Anda di halaman 1dari 4

Fungsi biaya

Fugsi biaya adalah hubungan antara output dan biaya (total cost). Karakteristik fungsi
biaya bisa diturunkan dari karakteristik fungsi produksi. Fungsi produksi tunduk pada law of
diminishing return yang artinya produktivitas marjinal dari input terakhir kurang dari
marjinal produksi dari input yang sebelumnya. Jika setiap harga input dianggap konstan maka
biaya total untuk produksi output yang terakhir akan lebih mahal dari biaya produksi output
sebelumnya. Dengan kata lain marginal cost (MC) produk yang terakhir akan lebih tinggi
dibanding MC produk yang sebelumnya. Secara grafis, biaya dari fungsi produksi yang
tunduk pada law of diminishing return adalah sebagai berikut:

C C(q)

q
0

Ada dua karakteristik penting dalam funsi biaya. Pertama fungsi biaya adalah fungsi naik, hal
ini diindikasikan dengan turunan pertama C terhadap q adalah positif. Kedua kenaikan C
adalah naik, seperti yang diindikasikan dengan turunan kedua C terhadap q adalah positif.

Daerah ekonomis

Produsen akan mencapai keuntungan maksimal jika proses produksi mencapai MC=MR.
Pendapatan marjinal adalah pendapatan dari menjual produk yang terakhir. Jika diasumsikan
harga setiap produk sama maka pendapatan marjinal adalah harga barang dan nilainya sama
dengan pendapatan rata-ratanya ( average revenue /AR).

Jika harga suatu produk tinggi maka produsen akan memproduksi hingga MC tinggi juga.
Kondisi ini tercermin pada saat permintaan meninggi sehingga harga barang itu akan naik
hingga menstimulasi produsen untuk memenuhi permintaan pasar. Dalam hal ini tingkat
ekonomis produsen adalah tingkat MC yang tinggi. Pada prinsipnya produsen akan
memenuhi kondisi optimal MC=MR dan kondisi ini akan terpenihi jika law of diminishing
return sudah bekerja. Pada tahap awal produksi dimana tingkat output masih rendah dan AC
mempunyai kecenderungan menurun, produsen akan mampu menambah keuntungannya
dengan menambah output.

Marginal Cost

Marginal cost adalah turunan pertama dari fungsi biaya terhadap output nya. Turunan
pertama tersebut naik dan kenaikannya juga menaik. Fungsi biaya (C) adalah berbentuk
kubik agar sesuai dengan law of diminishing return yang mana MC bersifat naik dan
kenaikannya juga menaik.

C = 0+ 1q+ 2q2+ 3q3

MC = 1+ 22q+ 33q2

Untuk kasus Cobb-Douglas standar betuk fungsi ongkos dan marginal costnya masing-
masing adalah () = q1/ + dimana + untuk memenuhi syarat increasing cost dan Z
adalah konstanta yang nilainya tergantung pada harga dan parameter fungsi Cobb-Douglas
atau C=Zq dimana .

Bentuk MC mencerminkan efisiensi proses produksi. Jika kenaikan MC semakin tajam


sejalan bertambahnya output, hal itu menunjukkan bahwa proses produksi semakin tidak
efisien. Sebaliknya jika kenaikan MC sejalan dengan bertambahnya output maka proses
produksi relatif efisien. Jika kenaikan MC sangat cepat, maka MC sangat cepat menyentuh
MR yang menurun atau p yang tetap. Akibatnya kondisi produksi optimal terjadi pada tingkat
output yang rendah. Sebaliknya jika kenaikan MC lambat maka produksi optimal tercapai
pada produksi yang tinggi.

Dekomposisi biaya

Dalam jangka pendek ada input yng belu atau tidak bisa disesuaikan secara sempurna,
misalnya kapasitas mesin yang tidak dapat diubah. Dalam perhitungan biaya, faktor tersebut
dikategorikan sebagai fixed cost (FC). Biaya tetap rata rata average fixed cost /AFC akan
turun jika output yang dihasilkan lebih banyak. Tingginya AFC pada tahap awal produksi
menyebabkan biaya total rata-rata produksi tinggi Average Cost/AC. Pada tingkat produksi
berikutnya, biaya tetap rata rata akan turun, kemudian law of diminishing return bekerja dan
menaikkan ongkos (total) marjinal (MC) dan biaya variabel rata-rata.
Kurva AC Jangka Panjang

Dalam skala jangka panjang semua input menjadi variabel, semua input dapat disesuaikan
sedemikian rupa sehingga proses produksinya menjadi lebih efisien. Kurva AC jangka
panjang adalah batas minimum ongkos produksi untuk setiap tingkat produksi. Pada skala
produksi rendah, biaya rata-rata jangka panjang turun, terjadi economic of scale. Hal ini
mencerminkan bahwa produsen bisa menikmati penurunan biaya rata-rata jika produsen
mempunyai kebebasan untuk menentukan kombinasi output. Pada skala produksi menengah,
AC jangka panjang tetap. Dan pada skala produksi tinggi AC naik terjadi diseconomic of
scale.

Kasus biaya rata-rata turun

Law of diminishing return terjadi karena minimal salah satu input digunakan terlalu banyak,
sehingga produktivitas marginal input menurun. Padahal harga input tidak mengalami
penurunan sehingga menyebabkan ongkos marjinal produksi naik yang diikuti kenaikan
ongkos rata-rata produksi. Biaya rata-rata akan turun jika teknologinya adalah increasing
return to scale, ongkos variabel bersifat konstan atau turun, terjadi akumulasi human capital,
terjadi perbaikan teknologi, atau ada economic of scale.

Economic of scale dan increasing return to scale

Economic of scale adalah menurunnya biaya rata-rata sejalan dengan meningkatnya output.
Increasing return to scale yaitu kenaikan output melebihi secara proporsional dari kenaikan
semua input. Dengan ini tentu saja teknologi return to scale akan mengakibatkan economic of
scale. Penurunan harga rata-rata ini diiringi dengan kenaikan penggunaan semua input secara
proporsional, sehingga rasio penggunaan input tidak berubah. To scale artinya semua faktor
produksi berubah secara proporsional.

Kasus biaya variabel konstan

Biaya variabel yang relatif konstan disertai dengan penurunan biaya tetap rata-rata (AFC).
AFC yang turun akan menurunkan total ongkos rata-rata AC karena ongkos variabel rata-
ratanya konstan. Dalam hal ini MC = AVC yang tentu saja biaya rata-rata akan cepat turun
jika biaya variabel marjinal menurun.
Human Capital

Selain faktor porsi biaya tetap yang dominan, biaya rata- rata bisa turun jika harga tenaga
kerja tetap namun produktivitasnya meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah
produksi. Faktor yang bisa dikembangkan terus dengan learning by doing ini merupakan
input krusial dalam proses produksi. Lucas (1988) menunujukkan bahwa suatu negara akan
mungkin menjadi paling efisien didunia dalam memproduksi suatu produk jika negara
tersebut bertindak sebagai pelaku pertama melakukan komitmen, dan melakukan learning by
doing pada produk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai