Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH STUDI ISLAM

“MAKNA ISLAM DAN KEBUDAYAAN”

Dosen Pengampu :
Dr. Jun Firmansyah, L.C., M.A.

Disusun Oleh kelompok 8 :


Tati Hayati 011.22.071
Lingga Putra 011.22.072
Rainy Bairaha Caesarinova 012.23.002
M Azkal Azkiya' Putra Junaidi 012.23.003
M Fajar Fadillah 012.23.004

FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini, tidak lupa pula Shalawat beserta salam
kami sanjungkan ke pangkuan Nabi besar kita, Muhammad Rasulullah SAW.
Yang senantiasa mengorbankan nyawa demi menegakkan agama islam di muka
bumi ini.
Selanjutnya ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khusus nya kepada dosen
pengampu kami Dr. Jun Firmansyah, L.C., M.A. yang telah memberikan tugas
makalah ini sehingga kami memperoleh banyak manfaat setelah Menyusun ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, dan kami merasa
masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Demikian makalah ini kami susun, semoga bisa memberikan manfaat
pembaca khususnya teman” kelompok 8.

Banten, April 2024

Penulis

1|Page
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. 1


Daftar Isi .......................................................................................................... 2
BAB I – PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................. 4
D. Manfaat ................................................................................................ 4
BAB II – PEMBAHASAN
A. Makna Islam Dalam Kebudayaan ........................................................ 5
B. Konsep Kebudayaan Islam .................................................................. 5
C. Prinsip-Prinsip Kebudayaan Islam ....................................................... 6
D. Hubungan Antara Islam dan Kebudayaan Dalam Perkembangan
Masyarakat Muslim ............................................................................. 8
E. Kontribusi Islam Terhadap Kebudayaan Dunia ................................... 9
BAB III – PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................... 10
Daftar Pustaka ...................................................................................... 11

2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebudayaan merupakan segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia, sebagai
keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar serta
keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. Artinya manusia itu sendiri yang menciptakan
kebudayaan sejak zaman dahulu hingga sekarang.
Istilah Islam merupakan kata turunan (jadian) yang berarti ketundukan, keta’atan,
kepatuhan (kepada kehendak Allah). Istilah Islam berasal dari kata aslama-yuslimu-islaam
artinya patuh atau menerima dan memeluk Islam; kata dasarnya adalah salima yang berarti
selamat dan sejahtera. Dari kata itu terbentuk kata mashdar salaamat. Dari uraian tersebut
dapatlah disebutkan, bahwa arti yang dikandung dalam kata Islam adalah kedamaian,
kesejahteraan, keselamatan, penyerahan diri, keta’atan, dan kepatuhan. Islam sendiri memiliki
karakteristik yang khas dibandingkan dengan agama-agama sebelumnya maupun agama-
agama yang akan datang. Dakwah islam terjadi dalam proses yang panjang dan rumit karena
terjadi asimilasi kebudayaan setempat dengan nilai-nilai islam yang kemudian menghasilkan
suatu kebudayaan yang disebut “Kebudayaan Islam”
Seperti hal nya di Indonesia, Kebudayaan dijadikan sebagai sarana atau perantara dalam
menyebarkan agama Islam oleh Wali Sanga. Melalui perbedaan kebudayaan disetiap daerah
dapat disulap oleh para wali Allah sebagai perantara dakwah Islam di masa itu. Kebudayaan
yang seperti apa sih, yang dapat digunakan sebagai perantara dakwah Islam? Kebudayaan yang
dapat digunakan untuk perantara dakwah Islam adalah kebudayaan yang tampil sebagai
perantara yang akan dipelihara secara terus-menerus oleh para pembentuknya dan generasi
selanjutnya. Melalui kebudayaan yang berkembang di masyarakat menjadikan penyebaran
agama Islam pada masa itu semakin mudah, karena masyarakat lebih mudah menerima dan
mencerna arti dari ajaran agama Islam.
Untuk mengetahui perkembangan kebudayaan Islam menjadi sebuah peradaban maka
kami akan membahasnya secara ringkas di makalah ini.

