Anda di halaman 1dari 19

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Sejarah Perdabadan Islam Munawar Sadali, S.H, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 2:

1. IMAM AL HAKAM (180101080783)


2. MAISSY AYU PRATIWI (180101080914)
3. NADIYA PRATIWI (180101080843)
4. NORANISAH (180101080801)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PERDABADAN ISLAM MASA


RASULULLAH SAW

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan


rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul pertumbuhan dan
perkembangan perdabadan masa Rasulullah SAW ini adalah sebagai pemenuhan tugas
yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

Tidak lupa ucapan terima kasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut
mendukung terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga
dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.

Hormat kami,

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... i


Daftar Isi...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1


A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2


A. Eksistensi Rasulullah SAW ........................................................................................... 2
B. Track record keberhasilan perjuangan Rasulullah SAW .............................................. 2
1. Periode Mekah ...................................................................................................... 3
2. Periode Madinah ................................................................................................... 4
C. Peradaban Islam Masa Khulafaur Rasyidin .................................................................. 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 15


A. Kesimpulan ................................................................................................................. 15
B. Saran .......................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nabi Islam, Muhammad, adalah seorang pembaharu dunia yang sejati.
Sebelum masa nabi dunia arab dan negeri-negeri lainnya di seluruh dunia dalam
kondisi kekacauan, pemerasaan dan kebengisan. Ketimpangan status sosial,
pelecehan wanita, perbudakan, perjudian, perampokan, pertumpahan darah, mabuk-
mabukan, dan berbagai kejelakan moral lainnya berkembang diseluruh masyarakat
Arab.Nabi yang mengahadapi kondisi tersebut berusaha keras menyelesaikannya.
Sedikit demi sedikit Nabi membina umat dan masyarakatnya sehingga adat dan
perilaku mereka yang sesat terhapus sama sekali.
Penyerbuan dan permusuhan antarsuku tidak pernah berhenti di Jazirah
Arabiya.Seluruh semenanjung Arabiya terlanda perpecahan politik.Dalam kondisi
seperti ini, Rasulullah berusaha keras menyatukan suku-suku yang terlibat
peperangan saudara yang berkepanjangan.Akhirnya, Nabi berhasil membentuk
pemerintahan kesatuan yang berpusat di Madinah.Pemerintahan nabi juga telah
berhasil merumuskan undang-undang yang sistematis, dan berhasil membangun
perdamaian dan kesejahteraan masyarakat.
Bangsa-bangsa Arab pada saat itu benar-benar tersesat dalam
keyakinan.Mereka adalah para penyembah berhala dan menyakini segala macam
tahayul.Nabi Muhammad yang berhasil menghapus seluruh bentuk keyakinan yang
berkembang pada saat itu.Sedikit demi sedikit mereka meninggalkan berhala dan
akhirnya hanya menyembah kepada Allah yang Maha Esa.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memahami eksistensi Rasulullah SAW?
2. Bagaimana memahami track record keberhasilan perjuangan Rasulullah SAW?
3. Bagaimana memahami peradaban Islam masa Khulafaur Rasyidin?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui eksistensi Rasulullah SAW?
2. Untuk mengetahui track record keberhasilan perjuangan Rasulullah SAW?
3. Untuk mengetahui peradaban Islam masa Khulafaur Rasyidin?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. EKSISTENSI RASULULLAH SAW


Nabi Muhammad lahir pada hari senin 12 Rabiul Awal 571 M. Nama
Muhammad diberikan oleh kakeknya Abdul Muthalib, dan beri nama Ahmad oleh
ibunya Aminah. Ayah Nabi Muhammad yang bernama Abdullah telah wafat dunia sejak
nabi di dalam kandungan. Ketika berumur 6 tahun wafat ibunya, setelah ibunya wafat
barulah Nabi diasuh oleh kakeknya. Kemudian,saat nabi berumur 8 tahun kakeknya
wafat barulah nabi Muhammad di asuh oleh pamannya Abu Thalib. Nabi Muhammad
dikenal sebagai pemuda yang baik dan dapat dipercaya. Ia sering merenung dan suka
menyendiri. Karena keramahan dan ke arifannya, ia dihargai dan disukai
masyarakatnya. Keteguhan prinsipnya dalam memihak ke benaran, kejujurannya dan
kesungguhannya dalam menjalankan tugas – tugas keseharian, menyebabkan
masyarakat arab pada saat itu memberinya gelar al-Amin, orang yang terpercaya. Nabi
Muhammad menikah dengan Khadijah diusia 25 tahun.1
Nabi Muhammad menerima wahyu pertama kali diusia 40 tahun menjadi Nabi
dan Rasul terakhir, barulah setelah itu Nabi disuruh berdakwah untuk menyampaikan
ajaran islam.2

B. TRACK RECORD KEBERHASILAN PERJUANGAN RASULULLAH SAW


Islam tersebar sebar di penjuru dunia dengan sangat cepat. Dalam waktu lebih 23
tahun, islam tersebar di penjuru Jazirah Arab. Waktu 23 tahun itu dapat dibagi menjadi
dua periode, yaitu periode Mekkah yang berlangsung selama lebih 13 tahun dan periode
Madinah lebih 10 tahun.
Cepatnya penyebarab islam itu tidak berarti bahwa dakwah yang dilakukan
Nabi Muhammad SAW berjalan mulus. Pada periode Mekkah nabi menghadapi
rintangan berat dari kaum Quraisy. Berbeda dengan periode setelah hijrah ke Madinah,
nabi Muhammad beserta kaum muslimin yang bertambah dan semakin kokoh. Nabi
membangun suatu masyarakat yang islami serta asal mula peradaban islam yang akan
menyebar diseluruh dunia. Di madinah nabi tidak hanya sebagai pemimpin agama tetapi
juga pemimpin dalam bidang politik.
Nabi Muhammad SAW meletakan pondasi kuat dalam peraturan dan kesatuan
dalam masyarakat arab yang pada dahulunya sangat pengutamakan kesupuan atau
golongannya atau juga karena keturunan menjadi persaudaraan dalam bentuk
keagamaan.
Kemudian dengan dibangun masjid sebagai tempat perkumpulannya para
sahabat untuk dapat pengajaran dari Nabi, masjid dipakai sebagai musyawarah serta
untuk kepentingan-kepentingan agama Allah lainnya.

