MAKALAH
“Di susun dalam rangka memenuhi salah satu Tugas Perorangan pada Mata
Kuliah Agama Islam
Dosen Pengampu : Yuli Prasetyawan, S.Pd.I, M.PD.”
DI SUSUN OLEH :
MOHAMMAD SUKAMTO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNIK CENDIKIA ABDITAMA TANGERANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
kemampuan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan
Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF “ ini dengan lancar pada mata kuliah
Bahasa Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang
sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha
mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan
bias berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW atas petunjuk dan risalahNya, yang telah
membawa zaman kegelapan kezaman terang benderang, dan atas doa restu dan
dorongan dari berbagai pihak - pihak yang telah membantu penulis memberikan
referensi dalam pembuatan makalah ini.
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan.....................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hanya saja, saat bicara tentang kebangkitan Islam, maka yang perlu didefinisikan
terlebih dahulu adalah apa yang sebenarnya disebut dengan “bangkit”. Sebab,
jangan-jangan, makna kata “bangkit” itu sendiri sudah kabur di benak banyak
kaum Muslimin. Seperti kaburnya makna kata “kemajuan”, “pembangunan”,
“kebebasan”, dan sebagainya. Misalnya, negara-negara Barat membuat definsi
yang materialistis terhadap makna “kemajuan”. Mereka membagi negara-negara
di dunia menjadi negara maju, negara sedang berkembang dan negara terbelakang.
Tentu saja, ukuran-ukuran yang digunakan adalah ukuran kemajuan materi. Faktor
akhlak tidak masuk dalam definisi “kemajuan” atau “pembangunan” tersebut.
Jadi, jika dikatakan suatu negara sudah maju, maka yang dimaksudkan adalah
kemajuan materi, khususnya dalam ekonomi, sains dan teknologi. Padahal, secara
akhlak, negara itu sebenarnya hancur-hancuran.
Kita, kaum Muslimin yang masih memiliki keimanan dan menjaga akhlak mulia,
sudah selayaknya tidak merasa hina dan rendah martabat saat berhadapan dengan
dunia Barat yang serba gemerlap dalam dunia materi. Kita sungguh kasihan
kepada sebagian pejabat kita yang rela begadang, bersorak-sorai, menghambur-
hamburkan uang hanya untuk menyambut pergantian Tahun Baru dalam tradisi
Barat. Mestinya, jika mereka Muslim, mereka mengajak rakyatnya untuk
beribadah, mensyukuri setiap tambahan nikmat umur yang mereka terima dari
Allah SWT.[1]
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Sebuah sejarah baik yang terlahir dari sejarah Islam di dunia memang telah
ditorehkan oleh Nabi Muhammad saw. Berkat kepemimpinan dan usaha yang baik
untuk menegakkan Islam, beliau diakui sebagai seorang pemimpin yang berhasil.
Bahkan oleh masyarakat di luar agama Islam itu sendiri. Sebuah kebanggan
memiliki panutan seperti beliau. Bahwa ketekunan dan kesabaran yang beliau
miliki memang tidak perlu lagi diragukan sebagai pelajaran hidup. Sejarah Islam
di dunia bahkan mencatat pemkiran dari seorang Perancis yang menyatakan
kehebatan dari dunia Islam. Dr. Gustave Le Bone, seorang pemikir dari Perancis
pernah mengatakan bahwa tidak ada bangsa-bangsa manapun yang bisa
mengadakan perubahan berarti bagi dunia dalam satu abad. Tapi cerita sejarah di
dunia mengatakan bahwa umat Islam yang dipimpin oleh Muhammad sudah dapat
mengadakan perubahan masyarakat baru yang signifikan hanya dalam tempo 23
th. Suatu hal yang luar biasa dan tidak dapat ditiru oleh orang atau bangsa
manapun.
Sejarah Islam di dunia berlangsung dari abad ke-6 Masehi hingga abad ke-12
Masehi. Dimulai dari periode kepemimpinan Nabi Muahammad SAW ( 622-632
M ), kemudian diteruskan oleh generasi Khulafaurasyidin ( 750-1258 M),
kemudian masa kekhalifahan bani Umayyah ( 661-750 M ), dan Bani Abbasiyah (
750-1258 M ) hingga terakhir rutuhnya kekhalifahan Turki Usmani pada tanggal 3
Maret 1924 M.[2]
Perkembangannya dibagi menjadi dua fase, yaitu fase perjuangan di Mekkah dan
fase perkembangan Islam di Madinah. Fase Mekkah berlangsung selama 13 tahun.
