Anda di halaman 1dari 16

Makalah

DAKWAH RASULULLAH PERIODE


MADINAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas k Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Disusun oleh :
Nama :
Kelas :

SMK MUHAMMADIYAH 1 METRO


KOTA METRO
TP. 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, rahmat serta hidayahNya. Terima kasih kepada Guru serta teman-
teman sekalian yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, baik bantuan
berupa moril maupun materiil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu
yang telah ditentukan.
Penulis menyadari sekali, didalam penyusunan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada guru serta teman-teman sekalian,
untuk itu besar harapan penulis jika ada kritik dan saran yang membangun untuk
lebih menyempurnakan lagi tugas ini.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini adalah mudah-
mudahan apa yang penulis susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah dari judul ini DAKWAH RASULULLAH PERIODE
MADINAH sebagai tambahan untuk melengkapi referensi yang telah ada

Metro, Mei 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................i


KATA PENGANTAR ..................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1


A. Latar Belakang ................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................2


A. Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW ...........................................2
B. Proses Turunnya Wahyu Yang Pertama ..........................................3
C. Nabi Muhammad SAW Dalam Berdakwah ....................................6
D. Hijrah Nabi Ke Madinah .................................................................8
E. Pembentukan Komunitas Madinah dan Negara Madinah ...............8
F. Piagam Madinah .............................................................................9

BAB III PENUTUP ....................................................................................


A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi bangsa Arab sebelum kedatangan Islam, terutama di sekitar
Mekah masih diwarnai dengan penyembahan berhala sebagai Tuhan, yang
dikenal dengan istilah paganisme. Selain menyembah berhala, di kalangan
bangsa Arab ada pula yang menyembah agama Masehi (Nasrani), agama ini
dipeluk oleh penduduk Yaman, Najran, dan Syam. Di samping itu agama
Yahudi yang dipeluk oleh penduduk Yahudi imigran di Yaman dan Madinah,
serta agama Majusi (Mazdaisme), yaitu agama orang-orang Persia.
Demikianlah keadaan bangsa Arab menjelang kelahiran Nabi
Muhammad SAW. yang membawa Islam di tengah-tengah bangsa Arab. Masa
itu biasa disebut dengan zaman Jahiliah, masa kegelapan dan kebodohan
dalam hal agama, bukan dalam hal lain seperti ekonomi dan sastra karena
dalam dua hal yang terakhir ini bangsa Arab mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Di lingkungan inilah Nabi Muhammad SAW. dilahirkan,
disinilah beliau memulai untuk menegakkan tonggak ajaran agama Islam, di
tengah-tengah lingkungan yang sudah bobrok dan penuh kemaksiatan.
Meskipun diwarnai dengan berbagai rintangan yang terus mendera. Namun,
beliau tetap teguh dalam menyebarkan agama baru, yakni agama Islam kepada
masyarakat Arab ketika itu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah. Maka rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah sejarah hidup Nabi Muhammad Saw ?
2. Bagaimanakah proses turunnya wahyu yang pertama ?
3. Bagaimanakah Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah ?
4. Bagaimanakah perjalanan hijrah Nabi ke Madinah ?
5. Bagaiamanakah pembentukan komunitas madinah dan negara madinah ?
6. apakah yang dimaksud dengan piagam madinah

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk :
1. Mengetahui sejarah hidup Nabi Muhammad SAW
2. Mengetahui proses turunnya wahyu yang pertama
3. Mengetahui Nabi Muhammad SAW Dalam Berdakwah
4. Mengetahui Hijrah Nabi Ke Madinah
5. Mengetahui Pembentukan komunitas madinah dan Negara madinah
6. Mengetahui Piagam Madinah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad saw dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal atau 20
April 571M. Sebelum beliau dilahirkan ayahnya telah wafat oleh karena itu
kakeknyalah yang mengasuh beliau kemudian di susui oleh Halimatus
Sa'diyah. Setelah kakeknya wafat beliau diasuh oleh pamannya yaitu Abu
Thalib.salah satu dari usaha Muhammad yang terpenting sebelum di utus
menjadi rosul ialah berniaga ke syam membawa barang-barang Khadijah.
Perniagaan ini menghasilkan laba yang banyak dan menyebabkan adanya
pertalian antara Muhammad dengan Khadijah dan mereka kemudian mereka
menikah. Waktu itu beliau berumur 25 tahun dan khadijah sudah janda yang
berumur 40 tahun.