1
K. Ali. Sejarah Islam. (Jakarta:Srigunting), 2003. Hlm. 41
2
Ibid., Hlm 45
2
1. Peradaban Islam Masa Rasulullah Periode Mekkah
Pada periode Mekkah, Nabi Muhammad saw lebih menitikberatkan pembinaan
moral dan akhlak serta tauhid kepada masyarakat Arab yang bermukim di Mekkah.
Menurut catatan sejarah bahwa sebelum agama islam datang masyarakat Mekkah
merupakan penyembah berhala, terdapat sekitar 360 patung berhala, kepercayaan lain
yakni menyembah api (zoroaster), penyembah binatang dan langit, penganut yahudi
juga ada. Zaman sebelum datangnya islam diisebut Zaman Jahiliyah.3
Kehidupan yang sangat gentir dan keras ditengah gurun pasir menyebabkan
orang arab masa itu mempunyai akhlak yang buruk, diantaranya :
a. Memandang rendah derajat manusia, membunuh bayi-bayi perempuan yang baru
lahir karena takut akan mendatangkan aib bagi keluarga serta takut kelaparan.
Memperjual belikan wanita.
b. Suka meminum khamar.
c. Suka berjudi, mengundi nasib, merampok dan menghalalkan segala cara untuk
mewujudkan keinginan.
d. Menyembah berhala yang diletakan disetiap rumah dan sudut kota.
e. Suka peperangan dan perselisihan.
Masa penyembaran risalah yang dibawa Nabi Muhammad saw pada awalnya
disampaikan secara sembunyi-sembunyi setelah mendapatkan wahyu yang pertama
beliau secara kembali ke rumahnya dan memberitahukan berita ini kepada istrinya. Pada
periode ini tiga tahun pertama dakwah islam dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Nabi Muhammad saw mulai melaksanakan dakwah Islam dilingkungan
keluarga,mula-mula istri beliau sendiri yaitu Khadijah, yang menerima dakwah beliau,
kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Asshidiq sahabat beliau, Zaid bin Tsabit bekas
budak beliau. Disamping itu juga banyak orang yang terkenal dengan julukan
Assabiqunal Awwalun (orang-orang yang dahulu masuk islam), mereka adalah Utsman
bin Affan, Zubair bin Awwan, Saad bin Abi Waqas, Abdur Rahman bin „Auf, Thalhah
bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, dan AL Arqam bin Abil Arqam.
Kemudian setelah dakwah secara sembunyi-sembunyi berjalan lancar, dilanjutkan
dengan dakwah secara terang-terangan dengan turun surah Al-hijr ayat 94 yang
berbunyi

Artinya :
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (QS. Al-Hijr (15) : 94)

Namun dakwah yang dilakukan beliau tidak


mudah, karena mendapat tantangan dari kaum kafir Quraisy. Hal tersebut timbul karena
bebrapa faktor, yaitu:
a. Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan.

3
Machfud Syaifudin, Dinamika Peradaban Islam (Yogyakarta : Pustaka Ilmu Yogyakarta) 2013, Hlm. 4
3
b. Nabi Muhammad saw menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan hamba
sahaya.
c. Para pemimpin Quraisy tidak mau percaya serta tidak mau menerima ajaran
tentang kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat.
d. Taqlid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang mengakar pada bangsa
Arab.
e. Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai penghalang rizki.4

Pokok-pokok ajaran tauhid yang diajarkan Nabi sebagaimana tercermin dalam


surah Al-Fatihaj yaitu sebagai berikut:
a. Bahwa Allah adalah pencipta alam semesta yang sebenarnya.
b. Bahwa Allah memberikan nikmat,memberikan segala keperluan bagi semua
makhluknya yang khusus kepada manusia ditambah dengan pertujuk dan
bimbingan agar mendapat kebahagian di dunia dan akhirat.
c. Bahwa Allah adalah raja hari kemudian yang akan memperhitungkan segala
amal perbuatan manusia di dunia ini.
d. Bahwa Allah adalah sesembahan yang sebenarnya dan yang satu-satunya. Hanya
kepada Allah segala bentuk pengabdian ditujukan.
e. Bahwa Allah adalah penolong yang sebenarnya dan oleh karena itu hanya
kepadanya lah manusia meminta pertolongan.
f. Bahwa Allah sebenarnya yang membimbing dan memberi petunjuk kepada
manusia dalam mengurangi kehidupan dunia yang penuh rintangan, tantangan
dan godaan.

