Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PERJALANAN

“MUSEUM LAMPUNG & PANTAI


KLARA”
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun oleh :

1. Anggun Dwi Permatasari


2. Khalina Hendrawati
3. Lesia Istiqomah
4. Vivi Nur Setiani

KELAS VIII.A

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 1 KOTAGAJAH
LAMPUNG TENGAH
TP. 2017/2018

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : “Study Tour Museum Lampung dan Pantai Klara Siswa-


Siswi SMP Negeri 1 Kotagajah”
Nama Kelompok : 1. Anggun Dwi Permatasari
2. Khalina Hendrawati
3. Lesia Istiqomah
4. Vivi Nur Setiani
Kelas : VIII.A
Sekolah : SMPN 1 KOTAGAJAH

Karya tulis ini telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :
Tanggal :
Tempat : SMPN 1 KOTAGAJAH

Mengetahui,
Guru Bahasa Indonesia

SANTOSO, S.Pd
NIP.

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul ” Study Tour Museum Lampung dan
Pantai Klara Siswa-Siswi SMP Negeri 1 Kotagajah” ini dengan baik tanpa ada
halangan.
Laporan kegiatan study tour ini berisi tentang seluruh kegiatan yang
dilaksanakan siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 1 Kotagajah pada tanggal 04
Maret 2018.
Terselesaikannya laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Sukirno, S.Pd, selaku Kepala SMPN 1 Kotagajah yang telah
memberikan izin untuk mengadakn study tour guna menambah wawasan
pengetahuan kami di luar sekolah
2. Bapak Santoso, S.Pd, selaku guru bidang study Bahasa Indonesia yang
telah memberikan bimbingan kepada kami, sehingga laporan ini
terselesaikan dengan baik.
3. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan laporan ini.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat tugas Bahasa
Indonesia selain itu, kami bergarap semoga laporan kegiatan Study Tour ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk menambah wawasan
dan ilmu pengatahuan.
Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun
dan dapat menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf setulus-
tulusnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.

Kotagajah, Maret 2018

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................ 2
C. Manfaat .......................................................................................... 2

BAB II METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 3


2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 3
2.2 Metode Pengumpulan Informasi dan Data ..................................... 3

BAB III HASIL OBSERVASI ................................................................... 4


3.1 MUSEUM LAMPUNG ................................................................. 4
1. Sejarah Museum Lampung Ruwa Jurai. .................................. 4
2. Tugas Pokok Dan Fungsi Museum .......................................... 4
3. Visi Dan Misi ........................................................................... 5
4. Sruktur Oganisasi Museum Negeri Provinsi Lampung. .......... 5
5. Sarana Dan Prasarana Museum Lampung. .............................. 7
6. Koleksi Museum Lampung ...................................................... 7
3.2 Pantai Klara .................................................................................... 12

BAB IV PENUTUP ................................................................................... 14


4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 14
4.2 Saran ................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN GAMBAR

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karya Wisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan
untuk menambah pengetahuan siswa serta menambah pengalaman. Setelah
karya wisata kami laksanakan, siswa diwajibkan untuk membuat karya tulis.
Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi semua angkatan kelas IX
SMPN 1 Kotagajah. Dalam penyusunan laporan ini, siswa diharapkan dapat
melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama
menjalankan study tour. Pengalaman dan pengetahuan selama mengikuti
study tour ke Museum Lampung dan Pantai klara diharapkan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam laporan ini membahas tentang
beberapa objek wisata dan objek study tour yang berada di Museum Lampung
dan Pantai Klara.
Pendidikan sangat penting untuk setiap orang karena pendidikan itu
sendiri menyangkut masa depan, serta merupakan upayauntuk mencerdaskan
anak bangsa. Pendidikan tidak hanya tanggung jawab seorang guru,
pemerintah, masyarakat maupun orang tua. Namun semua lapisan masyarakat
Indonesia juga ikut bertanggung jawab atas terwujudnya pendidikan nasional.
Yakni dengan menjalankan tugas sesuai dengan kemampuan dan tanggung
jawab yang merupakan upaya untuk terwujudnya pendidikan nasional yang
bermutu tinggi dan berbudi pekerti luhur.
Sebab itulah untuk mewujudkannya ada beberapa kegiatan yang
menunjang pendidikan, salah satunya yang sangat menunjang adalah karya
wisata. Dengan karya wisata, siswa dapat lebih berpengalaman dan lebih
berpengetahuan.

vi
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Penulis ingin memperkenalkan profile objek-objek wisata yang ada di
Museum Lampung dan Pantai Klara kepada pembaca.
2. Sebagai wawasan tambahan informasi serta menperbanyak pengetahuan.
3. Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.
4. Sebagai perbandingan antara teori di kelas dan kenyataan di Lapangan.
5. Menanamkan rasa Cinta Tanah Air.
6. Mengenal kebudayaan Nusantara.
7. Untuk berlatih menyusun Laporan secara Sistematis

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang kami terima untuk study tour ini yaitu :
1. Menambah dan meningkatkan pengetahuan wawasan tentang nilai-nilai
Religius, Sejarah, Teknologi, Ilmu Pengetahuan dan Rekreasi.
2. Meningkatkan apresiasi dan kreasi siswa.
3. Meningkatkan rasa cinta tanah air dan budaya bangsa.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman
baru yang bersifat langsung.
5. Membangun keakraban antar siswa dan guru

vii
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1Waktu dan Tempat Penelitian


Kami melakukan study tour atau penelitian ini bertempat di kawasan
Museum Lampung dan Pantai Klara, pada hari Minggu tanggal 04 Maret 2018
pukul 08.00 WIB.

2.2 Metode Pengumpulan Informasi dan Data


1. Metode Wawancara
Kami memperoleh penjelasan dari pemandu tentang objek wisata
yang kami kunjungi dan kami mewawancarai pemandu wisata tersebut.

2. Metode observasi / pengamatan


Metode pengamatan dilakukan dengan melakukan pengamatan
secara langsung di lapangan.

3. Metode kaji pustaka


Kami juga memanfaatkan brosur-brosur, buku panduan, dan
membuka situs-situs tentang Museum Lampung yang ada di internet
sebagai pelengkap bahan.

4. Metode dokumentasi
Kami mengambil gambar atau foto objek wisata yang kami kunjungi.

viii
BAB III
HASIL OBSERVASI

3.1 MUSEUM LAMPUNG


1. Sejarah Museum Lampung Ruwa Jurai.
Museum Lampung mulai didirikan pada tahun 1975. Dan didirikan di
atas tanah seluas 17.010 m2, yang didirikan oleh Kepala kantor pembinaan
permuseuman perwakilan departemen pendidikan dan kebudayaan provinsi
Lampungyang bertempat di jalan Zainal Abidin Pagar Alam No. 64,Bandar
Lampung.
Museum lampung diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
yaitu Prof.Dr.Fuad Hasan pada tanggal 24 september 1988.Dan pada tanggal
30 maret Museum Lampung mengalami perluasan. Peletakan batu pertama
pembangunan Museum Lampung dilakukan oleh kepala bidang permuseuman
sejarah dan kepurbakalaan kanwil Debdikbud provinsi Lampung yaitu Drs.
Supangat pada tanggal 13 juni 1978 di Jl.tengku Umar no.64 gedung meneng,
sekarang menjadi jl. H. zainal abiding pagar Alam no 64 gedung meneng
Bandar Lampung.
Sementara itu, pada tanggal 1 april 1990 Museum Lampung
mendapatkan penambahan nama ‘ Ruwa Jurai’ penambahan itu disesuaikan
dengan logo provinsi Lampung yaitu sang bumi ruwa Jurai.

2. Tugas Pokok Dan Fungsi Museum


Dilihat dari tugas dan fungsinya, Museum Lampung memiliki peran
penting sebagai pusat perkembangan kebudayaan, karena Museum Lampung
sebagai pusat perkembangan yang memiliki banyak koleksi benda-benda
bersejarah.
1. Tugas Pokok
Unit Pelaksana Teknis Dinas(UPTD) mempunyai tugas
melaksanakan pengumpulan, perawatan, dan penyajian serta penelitian

ix
dan memberikan bimbingan edukatif kurtural tentang benda bernilai
budaya yang bersifat regional.
2. Fungsi Museum
a. Pengumpulan, Perawatan, dan Penyajian benda yang bernilai budaya
dan ilmiah.
b. Memperkenalkan dan Menyebarluaskan hasil penelitian benda koleksi.
c. Pelakasanaan bimbingan edukatif kurtural tentang benda yang bernilai
budaya dan ilmiah.

3. Visi Dan Misi


1. Visi.
Terwujudnya museum Lampung yang berkemampuan prima dalam
Pelestarian, perlindungan, dan pemanfaatan Benda Cagar Budaya (BCB)
untuk memantapkan masyarakat “Sang Bumi Ruwa Jurai”.
2. Misi.
a. Peningkatan Sistematisasi pelestarian dan perlindungan BCB.
b. Pengembangan fungsional dalam budang pembinaan, penyimpanan,
pengamanan, dan pemanfaatan benda cagar budaya.
c. peningkatan apresiasi masyarakat dalam bidang budaya.

4. Sruktur Oganisasi Museum Negeri Provinsi Lampung.


Strutur organisasi Museum Negeri Provinsi Lampung terdiri dari:
1). Kepala Museum
Kepala Museum bertugas memimpin, mengendalikan, mengkoordinasikan
sebagian UPTD Museum Negeri sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang belaku. Semenjak diresmikan Museum Negeri Provinsi
Lampung “Ruwa Jurai” telah dipimpin oleh:
a. Achmad Hidjazi,BBA, tahun 1988-1990
b. Mentosir,BBA tahun 1990-1995
c. Muhammad Aswans,SH tahun 1995-1998
d. Drs. Bunyana Barmawi tahun 1998-2007
e. Pulung Swandaru,SH tahun 2007-2010
f. Dra. Zuraida Kherustika,MM tahun 2010 sampai sekarang.

x
2). Sub Bagian Tata Usaha
Bertugas di dalam bidang yang berkaitan dengan administrasi perkantoran
dan perpustakaan. Peran serta tugasnya adalah:
a. Penyelenggaraan urusan rumah tangga
b. Administrasi perantoran.
c. Pepustakaan museum bertugas mengumpulkan berbagai macam buku,
terutama yang berkaitan dengan Kebudayaan, Museum, Koleksi
Museum, kepurbakalaan dan pariwisata.

3). Seksi Teknis.


a. Seksi teknis menangani pengelolaan koleksi dan konservasi yang
meliputi: Pengadaan koleksi, yaitu suatu kegiatan pengumpulan benda-
benda Realita atau Replika untuk dijadikan koleksi Museum. Koleksi
tersebut berguna sebagai bahan pembutian Sejarah alam. Serta
mengambarkan identitas suatu bangsa.
b. Dokumentasi Koleksi, yaitu pengumpulan keterangan keterangan
tertulis dan rekaman suara. Latar belakang benda cagar budaya,
sejarah, sosial, dan budaya masyarakat etnis.
c. Survei pengadaan koleksi, yaitu metode penelitian menggunakan
pendekatan museologi dan perundang-undangan untuk mendapatkan
semua bahan.

4). Seksi pelayanan.


Seksi pelayanan bertugas memberikan layanan dan informasi kepada
pengunjung secara edukatif kurtural. Bimbingan edukatif kurtural
merupakan suatu kegiatan memperkenalkan museum dan koleksinya
kepada pengunjung dengan sistem dan metode yang bersifat edukatif.
Bimbingan tersebut juga dilakukan untuk meningkatkan apresiasi
masyarakat terhadap museum.

xi
5). Kelompok Jabatan Fungsional.
Kelompok jabatan fungsional yang ada di museum adalah Pamong
Budaya, yang bertugas merencanakan dan melakukan kegiatan yang
bersifat teknis berdasarkan kaidah musiologi.

5. Sarana Dan Prasarana Museum Lampung.


1. Gedung pameran tetap.
2. Kantor Administrasi, ruang rapat, dan perpustakaan.
3. Laboratorium Konservasi.
4. Bengkel Koleksi.
5. Gedung Pameran khusus.
6. Auditorium.
7. Storage.(gedung koleksi).
8. Ruang fumigasi.

6. Benda-Benda yang Ada Di Museum Lampung


Adapun benda-benda yang tersimpan di Museum Lampung antara lain :
1. Arca Menhir

Arca ini ditemukan diperwakilan sukeu Lampung Barat. Arca


digambarkan dalam posisi jongkok, mata besar melotot, hidung besar
melebar, mulut persegi terbuka, tangan kanan ditekuk melipat di atas
dada, tangan kiri disedakepkan di atas perut.

xii
2. Arca Megalitik Folonesia

Arca ini ditemukan sekitar tahun 1963 disitus Pugung Raharjo


Lampung Timur. Pada bagian pinggang belakang terselip sebuah
keris sebagai ciri arca yang menggambarkan salaah satu tokoh
perwujudan seorang panglima. Arca sejenis ini banyak ditemukan di
Jawa Timur periode sebelum zaman Majapahit sekitar abad ke-12
sampai 13 masehi.

