S
N
OLEH:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat serta
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “Manusia dan
Peradaban” ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terimah kasih kepada Ibu Dra. Trisni Andayani, M.Si.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dan pihak-pihak
yang telah mendukung kami dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini membahas tentang manusia dan peradaban, modernisasi dan
globalisasi, konsep peradaban, evolusi budaya dan tahapan-tahapan peradaban, wujud
peradaban serta peradaban dan problematikanya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dan ikut membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT
senantiasa melindungi segala usaha kita.
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................iii
1. Latar belakang......................................................................................................iii
2. Rumusan masalah.................................................................................................iii
3. Tujuan...................................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................1
A. Hakikat Perabadan Manusia..................................................................................1
B. Manusia Sebagai Mahkluk Beradab dan Masyarakat Adab..................................2
C. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya...........5
D. Dinamika Peradaban Global..................................................................................9
E. Permasalahan Peradaban Pada Kehidupan Manusia...........................................10
F. Pengertian Manusia, Adab, dan
Peradaban..........................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
anusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui
M
akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan
sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan
sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma
yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa
2. Rumusan Masalah
iii
BAB II
PEMBAHASAN
1
Berdasarkan pengertian diatas maka istilah peradaban dapat di pakai untuk
menyatakan hasil-hasil kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
adat dan sopan santun, serta pergaulan. Dalam definisi peradaban juga mengandung
adanya perkembangan pengetahuan dan kecakapan sehingga orang memungkinkan
memiliki tabiat “beradab”. Oleh karena itu, salah satu ciri manusia yang beradab yaitu
mampu mengendalikan dirinya, baik menyangkut sopan santun, budi bahasa dan
kebudayaan suatu bangsa. Terdapat tiga inti peradaban yaitu :
a. Nilai
b. Kelompok tertentu dan
2
Mengingat akan hal tersebut maka manusia untuk menjadi makhluk yang beradab
diharapkan manusia senantiasa harus menjunjung tinggi aturan-aturan, norma-norman,
adat-istiadat,nasihat, atau nilai-nilai kehidupan yang ada dimasyarakat yang diwujudkan
dengan menaati berbagai pranata sosial atau aturan sosial sehingga dalam kehidupan di
masyarakat itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan, dan kedamaian. Disinilah
sesungguhnya makna hakiki sebagai manusia yang beradab. Jika manusia tidak bias
3
c. Nurcholis Madjid (1999)
Masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada masyarakat Islam yang
pernah di bangun Nabi Muhammad SAW, di Madinah, sebagai masyarakat kota atau
masyarakat berperadaban dengan ciri antara lain: egaliter (kesederajatan),
menghargai prestasi, keterbukaan, toleransi, dan musyawarah.
4
g. Supremasi hokum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan.
Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan
dan perlakuan hokum yang sama tanpa terkecuali.
Apapun yang dibahas dan dibicarakan tak akan pernah terlepas dari sejarah, begitu
juga dengan masyarakat madani itu sendiri. Sejarah awal tidak bisa dilepas dari filsuf
Yunani Aritoteles (384-322 SM) yang memandang konsep masyarakat madani (Civil
Society) sebagai sistem kenegaraan atau identik dengan negara itu sendiri, yang
didalamnya memberikan ruang gerak masyarakat untuk bebas berapresiasi dan tetap
memerhatikan rule of law yang berlaku di negaranya.
Pertanyaannya, bagaimana dengan negara kita Indonesia? Untuk menuju
masyarakat madani maka sudah menjadi kewajiban seluruh masyarakat Indonesia untuk
ikut serta mengambil peran, dalam usaha bersama untuk mewujudkan masyarakat
berperadaban yakni masyarakat madani. Sebab terbentuknya masyarakat madani adalah
bagian mutlak dari wujud cita-cita kenegaraan, yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ini
bukanlah perkara yang mudah. Masyarakat madani dan demokrasi harus bersinergi.
Masyarakat madani dan demokrasi menurut Ernest Gellner (1998) merupakan dua kata
kunci yang tidak dapat dipisahkan. Demokrasi dianggap sebagai hasil dinamika
masyarakat yang menghendaki adanya partisipasi. Proses demokratisasi menuju
masyarakat madani merupakan faktor pendorong bagi negara untuk selalu
mengusahakan perbaikan terus-menerus dan menjaga agar tidak terjadi kemerosotan
demi kesejahteraan rakyat.
