TENTANG :
Disusun Oleh :
Kelompok 2
DOSEN PENGAMPU :
BATUSANGKAR
1443 H/2022 M
KATA PENGANTAR
Puji sukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah meberikan Rahmad dan
Karunia- Nya kepada kita semuah sehingga kami bisa mengelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam kami lantunkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita senantiasa di beri
karunia dan pertolongan-Nya. Alhamdulillah tugas makalah Sejarah Peradaban Islam yang
Dalam rangka penyelesaian makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam, bapak Pisdoni Mardianto, M. Hum yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam memberikan arahan dan bimbingannya kepada
Makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini karena kemampuan
dan pengalaman kami yang masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu, kami mengharapkan saran
dan kritik yang membangun, dalam perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
F. Bi‟tsal al rasul dan keterkaitan ajaran yang dibawah Nabi Muhammad SAW
H. Perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam bidang akidah dan ibadah ................... 21
ii
K. Mengambil hikmah dari peristiwah hijrah Nabi Muhammad SAW ....................... 27
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 52
B. Saran ....................................................................................................................... 54
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rasulullah merupakan sosok yang paling mulia. Beliau merupakan sosok yang sempurna
sebagai utusan Allah swt dalam mengemban ajaran agama Islam untuk umat manusia.Maka
Rasulullah saw datang ditengah-tengah kejahiliyahan umat pada masa itu.Jahiliyah yang
dimaksud adalah bukan bodoh dalam masalah kecerdasan,melainkan bangsa arab jahiliyah dalam
masalah aqidah dan ahlak. Sehingga Rasulullah mendapatkan tugas yang cukup berat untuk
merombak atau merubah budaya tatanan masyarakat yang sudah jauh dari ajaran Allah.
perlawanan, sehingga beliau mendapatkan perintah Allah untuk hijrah ke kota Madinah beserta
para sahabatnya. Dengan kesabaran dan pertolongan Allah swt, kurang lebih selama 23 tahun
Rasulullah akhirnya berhasil menjalankan tugas dengan baik, budaya Islam terbagun di kota
Madinah dan Makkah setelah ditaklukkan oleh Rasulullah. Masyarakat yang memiliki akhlak
yang sebelumnya jauh dari nilai-nilai Islam, menjadi masyarakat yang selalu memegang teguh
Warisan terbesar dari Rasullah adalah AL-Quran dan Al Sunnah. Al Quran adalah
kitab suci yang sempurna serta dijadikan sebagai penyempurna kitab sebelumnya, serta berfungsi
sebagai pelajaran bagi manusia, pedoman hidup bagi setiap muslim, petunjuk bagi orang yang
bertakwa.
1
B. Rumusan Masalah
remaja
12. Bagaimana sistem dakwah dan fungsi serta kedudukan Nabi Muhammad saw di
madinah
13. Bagaimana cara meneladani perjuangan Nabi saw dalam bentuk sistem soail,
kemeliteran
15. Apa hikmah dari usaha Nabi Muhammad saw dalam membangun masyarakat
2
16. Bagaimana meneladani semangat perjuangan Nabi Muhammad saw dan para
C. Tujuan Penelitian
3. Untuk meneladani kerja keras dan kejujuran serta mencontoh kemandirian Nabi
aswad
kenabiaannya
6. Untuk menjelaskan bi‟tsal al rasul dan keterkaitan ajaran yang dibawa Nabi
8. Untuk menjelaskan perjuangan Nabi saw dalam bidang akidah dan ibadah
11. Untuk mengetahui hikmah dari peristiwah hijrah Nabi Muhammad saw
12. Untuk menjelaskan sistem dakwa serta fungsi dan kedudukan Nabi Muhammad
saw di Madinah
3
13. Untuk menjelaskan perjuangan Nabi dalam membentuk sistem sosial, masyarakat,
Negara di madinah
kemiliteran
15. Untuk menjelaskan hikmah dari usaha Nabi Muhammad saw dalam membangun
16. Untuk menjelaskan semangat perjuangan Nabi Muhammad saw dan para sahabat
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dari silsilah di atas, jelaslah bahwa Nabi Muhammad saw adalah putra „Abdullah
ibn „Abd al Muthalib ibn Hasyim ibn‟Abd Manaf ibn Qushay ibn Kilab al Quraysyi. Ibu
nya adalah Aminah Bint Wahhab al Zuhriyah, putri dari Wahhab pemimpin Bani Zuhrah,
sebuah kabilah pecahan Quraysyi yang berasal dari keturunan Zuhrah ibn Kilab, saudara
5
Qushayy ibn Kilab. Namun Abdullah tidak lamah hidup berdampingan dengan Aminah,
karena dia wafat sewaktu Aminah mengandung anak mereka yang pertama. Anak itulah
Muhammad lahir di makkah pada hari senin tanggal 12 Rabi‟al Awwal tahun 570
M,/ 20 April 571 M yang dikenal juga dengan nama „Amal Fyel ( tahun gajah). Madjid
„Ali Khan (1985 : 43 ) menjelaskan bahwa menurut perhitungan para sajarawan muslim,
Nabi Muhammad saw ini lahir 570 tahun setelah kelahiran Isa, sekitar 2.287 tahun
sesudah Musah kira-kira 2.832 tahun setelah Ibrahim, sekitar 3.9313 tahun sesudah
taufan Nabi Nuh, dan sekitar 6.155 tahun setelah Nabi Adam.
dengan peristiwah tentara bergajah Abrahah yang menyerang kakbah, Nabi Muhammad
bernamah Barahkah Al Habsiyah atau di kenal dengan Ummu Aiman yaitu hamba
perempuan bapak Rasullah saw, ibu susu pertama bernama suwaibah, hamba perempuan
Abu Lahab, ibu susu kedua bernama Halimah binti Abu Zuaib As- Sa‟diah, lebih dikenal
dengan Halimah As- Sa‟diah, suaminya bernama Abu Kabsyah.Pada usia lima tahun
,terjadi peristiwa pembelahan dada rasulullah saw yang dilakukan oleh dua malaikat
Aminah namun sewaktu dia merusia 6 tahun, ibunya ditimpah sakit dan meninggal dunia
di Al- Abwa‟ sebuah perkampungan yang terletak di antara makkah dan madinah.setelah
kepergian ibunya Rasulullah di asuh oleh kakeknya „Abd al Muthalib yang ketika itu
telah berusia 80 tahun lebih.Tetapi kakeknya yang telah sangat tua itu tidak lama
6
mengasuhnya, karena 2 tahun kemudian,sewaktu Muhammad berusia 8 tahun,kakeknya
Pada usia dua belas tahun Rasulullah bersama pamannya Abu Tahalib berdagang
ke Syam atas urusan perniagaan. Dalam asuhan pamannya inilah Rasulullah tumbuh dan
usaha dagang pamannya dan akhirnya menjadi pedagan yang handal. Pada usia 20 tahun
Al Fudhul yaitu perjanjian damai untuk memberi pertolongan kepada orang yang
dizolimi di makkah,perperangan Fijar adalah perperangan antara suku Quraysy dan Bani
pamannya yang lain pergi berjumpa Amru bin As‟h, paman Khadijah yang berusia 40
tahun ketika itu. Maskawin bagianda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham. Pada
usia 35 tahun berlaku peristiwa banjir besar melanda Makkah dan meruntuhkan semua
ketempat asal dan sekaligus meredakan perseteruan berhubung perletakan batu tersebut.
menjadi nabi dan rasul akhir zama. Pada usia 53 tahun,Rasulullah berhijrah ke Madinah
7
Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Sayidina Abu Bakar Al-Siddiq.Mereka tiba di
Rasulullah saw di madinah Al- Munawwarah pada hari senin,12 rabiulawal tahun 11H/8
juni 632 M
Dalam Islam, Nabi Muhammad Saw diketahui sebagai nabi dan rasul
agama-agama samawi sebelumnya. Kehadiran sosok Nabi Muhammad saw adalah bentuk
karunia bagi hamba- hamba Allah swt. Bahkan, alam pun menyambut dengan gembila
hal tersebut. Dalam kisahnya , Nabi Muhammad saw dilahirkan yatim dirumah Abu
,meninggal ketika Nabi Muhammad masih berada dalam kandungan Siti Aminah, selama
tiga hari, Nabi Muhammad disusui oleh ibunya, Nabi Muhammad juga sempat disusui
oleh budak wanita milik ayahnya yakni Ummu Aiman, lalu pernah disusui oleh budak
Ketika kecil, Nabi Muhammad saw tumbuh dan menjalani hidup layaknya
seorang anak pada umumnya, namun, karena dulu tradisi Quraisy masih melekat, maka
pada hari kedelapan belas seusai siti Aminah melahirkan Nabi Muhammad harus
disembunyikan ke Pedalaman,untuk disusui. Tutujuannya agar bayi bayi itu terhindar dari
penyakit yang biasa menyebar di perkotaan dan agar fisiknya bisa tumbuh sehat di
tengah- tengah hawa pedalaman yang segar,juga agar bayi bayi mereka terlatih berbahasa
arab yang fasih sejak kecil , Abdul Muthalib kemudian mencari perempuan pedalaman
8
Perempuan-perempuan dari pedalaman itu tentu mengharapkan upah yang
memadai untuk jasa menyusui selama dua tahun, oleh sebab itu mereka menghindari bayi
dengan status yatim seperti Muhammad, salah satu dari perempuan yang menawarkan
jasanya itu adalah Halimah binti Abu Dulaib dari Bani Sa‟ad ibn Bakar.Karena dari Bani
Sa”ad dia lebih dikenal dengan sebutan Halimah Assadiyah. Sebenarnya halimah tidak
berminat membawa bayi Muhammad, tetapi karna dia tidak mendapat bayi yang lain,
keberkahan kepadanya.
menyusu hingga tertidur, unta Halimah juga mendadak jadi penuh dengan susu, keledai
yang dinaiki Muhammad juga dapat berlari kencang hingga bisa tiba paling cepat di Bani
Sa‟ad. Selama dalam asuhan Halimah dan suamunya Muhammad tumbuh di alam
perdesaan yang penduduknya fasih berbahasa dan ia turut serta mengembala kambing
keluarga Halimah merasakan keberkahan dalam kehidupnya. Saat itu Bani Sa‟ad sedang
semakin gemuk,air susunya pun bertambah dan doanya terkabul. Hal itu karena Allah
memberikan keberkahan kepada hambanya yang menjaga dan mengasuh anak yatim
Nabi Muhammad saat itu tumbuh menjadi anak yang cepat tanggap, selalu
membantu temannya, bersikap baik, jujur, dan dianugrahi kecerdasan yang luar biasa
9
dibandingkan dengan anak-anak seusianya, bahkan, dia juga pandai berbisnis. Ketika
Muhammad berumur kira-kira 4 atau 5 tahun terjadilah peristiwa luar biasa yang
dan Anas, suatu hari Muhammad kecil didatangi oleh malaikat jibril,saat itu dia sedang
dikeluarkannya serta berkata “ini adalah bagian setan yang ada padanya” jibril kemudian
mencuci hati itu dengan air zam-zam yang ditaruh dalam sebuh bejana emas, kemudian
berlari dan menceritakan apa yang terjadi”Muhammad telah di bunuh ujarnya, semua
ibunya karena ia sangat khawatir kejadian tersebut terulang kembali dan khawatir akan
tahun Muhammad menemani ibunya untuk berziarah ke Yastrib, mereka tinggal selama
satu bulan, setelah itu mereka memutuskan kembali ke Makka. Namun, dalam perjalanan
yang letaknya antara Makkah dan Madinah, Siti Aminah meninggal dunia karena sakit.
Kepergian ibunda tercinta, Muhammad kecil pun menjadi yatim piatu, kemudian
Muhammad diasuh oleh kakeknya Abdullah Muthalib saat itu usia kakeknya sudah
memasuki usia 80 tahun, Kakeknya tidak lama mengasuhnya karena dua tahun kemudian,
Sewaktu Muhammad berusia 8 tahun kakeknya itupun meninggal dunia. Setelah Abd
Muthalib wafat Muhammad diasuh oleh paman kandungnya „Abd Manaf ibn „Abd al
10
Muthalib,yang lebih dikenal dengan nama Abu Thalib.Dalam asuhan pamannya itulah
kambing, lalu ikut membantu usaha dagang pamannya dan akhirnya menjadi pedagang
yang handal.
pedagang yang sukses dan masyhur sebelum beliau diangkat sebagai utusan Allah.
Bahkan,saat masih lajangnya, beliau sudah menjadi orang dengan penghasilaan yang
cukup besar. Sosok Muhammad muda sebagai orang yang jujur dalam segala hal, bahkan
beliau dugelari sebagai Al-Amin orang yang dapat dipercaya. Dalam menggeluti
pfofesinya sebagai pedagang , Nabi tidak sekedar mencari nafkah yang halal guna
memenuhi biaya hidup, tetapi juga membangun reputasinya agar orang-orang yang
setiap transaksi.Beliau juga selalu menasehati para sahabatnya untuk melakukan hak
serupa.Ketika berkuasa dan menjadi kepala Negara Madinah, beliau telah mengikis habis
dan pasar gelap. Nabi Muhammad juga melakukan standardisasi timbangan dan ukuran,
serta melarang orang-orang mempergunakan standar timbangan dan ukuran lain yang
kurang dapat dijadikan pegangan. Sebagai contoh, ketika memulai usaha dagang dengan
11
menjadi agen Khadijah, Nabi Muhammad SAW mendapat laba yang melebihi
dugaan,tidak sepersespun yang digelapkan dan tak sesen pun yang hilang.
Khadijah tertarik kepadanya dan mengangkatnya menjadi orang kepercayaan, lebih dari
itu Khadijah yang telah berusia antara 35-40 tahun ini kemudian menikah dengan
Muhammad yang kala itu masih berusia 25 tahun. Harta mereka pun bertambah karena
suka memberi bantuan kepada orang-orang lemah, fakir miskin, janda-janda yang
sengsara dan anak yatim. Dari kisah diatas, banyak terdapat pelajaran, kesederhanaan
,kerja keras, jujur,berani,dan penuh kasih sayang dari sosok Nabi Muhammad saw layak
kabila merika yang hampir menimbulkan perang. Ia berperan sebagai pendamai. Ternyata
penyebab perselisihan mereka adalah Hajar Aswad yang terlempar dari tempat nya
karena kakbah di terjang banjir, mereka berselisi karena semuah kabila merasa berhak
meletakk nya kembali. Keluarga Abdul Dar bahkan telah bertindak jauh dengan
mengambil bejana dan menumpakan dari kedalamnya sebagai suatu sumpah akan
berperang apapila bukan keluarganya yang mendapatkan kehormatan itu. Melihat situasi
semakin kritis, Abu Umayah Al- Mughirah dari bani Makhzum, orang tertua yang
disegani, mengusulkan agar orang pertama yang memasuki daerah Shafa dari pintu bani
12
Usul itu diterimah semuah kabila. Tarkala mereka melihat bahwa yang
menjakan amanah itu dengan baik dan bertindak bijaksana. Ia mengambil sehelai kain
dan membentangkannya, lalu mengangkat batu itu dan meletakkannya diatas bentangan
kain. Ia mengajak semua wakil kabila untuk memegang ujung-ujung kain itu, lalu
semula. Dengan demikian mereka terhindar dari perselisihan dan mereka puas dengan
keputusan Muhammad yang adil itu. Pada saat itulah, ia diberi gelar Al Amin (orang
yang terpecaya), di samping ia mememang sudah dikenal sebagai orang yang pemaaf,
tawadhu, berani,jujur, amanah, tidak pernah meminum khomar dan tidak memakan d
Dari kasus di atas ada satu hal yang menarik yang perlu dicatat, meskipun
keadaan moral dan agama masyarakat Arab pra Isalam mengimpang dari kebenaran
sehingga mereka disebut masyarakat jahilia, mereka sangat menaru hormat kepada
keramain kota Mekkah yang penuh dengan kejahilan. Ia ingin merenung dan mencari
kebenaran. Untuk itu ia memilih gua hira yang letaknya kira-kira 6 kilometer sebelah
utara kota mekkah. Berbulan- bulan ia tinggal di situ, kadang-kadang kembali ke mekkah
untuk mengambil bekal. Pada tanggal 17 Ramadhan (6 Agustus 610 M), Muhammad
didatangi oleh sesorang yang tidak dikenal dan tentu saja ia terkejut. Orang itu berkata,
“Bergembiralah, wahai Muhammad. Saya jibril dan engkau adalah nabi umat ini. “ Ia lalu
13
memerintakan Muhammad agar membaca, “Bacalah (wahai Muhammad). “Saya tidak
dapat membaca,” jawab Muhamma. Jibril mengulang- ulang berintahnya sampai 3 kali
sambil memeluk Muhammad. Setelah di lepaskan Muhammad merasa letih dan nafasnya
terengah-engah. Setelah itu, berkat rahmat Allah, Muhammad dapat membaca ulang apa
yang telah di dengarnya. Turun lah ayat tersebut ( Al- Alaq 1-5) sebagai tanda beliau di
angkat menjadi nabi. Ayat tersebut juga mengandung makna agar manusia selalu ingat
kepada Allah sebagai Sang pencipta dan memberi pengetahuan kepada manusia.Manusia
Pengangkatan beliau sebagai rasul pada usia 40 tahun dapat di pahami karena manusia
yang mencapai usia itu biasanya telah memiliki pribadi dan mental yang sudah matang
F. Bi’tsal al rasul dan keterkaitan acaran yang dibawah Nabi Muhammad saw dengan
wahyu yang pertama kepada Muhammad sewaktu dia melakukan tahannuts ( meditasi) di
gua Hirak. Nabi Muhammad Saw. adalah penutup para Nabi. Tidak ada lagi nabi sesudah
beliau. Ini telah menjadi kesepakatan para ulama dan kaum Muslimin. Rasulullah Saw.
