DISUSUN OLEH:
Kelompok 6 :
Deskripsi umum
Jahe (Zingiber officinale Rosc.), satu dari sejumlah temu-temuan dari suku Zingiberaceae,
menempati posisi yang sangat penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia, karena
peranannya dalam berbagai aspek kegunaan, perdagangan, kehidupan, adat kebiasaan,
kepercayaan dalam masyarakat bangsa Indonesia yang sifatnya majemuk dan
terpencarpencar di seluruh nusantara ini. Maka dari itu kami memilih untuk
membudidayakannya sekaligus membuka usaha di bidang perkebunan khususnya tanaman
jahe.
Visi, Misi dan Tujuan
Visi :
1. Menjadi perusahaan yang terintegrasi, modern, inovatif, dan terpercaya menjadi mitra
masyarakat luas dalam menjalani hidup sehat secara alami.
2. Membangun dan mengembangkan potensi diri dalam membangun usaha - usaha
mandiri.
3. Membuat suatu mekanisme usaha yang berkualitas sehingga dapat bersaing dipasar.
Misi :
1. Mengembangkan usaha yang mandiri dan berkualitas yang dapat bersaing dipasar
dan juga dapat mengembangkan usahanya dengan baik di dalam negeri dan memiliki
harapan untuk mengembangkan usaha hingga ke manca negara.
Tujuan :
1. Membuka lapangan pekerjaan.
Jenis Usaha
Jenis usaha ini dalam bentuk jahe segar. Jahe segar merupakan jahe yang baru dipanen
dan belum mengalami perubahan struktur maupun bentuknya. Setelah jahe dipanen dan
dicuci dengan air penyemprot yang bertekanan, kemudian dihamparkan dan dikering
anginkan pada hamparan dengan sirkulasi udara. Bila ditinjau dari segi umur dapat
dikelompokkan atas dua macam jahe segar yaitu jahe segar tua dan jahe segar muda.
Jahe segar yang baru dipanen dengan garpu atau cangkul dan tidak merusak rimpang
kemudian diangkut dengan peti kayu atau keranjang bambu ketempat pencucian sambil
dijaga kelembabannya. Sampai ditempat pencucian jahe disemprot dengan bertekanan
tinggi dengan tujuan membersihkan tanah yang menempel pada rimpang jahe tersebut,
kemudian dikeringkan.
Kondisi Pasar
Rencana Pemasaran
c. Aspek Produksi
Deskripsi lokasi usaha
Di pekarangan yang cukup luas dengan pemanfaatan polybag atau pot, demi
penghematan lahan.
1. Pekarangan
4. Cangkul
1. Benih
2. Pupuk
3. Pestisida
Tidak diperlukan tenaga kerja jika lahan yang digunakan tidak terlalu sempit
ataupun dapat disesuaikan dengan berapa banyak jumlah produksi dalam satu kali
panen.
Proses Produksi
Media tanam yang diisikan kedalam polybag atau pot diantaranya adalah tanah
pasir dan pupuk orgnaik dengan perbandingan 1:1:1. Sebaiknya pupuk yang
digunakan adalah pupuk kandang, dengan tujuan media tanam lebih mudah
menyerap unsur penting dari dalam pupuk.
Mencari bibit unggulan dimana memiliki kriteria seperti berwarna cerah, tidak
terdapat lecet atau luka, berumur sekitar 10-12 bulan dan tidak terdapat penyakit.
Yang perlu diperhatikan adalah menanam jahe dimana bibit berada dalam keadaan
berdiri atau tunas berada di atas. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari
secara langsung.
Penyiraman tanaman jahe ini bisa dilakukan pada sore hari hingga tanaman jahe
berusia 0-3 bulan. Selain itu pada usia tanaman jahe berusia 2 bulan, bisa
dilakukan pemupuka. Berikan pupuk sekitar 1 per 5 dari kapasitas media tanam.
Pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali sebelum masa panen.
Kapasitas produksi
Dalam 1 polybag jahe yang diproduksi memiliki berat 2-5 kg, jadi tinggal
dikalkulasikan dengan berapa banyak jumlah polybag yang digunakan dalam
produksi jahe.
Biaya Produksi
Sejauh ini harga pokok produksi kami (menggunakan pot) untuk 1 jahe sebesar
Rp. 41.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
3. Tanah = Rp 5.000,00
d. Aspek keuangan
Biaya pemasaran
Biaya pemasaran dikali 10 % ( Bp x 10 % ) = 10/100 x Rp 41.000,00 = Rp. 4.100,00
= Rp 22.550,00
= Rp. 6.765,00