Dosen Pengampu :
Dr. Jun Firmansyah, L.C., M.A.
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini, tidak lupa pula Shalawat beserta salam
kami sanjungkan ke pangkuan Nabi besar kita, Muhammad Rasulullah SAW.
Yang senantiasa mengorbankan nyawa demi menegakkan agama islam di muka
bumi ini.
Selanjutnya ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khusus nya kepada dosen
pengampu kami Dr. Jun Firmansyah, L.C., M.A. yang telah memberikan tugas
makalah ini sehingga kami memperoleh banyak manfaat setelah Menyusun ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, dan kami merasa
masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Demikian makalah ini kami susun, semoga bisa memberikan manfaat
pembaca khususnya teman” kelompok 8.
Penulis
1|Page
DAFTAR ISI
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebudayaan merupakan segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia, sebagai
keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar serta
keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. Artinya manusia itu sendiri yang menciptakan
kebudayaan sejak zaman dahulu hingga sekarang.
Istilah Islam merupakan kata turunan (jadian) yang berarti ketundukan, keta’atan,
kepatuhan (kepada kehendak Allah). Istilah Islam berasal dari kata aslama-yuslimu-islaam
artinya patuh atau menerima dan memeluk Islam; kata dasarnya adalah salima yang berarti
selamat dan sejahtera. Dari kata itu terbentuk kata mashdar salaamat. Dari uraian tersebut
dapatlah disebutkan, bahwa arti yang dikandung dalam kata Islam adalah kedamaian,
kesejahteraan, keselamatan, penyerahan diri, keta’atan, dan kepatuhan. Islam sendiri memiliki
karakteristik yang khas dibandingkan dengan agama-agama sebelumnya maupun agama-
agama yang akan datang. Dakwah islam terjadi dalam proses yang panjang dan rumit karena
terjadi asimilasi kebudayaan setempat dengan nilai-nilai islam yang kemudian menghasilkan
suatu kebudayaan yang disebut “Kebudayaan Islam”
Seperti hal nya di Indonesia, Kebudayaan dijadikan sebagai sarana atau perantara dalam
menyebarkan agama Islam oleh Wali Sanga. Melalui perbedaan kebudayaan disetiap daerah
dapat disulap oleh para wali Allah sebagai perantara dakwah Islam di masa itu. Kebudayaan
yang seperti apa sih, yang dapat digunakan sebagai perantara dakwah Islam? Kebudayaan yang
dapat digunakan untuk perantara dakwah Islam adalah kebudayaan yang tampil sebagai
perantara yang akan dipelihara secara terus-menerus oleh para pembentuknya dan generasi
selanjutnya. Melalui kebudayaan yang berkembang di masyarakat menjadikan penyebaran
agama Islam pada masa itu semakin mudah, karena masyarakat lebih mudah menerima dan
mencerna arti dari ajaran agama Islam.
Untuk mengetahui perkembangan kebudayaan Islam menjadi sebuah peradaban maka
kami akan membahasnya secara ringkas di makalah ini.
3|Page
B. RUMUSAN MASALAH
• Apa makna Islam dalam konteks kebudayaan?
• Bagaimana konsep kebudayaan dalam Islam?
• Apa saja prinsip-prinsip kebudayaan Islam?
• Bagaimana hubungan antara Islam dan kebudayaan dalam konteks Sejarah dan
perkembangan Masyarakat muslim?
• Bagaimana kontribusi Islam terhadap kebudayaan dunia?
C. Tujuan
• Menganalisa konsep dan makna Islam dalam bentuk kebudayaan.
• Menelusuri Sejarah hubungan Islam dengan kebudayaan dalam berbagai aspek
kehidupan.
• Mengidentifikasi manfaat dan dampak dari interaksi antara islam dan kebudayaan.
D. Manfaat
• Memahami peran Islam dalam membentuk identitas kebudayan suatu Masyarakat.
• Meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai dan norma kebudayaan Islam yang
tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyadari pentingnya dialog antarbudaya dalam konteks globalisasi untuk
memperkaya keberagaman budaya.
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
5|Page
Dalam perkembangannya kebudayaan perlu dibimbing olch wahyu dan aturan-aturan
yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu hewani dan
setan, sehingga akan merugikan dirinya sendiri. Di sini agama berfungsi untuk membimbing
manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang
beradab atau peradaban Islami.
Oleh karena itu, misi kerasulan Nabi Muhammad SAW sebagaimana dalam sabdanya:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak". Artinya Nabi Muhammad SAW,
mempunyai tugas pokok untuk membimbing manusia agar mengembangkan. kebudayaan
sesuai dengan petunjuk Allah.
Awal tugas kerasulan sebagai Nabi adalah dengan meletakkan dasar-dasar kebudayaan
Islam yang kemudian berkembang menjadi peradaban Islam. Ketika dakwah Islam keluar dan
Jazirah Arab. kemudian tersebar ke seluruh dunia, maka terjadilah suatu proses yang panjang
dan rumit, yaitu asimilasi budaya setempat dengan nilai-nilai Islam itu sendiri, kemudian
menghasilkan kebudayaan Islam, kemudian berkembang menjadi suatu peradaban yang diakui
kebenarannya secara universal.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda- tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal."
2. Memotivasi untuk Menuntut dan Meningkatkan Ilmu
Kebudayaan muncul sebagai pengembangan dan pemenuhan kebutuhan manusia.
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang semakin meningkat tentunya dibutuhkan ilmu
yang semakin berkembang pula. Suatu kebudayaan juga dapat menjadi suatu sumber ilmu yang
dapat memberi berkah dan ilmu yang bermanfaat bagi orang-orang yang melaksanakannya.
6|Page
Karena Allah akan mengangkat derajat mereka yang telah memuliakan dan memiliki ilmu di
akhirat, pada tempat yang khusus sesuai dengan kemuliaan dan ketinggian derajatnya.
Pada hakikatnya ilmu merupakan unsur dari kebudayaan, antara ilmu dan kebudayaan
mempunyai hubungan timbal balik. Perkembangan ilmu tergantung pada perkembangan
kebudayaan, sedangkan perkembangan ilmu dapat memberikan pengaruh pada kebudayaan.
Firman Allah dalam QS. Al-Mujadalah: 11
“dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran. penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya. (al-isra 36)”
Hikmah dari ayat ini adalah memberikan batasan-batasan hukuman, janganlah kita
mengikuti perkataan dan perbuatan yang tidak kita ketahui ilmunya. Haram berkata atau
berbuat tanpa didasari oleh ilmu, karena dapat menyebabkan kerusakan. Dan Allah akan
menanyakan seluruh anggota badan dan meminta persaksiannya pada hari Kiamat.
7|Page
4. Tidak Mengakibatkan Kerusakan
Dilihat dari prinsip tersebut dapat dinyatakan bahwa suatu kebudayaan harus dilaksankan
tanpa menganggu kehidupan (ekosistem) sekitar. Kebudayaan Islam tentunya tidak
mengajarkan manusia untuk berbuat yang dapat menyebabkan kerusakan baik pada diri sendiri,
orang lain ataupun makhluk lain. Terlebih lagi, suatu kebudayaan juga harus turut serta dalam
upaya dalam pelestarian alam di muka bumi ini. Sehingga, melalui suatu kebudayaan manusia
tetap dapat menjaga kelestarian bumi ini tanpa harus merusaknya.
Manusia berhak memanfaatkan semua yang diciptakan Allah SWT selama untuk
kemaslahan umat-Nya. Tetapi manusia juga mempunyai kewajiban untuk memelihara bumi
dan isinya. Itu sebabnya manusia tidak diperkenankan melakukan kerusakan di muka bumi ini.
Allah SWT telah berfirman:
Surat Al-Qasas Ayat 77
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamı (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan junganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan”
8|Page
Dengan demikian, hubungan antara Islam dan kebudayaan dalam konteks sejarah dan
perkembangan masyarakat Muslim adalah saling mempengaruhi dan membentuk satu sama
lain, menciptakan identitas budaya yang kaya dan kompleks.
E. Kontribusi Islam Terhadap Kebudayaan Dunia
Islam telah memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kebudayaan dunia. Berikut adalah
beberapa contoh kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia:
1. Ilmu Pengetahuan: Islam mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia.
Misalnya, Al-Farabi dan Al-Khwarizmi, dua dari banyak ilmuwan Islam, membuat
karya-karya yang berpengaruh dalam astronomi dan matematika.
2. Seni: Islam juga mempengaruhi perkembangan seni di dunia. Contohnya, pada masa
kejayaan Islam di Spanyol, Islam memberikan pengaruh besar kepada dunia Barat
dalam kemajuan ilmu pengetahuan.
3. Akidah: Islam menyebarkan akidah yang mengajarkan menyembah hanya kepada
Tuhan Yang Maha Esa, yang mempengaruhi perkembangan akidah di banyak bangsa.
4. Ekonomi: Islam mempengaruhi perkembangan ekonomi di dunia. Contohnya, pada
masa kejayaan Islam di Spanyol, Islam mempengaruhi ekonomi dunia Barat dengan
karya-karya ilmuwan Islam seperti Al-Farabi dan Al-Khwarizmi.
5. Politik: Islam mempengaruhi perkembangan politik di dunia. Contohnya, pada masa
kejayaan Islam di Spanyol, Islam mempengaruhi sistem kenegaraan di dunia Barat.
6. Hukum: Islam mempengaruhi perkembangan hukum di dunia. Contohnya, pada masa
kejayaan Islam di Spanyol, Islam mempengaruhi perkembangan hukum di dunia Barat.
7. Pendidikan: Islam mempengaruhi perkembangan pendidikan di dunia. Contohnya, pada
masa kejayaan Islam di Spanyol, Islam mempengaruhi pendidikan di dunia Barat.
8. Sains dan Teknologi: Islam mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi di dunia.
Contohnya, pada masa kejayaan Islam di Spanyol, Islam mempengaruhi perkembangan
sains dan teknologi di dunia Barat.
Secara sosiologis, Islam memiliki keterbukaan untuk menyapa peradaban lain, yang
menghasilkan khazanah keilmuan dan kebudayaan yang melimpah. Islam juga mempengaruhi
perkembangan peradaban dunia dengan pembicaraan tentang universalisme Islam dan
kosmopolitanisme Islam.
9|Page
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang Islam dan Kebudayaan, maka dapat disimpulkan Pertama,
Agama (Islam) bersumberkan wahyu dan memiliki norma-norma sendiri. Karena bersifat
normatif, maka cenderung menjadi permanen. Sedangkan budaya adalah buatan manusia.
Oleh sebab itu ia berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan cenderung untuk
selalu berubah. Sehingga budaya Islam adalah budaya yang berdasar pada nilai-nilai Islam
yaitu al-Qur’an dan Hadis. Kedua, dalam perkembangannya, Kebudayaan Islam banyak
dipengaruhi oleh kebudayaan lokal disekitar semenanjung Arab yang telah lebih dulu
berkembang, sehingga budaya Islam sendiri banyak beralkulturasi dengan budaya-budaya
lokal tersebut. Namun perkembangan kebudayaan menurut Islam bukanlah value free
(bebas nilai), tetapi justru value bound (terikat nilai).
10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Nafis, V., Romli, M. J., Irvan, M., Azzam, K., Amalia, A., Kartika, E., ... & Ahmad, K. (1997).
Sejarah Kebudayaan Islam.
Takari, M. (2018). Konsep Kebudayaan dalam Islam. Universitas Sumatera Utara: Fakultas
Ilmu Budaya.
11 | P a g e