3. Kebudayaan Hindu Budha

Masa klasik Hindu Budha di Lampung antara abad ke 7 masehi


hingga abad ke 16 masehi. Di Lampung ditemukan 8 prasasti, 3 sisi
candi (hujung langit, Jepara) arca, realif arca, dan benda upacara.

xiii
4. Kain Tapis

Tenunan yang terbentuk kain sarong dipakai oleh wanita


Lampung pada saat upacara adapt, kain tapis ini terbuat dari benang
kapas.

5. Rempayan

Paseu digunakan sebagai bak mandi atau tempat berendam oleh


gadis (Lampung : mulei) sebelum upacara akad nikah.

xiv
6. Lumpang Batu

Batu ini berbentuk lesung yang merupakan tanggalan tradisi


megalitik muda dari neolitikumn + 1.600 tahun lalu.

7. Prasasti Palas Pasembah

Prasasti ini ditemukan pada tahun 1958 di tepi way bisang di


desa Palas Pasembah, Kecamatan Palas, Lampung Selatan. Prasasti
ini terdiri dari 3 baris, umur akhir abad ke 7 masehi huruf palawa
bahasa melayu kuno.

xv
8. Prasasti Bungkuk.

Prasati ini ditemukan tahun 1958 di desa Bungkuk, kecamatan


Jabung, Lampung Timur. Prasasti ini terdiri dari 3 baris huruf
pailawa bahasa melayu kuno umur akhir abad ke 7 masehi.

9. Prasasti Bawang

Prasasti ini ditemukan didekat prasasti bujang langit di


kampong Hara Kuning, desa Hanakau, Kecamatan Baik Bukit,
Lampung Barat umur abad ke 10 masehi.
Demikian beberapa contoh benda-benda peninggalan sejarah yang dapat
kami sebutkan. Perlu diketahui sesungguhnya masih banyak yang belum kami
sampaikan karena keterbatasannya waktu yang kami punyai untuk lebih dapat
mengetahuinya.

xvi
3.2 Pantai Klara
Nama Klara diambil dari kependekan dari Kelapa Rapat. Dimana lokasi
pantai ini sangat banyak pohon kelapa yang jaraknya berdekatan sehingga
membentuk kanopi atau peneduh bibir pantai. Lokasinya pantai Klara sangat
aman tepat di teluk Lampung menghadap Barat Daya. Meskipun jalan menuju
kesana tidak terlalu lebar seperti pada umumnya jalan kelas kabupaten, tetapi
kondisinya masih mulus dan tidak tampak lubang-lubang yang mengganggu
kenyamanan pengendara. Bus wisata ukuran sedang masih sangat nyaman melalui
jalan ini. Tetapi apabila berpapasan dengan kendaraan seukuran yang sama harus
sedikit mengurangi kecepatan untuk menepi ke bahu jalan.
Suasana pantai berpasir putih yang landai ini sangat cocok untuk berwisata.
Ombak di pantai ini dapat dikatakan sama sekali tidak ada karena berada di teluk
Lampung dan sangat jauh dari Samudra Indonesia. Ombak kecil yang mungkin
lebih cocok dinamakan riak itu akan sangat memberikan rasa aman apabila
membawa balita dan bermain di pantai.
Pantai dan Provinsi Lampung. Dua hal ini rasanya tidak dapat dipisahkan.
Provinsi Lampung yang berada di selatan Pulau Sumatera memang dianugerahi
oleh garis pantai yang cukup panjang. Beberapa telah dikelola menjadi destinasi
wisata menarik, sementara lainnya menjadi pantai perawan yang menunggu untuk
ditelusuri keindahannya.
Dari sekian banyak pantai di Lampung, ada satu pantai yang selalu ramai
dikunjungi. Adalah Pantai Kelapa Rapat. Pantai ini oleh masyarakat setempat
biasa dikenal dengan sebuat Pantai Klara, singkatan dari kelapa rapat. Konon, asal
muasal nama kelapa rapat itu maksudnya merujuk pada jejeran pohon kelapa yang
berbaris rapat di sepanjang pantai.
Lokasi Pantai Klara berada tidak jauh dari pusat kota Bandar Lampung yang
juga merupakan ibukota dari provinsi Lampung. Pantai yang berada di wilayah
administratif Kabupaten Pesawaran ini bisa ditempuh hanya dalam waktu 1 jam
bila menggunakan kendaraan bermotor menuju lokasi pantai. Jalanan menuju ke
Pantai Klara pun terbilang lumayan menantang, beberapa jalan ada yang mulus
selebihnya lubang dengan diameter cukup lebar siap menyapa Anda.