C. EVOLUSI BUDAYA DAN WUJUD PERADABAN DALAM KEHIDUPAN
SOSIAL BUDAYA
Kehidupan social budaya di tengah-tengah masyarakat biasanya selalu menghadirkan
evolusi budaya . Melalui prosesnya, evolusi budaya akan menghasilkan berbagai wujud
peradaban dimasyarakat, berikut penjelasannya lebih lanjut.
5
A. Evolusi Budaya
a. Masa Prasejarah
Masa prasejarahatau nirleka (nir artinya “tidak ada” dan leka artinya “tulisan”)
adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada zaman ketika catatan tertulis
belum tersedia.
b. Masa Sejarah
Masa sejarah bermula ketika adanya catatan tertulis untuk dijadikan bahan
rujukan. Penciptaan tulisan ini merupakan suatu penemuan yang hebat untuk
mencapai perkembangan kemajuan perdaban seperti sekarang.
Berdasarkan pembagian periode masa diatas maka dapat disimpulkan bahwa
peerbedaan antara sejarah dan prasejarah adalah masa prasejarah manusia belum
mengenal tulisan ,sementara diperiode sejarah manusia sudah mengenal tulisan.
Ada hal yang sangat luar biasa walaupun pada masa prasejarah manusia belum
menenal tulisan , namun mansia telah menciptakan kebudayaan.
Bukti- bukti pada masa prasejarah telah ditemukan beberapa hasil budaya manusia yang
revolusioner seperti berikut ini.
a. Penemuan roda
Pada awalnya roda digunakan untuk mengangkat barang berat diatas batang
pohon. Batang kayu inilah yang disebut roda. Roda tersebut belum berbentuk bulat
seperti sekarang, namun hanya berupa batangan – batangan kayu yang disusun
melintang dari depan ke belakang untuk memudahkan kerja guna memindahkan
barang yang berat.
b. Bahasa
Bahasa merupakan suara yang diterima untuk menyampaikan pikiran seseorang
kepada orang lain. Hadirnya bahasa maka kehidupan social dan perdaban pun
terlahir. Masa prasejarah kemudian berakhir dan beralih ke masa sejarah dengan
ditemukannya tulisan.
Kebudayaan yang dihasilkan pada masa ini mengalami evolusi yang menakjunkan
memasuki masa sejarah, ketika manusia sudah bisa membuat roda yang bulat seperti
desain saat ini. Bahasa juga mengalami evolusi mulai dari Bahasa isyarat atau
symbol, sekarang ini telah menjadi Bahasa verbal dengan menggunakan sususnan
huruf. Mengenai masa prasejarah ini terdapat dua pendekatan untuk membagi zaman
prasejarah, yakni sebagai berikut.
a. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi terdiri dari zaman batu muda, tengah dan tua.
b. Pendekatan berdasarkan model social ekonomi atau pencarian hidup yang terdiri atas
berikut ini:
1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan.
2. Masa bercocock tanam
3. Masa kelahiran teknik pembuatan peralatan logam atau perundagian.
11
a. Globalisasi Politik
Pengaruh globalisasi terhadap kehidupan politik sangat besar. Pengaruh tersebut
antara lain dalam penyebaran ide atau gagasan politik yang cepat. Globalisasi juga
ditandai dengan peran media masa yang sangat besar, seperti televisi, media cetak
maupun internet. Pengaruh globalisasi dalam kehidupan politik mencakup persebaran
gagasan politik yang semakin cepat, mendorong partisipasi yang semakin meluas, serta
nilai – nilai demokratis termasuk didalamnya hak asasi manusia.
b. Globalisasi Perekonomian
Pengaruh penting dan signifikan dari globalisasi sangat tampak dalam bidang
ekonomi dan perdagangan. Arus barang saat ini semakin terbuka dan bebas. Hal ini
tentu akan melahirkan pengaruh yang sangat besar. Secara positif, globalisasi akan
meningkatkan persaingan ekonomi dan pelaku bisnis akan berupaya memenangkan
persaingan. Tetapi pengaruh negatif bisa terjadi ketika globalisasi dalam bidang
ekonomi hanya menguntungkan pelaku bisnis besar. Pengusaha bisnis kecil dan
menengah dan para pengrajin sering kali kalah bersaing dan industri besar akhirnya
terpinggirkan. Arus barang yang semakin bebas dan terbuka juga harus bersaing dan
akhirnya terseleksi oleh pasar bebas.
