Anda di halaman 1dari 18

KARYA ILMIAH

TANAMAN MANGGIS

DISUSUN OLEH :
NAMA : AYU INDAH SARI
KELAS

: XI IPA.3

SMA NEGERI 1 PEKALONGAN


LAMPUNG TIMUR
TP. 2015/2016

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul Tanaman Manggis ini dengan baik.
Tugas ini disusun sedemikian rupa dengan sistematika penulisan sederhana
sehingga mudah dipahami para pembacanya. Terselesaikannya tugas ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya karya ilmiah ini.
Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa tugas ini masih
memiliki kekurangan-kekurangan yang dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulis. Untuk itu sumbang saran dan kritik yang sifatnya
membangun penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan dalam tugas
selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Pekalongan, Mei 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................

ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

A. Latar Belakang ................................................................................

B. Rumusan Masalah ...........................................................................

C. Tujuan Penelitian ............................................................................

BAB II LANDASAN TEORI .....................................................................

BAB III BUDIDAYA TANAMAN MANGGIS .........................................

A. Pembibitan Manggis .......................................................................

B. Pengolahan Media Tanam Manggis ................................................

C. Teknik Penanaman Manggis ...........................................................

D. Pemeliharaan Tanaman Manggis .....................................................

E. Hama dan Penyakit Manggis ...........................................................

10

F. Panen ...............................................................................................

12

G. Pasca Panen .....................................................................................

13

H. Pengemasan .....................................................................................

13

BAB V PENUTUP ......................................................................................

14

A. Kesimpulan .....................................................................................

14

B. Saran ................................................................................................

14

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buah manggis yang merupakan salah satu buah khas Indonesia adalah
satu dari sekian buah yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Rasa
buah yang khas adalah salah satu daya tariknya. Sayangnya karena minimnya
pengetahuan masyarakat Indonesia tentang manfaat dari tanaman manggis,
khususnya

kulit

buah

manggis

membuat

masyarakat

tidak

begitu

memperhatikan manfaat dari komponen lain tanaman manggis selain buah dan
batang tanaman manggis. Karena itu tidak heran banyak sekali sampah kulit
manggis saat masa panen tiba. Padahal di luar negeri buah manggis ini sudah
sangat terkenal karena manfaatnya yang banyak. Ini membuat penulis
berinisiatif untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang komponenkomponen tanaman manggis, terutama pada kulit manggis.
Ternyata kulit manggis yang selama ini hanya menjadi sampah di sekitar
masyarakat, mempunyai khasiat yang luar biasa. Kulit manggis yang
mengandung xanthone sebagai antioksidan yang kuat sangat dibutuhkan
dalam tubuh sebagai penyeimbang prooxidant (reducing radicals, oxidizing
radicals, carboncentered, sinar UV, metal, dll) yang ada di lingkungan
manusia. Kandungan xanthone ini juga lebih banyak dibandingkan xanthone
yang terkandung pada buah manggis. Sehingga sungguh sangat baik jika kulit
manggis ini bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Selain sebagai antioksidan, di
dalam kulit manggis juga terkandung berbagai zat yang bermanfaat untuk
kesehatan serta kecantikan.Tetapi tampilan kulit manggis yang kurang
menarik dan rasanya yang pahit, menjadi sebuah kendala agar masyarakat mau
mengkonsumsi kulit manggis. Karena itu, pada penulisan karya tulis ini
disampaikan budidaya tanaman manggis dan manfaatnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembudidayaan tanaman manggis?
2. Apa saja kandungan yang ada di dalam buah dan kulit manggis?

iv

3. Penyakit apa saja yang dapat disembuhkan dengan kulit buah manggis?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui budidaya tanaman manggis.
2. Mengetahui apa saja kandungan yang ada di dalam buah dan kulit
manggis.
3. Mengetahui berbagai penyakit yang dapat disembuhkan dengan kulit
manggis.

