Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN STUDY TOUR

MANFAAT MUSEUM LAMPUNG DALAM


MENINGKATKAN MINAT DAN
PENYEBARLUASAN ILMU PENGETAHUAN
BAGI SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN

KARYA TULIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian


Nasional (UN)
Di SMP Negeri 3 Pekalongan

NAMA : GREGORIUS GITA


PRADANI
KELAS : IX.1
SMP NEGERI 3 PEKALONGAN
LAMPUNG TIMUR
TP. 2017/2018

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : MANFAAT MUSEUM LAMPUNG DALAM MENINGKATKAN


MINAT DAN PENYEBARLUASAN ILMU PENGETAHUAN
BAGI SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN
Nama : GREGORIUS GITA PRADANI
Kelas : IX.1
Sekolah : SMPN 3 PEKALONGAN

Karya tulis ini telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :
Tanggal :
Tempat : SMPN 3 Pekalongan Lampung Timur

Menyetujui
Guru Bahasa Indonesia Guru Pembimbing

SRI YUHANIS, S.Pd SUJITO, S.Pd


NIP. 19610915 198611 2 001 NIP.

Kepala Sekolah
SMPN 3 Pekalongan

ASNAN, S.Pd
NIP.

iii
MOTTO

“Pendidikan yang sebenarnya akan menjadi


bangunan yang megah dalam jiwa”

“Orang bijak lebih suka menciptakan


kesempatan dari pada mencari kesempatan”

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah saya selaku penyusun mengucapkan syukur nikmat kepada


Allah SWT karena dengan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan karya tulis
ini dengan baik.
Karya tulis ini berjudul “MANFAAT MUSEUM LAMPUNG DALAM
MENINGKATKAN INAT DAN PENYEBARLUASAN ILMU
PENGETAHUAN BAGI SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN”
Dalam karya tulis ini, tidak terlepas dari kerja sama semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam rangka menyelesaikan karya tulis ini, sehingga dalam
hal ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Asnan, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 3 Pekalongan, Lampung
Timur.
2. Bapak Sujito, S.Pd , selaku guru pembimbing
3. Ibu Sri Yuhanis, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia
5. Bapak/Ibu dewan Guru, serta staf pengajar
6. Bapak/Ibu tercinta yang telah mengasuhku dan membesarkanku sehingga aku
bisa terus bersekolah
7. Teman-teman yang telah membantu terselesaikannya karya tulis ini.
Di dalam karya tulis ini penulis mohon maaf sebesar-besarnya kepada
pembaca dan pada Allah SWT penulis mohon ampun. Bila banyak kekurangan
penulis dalam menyusun karya tulis ini. Penulis juga mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun. Semoga paper ini dapat menambah
pengetahuan para pembaca serta bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya. Amin

Pekalongan, Januari 2018


Penulis

Gregorius Gita Pradani


NIS.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... ii
MOTTO...................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 2

BAB II METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 3


2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 3
2.2 Metode Pengumpulan Informasi dan Data ................................ 3

BAB III PEMBAHASAN ......................................................................... 4


3.1 Sejarah Museum Lampung ....................................................... 4
3.2 Keunggulan Museum Lampung ................................................ 5
3.3 Jenis Koleksi Museum Lampung .............................................. 5
3.4 Manfaat Museum Lampung ...................................................... 8
3.5 Lokasi Museum Lampung ........................................................ 9
3.6. Kegiatan Museum Lampung ..................................................... 9

BAB IV PENUTUP ................................................................................... 10


4.1 Kesimpulan ............................................................................... 10
4.2 Saran .......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN GAMBAR

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Museum Lampung adalah lembaga tempat perawatan, pengamatan dan
memanfaatkan benda-benda bulat material hasil budaya manusia serta alam
dan lingkungan yang ada di provinsi lampung yang berisi benda-benda
peninggalan bersejarah.Museum Negeri Lampung diresmikan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hasan pada tanggal 24 September
1988.Peresmian museum ini bertepatan dengan peringatan Hari Aksara
Internasional yang dipusatkan di PKOR Way Halim.Pembangunan museum
ini sebenarnya telah dimulai sekitar tahun 1975 dan peletakan batu pertama
dilaksanakan pada tahun 1978.
“Ruwa Jurai” yang diabadikan sebagai nama museum ini diambil dari
tulisan “Sang Bumi Ruwa Jurai” dalam logo resmi Provinsi Lampung –
diresmikan penggunaannya sejak 1 April 1990. Memasuki era otonomi daerah,
museum ini beralih status menjadi UPTD di bawah Dinas Pendidikan Provinsi
Lampung.Ruwa jurai dimaknai dua tangkai atau jalur keturunan seluruh
penduduk provinsi lampung. Penduduk provinsi lampung mengacu pada
penduduk asli (masyarakat beradat perpaduan dan beradat sebatin) dan
penduduk pendatang ( suku-suku lain yang tinggal di Lampung.
Keistimewaan museum lampung sendiri, yaitu karena keunikan koleksi-
koleksi bersejarah yang menjadi ciri khas dari adat istiadat provinsi
lampung.Koleksi museum juga termasuk benda peninggalan masa Kerajaan
Sriwijaya dimana Lampung masuk ke dalam wilayah
kekuasaannya.Peninggalannya berupa naskah kuno di atas daun lontar, arca,
baju besi pengawal kerajaan, pakaian adat berusia puluhan tahun, keramik,
perhiasan kuno, dan uang benggol.Museum ini juga menyimpan beberapa
peninggalan Radin Inten yang merupakan pahlawan Lampung dan
keturunannya, seperti senjata dan lainnya.
Secara umum, koleksi museum meliputi berbagai benda peninggalan
zaman prasejarah, zaman Hindu-Buddha, zaman kedatangan Islam, masa
penjajahan, dan pasca-kemerdekaan. Selain dapat melihat-lihat koleksi
museum, pada waktu-waktu tertentu taman budaya atau pusat kesenian di
museum ini menggelar pagelaran musik tradisional dan tarian daerah
Lampung.

vii
Agar penulis tidak menyimpang jauh dari materi yang dibahas, maka
penulis ingin menyusun karya ilmiah ini secara sistematis.Dalam hal ini
penulis ingin membahas peninggalan bersejarah yang ada di museum
lampung.peninggalan-peninggalan tersebut adalah warisan dari nenek moyang
terdahulu. Penulis mengangkat masalah “peninggalan bersejarah di museum
lampung” agar masyarakat khususnya pelajar, mengetahui benda-benda apa
saja yang ada di museum lampung beserta keistimewaan dari museum
lampung tersebut, kemudian bagaimana proses masuknya peninggalan
bersejarah di museum lampung, serta bagaimana partisipasi pemerintah dan
masyarakat terhadap peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di museum
lampung.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja peninggalan bersejarah yang ada di museum lampung ?
2. Bagaimana proses masuknya peninggalan bersejarah di museum lampung?
3. Apa keistimewaan benda-benda bersejarah di museum lampung .
4. Bagaimana partisipasi pemerintah dan masyarakat dalam merawat benda-
benda bersejarah di museum lampung ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui tentang peninggalan bersejarah yang ada di museum lampung.
2. Mengetahui tentang bagaimana proses masuknya peninggalan bersejarah
di museum lampung.
3. Mengetahui keistimewaan benda-benda bersejarah di museum lampung.
4. Mengetahui partisipasi pemerintah dan masyarakat dalam merawat benda-
benda bersejarah di museum lampung.

viii
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1Waktu dan Tempat Penelitian


Kami melakukan study tour atau penelitian ini bertempat di kawasan
Museum Lampung, pada hari Selasa tanggal 12 Desember 2017 Pukul 08.00
WIB.

2.2 Metode Pengumpulan Informasi dan Data


1. Metode Wawancara
Kami memperoleh penjelasan dari pemandu tentang objek wisata
yang kami kunjungi dan kami mewawancarai pemandu wisata tersebut.

2. Metode observasi / pengamatan


Metode pengamatan dilakukan dengan melakukan pengamatan
secara langsung di lapangan.

3. Metode kaji pustaka


Kami juga memanfaatkan brosur-brosur, buku panduan, dan
membuka situs-situs tentang Museum Lampung yang ada di internet
sebagai pelengkap bahan.

4. Metode dokumentasi
Kami mengambil gambar atau foto objek wisata yang kami kunjungi.

ix
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Museum Lampung


Museum Negeri Provinsi Lampung “Ruwa Jurai” mulai dirintis pada
tahun anggaran 1975/1976 sejak saat itu pembangunan fisik terus
dilaksanakan di areal tanah seluas 17 .010 m2 yang berlokasi di Jalan Hi 2 A
Pagar Alam No. 64 Gedung Meneng, Bandar Lampung. Bersamaan dengan
peringatan Hari Aksara Internasional yang dipusatkan di Bandar Lampung
pada tanggal 24 September 1988. Museum Negeri Provinsi Lampung
diresmikan oleh Prof. Dr. Fuad Hasan.
Memasuki era otonomi daerah berdasarkan Keputusan Gubernur
Provinsi Lampung Nomor 03 tahun 2001, status Museum Lampung beralih
menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang berada di bawah Dinas
Pendidikan.
Museum Lampung menyajikan koleksi zaman prasejarah dan masa
sejarah sebagai bukti dari masa lalu kuno. Kehidupan manusia dimulai
dengan zaman prasejarah dengan gaya hidup sederhana, berburu dan
mengumpulkan. Kemudian, manusia mulai hidup dengan tinggal di satu
tempat, menanam tanaman sampai tingkat mengetahui bagaimana
menggunakan logam.
Seluruh koleksi Museum Lampung berjumlah sekitar 4.588 buah, yang
diklasifikasikan menjadi 10 kelompok, yaitu: geologi, biologis, Etnografi,
Arkeologi, koleksi bersejarah, Numismatik / heraldik, Philological,
Ceramological, Seni, dan Teknologi.
Koleksi artefak arkeologi dari zaman prasejarah termasuk alat-alat batu
yang ditemukan di lokasi di Padang Cermin Lampung Selatan, nekara
perunggu dan kapal dari Labuhan Maringgai, manik-manik dari Sumber
Jaya dan berbagai jenis fosil.
Museum Lampung juga sudah mendapat koleksi warisan budaya
Hindu-Buddha pengaruh, seperti Patung Bantuan Apsari, Patung Buddha,
alat-alat upacara agama dan prasasti. Sementara itu, pengaruh budaya Islam
di Lampung dapat dilihat dari segi agama dan tatanan sosial masyarakat
seperti halnya pada benda-benda budaya yang digunakan.

x
3.2 Keunggulan Museum Lampung
Ketika mengunjungi museum Lampung, pengunjung akan takjub
kerena disuguhi berbagai macam koleksi yang memiliki nilai sejarah
tersendiri. Koleksi koleksi ini dapat memberi ilmu pengetahuan yang
membantu para wisatawan yang berdatangan. Keistimewaan lain yang
terdapat di museum ini iyalah terdapat benda- benda peninggalan yang hanya
terdapat di lampung saja seperti peninggalan kebudayaan, prasasti-prasasti,
berbagai fosil manusia purba dan masih banyak lagi yang terdapat di museum
ini sehingga para pengunjung dapat merasakan keistimewaannya.

3.3 Jenis Koleksi Museum Lampung


Benda-benda koleksi yang terdapat di Museum Lampung kurang lebih
sekitar 4.588 buah, yang berupa geologi, biologis, Etnografi, Arkeologi,
koleksi bersejarah, Numismatic/heraldik, Philological, Ceramological, Seni
dan Teknologi.
a. Koleksi Manik-manik
1. Toala
Berasal dari desa Batu Biak. Kecamatan Belalau Lampung Barat. Alas
nampan berbentuk bulat dibuat dengan teknik jahit, sulam, aplikasi.
2. Bakul hiasan Manik-manik
Berasal dari desa Sukaraja Bandar Lampung. Bakul persegi empat bertali
pegangan terbuat dari anyaman bambu yang dibuat tipis dilapisi kain.
3. Tudung saji
Ditemukan di desa Sukadana Lampung Timur. Merupakan alat penutup
hidung bermotif geografis.
4. Tingkong
Bahan manik-manik bambu, kerang, tali, berasal dari teluk betung selatan,
Kodya Bandar Lampung digunakan untuk hiasan gantung sewaktu upacara
adat.
b. Koleksi kuningan
1. Bakor
Ditemukan di desa Gedung aji Lampung Utara Terdiri dari 2 bagian yaitu
wadah dan tutup
2. Lampu segi enam
Ditemukan di Tanjung Karang Bandar Lampung bentuk tegak bertiang
tinggi berkaki segi enam bahan bakar minyak kelapa dan kapas sebagai
bambu.