B. Proses Turunnya Wahyu Yang Pertama


Menjelang usianya yang ke 40, dia sudah terlalu terbiasa memisahkan
diri dari kegalauan masyarakat, berkontemplasi ke gua hira, bebarapa
kilometer di utara kota mekah. Disana Muhammad mula-mula ber jam-jam
kemudian berhari-hari bertafakur. Pada tanggal 17 ramadhan tahun 611
Masehi, malaikat jibril muncul menyampaikan wahyu Allah yang Artinya :
Bacalah dengan nama tuhanmu yang telah mencipta. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu itu maha
melihat. Dia telah mengajar dengan kalam. Dia telah mengajar manusia apa
yang mereka tidak ketahui ( QS 96 : 1-5 )
Dengan turunnya wahyu pertama itu, berarti Muhammad telah dipilih
Allah sebagai Rasul, dia belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepada
agama. Setelah wahyu pertama itu datang, Jibril tidak muncul lagi untuk
beberapa lama sementara Nabi Muhammad SAW menantikannya dan selalu
datang ke Gua Hira'.
C. Nabi Muhammad SAW Dalam Berdakwah
Dalam proses penantian Jibril, turun wahyu yang membawa perintah
kepada Rasulullah. Wahyu itu itu berbunyi sebagai berikut : Hai orang yang
brselimut bangun, dan beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu
dan bersihkanlah pakaianmu, tinggalkan perbuatan dosa dan janganlah engkau
memberi ( dengan maksud ) memperoleh ( balasan ) yang lebih banyak dan
untuk ( untuk memenuhi perintah ) Tuhanmu bersabarlah. ( Al- Muddatsir 1-7)
Dengan turunnya perintah itu mulailah Rasulullah berdakwah. Pertama-
tama, beliau melakukannya secar diam-diam di lingkungannya sendiri,
keluarga, dan sahabat-sahabat beliau yang paling karib. Mereka di seru kepada
pokok-pokok agama islam yang disebut dalam ayat-ayat diatas yaitu,
bertauhid kepada allah dan meninggalkan ilah dan berhala-berhala yang
mereka sembah.
Mula-mula istrinya sendiri, Khadijah, kemudian saudara sepupunya Ali
bin Abi Thalib yang beru berumur 10 tahun. Kemudian Abu Bakar sahabat
karibnya sejak masa kanak-kanak. Lalu Zaid, bekas budak yang telah menjadi
anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh Nabi sejak ibunya Aminah masih
hidup. Banyak orang-orang yang menerima seruan Nabi melalui perantara
Abu Bakar. Mereka dikenal dengan sebutan Assabiqunal Awwalun . Mereka
ialah Usman bin Affan, Zubair ibnu Awwan, Sa'ad ibnu Abu Waqqas,
Abdurrahman ibnu Auf, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah ibnul Jarrah, dan
Arqam ibnu Abu Arqam. Rumah Arqam pada saat itu dijadikan tempat
pertemuan untuk menyampaikan dakwah islam.
Tidak berapa lama turunlah ayat kepada Nabi Muhammad SAW Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musrik. Sesungguhnya kami
memelihara kamu dari kejahatan orang-orang yang memperolok-olokan kamu.
Sesudah ayat ini tu, mulailah Rasulullah SAW menyeru segenap lapisan
manusia kepada agama Islam menyeru segenap lapisan manusia secara terang-
terangan baik golongan bangsawan maupun hamba sahaya, begitupun anggota
kerabat mereka sendiri atau orang-orang yang jauh. Mula-mulanya beliau
menyeru penduduk mekkah lalu kemudiah penduduk negeri yang lain.
Disamping itu beliau juga orang-orang yang berdatangan ke mekkah untuk
melakukan ibadah haji. Dengan usahanya yang gigih. Hasil yang diharapkan
mulai terlihat. Jumlah pengikut nabi yang tadinya hanya 12 an orang makin
hari makin bertambah. Mereka terutama terdiri dari kaum wanita, budak,
pekerja dan orang-orang yang tak punya.

