Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Letak dan Geografis Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun secara geografis terletak diantara 3 18 9 36 LU dan
98 32 99 35 BT secara administratif Kabupaten Simalungun terdiri dari 31
kecamatan, 310 desa/nagori dan 21 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Simalungun
adalah 4.386,60 Km atau 438660 Ha sekitar 6,12 % dari luas wilayah Provinsi
Sumatera Utara, dengan jumlah penduduk 855.591 jiwa. Kabupaten Simalungun
mempunyai sarana dan prasarana perhubungan darat, kereta api, angkutan sungai dan
danau disamping itu juga tersedia sarana dan prasarana listrik, telekomunikasi dan air
bersih.
Suku Bangsa di Simalungun masih didominasi oleh Suku Batak Simalungun,
dan suku-suku pendatang seperti Suku Jawa, dan Suku Melayu. Sedangkan agama
yang dianut oleh masyarakat Simalungun adalah Islam (56,6 %), Kristen (37,1 %),
Katolik (6,1 %), Buddha (0,06 %), Hindu (0,05 %), dan sisa-sisanya adalah agamaagama lain seperti Parmalim.
Batas wilayah
Utara

Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai

Selatan

Kabupaten Toba Samosir

Barat

Kabupaten Karo

Timur

Kabupaten Asahan

3.2 Potensi Pemberdayaan UMKM di Kabupaten Simalungun


Identifikasi bidang usaha potensial

Jagung

Areal produksi jagung terdapat pada setiap kecamatan di Simalungun. Luas


panen jagung pada tahun terakhir mencapai 62.351 Ha dengan produksi 22;.806

ton/tahun.
Ubi Kayu
Komoditi ubi kayu adalah hasil tanaman komersial rakyat yang terluas kedua

setelah jagung yang diusahakan oleh banyak petani didaerah Simalungun.


Kubis
Kubis merupakan salah satu sayuran daun yang digemari banyak orang. Menurut
data Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Daerah Simalungun adalah penghasil

kubis terbesar nomor dua setelah Daerah Karo.


Kentang
Kentang termasuk tanaman intensif artinya membutuhkan modal/biaya per
satuan luas relatif tinggi. Areal produksi tanaman kentang hanya terdapat di
beberapa kecamatan yang terletak didataran tinggi yaitu Kecamatan Silima Kuta,

Purba, Dolok Silau, Raya, D. Pardamean dan G.S. Bolon.


Pisang
Areal produksi pisang terdapat di setiap kecamatan di Simalungun dengan luas

lahan tanaman pisang yang masih mempunyai potensi untuk dikembangkan.


Nenas
Kabupaten Simalungun pernah mengalami kejayaan dalam berusaha nenas
sewaktu masih berdirinya pabrik nenas yaitu PCS atau Pineapple Cannel Siantar.
Sejak berhentinya pengolahan ini maka luas panen dan jumlah produksi Nenas

di Kabupaten Simalungun merosot tajam.


Jahe
Tanaman Jahe merupakan tanaman yang banyak digunakan sebagai rempah
bahan minuman/makanan dan obat-obatan. Tanaman Jahe ini terdiri dari

bermacam jenis.
Peternakan Ikan Mas
Ikan Mas telah dipelihara rakyat di Simalungun sejak lama, sebagai konsumsi
biasa dan konsumsi dalam adapt. Ikan ini dipelihara di seluruh kecamatan dan
luas total adalah 740,2 Ha dengan jumlah produksi 1.036,5 ton per tahun. Nilai

produksinya adalah Rp. 9,3 miliyar, ikan ini seluruhnya dijual dalam pasar local.
Perkebunan Kopi
Tanaman kopi di Simalungun diusahakan di 18 kecamatan, sebagai sentra
produksi terdapat di kecamatan : Raya, Panel, Sidamanik, dan D. Pardamean,

menyusul kecamatan : Silima Kuta, Jorlang Hataran, Dolok Silau, Purba, GS


Bolon dan D. Panribuan, yang setiap kecamatan tersebut telah mengusahakan
tanaman kopi ratusan hektar. Delapan kecamatan lainnya mengusahakan

tanaman kopi masih dalam puluhan hektar.


Petenakan Ayam Buras
Ayam Buras dipelihara penduduk di setiap kecamatan menghasilkan telur ayam
buras. Sentra dari telur ayam buras ini terdapat di kecamatan Pematang Bandar,
Bandar dan Tanah Jawa.

Bidang Usaha Unggulan Layak Dikembangkan


Hasil dari penelaahan potensi yang ada di Kabupaten Simalungun dengan prioritas
pembangunan daerah serta keterkaitan antara sektor pertanian dengan sektor industri,
menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi atau industri yang termasuk layak untuk
dikembangkan adalah :

Budidaya jagung
Budidaya jahe
Budidaya pisang barangan
Budidaya nenas dan pabrik pengolahannya
Industri pengolahan buah-buahan

Daerah Simalungun memiliki area lahan kering yang sangat potensial untuk
pengembangan berbagai jenis komoditi palawija. Salah satu yang memiliki prospek
adalah jagung. Hasil jagung masih sangat terbuka peluang pasarnya, terutama karena
terdapatnya pabrik pengolahan pakan ternak yang berbahan baku jagung.
Kebutuhan jahe masih sangat besar, baik dalam negeri maupun untuk ekspor.
Potensi daerah Simalungun dengan ketinggian tempat yang relatif tinggi sangat sesuai
untuk budidaya jahe. Nilai ekonomi jahe sampai saat ini masih termasuk baik dan tidak
harus memerlukan luasan lahan yang luas seperti perkebunan.
Daerah Simalungun memiliki berbagai produk buah-buahan yang sangat potensial
untuk dijadikan bahan baku produk olahan. Salah satu jenis buah yang potensial adalah
nenas. Produksi nenas daerah ini sangat besar, tetapi perlu dilakukan perbaikan sehingga
memenuhi syarat.

3.3 Pemberdayaan UMKM Kabupaten Simalungun


Beberapa kendala UMKM yang banyak dialami negara-negara
berkembang termasuk Indonesia antara lain adalah masalah kurangnya bahan
baku yang mesti harus diimpor dari negara lain untuk proses produksi.
Disamping itu pemasaran barang, permodalan, ketersediaan energi, infrastruktur
dan informasi juga merupakan permasalahan yang sering muncul kemudian,
termasuk masalah-masalah non fisik seperti tingginya inflasi, skill, aturan
perburuhan dan lain sebagainya.
Pemerintah dan pihak lainnya diharapkan menyediakan sarana dan
prasarana, serta membantu dalam hal pemasaran baik secara real atau nyata dan
secara maya di dunia internet mengikuti perkembangan saat ini dengan
persaingan yang semakin tinggi. Dinas Koperasi dan UMKM Sumatra Utara
mendesak pemerintah kabupaten/kota untuk segera menerbitkan regulasi turunan
untuk memudahkan perizinan pendirian usaha mikro dan kecil (UMK) di tingkat
kecamatan. Hingga saat ini baru 17 pemkab/pemko yang telah menerbitkannya.
Kepala Seksi Kewirausahaan Dinas Koperasi dan UMKM Sumut Benny
Manik menyebutkan, regulasi ini merupakan turunan dari Peraturan Presiden
No.98/2014 tentang Perizinan untuk Usaha Mikro dan Kecil serta Permendagri
No.83/2014 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil.
Dinas Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
Kabupaten Simalungun menyalurkan bantuan sarana dan prasarana berupa
mesin penggiling bumbu, alat laminating dan kuali kepada 21 pelaku Usaha
Mikro Kecil (UMK). Pemberian bantuan bertempat di ruang rapat Kantor Dinas
Dinas Koperasi , Rabu 13 November 2013. Penyerahan bantuan diserahkan
Bupati Simalungun JR Saragih melalui Kadis Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah Valentinus Siagian. Kepe Sitanggang selaku Kabid Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) dalam laporannya mengatakan, bantuan yang
diberikan dalam pengembangan usaha mikro kecil hari ini berupa mesin
penggiling bumbu sebanyak 4 buah, mesin laminating 17 buah dan kuali
sebanyak 5 buah tersebar di 7 Kecamatan yakni Tapian Dolok, Panei, Raya,
Purba, Pematang Bandar, Gunung Malela dan Gunung Maligas.
Khusus di bidang sarana dan prasarana, Pemkab Simalungun melalui
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah tahun 2013 memberikan fasilitas

sarana dan prasarana bertujuan untuk mengembangkan pertumbuhan dan


meningkatkan kualitas produk UMKM.

Anda mungkin juga menyukai