Disamping mengajarkan tahid kepada Nabi juga mengajakan Al-Qur‟an kepada


umatnya secara utuh dan sempurna menjadi milik umatnya yang selanjutnya akan
menjadi warisan secara turun temurun, dan menjadi pegangan dan pedoman hidup bagi
kaum muslimin sepanjang zaman.5
Islam semakin berkembang setelah Umar bin Khattab masuk Islam dan
melindungi Islam dari kaum Quraisy. Dengan masuknya Umar kedalam Islam membuat
kedudukan Quraisy menjadi lemah, perkembangan dakah Nabi Muhammad saw pun
semakin bebas dan leluasa. Akan tetapi tetap saja kerasnya hati para pemuka suku
Quraisy di Mekkah membuat Nabi memutuskan untuk hijrah.

2. Peradaban Islam Masa Rasulullah Periode Madinah


Al-Qur‟an merupakan intisari dan ajaran pokok dari ajaran Islam yang disampaikan
Nabi Muhammad saw kepada umat. Semua yang di sampaikan Rasulullah kepada
umatnya adalah berdasarkan Al-Qur‟an.bahkan di katakan dalam sebuah hadits, bahwa
akhlak rasul adalah Al-Qur‟an. Apa yang dicontohkan rasul adalah cermin isi Al-Qur‟an.
Sehingga kalau umat Islam mau berpegang teguh kepada Al-Qur‟an dan hadits Nabi,
maka dijamin mereka tidak akan tersesat.6

4
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2009), Cet 1, hlm. 65-66
55
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam , (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2009), Cet. 1 hlm. 26
6
Syalabi.A. Sejarah dan Kebudayaan Islam. (Bandung: Pustaka Al Husna) 1990. Hlm. 13
4
Pada periode di Madinah diawali dengan sejumlah penduduk Yastrib datang ke
Mekkah untuk berhaji, mereka terdiri dari suku Aus dan Khazraj yang masuk Islam
dalam tiga golongan:
a. Pada tahun ke-10 kenabian. Hal ini berawal dari pertikaian antara suku Aus dan
Khazraj, dimana mereka mendambakan perdamaian.
b. Pada tahun ke-12 kenabian. Delegasi Yastrib (10 orang suku Khazraj, 2 orang Aus
serta seorang wanita) menemui Nabi disebuah tempat yang dinamakan Aqabah
dan melakukan ikrar kesetian yang dinamakan Aqabah pertama, yaitu yang berisi
Mereka akan berjanji tidak akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak
akan berzina, tidak akan membunuh anak-anak, tidak akan memfitnah dan tidak
akan mendurhakai Nabi Muhammad saw. Ketika mereka kembali ke Yastrib, nabi
mengutus Mus‟ab ibn Umair untuk mengajarkan Islam diantara mereka.
c. Pada tahun ke-13 (622), jama‟ah haji Yastrib berjumlah 73 orang, atas nama
penduduk Yastrib mereka meminta Nabi untuk pindah ke Yastrib, mereka berjanji
untuk membela Nabi. Kemudian juga mengadakan perjanjian yang dinamakan
perjanjian Bai‟at Aqabah II, yaitu mereka berjanji akan membela Nabi baik
dengan jiwa maupun raga, dan mengangkat sebagai pemimpinnya. Sebagian dari
mereka menginginkan agar Nabi hijrah ke Yastrib aga membantu mendamaikan
suku-suku yang sering bertikai.

Setelah mengetahui perjanjian tersebut, orang kafir Quraisy melakukan tekanan


dan initimidasi lebih kejam lagi terhadap kaum muslimin. Karena hal inilah, akhirnya
Nabi memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk berhijrah ke Yastrib. Dalam waktu dua
bulan, kurang lebih 150 orang telah meninggalkan kota Mekkah. Hanya Ali dan Abu
Bakar yang tetap bersama Nabi Muhammad saw, akhirnya Nabi pun hijrah ke Yastrib
ditemani Abu Bakar, karena kafir Quraisy sudah merencanakan pembunuhan terhadap
Nabi Muhammad SAW.
Kota Yastrib sesudah hijrah Rasulullah kesana menjadi pusat Islam dan kaum
muslimin serta terkenal dengan sebutan Madinatul Nabi (Kota Nabi) seperti yang kita
kenal sekarang dengan nama Madinah atau Al Madinah Al Munawwarah. Kaum
muslimin telah menjadikan tahun perpindahan Rasulullah ini sebagai permulaan tahun
bagi mereka dan sebagai peringatan atas peristiwa tersebut.
Pada periode ini ditandai dengan pengenalan awal berbagai sisi lain syariah Islam
berupa peribadatan (ubudiyah), seperti shalat, puasa, zakat, maupun haji. Termasuk pula
disosialisasikan selama periode ini konsep jihad fi sabilillah (berjuang di jalan Allah).
Islam adalah agama dan sdah sepantasnya jika dalam negara di letakan dasar-
dasar Islam maka turunlah ayat-ayat Al-Qur‟an pada periode ini untuk membangun
legalitas dari sisi-sisi tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah dengan perkataan
dan tindakan hiduplah kota Madinah dalam sebuah kehidupan yang mulia dan penuh
dengan nilai-nilai utama. Terjadi sebuah persaudaraan yang jujur dan kokoh, ada
solidaritas yang erat di antara anggota masyarakatnya. Dengan demikian berarti bahwa
inilah masyarakat Islam pertama yang dibangun Rasulullah dengan asas-asasnya yang
abadi.