BAB II
LANDASAN TEORI
Manggis (Garcinia mangostana L.) berbunga pada bulan Mei sampai Januari
dan banyak tumbuh di daerah tropis, terutama di Kepulauan Nusantara. Pohon
manggis selalu berwarna hijau dengan tinggi sekitar 6-20 meter. Batangnya tegak
di mana batang pokoknya terlihat jelas, kulit batangnya berwarna cokelat dan
memiliki getah kuning. Helaian daunnya berwarna hijau gelap di permukaan
bagian atas dan berwarna hijau terang di bagian bawahnya.Buah manggisnya
sendiri berbentuk bola tertekan dengan garis tengah sekitar 3,5-7 cm. Kulit buah
manggis tebal dan setelah masak berwarna merah keunguan. Namun ada pula
varian yang kulitnya berwarna merah. Isi dari buah manggis berwarna putih salju.
Keeksotisan warna dari buah manggis ini menyebabkan ia dijuluki Queen
of Fruit yang berarti Ratu Buah. Pada umumnya masyarakat memanfaatkan
tanaman manggis hanya pada buahnya saja. Karena buahnya yang mengandung
gula sakarosa ini membuat rasanya manis menyegarkan sehingga banyak orang
yang menggemarinya. Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 gram
meliputi 79,2 gram air, 0,5gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11
mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14I U vitamin A, 66 mg vitamin C,
vitamin B (tiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5
(niasin) 0,1 mg.
Kebanyakan buah manggis dikonsumsi dalam keadaan segar, karena olahan
awetannya kurang digemari oleh masyarakat.Selain buahnya yang menggandung
banyak zat yang beguna bagi tubuh, ternyata setelah diteliti kulit buah manggis
juga mengandung berbagai macam zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Diantaranya yaitu senyawa xanthone yang meliputi mangostin, mangostenol,
mangostinon A, mangostenon B, trapezifoli xanthone, tovophyllin B, alfa
mangostin, betamangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan
gartanin. Sejauh ini memang ada klaim bahwa buah Manggis berasal dari
Malaysia. Namun ternyata klaim tersebut terbantahkan oleh temuan kalangan
ilmuwan hortikultura Indonesia yang secara tegas dan jelas membuktikan bahwa
buah Manggis berasal dari Indonesia, tepatnya daerah Jambi.

vi

BAB III
BUDIDAYA TANAMAN MANGGIS

A. Pembibitan Manggis
1. Persyaratan Benih

a) Perbanyakan dengan biji utk batang bawah Biji yg akan dijadikan


benih diambil dari buah tua yg berisi 5 - 6 segmen daging buah dengan
1 - 2 segmen yg berbiji, tidak rusak, beratnya minimal satu gram &
daya kecambah sedikitnya 75%. Buah diambil dari pohon yg berumur
sedikitnya 10 tahun.
b) Untuk pembuatan bibit dengan cara sambungan diperlukan batang
bawah & pucuk (entres) yg sehat. Batang bawah adalah bibit dari biji
berumur lebih dari dua tahun dengan diameter batang 0.5 cm &
kulitnya berwarna hijau kecoklatan.
2. Penyiapan Benih
a) Perbanyakan dengan biji utk batang bawah utk menghilangkan daging
buah, rendam buah dlm air bersih selama 1 minggu (dua hari sekali air
diganti) sehingga lendir & jamur terbuang. Biji akan mengelupas
dengan sendirinya & biji dicuci sampai bersih. Celupkan biji kedalam
fungisida Benlate dengan konsentrasi 3 g/L selama 2 - 5 menit.
Keringanginkan biji di tempat teduh selama beberapa hari sampai
kadar airnya 12 - 14%.
b) Pucuk utk sambungan berupa pucuk (satu buku) yg masih berdaun
muda berasal dari pohon induk yg unggul & sehat. Dua minggu

