Anda di halaman 1dari 11

POTENSI SDA KABUPATEN PATI

POTENSI WILAYAH

Di wilayah paling utara Kabupaten Pati terdapat laut sebagai sumber perikanan
tangkap yang memiliki panjang pantai ± 60 km.Wilayah daratan seluas 150.368
ha yang terdiri dari lahan pertanian sawah seluas 59.332 ha, lahan pertanian
bukan sawah seluas 66.086 ha dan lahan bukan pertanian seluas 24.950
ha.Terdapat berbagai kekayaan alam seperti panorama pegunungan, areal
pertanian, perikanan darat, peternakan, perkebunan, pertambangan serta obyek
wisata (alam, religi dan buatan).

Potensi Pertanian

TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA

1. PADI

Daerah penghasil padi ada di Desa Jambean Kidul, Margorejo.Produksi


padi rata-rata per tahun (2010-2012) adalah sebesar 570.121 ton gabah kering
giling (ekuivalen dengan 358.321 ton beras) dengan tingkat produktivitas
sebesar 55,2 kw/ha. Pemasaran produksi padi sebagian untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi pangan masyarakat yang mencapai rata-rata per tahun
sebesar 138.405 ton beras.

2. JAGUNG

Jagung merupakan salah satu komoditas yang dibudidayakan oleh


masyarakat.Daerah penghasil jagung ada di Kecamatan Sukolilo.Rata-rata
produksi per tahun (2010-2012) sebesar 119.991 ton (pipilan kering),
produktivitas rata-rata sebesar 56,3 kw/ha. Permintaan pasar untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi masyarakat sebesar 20.071 ton .

3. UBI KAYU

Ubi kayu merupakan salah satu jenis produk pertanian yang sangat
dibutuhkan untuk keperluan konsumsi (pangan) maupun industri (industri
olahan makanan ringan dan industri tepung tapioka).Daerah penghasil ubi kayu
adalah di daerah Gembong, Tlogowungu, Trangkil, Gunung Wungkal.Rata-rata
produksi ubi kayu 636.464 ton per tahun (2010-2012), dengan tingkat
produktivitas sebesar 323,5 kw/ha.

4. KACANG TANAH

Luas areal tanaman kacang di Kabupaten Pati sekitar 4.400 hektar dengan
produktivitas 11,51 kuintal per hektar, sedangkan total produksinya mencapai
5.266 ton kacang kering. Sentra tanaman kacang tanah, tersebar di delapan
kecamatan, yakni Kecamatan Gunungwungkal, Kecamatan Tayu, Kecamatan
Tlogowungu, Kecamatan Gembong, Kecamatan Cluwak, Kecamatan
Margorejo, Kecamatan Tambakromo, dan Kecamatan Pati. Untuk komoditas
kacang tanah ini, Kecamatan Gunungwungkal merupakan penghasil terbanyak
sekitar 995 ton.Meski demikian, suplai kacang yang ada di kabupaten ini belum
mampu memenuhi kebutuhan dua perusahaan pengolah kacang tanah tersebut,
mengingat insutri pengolahan kacang tanah skala kecil juga cukup banyak.

Produksi kacang tanah rata-rata per tahun (2010-2012) sebesar 4.478 ton.
Sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap kacang tanah rata-rata per
tahun mencapai 4.075 ton, sehingga praktis hasil produksi kacang tanah hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pangan masyarakat, pasar
domestik yang menggunakan kacang tanah sebagai bahan baku utama antara
lain adalah PT. Garudafood Putra Putri Jaya, PT. Dua Kelinci, dan beberapa
perusahaan berskala kecil seperti CV. Mojo Agung, CV. Mustoko, CV.
Makmur, CV. Sumber Wangi, CV. Mukti Jaya.

5. KEDELAI

Daerah penghasil kedelaiProduksi kedelai dalam kurun waktu tiga tahun


terakhir (2010-2012) rata-rata sebesar 3.208 ton, dengan produktivitas sebesar
10,5 kw/ha. Kebutuhan pangan masyarakat terhadap komoditas kedelai rata-rata
sebesar 12.886 ton per tahun.Dengan demikian terjadi defisit pasokan kedelai
sebesar 9.679 ton.

6. JERUK PAMELO

Jeruk pamelo (jeruk bageng) merupakan produk unggulan hortikultura


yang memiliki nilai ekonomis relatif tinggi dibanding jenis buah-buahan yang
lain.Komoditas ini banyak dibudidayakan di wilayah Kecamatan Gembong
khsusnya di Desa Bageng, Plukaran, Klakahkasian, Sitiluhur serta beberapa
wilayah desa sekitar.Pada Tahun 2012 jumlah produksi jeruk pamelo sebesar
1.260 ton.Sedangkan luas lahan budidaya mencapai 6.708 ha

7. KETELA POHON
Selain kacang tanah, Kabupaten Pati juga memiliki hasil pertanian yang
layak diperhitungkan, yakni ketela pohon karena menjadi pemasok ratusan
industri tepung tapioka di kabupaten ini.Sentra industri tepung terbesar di
kabupaten ini, yakni di Kecamatan Margoyoso. Luas lahan yang biasa ditanami
ketela pohon sekitar 18.259 hektar dengan tingkat produktivitas 217,70 kuintal
per hektar, dengan total produksi basah dengan kulitnya 397.498 ton.