5
Rasulullah membangun tempat-tempat ibadah yang selain di dalamnya bertujuan
untuk ibadah tetapi juga untuk mempersatukan kaum muslimin dengan musyawarah
dalam merundingkan masalah-masalah yang dihadapi. Selain itu menjadi pusat
pemerintahan yang mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshar. Persaudaraan di
harapkan dapat mengikat kaum muslimin dan persaudaraan dan kekeluargaan. Rasulullah
juga membentuk persaudaraan yang baru yaitu persaudaraan seagama, di samping
persaudaraan yang sudah ada sebelumnya, yaitu bentuk persaudaraan berdasarkan darah.
Membentuk persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam serta
membentuk pasukan tentara untuk mengantisipasi gangguan-gangguan yang dilakukan
oleh musuh.
Dengan hijrahnya Rasul ke Madinah komposisi penduduk disana menjadi tiga
kelompok yaitu :
a. Kaum Muhajirin, mereka merupakan orang-orang Mekkah yang pindah dari
Mekkah yang pindah dari Mekkah ke Madinah demi menyelamatkan agamanya.
b. Kaum Anshar, mereka merupakan penduduk asli madinah yang masuk Islam
terdiri atas masyarakat suku Aus dan Khazaj. Mereka dinamai Anshar karena
menjadi penolong Nabi Muhammad saw atas orang-oang musyrik Quraisy.
c. Kaum Yahudi di Madinah.

Diantara hal yang dilakukan Nabi pada masa awal di Madinah yakni
mempersaudarakan antaa kaum Muhajirin dan kaum Anshar serta mengikat perjanjian
damai antara kaum muslimin dengan orang-orang Yahudi yang berada di Madinah. Asas
persamaan dalam islam sangat membantu Rasulullah dalam menyatukan masyarakat
Madinah serta kaum muslimin bangsa arab waktu itu dengan segala perbedaan yang
menjadi pangkal kekuatan.

Allah SWT berfirman :

Artinya :

”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujarat (49) : 13)

3. Keberhasilan peradaban yang dibangun Nabi Muhammad saw di Madinah


Keberhasialan Rasulullah dengan adanya perjanjian Damai di Madinah yakni :
a. Berhasil mempersatukan sesama kaum muslimin meskipun mereka berbeda suku
atau kabilah namun mereka menjadi umat yang satu karena islam.

6
b. Berhasil menggalang kerjasama dan rasa kesetiaan yang dilandasi oleh sikap
mengutamakan hubungan agama daripada hubungan lain sekalipun hubungan
kekerabatan.
c. Berhasil menanamkan kesadaran kepada kaum muslimin bahwa menjadi satu
kelompok atau jamaah adalah miliki kepribadiaan agamis dan politis yang
mempunyai hak atas setiap individu, diantara hak tersebut yang paling menonjol
adalah hak mendapatkan keamanan dan menghukum setiap pelaku pengrusakan.
d. Berhasil menerapkan syarat bagi orang-orang Yahudi berupa persamaan hak
bersama kaum muslimin dalam kepentingan umum dan membuka pintu bagi
mereka yang mau masuk Islam.

Rasulullah membangun tempat-tempat ibadah berupa Mesjid yang selain didalamnya


bertujuan untuk ibadah tetapi juga untuk mempersatukan kaum muslimin dengan
musyawarah dalam merundingkan masalah-masalah yang dihadapi. Selain itu menjadi
pusat pemerintahan yang mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshar.
Mesjid merupakan cikal bakal lembaga pendidikan yang pada mulanya memakai
sistem halaqah, dan terus berkembang sampai zaman sekarang dalam bentuk lembaga
pendidikan, sekolah atau madrasah sampai perguruan tinggi.

C. PERADABAN ISLAM MASA KHULAFAUR RASYIDIN


A. Sosok Khulafaur Rasyidin

Khulafaur Rasyidin atau Khalifah Ar-Rasyidin adalah empat orang khalifah


(pemimpin) pertama agama islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus
kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Empat orang tersebut adalah para
sahabat dekat Muhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam
membela ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Muhammad. Para
Khulafaur Rasyidin itu adalah pemimpin yang arif dan bijaksana. Mereka itu terdiri
dari para sahabat Nabi Muhammad SAW yang berkualitas tinggi dan baik. Adapun
sifat-sifat yang dimiliki Khulafaur Rasyidin sebagai berikut:

1.Arif dan bijaksana.


2.Berilmu yang luas dan mendalam.
3.Berani bertindak.
4.Berkemauan yang keras.
5.Belas kasihan dan kasih sayang.
6.Berwibawa.
7.Berilmu agama yang amat luas serta melaksanakan hukum-hukum islam.

Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan keturunannya, melainkan


berdasarkan berdasarkan musyawarah yang dilakukan secara demokratis bersama
umat Islam. Sistem pemilihan terhadap masing-masing khalifah tersebut berbeda-
beda, hal tersebut terjadi karena para sahabat menganggap tidak ada rujukan yang
jelas yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad tentang bagaimana kepemimpinan
Islam akan berlangsung. Sahabat yang disebut Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat

7
orang khalifah yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq (11-13H/632-634 M), Umar bin
Khattab (13-23 H/634-644 M), Utsman bin Affan (23-35 H/644- 656 M) dan Ali bin
Abi Thalib (35-40H/656-661 M). Para khalifah tersebut menjalankan pemerintahan
dengan bijaksana.

