Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL USAHA

BUDIDAYA TANAMAN BUAH MANGGIS

OLEH

SMKN 1 LOGAS TANAH DARAT

TAHUN 2019
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada allah swt yang mana atas berkat dan rahmat beliau-lah yang
telah memberikan kami kesehatan serta kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan proposal hasil
survey kami yang berjudul :

"Budidaya Tanaman Buah Manggis"

Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam lagi
tentang cara pembuatan proposal serta mengetahui lebih dalam lagi tentang cara-cara budidaya
tanaman buah manggis ini.

Pada kesempatan ini kami sebagai penulis hendaknya berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak yang telah memberikan pelajaran,masukan ataupun saran sehingga kami berhasil
menyelenggarakan survey untuk usaha ini dengan baik. Ucapan terima kasih ini ditujukan kepada :

1. Ibu jesica adriani S.pd , Selaku guru bimbingan dan konseling yang telah memberikan masukan dan
saran didalam pembuatan proposal ini.

2. Teman-teman seperjuangan yang juga memberikan sedikit penambahan yang terdapat kekurangan-
kekurangan dalam pembuatan proposal usaha ini.

Kami berharap kepada pembaca laporan ini untuk memberikan kritik serta saran apabila masih
terdapat kekurangan didalam penulisan laporan ini.

Perhentian Luas,06 Nov 2019


Daftar isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tinjauan Teori

C. Deskripsi Usaha

D. Target Pasar

BAB II ISI

A. Rancangan Biaya Pendirian Usaha

B. Rancangan Penjualan dan Waktu Balik Modal

C. Produk Yang Dihasilkan

D. Gambaran/Foto Usaha

BAB III PENUTUP

- Kesimpulan dan Saran


BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Budidaya tanaman manggis yang dikenal dengan istilah ( Garcinia Mangostana) .

Tanaman manggis ini cocok di tanam di dataran rendah yang beriklim tropis dengan suhu udara berkisar
antara 28*C -32*C ,ketinggian tempat 400-500 mdpl dengan curah hujan 2000-3000 mm/tahun dan
kecepatan angin berkisar antara 3 km/hari sehingga tanaman ini ingin kami budidaya kan di daerah
sentajo raya,kabupaten kuantan singingi.

Kemudian disana juga terdapat transportasi yang cukup memadai kemudian kondisi jalan juga
memadai,kompetitor usaha pun bisa dikatakan tidak ada karena di daerah sentajo ini masyarakat identik
dengan tanaman hortikultura contoh nya seperti cabe,terong,bayam,kangkung,dan jenis tanaman
lainnya.