bersabda:“Perumpamaan aku dengan Nabi sebelumku adalah seperti seorang lelaki yang
tersebut, kecuali satu batu-bata di salah satu sudutnya. Ketika orang-orang mengitarinya,
mereka kagum dan berkata: “Alangkah indahnya jika batu-bata ini diletakkan (untuk
menyempurnakan keindahan bangunan tersebut)? “Akulah batu-bata itu, dan aku adalah
14
Hubungan antara dakwah Nabi Muhammad Saw. dan dakwah para Nabi
terdahulu berjalan atas prinsip ta‟kid (penegasan) dan tatmin (yaitu penyempurnaan)
sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Dakwah para nabi didasarkan pada dua
asas. Pertama akidah, kedua: syari‟at dan akhlak. Aqidah mereka sama, dari Nabi Adam
a.s. sampai kepada nabi akhir zaman, Nabi Muhammad Saw. Esensi akidah mereka
adalah iman kepada wahdaniyah. Mensucikan Allah dari segala perbuatan dan sifat yang
tidak layak lagi bagi Allah. Beriman kepada hari akhir, yaum hisab, neraka dan surga.
Setiap nabi mengajak kaumnya untuk mengimani semua perkara tersebut. Masing-masing
dari mereka datang sebagai pembenar atas dakwah sebelumnya dan sebagai pemberi
Hubungan dakwah para nabi tersebut saling berkaitan kepada berbagai kaum dan
umat. Semuanya membawa satu hakikat yang diperintahkan untuk disampaikan kepada
manusia, yaitu tunduk patuh kepada Allah semata. Inilah yang dijelaskan Allah Swt.
dalam firman-Nya: “Dia telah mensyariatkan bagi kamu, tentang agama apa yang telah
diwasiatkan kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu, dan apa yang
telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu: tegakkanlah agama, dan
janganlah kamu berpecah belah tentangnya.” (QS. Asy-Syura: 13) Tidak mungkin terjadi
perbedaan akidah di antara dakwah para Nabi, karena masalah akidah termasuk ikhbar
(pengabaran). Pengabaran tentang sesuatu tidak mungkin akan berbeda antara satu
pemberi kabar dengan lainnya, antara satu nabi dengan nabi lainnya.
Jika kita yakini kebenaran kabar yang dibawanya. Tidak mungkin satu nabi
diutus untuk menyampaikan kepada manusia bahwa Allah itu tiga atau salah satu dari
yang tiga (Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan). Kemudian diutus nabi lain
15
setelahnya utuk menyampaikan kepada manusia bahwa Allah Maha Satu (tiada sekutu
bagi Allah), padahal masing-masing dari kedua nabi tersebut sangat jujur. Tidak mungkin
berkhianat terhadap apa yang diperintahkan oleh Allah Swt. Dalam masalah syariat yaitu
penetapan hukum yang bertujuan mengatur kehidupan masyarakat dan pribadi, telah
terjadi perbedaan menyangkut cara dan jumlah, antara satu nabi dengan nabi lainnya.
Karena syari‟at termasuk dalam kategori insya‟ bukan ikhbar, sehingga berbeda dengan
masalah aqidah.
Selain itu, perkembangan zaman dan perbedaan umat akan berpengaruh terhadap
pada tuntunan kemashlahatan manusia di dunia dan di akhirat. Setiap nabi sebelum
Rasulullah Saw. adalah nabi yang khusus bagi umat tertentu, bukan untuk semua umat
manusia. Maka hukum-hukum syariatnya hanya terbatas pada umat tertentu, sesuai
dengan kondisi umat tersebut. Musa as, misalnya, diutus kepada bani Israil. Sesuai
dengan kondisi bani Israil pada waktu itu. Mereka memerlukan syariat yang ketat yang
seluruhnya berdasarkan pada azas „azimah bukan rukhshah. Setelah beberapa kurun
waktu, diutuslah Nabi Isa as, kepada mereka dengan membawa syariat yang agak
longgar, jika dibandingkan dengan syariat yang dibawa oleh Nabi Musa.
Seperti firman Allah melalui Nabi Isa a.s. yang ditunjukkan kepada Bani Israil:
“…Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk
menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan kepadamu…” (QS Ali Imran:
50Nabi Isa as. menjelaskan kepada mereka, berkaitan masalah-masalah aqidah, beliau
hanya membenarkan apa yang telah ditulis di dalam kitab Taurat. Namun, menyangkut
masalah syariat dan hukum halal haram, maka Nabi Isa telah ditugaskan melakukan
16
beberapa perubahan, penyederhanaan, dan menghapuskan sebagian hukum yang berat
bagi umat Nabi Isa a.s. Sesuai dengan ini, maka misi setiap rasul adalah membawa
Dalam masalah akidah, tugas setiap nabi tidak lain hanyalah menegaskan
kembali akidah yang sama yang pernah dibawa oleh para Rasul sebelumnya, tanpa
perubahan atau perbedaan sama sekali. Sedangkan dalam masalah syariat, maka syariat
setiap rasul menghapus syariat sebelumnya, kecuali hal-hal yang ditegaskan oleh syariat
yang datang kemudian, atau didiamkan (tidak mengalami perubahan). Ini sesuai dengan
mazhab yang berkata: syariat sebelum kita adalah syariat bagi kita (juga) selama tidak
Dari pemahaman tersebut, jelas tidak ada yang disebut dengan adyan samawiyah
setiap syariat yang baru menghapuskan syariat sebelumnya, sampai datang syariat
terakhir yang dibawa oleh penutup para nabi dan rasul yaitu Nabi Muhammad Saw. Ad-
Dinul Haq hanya satu, yaitu Islam. Semua nabi berdakwah tentang Islam, dan
memerintahkan manusia untuk tunduk kepada agama Islam, sejak Nabi Adam as. sampai
Muhammad Saw. Nabi Ibrahim, Ismail, dan Ya‟kub diutus dengan membawa risalah
“Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang
membodohi dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan
sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. Ketika Tuhan
kepada Tuhan semesta alam”. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-
17
anaknya, demikian pula Ya‟qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya
Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam
memeluk agama Islam”. (QS. al-Baqarah: 130-132) Begitu juga dengan Nabi Musa a.s.
diutus kepada Bani Israil juga dengan membawa Islam, sebagaimana firman Allah
tentang tukang sihir Fir‟aun:“Ahli sihir itu menjawab: “Sesungguhnya kepada Rabb
kamilah kami kembali. Dan kamu tidak membalas dendam dengan menyiksa kami,
melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu
dating kepada kami. “(Mereka berdoa) „Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran
kepada kami, dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). (QS al-
A‟raf: 126)
Demikian pula Isa a.s. Ia diutus dengan membawa Islam. Allah Swt.
berfirman:“Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia:
(agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami
adalah orang-orang Muslim (berserah diri).” (Q.S. Ali Imran: 52) Mungkin timbul
pertanyaan, mengapa orang-orang yang menganggap dirinya pengikut Nabi Musa a.s.
menganut aqidah yang berbeda dari aqidah Tauhid yang dibawa oleh para Nabi Mengapa
orang-orang yang menganggap dirinya pengikut Isa a.s. meyakini aqidah lain
diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al
Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada)
di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya
18
Allah sangat cepat hisab-Nya.” (Q.S. Ali Imran: 19) “Dan mereka (ahli kitab) tidak
berpecah belah, kecuali setelah datang pada mereka ilmu pengetahuan, karena
kedengkian di antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari
Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada waktu yang ditentukan,
kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka, benar-benar berada dalam
Dengan demikian semua Nabi diutus dengan membawa Islam yang merupakan
agama di sisi Allah. Para ahli kitab mengetahui kesatuan agama ini. Mereka juga
mengetahui bahwa para Nabi diutus untuk saling membenarkan agama yang diutusnya.
Mereka (para Nabi) tidak pernah berbeda dalam masalah aqidah. Tetapi para ahli Kitab
sendiri berpecah belah dan berdusta atas nama para Nabi, meskipun telah datang
pengetahuan tentang hal itu kepada mereka. Ini dikarenakan kedengkian di antara
Nabi Muhammad Saw. memiliki akhlak yang sangat mulia, beliau memiliki budi
pekerti yang luhur. Beliau tetap tabah dan sabar dalam berdakwah meskipun mendapat
banyak tantangan dan rintangan. Beliau selalu sabar dan tabah dalam keadaan apapun.