xi
3. Siger Pepadun
Bentuk menyerupai Kepala Kerbau bagian bawah latar dan atas beruji 9
buah.
4. Sisir pengantin
Bentuk menyerupai Kepala Kerbau yang digoyakan. Digunakan di atas
sanggul pengantin wanita.
5. Ceret
Ditemukan di Tanjung Karang, Bandar Lampung. Berbentuk udang,
berkaki tinggi, bagian tutup ditempel dengan hiasan bentuk naga.
6. Kupiah Emas
Berbentuk bulat silinder bagian depan beruji-ruji meninggi. Bagian tengah
dipakai untuk pengantin laki-laki penari pada saat upacara adat.
7. Pending
Bentuk ikat pinggang, bentuk persegi panjang.
8. Gelang Buning
Berbentuk pipih ,bagian atas agak lebar ditempel burung garuda .
9. Lesung dan Alu
Ditemukan di desa Penanggahan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung
berbentuk bulat silinder berkaki.
10. Peludahan
Ditemukan ditemukan di Kodya Bandar Lampung berbentuk bulat tinggi,
mulut lebar keatas.

c. Koleksi Kain Khas Lampung


1. Selendang Lima Sekebar
Desain motif hias penuh dengan motif lambing manggis belahan
belimbing.
2. Kain hampasi
Berasal dari Labuhan Maringgai Lampung tengah, desa motif objek
sepasang gunung, manusia dan kapal.
3. Kain Inuh
Dibuat dengan teknik tenun pakai lungsi dan dipakai dalam upacara adat
berasal ke-101 M
4. Kain tatibin
Berasal dari Lampung barat, memiliki desain motif objak kavas berukuran
besar warna putih.

xii
5. Selendang Pelangi
Dibuat dengan system tenun ikat atau suputan desain motif diperoleh
dengan preoses mengikat bagian-bagian tertentu sesuai motif hias yang
dikehendaki.
6. Kain Nampan
Berasal dari labuhan maringgai Lampung tengah desain motif obyek
sepasang burung manusia dan kapal.

d. Koleksi Instrumen Musik Tradisional Lampung


1. Terbang/ Rebana
Merupakan alat music tabuh yang terbuat dari kayubulat, bagian bawah
mengecil.
2. Bende
Merupakan Alat musik pukul yang terbuat dari logam campuran kuningan,
tembaga dan besi bentuk seperti gong hanya ukurannya lebih kecil dengan
intonasi suara berlainan.
3. Terompet
Alat musik tiup yang terbuat dari kayu dan kubingan bagian tangkainya
terbuat dari temurung kelapa.
4. Petuk dan Canang
Merupakan alat music pukul yang terbuat dari logam,tembaga dan besi.
Bentuksepertikulintang.
5. Gendang
Merupakan alat music pukul terbuat dari bahan bulat yang mempunyai
bentuk dari besi kecil, di lubang bagian tengahnya kemu ke2 sisi
berlubang ditutup dengan kulit binatang dikait dengan rotan.
6. Kulintang Bambu
Ditemukan didesa pekon balak, kec. Belalau Lampung barat.
7. Rujih
Merupakan Alat music pukul yang terbuat dari bahan perunggu, bentuk
bulat bagian tengah luar menonjol keluar, ditengahnya terdapat lubang
tempat mengaitkan tali untuk peganga. Terdiri dari 2 buah yang dimainkan
dengan mmeukul kan yang satu dengan yang lain.

Tata Pameran Museum


Dalam upaya lebih memperkenalkan kekayaan peniggalan warisan
budaya bangsa kepada masyaraakat luas museum Negeri Propinsi Lampung

xiii
Negeri Ruwa jurai melaksanaan penataan pameran digedung lantai I dan II.
Penataan pameran merupkan realisasi dari bentuk informasi sesuai dengan
tugas dan fungsi museum sebagai lembaga tempat menghubungkan dan
memamerkan benda-benda koleksi museum. Sehingga diketahui fungsi benda
tersebut di masa lalu maknanya dimasa kini dan di masa yang akan datang.
Dalam perkembangannya museum tidak hanya memamerkan benda warisan
budaya saja tetapi juga mengumpulkan konsep-konsep yang bertujuan
menampilkan kehidupan dengan cara yang lebih utuh. Dengan demikian
pengunjung tidak hanya mendapat pengetahuan secara kognitif tetapi juga
evokatif.
Fungsi utama museum adalah berkomunikasi melelaui tata pameran.
Setiap komunikasi merupakan usaha untuk menyampaikan pesan yang
bermakna jika informasi yang akan disampaikan diterima dengan baik dan
kesan yang baru pada penerima pesan yaitu pengunjung.

