PENDAHULUAN
1
Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang
terkenal dengan berbagai pariwisatanya. Menurut Data BPS Kabupaten
Malang, jumlah obyek wisata yang ada di Kabupaten Malang sebanyak 69
obyek wisata. Banyaknya obyek wisata yang penuh daya tarik itu menjadi
tantangan bagi pemerintah setempat untuk mengelolanya.
2
dengan pesat sehingga mampu mendorong bergeraknya sektor
pembangunan daerah lainnya.
3
Tabel 1. Perkembangan Struktur Ekonomi PRDB Kab. Malang 2013-2017
Sumber : Data BPS Kabupaten Malang/2019
4
Pergeseran adalah sesuatu yang wajar terjadi pada suatu
pembangunan ekonomi. Akan tetapi, pergeseran yang terjadi di
Kabupaten Malang tampaknya mulai merubah aset penting, yaitu
pertanian.
5
Diagram 1. Perkembangan Kunjungan Wisata Kab. Malang 2013-2017
Sumber : Data BPS Kabupaten Malang/2019
6
1. Semakin bertambah dan berkembangnya wisata di dalam dan
sekitar Kabupaten Malang,
2. Daya tampung wisata yang masih terbatas terhadap pengunjung,
3. Alih fungsi lahan untuk bangunan yang dapat menyebabkan lahan
agro semakin berkurang,
4. Penerapan teknologi dan inovasi yang kurang diterapkan dalam
agrowisata di Kabupaten Malang,
5. Perhatian dalam pemeliharaan kelestarian lingkungan yang kurang
diperhatikan.
Dari persoalan diatas menunjukan masih perlu adanya peningkatan
dan inovasi terhadap agrowisata di Kabupaten Malang. Hal ini telah
didukung oleh Pemerintah dalam yang terdapat dalam Perda Kabupaten
Malang No. 6 tahun 2016 tentang RPJMD tahun 2016-2021 memiliki
program untuk meningkatkan daya tarik, daya saing, dan daya tahan yang
dicanangkan dalam “Kabupaten Malang sebagai bumi Agrowisata
terkemuka di Jawa Timur”.
7
Sumber : Data BPS Kabupaten Malang/2019
Tabel 3. Jumlah produksi ikan tawar Kab. Malang dan Jawa Timur
Sumber : Data BPS Kabupaten Malang/2019
9
Sedangkan untuk jenis ikan yang dapat dibudidayakan dengan sistem
Akuaponik antara lain ikan nila, ikan gurami, lele, dan mujair, bahkan bisa
ikan hias dan ikan koi. Sayuran yang dihasilkan dipastikan organik dan
memiliki nilai jual tinggi, karena nutrisi yang diperoleh tanaman berasal dari
amonia ikan.
Masalah Arsitektural
1) Desain bangunan agrowisata di Kabupaten Malang kebanyakan
dari bambu yang terkesan masih sederhana dan rawan kerusakan .
2) Beberapa sarana agrowisata yang belum lengkap, seperti sarana
laboratorium dan tempat studi yang masih belum tersedia di
agrowisata Kabupaten Malang.
3) Maraknya alih fungsi lahan pertanian, pada tahun 2015 luas lahan
mencapai 1170 ha, 2016 menjadi 1142ha, dan 2017 menyusut
menjadi 1084 ha.
Masalah Non Arsitektural
1) Agrowisata aquaponik di Kabupaten Malang yang terkesan masih
sederhana.
2) Perkembangan objek wisata lain yang semakin beraneka ragam,
3) Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Malang yang semakin
meningkat,
4) Perubahan iklim dan hama yang rawan mempengaruhi hasil
produksi pertanian
10
Dari identifikasi maslah di atas, dapat dirumuskan bahwa
Perancangan agrowisata aquaponik di Kabupaten Malang, adalah sebagai
berikut :
1.4 Tujuan
1) Untuk merancangan agrowisata Aquaponik sebagai salah satu wisata
di Kabupaten Malang.
2) Untuk merancang desain agrowisata yang berkelanjutan dan berbasis
lingkungan.
3) Untuk merancang tatanan ruang dalam dan ruang luar agrowisata.
11