Fase ini merupakan fase paling berat yang dialami Nabi Muhammad karena ia
harus mengahadapi berbagai tantangan dari kaum kafirin. Karena besarnya
tantangan di mekkah, nabi Muhammad SAW bersama pengikutnya pun hijrah ke
Madinah. Dilanjutkan fase kedua perkembangan Islam terjadi di Madinah dan
berlangsung selama 10 tahun. Fase ini dimulai saat nabi Muhammad dan
pengikutnya hijrah dari Mekkah. Di Madinah , nabi mulai membangun peradaban
dan masyarakat yang madani di bawah pemerintahan Islam.
3. Bani Umayyah
Kedaulatan Umayyah pertama kali dipimpin oleh Muawiyah bin abu sofyan. Pada
masa ini perluasan wilayah dilanjutkan dengan menaklukkan Tunisia. Kemudian
ekspansi belanjut ke sebalah timur untuk menguasai daerah Khurasan,
Afghanistan sampai ke Kabul. Diwarnai dengan adegan-adegan menegangkan
layaknya adegan di film perang. Pasukan Islam menyiapkan banyak pasukan. Dari
anakatan laut, umat Islam melakukan serangan ke binzantium. Ekspansi ke bagian
timur dilanjutkan malik bin marwin, perluasan wilayah dilakukan dengan
menguasai balkanabad, bukhara, khawarizm, ferghana dan samarkhan. Bahkan
ada pula para pejuang Islam yang sampai ke india dan melakukan penaklukan
sebagian wilayah di sana. Perluasan wilayah tsb berlanjut dari satu pemimpin
hingga ke pemimpin beriktnya. Islam mulai merambahi daratan eropa, afrika dan
asia. Pada masa ini banyak terjadi peselisihan dan perang saudar anatar sesama
umat Islam. Hal ini yg menyebabakan runtuhnya bani ummayyah th 750 M.
4. Bani Abbasiyah
Pada awalnya Muhammad bin Ali, cicit dari Abbas menjalankan kampanye untuk
mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di Parsi
pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Selanjutnya pada masa
pemerintahan Khalifah Marwan II, pertentangan ini semakin memuncak dan
akhirnya pada tahun 750, Abu al-Abbas al-Saffah berhasil meruntuhkan Daulah
Umayyah dan kemudian dilantik sebagai khalifah. Bani Abbasiyah berhasil
memegang kekuasaan kekhalifahan selama tiga abad, mengkonsolidasikan
kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu pengetahuan dan
pengembangan budaya Timur Tengah. Tetapi pada tahun 940 kekuatan
kekhalifahan menyusut ketika orang-orang non-Arab, khususnya orang Turki (dan
kemudian diikuti oleh Mamluk di Mesir pada pertengahan abad ke-13), mulai
mendapatkan pengaruh dan mulai memisahkan diri dari kekhalifahan.
5. Turki Usmani
Ustmaniyah didirikan oleh bani utsman yang berkuasa lebih dari 6 abad. Pada
masa ini, zaman khalifah sulaiman al qanuni ( 1520-1566 ) merupakan masa
kejayaan dan kebesaran yang pada masanya telah jauh meninggalkan peradaban
eropa di segala bidang. Kesultanan utsmaniyah perlahan-lahan terkikis dan makin
runtuh pada abad ke-19. Musuh-musuh Islam telah berhasil meleaskan ideologi
Islam dari tubuh umat Islam. Mereka membutuhkan waktu selama satu abad
melemahkan kekuatan Islam. Akhir peradaban Islam masa utsmaniyah benar-
benar runtuh pad abad ke-20.
B. Kemunduran Islam
Tidak diragukan lagi bahwa kekuatan ummat Islam berdiri di atas agama Islam itu
sendiri. Hal ini juga sudah menjadi rahasia umum, bahkan musuh-musuh Islam
juga tahu bahwa Islam itu sendiri tidak dapat dilemahkan jika penganut-
penganutnya masih mempunyai keimanan yang kuat. Dari sini mulailah mereka
mencari jalan dan cara yang terbaik bagaimana untuk melemahkan pemahaman
orang Islam terhadap Islam itu sendiri. Tidak sampai disitu, mereka juga mencari
jalan bagaimana memberi keraguan kepada kitab yang menjadi pegangan ummat
Islam (baca: Al-Qur'an dan As-sunnah), dan mereka juga memutar belitkan fakta
Sejarah dan Tsaqafah Islamiyah melalui berbagai opini dan tulisan, sehingga
generasi ummat Islam berikutnya menjadi ragu atas keotentikan agama Islam itu
sendiri.
Kalau kita mengkaji lebih dalam lagi tentang pergerakan orientalisme dan karya-
karya mereka tentang Islam, maka kita akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa
keganjilan-keganjilan yang diciptakan oleh mereka pada intinya untuk memberi
keraguan kepada ummat Islam terhadap agama yang mereka anut, sehingga
mengakibatkan ummat Islam pada saat ini banyak yang termakan racun
orientalisme. Sebut saja misalnya, dalam sebuah seminar keIslaman yang
diadakan oleh organisasi Islam di Yogyakarta, salah seorang pemakalah yang
berfikiran liberal memegang Al-quran dengan kedua jarinya dan mengatakan
“Siapa yang berani menjamin bahwa al-Quran yang saya pegang ini benar-benar
berasal dari Allah SWT.
Sebenarnya banyak faktor kenapa ummat Islam menjadi lemah seperti sekarang
ini? Di antara penyebabnya adalah:
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
- Pergerakan Kristenisasi
- Penjelajahan Portugis
- Penjelajahan Spanyol
- Pengampunan Dosa
Inilah pengertian etimologis dari kata bangkit dan kebangkitan. Adapun makna
istilah kata kebangkitan (ash-shahwah) sebagaimana diketahui adalah kebangkitan
dari keterpurukan dan keterlenaan serta dari ketiadaan pemahaman terhadap
realita hakiki yang menjadi realita hidup umat. Hal itu akibat dari banyak faktor
yang menutupi umat dari kebenaran; memalingkan umat dari memahami realita;
dan kewaspadaan umat terhadap realita ini serta upaya umat untuk mengubah dan
membebaskan diri darinya menuju realita yang lebih mulia.[3]
PENUTUP
Simpulan
Sejarah Islam di dunia mencatat bahwa Islam menjadi satu-satunya agama yang
berkembang paling cepat. Nabi Muhammad hidup hanya usia 63 th, beliau
menjadi nabi sejak usia 40 th, dan hanya 23 th saja beliau menjadi mampu
mendidik generasi Islam yang luar biasa. Generasi-generasi Islam yang mampu
menguasai peradaban dunia dalam kurun waktu ± 13 abad dan menciptkan sejarah
Islam di dunia dengan citra yang baik.
Sejarah Islam di dunia berlangsung dari abad ke-6 Masehi hingga abad ke-12
Masehi. Dimulai dari periode kepemimpinan Nabi Muahammad SAW ( 622-632
M ), kemudian diteruskan oleh generasi Khulafaurasyidin ( 750-1258 M),
kemudian masa kekhalifahan bani Umayyah ( 661-750 M ), dan Bani Abbasiyah (
750-1258 M ) hingga terakhir rutuhnya kekhalifahan Turki Usmani pada tanggal 3
Maret 1924 M.
DAFTAR PUSTAKA
Busthani Muhammad Said, Pembaharuan dan Pembaruan dalam Islam, Terj.
Mahsun al-Munzir, Ponorogo Gontor: Pusat Studi Ilmu dan Amal, 1992.
Prof. H. Muhammad Daud Ali, SH., Hukum Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2004.
http://ncofies.blogspot.com/2012/10/latar-belakang-dan-faktor-faktor.html diakses
09/07/2013
http:///C:/Users/PUSKOM%2035/Downloads/masa-kebangkitan-kembali-hukum-
islam1.html diakses 09/06/2013
[1] Busthani Muhammad Said, Pembaharuan dan Pembaruan dalam Islam, Terj.
Mahsun al-Munzir, (Ponorogo Gontor: Pusat Studi Ilmu dan Amal, 1992), h. 1-3.
[2] Prof. H. Muhammad Daud Ali, SH., Hukum Islam, (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), h. 42
[3] http://ncofies.blogspot.com/2012/10/latar-belakang-dan-faktor-faktor.html
diakses 09/07/2013
[4] http:///C:/Users/PUSKOM%2035/Downloads/masa-kebangkitan-kembali-
hukum-islam1.html diakses 09/06/2013