3.4 Manfaat Museum Lampung


Museum Lampung merupakan sarana sumber pembelajaran dan
pengetahuan sejarah. Selain itu, koleksi museum Lampung juga digunakan
sebagai sarana study dosen, mahasiswa, pelajar dan umum. Museum juga
menjadi representasi perjalan suatu bangsa dan suatu Negara sehingga
masyarakat akan mengetahui sejarah Negara dan bangsanya melalui benda-
benda koleksi yang terdapat di museum. Tak hanya sebagai representasi
sejarah, sarana rekreasi, dan media pendidikan saja. Manfaat museum dirasa
betul oleh masyarkat, pelajar, terlebih oleh mereka yang mencintai peradaban
alam dan memiliki minat untuk menggalinya sebagai sumbar pengetahuan.
Berdasarkan keputusan Gubernur Provinsi Lampung Nomor. 0 tahun
2001, tanggal 09 februari 2001 fungsi dan tugas museum adalah melaksanakan
pengumpulan, perawatan, penelitian dan kultural tetang benda bernilai budaya
dan ilmiah. Sedangkan fungsi museum yaitu:
 Melakukan pengumpulan, perawatan dan penyajian benda yang bernilai
budaya dan ilmiah.
 Melakukan urusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah.
 Memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian koleksi.
 Melakukan bimbingan edukatif, kutural tentang benda berniali budaya dan
ilmiah.
 Melakukan urusan ketatausahaan.

xiv
3.5 Lokasi Museum Lampung
Jl. Zainal Arifin Pagar Alam No. 64 Kelurahan Gedung Meneng Kecamatan
Rajabasa Kabupaten Bandar Lampung, dimana museum ini sangat mudah
ditemukan karena letaknya strategis, sehingga pengunjung akan lebih tertarik
untuk mengunjunginya.

3.6. Kegiatan Museum Lampung


Kegiatan Museum Lampung yaitu menggelar Pameran Khusus, Pameran
keliling, Museum Keliling, Seminar dan Penelitian, Bimbingan
KelilingPenerbitan yang bertujuan mensukseskan program tahun kunjungan
museum dan diharapkan dapat menggugah kecintaan masyarakat terhadap
museum. Kegiatan ini juga mengadakan lounching koleksi baru.

xv
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Museum lampung adalah tempat dimana benda-benda peninggalan
bersejarah disimpan, dirawat, dan diabadikan di dalam museum.Benda-
benda peninggalan tersebut di pamerkan kepada pengunjung sebagai bukti
dari peninggalan bersejarah.
“Ruwa jurai” sebagai nama yang diambil dari tulisan “sang bumi
ruwa jurai” dalam logo atau simbol resmi provinsi lampung.Museum
lampung didirikan untuk kepentingan pelestarian warisan budaya dalam
rangka pembinaan dan pengembangan kebudayaan bangsa, dan sebagai
sarana pendidikan nonformal.Pemerintah berpatisipasi dalam melestarikan
museum lampung dengan mengeluarkan dan menetapkan peraturan
perundang-undangan.

4.2 Saran
Museum merupakan salah satu bentuk dari pelestarian suatu
peninggalan bersejarah. Benda-benda yang ada di dalam museum adalah
bukti dari adanya sejarah di Indonesia Jika kita ingin melestarikan
kebudayaan di Indonesia, maka sebaiknya banyak-banyaklah mengunjungi
museum. Karena, didalam museum, kita akan dikenalkan peristiwa
bersejarah, adat suatu daerah, benda-benda kuno, kegunaan suatu benda
pada zaman dahulu, ataupun dikenalkan manusia dan hewan purba yang
telah punah. Museum juga akan memberikan pendidikan bagi pelajar
ataupun masyarakat umum melalui benda-benda peninggalan tersebut, agar
pelajar ataupun masyarakat umum mengetahui peninggalan nenek
moyangnya.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/luckyaprilio/bab-museum-i
http://www.annehira.com/sejarah-museum-lampung.htm
buku PANDUAN MUSEUM LAMPUNG 2011
buku GERABAH KOLEKSI MUSEUM NEGERI PROVINSI LAMPUNG
“RUWA JURAI” 2003
http://pristality.com/2011/02/23/kumpulan-motto-kehidupan/

xvii
LAMPIRAN GAMBAR

xviii
xix

Anda mungkin juga menyukai