Daerah terbanyak yang menanam tanaman ketela pohon, yakni


Kecamatan Margoyoso, Kecamatan Cluwak, Kecamatan Gembong, Kecamatan
Tlogowungu, Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Margorejo, dan Kecamatan
Tayu.

8. KOPI

Kopi juga tumbuh dengan baik di kabupaten ini, mengingat luas lahan
tanaman kopi milik rakyat saja mencapai 1.652,95 hektar dengan tingkat
produksi mencapai 478.058 kilogram biji kopi kering, sedangkan milik PTP IX
seluas 440 hektar dengan total produksi sekitar 127.160 kilogram biji kopi
kering

9. TEBU
Industri lain yang juga mendukung roda perekonomian Kota Mina Tani
ini, yakni hadirnya Pabrik Gula Trangkil dan PG Pakis sebagai indikasi daerah
ini juga penghasil tanaman tebu. Dari 21 kecamatan di Kabupaten Pati hanya
dua kecamatan yang tidak termasuk sebagai penghasil tebu, yakni Kecamatan
Cluwak, dan Kecamatan Gunungwungkal, sedangkan 19 kecamatan lainnya
memiliki tanaman tebu.

Potensi Perikanan

PRODUK SUB SEKTOR PERIKANAN KABUPATEN PATI


TAHUN 2010 S/D 2013 (Dalam Ton)
JENIS USAHA 2010 2011 2012 2013
Perikanan 34846 39639 42819 38590
Tangkap
Perikanan Budidaya
- Tambak 23996 26971 27995 38954
- Kolam 2613 2945 3492 3955
Perikanan Umum
- Waduk 19 19 20 20
- Sungai 91 92 94 96
 Beberapa jenis produk lanjutan olahan ikan antara lain dalam bentuk tepung
ikan, kerupuk, bakso, nugget, pindang, pengolahan ikan segar dan jenis
olahan lainnya. Pemasaran produk-produk olahan ini meliputi wilayah lokal
Kabupaten Pati, Rembang, Purwodadi, Demak, Blora, Wonogiri, Klaten,
Solo, Semarang, Yogyakarta, Ponorogo, Madiun, Magetan, Surabaya,
Tasikmalaya, Jakarta, Palembang, serta ekspor ke Jepang

1. GARAM

Selain hasil perikanan, di Kabupaten Pati juga terdapat banyak usaha


garam rakyat yang tersebar di beberapa wilayah pesisir timur antara lain di
Kecamatan Juwana, Batangan, Wedarijaksa, Trangkil dan Margoyoso. Produksi
garam rakyat di Kabupaten Pati pada Tahun 2011 sebesar 93.540 ton, dan
Tahun 2012 sebesar 270.000 ton. Lahan untuk budidaya garam saat ini
mencapai 2.566 ha dengan tingkat produktivitas lahan mencapai ± 1.052 kw/ha.

Produksi garam dari Kabupaten Pati dipasarkan ke beberapa wilayah


provinsi di Pulau Jawa (Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Barat,
DKI Jakarta), Sumatera (Palembang dan Lampung) serta Kalimantan.

2. IKAN BANDENG
Di daerah Pati sendiri, lokasi budidaya ikan bandeng tersebar di sepanjang
pantai kabupaten Pati.Mulai dari kawasan tambak Juwana, trangkil, tayu, dan
dukuhseti.Mayoritas warga yang bertempat tinggal di daerah tersebut berprofesi
sebagai petani tambak yang menghasilkan ikan bandeng.Dari beberapa daerah di
Pati tersebut, kualitas hasil ikan bandeng yang dihasilkan juga berbeda-
beda.Kualitas ini terutama menyangkut rasa dari ikan bandeng tersebut.Menurut
beberapa pendapat orang dari Pati dan luar daerah, kualitas ikan bandeng dari Pati
yang paling bagus adalah dari bagian utara atau dari daerah Dukuhseti dan Tayu.

Hal ini dipengaruhi oleh keadaan tanah yang ada di tambak tempat
budidaya ikan bandeng. Tanah yang ada di daerah Dukuhseti dan Tayu
mengandung zat kapur yang tidak tinggi, sehingga rasa daging ikan bandeng
terasa lebih enak dibandingkan daerah Trangkil dan Juwana yang memiliki kadar
zat kapur dalam tanah lebih tinggi. Tetapi rasa ikan bandeng di Pati sendiri tidak
sangat bisa diandalkan dari semua daerah pertanian ikan bandeng.