B. Peradaban Islam pada Masa Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq


1. Biografi
Abu Bakar nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abi Quhafah bin
Utsman bin Amr bin Masud bin Taim bin Murrah bin Ka‟ab bin Lu‟aybin
Ghalib bin Fihr At-Taimi Al-Qurasyi. Di zaman pra-Islam bernama Abdul
Ka‟bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah. Iatermasuk salah
seorang sahabat yang utama (orang yang perta mamasuk islam) Gelar Ash-
Shiddiq diperolehnya karena ia dengan segera membenarkan Nabi dalam
berbagai peristiwa, terutama Isra‟ danMi‟raj. Abu Bakar memangku jabatan
khalifah selama dua tahun lebihsedikit, yang dihabiskannya terutama untuk
mengatasi berbagai masalah dalam negeri yang muncul akibat wafatnya
Nabi.Sepak terjang pola pemerintahan Abu Bakar dapat dipahami dari pidatonya
ketika ia diangkat menjadi khalifah. Secara lengkap, isi pidatonya sebagai
berikut: “ Wahai manusia! Sungguh aku telah memangku jabatan yang kamu
percayakan, padahal aku bukan orang yang terbaik diantara kamu. Apabila aku
melaksanakan tugas ku mdengan baik maka bantulah aku, dan jika aku berbuat
salah maka luruskanlah aku. Kebenaran adalah suatu kepercayaan, dan
kedustaanadalah suatu pengkhianatan.Orang yang lemah diantara kamu adalah
orang kuat bagiku sampai aku memenuhi hak-haknya, dan orang kuatdiantara
kamu adalah lemah bagiku hingga aku mengambil haknya, Insya Allah. 2
Janganlah salah satu seorang dari kamu meninggalkan jihad. Sesungguhnya
kaum yang tidak memenuhi panggilan jihadmaka Allah akan menimpakan atas
mereka suatu kehinaan. Patutlah kepadaku selama aku taat kepada Allah dan
Rasulnya.Jika aku tidakmenaati Allah dan Rasulnya, sekali-kali janganlah kamu
menaatiku. Dirikanlah shalat, semoga Allah merahmati kamu.

2. Masa Pemerintahan
a. Kebijaksanaan pengurusan terhadap agama
Pada awal pemerintahannya, beliau diuji dengan adanya ancaman yang
datang dari umat islam sendiri yang menentang kepemimpinannya. Diantaranya
perbuatan makar tersebut ialah timbulnya orang-orang yang murtad, orang-
orang yang tidak mau mengeluarkan zakat, orang-orang yang mengaku menjadi
nabi danpemberontakan dari beberapa kabilah.

b. Kebijakan kenegaraan
Diantara kebijakan beliau pada bidang kenegaraan antara lain:
1) Bidang eksekutif
Pendelegasian terhadap tugas-tugas pemerintahan di Madinah maupun
daerah. Misalnya pemerintahan pusat menunjuk Alibin Abi Thalib,
Utsman bin Affan, dan Zaid bin Tsabit sebagaisekretaris negara dan Abu
8
Ubaidah bendaharawan. Untukdaerah-daerah kekuasan Islam, dibentuklah
provinsi-provinsidan untuk setiap provinsi ditunjuk seorang amir.
2) Pertahanan dan keamanan
Dengan mengorganisasikan pasukan-pasukan yang ada untuk
mempertahankan eksistensi keagamaan dan pemerintahan. Pasukan itu
disebarkan untuk memelihara stabilitas di dalam maupun di luar negeri.
Diantara panglima yang ada ialahKhalid bin Walid, Musanna bin
Haritsah, Amr bin Ash, Zaidbin Abi Sufyan dan lain-lain.
3) Yudikatif
Fungsi kehakiman dilalksanakan oleh Umar bin Khattab dan selama masa
pemerintahan Abu Bakar tidak ditemukan suatupermasalahan yang berarti
perpecahan. Hal ini karena kemampuan dan sifat Umar Sendiri, dan
masyarakat pada waktu itu dikenal alim.
4) Sosial ekonomi
Sebuah lembaga mirip Bait Al Mal, di dalamnya dikelola harta benda
yang didapat dari zakat, infaq, sedekah, dan lain-lain.Penggunaan harta
tersebut digunakan untuk gaji pegawai dan kesejahteraan umat sesuai
dengan aturan yang ada.
3. Peradaban pada masa Abu Bakar
Bentuk peradaban yang paling besar dan luar biasa dan merupakan satu kerja
besar yang dilakukan pada masa pemerintahan Abu Bakar adalah penghimpunan
Al-Qur‟an. Abu Bakar memerintahkan Zaid binTsabit untuk menghimpun Al-
Qur‟an dari pelepah kurma, kulit binatang, dan hapalan kaum muslimin. Selain
itu peradaban islam yangterjadi pada praktik pemerintahan Abu Bakar terbagi
dalam beberapa tahapan yaitu sebagai berikut.
a. Dalam bidang pranata sosial ekonomi adalah mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan sosial rakyat. Untuk kemaslahatan rakyat ini ia mengelola
zakat, infaq dan sedekah yang berasaldari kaum muslimin, ghanimah harta
rampasan perang sebagai sumber pendapatan Baitul Mal.
b. Praktik pemerintahan Abu Bakar terpenting lainnya adalah mengenai suksesi
kepemimpinan atas inisiatifnya sendiridengan menunjuk Umar bin Khattab
untuk menggantikannya. Ada faktor yang mendorong Abu Bakar
mencalonkan Umar menjadi khalifah. Faktor utamanya adalah
kekhawatirannya akan terulang kembali peristiwa yang sangat menegangkan
di Tsaqifah Saidah yang menyulut umat islam ke jurang perpecahan, bila
tidak menunjuk orang yang menggantikannya.

