Anda di halaman 1dari 13

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA

MANUSIA DAN PERADABAN

Oleh

KETUT BAGUS ARIASA PUTRA


NIM : 20310001

PUTU GITA PRATIWI KURNIA ARTA


NIM : 20310002

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

IKIP SARASWATI TABANAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya, penulis
memperoleh kekuatan dan kesabaran sehingga mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manusia sebagai Mahluk Budaya, Manusia dan Peradaban”. Makalah ini disusun dalam
rangka memahami materi kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD).
Dalam pembuatan makalah ini, tentunya banyak hambatan dan rintangan yang penulis
alami. Namun hambatan dan rintangan itu dapat diatasi berkat semangat, motivasi dan
dukungan dari guru pembimbing, teman-teman, dan berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. I Wayan Gata, S.Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyusun makalah ini.
Semoga amal dan dharma yang penulis sebutkan di atas mendapat imbalan yang baik
dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal
tersebut dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Demikianlah kata
pengantar ini penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.

Tabanan, 8 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Budaya dan Kebudayaan ................................................................ 3

2.2 Fungsi Akal dan Budi Manusia ........................................................................ 4

2.3 Manusia sebagai Pencipta Kebudayaan ............................................................ 4

2.4 Pengertian Adab dan Peradaban ....................................................................... 5

2.5 Manusia sebagai Mahluk Beradab dan Masyarakat Beradab ........................... 6

2.6 Tahap- tahap Peradaban Manusia ..................................................................... 7

2.7 Wujud- wujud Peradaban .................................................................................. 7

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 9

3.2 Saran ................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada hakekatnya manusia telah diberi anugrah oleh Tuhan berupa akal dan nafsu, akal
dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk menciptakan sesuatu yang dapat
mewujudkan cita-cita atau penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut
manusia telah menciptakan sains, teknologi dan seni sebagai salah satu sarana sehingga
sejak saat itu kehidupan manusia mulai berubah. Selain itu sains, teknologi, dan seni juga
telah mempengaruhi peradapan manusia dalam kehidupannya terutama dalam bidang
budaya. Seiring dengan perkembangan teknologi dan seni diharapkan dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap bidang-bidang lain, khususnya budaya yang menjadi
kebanggaan bangsa Indonesia. Pemanfaatan kemajuan teknologi, dan seni secara baik
haruslah diterapkan, sehingga dapat menjaga kelestarian budaya bangsa. Manusia tidak
dapat lepas dari kebudayaan, karena kebudayaan merupakan cara beradaptasi manusia
dengan lingkungannya yang merupakan warisan sosial. Dan kebudayaan itu sendiri bagi
manusia berguna untuk mengatur hubungan antar manusia dan sebagai wadah masyarakat
menuju taraf hidup tertentu yang lebih baik, manusiawi, dan berperi kemanusiaan.

Disamping itu juga manusia memiliki jasmani dan rohani. Jasmani untuk melakukan
sesuatu yang sesuai dengan fungsinya serta tidak menyimpang dari norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Rohani yang akan menuntun manusia menemukan kebenaran
berupa kepercayaan atau agama untuk melaksanakan setiap kewajiban dalam bentuk
peribadahan. Peradaban tidak akan lepas dari peran manusia sebagai pencipta dan
pelaksana peradaban itu sendiri. Peradaban muncul karena adanya faktor-faktor
pemikiran manusia. Kebutuhan manusia yang semakin kompleks pun menjadi salah satu
penyebab perkembangan peradaban. Peradaban merupakan tahap tertentu dari
kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mecapai kemajuan tertentu yang
dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju. Kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi peradaban sebuah bangsa dan menjadi
bangsa itu dianggap lebih maju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya. Peradaban akan
berkembang seiring perkembangan pemikiran manusia saat itu. Adapun masyarakat

1
beradab adalah masyarakat yang sopan santun dan memiliki kebaikan budi pekerti.
Kenyamanan, ketenangan, ketentraman dan kedamaian menjadi makna hakiki adanya
manusia yang beradab.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, muncul beberapa rumusan
masalah yang menarik untuk dikaji :
1.2.1 Apa pengertian dari Budaya dan Kebudayaan ?
1.2.2 Bagaimana fungsi Akal dan Budi Manusia ?
1.2.3 Bagaimana manusia sebagai Pencipta Kebudayaan ?
1.2.4 Apa pengertian Adab dan Peradaban ?
1.2.5 Mengapa manusia disebut sebagai Mahluk Beradab dan Masyarakat Beradab ?
1.2.6 Apa saja tahap- tahap Peradaban Manusia ?
1.2.7 Apa saja wujud- wujud Peradaban ?

1.3 Tujuan penulisan


Dari rumusan masalah yang muncul diatas dapat diketahui bahwa tujuan penulisan
makalah ini adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Budaya dan Kebudayaan.
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi Akal dan Budi Manusia.
1.3.3 Untuk mengetahui manusia sebagai Pencipta Kebudayaan.
1.3.4 Untuk mengetahui pengertian Adab dan Peradaban.
1.3.5 Untuk mengetahui manusia sebagai Mahluk Beradab dan Masyarakat
Beradab.
1.3.6 Untuk mengetahui tahap- tahap Peradaban Manusia.
1.3.7 Untuk mengetahui wujud- wujud Perdaban.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Budaya dan Kebudayaan

Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa,
dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan,
yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang
berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan
dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari
kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan
tanah (bertani). Kebudayaan berasal dari kata Sansekerta “BUDDHAYAH “ yang
merupakan bentuk jamak dari kata “BUDDHI” yang berarti budi atau akal. Dengan
demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budhi
atau akal Culture, merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan,
berasal dari kata latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan (Mengolah tanah
atau bertani). Dari asal arti tersebut yaitu “colere” kemudian “culture” diartikan sebagai
segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam. Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis.

Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya


dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-
budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Menurut R. Linton
“kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur
pembentukannya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu”. Menurut
Prof Dr. Koentjaraningrat: “Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan

3
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan cara belajar”. Menurut E.B. Taylor berpendapat bahwa budaya adalah
Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan,
hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia
sebagai anggota masyarakat. Dari pendapat-pendapat diatas tampak jelas yang
menghubungkan antara pendidikan dan kebudayaan. Dimana budaya lahir melalui proses
belajar yang merupakan kegiatan inti dalam dunia pendidikan. Jadi budaya merupakan
sesuatu yang setiap orang mengambil bagian, dengan kata lain manusia dan kebudayaan
tidak dapat dipisahkan.

2.2 Fungsi Akal dan Budi Manusia

Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai koadrat alami yang dimiliki manusia.
Berpikir adalah perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi
kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
fungsi akal adalah untuk berfikir. Kemampuan berfikir manusia mempunyai fungsi
mengingat kembali apa yang telah diketahui sebagai tugas dasarnya untuk memecahkan
masalah dan akhirnya membentuk tingkah laku. Budi adalah akal yang merupakan unsur
rohani dalam kebudayaan. Budi diartikan sebagai batin manusia, panduan akal dan
perasaan yang dapat menimbang baik buruk segala sesuatu. Dengan akal budilah
manusia dapat meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tertinggi di bumi
ini. Karena hanya manusiala makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai akal budi untuk
berpikir dalam segala tindakan yang akan di lakukannya. Apabila manusia tidak
menggunakan akal budinya dalam kehidupannya sehari-hari atau bahkan melanggar
norma manusia tersebut dapat dikatakanan seperti hewan, karena hewan tidak memiliki
akal budi. Jadi jelas bahwa fungsi akal dan budi manusia adalah menunjukkan martabat
manusia dan kemanusiaan sebagai pemegang amanah makhluk tertinggi di dunia ini.

2.3 Manusia sebagai Pencipta Kebudayaan

Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan
segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh Tuhan dengan dibekali
oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini. Manusia memiliki
kemampuan yaitu :

4
a. Akal, intelegensi dan intuisi
Dengan akal manusia mampu berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya
sendiri maupun orang lain. Dengan kadar intelegensi yang dimiliki, manusia
memiliki kemampuan belajar sehingga menjadi cerdas, memiliki teknologi dan
pengetahuan. Intuisi adalah bentuk pikiran yang samar, semacam bisikan hati.
Intuisi sering setengah disadari, tanpa diikuti proses berpikir cermat sebelumnya,
namun bisa menuntun pada suatu keyakinan.
b. Perasaan dan emosi perasaan
Perasaan adalah kemampuan psikis yang dimiliki seseorang, baik yang berasal
dari rangsangan dalam dirinya maupun berasal dari luar dirinya. Perasaan
berhubungan dengan aspek kejiwaan atau hati manusia. Hati adalah tempat
perasaan manusia itu timbul. emosi adalah gerak rasa. Emosi sering berbentuk
perasaan yang kuat yang dapat menguasai seseorang tapi tidak berlangsung lama.
c. Kemauan
Kemauan adalah keinginan atau kehendak untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu. Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan
hidup tertentu yang dikendalikan oleh akal budi.
d. Fantasi
Fantasi adalah paduan unsur pemikiran dan perasaan yang ada pada manusia
untuk menciptakan kreasi baru yang dapat dinikmati. Kemampuan mencipta
selalu ada hubungannya dengan kemampuan seseorang berfantasi.
e. Perilaku
Perilaku adalah tabiat atau kepribadian. Perilaku adalah merupakan jati diri
seseorang yang berasal dari lahir sebagai faktor keturunan. Faktor lingkungan lah
yang kemudian mewarnai kepribadian seseorang.

2.4 Pengertian Adab dan Peradaban

Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada


hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan.
Kemampuan rasa manusia melalui alat- alat indranya menghasilkan beragam barang seni
dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia menghendaki kesempurnaan
hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup

5
manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Koentjaraningrat (1990) berusaha memberikan
penjelasan sebagai berikut. Istilah kebudayaan ada pula istilah peradaban. Hal ini adalah
sama dengan istilah dalam bahasa Inggris civilization yang biasanya dipakai untuk
menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang harus maju dan indah. Sementara
bagi Paulo Freire, kebudayaan merepresentasikan pengalaman hidup, hasil karya
manusia dalam bentuk kehidupan yang ditempa dalam hubungan sosial yang tidak adil,
yakni kelompok-kelompok yang berbeda sudah terbentuk dengan sendirinya selama
kurun waktu tertentu. Kebudayaan berasal dari kata culture, istilah peradaban sering
dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan
kebudayaan. Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang
telah mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang telah maju. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan
mempengaruhi peradaban sebuah bangsa dan menjadi bangsa itu dianggap lebih muju
dari bangsa-bangsa lain pada zamannya. Selah satu ciri yang penting dalam definisi
peradaban adalah berbudaya. Yang dalam bahasa ingris disebut Cultured. Orang yang
cultured adalah yang juga lettered dalam hal ini tidak sekedar hanya bisa membaca dan
menulis hal yang sederhana.

2.5 Manusia sebagai Mahluk Beradab dan Masyarakat Beradab

Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya
fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan merupakan keseluruhan
dari budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Adab artinya sopan. Manusia sebagai
makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan,
berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manusia.
Kenyamanan, ketentraman, kedamaian dan ketenangan menjadi bukti adanya keberadaan
manusia beradab. Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara,
cipta, rasa, dan karsa. Kaelan (2002) menyatakan manusia yang beradab adalah manusia
yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia. Manusia adalah makhluk
beradab karena, manusia dianugerahi harkat martabat dan potensi yang tinggi yang
mengangkat derajatnya menjadi lebih tinggi dibanding dengan makhluk lain. Konsep
masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata society civilis istilah
masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau
masyarakat madani. Pada mulanya, civil society berasal dari dunia barat adalah Datao

6
Answer Ibrahim (mantan wakil perdana mentri Malaysia) yang pertama kali
memperkenalkan istilah masyarakat madani sebagaia istilah lain dari civil society.
Nurcholish Madjid juga mengindonesiakan civil society (inggris) dengan masyarakat
madani. Nurcholis Majid menyebut masyarakat madani sebagai masyarakat yang
beradaban memiliki ciri-ciri, antara lain egalitarianisme, menghargai prestasi,
keterbukaan, penegakan hukum dan keadilan. Muhamad A.S. Hikam (1990) didalam
bukunya demokrasi dan civil society memberikan defenisi civil society sebagai wilayah
kehidupan social yang terorganisasi dan bercirikan antaralain bersukarelaan (Voluntari),
keswasembedaan (self generating), keswadayaan (self sporting), kemandirian yang tinggi
berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma atau nilai hukum yang diikuti
oleh warganya.

2.6 Tahap- tahap Peradaban Manusia


a. Tahap mistis adalah tahap cara berpikir manusia yang masih terkungkung oleh
kekuatankekuatan alam di sekitarnya. Contohnya adalah cara berfikir dalam
masyarakat tradisional.
b. Tahap ontologis adalah tahap cara berpikir manusia yang mulai mempertanyakan
asal muasal, kaualitas dan tidak lagi terkungkung oleh alam sekitar. Contohnya
terdapat dalam kehidupan masyarakat modern.
c. Tahap fungsional adalah tahap cara berpikir manusia yang sudah menempatkan
konsep manfaat dan kegunaan dalam melihat segala hal yang terjadi di muka bumi
dan tidak lagi terpengaruh oleh kekuatan alam di luar dirinya. Contohnya adalah
dalam kehidupan masyarakat yang benar-benar sudah menjadi madani.

2.7 Wujud- wujud Peradaban


a. Etika
Menurut Bertens, etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani ethos yang
berarti watak kesusialaan atau adat. Istilah lain yang identik dengan etika adalah
susila (Sanskerta), yang lebih merujuk pada dasar, prinsip, aturan hidup atau sila
yang lebih baik; dan akhlak (Adab), berarti sifat yang terpuji. Dengan demikian etika
berarti ilmu akhlak.
b. Moral

7
adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok masyarakat dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan moralitas
suatu perbuatan berarti segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.
c. Norma
Menurut Achmad Charis Zubair, norma berarti ukuran, garis pengarah, aturan, atau
kaidah bagi pertimbangan dan penilaian. Nilai yang menjadi milik bersama dalam
suatu masyarakat dan telah tertanam dengan emosi yang mendalam akan menjadi
norma yang disepakati bersama.
d. Nilai
merupakan salah satu dasar yang dipakai oleh manusia untuk melakukan atau tidak
melakukan suatu tindakan. Nilai adalah kata benda abstrak yang artinya
keberhargaan atau kebaikan.
e. Estetika
setiap manusia secara naluri selalu mencari apa yang dinamakan estetis. Pada
hakikatnya, keindahan adalah sejalan dengan kehidupan manusia itu sendiri.
Artinya, disadari atau tidak, estetika dapatlah dipandang sebagai bagian dari tujuan
hidup manusia.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Akal adalah
kemampuan pikir manusia sebagai koadrat alami yang dimiliki manusia. Dengan akal
budilah manusia dapat meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
tertinggi di bumi ini. Manusia di ciptakan oleh Tuhan dengan dibekali oleh akal
pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini. Manusia memiliki
kemampuan yaitu : Akal, intelegensi dan intuisi, Perasaan dan emosi perasaan,
Kemauan, Fantasi dan Perilaku.
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Peradaban merupakan
tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mecapai kemajuan
tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah
maju. Manusia adalah makhluk beradab karena, manusia dianugerahi harkat, martabat
dan potensi yang tinggi yang mengangkat derajatnya menjadi lebih tinggi dibanding
dengan makhluk lain. Tahap- tahapan peradaban manusia yaitu tahap mistis, tahap
ontologis, tahap fungsional. Adapun wujud- wujud peradaban yaitu nilai, moral,
norma, etika dan estetika.

3.2 Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

https://fatkhan.web.id/isbd-pengertian-manusia-sebagai-mahkluk-budaya/ diakses 1/10/21

http://stikeswh.ac.id/tem/files/isbd.pdf diakses 1/10/21

https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/10445/1/12-ILMU%20SOSIAL%20DAN
%20BUDAYA%20DASAR.pdf diakses 2/10/21

https://repository.usm.ac.id/files/bookusm/A022/20171128030207-Ilmu-Sosial-Budaya-
Dasar-(ISBD).pdf diakses 2/10/21

10

Anda mungkin juga menyukai