1. Quraisy Mulai Menentang


Setelah dakwah terang-terangan itu pemimpin quraisy mulai berusaha
menghalangi dakwah rasul. Semakin bertambanya jumlah pengikut Nabi,
semakin keras tantangan yang dilancarkan kaum Quraisy.
Faktor-faktor yang mendorong Quraisy menentang seruan islam
Dengan mempelajari dan mengerti bagaimana kehidupan bangsa arab
dapatlah kita menyimpulkan sebab-sebab yang mendorong kaum quraisy
menentang agama islam yaitu sebagai beriku :

2. Persaingan merebut kekuasaan


Kaum Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan,
atau antara kenabian dan kerajaan. Mereka mengira tunduk kepada agama
Muhammad berarti tunduk kepada kekuasaan Abdul Muthalib. Sedangkan
suku-suku bangsa arab selalu bersaingan untuk merebutkan kekuasaan dan
pengaruh. Sebab itu bukanlah hal yang mudah bagi kaum quraisy untuk
menyerehkan kepemimpinan kepada Muhammad karena menurut mereka
berarti suku-suku bangsa arab akan kehilangan kekuasaan dalam masyarakat.
Penyamaan antara hak antara kasta bangsawan dan kasta hamba sahaya
Bangasa arab hidup dengan system kasta, tiap-tiap manusia digolongkan
dalam kelompok kasta yang tak boleh dilampauinya. Tapi seruan nabi
Muhammad membrikan hak yang sama kepada manusia, yang merupakan
suatu dasar yang penting dalam agama islam, agama islam memandang sama
antara hamba sahaya dengan tuannya.

3. Takut dibangkitkan dari alam kubur


Agama islam mengajarkan bahwa pada hari kiamat manusia akan
dibangkitkan dari dalam kuburnya dan semua amal pernebuatan manusia akan
di hisab , orang-orang yang berbuat baik maka Allah akan membalasnya
dengan surga akan tetapi orang yang berbuat jahat akan dibalas dengan
neraka. Kaum Quraisy tidak dapat menerima agam islam yang mengajarkan
manusia akan dibangkitkan kembali sesudah mati.

4. Taklid kepada nenek moyang


Para kaum Quraisy taklid secara membabi buta terhadap nenek
moyangnya dan mengikuti langkah-langkah mereka dalam prersoalan
peribadatan dan tingkah laku adalah suatu yang telah berurat dan berakar pada
bangsa arab karena itu sangat beratlah terasa bagi mereka meninggalkan
agama nenek moyang dan mengikuti agama baru yang dibawa oleh nabi
Muhammad SAW. Mereka berkata : Apabila dikatakan kepada mereka
Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti rasul. Mereka
menjawab: cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami
mengerjakanya. Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang
mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa dan tidak
pula mendapat petunjuk?

5. Memperniagakan patung
Salah satu dari perusahaan orang arab dahulu adalah memahat patung
yang menggambarkan Latta, Uzza , Manna , dan Hubal patung-patung itu
mereka jual kepada Jamaah Haji, mereka membelinya supaya mendapat berkat
atau untuk kenang-kenangan. Tetapi agama Islam melarang menyembah
memahat dan menjual patung, karena itu saudagar-saudagar patung
memandang agama Islam sebagai penghalang rezeki mereka, oleh karena itu,
mereka menentang agama islam.

6. Fase-fase tantangan Quraisy terhadap agama Islam


Pada permulaan islam kaum Quraisy belumlah mencurahkan
perhatiannya terhadap umat islam mereka mengira bahwa seruan nabi
Muhammad itu hanya satu gerakan yang tidak akan bertahan lama untuk akan
lemah dan akan punah dengan sendirinya. Akan tetapi, alangkah terkejutnya
mereka melihat dengan cepat memasuki kehidupan rumah tangga mereka dan
hamba sahaya yang dulu mereka anggap derajatnya terlebih sebagai harta
benda telah menerima pula seruan itu dan telah menerima pula seruan itu
dengan baik. Pertama sekali mereka halangi para hamba sahaya dan orang-
orang yang lemah seperti Yasir dan putranya Ammar serta istrinya
Summayyah, begitu juga Bilal, Habab Ibnu Haris dan lainnya mendapat
siksaan yang berat diluar prikemanusiaan. Akan tetapi Nabi SAW tidak
mendapatkan siksaan karena Bani Hasyim memiliki kedudukan yang tinggi
pada pandangan mereka dan Rasul sendiri mendapat perlindungan dari
pamannya Abu Thalib. Akan tetapi, seruan Nabi bertambah tersiar dan
bangsawan Quraisy mulai banyak yang masuk.