C. Peradaban Islam pada masa Khalifah Umar bin Khattab


1. Biografi
Umar bin Khattab adalah khalifah ke-2 dalam sejarah Islam. Pengangkatan
Umar bukan berdasarkan consensus tapi berdasar kansurat wasiat yang
ditinggalkan oleh Abu Bakar. Ketika Abu Bakarsakit dan merasa ajalnya sudah
dekat, ia bermusyawarah dengan parapemuka sahabat, kemudian mengangkat
Umar bin Khattab sebagaipenggantinya dengan maksud untuk mencegah

9
kemungkinanterjadinya perselisihan dan perpecahan di kalangan umat
islam.Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata diterima masyarakat
yangsegera secara beramai-ramai membaiat Umar.Peranan Umar dalam sejarah
Islam pada masa permulaan tampak paling menonjol diantaranya:
a. Penyebaran Agama
Khalifah Umar memiliki peranan yang sangat menonjol salahsatunya karena
perluasan wilayahnya, di samping kebijakan kebijakan politiknya yang lain.
Adanya penakhlukan besar besaran pada masa Umar merupakan fakta yang
diakui kebenarannya oleh sejarawan. Di zaman Umar gelombang ekspansi
(perluasan daerah kekuasaan) pertama terjadi di ibukota Syiria, Damaskus,
jatuh tahun 635 M dan setelah setahun kemudian, setelah tentara Bizantium
kalah dipertempuran Yarmuk, seluruh daerah syiria jatuh ke bawah
kekuasaan Islam.Pada masa kepemimpinan Umar kekuasaan islam sudah
meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syiria, sebagian besar wilayah Persia, dan
Mesir.
b. Segi Politik
Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar segeramengatur
administrasi negara dengan mencontoh administras iyang sudah berkembang
terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan
wilayah propinsi: Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah Basrah, Kufah, Palestina
danMesir. Umar adalah khalifah yang pertama kali membentuk tentara
resmi.
2. Ide Pengumpulan ayat-ayat Al-Qur‟an
Umar adalah orang pertama dari kalangan sahabat yang mencetuskan ide
tentang perlunya dilakukan pengumpulan ayat-ayatAl-Qur‟an.Ketika itu ayat-
ayat Al-Qur‟an yang telah ditulis oleh parasahabat tersebar di berbagai
lempengan batu, pelepah kurma, tulang tulangdan sebagainya.Pada masa
Khalifah Abu Bakar terjadi banyak peperangan yang di dalamnya gugur banyak
sahabat penghafal Al-Qur‟an.Diantaranya dalam perang Yamamah saja 70 orang
penghafalAl-Qur‟an gugur. Oleh karena itu Umar kawatir para penghafal
akanhabis. Dengan alasan itu ia mengusulkan kepada Abu Bakar agarsegera
dikumpulkan semua tulisan ayat-ayat Al-Qur‟an. Pada mulanya Abu Bakar
keberatan menerima usul Umar, karena Nabi tidak pernah melakukan hal serupa.
Namun atas desakan Umar usul itu pun disetujuinya. Abu Bakar lalu
mempercayakan tugas pengumpulan itukepada Zaid bin Tsabit, karena dia
adalah penulis wahyu pada masa Rasulullah SAW.
3. Masa pemerintahan dan usaha-usaha yang dilakukan
Penaklukan wilayah-wilayah di luar Islam selama sepuluh tahun
pemerintahan Umar sebagian besar ditandai oleh penakhlukan penaklukan untuk
melebarkan pengaruh Islam ke luar Arab. Faktoryang melatar belakangi
timbulnya konflik antara umat Islam dengan bangsa Romawi dan Persia kerena:
1) Bangsa Romawi dan Persia tidak menaruh hormat terhadap maksud baik
islam.

10
2) Semenjak islam masih lemah, Romawi dan Persia selalu berusaha
menghancurkan islam
3) Bangsa Romawi dan Persia sebagai negara yang subur danter kenal
kemakmurannya, tidak berkenan menjalin hubungan perdagangan dengan
negeri-negeri Arab
4) Bangsa Romawi dan Persia bersikap ceroboh menghasut suku-suku Badui
untuk menentang pemerintahan Islam danmendukung musuh-musuh islam.
5) Letak geografis kekuasaan Romawi dan Persia sangat strategis untuk
kepentingan keamanan dan pertahanan islam.
a. Madinah sebagai Negara Adikuasa
Semenjak penakhlukan Romawi dan Persia pemerintahan islammenjadi
adikuasa dunia yang memiliki wilayah kekuasaan luas.Umar bin Khattab
dikenal sebagai negarawan, administrator terampil dan pandai, dan seorang
pembaharu. Untuk menunjang kelancaran administrasi dan operasional
tugas-tugasekskutif, Umar melengkapinya dengan beberapa jawatan
antaralain:
1. Dewan al-Kharraj (Jawatan Pajak)
2. Dewan al-Addats (Jawatan Kepolisian)
3. Nazar al-Nafiat (Jawatan Pekerjaan Umum)
4. Dewan al-Jund (Jawatan Militer)
5. Bai‟at al-Mal (Lembaga Pembendaharaan Negara)
4. Peradaban pada masa Khalifah Umar
Peradaban yang paling signifikan pada masa Umar, selain pola
administratif pemerintahan, peperangan adalah pedoman dalam peradilan.
Umar melakukan pembenahan dalam peradilan islam.Dialah yang mula-
mula meletakkan prinsip-prinsip peradilan dengan menyusun sebuah
risalah yang kemudian dikirimkan kepada Abu Musa al-Asy‟ari.