B. Tinjauan Teori

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Tanaman Manggis

Manggis (Garcinia mangostana L.) berbunga pada bulan Mei sampai Januari dan banyak
tumbuh di daerah tropis, terutama di Kepulauan Nusantara. Pohon manggis selalu berwarna
hijau dengan tinggi sekitar 6-20 meter. Batangnya tegak di mana batang pokoknya terlihat jelas,
kulit batangnya berwarna cokelat dan memiliki getah kuning. Helaian daunnya berwarna hijau
gelap di permukaan bagian atas dan berwarna hijau terang di bagian bawahnya.Buah
manggisnya sendiri berbentuk bola tertekan dengan garis tengah sekitar 3,5-7 cm. Kulit buah
manggis tebal dan setelah masak berwarna merah keunguan. Namun ada pula varian yang
kulitnya berwarna merah. Isi dari buah manggis berwarna putih salju.
Keeksotisan warna dari buah manggis ini menyebabkan ia dijuluki “Queen of Fruit” yang
berarti Ratu Buah. Pada umumnya masyarakat memanfaatkan tanaman manggis hanya pada
buahnya saja. Karena buahnya yang mengandung gula sakarosa ini membuat rasanya manis
menyegarkan sehingga banyak orang yang menggemarinya. Komposisi bagian buah yang
dimakan per 100 gram meliputi 79,2 gram air, 0,5gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3
gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14I U vitamin A, 66 mg vitamin C, vitamin
B (tiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5 (niasin) 0,1 mg.
Kebanyakan buah manggis dikonsumsi dalam keadaan segar, karena olahan awetannya kurang
digemari oleh masyarakat.Selain buahnya yang menggandung banyak zat yang beguna bagi
tubuh, ternyata setelah diteliti kulit buah manggis juga mengandung berbagai macam zat yang
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Diantaranya yaitu senyawa xanthone yang meliputi
mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifoli xanthone, tovophyllin B,
alfa mangostin, betamangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan
gartanin. Sejauh ini memang ada klaim bahwa buah Manggis berasal dari Malaysia. Namun
ternyata klaim tersebut terbantahkan oleh temuan kalangan ilmuwan
hortikultura Indonesia yang secara tegas dan jelas membuktikan bahwa buah Manggis berasal
dari Indonesia, tepatnya daerah Jambi.
Menurut Prof. Dr. Roedhy Poerwanto yang menjabat sebagai Ketua Masyarakat
Ilmuwan Hortikultura Internasional (ISHS), pengakuan dunia bahwa Manggis berasal dari
Malaysia dikarenakan adanya "tetua” Manggis sendiri yang nama spesiesnya Malaccensis.
Prof. Dr. Roednto yang menjabat sebagai Ketua
Oleh karena itu, Manggis disebutkan berasal dari Malaka atau Malaysia. Padahal,
faktanya Hombroinina dan Malaccensis yang menurunkan Manggis Indonesia sudah sejak dulu
terdapat di Jambi.

2.2 Jenis-jenis Tanaman Manggis

Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok merekomendasikan tiga klon manggis, yaitu:

1. Kelompok besar: panjang daun > 20 cm; lebar > 10 cm; ketebalan kulit buah > 9 mm;
diameter buah > 6,5 cm; berat buah > 140 gram; buah tiap tandan 1 butir.

2. Kelompok sedang: panjang daun 17 - 20 cm; lebar 8,5 - 10 cm; ketebalan kulit buah 6-9
mm; diameter buah 5,5 - 6,5 cm; berat buah 70 - 140 gram; buah tiap tandan 1 - 2 butir.

3. Kelompok kecil: panjang daun < 17 cm; lebar < 8,5 cm; ketebalan kulit buah < 6 mm;
diameter buah < 5,5, cm; berat buah < 70 gram; buah tiap tandan > 2 butir. Klon yg
dikembangkan adalah MBS1, MBS2, MBS3, MBS4, MBS5, MBS6 & MBS 7.

2.3 Bagian-bagian Tanaman Manggis

Manggis merupakan tumbuhan dioceus dengan tinggi tanaman mencapai 6-25 m, berdaun rapat
(rimbun), duduk daun berlawanan, tangkai daun pendek, daunnya tebal serta lebar. Pohon tegak lurus
dengan percabangan simetri membentuk kerucut. Semua bagian tanaman mengeluarkan eksudat getah
kuning apabila dilukai (Verheij 1997; Ashari 2006; Osman dan Milan 2006). Dibawah ini bgian-bagian dari
buah manggis

A. Daging Buah

Bunga manggis bersifat unisex dioecious (berumah dua), akan tetapi hanya bunga betina yang
dijumpai, sedangkan bunga jantan tidak berkembang sempurna (rudimeter), yaitu tumbuh kecil kemudian
mengering dan tidak dapat berfungsi lagi, oleh karena itu buah manggis dihasilkan tanpa penyerbukan
(Mulyani 2000). Bunga sendiri atau berpasangan di ujung ranting, bergagang pendek dan tebal,
berdiameter 5,5 cm. Daun kelopak 2 pasang, daun mahkota 2 pasang, tebal dan berdaging, berwarna hijau
– kuning dengan pinggir kemerah-merahan. Benang sari semu dan biasanya banyak. Bakal buah
bertangkai berbentuk agak bulat dan beruang empat. Kepala putik tidak bertangkai dan bercuping (Verveij
1997).

Buah manggis berbentuk bulat atau elips, dengan berat bervariasi antara 75 – 150 g. Mempunyai 4-8
segmen dan setiap segmen mengandung satu bakal biji diselimuti oleh aril (salut biji) berwarna putih,
empuk dan mengandung sari buah. Tidak semua bakal buah dalam segmen dapat berkembang menjadi
biji. Umumnya 1-3 bakal biji yang berkembang menjadi biji yang berwarna coklat dengan panjang 2 - 2,5
cm, lebar 1,5 – 2 cm dan tebalnya antara 0,7 - 1,2 cm, berbentuk dari jaringan nuselar dan dihasilkan
secara klonal karena bersifat apomiksis (Yaacob dan Tindall 1995).

Bagian buah yang dapat dimakan (edible portion) pada manggis adalah sekitar 25 – 30%.

Dalam 100 g daging buah terdapat air sebanyak 79.2-84.9%, karbohidrat sebanyak 14.3-

19.8, protein sebanyak 0.5-0.7%, lemak 0.10-0.8% dan serat sebanyak 0.3-5.1%. Buah manggis
mengadung vitamin C sebanyak 1.0 -66.0%. Kulit buah manggis bagian dalam kaya akan pektin, katekin,
tannin dan xanthonin (Osman dan Milan 2006; Ashari 2006).

B. Getah Kuning

Getah kuning atau biasa disebut gamboge merupakan eksudat resin (cairan getah) berwarna
kuning yang tumpah akibat pecahnya saluran resin (Asano et al. 1996).

Daging buah manggis yang terkena getah kuning menempel ke kulit buah dan menimbulkan rasa yang
pahit. Selain di daging buah, getah kuning ini juga muncul di kulit buah, yang akan mengeras seiring
dengan bertambahnya umur simpan buah manggis yang telah dipanen. Hal ini dapat menurunkan kualitas
buah baik secara fisik maupun rasa, buah akan terlihat buruk dan kurang menarik (Yaacob dan Tindall
1995).

Tipe saluran getah kuning pada bunga, buah, tangkai buah, batang dan daun manggis adalah
saluran kanal yang bercabang yang terdiri dari dinding tebal dan tipis, mengandung selulosa, substansi
pektat dan hemiselulosa. Saluran getah kuning pada buah dijumpai pada bagian eksokarp, mesokarp,
endokarp, dan aril. Spot getah kuning sering juga dijumpai pada kulit buah bagian luar, hal ini diduga
karena rusaknya saluran getah kuning pada eksokarp buah manggis. Getah kuning mulai mengotori aril
pada saat buah berumur 14 minggu setelah anthesis ditandai dengan rusaknya sel-sel epitel. Pada buah
yang arilnya terkena getah kuning, tampak rusaknya sel epitel saluran getah kuning. Perubahan tekanan
turgor selama fase pertumbuhan buah terkait dengan turgor sel, sedangkan getah kuning bukan berada
di dalam sel melainkan di dalam saluran. Getah kuning mengotori aril keluar dari saluran getah akibat
rusaknya dinding sel penyusun saluran getah. Rusaknya dinding sel epitel diduga karena tekanan mekanik
dari dalam akibat perkembangan sel-sel aril dan biji selama fase perkembangan buah mulai dari umur 10
minggu setelah anthesis (MSA) (Fahn 1990; Dorly 2009).

C. Kulit Buah

Perikarp atau kulit buah manggis memiliki permukaan bagian luar yang halus dengan tebal 4-8
mm, keras, berwarna ungu kecoklatan pada bagian luarnya dan ungu pada bagian dalamnya pada buah
tua, dan mengandung getah kuning yang pahit (Yaacob dan Tindall 1995).

Perubahan kekerasan tergolong perubahan fisik pada buah-buahan (Pantastico 1989). Kekerasan
merupakan salah satu indikasi kerusakan buah, semakin keras kulit buah manggis semakin rusak dan tidak
disukai oleh konsumen. Menurut Tongdee dan Sawanagul (1989), pengerasan cangkang buah secara
fisiologis terjadi setelah mengalami proses pemasakan, yaitu setelah melalui proses klimaterik disertai
dengan dehidrasi tinggi. Lama kelamaan permukaan buah secara keseluruhan mengalami pengerasan
sehingga sangat sulit untuk dibuka.

Tekstur atau kekerasan kulit buah bergantung pada tebalnya kulit luar, kandungan total zat padat,
atau kadar pati yang di kandung buah.

Buah-buahan dengan kulit luar yang tebal memiliki nilai kekerasan yang lebih tinggi daripada buah dengan
kulit luar yang tipis atau kulit luar menjadi satu dengan kulit tengahnya. Tekstur kulit buah bergantung
pada ketegangan, ukuran, bentuk dan keterikatan sel-sel, adanya jaringan penunjang dan susunan
tanamannya. Ketegangan disebabkan oleh tekanan isi sel pada dinding sel, dan bergantung pada
konsentrasi zat-zat osmotic aktif dalam vakuola, permeabilitas protoplasma dan elastisitas dinding sel
(Pantastico 1989).

Pengerasan kulit buah manggis selama penyimpanan terutama terjadi karena proses transpirasi
uap air pada jaringan kulit manggis. Selama penyimpanan terjadi penebalan dinding sel dan ruang-ruang
antar sel pada jaringan parenkim kulit luar dan tengah rusak karena kehilangan cairan yang
mengakibatkan kulit manggis menjadi keras (Qanytah 2004.). Kekerasan kulit buah manggis berkorelasi
positif dengan kalsium pektat dan berkorelasi negatif dengan kadar pektin dan aktivitas poligalakturonase
(Auliani 2010).

Pada buah yang masih muda, banyak mengandung senyawa protopektin yang berfungsi sebagai
penguat lamella tengah dan membran sel. Protopektin tersebut merupakan makromolekul yang tersusun
dari polimer asam galakturonat, banyak kalsium dan magnesium. Pengaruh kekerasan oleh ion kalsium
disebabkan terbentuknya ikatan menyilang antara ion kalsium divalent dengan polimer senyawa pektin
yang bermuatan negatif yaitu pada gugus karboksil asam galakturonat. Ikatan tersebut akan
mempengaruhi daya larut senyawa pektin sehingga akan semakin kokoh dari gangguan mekanis (Winarno
dan Aman 1981).

D. Daun Buah

Daun manggis dapat digunakan untuk mengatasi efek samping dari mengkonsumsi kulit
buah manggis. Efek samping yang muncul dari mengkonsumsi kulit manggis antara lain mual,
sakit kepala dan sakit perut dan berkhasiat memperbaiki pencernaan dan gangguan metabolisme
tubuh.
E. Akar Buah
Akar buah manggis juga memiliki manfaat yaitu digunakan untuk mengatasi haid yang tidak
teratur.

2.4 Kandungan Buah Manggis

Manggis Buah yang telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu sebagai obat tradisional.
Dikatakan bahwa ia adalah salah satu dari sepuluh tren buah yang akan menonjol keberadaannya. Mari
kita lihat disisi ilmiah luar biasa dari buah ini. .Penelitian telah menemukan khasiat yang menakjubkan dari
buah ini dan di sini akan dipaparkan apa-apa yang dapat diberikan buah Manggis kepada Anda.

A. Zat Xanthones

Lebih dari 60 hasil makalah penelitian menunjukkan adanya kandungan zat antitumor,
antiproliferative, antimikroba, antihistamin, antiflammatory, antioksidan dan efek protektif
gastrointestinal. Zat Xanthones, yang unik dari buah Manggis, sebagai kelas zatpolyphenolic
phytonutrisi adalah bioflavonoid.

Buah Manggis kaya akan vitamin B1, B2 & C dan mengandung mineral-mineral

seperti kalsium, potassium, sodium dan zat besi. Bagaimanapun juga , penonjolan ciri khas dari
sari buah manggis ini adalah konsentrasi zatxanthones yang tinggi, merupakan kelas tanaman buah-
buahan yang menghasilkan nutrisi atau " phytonutrients".

Xanthone ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Jerman bernama Schmid W Liebigs pada 1855,
dikenal sebagai antioksidan tingkat tinggi. Manggis mengandung 43 jenis antioxidant Xanthone memiliki
kemampuan secara medis untuk menopang system imun tubuh, mendukung keseimbangan
mikrobakterial, kesehatan mental positif. Berdasarkan kajian ilmiah, pada xanthones memperlihatkan
kandungan antioksidan yang kuat untuk menambah dan mendukung sistem kekebalan tubuh kita.

Lebih dari pada 200 diketahui xanthones ditemukan pada tanaman buah-buahan, selebihnya ada
43 xanthones ditemukam dalam buah manggis. Yang mengherankan, sumber xanthones yang paling
banyak ditemukan adalah dalam cangkang buah manggis.

Beberapa Xanthone dari total 43 xanthones yang terkandung dalam Manggis :

 BR-xanthone A

 BR-xanthone B

 Calabaxanthone

 Garcinone A

 Garcinone B

 Garcinone C
 Garcinone D

 Garcinone E

 Gamma-Mangostin

 Garcimangosone A

 Garcimangosone B

 Garcimangosone C

 1-Isomangostin

 3-Isomangostin

 1-Isomangostin hydrate

 3-Isomangostin hydrate

 Gartanin

 Demethylcalabaxanthone

 Maclurin

 Mangostenone

 Mangostanin

 Mangostanol

 Mangostin

 Mangostinone

 Mangostinone A

 Mangostinone B

 a-Mangostin

 b-Mangostin

 g-Mangostin

 Norathriol

 Tovophyllin

 Tovophyllin A

 Tovophyllin B

 Trapezifolixanthone
Xanthones menyajikan kandungan penting yang dapat memerangi radikal bebas. Radikal bebas
berusaha untuk mendapatkan struktur stabil dengan cara memperoleh sel elektron dari tubuh manusia,
dengan demikian, menyebabkan oksidasi tidak dapat diubah dalam sel.

Walaupun begitu, xanthones memiliki efek antioksidan dan xanthones mengkaunter efek yang
tak terhapuskan akibat radikal bebas sehingga dapat melindungi sel biologis dalam tubuh kita.

Manggis mengandung xanthone yang sangat tinggi yaitu mencapai 123,97mg/100ml. Selain
kandungan xanthone di dalam xanthones juga mengandung vitamin dan mineral lainnya seperti
tercantum Xanthone (mg) 123,97; Vitamin B1 (mg) 20,66; Vitamin B2 (mg)1.79; Vitamin B6 (mg) 0,948;
Vitamin C (mg) 17,92.

B. Zat Proanthocyanidins

Zat Proanthocyanidins ini ada di dalam Manggis seperti dalam biji Anggur dan kulit dan ekstrak
kulit pohon Pinus, memiliki banyak zat-zat yang dianggap berharga, baik dalam pencegahan penyakit dan
pemulihan homeostasis(keseimbangan kesehatan) ketika penyakit mulai menyerang. Ratusan hasil
dokumen penelitian juga melaporkan hal-hal yang sama mengenai antitumor, antiproliferative,
antimikroba, antioxident dan neuroprotective efek proanthocyanidins.

C. Zat Catechins

Catechins, yaitu bahan aktif dalam Teh hijau dan Manggis. Ratusan dokumen juga banyak yang
dibuat mengenai hasil dan rincian manfaat dari catechin ada. Hal-hal yang mengenai antitumor,
antimikroba, antioksidan, anti inflamasi dan efek neuroprotective.

D. Zat Polysaccharides

Polisakarida diketahui memiliki efek kesehatan yang bermanfaat ini sangat banyak terkandung di
dalam buah Manggis. Karena jejak molekul buah ini belum pernah ditelusuri, kita belum mampu, pada
saat ini, menentukan zat polisakarida yang dikandung tanaman buah Manggis.