xvii
Satu lagi yang perlu diperhatikan. Mengingat jalanan menuju Pantai Klara
tidak begitu lebar, anda harus berhati-hati jika akan mendahului. Sebab alih-alih
dapat mendahului, anda bisa kecelakaan bertabrakan dengan kendaraan dari arah
yang berlawanan.
Sementara untuk memasuki pantai Klara pengunjung harus membayar
karcis masuk sebesar Rp 25.000 per mobil yang bisa dibayarkan ke petugas
penjaga loket masuk, atau Rp 15.000 jika menggunakan motor.
"Tiket masuk per orangnya Rp 10.000, motor Rp 15.000 dan mobil Rp
25.000. Tiket ini termasuk biaya parkir pengunjung," ungkap Sodiq, petugas tiket
Pantai Klara.
Ada sebuah dermaga lengkap dengan gazebo yang cukup luas untuk
ditempati beberapa orang sekaligus di pantai Klara. Untuk menuju gazebo yang
ada ditengah laut tidak jauh dari bibir pantai ini, anda bisa menggunakan jembatan
kayu yang menjulur di bibir pantai.
Keunggulan dari Pantai Klara:
1. Pantai sangat landai, memiliki pasir yang sangat halus dan putih bersih dan
bebas krikil.
2. Kita disajikan pemandangan pulau-pulau yang berjejer didepan pantai.
3. Tarif-tarif fasilitas tambahan adalah sebagai berikut, sewa gubuk 25 rb
sepuasnya, sewa kano 15rb/jam, naik perahu, 10 rb /orang (harga dapat
berubah sewaktu-waktu)

xviii
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan observasi, pengumpulan data dan interview
tentang bagaimanaperanan museum Lampungbagi siswa tentang ilmu
pengetahuan social, maka penulis menyimpulkan bahwa Museum Lampung
memiliki beberapa bagi siswa yaitu :
1. Dapat meningkatkan minat siswa, karena museum Lampung memilki
kelengkapan koleksi berupa benda-benda peninggalan dari jaman
prasejarah hingga jaman sejarah sehingga siswa tidak merasa jenuh
dengasn ilmu pengetahuan social karena dapat mengamati langsung jenis
peninggalan peninggalan tersebut tidak hanya sebatas mengamati di dalam
buku.
2. Dapat menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan bagi siswa, karena didalam
Museum Lampung siswa dapat mengetahui berbagai jenis koleksi
peninggalan dan sejarahnya, dan siswa dapat melihat indahnya pantai
klaradapat melihat bentuk sesungguhnya dan lain-lain sehingga
pengetahuan siswa akan bertambah dan meningkat.

4.2 Saran
Mengingat Museum Lampung merupakansalah satu keinginan tersendiri
bagi masyarakat Lampung, maka kami menyarankan kepada seluruh
masyarakat Lampung harus lebih meningkatkan kualitas dan menambah
benda-benda yaaang bersejarah agar dapat diinformasikan kepada masyarakat
Lampung dan sekitarnya.

xix
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Sigit Winarto,dkk. 2004. Buku Panduan Museum Negeri Provinsi


Lampung

Eko wahyuningsih, dkk. 1993 / 1994. Koleksi Pilihan Museum Negeri Provinsi
Lampung ( seri katalok buku II ). Museum Negeri Provinsi Lampung

http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/pantai-klara-destinasi-wisata-
untuk-keluarga-di-akhir-pekan

http://jalan2.com/objek-wisata/detail/pantai-klara

xx
LAMPIRAN GAMBAR

MUSEUM LAMPUNG

xxi
xxii
PANTAI KLARA

xxiii
xxiv

Anda mungkin juga menyukai