Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt., karena berkat rahmat dan
hidayah – Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Sejarah Kebudayaan Islam.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata mata pelajaran Seni
Budaya. Maka makalah ini dirancang untuk menambah pengetahuan dan pemahaman
pembaca
Dalam membuat makalah ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan,
bimbingan dan dorongan,. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimaksih kapada pihak–pihak yang telah
membantu.
Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun, penulis harapkan. Namun penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi
pembaca.

Balam, April 2021


Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... 1
Daftar Isi........................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 4
1.3 Tujuan................................................................................................ 4
1.4 Manfaat penulisan.............................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kebudayaan Islam.............................................................................. 5
2.2 Nilai-nilai islam dalam budaya Indonesia.......................................... 6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................ 8
3.2 Saran.................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Muhammad telah meninggalkan warisan rohani yang agung, yang telah menaungi
dunia dan memberi arah kepada kebudayaan dunia selama dalam beberapa yang lalu. ia
akan terus demikian sampai Tuhan menyempurnakan cahayaNya ke seluruh dunia.Warisan
yang telah memberi pengaruh besar pada masa lampau itu. Dan akan demikian, bahkan
lebih lagi pada masa yang akan datang,ialah karena ia telah membawa agama yang benar
dan meletakkan dasar kebudayaan satu-satunya yang akan menjamin kebahagiaan dunia
ini. Agama dan kebudayaan yang telah dibawa muhammad kepada umat manusia melalu
wahyu Tuhan itu,sudah begitu berpadu sehingga tidak dapat lagi terpisahkan.

Kalau pun kebudayaan islam ini didasarkan kepada metode-metode ilmu


pengetahuaan dan kemampuan rasio,hal ini sama seperti yang menjadi pegangan
kebudayaan barat masa kita sekarang namun hubungan antara ketentuan-ketentuan agama
dengan dasar kebudayaan itu erat sekali.Kebudayaan islam berbeda sekali dengan
kebudayaan barat yang sekarang menguasai dunia.perbedaan kebudayaan ini,antara yang
satu dengan yang lain sebenarnya prinsip sekali,yang sampai menyebabkan dasar
keduanya itu satu sama lain saling bertolak belakang.

Sistem ekonomi dasar kebudayaan barat. Sebagai akibatnya,di Barat timbul pula
aliran-aliran yang hendak membuat segala yang ada dimuka bumi ini tunduk kepada
kehidupan dunia ekonomi. Begitu juga tidak sedikit orang yang ingin menempatkan
sejarah umat manusia dari segi agamanya, seni, filsafat, cara berfikir dan pengetahuaannya
dengan ukuran ekonomi.Pikiran ini tidak terbatas hanya pada sejarah dan
penulisannya,bahkan beberarapa filsafat Barat telah pula membuat pola-pola atas dasar
kemanfaatan materi ini semata-mata.Sungguh pun aliran-aliran demikian ini dalam
pemikirannya sudah begitu tinggi dengan daya ciptanya yang besar sekali,namun
perkembangan pikiran di Barat itu telah membatasinya pada batas-batas keuntungan
materi.

Sebaliknya mengenai masalah rohani dalam pandangan kebudayaan Barat ini


adalah masalah pribadi semata,orang tidak perlu memberikan perhatian bersama untuk
itu.Oleh karenanya membiarkan masalah kepercayaan ini secara bebas di Barat merupakan
suatu hal yang diagungkan.

3
Kisah kebudayaan Barat mencari kebahagiaan umat manusia,kebudayaan yang
hendak menjadikan kehidupan ekonomi itu dengan tidak menganggap penting arti
kepercayaan dalam kehidupan umum,dalam merambah jalan untuk umat manusia
mencapai kebahagiaan seperti yang dicita-citakannya itu,menurut saya tidak akan
mencapai tujuan. Bahkan tanggapan hidup yang demikian ini sudah sepatutnya bila akan
menjerumuskan umat manusia ke dalam penderitaan berat seperti yang di alami pada abad-
abad belakangan ini.

Sebaliknya paham sosialisme yang berpendapat bahwa perjuangan kelas yang


harus disudahi dengan kekuasaan berada di tangan kaum buruh,merupakan salah satu
keharusan alam.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1 Apa pengertian kebudayaan?
2 Apa kebudayaan islam itu?
3 Bagaimana perkembangan islam saat ini?

1.3 TUJUAN

Setelah mendiskusikan tema ini, kita dapat memperoleh beberapa tujuan sebagai
berikut:

1 Dapat mengetahui pengertian kebudayaan


2 Dapat mengetahui sejarah terbentuknya kebudayaan islam
3 Dapat membedakan kebudayaan lokal dengan kebudayaan islam
4 Dapat mengambil keputusan mengenai kebudayaan yang dapat kita laksanakan
dalam kehidupan sehari-hari

1.4 MANFAAT

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:

Dapat mengetahui pengertian kebudayaan kemudian memberitahukan informasi kepada


orang lain.

Dapat mengetahui sejarah terbentuknya kebudayaan islam pada masa kejayaan islam.

Dapat membedakan kebudayaan lokal dengan kebudayaan islam.

Dapat mengambil keputusan mengenai kebudayaan yang dapat kita laksanakan dalam
kehidupan sehari-hari

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KEBUDAYAAN ISLAM

Secara garis besar,defenisi kebudayaan islam dikelompokkan kedalam enam


kelompok sesuai dengan tinjauan dan sudut pandang masing-masing membuat defenisi.
Kelompok pertama menggunakan pendekatan deskriptif dengan menekankan pada
sejumlah isi yang terkandung didalamnya seperti definisi yang dipakai oleh tailor bahwa
kebudayaan itu adalah keseluruhan yang amat kompleks meliputi ilmu pengetahuaan,
kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat dan berbagai kemampuan serta kebiasaan
yang diterima manusia sebagai anggota masyarakat.

Kelompok kedua menggunakan pendekatan historis dengan menekankan pada


warisan sosial dan tradisi kebudayaan seperti definisi yang dipakai oleh Park dan Burgess
yang menyatakan bahwa kebudayaan suatu masyarakat adalah sejumlah totalitas dan
organisasi dan warisan sosial yang diterima sebagai sesuatu yang bermakna yang
dipengaruhi oleh watak dan sejarah hidup suatu bangsa. Dari berbagai tujuan dan sudut
pandangan tentang definisi kebudayaan, menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan
sesuatu persoalan yang sangat luas.

Alquran memandang kebudayaan itu merupakan suatu proses, dan meletakkan


kebudayaan sebagai eksistensi hidup manusia.Kebudayaan merupakan suatu totalitas
kegiatan manusia yang meliputi kegiatan akal hati dan tubuh yang menyatu dalam suatu
perbuatan. Jadi secara umum kebudayaan islam adalah hasil akal, budi, cipta rasa, karsa,
dan karya manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid.islam sangat menghargai akal
manusia untuk berkiprah dan berkembang.

Kebudayaan ialah gabungan antara tenaga fikiran dengan tenaga fikiran dengan
tenaga lahir manusia ataupun hasil daripada gabungan tenaga batin dan tenaga lahir
manusia. Apa yang difikirkannya itu dilahirkan dalam bentuk sikap, maka hasil daripada
gabungan inilah yang dikatakan kebudayaan. Jadi kalau begitu, seluruh kemajuan baik
yang lahir ataupun yang batin walau dibidang apapun dianggap kebudayaan.Sebab hasil
daripada daya pemikiran dan daya usaha tenaga lahir manusia akan tercetuslah soal-soal
politik, pendidikan, ekonomi,seni, pembangunan dan kemajuan-kemajuan lainnya.

Agama islam adalah wahyu dari Allah SWT yang disampaikan kepada Rasulullah
SAW yang mengandung peraturan-peraturan untuk jadi panduan hidup manusia agar
selamat dunia dan akhirat.Agama islam bukanlah kebudayaan,sebab ia bukan hasil
daripada tenaga fikiran dan tenaga lahir manusia.Tetapi islam mendorong berkebudayaan
dalam berfikir, berekonomi, berpolitik, bergaul, bermasyarakat, berpendidikan, menyusun

5
rumah tangga dan lain lain.jadi, sekali lagi dikatakan, agama islam itu bukan kebudayaan,
tapi mendorong manusia berkebudayaan.

Seperti sudah kita lihat, keluhuran hidup Muhammad adalah hidup manusia yang
sudah begitu tinggi sejauh yang pernah dicapai oleh umat manusia.Hidup yang penuh
dengan teladan yang luhur dan indah bagi setiap insan yang sudah mendapat bimbingan
hati nurani, yang hendak berusaha mencapai kodrat manusia yang lebih sempurna dengan
jalan iman dan perbuatan yang baik.

Demikian juga sesudah masa kerasulannya, hidupnya penuh pengorbanan, untuk


allah, untuk kebenaran, dan untuk itu pula allah telah mengutusnya. Suatu pengorbanan
yang sudah berkali kali menghadapkan nyawanya kepada maut. Tetapi, bujukan
masyarakatnya sendiri pun yang dalam gengsi dan keturunan ia sederajat dengan mereka
yang baik dengan harta, kedudukan atau dengan godaan-godaan lain,mereka tidak dapat
merintanginya.

Kehidupan insani yang begitu luhur dan cemerlan itu belum ada dalam kehidupan
manusia lain yang pernah mencapainya, keluhuran yang sudah meliputi segala segi
kehidupan apalagi yang kita lihat suatu kehidupan manusia yang sudah bersatu dengan
kehidupan alam semesta sejak dunia ini berkembang sampai akhir zaman, berhubungan
dengan pencipta alam dengan segala karunia dan pengamppunannya. Kalau tidak karena
adanya kesunggguhan dan kejujuran Muhammad menyampaikan risalah Tuhan, niscaya
kehidupan yang kita lihat ini lambat laun akan menghilangkan apa yang telah diajarkannya
itu.

Pada masa awal perkembangan islam, sistem pendidikan dan pemikiran yang
sistematis belu terselenggara karena ajaran islam tidak diturunkan sekaligus. Namun
demikian isyarat al quran sudah cukup jelas meletakkan pondasi yang kokoh terhadap
pengembangan ilmu dan pemikiran.

Dalam menggunakan teori yang dikembangkan oleh Harun nasution, dilihat dari
segi perkembangannya, sejarah intelektual islam dapat dikelompokkan kedalam kedalam
tiga masa yaitu masa klasik antara tahun 650-1250M. Masa pertengahan, tahun 1250-
1800M.Dan masa modern yaitu sejak tahun 1800 sampai sekarang.

2.2 NILAI-NILAI ISLAM DALAM BUDAYA INDONESIA

Di zaman modern, semangat dan pemahaman sebahagian generasi muda ummat


islam khususnya mahasiswa PTU dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran islam.
Mereka berpandangan bahwa islam yang benar adalah segala sesuatu yang ditampilkan

6
oleh nabi Muhammad SAW, secara utuh termasuk nilai-nilai budaya arabnya. Kita tahu
islam itu dari beliau, dan yang mengingkari kerasulannya adalah kafir. Nabi Muhammad
SAW, adalah seorang rasul allah dan harus di ingat bahwa beliau adalah orang arab.Dalam
kajian budaya sudah tentu apa yang ditampilkan dalam perilaku kehidupannya terdapat
nilai-nilai budaya lokal. Sedangkan nilai-nilai islam itu bersifat universal.

Dalam perkembangan dakwah islam di indonesia, para penyiar agama


mendakwakan ajaran islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan oleh para wali
di tanah jawa. Karena kehebatan para Wali Allah dalam mengemas ajaran islam dengan
bahasa budaya setempat, sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai islam telah
masuk dan menjadi tradisi dalam kehidupan sehari-hari mereka.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kata agama dan kebudayaan merupakan dua kata yang seringkali bertumpang
tindih, sehingga mengaburkan pemahaman kita terhadap keduanya. Banyak pandangan
yang menyatakan agama merupakan bagian dari kebudayaan, tetapi tak sedikit pula yang
menyatakan kebudayaan merupakan hasil dari agama. Hal ini seringkali membingungkan
ketika kita harus meletakkan agama (islam) dalam konteks kehidupan kita sehari-hari.

3.2 SARAN

Dengan pemahaman di atas, kita dapat memulai untuk meletakkan islam dalam
kehidupan keseharian kita. Kita pun dapat membangun kebudayaan islam dengan landasan
konsep yang berasal dari islam pula.

8
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Pendidikan Agama Islam, 2009, Pendidikan Agama Islam, Makassar: UNM.

Anda mungkin juga menyukai