vii

sebelum penyambungan bagian bidang sayatan batang bawah & pucuk


diolesi zat pengatur tumbuh Adenin/Kinetin dengan konsentrasi 500
ppm utk lebih memacu pertumbuhan.
3. Teknik Penyemaian Benih
a) Perbanyakan dengan biji dlm bedengan Bedengan dibuat dengan
ukuran lebar 100 - 120 cm dengan jarak antar bedengan 60 - 100 cm.
Tanah diolah kedalam 30 cm, kemudian campurkan pasir, tanah &
bahan organik halus (3:2:1) dengan merata. Persemaian diberi atap
jerami/daun kelapa dengan ketinggian sisi Timur 150 - 175 cm & sisi
Barat 10 - 125 cm. Benih ditanam di dlm lubang tanam berukuran 10 x
10 cm dengan jarak tanam 3 x 3 cm & jarak antar baris 5 cm pada
kedalaman 0,5-1,0 cm. Tutup benih dengan tanah & selanjutnya
bedengan ditutup dengan karung goni basah atau jerami setebal 3 cm.
Persemaian disiram 1 - 2 kali sehari, diberi pupuk urea & SP-36
masing-masing 2 g/tanaman setiap bulan. Setelah berumur 1 tahun,
bibit dipindahkan ke dlm polybag ukuran 20 x 30 cm berisi campuran
tanah & kompos/pupuk kandang (1:1). Bibit ini dipelihara sampai
berumur 2 tahun & siap ditanam dilapangan/dijadikan batang bawah
pada penyambungan.
b) Penyemaian & pembibitan di dlm polybag berukuran 20 x 30 cm.
Satu/dua benih disemai di dlm polybag 20 x 30 cm yg dasarnya
dilubangi kecil-kecil pada kedalaman 0.5 - 1.0 cm. Media tanam
berupa campuran tanah halus, kompos/pupuk kandang halus & pasir
(1:1:1). Simpan polybag di bedengan yg sisinya dilingkari papan/bilah
bambu agar polybag tidak roboh. Persemaian disiram 1 - 2 hari sekali
& diberi urea & SP-36 sebanyak 2 - 3 g/tanaman setiap bulan. Bibit ini
dipelihara sampai berumur 2 tahun & siap ditanam di lapangan atau
dijadikan batang bawah pada penyambungan.
c) Perbanyakan

dengan

penyambungan

pucuk

Adapun

cara

penyambungan pucuk adalah sebagai berikut:


1) Potong bahan bawah setinggi 15 - 25 cm dari pangkal leher lalu
buat celah di ujung batang sepanjang 3 - 5 cm.

viii

2) Runcingkan pangkal batang atas sepanjang 3 - 5 cm.


3) Selipkan bagian runcing batang atas (pucuk) ke dlm celah batang
bawah.
4) Balut bidang pertautan batang bawah & atas dengan tali rafia.
Pembalutan.
5) dimulai dari atas, lalu ikat ujung balutan dengan kuat.
6) Tutupi hasil sambungan dengan kantung plastik transparan &
simpan di tempat teduh. Setelah 2 - 3 minggu penutup dibuka &
bibit dibiarkan tumbuh selama 3 - 4 minggu. Balutan dapat dilepas
setelah berumur 3 bulan yaitu pada saat bibit telah bertunas.
Setelah berumur 6 bulan bibit siap dipindahtanamkan ke kebun.
7) Selama penyambungan siram bibit secara rutin & siangi gulma.
Perbanyakan

dengan

penyambungan

susuan.

Adapun

cara

penyambungan susuan adalah sebagai berikut:


a) Pilih pohon induk yg produktif sebagai batang atas.
b) Siapkan batang bawah di dlm polibag & letakan di atas tempat yg lebih
tinggi dari pada pohon induk manggis.
c) Pilih satu cabang (entres) dari pohon induk utk bahan cabang atas.
Diameter cabang lebih kecil atau sama dengan batang bawah.
d) Sayat batang bawah dengan kayunya kira-kira 1/3 - 1/2 diameter
batang sepanjang 5 - 8 cm.
e) Sayat pula cabang entres dengan cara yg sama.
f) Satukan bidang sayatan kedua batang & balut dengan tali rafia.
g) Biarkan bibit susuan selama 5 - 6 bulan.
h) Pelihara pohon induk & batang bawah di dlm polibag dengan
intensif
i) Susuan berhasil jika tumbuh tunas muda pada pucuk batang atas
(entres) & ada pembengkakan (kalus) di tempat ikatan tali.
j) Bibit susuan yg baru dipotong segera disimpan di tempat teduh dengan
penyinaran 30% selama 3 - 6 bulan sampai tumbuh tunas baru. Pada
saat ini bibit siap dipindahtanamkan.