Melihat suasana globalisasi maupun liberalisasi dewasa ini, keunggulan komparatif
yang banyak dimiliki negara – negara berkembang termasuk Indonesia akan semakin
berkurang maknanya, dan keungulan kompetitif atau daya saing yang akan semakin
menentukan keberhasilan dan kemajuan suasana ekonomi.
c. Globalisasi Kebudayaan
Dampak globalisasi dalam bidang kebudayaan sangat jelas dan nyata. Budaya atau
kebudayaan tidak sekedar aspek – aspek yang bersifat fisik, instrumental atau artifisial,
12
C. Teori Globalisasi dan Respons Masyarakat.
Secara teoritis ,dikalangan para ahli setidaknya terdapat tiga posisi yang berkaitan
dengan isu global,yaitu: kaum globalis positif maupun pesimis, kaum tradisional, dan
kaum transformalis. Kaum globalis positif menggangap globalisasi adalah kenyataan
yang tidak dapat dielakkan dan memiliki berbagai akibat terhadap dinamika masyarakat
dan kelembagaan di dunia ini. Sementara kaum globalis pesismis lebih melihat dampak
negatife dari globalisasi yang didominasi oleh kekuatan Amerika serikat dalam
ekonomi,politik dan budaya.kaum tradisionalis mengganggap bahwa globalisai
hanyalah mitos, dan sesungguhnya merupakan kelanjutan dari perkembangan
kapitalisme yang pernah terjadi pada sebelum-sebelumnya. Sedangkan kaum
transformasionalis lebih menekankan pada sikap saling menghargai karena adanya
saling ketergantungan dalam hubungan antara bangsa dan negara.
Perkembangan globalisasi dalam bidang kehidupan telah memicu perdebatan dan
beragam respons dikalangan masyarakat pada umumnya, dan khususnya para pengamat
aktivis dan social. Mereka meyakini bahwa globalisasi membawa dampak positife bagi
kehidupan masyarakat dunia yang lebih sejahtera dan makmur. Adanya saling
ketergantungan antara negara akan melahirkan kerja sama yang produktif yang dimiliki
masing-masing Negara. Hal ini menghasilkan efisiensi dalam produksi dan pemasaran
produk yang dihasilkan.
Selain itu ,terdapat pula kelompok yang anti globalisasi. Gerakan anti globalisasi ini
terutama menentang dominasi di Negara-negara maju khususnya Amerika Serikat
dalam menentukan regulasi perdagangan dunia. Gerakan antiglobalisasi juga mengkritik
sikap dan tindakan Amerika Serika yang menggunakan WTO untuk menekankan negara
lain,termasuk Uni Eropa agar mengikuti kemauan politiknya perihal impor produk
13
F. PENGERTIAN MANUSIA, ADAB, DAN PERADABAN
a. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara
logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan
kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita
sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai
makhluk pribadi dan makhluk sosial. Manusia dikatakan makhluk pribadi karena
manusia memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, serta unsur raga dan
jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut
menyatu dalam dirinya. Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri,
tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata
masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,
sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Menurut Nicolaus D. & A. Sudiarja manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka
karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani
merupakan satu barang. Sedangkan menurut Abineno J. I, Manusia adalah “tubuh yang
berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang
fana”. Dan menurut Upanisads, manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh
(atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
14
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi
atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Dapat
disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan
berikut.
b. Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
15
Koentjaraningrat (1990) menjelaskan bahwa dalam Istilah kebudayaan ada pula
istilah peradaban. Hal ini adalah sama dengan istilah dalam bahasa Inggris civilization
yang biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang
harus maju dan indah. Kebudayaan sendiri berasal dari kata culture, istilah peradaban
sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan
kebudayaan.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur
budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka
masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang
tinggi. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:
Pendidikan, Kemajuan teknologi dan, Ilmu pengetahuan.
G. HUBUNGAN MANUSIA DAN PERADABAN
Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya
fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan merupakan keseluruhan
dari budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Adab artinya sopan. Manusia
sebagai makhluk beraberdab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku
sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manusia.
Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara, cipata, rasa, dan
Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi harkat, martabat, serta
potensi kemanusiaan yang tinggi. Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil
society, dari asal kata cociety civilis. istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain
masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani.