D. Hijrah Nabi Ke Madinah


1. Rencana-rencana jahat kafir Quraisy terhadap diri Nabi Muhammad dan
kaum Muslimin diantaranya,
2. Fitnah tentang Nabi Muhammad dituduh juru penerang yang memecah
belah masyarakat
3. Abu Jahal sangat memusuhi Nabi Muhammad sehingga dia ingin
membunuhnya
4. Kaum Muslimin yang di Makkah dikucilkan oleh masyarakat Makkah
selama tiga tahun.
Melihat kenyataan seperti itu akhirnya nabi memandang bahwa kota
Makkah tidak dapat dijadikan lagi pusat dakwah. Karena itu, Nabi pernah
mengunjungi beberapa negeri seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat
pusat dakwah, namun ternyata tidak bisa, karena penduduk Thaif juga
memusuhi Nabi. Oleh karena itu, Nabi memilih kota Madinah ( Yastrib )
sebagai tempat hijrah kaum Muslimin, dikarenakan beberapa faktor antara
lain:
1. Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah
2. Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik
dengan penduduk madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib,
mempunyai istri orang Madinah
3. Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang
lemah lembut
4. Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar
5. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.
Pada tahun ke-13 sesudah Nabi Muhammad diutus, 73 orang penduduk
Madinah berkunjung ke Makkah untuk mengunjungi Nabi dan meminta beliau
agar pindah ke Madinah. Dikarenakan, ada beberapa faktor yang
menyebabkan penduduk Madinah mudah menerima ajaran Islam yaitu :
1. Bangsa arab Yastrtib lebih memahami agama-agama ketuhanan Karena
mereka sering mendengar tentang Allah, wahyu, kubur, hisab, berbangkit,
surga dan neraka.
2. Penduduk Yastrib memerlukan seorang pemimpin yang mampu
mempersatukan suku-suku yang saling bermusuhan.
Selama dalam perjalanan ke Madinah beliau mengalami banyak
gangguan selain diganggu oleh Suraqah yang mengejar beliau sekaligus
pembunuh bayaran, beliaupun sempat singgah ke Kubah dan mendirikan
masjid yang dikenal dengan Masjid Kuba, dalam Al-Qur'an disebut dengan
Masjid Taqwa . Masjid inilah yang pertama kali dibangun oleh Nabi
Muhammad SAW.
Setelah ada berita bahwa Nabi Muhammad dalam perjalanan menuju
kota Madinah maka kaum Muslimin Madinah sudah nenunggu kedatangan
beliau dengan penuh kerinduan dan penghormatan. Pada hari Jum'at tahun
pertama hijriah bertepatan dengan tanggal 2 Juli 622M, Nabi beserta
rombongan Muhajirin lainnya disambut meriah oleh penduduk Madinah
sambil melagukan sebuah syair yang terkenal. Pada hari jum'at itu pula Nabi
untuk pertama kali mengadakan Shalat Jum'at bersama kaum Muhajirin dan
Anshor.
Setelah Nabi menetap di Madinah, barulah Nabi mulai mengatur semua
untuk kebaikan dan kepentingan penduduk Madinah serta kepentingan umat
Islam. Peristiwa hijrah nabi ke Madinah akhirnya dijadikan sebagai awal
perhitungan tahun hijriah.