ix

B. Pengolahan Media Tanam Manggis


1. Persiapan
Penetapan areal utk perkebunan mangga harus memperhatikan faktor
kemudahan transportasi & sumber air.
2. Pembukaan Lahan
a) Membongkar tanaman yg tidak diperlukan & mematikan alang-alang
serta menghilangkan rumput-rumput liar & perdu dari areal tanam.
b) Membajak tanah utk menghilangkan bongkahan tanah yg terlalu besar.
3. Pengaturan Jarak Tanam
Pada tanah yg kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada
tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m
& diatur dengan cara:
a) segi tiga sama kaki.
b) diagonal.
c) bujur sangkar (segi empat).
4. Pemupukan Manggis
Bibit ditanam di musim hujan kecuali di daerah yg beririgasi
sepanjang tahun. Sebelum tanam taburkan campuran 500 gram ZA, 250
gram SP-36 & 200 gram KCl ke dlm lubang tanam & tutup dengan tanah.
C. Teknik Penanaman Manggis
1. Pembuatan Lubang Tanaman

Buat lubang tanam ukuran 50 x 50 cm sedalam 25 cm & tempatkan


tanah galian tanah di satu sisi. Perdalam lubang tanam sampai 50 cm &

tempatkan tanah galian di sisi lain. Keringanginkan lubang tanam 15 - 30


hari sebelum tanam. Kemudian masukkan tanah bagian dlm (galian ke
dua) & masukkan kembali
lapisan tanah atas yg telah dicampur 20 - 30 kg pupuk kandang.
Jarak antar lubang 8 x 10 m atau 10 x 10 m dihitung dari titik tengah
lubang. utk lahan berlereng perlu dibuat teras, tanggul & saluran drainase
utk mencegah erosi.
2. Cara Penanaman

Dengan jarak tanam 10 x 10 m atau 8 x 10 m diperlukan 100 - 125


bibit per hektar. Cara menanam bibit yg benar adalah sebagai berikut:
a) Siram bibit di dlm polybag dengan air sampai polibag dapat dilepaskan
dengan mudah.
b) Buang sebagian akar yg terlalu panjang dengan pisau/gunting tajam.
c) Masukkan bibit manggis ke tengah-tengah lubang tanam, timbun
dengan tanah sampai batas akar & padatkan tanah perlahan-lahan.
d) Siram sampai tanah cukup lembab.
e) Beri naungan yg terbuat dari tiang-tiang bambu beratap jerami. Jika
sudah ada pepohonan di sekitarnya, pohon-pohon ini bisa berfungsi
sebagai pelindung alami. Pohon pelindung harus bersifat alami &
mengubah iklim mikro, misalnya tanaman Albisia & Lamtoro.
3. Iklim
a) Dalam budidaya manggis, angin berperan dlm penyerbukan bunga utk
tumbuhnya buah. Angin yg baik tidak terlalu kencang.

xi

b) Daerah yg cocok utk budidaya manggis adalah daerah yg memiliki


curah hujan tahunan 1.500 2.500 mm/tahun & merata sepanjang
tahun.
c) Temperatur udara yg ideal berada pada kisaran 22 - 32C.
D. Pemeliharaan Tanaman Manggis

1. Penyiangan
Lakukan penyiangan secara kontinyu & sebaiknya dilakukan
bersamaan dengan pemupukan & penggemburan yaitu dua kali dlm
setahun.
2. Perempalan/Pemangkasan
Ranting-ranting yg tumbuh kembar & sudah tidak berbuah perlu
dipangkas utk mencegah serangan hama & penyakit. Gunakan gunting
pangkas yg bersih & tajam utk menghindari infeksi & lapisi bekas
pangkasan dengan ter.
3. Pemupukan Manggis
a) Pohon berumur 6 bulan dipupuk campuran urea, SP-36 & KCl (3:2:1)
sebanyak 200 - 250 gram/pohon.
b) Pohon berumur 1 - 3 tahun dipupuk campuran 400 - 500 gram Urea,
650 - 700 gram SP-36 & 900 - 1000 gram KCl (3:1:2) yg diberikan
dlm dua sampai tiga kali.
c) Pohon berumur 4 tahun & seterusnya dipupuk campuran urea, SP-36
& KCl (1:4:3) sebanyak 3-6 kg.pohon ditambah 40 kg/pohon pupuk
kandang. Pupuk ditaburkan di dlm larikan/di dlm lubang-lubang di
sekeliling batang dengan diameter sejauh ukuran tajuk pohon. dlm