1. Beliau selalu tabah dalam menjalankan perintah Allah untuk berdakwah. Meskipun
2. Beliau selalu tabah dalam menjauhi larangan Allah Swt., dan tidak menyerah
19
3. Beliau selalu tabah dalam menghadapi musibah dan kesulitan. Musibah dan
1. Nabi Muhammad Saw. berdakwah dengan memberi contoh yang baik (uswah
hasanah), baik lisan maupun perbuatan dalam kehidupan seharihari. Sebelum Nabi
2. Nabi Muhammad Saw. berdakwah dengan penuh kesabaran dan hatihati, dan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami, bersikap halus, dan lemah lembut.
3. Nabi Muhammad Saw. menganggap para pengikutnya sebagai sahabat. Islam telah
menerapkan kesetaraan, sehingga cara ini semakin menimbulkan rasa simpati yang
luar biasa.
4. Nabi Muhammad Saw. selalu bersama para sahabat dalam keadaan suka maupun
duka.
Cara-cara tersebut merupakan salah satu kunci kesuksesan Nabi Muhammad Saw.
dalam berdakwah. Dengan uswah hasanah dan kasih sayang beliau mengajak umat
manusia kepada agama Allah. Dengan sabar dan lembut beliau telah berhasil mengajar
Nabi Muhammad Saw. merupakan salah satu rasul Ulul Azmi yang telah teruji
kesabaran dan ketabahannya sejak masih kanak-kanak hingga dewasa . Sejak kecil Nabi
20
Muhammad Saw. telah menjadi yatim. Di usia 6 tahun ibundanya telah wafat. Namun
Muhammad Saw. tetap tabah dan sabar. Ketabahan dan kesabaran Nabi Muhammad
Saw. tersebut patut menjadi teladan seluruh umat manusia. Apalagi pada masa sekarang,
Perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam bidang akidah dan ibadah itu
merupakan tugas pokok yang diaamanahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad sebagai
1. Bidang Akidah
manusia. Aqidah tauhid adalah akidah yang tanpa ragu-ragu meyakini da mengimani
keesaan Allah SWT, tidak ada yang patut disembah selain Allah SWT. Kemudian
Rasulullah mengajarkan kepada umat bahwasanya manusia bebas dari rasa takut
kepada siapa pun selain Allah dan soal mati dan hidup merupakan kekuasaan Allah
SWT, serta untuk memperoleh kesejahteraan didunia dan akhirat Rasullah mengatakan
laksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah SWT.
2. Bidang Ibadah
Pada masa itu umat manusia banyak menyembah berhala, batu bahkan
menyembah kayu. Dalam hal ini Rasulullah mengatakan kepada umat manusia
bahwasanya tidak ada yang berhak disembah selain Allah SWT. Dan mengatakan
kedudukan manusia lenih tinggi dan lebih bermanfaat dari pada berhala, batu dan
kayu, yang mana semua itu Allah lah yang menciptakan. Dan mengajarkan umat
21
dengan ajaran demikian Rasulullah dapat mengembalikan martabat umat manusia serta
membuat manusia sadar bahwa manusia sadar bahwa belas kasihan dan kasih saying
Pada tahun kesepuluh kenabian, tepatnya pada malam 27 Rajab di saat Rasulullah
merasakan kemasgulan hati karena ditinggal para pendamping dan pelindungnya dalam
melaksanakan tugas dakwah terjadi suatu pengalaman rohani yang amat sensasional,
Secara bahasa isra‟ adalah perjalanan naik. Isra‟ mi‟raj adalah perjalanan naik
pada waktu malam hari. Jadi peristiwa isra‟ mi‟raj adalah diperjalankannya Nabi
kemudian turun naik ke langit, sampai akhirnya tiba di Shudrat al Muntaha, lalu kembali
lagi ke Masjidil Haram di kota Makkah dalam tempo yang sangat singkat, hanya sekitar
sepertiga malam saja sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam Qs al Isra ayat 1 yang
berbunyi
malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi
22
Dalam perjalanan isra‟ mi‟raj kendaraan yang digunakan rasul adalah Buraq,
yang digambarkan sebagai kuda sembrani berwarna putih bersih dengan wajah seorang
wanita canttik dan bersayap. Selama di Masjidil Aqsa dikisahkan Nabi bertemu dengan
Selama perjalanan Nabi dikawal oleh Jibril sampai pada posisi tertentu. Jibril
mengantar Muhammad sampai Sidratul Muntaha dan selanjutnya Nabi bertemu langsung
dengan Allah sendirian. Peristiwa itu ibarat sebagai sebuah audiensi agung, dn saat itulah
Nabi mendapat syariat langsung dari Allah,tanpa perantara Jibril yaitu syariat shalat.
Akan tetapi peristiwa isra‟ mi‟raj ini ditentang oleh orang kafir, mereka
menyataka peristiwa itu merupakan kebohongan Nabi. Bagi orang kafir peristiwa
tersebut dijadikan bahan propaganda untuk mendustakan Nab, sedangkan bagi orang
beriman peristiwa ini merupakan ujian keimanan. Setelah peristiwa itu banyak umat dari
Ada beberapa hikmah yang dapat dijadikan pelajaran dan nasihat dalam
kehidupan sehari-hari dari peristiwa isra‟ mi‟raj Nabi Muhammad Saw., diantaranya
adalah:
1. Kita harus meyakini bahwa apapun yang Allah Swt. kehendaki bisa terjadi, karena
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Oleh karena itu manusia tidak boleh
sombong, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. walaupun seorang
2. Kita wajib taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan kita harus dibuktikan dengan
ibadah. Ibadah yang utama dalam Islam adalah menegakkan salat. Perintah salat
23
diterima langsung oleh Nabi Muhammad Saw. dari Allah Swt. pada peristiwa Isra‟
Mi‟raj.
3. Kita harus mencintai dan bangga kepada Nabi Muhammad Saw. karena bukan hanya
Nabi-nya Umat Islam, tetapi beliau juga pemimpin umat seluruh dunia. Isra‟nya
Nabi yang dimulai dari Kota Mekah menuju Yerusalem membuktikan bahwa Nabi
dicintai oleh bangsa yang bukan orang Arab saja, tapi juga sampai diluar Arab.
Wilayah yang pada waktu itu merupakan pusat kekuasaan Yahudi dan Nasrani-pun
4. Kita harus membuktikan bahwa besarnya Islam bukan karena kekuasaan, tetapi
karena dakwah yang disampaikan dengan hikmah penuh kelembutan, kasih sayang
dan dengan suri tauladan. Nabi Muhammad Saw. ketika berdakwah selalu memberi
contoh yang baik, membangun kepribadian umat, tegas dalam hal Aqidah, dan
penuh kasih sayang pada semua umat, walaupun bukan Umat Islam.
bahagia karena sudah sejak lama mereka menunggu kedatangan Nabi Muhammad
Saw. Masyarakat Yatsrib menyambut Nabi Muhammad Saw. dan Kaum Muhajirin.
Setelah Baiat Aqabah kedua, dimana penduduk Mekah dan Madinah sudah
sepakat akan melindungi Nabi dan Umat Islam, tidak akan saling menganggu, dan
akan mendukung dakwah Nabi, maka Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk
24
segera berhijrah ke Yatsrib. Para sahabat segera bergegas menuju Madinah. Seorang
demi seorang, sepasang demi sepasang, mereka mulai meninggalkan Mekah pada
Masyarakat Mekah dan Yatsrib mereka berbaur menjadi satu. Seolah mereka
adalah saudara, Mereka saling membantu dan saling menolong, bahu membahu
terkenal dengan sebutan Kaum Anshar artinya kaum penolong. Setelah Nabi
Muhammad dan penduduk Mekah hijrah, kota Yatsrib dirubah namanya menjadi
Madinah. Penduduk Madinah pun semakin baik, semakin mengalami kemajuan baik di
bidang perdagangan, pertanian dan peradaban. Madinah semakin maju dan terkenal.
Tekanan dan siksaan kafir Quraisy terhadap umat Islam semakin keras. Bukan
hanya kaum Muslimin yang lemah, para sahabat dan keluarga Rasulullah Saw.
pun menjadi sasaran kekejaman mereka. Apa lagi setelah istri beliau (Sayidatina
Khadijah) dan paman beliau Abu Thalib wafat pada tahun ke-10 kenabian.
dilakukan Uqbah bin Mu‟ith kepada beliau. Ketika Nabi Muhammad Saw.
sedang bersujud di sekitar orang-orang Quraisy, Uqbah bin Mu‟ith datang dengan
membawa kotoran dan melemparkannya keatas punggung beliau. Nabi Saw. tidak
25
Demikian beratnya tekanan dan penyiksaan yang dilakukan kafir Quraisy
sehingga akhirnya demi menjaga keimanan dan keselamatan kaum Muslimin serta
Ternyata penduduk Yatsrib lebih dapat menerima dakwah Nabi Saw. dari
pada penduduk negeri lain. Hal ini terbukti oleh baiat yang dilakukan oleh
mengunjungi Ka‟bah untuk berhaji. Dalam rombongan itu ada enam orang tokoh
bani Khazraj. Mengetahui hal itu, Rasulullah Saw. mengajak mereka memeluk
Rasulullah Saw. berhasil. Keenam orang tersebut menyatakan diri masuk Islam.
