Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL USAHA TANAMAN JAHE

DISUSUN OLEH:
Kelompok 6 :

1. M.Bima Waskita 3. Sela Maykuri


2. Nova Apriyanti 4. M. Alvin

Guru pembimbing : Lenni Yuslita, S.Pd

SMA NEGERI 14 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2017 / 2018


Proposal Usaha:
a. Deskripsi perusahaan

 Deskripsi umum
Jahe (Zingiber officinale Rosc.), satu dari sejumlah temu-temuan dari suku Zingiberaceae,
menempati posisi yang sangat penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia, karena
peranannya dalam berbagai aspek kegunaan, perdagangan, kehidupan, adat kebiasaan,
kepercayaan dalam masyarakat bangsa Indonesia yang sifatnya majemuk dan
terpencarpencar di seluruh nusantara ini. Maka dari itu kami memilih untuk
membudidayakannya sekaligus membuka usaha di bidang perkebunan khususnya tanaman
jahe.
 Visi, Misi dan Tujuan

Visi :
1. Menjadi perusahaan yang terintegrasi, modern, inovatif, dan terpercaya menjadi mitra
masyarakat luas dalam menjalani hidup sehat secara alami.
2. Membangun dan mengembangkan potensi diri dalam membangun usaha - usaha
mandiri.
3. Membuat suatu mekanisme usaha yang berkualitas sehingga dapat bersaing dipasar.

Misi :

1. Mengembangkan usaha yang mandiri dan berkualitas yang dapat bersaing dipasar
dan juga dapat mengembangkan usahanya dengan baik di dalam negeri dan memiliki
harapan untuk mengembangkan usaha hingga ke manca negara.

Tujuan :
1. Membuka lapangan pekerjaan.

2. Mendapatkan penghasilan sendiri.

3. Mengembangkan potensi tanaman jahe.

4. Supaya konsumen lebih banyak mengenal tentang tanaman jahe.

5. Dapat melakukan usaha dengan baik

6. Dapat menjadi sumber penghasilan bagi orang lain di lingkungan sekitar.

7. Dapat melangsungkan usaha tanaman jahe dengan menjaga kepercayaan dari .

 Jenis Usaha

Jenis usaha dalam bentuk jahe segar.


 Produk yang di hasilkan

Jenis usaha ini dalam bentuk jahe segar. Jahe segar merupakan jahe yang baru dipanen
dan belum mengalami perubahan struktur maupun bentuknya. Setelah jahe dipanen dan
dicuci dengan air penyemprot yang bertekanan, kemudian dihamparkan dan dikering
anginkan pada hamparan dengan sirkulasi udara. Bila ditinjau dari segi umur dapat
dikelompokkan atas dua macam jahe segar yaitu jahe segar tua dan jahe segar muda.
Jahe segar yang baru dipanen dengan garpu atau cangkul dan tidak merusak rimpang
kemudian diangkut dengan peti kayu atau keranjang bambu ketempat pencucian sambil
dijaga kelembabannya. Sampai ditempat pencucian jahe disemprot dengan bertekanan
tinggi dengan tujuan membersihkan tanah yang menempel pada rimpang jahe tersebut,
kemudian dikeringkan.

b. Pasar dan Pemasaran


 Gambaran lingkungan usaha

Penggunaan media tanam pengganti tanah menjadi kuncinya. Dengan


memanfaatkan polybag atau pot yang diisi dengan sekam pagi dan pupuk organik serta
sedikit campuran tanah menjadi media tanam yang efektif. Dengan demikian, penggunaan
lahan yang sempit dapat dimaksimalkan. Tanamnya bisa bertumpuk atau berjajar tanpa
harus menyesuaikan jarak antar tanaman seperti jika menggunakan tanah di kebun.

 Kondisi Pasar

Memfokuskan pada pasar tradisional , mencari pasokan dengan menghubungi koperasi


penghimpunan jahe di suatu daerah, mencari produsen yang belum memiliki kerjasama
pemasok jahe.

 Rencana Pemasaran

Untuk harga kami menetapkan sekitar 20-28 kg tergantung kualiatas, kelangkaan


dan serta permintaan. Dan untuk strategi pemasaran dapat dilakukan secara online
dengan memperhatikan siapa yang akan membeli dan memperhatikan proses
pembayaran yang akan dilakukan. Serta melakukan kerja sama dengan produsen
yang membutuhkan jahe seperti produsen obat herbal ataupun jamu instan.

c. Aspek Produksi
 Deskripsi lokasi usaha

Di pekarangan yang cukup luas dengan pemanfaatan polybag atau pot, demi
penghematan lahan.

 Fasilitas dan Peralatan Produksi

1. Pekarangan

2. Polybag atau Pot


3. Sarung Tangan

4. Cangkul

5. Alat Penyemprot Pestisida

 Kebutuhan Bahan Baku

1. Benih

2. Pupuk

3. Pestisida

 Kebutuhan Tenaga Kerja

Tidak diperlukan tenaga kerja jika lahan yang digunakan tidak terlalu sempit
ataupun dapat disesuaikan dengan berapa banyak jumlah produksi dalam satu kali
panen.

 Proses Produksi

1. Mempersiapkan media tanam

Media tanam yang diisikan kedalam polybag atau pot diantaranya adalah tanah
pasir dan pupuk orgnaik dengan perbandingan 1:1:1. Sebaiknya pupuk yang
digunakan adalah pupuk kandang, dengan tujuan media tanam lebih mudah
menyerap unsur penting dari dalam pupuk.

2. Pemilihan Bibit Jahe

Mencari bibit unggulan dimana memiliki kriteria seperti berwarna cerah, tidak
terdapat lecet atau luka, berumur sekitar 10-12 bulan dan tidak terdapat penyakit.

3. Langkah Menanam Bibit Jahe

Yang perlu diperhatikan adalah menanam jahe dimana bibit berada dalam keadaan
berdiri atau tunas berada di atas. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari
secara langsung.

4. Proses pemeliharaan jahe

Penyiraman tanaman jahe ini bisa dilakukan pada sore hari hingga tanaman jahe
berusia 0-3 bulan. Selain itu pada usia tanaman jahe berusia 2 bulan, bisa
dilakukan pemupuka. Berikan pupuk sekitar 1 per 5 dari kapasitas media tanam.
Pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali sebelum masa panen.

5. Masa panen jahe


Jahe dapat dipanen saat berusia genap 12 bulan. Pemanen dilakukan dengan
menyobek polybag dan pisahkan rimpang dengan tanah. Selain itu juga bisa di
bilas dengan air bersih. Selanjutnya di angin-anginkan baru dijemur dan siap untuk
dijual.

 Kapasitas produksi

Dalam 1 polybag jahe yang diproduksi memiliki berat 2-5 kg, jadi tinggal
dikalkulasikan dengan berapa banyak jumlah polybag yang digunakan dalam
produksi jahe.

 Biaya Produksi

Sejauh ini harga pokok produksi kami (menggunakan pot) untuk 1 jahe sebesar
Rp. 41.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

1. Pot = Rp. 20.000,00

2. Bibit = Rp. 3.000,00

3. Tanah = Rp 5.000,00

4. Pupuk 1 karung = Rp.10.000,00

5. Air = Rp. 3.000,00

d. Aspek keuangan

 Biaya pemasaran
Biaya pemasaran dikali 10 % ( Bp x 10 % ) = 10/100 x Rp 41.000,00 = Rp. 4.100,00

Jadi, biaya pemasaran sebesar Rp. 4.100,00

 Sumber pembiayaan dan penggunaan dana


Kali ini sumber pembiayaan berasal dari kelompok kami sendiri yang
beranggotakan 4 orang.

 Perhitungan harga pokok produksi


Seperti yang telah diketahui, dibawah ini rumusan yang telah diajarkan dalam
menghitung HPP (Harga Poko Produksi)

Total HPP = HPP + Biaya Pemasaran

Total HPP = Rp. 41.000 + Rp. 4.100,00

Total HPP = Rp. 44.100,00


 Perhitungan harga jual

Dari hasil perhitungan kerja kelompok kami diketahui

Jumlah produksi = 2 unit

HPP / Unit = Rp 45.100,00 : 2

= Rp 22.550,00

Laba yang di ambil sebesar 3 % = 3/100 x Rp. 22.550

= Rp. 6.765,00

Harga Jual = HPP / Unit + Laba (3 %)

Harga Jual = Rp. 22.550,00 + Rp 6.765,00

Harga Jual = Rp. 29.315,00

 Proyeksi laba rugi

Biaya Produksi 1. Pot Rp. 20.000,00


2. Bibit Rp. 3.000,00
3. Tanah Rp. 5.000,00
4. Pupuk Rp. 10.000,00
5. Air Rp. 3.000,00
Total biaya produksi Rp. 41.000,00

Biaya Pemasaran (10 % 10 % x Rp 41.000,00 = Rp. 4.100,00


Total)
Total HPP ( Total biaya Rp. 41.000,00 + 4.100,00 = Rp. 45.500,00
produksi + Biaya
Pemasaran (10% Total)

Total HPP Rp. 45.500,00


Jumlah Produksi 2 unit
HPP / Unit Rp. 22.550,00
Laba (3 % Margin) Rp. 6.765,00
Harga Jual Rp. 29.315,00

Anda mungkin juga menyukai