xii

larikan & lubang sekitar 10 - 20 cm sedangkan jarak antar lubang


sekitar 100 - 150 cm.
4. Pengairan dan Penyiraman
Tanaman yg berumur di bawah lima tahun memerlukan ketersediaan
air yg cukup & terus menerus sehingga harus disiram satu sampai dua hari
sekali. Sedangkan pada pohon manggis yg berumur lebih dari lima tahun,
frekuensi penyiraman berangsur-angsur dapat dikurangi. Penyiraman
dilakukan pagi hari dengan cara menggenangi saluran irigasi atau disiram.
5. Pemberian Mulsa
Mulsa jerami dihamparkan setebal 3 - 5 cm menutupi tanah di
sekeliling batang yg masih kecil utk menekan gulma, menjaga kelembaban
& aerasi & mengurangi penguapan air.
E. Hama dan Penyakit Manggis
Hama :
1. Ulat bulu
Hama ini melubangi daun.
Pengendalian: (1) menjaga sanitasi lingkungan & pemeliharaan tanaman
yg baik; (2) penyemprotan insektisida Bayrusil 250 EC/Cymbush 50 EC
dengan konsentrasi 0,1 0,2 %.
2. ungau thrips
Hama ini menyerang tanaman manggis yang sedang berbuah. Yang
mengakibatkan buah manggis menghitam atau adanya bercak-bercak
hitam. Pengendalian tungau biasanya hanya perlu dilakukan pembersihan
gulma atau pembalikan tanah pada awal sebelum penanaman manggis.
3. Tupai
Tupai menyerang buah yang hampir masak, tiap ekor tupai dapat
menghabiskan 2 - 3 butir buah manggis/hari.
Pengendalian : yang sering dilakukan adalah dengan jalan menembak
dengan senapan angin atau dikroyok siang hari

xiii

4. Pemakan Daun
Ulat pemakan daun yang masih muda, sedang warna ulat kelabu coklat
dan berambut.
Pengendalian : oleh karena serangan dilakukan pada malam hari maka
pengendalian dengan penggunaan insektisida sistemik.
Penyakit :
1. Bercak daun
a) Penyebab: jamur Pestalotia sp., Gloesporium sp. & Helminthosporium
sp.
b) Gejala: bercak pada daun yg tidak beraturan berwarna abu-abu pada
pusatnya (Pestalotia sp.), coklat (Helminthosporium sp.) & hitam pada
sisi atas & bawah daun (Gloesporium sp.).
c) Pengendalian: mengurangi kelembaban yg berasal dari tanaman
pelindung, memotong bagian yg terserang & menyemprotkan
fungisida Bayfidan 250 EC/Baycolar 300 EC dengan konsentrasi 0,1
0,2 %.
2. Jamur upas
a) Penyebab: Corticium salmonicolor Berk.et Br.
b) Gejala: cabang/ranting mati karena jaringan kulit mengering.
c) Pengendalian: memotong cabang/ranting, mengerok kulit & kayu yg
terserang parah & mengolesi bagian yg dipotong dengan cat, atau
disemprot dengan Derosal 60 WP 0,1 0,2 %.
3. Hawar benang
a) Penyebab: jamur Marasmius scandens Mass Dennis et Reid.
b) Gejala: miselium jamur tumbuh pada permukaan cabang & ranting
membentuk benang putih yg dapat meluas sampai menutupi
permukaan bawah daun.
c) Pengendalian: menjaga kebersihan & memangkas daun yg terserang.

xiv

E. Panen

1. Ciri dan Umur Panen Manggis


a) Panen 104 hari: warna kulit hijau bintik ungu; berat 80 - 130 gram;
diameter 55 - 60 mm.
b) Panen 106 hari: warna kulit ungu merah 10-25%; berat 80 - 130 gram;
diameter 55 - 60 mm.
c) Panen 108 hari: warna kulit ungu merah 25-50%; berat 80 - 130 gram;
diameter 55 - 60 mm.
d) Panen 110 hari: warna kulit ungu merah 50-75%; berat 80 - 130 gram;
diameter 55 - 60 mm.
e) Panen 114 hari: warna kulit ungu merah; berat 80 - 130 gram; diameter
55 - 65 mm.
2. Cara Panen
Pemanenan dilakukan dengan cara memetik/memotong pangkal
tangkai buah dengan alat bantu pisau tajam. utk mencapai buah di tempat
yg tinggi dapat digunakan tangga bertingkat dari kayu/galah yg dilengkapi
pisau & keranjang di ujungnya. Pemanjatan seringkali diperlukan karena
manggis adalah pohon hutan yg umurnya dapat lebih dari 25 tahun.
3. Periode Panen
Pohon manggis di Indonesia dipanen pada bulan November sampai
Maret tahun berikutnya.

xv

4. Perkiraan Produksi
Produksi panen pertama hanya 5 - 10 buah/pohon, kedua rata-rata 30
buah/pohon selanjutnya 600 - 1.000 buah/pohon sesuai dengan umur
pohon. Pada puncak produksi, tanaman yg dipelihara intensif dapat
menghasilkan 3.000 buah/pohon dengan rata-rata 2.000 buah/pohon.
Produksi satu hektar (100 tanaman) dapat mencapai 200.000 butir atau
sekitar 20 ton buah
G. Pasca Panen
1. Pengumpulan : Buah dikumpulkan di dlm wadah & ditempatkan di lokasi
yg teduh & nyaman.
2. Penyortiran & Penggolongan : Tempatkan buah yg baik dengan yg rusak
& yg busuk dlm wadah yg berbeda. Lakukan penyortiran berdasarkan
ukuran buah hasil pengelompokan dari Balai Penelitian Pohon Buahbuahan Solok yaitu besar, sedang & kecil.
3. Penyimpanan : Pada ruangan dengan temperatur 4 - 6 derajat C buah dapat
tetap segar selama 40 hari sedangkan pada 9 - 12 derajat C tahan sampai
33 hari.
H. Pengemasan
Buah manggis segar dikemas dengan kotak karton baru/keranjang plastik
yang kokoh, baik, bersih dan kering, berventilasi, dengan berat bersih setiap
kemasan sebesar 2 kg untuk kemasan karton dan 10 kg untuk kemasan
keranjang plastik. Dan juga digunakan kemasan yang berat berdasarkan
kesepakatan antara penjual dan pembeli.

xvi

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Buah manggis mengandung beberapa

kandungan

antioksidan yang

berasal dari kulit buah tersebut seperti xanthone yang berguna untuk
Pencegahan Kanker. Xanthone mempunyai aktivitas antiinflamasi dan
antioksidan. Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang
memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia.
Pembudidayaan tanaman manggis sangat mudah jadi bisa ditanam di
pekarangan rumah agar lebih mudah lagi dalam menemukan buah manggis.
Bagian-bagian buah manggis memiliki banyak manfaat, beberapa manfaat
buah manggis tersebut telah banyak dimanfaatkan oleh orang- orang sebagai
obat beberapa macam penyakit karena harganya yanga terjangkau dan mudah
di dapat.
B. Saran
Seiring dengan perkembangan zaman pengobatan tidak hanya dilakukan
dengan obat kimia tetapi juga dengan herbal untuk itu para pembaca yang
sudah mengetahui pembudidayaan dan manfaat buah manggis disarankan
untuk menggunakan buah dan kulit buah manggis serta untuk menghemat
pengeluaran. Jika pembaca memiliki pekarangan yang luas dapat digunakan
untuk penanaman tanaman manggis karena pembudidayaan tanaman manggis
itu sangat mudah dan banyak manfaat dari bagian-bagian manggis.

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Paramawati, Raffi. 2000. Dahsyatnya Manggis untuk Menumpas Penyakit.


Jakarta: Agro Media Pustaka.
Pitojo, Setijo dan Hesti Nira Puspita. 2007. Budidaya Manggis. Semarang: Aneka
Ilmu.
Rukmana, Rahmat. 2003. Bibit Manggis. Yogyakarta: Kaninus.
http://bakulatz.wordpress.com/2011/11/30/manfaat-buah-manggis/
http://www.belajarptc.com/kesehatan/manfaat-kulit-manggis-untuk-kesehatan
http://kuhascexpress.blogspot.com/2010/05/pengertian-dari-sukrosa.html

xviii

Anda mungkin juga menyukai