E. Zat Sterols

Sterols adalah lemak atau lipida tanaman. Zat suplemen yang paling terkenal dari
golongan Sterol ini adalah Asam Lemak Omega 3. Zat Sterol dari buah Manggis ditemukan dalam biji
buahnya. Untuk saat ini, penelitian yang pernah dilakukan tidak memberikan informasi yang cukup dan
memungkinkan untuk lebih lanjut dalam penelitian ilmiah mengenai zat Sterol buah Manggis.

F. Zat Fiber

Serat buah, meskipun tidak secara ketat yang phytonutrisi, bersifat penting dalam pemeliharaan
kesehatan saluran pencernaan. Dalam buah Manggis, jumlah serat buah yang dikandungnya serat sangat
jelas.

Fibers (serat) tidak terlalu sama dengan phytonutrient, namun yang terpenting dalam perawatan
kesehatan gastrointestinal, di seluruh buah manggis mempunyai jumlah serat yang signifikan.
C. Deskripsi usaha

Deskripsi usaha

Profil

Nama: Dian Andriani

Alamat: Ds.Sentajo Raya kab.kuansing

Contact Person : No Hp.082283045341

Email : dian andriani @yahoo.com

Usaha yang akan saya dirikan adalah usaha buah manggis segar yang dijual satuan nya per kilogram
dan usaha kulit manggis sebagai obat herbal untuk kesehatan tubuh.

Cara-cara pemanfaat kulit manggis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Buah manggis segar dengan dijual per satuan kilogram

Buah manggis ini merupakan buah yang kaya manfaat salah satunya bermanfaat untuk kesehatan
tubuh kita. Disamping itu harga buah manggis juga tidak terlalu mahal sehingga tercapai oleh
masyarakat sekitar kita,akan tetapi harga manggis di setiap daerah itu berbeda-beda sehingga ada yang
Rp.8000 per kilogram nya dan ada juga yang Rp.10.000 per kilogram nya.

2. Kulit manggis sebagai obat herbal

A.Proses pembuatan minuman dari kulit manggis

B.Bahan-Bahan :

- Tiga kulit manggis untuk satu gelas besar

- Tiga gelas air

- Madu secukupnya

C.Alat - alat yang dibutuhkan :

1. Panci

2. Saringan

3. Pisau
4. Sendok

5. Wadah saji dan botol kaca untuk pengemasan

Cara - cara nya sebagai berikut :

- Cucilah buah manggis sebelum dibelah - belah kulit nya dengan kedua tangan yang dikatupkan.

- Kerok dengan sendok makan kulit bagian dalam buah manggis. Jangan terlalu dalam mengerok nya
agar tidak mengena bagian yang terlalu pahit

- Letakkan hasil kerokan kulit pada panci

- Tuangkan 3 gelas air pada panci yang berisi kulit manggis tersebut

- Rebus air kulit manggis hingga air tersisa satu gelas saja.

- Tuangkan air kulit manggis yang telah dingin pada gelas dengan cara disaring

- Beri madu secukupnya agar minuman kulit manggis tidak terasa pahit.

D. Pengemasan minuman kulit manggis

1. Masukkan minuman manggis kedalam botol atau wadah yang telah disediakan

2. Botol terlebih dahulu di sterillisasikan.

3. Setelah di sterillisasikan masukkan minuman tersebut kedalam botol,kemudian sesuai dengan harga
yang terlalu ditentukan.

Ayoo tanam kan hidup sehat dengan minum obat-obatan herbal tanpa bahan kimia yaitu obat herbal
yang berasal dari kulit manggis segar

D. Target pasar

Target Pasar

1. Produksi Buah Segar Di jual kepada :

- Agen
Agen langsung membeli ke tukang kebun buah manggis tersebut sehingga harga relatif murah

- Indomaret

Diantarkan langsung kepada konsumen kemudian di kemas di dalam tempat yang cocok untuk manggis

- Toko buah

Bisa saja membeli kepada agen-agen manggis lainnya.

2. Produksi Minuman herbal dari kulit manggis

- Toko Apotik

- Pasaran

- Import

Anda mungkin juga menyukai