Mereka percaya bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah Rasul Allah seperti yang
dakwah Islam dengan baik. Tidak lama kemudian banyak penduduk Yatsrib yang
memeluk Islam. Akhirnya ada secercah sinar harapan bagi perjuangan dakwah
26
c. Adanya jaminan keamanan dari penduduk Yatsrib terhadap dakwah Nabi
Pada tahun ke-12 kenabian (621 M) ada 12 orang penduduk Yatsrib datang
ke Mekah untuk berhaji. Mereka terdiri dari 10 orang suku Khazraj dan 2 orang
juga bermaksud ingin menemui Rasulullah Saw. Namun Rasulullah Saw. tidak
bersedia menemui mereka di kota Mekah, karena khawatir akan dicelakai oleh
Pada malam itu juga, mereka melakukan baiat tanda setia kepada Rasulullah
Saw. Penduduk Yatsrib yang terkenal memiliki sifat ramah, lemah lembut, dan
suka menolong itu berjanji untuk setia dan melindungi keselamatan dan
Baiat tersebut di kenal dengan nama Baiat Aqabah Pertama ( Baiat alAqabah
al-Ula) atau Baiat an-Nisa‟ (Baiat Wanita). Hal itu karena diantara mereka
terdapat seorang wanita, yaitu Afra binti Ubaid Ibnu Tsa‟labah. Dialah wanita
Beberapa Hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa hijrah, antara lain :
1. Hendaknya selalu berusaha mengubah kemunkaran sekuat tenaganya, dan jika tidak
mampu maka hendaknya meninggalkan tempat kemunkaran itu dan tidak berdiam di
tempat kemunkaran atau kemaksiatan tersebut. Tetapi selama usaha perubahan masih
dapat dilakukan walaupun sedikit demi sedikit, maka tidak mengapa berdiam di sana
27
2. Betapa rapinya Rasulullah SAW dalam merancang dan membuat “program” dakwah.
Walaupun dakwah ini pasti akan ditolong oleh Allah SWT dan beliau adalah seorang
Rasul yang dijamin tidak akan dicelakai dan tidak akan dapat dikalahkan, tetapi beliau
3. Betapa luar biasanya usaha yang dilakukan oleh Rasulullah SAW yang selalu mencoba
berbagai inovasi baru dalam dakwahnya. Terobosan-terobosan yang beliau lakukan ini
nampak dari pemilihan berbagai tempat beserta alasan-alasan yang relevan yang
melatar-belakanginya.
beliau usahakan agar para sahabatnya tidak disiksa dan diprovokasi oleh pihak lain.
Beliau pula yang paling akhir keluar dari Makkah setelah semua sahabatnya selamat.
5. Kegigihan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah terlihat jelas melalui usaha
beliau dalam mencoba berbagai inovasi baru dalam berdakwah an disertai dengan
L. Sistem dakwah Nabi Muhammad SAW serta fungsi dan kedudukan Nabi
Dakwah dan perjuangan Nabi Muhammad saw. dilaksanakan dalam dua periode,
yakni periode Mekah yang berlangsung kurang lebih 13 tahun dan periode Madinah yang
berlangsung selama 10 tahun. Pelaksanaan dakwah pada fase Mekah dapat dibagi
menjadi tiga tahapan yaitu tahap dakwah secara rahasia, tahap dakwah secara terang-
terangan dan tahap dakwah di luar Mekah yang berlangsung pada akhir tahun kesepuluh
dari kenabian sampai hijrah ke Madinah. Pelaksanaan dakwah di Madinah dapat dibagi
28
menjadi tiga tahap yaitu tahap dipenuhi oleh fitnah dan ujian, tahap gencatan senjata
dengan para pemimpin suku dan tahap masuknya orang-orang ke dalam Islam, baik di
dilakukan secara bertahap, yang merupakan bagian dari strategi dalam rangkaian
Nabi Muhammad saw bukan saja sebagai pembawa risalah agama, tapi juga
memiliki kehebatan karir yang tak tertandingi sepanjang sejarah umat manusia.
orang-orang muslim yang telah hijrah lebih dulu. Beliau segera mendapatkan banyak
pengikut dari kalangan Muhajirin dan sebagian penduduknya yang kemudian menjadikan
Nabi sebagai pemimpin mereka. Penduduk kota ini terdiri atas tiga golongan:
keinginan Nabi.
2. Para pendatang / imigran (al-Muhajirin) yaitu mereka yang hijrah dari Mekah
3. Umat Yahudi yang sedikit demi sedikit dipaksa keluar dari tanah Arab.[16]
tetapi juga sebagai kepala negara. Dengan kata lain, dalam diri Nabi terkumpul dua
29
mengembangkan Islam agar lebih efektif dan cepat menyebar ke seluruh dunia khususnya
Dalam rangka menunjang strategi dakwah Rasulullah saw. di Madinah ini, maka
yang pertama dilakukan adalah membuat perjanjian berupa piagam persaudaraan antara
Madinah untuk bersatu dan saling bahu-membahu dalam membela negara terhadap
Dengan terbentuknya negara Madinah, Islam makin bertambah kuat. Hal ini dapat
dilihat dari terbentuknya sebuah persaudaraan Islam antara kaum Muhajirin (Mekkah)
dan Anshar (Madinah), membangun pula semangat kebersamaan dan persatuan dan
bangsa yang pluralistik. Perkembangan Islam yang itu membuat orang-orang Mekah dan
musuh-musuh Islam lainnya menjadi risau. Kerisauan itu akan mendorong orang-orang
musuh, Nabi menyusun siasat dengan membentuk pasukan. Dari golongan pertama
(kaum anshar) dan kedua (kaum Muhajirin) Nabi mulai mengkoordinir dan membentuk
Negara di Madinah
30
Nabi saw dan para sahabatnya banyak melakukan perubahan strategi dalam
mendakwahkan Islam setelah bermukim di Madinah. Jika di Mekah Nabi saw dan para
sahabat banyak mendapatkan hambatan dari para penduduk asli Mekah maka tidak
demikian halnya di Madinah yang ternyata para penduduknya justru banyak mendukung
perjuangan Nabi saw dan para sahabatnya. Di sinilah babak baru Islam dimulai dan hari
demi hari Islam terus berkembang hingga mencapai perkembangan yang luar biasa. Di
Madinahlah Nabi saw dan para sahabat berhasil membentuk masyarakat muslim dan
negara Islam yang menjadi bagian dari negara-negara yang eksis di mata dunia saat itu.
Tentu saja perjuangan yang taktis dan hebat dari Nabi saw dan para sahabatnya seperti itu
perlu diteladani, terutama oleh umat Islam, dalam membangun tatanan masyarakat
modern yangkompleks. Miniatur negara Madinah pada waktu itu mewakili bentuk negara
modern pada saatnya. Karena itu, prinsip-prinsip dasar yang dibangun Nabi saw. dan para
Nabi saw. untuk tetap di Mekah, karena para pengikut Nabi saw yang berada di Madinah
sangat menanti-nantikan agar Nabi saw segera berpindah ke sana untuk membangun
pusat dakwah Islam. Kedatangan Nabi Muhammad saw ke Madinah tidaklah seorang
diri, tetapi diikuti oleh para sahabatnya dari Mekah dan yang disebut Muhajirin (orang-
orang yang hijrah). Orang-orang Madinah yang sudah menjadi muslim (Ansar) sangat
senang menerima kehadiran nabi saw. dan kaum Muhajirin. Setibanya di Madinah, Nabi
Muhammad saw segera membangun masjid. Masjid inilah yang kemudian dijadikan
Nabi saw sebagai pusat kegiatan dakwah Islamnya. Di masjid ini Nabi saw dan para
31
mengajar, mengadili suatu perkara, bermusyawarah, dan lain sebagainya. kedatangan
Nabi saw ke Madinah juga menandai dimulainya kehidupan politik umat Islam dalam
bentuk tatanan masyarakat dan negara, yaitu negara Madinah. Di madinah ini lahir
masyarakat Islam yang bebas dan merdeka di bawah kepemimpinan Nabi saw.
Di zaman sekarang ini masyarakat yang dibangun Nabi saw di Madinah itu
madaniy) dapat dipahami sebagai masarakat yang beradab, masyarakat sipil, dan
masyarakat yang tinggal di suatu kota yang penuh dengan kompleksitas dan pluralitas.