D. Peradaban Islam pada masa Khalifah Utsman Bin Affan


1. Biografi
Khalifah ketiga adalah Utsman bin Affan. Nama lengkapnya adalah Utsman
bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Ia memeluk islam
karena ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah seorang sahabat dekat Nabi.Ia
sangat kaya tetapi berperilaku sederhana, dan sebagian besar kekayaannya
digunakan untuk kepentingan Islam. Ia mendapatkan julukan Zun Nurain,
artinya yang memiliki dua cahaya, karena menikahi dua putrid Nabi secara
berurutan setelah yang satu meninggal. Khalifah Umar membentuk sebuah
komisi yang terdiri dari enam orang calon, dengan perintah memilih salah satu
seorang dari mereka untuk diangkat menjadi khalifah baru. Mereka ialah Utsman
bin Affan, Ali bin Abi Thalib,Thalhah, Zubair bin Awwam, Sa‟ad bin Abi
Waqqash dan Abdullahditambahkan kepada komisi enam itu, tetapi ia hanya
mempunyai hakpilih dan tidak berhak dipilih.

2. Keadaan umat Islam tatkala Utsman diangkat menjadi khalifah

11
Antara lain:
a) Menguasai negara Persia secara sempurna
b) Tentara Romawi berhasil diusir dari Syam dan Mesir
c) Menghukum segala bentuk kezaliman dan membedakan bentuk
masyarakat
d) Kaum Muslim dan Non Muslim dapat hidup dengan tenang karena islam
menjamin kebebasan beragama mereka
e) Hilangnya sifat mengutamakan kelompok (kabilah) dan golongan serta
membangga-banggakan kabilah
f) Kaum muslimin menjadi umat yang gemar memmbantu, karena Utsman
telah mencontohkannya demikian.
3. Masa Pemerintahan
Beliau menjadi khalifah menggantikan Umar bin Khattab, yakni24-36
H/644-656 M. Pada masa pemerintahannya perluasan Islam telah mencapai
Asia dan Afrika, seperti daerah Heart, Kabul, Ghazni,dan Asia Tengah, juga
Armenia, Tusnisia, Cyprus, Rhodes dan bagian yang tersisa dari Persia dan
berhasil berhasil menumpas pemberontakan yang dilakukan orang Persia.
Roda pemerintahan Utsman tidak jauh berbeda dengan Umar. Dalam pidato
pembai‟atannya ia tegaskan akan meneruskan kebiasaan yang dibuat
pendahulunya. Pemegang kekuasaan tertinggi ada di tangan khalifah dan
pelaksanaan tugas tugas eksekutif di pemerintahan pusat dibantu oleh pejabat
sekretaris negara yakni Marwan bin Hakam. Adapun kekuasaan legislative
dipegang oleh Dewan Penasehat atau Majelis Syura.
4. Peradaban pada masa Utsman bin Affan
Karya monumental khalifah Utsman selama menjabat sebagai pemimpin
umat islam waktu itu adalah pembukuan Mshaf Al-Qur‟an, yang kemudian
dikenal dengan nama Mushaf Utsmani. Adapunpembangunan yang dilakukan
pada masanya meliputi pembangunan daerah-daerah pemukiman, jembatan,
jalan, masjid, wisma tamu,pembangunan kota-kota baru yang kemudian
tumbuh pesat. Masjid Nabawi diperluas, tempat persediaan air dibangun di
Madinah, di kota-kota padang pasir dan lading-ladang peternakan unta serta
kuda.
5. Usaha pengumpulan Al-Qur‟an
a. Pengumpulan Al-Qur‟an merupakan usaha yang sangatberpengaruh
guna menghindari konflik diantara umat islam.Sahabat Utsman
mengirim seorang sahabat untuk menemui Ummu Hafsah binti Umar
untuk meminta mushaf yang disimpannya. Beliau juga meminta empat
orang sahabat untuk menyalinnya.
b. Utsman menyalin yang sudah ditulis menjadi tujuh salinan
danmengirimkannya ke Syam, Kufah, Bashrah, Yaman, dan
Madinah.Dan beliau menyuruh untuk membakar mushaf yang tidak
samadengan salinan tersebut, untuk menghindari perselisihan.

