dan f2 = 0, juga memenuhi syarat kedua berikut ini, yaitu:
f11 < 0
f11 f22 > f12 f21
Apabila tingkat produksi minimum maka selain syarat pertama di atas yaitu f1 = 0 dan f2 =
0, juga memenuhi syarat kedua berikut ini, yaitu:
f11 > 0
f11 f22 < f12 f21
Apabila kedua syarat untuk maksimisasi atau minimisasi di atas tidak dipenuhi
salah satu atau keduanya maka kemungkinan tingkat produksi yang dicapai
bukan titik maksimum atau minimum tetapi titik peralihan antara maksimum dan
minimum (saddle point).
Titik sadel ini merupakan tingkat produksi yang berada ditengah (peralihan)
dimana slopenya positif pada kedua ujung dan negatif pada kedua sisi. Bentuk
daerah produksi ini tidak seperti bukit seperi: titik maksimum, maupun lembah
(titik minimum) tetapi kombinasi antara bukit dan lembah. Untuk melihat
gambaran titik-titik kritis ini (maksimum, minimum atau sadel) dapat dilihat pada5
Gambar
Maksimisasi Keuntungan
1. Syarat Keharusan (Necessary Condition)
Jika Y = f (X1, X2) adalah fungsi produksi, maka
Nilai Produk Total (NPT) = Hy . Y 1.

Biaya Total Faktor Produksi (BTF) adalah


BTF = X1 Hx1 + X2 Hx2
Keuntungan adalah selisih penerimaan dan biaya atau
π = NPT - BTF = Hy . Y - (X1 Hx2 + X2 Hx2)
π = Hy . f (X1, X2) - X1 Hx1 - X2 Hx2
Derivatif pertama fungsi keuntungan harus bernilai nol atau

δ  π
 π  Hy .f  Hx  0 Hy . f1 = Hx1
δx 1 1 1
1
δ  π
 π  Hy.f  Hx  0 Hy . f2 = Hx2
δdx 2 2 2
2

6
Maksimisasi Keuntungan
 Jadi syarat keharusan keuntungan maksimum adalah apabila: Nilai Produk Marjinal
sama dengan Biaya Marjinal Faktor produksi setiap input yang digunakan atau NPMi =
BMFi (i = jenis input = 1, 2)
1.

 Jika diasumsikan pada struktur pasar bersaing sempurna maka:


BMFi = Hxi, sehingga NPMi = Hxi

Secara rinci:

NPM1 = Hx1 NPM NPM


1 1; 2 1
Hx Hx
NPM1 = Hx1
1 2

7
Maksimisasi Keuntungan
Y Y Y

1.

X2 X2 X2

X1 X1 X1

(A) Titik Maksimum (B) Titik Minimum (C) Titik Sadel

Y Y

Gambar 6.1.
Ilustrasi beberapa
kemungkinan titik-titik
kritis X2 X2

X1 X1

(D) Titik Sadel (E) Titik Sadel


8
NPM
1  1 artinya apabila pengusaha pemproduksi output yang menggunakan
Hx beberapa input (misal X1 dan X2) maka kombinasi penggunaan kedua input
1 yang optimum akan tercapai apabila Nilai Produk Marjinal masing-masing
input sama nilainya dengan harga input itu sendiri.

NPM NPM
1  2 1 adalah juga titik produksi yang memberikan keuntungan
Hx Hx maksimum, dimana nilai uang terakhir yang dikeluarkan dari
1 2
pembelian input tersebut harus memberikan penerimaan
persis sama dengan satuan uang yang dikeluarkan tersebut.

Apabila rumus di atas diubah bentuknya maka:

NPM Hy . f Hx f Hx
1  1  1 maka 1  1
NPM Hy . f Hx f Hx
2 2 2 2 2
Dimana: f1 = PM1 ; sedangkan PM
1  DSMx x
PM 1 2
2
f2 = PM2 sehingga PM Hx
DSMx x  1  1
1 2 PM PM 9
2 2
(2) Syarat Kecukupan (sufficient condition)

diperoleh dari derivatif kedua secara parsial pada fungsi keuntungan:

δ2  π
 π  Hy . f
δ2  π
 π  Hy . f δ2  π δ2  π
2 11 11 2 22 22  π  Hy . f  π  Hy .f
δx δx δx x 12 12 δx x 21 21
1 2 1 2 2 1

• Menurut Young’s theorem π12 = π21, sehingga Hy f12 = Hy f21.


Jadi syarat kedua untuk keuntungan maksimum adalah:
π12 < 0 atau Hy . f11 < 0
π11 . π22 > π12 π21
atau Hy . f11 . Hy . f22 > Hy . f12 . Hy f21
Hy2 (f11 . f22 - f12 . f21) > 0
• Karena harga produk selalu bernilai positif (Hy > 0), maka syarat kedua dari keuntungan
maksimum ini dapat disederhanakan menjadi:
f11 < 0
f11 . f22 > f12 . f21 atau f11 . f22 - f12 . f21 > 0
• Apabila kita amati ternyata rumus di atas persis sama dengan syarat kedua (syarat
kecukupan) untuk tingkat produksi maksimum. Analog untuk syarat kedua keuntungan
minimum adalah:
π11 > 0 atau Hy . f11 > 0
10
π11 . π22 > π12 π21 atau f11 . f22 > f12 . f21

Anda mungkin juga menyukai