3|Page
B. RUMUSAN MASALAH
• Apa makna Islam dalam konteks kebudayaan?
• Bagaimana konsep kebudayaan dalam Islam?
• Apa saja prinsip-prinsip kebudayaan Islam?
• Bagaimana hubungan antara Islam dan kebudayaan dalam konteks Sejarah dan
perkembangan Masyarakat muslim?
• Bagaimana kontribusi Islam terhadap kebudayaan dunia?

C. Tujuan
• Menganalisa konsep dan makna Islam dalam bentuk kebudayaan.
• Menelusuri Sejarah hubungan Islam dengan kebudayaan dalam berbagai aspek
kehidupan.
• Mengidentifikasi manfaat dan dampak dari interaksi antara islam dan kebudayaan.

D. Manfaat
• Memahami peran Islam dalam membentuk identitas kebudayan suatu Masyarakat.
• Meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai dan norma kebudayaan Islam yang
tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyadari pentingnya dialog antarbudaya dalam konteks globalisasi untuk
memperkaya keberagaman budaya.

4|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. MAKNA ISLAM DALAM KEBUDAYAAN


Islam dalam kebudayaan memiliki makna yang sangat dalam. Ini mencakup semua aspek
kehidupan dari spiritualitas, sosial, hingga kebiasaan sehari-hari. Hadits yang menggambarkan
makna ini adalah : “Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Ahmad)
ini menunjukkan bahwa islam tidak hanya tentang ibadah ritual, tetapi juga tentang
mengembangkan karakter yang baik dan membangun Masyarakat yang adil dan harmonis.

B. Konsep Kebudayaan Islam


Menurut ahli budaya,kebudayaan itu merupakan kata jadian, berasal dari kata budaya.
Budaya (Budhaya) yang berasal dari Bahasa sansekerta, budhi dan daya. Budhi artinya akal
atau fikiran. Daya artinya kemampuan. Jadi kata budaya itu berarti kemampuan akan atau
fikiran. Secara lengkapnya kebudayaan itu hasil budi atau akal manusia untuk mencapai
kesempurnaan hidup. Manusia lebih sempurna dibandingkan dengan hewan. Sebab manusia
berbudaya, sedangkan hewan tidak. (M.E. Suhendar dan Plen Supinah, 1993 :7).
Secara lengkapnya kebudayaan adalah alam pikiran atau mengasah budi. Usaha
kebudayaan adalah pendidikan. Kebudayaan adalah pergaulan hidup diantara manusia dengan
alam semesta. Boleh jadi kebudayaan adalah usaha manusia melakukan tugas hidup sebagai
khalifah fil ardli (wakil Tuhan di bumi). Oleh karena itu, jika kita membicarakan kebudayaan
berarti kita membicarakan kehidupan manusia dengan segala aktivitasnya. Dengan melakukan
berbagai kegiatan dan aktivitasnya manusia berusaha dengan daya upaya serta dengan
kemampuan yang dimilikinya untuk mengerjakan sesuatu guna kesempurnaan hidup.
Kesempurnaan hidup itu dapat dicapai jika manusia mampu menggunakan akal budinya
dengan baik.
Dilihat dari berbagai tujuan dan sudut pandang tentang definisi kebudayaan,
menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan suatu persoalan yang sangat luas, namun
esensinya adalah bahwa kebudayaan itu melekat dengan diri manusia. Artinya, manusialah itu
pencipta kebudayaan. Kebudayaan itu hadir bersama dengan kelahiran manusia sendiri. Dari
penjelasan tersebut kebudayaan itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan sebagai suatu
proses dan kebudayaan sebagai sutau produk.
Al Qur'an memandang kebudayaan itu merupakan suatu proses, dan meletakkan
kebudayaan sebagai eksistensi hidup manusia. Kebudayaan merupakan suatu totalitas kegiatan
manusia yang meliputi kegiatan akal hati dan tubuh yang menyatu dalam suatu perbuatan. Oleh
karena itu, secara umum kebudayaan dapat dipahami sebagai hasil akal, budi, cipta rasa, karsa
dan karya manusia. la tidak mungkin terlepas dari nilai-nilai kemanusiaan, namun bisa jadi
lepas dari nilai-nilai ketuhanan.
Kebudayaan Islam adalah hasil akal, budi, cipta rasa, karsa dan karya manusia yang
berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Islam sangat menghargai akal manusia untuk berkiprah
dan berkembang. Hasil akal, budi rasa dan karsa yang telah terseleksi oleh nilai-nilai
kemanusiaan yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah peradaban.

5|Page
Dalam perkembangannya kebudayaan perlu dibimbing olch wahyu dan aturan-aturan
yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu hewani dan
setan, sehingga akan merugikan dirinya sendiri. Di sini agama berfungsi untuk membimbing
manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang
beradab atau peradaban Islami.
Oleh karena itu, misi kerasulan Nabi Muhammad SAW sebagaimana dalam sabdanya:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak". Artinya Nabi Muhammad SAW,
mempunyai tugas pokok untuk membimbing manusia agar mengembangkan. kebudayaan
sesuai dengan petunjuk Allah.
Awal tugas kerasulan sebagai Nabi adalah dengan meletakkan dasar-dasar kebudayaan
Islam yang kemudian berkembang menjadi peradaban Islam. Ketika dakwah Islam keluar dan
Jazirah Arab. kemudian tersebar ke seluruh dunia, maka terjadilah suatu proses yang panjang
dan rumit, yaitu asimilasi budaya setempat dengan nilai-nilai Islam itu sendiri, kemudian
menghasilkan kebudayaan Islam, kemudian berkembang menjadi suatu peradaban yang diakui
kebenarannya secara universal.

C. Prinsip-Prinsip Kebudayaan Islam


Ada beberapa prinsip islam dalam memandang sebuah budaya berikut beberapa
penjelasannya :
1. Menghormati akal
Manusia adalah makhluk yang Allah karuniai akal. Dengan akalnya manusia bisa
membangun. kebudayaan baru. Manusia yang tidak menghormati akalnya maka ia hanya akan
mengikuti hawa nafsunya. Kebudayaan Islam tidak akan menampilkan hal-hal yang. Pada
prinsipnya, kebudayaan. juga harus dapat diterima oleh akal manusia. Manusia sebagai
makhluk berakal juga harus terlebih dahulu berpikir sebelum mengikuti suatu kebudayaan yang
berlaku. Apabila kebudayaan tersebut sesuai dengan syari'at, masuk diakal dan tidak
bertentangan dengan islam, maka kebudayaan tersebut dapat diikuti ataupun diberlakukan.
Seperti firman Allah SWT dalam Q.S Al Imron: 190

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda- tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal."
2. Memotivasi untuk Menuntut dan Meningkatkan Ilmu
Kebudayaan muncul sebagai pengembangan dan pemenuhan kebutuhan manusia.
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang semakin meningkat tentunya dibutuhkan ilmu
yang semakin berkembang pula. Suatu kebudayaan juga dapat menjadi suatu sumber ilmu yang
dapat memberi berkah dan ilmu yang bermanfaat bagi orang-orang yang melaksanakannya.

6|Page
Karena Allah akan mengangkat derajat mereka yang telah memuliakan dan memiliki ilmu di
akhirat, pada tempat yang khusus sesuai dengan kemuliaan dan ketinggian derajatnya.
Pada hakikatnya ilmu merupakan unsur dari kebudayaan, antara ilmu dan kebudayaan
mempunyai hubungan timbal balik. Perkembangan ilmu tergantung pada perkembangan
kebudayaan, sedangkan perkembangan ilmu dapat memberikan pengaruh pada kebudayaan.
Firman Allah dalam QS. Al-Mujadalah: 11

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapangiah dalam


majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memben kelapangan untulumu Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan bebempe derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
3. Menghindari Taklid Buta
Kebudayaan Islam hendaknya mengantarkan umat manusia untuk tidak menerima sesuatu
sebelum diteliti. Suatu kebudayaan harus diketahui darimana asal budaya tersebut, apa
tujuannya, apa saja unsur-unsurnya, dan apa saja yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu,
sebagai makhluk yang berpengetahuan, manusia harus terlebih dahulu mencari tahu bagaimana
keseluruhan kebudayaan yang berlaku tersebut, apakah sudah sesuai syariat dan tidak
menyesatkan manusia ke jalan yang dibenci Allah SWT.
QS Al-Isra: 36

“dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran. penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya. (al-isra 36)”
Hikmah dari ayat ini adalah memberikan batasan-batasan hukuman, janganlah kita
mengikuti perkataan dan perbuatan yang tidak kita ketahui ilmunya. Haram berkata atau
berbuat tanpa didasari oleh ilmu, karena dapat menyebabkan kerusakan. Dan Allah akan
menanyakan seluruh anggota badan dan meminta persaksiannya pada hari Kiamat.

7|Page
4. Tidak Mengakibatkan Kerusakan
Dilihat dari prinsip tersebut dapat dinyatakan bahwa suatu kebudayaan harus dilaksankan
tanpa menganggu kehidupan (ekosistem) sekitar. Kebudayaan Islam tentunya tidak
mengajarkan manusia untuk berbuat yang dapat menyebabkan kerusakan baik pada diri sendiri,
orang lain ataupun makhluk lain. Terlebih lagi, suatu kebudayaan juga harus turut serta dalam
upaya dalam pelestarian alam di muka bumi ini. Sehingga, melalui suatu kebudayaan manusia
tetap dapat menjaga kelestarian bumi ini tanpa harus merusaknya.
Manusia berhak memanfaatkan semua yang diciptakan Allah SWT selama untuk
kemaslahan umat-Nya. Tetapi manusia juga mempunyai kewajiban untuk memelihara bumi
dan isinya. Itu sebabnya manusia tidak diperkenankan melakukan kerusakan di muka bumi ini.
Allah SWT telah berfirman:
Surat Al-Qasas Ayat 77

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamı (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan junganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan”

D. Hubungan Antara Islam dan Kebudayaan Dalam Perkembangan Masyarakat


Muslim
Islam tidak hanya merupakan agama, tetapi juga sebuah sistem sosial, politik, dan budaya
yang memiliki pengaruh luas dalam kehidupan masyarakat Muslim. Dalam konteks sejarah,
penyebaran Islam membawa perubahan signifikan dalam budaya dan kehidupan sehari-hari
masyarakat yang dijalankannya. Hal ini tercermin dalam berbagai aspek kebudayaan seperti
seni, arsitektur, sastra, dan tata cara sosial. Misalnya, seni kaligrafi Islam yang indah, arsitektur
masjid yang megah, sastra klasik seperti puisi dan prosa, serta nilai-nilai etika dan adab yang
mengatur interaksi sosial.
Proses akulturasi antara nilai-nilai Islam dengan tradisi lokal juga menghasilkan beragam
bentuk kebudayaan Muslim di berbagai wilayah, yang memperkaya warisan budaya dunia.
Contohnya, seni mozaik di Andalusia yang mencerminkan perpaduan budaya Islam, Kristen,
dan Yahudi, atau seni musik dan tari Sufi yang mencerminkan dimensi mistik Islam.

8|Page
Dengan demikian, hubungan antara Islam dan kebudayaan dalam konteks sejarah dan
perkembangan masyarakat Muslim adalah saling mempengaruhi dan membentuk satu sama
lain, menciptakan identitas budaya yang kaya dan kompleks.
E. Kontribusi Islam Terhadap Kebudayaan Dunia
Islam telah memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kebudayaan dunia. Berikut adalah
beberapa contoh kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia:
1. Ilmu Pengetahuan: Islam mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia.
Misalnya, Al-Farabi dan Al-Khwarizmi, dua dari banyak ilmuwan Islam, membuat
karya-karya yang berpengaruh dalam astronomi dan matematika.
2. Seni: Islam juga mempengaruhi perkembangan seni di dunia. Contohnya, pada masa
kejayaan Islam di Spanyol, Islam memberikan pengaruh besar kepada dunia Barat
dalam kemajuan ilmu pengetahuan.
3. Akidah: Islam menyebarkan akidah yang mengajarkan menyembah hanya kepada
Tuhan Yang Maha Esa, yang mempengaruhi perkembangan akidah di banyak bangsa.
4. Ekonomi: Islam mempengaruhi perkembangan ekonomi di dunia. Contohnya, pada
masa kejayaan Islam di Spanyol, Islam mempengaruhi ekonomi dunia Barat dengan
karya-karya ilmuwan Islam seperti Al-Farabi dan Al-Khwarizmi.
5. Politik: Islam mempengaruhi perkembangan politik di dunia. Contohnya, pada masa
kejayaan Islam di Spanyol, Islam mempengaruhi sistem kenegaraan di dunia Barat.
6. Hukum: Islam mempengaruhi perkembangan hukum di dunia. Contohnya, pada masa
kejayaan Islam di Spanyol, Islam mempengaruhi perkembangan hukum di dunia Barat.
7. Pendidikan: Islam mempengaruhi perkembangan pendidikan di dunia. Contohnya, pada
masa kejayaan Islam di Spanyol, Islam mempengaruhi pendidikan di dunia Barat.
8. Sains dan Teknologi: Islam mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi di dunia.
Contohnya, pada masa kejayaan Islam di Spanyol, Islam mempengaruhi perkembangan
sains dan teknologi di dunia Barat.
Secara sosiologis, Islam memiliki keterbukaan untuk menyapa peradaban lain, yang
menghasilkan khazanah keilmuan dan kebudayaan yang melimpah. Islam juga mempengaruhi
perkembangan peradaban dunia dengan pembicaraan tentang universalisme Islam dan
kosmopolitanisme Islam.

9|Page
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang Islam dan Kebudayaan, maka dapat disimpulkan Pertama,
Agama (Islam) bersumberkan wahyu dan memiliki norma-norma sendiri. Karena bersifat
normatif, maka cenderung menjadi permanen. Sedangkan budaya adalah buatan manusia.
Oleh sebab itu ia berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan cenderung untuk
selalu berubah. Sehingga budaya Islam adalah budaya yang berdasar pada nilai-nilai Islam
yaitu al-Qur’an dan Hadis. Kedua, dalam perkembangannya, Kebudayaan Islam banyak
dipengaruhi oleh kebudayaan lokal disekitar semenanjung Arab yang telah lebih dulu
berkembang, sehingga budaya Islam sendiri banyak beralkulturasi dengan budaya-budaya
lokal tersebut. Namun perkembangan kebudayaan menurut Islam bukanlah value free
(bebas nilai), tetapi justru value bound (terikat nilai).

10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, H. S. (2021). Islam, Ilmu & Kebudayaan. UAD PRESS.

Fitriyani, F. (2012). Islam dan Kebudayaan. Al-Ulum, 12(1), 129-140.

Nafis, V., Romli, M. J., Irvan, M., Azzam, K., Amalia, A., Kartika, E., ... & Ahmad, K. (1997).
Sejarah Kebudayaan Islam.

Ri, D. A. (2010). al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta: Lentera Abadi, 220.

Supriatna, E. (2019). Islam dan Kebudayaan. Jurnal Soshum Insentif, 282-287.

Takari, M. (2018). Konsep Kebudayaan dalam Islam. Universitas Sumatera Utara: Fakultas
Ilmu Budaya.

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai