[i]
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT. yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini. Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan
kepada baginda Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah
menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan di akhirat kepada umat
manusia.
Kami mengucapkan banyak sekali terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Dr. Rahmatullah M.Ag. sebagai
dosen penanggung jawab mata kuliah Studi Islam yang telah memberikan kesempatan
kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Aspek
Sejarah dan Kebudayaan Islam”
Kami Menyusun makalah ini dengan segala pengetahuan dan kemampuan
yang kami miliki dan semaksimal mungkin. Namun, kami juga menyadari bahwa
materi dan penggunaan serta peletakkan sumber-sumber materi yang kami susun di
dalam makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan
Penyusun
[ii]
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii
BAB I: Pendahuluan............................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................... 2
BAB II: Pembahasan .............................................................................................. 3
1. Pengertian Sejarah, Peradaban dan Kebudayaan.......................................... 3
2. Periodesasi Sejarah dan Kebudayaan Islam ................................................. 5
1) Arab Sebelum Islam ........................................................................ 5
2) Sebelum Masa Kerasulan ................................................................ 6
3) Masa Kerasulan ............................................................................... 8
4) Periode Klasik ................................................................................. 8
a. Masa Kemajuan Islam ......................................................... 9
b. Masa Disintegrasi ................................................................ 10
5) Periode Pertengahan ........................................................................ 10
a. Masa Kemunduran............................................................... 10
b. Masa Tiga Kerajaan ............................................................. 11
6) Periode Modern............................................................................... 12
7) Masuknya Islam Ke Indonesia ......................................................... 13
BAB II: Penutup..................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ................................................................................................ 15
B. Saran .......................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 17
[iii]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
[1]
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah:
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah kami uraikan di
atas, maka penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai:
[2]
BAB II
PEMBAHASAN
[3]
kemajuan Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa
melalui Spanyol.
[4]
B. Periodesasi Sejarah dan Kebudayaan Islam
Di dalam buku “Sejarah Peradaban Islam – Dirasah Islamiyah II” karya “Dr.
Badri Yatim, M.A.”, sebelum periode klasik dimulai, Nabi merupakan pemimpin yang
paling dicintai di Arab, yang dimana beliau menjadi contoh bagi pemimpin-pemimpin
selanjutnya yang menggantikan Nabi setelah sepeninggalan beliau.
- Sahara Langit. Memanjang 140 mil dari Utara ke Selatan dan 180 mil dari
Timur ke Barat yang disebut juga Sahara Nufud (Sedikit Oase dan mata air).
- Sahara Selatan yang membenteng menyambung Sajara Langit ke arah Timur
sampai Selatan Persia (Dataran keras, tandus, dan pasir bergelombang).
- Sahara Harrat. Terdiri dari tanah liat yang berbatu hitam gosong. Gugusan
batu-batu hitam itu menyebar di keluasan Sahara ini (Mencapai 29 Buah).
1
Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), Hal. 9
2
Ibid., Hal. 1
[5]
Berhala-berhala juga ada di masa itu, dimana berhala-berhala itu dipusatnya di
Ka’bah, meskipun di tempat-tempat lain juga ada. Berhala-berhala yaitu:
Berhala-berhala itu dijadikan tempat untuk menanyakan dan mengetahui Nasib baik
dan buruk. Demikianlah keadaan bangsa Arab sebelum kebangkitan Islam.
Nabi lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya meninggal dunia 3 bulan
setelah menikah dengan Aminah, yaitu ibunya Nabi. Nabi kemudian diserahkan
kepada ibu pengasuhnya, Halimah Sa’diyyah. Dalam asuhannyalah Nabi dibesarkan
sampai usia empat tahun. Setelah itu, kurang lebih dua tahun dia diasuh ibu
kandungnya. Ketika berusia enam tahun, dia menjadi yatim piatu. Seakan-akan Allah
ingin melaksanakan sendiri Pendidikan Nabi, yaitu manusia yang dipersiapkan untuk
membawa risalah-Nya yang terakhir.4
3
Ibid., Hal. 16
4
Ibid., Hal. 16
[6]
sangat disegani dan dihormati orang Quraisy dan penduduk Makkah secara
keseluruhan, tetapi dia miskin.
Nabi ikut untuk pertama kali dalam kafilah dagang Syam pada usia 12 tahun.
Kafilah ini dipimpin oleh Abu Thalib. Di Bushra, bertemulah dengan pendeta Kristen
bernama Buhairah.5 Pendeta ini melihat tanda-tanda kenabian pada Nabi sesuai
dengan petunjuk cerita-cerita Kristen. Pendeta itu menasehati Abu Thalib agar jangan
memasuki daerah Syria terlalu dalam, khawatir mereka menyadari kenabiannya
Muhammad dan berbuat jahat terhadapnya.
Kedua putranya wafat waktu kecil. Nabi tidak kawin lagi sampai Khadijah wafat
Ketika Nabi berusia 50 tahun.
5
Ibid., Hal. 17
[7]
3. Masa Kerasulan
Menjelang usianya yang ke-40, Nabi sudah biasa memisahkan diri dan
berkontemplasi ke gua Hira. Di sana Nabi mula-mula berjam-jam kemudian berhari-
hari bertafakkur. Pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611M, Malaikat Jibril muncul di
hadapannya, menyampaikan wahyu Allah yang pertama (QS. Al-Alaq: 1-5). Dalam
wahyu pertama ini, Nabi belum diperintahkan untuk menyebarkan agama Islam
kepada khalayak. Setelah wahyu pertama datang, Jibril tidak lagi muncul dalam waktu
yang lama, Nabi menunggunya dengan terus datang ke gua Hira, dan akhirnya Jibril
muncul Kembali untuk menurunkan wahyu kedua (QS. Al-Muddatsir: 1-7).6
Dengan turunnya ayat itu, maka dimulailah dakwah Nabi kepada para
penduduk. Pertama-tama, beliau melakukannya secara diam-diam di lingkungannya
sendiri dan rekan-rekannya. Karena itulah Khadijah menjadi yang pertama memeluk
agama Islam sekaligus wanita pertama yang memeluk agama Islam, lalu disusul oleh
saudara sepupunya, yaitu Ali Bin Abi Thalib yang baru menginjak usia 10 tahun.
Disusul Abu Bakar, Zaid, dan Ummu Aiman.
Abu Bakar juga berhasil mengislamkan beberapa teman dekatnya, ada Usman
bin ‘Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin ‘Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan
Thalhah bin Ubaidillah. Mereka dibawa langsung menghadap Nabi dan masuk Islam
di hadapan Nabi sendiri.
6
Ibid., Hal. 19
7
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A., Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP,
2014), Hal. 339
[8]
A. Masa kemajuan Islam. Pada masa ini, yang memerintah Daulat Islam
adalah khulafaur-rasyidin. Bani umayyah dan Bani Abbas.
Selanjutnya Bani Umayyah yang berkuasa mulai dari tahun 661-750M. Para
khalifah besar dari Dinasti Bani Umayyah adalah Mu’awiyyah bin Abu Sufyan selama
20 tahun, Abdul Malik bin Marwan selama 21 tahun, Al-Walid bin Abdul Malik 21
tahun, Umar bin Abdul ‘Aziz selama 4 tahun dan Hisyam bin Abdul Malik selama 20
tahun. Kemajuan yang dicapai pada zaman ini di antaranya adalah:
- Perluasan wilayah
- Kemajuan dalam bidang administrasi dan Bahasa
- Kemajugan dalam bidang ilmu agama Islam
- Kemajuan dalam bidang administrasi keuangan
8
Ibid., Hal. 339
[9]
- Kemajuan dalam bidang administrasi
- Kemajuan dalam bidang ekonomi
- Kemajuan dalam bidang Kesehatan
B. Masa Disintegrasi (1000-1250M)
Disintegrasi dalam arti perpecahan politik dan sulitnya mempersatukan
dunia islam yang demikian luas dalam sebuah pemerintahan yang
berpusat di Baghdad. Sebenarnya hal ini sudah mulai terjadi pada akhir
dari kekuasaan Bani Umayyah, namun baru memuncak di zamannya
Bani Abbas terutama setelah pemimpin-pemimpinnya menjadi boneka
dalam tangan tantara pengawal.
Umat islam bukan hanya mengalami kehancuran dalam bidang politik dan
Daulat Islamiyah, melainkan juga kehancuran dalam bidang kebudayaan peradaban
dan ilmu pengetahuan islam yang ada pada zaman kemunduran ini adalah islam yang
9
Ibid., Hal. 349
[10]
diampit antara urusan dunia dan akhirat, ilmu agama dan umum, ulama dan ilmuwan,
islam telah kehilangan spiritualitas dan energisitasnya. Islam pada masa itu bagaikan
tersisa abunya saja.
Jika di berbagai wilayah islam dapat meluaskan pengaruhnya, maka islam yang
meluas ini adalah islam yang bersifat dogmatis, ritual dan formalitas.
10
Ibid., Hal. 352
11
Ibid., Hal. 355
[11]
6. Periode Modern (1800 Hingga Sekarang)
Hubungan islam dengan barat pada masa ini berbeda dengan saat di periode
klasik, yang dimana pada masa itu keadaan islam sedang meningkat pesat dan
mengalami kemajuan sedangkan barat dalam keadaan gelap (kemunduran), namun
pada periode ini justru keadaan terbalik, islam sedang dalam kegelapan dan
kemunduran tetapi barat menjadi maju dan semakin hebat.
Dalam keadaan demikian, maka pada periode modern ini timbullah pemikiran-
pemikiran untuk memajukan islam, para pemikir islam mengeluarkan pemikiran yang
mengandung gagasan tentang metode dan strategi untuk membangkitkan Kembali
kejayaan islam.
Gagasan, usaha dan Upaya kearah kemajuan. Namun berbagai Upaya ke arah
kemajuan umat islam ini tampak jauh tertinggal dan tidak dapat mengimbangi
kemajuan yang dicapai barat, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
manajemen, keterampilan, etos kerja, ketekunan, dan kedisiplinan dalam membangun
negerinya.
12
Ibid., Hal. 357
[12]
7. Masuknya Islam Ke Indonesia
13
Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), Hal.
200
14
Ibid., Hal. 201
[13]
- Jalur Kesenian. Contohnya adalah Pertunjukkan wayang
- Jalur Politik. Raja yang memeluk agama islam, secara otomatis akan
mempengaruhi bawahan dan penduduknya untuk memeluk agama islam.
Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan yang belum memeluk
agama Islam itu masuk Islam.
[14]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai penulis, kami tentu mengetahui dan menyadari apa yang kami
kerjakan didalam makalah ini tidak sepenuhnya selesai, masih banyak sekali
kekurangan baik dalam segi penulisan, maupun informasi yang dapat kami rangkum
kedalam makalah ini. Untuk itu kami meminta permohonan maaf untuk kelompok
[15]
kami apabila ada kesalahan yang telah kami perbuat dalam menulis makalah ini,
terutama kepada dosen pembimbing kami. Kami berharab juga agak pembaca juga
berkenan dalam memberikan saran dan juga tanggapan yang bisa membangun
pengetahuan para pemateri dan pembaca agar pembuatan makalah kami menjadi jauh
lebih baik dan dapat mudah dipahami pembaca.
[16]
DAFTAR PUSTAKA
[17]