12
E. Peradaban Islam pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib
1. Biografi
Ali adalah putra Abi Thalib bin Abdul Munthalib. Ia adalah sepupu Nabi
Muhammad yang kemudian menjadi menantunya karena menikahi putri Nabi
yakni Fatimatuz Zahra. Ali ikut dengan Nabi sejak kelaparan melanda kota
Mekkah, untuk menghindari ancaman kelaparan tersebut. Beliau masuk islam
saat umur 13 tahun, hal inimenurut A.M. Saban. Sedangkan menurut
Mahmudunnasir, Ali masuk Islam saat berusia 9 tahun. Beliau memiliki
beberapa saudara antara lain Thalib, Uqail, Ja‟far dan Ummu Hani‟.
Mahmudunnasir selanjutnya menulis bahwa Ali termasuk salah seorang yang
sangat lihai dalam memainkan pedang dan pena, bahkan ia dikenal
sebagaiseorang operator. Ia juga seorang yang pandai dan bijaksana, sehingga
menjadi penasihat pada zaman Khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan
Utsman bin Affan.
2. Keadaan umat Muslim pada masa Ali
Menurut Ali Mufrodi, setelah wafatnya Utsman bin Affan, banyaksahabat
yang sedang mengunjungi wilayah-wilayah yang baruditakhlukkan diantaranya
Thalhah bin Ubaidikkah dan Zubair binAwwam. Peristiwa terbunuhnya Utsman
menyebabkan perpecahandikalangan umat islam menjadi empat yaitu:
a. Pengikut Utsman, menuntut balas dendam atas kematian Utsmandan
mengajukan Mu‟awiyah sebagai Khalifah.
b. Pengikut Ali, yakni yang mengajukan Ali sebagai khalifah
c. Kaum moderat, tidak mengajukan calon menyerahkan urusannyapada Allah
d. Golongan yang berpegang pada prinsip-prinsip Jama‟ah,diantaranya Sa‟ad
bin Abi Waqas, Abu Ayub Al- Anshari, Usamahbin Zaid, dan Muhammad
bin Maslamah yang diikuti oleh 10.000sahabatdan tabi‟in yang memandang
bahwa Utsman dan Ali samasamasebagai Pemimpin.
3. Pengangkatan Ali menjadi Khalifah
Ali adalah calon terkuat untuk menjadi Khalifah setelah kekhalifahan Utsman
bin Affan. Pada saat itu Ali banyak mendapatkan dukungan dari para sahabat
senior dan bahkan para pemberontak padamasa Khalifah Utsman, seperti
Abdullah bin Saba‟. Sedangkan Sa‟adbin Abi Waqash dan Abdullah bin Umar
tidak mendukungnya, walaupun dikemudian hari Sa‟ad mendukung Ali. Orang
yang pertamakali membai‟at Ali adalah Thalhah bin Ubaidillah, kemudian
diikutioleh Zubair bin Awwam dan Sa‟ad bin Abi Waqash. Kemudian diikuti
oleh banyak sahabat dari Muhajirin dan Ansor.
4. Usaha-usaha yang dilakukan selama memrintah
Adapun usaha-usaha beliau selama memerintah antara lain;
a. Menarik kembali semua tanah yang dibagikan oleh khalifah Utsman kepada
kaum kerabatnya, lalu mengembalikannya ke Negara.
b. Mengganti semua gubernur yang tidak disenangi rakyat, diantaranya Ibnu
Amir penguasa Bashrah, diganti oleh Utsman binHanif. Abdullah gubernur
Mesir, diganti oleh Qays. Mu‟awiyyahbin Abi Sufyan, gubernur Suriah

13
diminta meletakkan jabatannya tetapi ia menolak, bahkan ia tidak mengakui
kekhalifahan Ali.
c. Penumpasan para pemberontak seperti apa yang dilakukan olehThalhah dan
Zubair tahun 36 H.
d. Memindahkan pusat pemerintahan ke Kufah untuk menghindarihasutan dari
Mu‟awiyah, dan setelah itu Madinah tidak pernah lagidijadikan pusat Ibu
Kota.
e. Melakukan usaha penumpasan pemberontakan oleh Mu‟awiyahyang
akhirnya terjadi perang Siffin pada tahun 37 H. Namun dalampeperangan ini
Ali mengalami kekalahan karena kecerdikanMu‟awiyah dalam menyusun
strategi, yang dimotori oleh Amr binAsh dengan mengacungkan tombak
yang menusuk Al-Qur‟ansebagai simbol perdamaian.7

7
Supriati Kusuma, Peradaban Islam Khulafaurrasyidin,
(https://www.academia.edu/30339387/PERADABAN_ISLAM_KHULAFAURRASYIDIN_ISI, diakses pada 8
Februari 2019) Hlm 3-14
14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nabi Muhammad lahir pada hari senin 12 Rabiul Awal 571 M. Nama
Muhammad diberikan oleh kakeknya Abdul Muthalib, dan beri nama Ahmad oleh
ibunya Aminah. Ayah Nabi Muhammad yang bernama Abdullah telah wafat dunia sejak
nabi di dalam kandungan. Ketika berumur 6 tahun wafat ibunya, setelah ibunya wafat
barulah Nabi diasuh oleh kakeknya. Kemudian,saat nabi berumur 8 tahun kakeknya
wafat barulah nabi Muhammad di asuh oleh pamannya Abu Thalib. Nabi Muhammad
dikenal sebagai pemuda yang baik dan dapat dipercaya. Nabi Muhammad menerima
wahyu pertama kali diusia 40 tahun menjadi Nabi dan Rasul terakhir, barulah setelah itu
Nabi disuruh berdakwah untuk menyampaikan ajaran islam.
Islam tersebar sebar di penjuru dunia dengan sangat cepat. Dalam waktu lebih 23
tahun, islam tersebar di penjuru Jazirah Arab. Waktu 23 tahun itu dapat dibagi menjadi
dua periode, yaitu periode Mekkah yang berlangsung selama lebih 13 tahun dan periode
Madinah lebih 10 tahun.
Khulafaur Rasyidin atau Khalifah Ar-Rasyidin adalah empat orang khalifah
(pemimpin) pertama agama islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus
kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Empat orang tersebut adalah para
sahabat dekat Muhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela
ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Muhammad. Para Khulafaur Rasyidin itu
adalah pemimpin yang arif dan bijaksana. Mereka itu terdiri dari para sahabat Nabi
Muhammad SAW yang berkualitas tinggi dan baik.

B. Saran
Kami selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak
sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih
terbatasnya kemampuan kami.

Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat
bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

A, Syalabi. (1990). Sejarah dan Kebudayaan Islam. Bandung: Pustaka Al Husna

Ali, K. (2003) Sejarah Islam. Jakarta:Srigunting

Amin, Samsul Munir. (2009). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah

Kusuma, Supriati (2017). Peradaban Islam Khulafaurrasyidin.


(https://www.academia.edu/30339387/PERADABAN_ISLAM_KHULAFAUR
RASYIDIN_ISI, diakses pada 8 Februari 2019)

Syaifudin, Machfud. (2013). Dinamika Peradaban Islam. Yogyakarta : Pustaka Ilmu

Syukur, Fatah. (2009). Sejarah Peradaban Islam. Semarang: Pustaka Rizki Putra

16

Anda mungkin juga menyukai