Masyarakat Madinah adalah masyarakat plural yang terdiri atas berbagai suku, golongan,
dan agama. Islam datang ke Madinah dengan bangunan konsep ketatanegaraan yang
mengikat aneka ragam suku, konflik, dan perpecahan. Negara Madinah dibangun di atas
dasar ideologi yang mampu menyatukan jazirah Arab di bawah bendera Islam. Ini adalah
babak baru dalam sejarah politik di Jazirah Arab. Islam membawa perubahan radikal
kualitas seluruh aspek kehidupan. Prinsip-prinsip dasar politik dalam membangun negara
Madinah ini kemudian diabadikan dalam bentuk piagam yang sekarang disebut Piagam
Madinah.
Menurut al-Umari (1995), ada beberapa prinsip dasar yang dapat diidentifikasi
32
kewajiban bagi setiap muslim. Sistem persaudaraan ini dibangun Nabi saw. sejak
beliau masih berdomisili di Mekah atas dasar kesetiaan terhadap kebenaran dan saling
menolong. Setelah nabi saw. di Madinah, sistem ini terus dimantapkan sebagai modal
untuk membangun negara yang kuat. Persaudaraan antara kaum Muhajirin (pendatang
dari Mekah) dan Ansar (penduduk asli Madinah) segera dijalin oleh nabi saw. Sistem
ini menghasilkan hak-hak khusus di antara kedua belah pihak (Muhajirin dan Ansar)
yang menjadi saudara, sampai-sampai ada yang saling mewarisi meskipun tidak ada
hubungan kekerabatan.
Kedua, ikatan iman. Islam menjadikan ikatan iman sebagai dasar paling kuat yang
bertentangan dengan prinsip agama. Masyarakat Madinah dibangun oleh Nabi saw. di
atas keimanan dan keteguhan terhadap Islam yang mengakui persaudaraan dan
perlindungan sebagai suatu yang datang dari Allah, Rasul-Nya dan kaum muslimin
semuanya.
Ketiga, ikatan cinta. Nabi saw membangun masyarakat Madinah atas dasar cinta
dan tolong-menolong. Hubungan antara sesama mukmin berpijak atas dasar saling
menghormati. Orang kaya tidak memandang rendah orang miskin, tidak juga
pemimpin terhadap rakyatnya, atau yang kuat terhadap yang lemah. Fondasi cinta ini
33
Keempat, persamaan si kaya dan si miskin. Dalam masyarakat Madinah si kaya
dan si miskin mulai berjuang bersama atas dasar persamaan Islam dan mencegah
Madinah antara sesama agama (Islam), seperti yang dilakukan antara kaum Muhajirin
dan kaum Ansar, dan adakalanya antara kaum muslimin dengan kaum Yahudi yang
berbeda agama. Toleransi ini diikat oleh aturan-aturan yang kemudian terdokumentasi
Itulah lima prinsip dasar yang dibuat oleh Nabi saw. untuk mengatur masyarakat
Madinah yang tertuang dalam suatu piagam yang kemudian dikenal dengan nama
masyarakat majemuk, baik ditinjau dari segi etnis, budaya, dan agama. Di dalamnya
yang cukup lama, yakni sepuluh tahun. Beliau membangun masyarakat yang adil,
terbuka, dan demokratis dengan landasan takwa kepada Allah swt. Dan taat kepada
ajaran-Nya. Setelah Nabi saw. wafat, masyarakat madani warisan Nabi saw hanya
berlangsung selama tiga puluh tahun masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Sesudah
itu, sistem sosial masyarakat madani digantikan dengan sistem lain yang lebih banyak
diilhami oleh semangat kesukuan Arab pra-Islam, yang kemudian dikukuhkan dengan
sistem dinasti keturunan. Sistem ini bahkan masih dipraktikkan di beberapa negara
34
b) Perjuangan Nabi dalam membangun masyarakat
Madinah diakui berhasil secara geilang oleh sejarah kemanusiaan. Yatsrib yang
semula dikenal sebagai wilayah yang dihuni oleh masyarakat jahiliyah dengan ciri-ciri
juga sedang membangun peradaban seperti sekarang ini, maka menongok sejarah
contoh adalah guru terbaik. Masyarakat Madinah dibangun oleh Nabi Muhammad
saw., hanya memerlukan waktu 10 tahun setelah utusan Allah itu berjuang di Makkah
selama 13 tahun.
Manakala diteliti, dari sekian banyak kunci sukses, ada dua hal yang menonjol
dan sama sekali tidak boleh diabaikan. Kedua hal itu, pertama adalah bahwa nabi
yang datang dari Allah swt. Sedangkan kunci keberhasilan kedua, nabi di dalam
semua orang. Dan masih terkait dengan itu hal yang perlu dicatat ialah bahwa, di
35
Kedua hal tersebut adalah menjadi kunci keberhasilan di dalam membangun
masyarakat Madinah. Keberhailan itu, sekalipun sudah melewati waktu belasan abad
lamanya, ternyata hingga saat ini getaran-getarannya masih dengan mudah terasakan.
Siapapun yang datang ke kota itu, pada umumnya jama'ah haji, dan kembali pulang ke
membangun masyaraat yang dipimpinnya. Hanya persoalannya adalah, mau atau tidak
langsung dari Tuhan, sementara itu para pemimpin setelah zaman Rasulullah, cukup
membaca wahyu yang telah terhimpun dalam bentuk kitab suci, ialah al Qur'an.
perpecahan internal suku Quraisy yang sudah akut. Masyarakat Arab saat itu,
ditentukan unsur kapital, akses sosial, dan banyaknya pengikut. Beliau hadir di tengah
ditambah lagi dengan sifat badui yang sulit diatur, dengan landasan moral paganisme
36
Menghadapi realitas masyarakat seperti itu tidak membuat Quraisy meminta
kepada beliau untuk menghentikan dakwah dengan kompensasi harta dan jabatan,
beliau tetap teguh dalam menyebarkan ajaran Islam. Dakwah Rasulullah dalam
dilanjutkan di Yatsrib (Madinah). Menurut Haikal, pada periode Mekah umat Islam
belum memulai kehidupan bernegara dan Nabi sendiri ketika itu tidak bermaksud
mendirikan suatu Negara. Misi Nabi selama di Mekah terfokus pada tiga hal utama
dalam rangka mengefektifkan dakwah Islam, karena di kota itu beliau mendapatkan
dukungan yang penuh dari warganya. Langkah-langkah politik Nabi tersebut berhasil
dengan waktu singkat membentuk suatu komunitas Muslim yang kuat, bebas, dan
mandiri, bukan komunitas yang lemah, teraniaya, dan tertindas seperti ketika masih
masyarakat yang teratur yang kelak merupakan cikal bakal berdirinya negara
Islam.Rasulullah sangat paham bagaimana mengatasi kondisi akut. Atas dasar itu,
mempersaudarakan mereka, sampai dapat dikatakan bahwa tidak seorang pun dari
kaum Muhajirin yang tidak mempunyai saudara dari kaum Anshar. Beliau melakukan
37
melakukan penataan dan pengendalian sosial masyarakat secara bijaksana untuk
persatuan kaum muslimin dan Yahudi, menjamin kebebasan beragama bagi semua
golongan, menekankan kerja sama, persamaan hak dan kewajiban di antara semua
manusia agar meyakini bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah swt.,
percaya kepada malaikat, rasul, hari kemudian, dan hal-hal yang berkaitan dengan
rukun iman. Kedua, mengajarkan kepada manusia nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi
agar mereka tidak tertipu oleh godaan hidup duniawi yang menyilaukan. Ketiga,
Untuk membentuk militer yang kuat, Rasulullah mewajibkan latihan militer bagi
tiap laki-laki Muslim yang telah berusia 15 tahun. Wajib militer hukumnya fardhu
kifayah. Hal itu berdasarkan firman Allah yang berbunyi, “Dan perangilah mereka itu,
sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk
orang musyrik itu, dengan harta benda, tangan, dan mulut kalian.(Riwayat Abu
Dawud).
Golongan yang masuk militer disebut muqatila. Mereka ini adalah kelompok
orang yang aktif berperang, yang kemudian membentuk kekuatan sebagai kaum
38
penguasa yang memegang wilayah dengan menerapkan hukum Islam. Jumlah
menduduki wilayah selatan Iraq dan Syiria, tempat bermukimnya suku-suku keturunan
Arab.
penjuru bumi. Mereka sudah menggadaikan dirinya menjadi angkatan perang Allah.
Atas jasa para muqatila, Islam mencapai masa kejayaan. Kejayaan ini sekaligus
merupakan refleksi keimanan kaum Muslimin kepada Allah, kedekatan pada firman-
Nya, dan aplikasi syariat-Nya. Mereka menjadikan Allah sebagai tujuan, Al-Qur`an
sebagai undang-undang, Rasul sebagai panutan, jihad sebagai jalan hidup, dan mati
Sistem pendidikan dan pengajaran Islam sudah mulai dibangun sejak Nabi
Muhammad SAW menerima wahyu. Nabi SAW adalah guru pertama bagi umat Islam.
Rasul SAW mengajarkan ayat-ayat Alquran dan hadis kepada para sahabat. Nabi
SAW akan mengulang bacaan ayat Alquran dan hadis tersebut sebanyak tiga kali
sejak kemenangan umat Islam dalam Perang Badar, Nabi SAW mengirimkan beberapa
Madinah.
39
Nabi SAW juga mengirimkan guru untuk mengajarkan Alquran dari kalangan
sahabat. Namun, kegiatan belajar pada saat itu belum dilaksanakan dalam sebuah
kelompok kecil (halakah). Halakah merupakan sistem belajar dan mengajar tanpa
menggunakan kelas, bangku, meja, dan papan tulis.Sistem halakah ini mempunyai
pengaruh yang besar dalam sistem pendidikan modern dengan nama adult education
(pendidikan dewasa). Bahkan, para pelajarnya pun tidak menggunakan sistem baca
tulis, melainkan hanya dengan hafalan. Tulisan hanya dipergunakan untuk menulis
Dua tahun setelah Rasul hijrah ke Madinah turunlah perintah berzakat. Yaitu
kewajiban umat Islam untuk mengeluarkan hartanya sebesar 2,5 persen sekali dalam
setahun (haul), jika telah memenuhi jumlah tertentu (nishob),"ujar dia dalam rilis yang
diterima Republika
Perintah zakat itu sendiri, sebagaimana syahadat dan sholat, menjadi salah satu
pilar atau rukun Islam. Jika sholat menitik beratkan kepada relasi vertikal seorang
muslim dengan Tuhannya, zakat menekankan relasi horizontal seorang muslim kepada
sesama. Kedua aspek relasi inilah yang menjadi dasar ubudiyah dalam Islam. Atau
Dalam menyikapi perintah zakat ini, Rasul tidak saja memahaminya sebagai
40
Dengan kata lain, Rasulullah memahami perintah Zakat tidak sekadar
memberikan 2,5 persen harta. Tapi dipahami secara pro aktif dan dengan visi yang
lebih besar. Bahwa ada perintah memberi maka di balik perintah itu ada perintah
lainnya. Dan perintah itu adalah economic empowerment atau membangun kekuatan
antaranya: Pertama, membeli sebuah sumur. Perlu diingat air ketika itu bagaimana
minyak di masa kita. Bayangkan jika kota New York misalnya kehabisan minyak
Sejak masa itu juga sebenarnya umat Yahudi memiliki kelebihan dalam bisnis dan
keuangan. Bahkan Rasulullah SAW sendiri sebagai pribadi pernah meminjam uang
dari masyarakat Yahudi.Di Madinah ada sebuah pasar yang sangat terkenal dan
strategis dalam perekonomian masyarakat. Kebetulan saja pasar itu dimiliki oleh
komunitas Yahudi.
Sebagai tindak lanjut dari perintah zakat, Rasulullah SAW mengumpulkan para
sahabat yang kira-kira punya modal, dan juga dikenal memiliki kemampuan bisnis,
seperti Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Kepada mereka disampaikan
urgensi umat Islam memiliki pasar sebagai pusat penguatan perekonomian umat.
Mereka setuju dan memberikan investasi terbaik mereka untuk membeli pasar
tersebut. Melalui pasar ini umat kemudian melakukan aktifitas ekonomi dan
membangun basis perekonomian mereka. Dan pada akhirnya tidak lagi bergantung
41
Dari peristiwa ini dipahami bahwa pemberdayaan ekonomi umat menjadi krusial
dalam pembentukan peradaban manusia. Ketika umat lemah secara ekonomi maka
yang terjadi kemudian adalah ketergantungan. Dan sudah pasti klaim peradaban
1. Zakat
dari zakat berupa uang tunai, hasil pertanian dan hasil peternakan. Zakat merupakan
unsur penting karena sistemnya penunaiannya yang bersifat wajib (obligatory zakat
system), sedangkan tugas negara adalah sebagai mil dalam mekanismenya. Zakat
Negara Islam tidak berada pada posisi yang terbebani, karena secara mendasar,
sistem zakat telah secara langsung dan signifikan telah mengurangi beban negara
dari spesifikasi syariat yang ada dalam aturan aplikasinya, yaitu menanggulangi
12 Sumber Pendapatan Negara Pada Masa Rasulullah 14 lainnya. Di lain sisi, zakat
merupakan ujung tombak pertama dari negara yang berfungsi untuk menjamin
2. Ghanmah
dalam peperangan. Distribusi hasil ghanmah secara khusus diatur langsung dalam
Alquran surah al-Anfl ayat 41. Empat perlima dibagi kepada para prajurit yang ikut
42
dalam perang, sedangkan seperlimanya sendiri diberikan kepada Allah, Rasul-Nya,
karib kerabat Nabi, anak-anak yatim, kaum miskin dan ibnu sabil. Dalam konteks
perekonomian modern, pos penerimaan ini boleh saja menggolongkan barang sitaan
3. Khumus
Khumus atau seperlima bagian dari pendapat ghanmah akibat ekspedisi militer
yang dibenarkan oleh syariah, dan kemudian oleh negara dapat digunakan sebagai
karena aturan pembagiannya telah jelas, seperti pada ayat di atas. Khumus, juga
bisa diperoleh dari barang temua (harta karun) sebagaimana terjadi pada periode
Rasul.
4. Fai'
Fai adalah sama dengan ghanmah. Namun bedanya, ghanmah diperoleh setelah
Menurut Muhammad Nejatullah Siddiqi, harta fay adalah pendapatan negara selain
dari zakat. Jadi termasuk di dalamnya: kharj, jizyah, ghanmah, usyur, dan
kondisi ekonomi kontemporer saat ini yang strukturnya cukup berbeda dengan
5. Jizyah.
nonMuslim yang mampu. Bagi yang tidak mampu seperti mereka yang sudah uzur,
cacat, dan mereka yang memiliki kendala dalam ekonomi akan terbebas dari
43
kewajiban ini. Bahkan untuk kasus tertentu, negara harus memenuhi kebuhhuhan
Islam. Hal ini berkaitan erat dengan fungsi pertama dari negara.
Jadi pemenuhan kebutuhan tidak terbatas hanya kepada penduduk Muslim saja. Jizyah
ini bisa disebut pula dengan istilah pajak perlindungan. Ketika non-Muslim hidup dengan
tenang dan mendapat jaminan perlindungan dari pemerintah Islam, maka dengan jizyah
tersebut bisa menjadi imbalannya. Perlindungan yang dimaksud baik dalam maupun
gangguan-gangguan dari pihak luar. Dan ini sejalan secara adil dengan penduduk Muslim
sendiri, yang telah dibebani beberapa instrumen biaya yang harus dikeluarkan ke negara,
seperti zakat.
Adapun sistem pertahanan rasulullah SAW dalam bidang militer adalah sebagai
berikut :
7. Selalu waspada
44
O. Mengambil Hikmah dari Usaha Nabi Muhammad SAW dalam Membangun
kondisi sekarang. Meneladani sikap istikamah seperti yang dicontohkan oleh Nabi
Muhammad saws adalah manusia piliahan Allah SWT. Sejak kecil Nabi Muhammada
saw telah berwirausaha dengan menggembala kambing ikut berdagang dengan pamannya
dan menjadi karyawan dari seorang pengusaha. Mengingat kondisi masyarakat madinah
yang mengambut baik dakwah nabi maka nabi Muhammad mengarahkan dakwahnya
dalam rangka menciptakan dan membina suatu masyarakat islam.Nabi Muhammad saw
dan umat manusia. Pada umumnya maka Nabi SAW membangun masyarakat melalui
saw,pada saat itu karena jumlah umat islam saat itu sudah banyak. Ada satu hal yang
menarik bahwa Rasulullah menjadikan Masjid Nabawi sebagai pusat dakwah untuk
45
Pada saat Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan
ekonomi dan perdagangan Kondisi masyarakat Madinah yang penuh dengan permusuhan
dan kebencian antar suku serta perasaan perioritas kelompok tertentu terhadap kelompok
lainnya menjadi tantangan awal yang dihadapi Nabi setelah berhijrah. Salah satunya
ditunjukan dengan perekonomian yang baik. Khusus dalam bidang ekonomi dan
perdagangan para sahabat selalu berpedoman pada ajaran Al-Quran dan hadis Rasulullah.
Hal yang dilakukan pertama kali oleh Nabi Muhammad Saw untuk membangun
Al-Quran banyak disinggung tentang kegiatan ekonomi .Suatu Peristiwa yang sangat
sukses dalam usaha perdagangan yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa
dalam sekali usaha telah medapatkan keberhasilan yang sangat luar biasa hal ini menjadi
berita yang sangat luas akan tetapi ada juga yang cemburu atas keberhasilan itu namun
harus diketahui dengan pandangan yang jernih bahwa Nabi Muhammad SAW
Dan dapat dijelaskan juga bahwa ekonomi merupakan sektor yang sangat penting
dalam menopang kehidupan manusia. Ajaran islam menuntut pada umatnya agar mampu
hidup mandiri. Dalam menjalankan kegiatan ekonomi perlu diperhatikan aspek untuk
perekonomian yang telah dijalankan oleh nabi Muhammad saw di Madinah menjadi
bekal untuk para pemimpin islam setelah beliau mengelola perekonomian negara islam.
dan perdagangan tersebut maupun dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, dan perlu diingat bahwa dalam memenuhi kebutuhan hidup, jangan sekali-
46
kali menghalalkan segala cara, agar hidupnya menjadi berkah. Jadi seorang buruh
bukanlah pekerja yang rendah, tapi pekerja yang tidak berbeda dengan pekerja lainnya,
artinya yang mengupah dan yang diupah kedua-duanya sama-sama bertanggung jawab
1. Setiap perdagangan harus didasari sikap saling ridha diantara dua pihak, sehingga para
P. Meneladani Perjuangan Semangat Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat Pada
Fase Madinah
Islam datang, ilmu pengetahuan dimuliakan sehingga ilmu berkembang dengan pesat.
Ilmu pengetahuan itulah yang akan membuat Yatsrib menjadi sebuah kota yang dipenuhi
dengan kemajuan peradaban. Kemajuan ekonomi dan budaya menjadi ciri khas dari
Yatsrib.
Perekonomian maju pesat karena diatur dengan sistem Islam. Selain itu, budaya
yang berkembang juga sangat pesat. Budaya diatur dengan sistem social budaya Islam.
Wanita yang biasanya membuka aurat, setelah Islam datang ditutup auratnya dengan
kerudung dan jilbab. pergaulan antara pria dan wanita yang tanpa batas, sekarang dibatasi
47
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Singkatnya,Madinah adalah bentuk lain
Dengan berbagai cara mereka menghentikan dakwah Rasulullah SAW, bahkan mencoba
membunuh Rasulullah SAW. Semangat dan usaha Nabi Muhammad SAW untuk
menyebarkan agama Islam tidak pernah pupus. Melihat peluang dakwah yang begitu
sempit di Kota Mekkah, beliau berpikir untuk hijrah ke Yatsrib atau Madinah. Setelah
Nabi Muhammad SAW behijrah ke Madinah yang pertama dipikirkan oleh beliau adalah
dengan umat Islam yang lainnya. Dengan persaudaraan ini kaum muslimin bertambah
kegiatan ekonomi dan perdagangan. Hal ini dikarenakan setelah meninggalkan kota
Mekkah, kaum muhajirin meninggalkan kota Mekkah, kaum muhajirin sama sekali tidak
memiliki harta kekayaan. Semua harta kekayaan mereka ditinggalkan di kota Mekkah.
Nabi Muhammad SAW bertekad memajukan sektor ekonomi dan perdagangan dan hal
ini didukung oleh semua masyarakat Islam. Orang-orang Mekkah sebenarnya memang
perdagangannya, penduduk Mekkah dapat mengubah pasir sahara menjadi emas. Selain
berdagang, kegiatan ekonomi lainnya adalah bertani. Hal ini didukung oleh tanah
Madinah yang subur dengan kebun-kebun anggur dan kurmanya yang terkenal. Nabi
48
Muhammad SAW berhasil menyatukan penduduk Yatsrib dan membangun
masyarakatnya melalui sektor ekonomi dan perdagangan, untuk menuju masyarakat yang
Adapun hal-hal yang dapat kita teladani dari perjuangan Nabi Muhammad SAW
Ketika perjalanan menuju kota Madinah, Nabi Muhammad SAW selalu diminta
masyarakat untuk singgah di rumah mereka. Nabi Muhammad SAW berkata, “Saya
hatinya”. Akhirnya unta itu berhenti di sebuah tempat jemuran kurma milik dua orang
anak yatim dari Bani Najjar. Di tempat itulah Nabi Muhammad SAW membangun
Masjid serta tempat tinggalnya di situ. Beliau selalu bersikap amah dan baik kepada
Masjid yang pertama didirikan oleh Nabi Muhammad SAW dikenal dengan
sebutan Masjid Nabawi. Tanah pembangunan Masjid ini berasal dari kedua anak
yatim bernama Sahal dan Suhail. Nabi membeli tanah tersebut dengan harga yang
pantas untuk mereka. Pembangunan masjid tersebut dikerjakan secara gotong royong
oleh seluruh masyarakat Madinah, baik kaum Anshar dan kaum Muhajirin, begitu juga
Nabi Muhammad SAW ikut terjun langsung membantu pembangunan masjid tersebut.
pemimpin penduduk kota tersebut, beliau segera meletakkan dasar-dasar yang kokoh
49
bagi pembentukan suatu masyarakat baru. Dasar pertama yang beliau letakkan adalah
ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dalam Islam), yaitu antara kaum Anshar dan kaum
“Muhajirin” dan kaum Muslimin penduduk Madinah disebut “Anshar”. Benda dan
demi agama dan keyakinan yang mereka anut. Nabi Muhammad SAW
mempersaudarakan antara kedua golongan kaum muslimin ini. Ali Ibnu Abi Thalib
dipilih menjadi saudara beliau sendiri. Abu Bakar beliau persaudarakan dengan
Kharijah Ibnu Zuhair. Ja‟far Ibnu Abi Thalib dengan Mu‟az Ibnu Jabal. Demikianlah
Muhajirin dan Anshar dengan orang-orang Yahudi yang terkenal dengan nama Piagam
c) Menjadi suatu kewajiban bagi penduduk Madinah Muslim dan Yahudi untuk saling
50
d) Saling mengadakan kerja sama dengan mempertahankan Negeri Madinah dari
segala serangan.
51
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang terakhir diutus oleh Allah SWT untuk
menyebarkan agama Islam. Beliau diberi keistimewaan berupa watak dan kepribadian
yanh baik. Sayyidatina Aisyah RA pernah berkata: "Beliau adalah manusia akhlaknya.
Tak pernah berbuat keji atau keji terbaik. Tak pernah gaduh di pasar. Tak pernah
membalas kejahatan, tetapi memaafkan dan memaafkan tangan." Di masa akhir zaman
saat ini, banyak manusia yang sudah lalai akan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Banyak juga yang melacak jejak para Nabi dengan segala perilaku teladannya.
Apapun kebiasaan dan sifat yang dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah suatu
sunnah. Sunnah yang dilakukan itu mendapatkan pahala. Sifat Nabi Muhammad SAW
yang patut menjadi teladan dan pondasi dalam islam untuk umat manusia adalah sebagai
berikut:
Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan
dengan ucapannya. Syaikh As-Sa‟di menerangkan pula makna Shiddiq adalah orang
yang jujur dalam perkataan, perbuatan, keadaan, membenarkan semua perintah Allah.
52
Seperti pernyataan diatas bahwa Nabi & Rasul tidak akan pernah ingkar ataupun
berdusta. Nabi & Rasul dapat dipercaya untuk melakukan apapun yang diperintahkan
SWT atau menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umat mereka.
Fathonah ialah sifat yang memiliki arti cerdas, Nabi dan Rasul diberikan oleh Allah
Swt kecerdasan agar beliau- beliau dapat memerangi umat-umat yang tidak berada
dijalan yang benar dan mengajaknya untuk berada dijalannya Allah Swt atau jalan
5. Sopan santun
Sopan dan santun adalah kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Ketika ia berhadap
dengan orang yang lebih darinya beliau akan mendunduk dan berbicara lemah
lembut.
6. Tidak sombong
Sombong tidak akan membuat hidup seseorang bahagia, kaya dan dihormati. Tetapi
sifat sombong justru akan menjerumuskan manusia dan menjadi pengikut setan atau
jin. Banyak kelebihan yang dimilik Nabi Muhammad SAW tetapi kelebihan nya itu
tidak membuat beliau sombong. Kelebihan yang dimiliki justru akan bermanfaat
53
Rasa takut kepada Allah SWT yang dimiliki Nabi Muhammad SAW membuatnya
patuh akan taat kepada-Nya. Beliau selalu mengingat Allah SWT di setiap
tindakannya. “Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah
B. Saran
Demikianlah makalah ini saya buat, yang membahas Masa Nabi Muhammad
SAW ini kami buat. Semoga dengan karya tulis ini, pembaca bisa memahami dengan
baik tentang Sejarah Peradaban Islam. Kami selaku pemakalah menyadari masih banyak
terdapat kesalahan baik dari pembahasan, penulisan dalam makalah ini dan juga
rangkaian kata-kata dan bahasa. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang dapat membangun, sehingga nantinya kami dapat membuat makalah yang
lebih baik lagi kedepannya. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.
54
DAFTAR PUSTAKA
Farmawati. (2010). Sejarah Peradaban Islam Jilid 1. Batusangkar: Stain Batusangkar press.
55