Menurut Nicolaus dan Sudiarja, Manusia itu bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena
terdiri dari jasmani dan rohani akan tetapi satu karena jasmani dan rohani terdapat
dalam satu jasad. Omar Muhammad menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
paling mulia karena dapat berpikir. Manusia itu memiliki 3 dimensi yaitu badan, akal
dan ruh. Sedangkan menurut Oswalg Spengl, peradaban adalah kebudayaan yang
mengalami perubahan dan menekankan pada kesejahteraan fisik dan material. Dan
menurut Anne Ahira, peradaban adalah kebudayaan yang mengalami kemajuan yang
tinggi. KBBI memberikan pengertian peradaban sebagai kemajuan yang menyangkut
sopan santun, budi bahasa dana kebudayaan suatu bangsa. Perkembangan peradaban
akan selalu menimbulkan benturan, ini adalah pandangan dari Huntington. Ia
menyebutnya sebagai Clash Civilization. Perkembangan peradaban akan selalu seiring
dengan timbulnya benturan-benturan seperti peradaban barat dan peradaban timur.
16
Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu
memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan
perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Maka dari itu kebudayaan
akan mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban.
Contoh : zaman dahulu, manusia menanam makanan pokok lalu menunggu hasil
berdasarkan kemampuan alam untuk memproduksi tanpa ada pupuk-pupuk kimia,
mungkin hanya di bantu dengan pemberian pupuk kandang murni tanpa campuran.
Tetapi sekarang tidak lagi karena ada perkembangan seperti pupuk-pupuk kimia (pupuk
urea, pupuk ponska, pupuk ZA, dll), dan itu akan menumbuhkan tanaman dengan cepat
dan hasil yang diperoleh lebih banyak.
H. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
Kebudayaan dan peradaban memiliki persamaan dan perbedaan yang mana
kebudayaan dan peradaban memiliki unsur yang sama yaitu; sistem kepercayaan, sistem
kemasyarakatan, bahasa, seni, patung, sistem mata pencaharian dan wadah menyimpan
makanan sama-sama merupakan nilai sosial, norma, ilmu pengetahuan, serta
unsur-unsur keseluruhan struktur social ,kesenian, kepercayaan, hukum dan
17
3. Menurut Spengler Menurut Spengler, peradaban merupakan kebudayaan yang
sudah mencapai taraf yang tinggi ataupun kompleks. Menurutnya, peradaban
merupakan kebudayaan yang tidak lagi mempunyai aspek produktif, sudah membeku
dan mengkristal. Sementara kebudayaan sendiri merupakan sesuatu yang mengacu pada
hal yang hidup dan juga kreatif. Perbedaan kebudayaan dan peradaban menurutnya
adalah, kebudayaan merupakan sesuatu yang sedang terjadi. Sedangkan peradaban
merupakan sesuatu yang telah selesai. Contoh dari kebudayaan antara lain yaitu
makanan, minuman, pakaian dan lain sebagainya. Sedangkan contoh dari peradaban
yaitu candi Prambanan, Tembok Besar Cina dan lain sebagainya.
4. Menurut Daed Joesoef Menurutnya, kebudayaan merupakan sesuatu yang
memiliki ciri dan juga sifat budaya. Sementara budaya itu sendiri merupakan sistem
nilai yang dihayati. Sedangkan peradaban merupakan gabungan dari kesatuan budaya
dan juga sejarah yang membentuk suatu kondisi
18
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan
berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang
didirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu
pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. contoh, peradaban Mesir
Kuno tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid,
obeliks, sphinx) yang terkait dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang
memperlihatkan tahap budaya. Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang
juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal tulisan
yang menjadi ciri budaya setempat.
atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju. Konsep kebudayaan
adalah perkembagan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin
dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada
masyarakatnya. Kebudayaan bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami
perubahan atau pergeseran. Faktor utama dalam perubahan ini adalah adanya
globalisasi.Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia
merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.
Dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak
alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih
menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan televisi,
masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang
berasal dari berbagai belahan bumi. Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian
asli Indonesia.
19
Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan punahnya
suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah “terkontaminasi”
oleh pengaruh globalisasi. Contoh kasusnya ialah seperti yang terjadi di Sumatera Barat.
Di daerah ini sering kali kita temukan percampuran bahasa (code mixing) yang biasanya
dituturkan oleh anak muda di Sumater Barat, seperti pencampuran Bahasa Betawi dan
Minang dalam percakapan sehari-hari (kama lu?, gak tau gua do, dan lain-lain). Hal ini
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
22