Potensi Perkebunan

1. KELAPA KOPYOR

Kabupaten Pati juga memiliki komoditas kelapa kopyor yang mengangkat


Kabupaten Pati cukup dikenal di Tanah Air sebagai penghasil kelapa kopyor
terbesar. Tercatat, luas areal yang ditanami kelapa kopyor mencapai 222,50
hektar dengan total produksi mencapai 298.279 butir. Luas areal tanaman
kelapa biasa mencapai 6.453 hektar dengan total produksi mencapai 21,26 juta
butir.

Buah kelapa kopyor yang merupakan produk perkebunan, banyak


dibudidayakan di wilayah Pati Utara khususnya di Kecamatan Tayu, Cluwak,
Margoyoso, Dukuhseti, Trangkil, Wedarijaksa, Tlogowungu, dan
Gembong.Jumlah terbesar, yakni Kecamatan Dukuhseti, Kecamatan Gembong,
Kecamatan Tayu, Kecamatan Cluwak, Kecamatan Sukolilo, Kecamatan
Margoyoso, Kecamatan Tlogowungu, dan Kecamatan Winong.

2. KAPUK RANDU

Produk kapuk randu berupa kapuk odol selama ini banyak diserap oleh
industri kasur rumahan yang berada di Desa Karaban, Kecamatan Gabus
sebagai sentra produksi kasur lantai dan kasur tempat tidur.Kebutuhan kapuk
odol semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan produk kasur
lokal baik oleh pasar lokal maupun pasar di luar Kabupaten Pati bahkan hingga
Luar Pulau Jawa. Pada Tahun 2012 total produksi kapuk odol Kabupaten Pati
sebesar 5.320 ton (lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai
7.237 ton). Produksi kapuk odol di Kabupaten Pati hingga saat ini belum
mampu memenuhi permintaan industri kasur di Desa Karaban, sehingga harus
memenuhi kekurangan dari luar Kabupaten Pati.

Potensi Pertambangan

Jenis barang tambang yang terdapat di wilayah Kabupaten Pati meliputi bahan
tambang besi, kalsit, fosfat, batu gamping, tras, sirtu (pasir dan batu) dan tanah
liat.

Adapun potensi pengembangan kawasan peruntukan pertambangan adalah :

1. Tambang besi (0,35 ha) berlokasi di Kecamatan Dukuhseti dan Tayu;

2. Tambang fosfat (13,2 ha) di Kecamatan Sukolilo, Kayen dan Tambakromo;

3. Tambang kalsit (0,03 ha) di Kecamatan Kayen;

4. Tambang batu gamping (9.101 ha) di Kecamatan Sukolilo, Kayen dan


Tambakromo;
5. Tambang tras (81.5 ha) di Kecamatan Tlogowungu dan Cluwak;

6. Tambang sirtu (334,3 ha) di Kecamatan Gunungwungkal, Cluwak,


Tlogowungu, Tayu, Gembong dan Winong;

7. Tambang tanah liat (18.600 ha) di Kecamatan Sukolilo, Kayen,


Tambakromo, Winong, Pucakwangi, Jakenan dan Jaken

Potensi Pariwisata

OBJEK WISATA UNGGULAN KABUPATEN PATI

No Objek Wisata Kecamatan Luas Jarak


1 Gunung Rowo Indah Gembong 62.5 Ha 16 Km
2 Goa Pancur Kayen 5.0 Ha 20 Km
3 Makam Syah Jangkung Kayen 3.0 Ha 17 Km
4 Makam Syeh Mutamakin Margoyoso 2.0 Ha 18 Km
5 Kebun Kopi Jolong Gembong 320 Ha 20 Km
6 Dua Kelici Margorejo 8.0 Ha 5 Km
7 Pantai Pelabuhan Ikan Dukuhseti 3.0 Ha 36 Km
Banyutowo
8 Pemancingan Ikan air Tawar Kayen 400 Ha 17 Km
Desa Talun
9 Juwana Water Fantasy Juwana 5.0 Ha 20 Km
10 Budidaya Jeruk Pamelo Gembong, Ha 15 Km

1. Wisata Religi

Selain dikenal dengan potensi alamnya yang cukup melimpah, Pati juga
memiliki potensi di bidang wisata religi maupun alamnya yang cukup eksotik
dan menantang.Jika anda ingin merasakan nuansa wisata religi bisa berkunjung
langsung ke Makam Syeh Akhmad Muttamakkin yang terletak di Desa Kajen,
Kecamatan Margoyoso yang terkenal sebagai kampung pesantren. Anda akan
mendengarkan alunan nada ayat Al Quran maupun doa yang dipanjatkan para
peziarah dengan kidmatnya. Belum puas dengan wisata religi di satu tempat,
anda masih bisa merasakan nuansa keagamaan lainnya ketika mengunjungi
Makam Saridin (Syeh Jangkung) di Desa Landoh, Kecamatan Kayen yang
berjarak sekitar 17 kilometer dari Kota Pati menuju Kabupaten Purwodadi.
Untuk mencapai lokasi, pengunjung harus melewati jalan perkampungan
yang sudah beraspal.Setiap hari Jumat, makam tersebut dipadati pengunjung
dari sejumlah daerah di Tanah Air, seperti dari Jateng, Jatim, Jabar, dan
Sumatera.Bahkan, ada pengunjung yang berasal dari Malaysia dan Sungapura.
Upacara khaul (hari lahir) dilaksanakan setiap tanggal 14 dan 15 bulan Rajab
yang dimulai dengan upacara ganti kelambu, pengajian, dan pasar malam

2. Wisata Gua Pancur

Tak jauh dari objek wisata religi tersebut, anda juga bisa menikmati
pemandangan alam berupa Gua Pancur yang terletak di Desa Jimbaran,
Kecamatan Kayen, jarak tempuh dari Kota Pati sekitar 20 kilometer dengan
kondisi jalan sudah beraspal hingga ke tujuan, sedangkan jarak dari makam
tidak terlalu jauh.

Gua ini memiliki panjang lubang 736 meter, dengan panorama yang
menarik karena dipenuhi stalaktit dan stalakmit yang sangat indah. Di dalam
gua terdapat sumber air yang memiliki debit air sekitar 40 liter per detik dan
biasa digunakan untuk mandi. Untuk memberikan kenyamanan kepada para
pengunjung, Pemkab Pati berencana menambah fasilitas lain, seperti tempat
santai, warung makan, dan aneka permainan dengan parkir yang cukup luas.

3. Waduk Gunungrowo dan Waduk Seloromo

Belum puas dengan panorama gua, masih ada beberapa objek wisata
seperti Sendang Tirta , Pintu Gerbang , Waduk Gunungrowo Indah yang
merupakan pemandangan alam berupa rawa serta gunung dan lembah yang
hijau yang ditanami tanaman kopi, cengkih, buah-buahan, dan tanaman
pertanian lainnya. Selain itu, pehobi mancing juga bisa memanfaatkan objek
wisata Waduk Seloromo yang terletak di Desa Gembong atau Desa Wisata
Perikanan air tawar yang ada di Desa Talun dengan luas areal tambak saat ini
mencapai 276 hektare, serta panorama pegunungan Kebun Jollong yang terletak
di sisi timur Pegunungan Muria pada ketinggian 800 meter dari permukaan air
laut, tepatnya di Desa Jollong, Kecamatan Gembong.
4. Air Terjun

Jika anda bersedia menerima tantangan, masih ada objek wisata Air
Terjun Sewu dan Air Terjun Sepletus yang jarak tempuhnya dari Kota Pati
mencapai 27 kilometer yang terletak di Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal.

5. Objek Wisata Laut

Anda yang berkeinginan menikmati pemandangan laut, bisa berkunjung


ke Pantai Banyutowo di Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti dengan jarak
tempuh dari Kota Pati sekitar 36 kilometer atau cukup datang ke Pantai Juwana
yang akan disuguhi pemandangan kapal berbagai ukuran dan aktivitas para
nelayan.

6. Wisata Kuliner

Setelah lelah berkunjung ke sejumlah objek wisata, anda bisa menikmati


sajian kelapa kopyor khas Pati yang dijajakan di berbagai rumah makan maupun
kedai khusus untuk menjual kelapa kopyor di tepi jalan.Anda juga bisa
menikmati kuliner khas Pati, seperti nasi gandul yang memiliki cita rasa kuat,
yang terletak pada kuah jeroan daging sapinya, sedangkan lauk kikil ataupun
lidah hanya sebagai pelengkap dan pemanis saja. Kuah jeroan daging sapi ini
dibuat dari sejumlah rempah-rempah dan segala macam bumbu dengan
komposisi tertentu akan menghasilkan cita rasa yang nikmat.
Pengunjung juga bisa menikmati sajian khas kuliner pati lainnya, seperti
soto kemiri yang memiliki keistimewaan dibanding soto pada umumnya, yakni
terletak pada bumbu yang diberikan. Untuk memberikan rasa yang khas, soto
kemiri disajikan dengan daging ayam muda, sedangkan penyaajiannya
dilakukan dengan cara dikocok antara kuah soto dicampur dengan nasi,
kemudian dikocok lalu di tambah sedikit nasi dan diberi kuah lagi hingga empat
kali secara berturut-turut.

Nama : Dita Maharani

Kelas : VIII C

No. Abs : 09

Anda mungkin juga menyukai