E. Pembentukan komunitas madinah dan Negara madinah


Setalah tiba dan diterima penduduk Yastrib ( Madinah ), Nabi resmi
menjadi pemimpin penduduk kota itu. Babak baru dalam sejarah Islam pun
dimulai. Berbeda dengan periode Mekkah, periode Madinah, Islam,
merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan
masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad mempunyai
kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala
Negara. Dengan kata lain, dalam diri Nabi terkumpul dua kekuasaan,
kekuasaan spiritual dan duniawi. Kedudukannya sebagai Rasul secara
otomatis merupakan sebagai Kepala Negara. Dalam rangka memperkokoh
masyarakat dan Negara baru itu, nabi segera meletakkan dasar-dasar
kehidupan bermasyarakat. Dasar pertama , pembangunan Masjid, selain untuk
tempat shalat, juga sebagai sarana penting untuk mempersatukan kaum
Muslimin dan mempertalikan jiwa mereka. Masjid pada masa Nabi juga
berfungsi sebagai pussat pemerintahan. Dasar kedua , Ukhuwah Islamiah ,
persaudaraan sesama musllim. Nabi mempersaudarakan golongan Muhajirin
dengan Anshor. Ini berarti menciptakan suatu bentuk persaudaraan yang baru
yaitu persaudaraan berdasarkan agama, menggantikan persaudaraan
beersasarjan darah. Dasar ketiga , hubungan persahabatan sengan pihak-pihak
lain yang tidak beragama islam.
Meskipun penduduk Madinah terdiri dari Islam, Yahudi, dan Musyrikin.
Rasulullah menetapkan keamanan Negeri Madinah adalah tanggung jawab
semua golongan. Bila ada musuh dari luar maka secara gotong-royong
mengusirnya. Konsep tanggung jawab ini menjadikan Negeri Madinah adalah
tempat tinggal yang aman bagi umat Islam, dan golongan lain. Secara garis
besar Negeri Madinah yang ditetapkan Rasulullah yaitu :
1. Setiap golongan, kaum atau suku bertanggung jawab bagi harta rampasan
atau uang tebusan bagi masing-masing anggotanya.
2. Penduduk Madinah diharapkan kompak dalam menghadapi tindak
kriminal, sekalipun untuk keluarga terdekatnya yang merugikan anggota
masyarakat lain
3. Orang Yahudi dari berbagai kelompok harus menjaga agamanya sendiri
dan mereka dengan kaum muslimin harus saling membantu.
Hijrahnya Rasulullah SAW memberikan hikmah yang besar terhadap
perkembangan Dakwah Islamiah diantaranya :
1. Kemenangan dakwah Rasulullah dan kaum Muslimin terhadap kaum
Quraisy
2. Terbentuknya agama Islam yang beribukota di Madinah dengan nabi
Muhammad SAW sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahannya
3. Tersebarnya agama Islam kepelosok penjuru dunia

F. Piagam Madinah
Isi Piagam Madinah antara lain :
1. Kelompok masing-masing berhak menghukum orang yang membuat
kerusakan dan memberikan keamanan bagi orang yang patuh
2. Kebebasan beragama terjamin untuk semua kelompok
3. Menjadi suatu kewajiban bagu penduduk madinah muslim dan yahudi
untuk salaing membantu dan menolong
4. Saling mengadakan kerja sama dengan mempertahankan Negeri Madinah
dari segala serangan
5. Rasulullah menjadi pemimpin tertinggi di negeri Madinah, segala perkara
dan perselisihan besar diserahkan kepada beliau untuk memutuskannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan
yaitu bahwa Nabi Muhammad saw merupakan nabi dan rasul yang diutus
kepada manusia untuk memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus
dengan perjuangan yang gigih. Beliau berhasil merubah kebiasaan umat
manusia dari keburukan kepada jalan kebenaran untuk menyembah allah swt.
Dan bagaimana kita sebagai umat islam untuk menjadikan beliau sebagai
contoh dan suri taulaadan bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam
lingkungan keluarga, agama, masyarakat, dan bernegara.

B. Saran
Adapun saran penulis kepada pembaca agar dapat lebih mengetahui
tentang kehidupan nabi Muhammad SAW, proses turunnya wahyu yang
pertama, hijrahnya nabi ke Madinah, dan proses pembentukan Negara
Madinah sekaligus dapat memahami isi-isi piagam Madinah. Selain dari pada
itu, bila terdapat kesalahan kami mohon maaf karena masih dalam proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik (ed.) 2002. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam. Jakarta: Ichtiar
Baru Van Hoeve.

Daradjat, Zakiah. 1999. Dasar-Dasar Agma Islam. Jakarta: Universitas Terbuka

http://sule-epol.blogspot.co.id/2015/05/makalah-dakwah-rasulullah-periode.html

http://almawaddahcity.blogspot.co.id/2014/05/makalah-dakwah-rasulullah-
periode.html

http://chatondimas.blogspot.co.id/2011/10/makalah-tentang-dakwah-rasullah-
periode.html

Anda mungkin juga menyukai