Anda di halaman 1dari 30

MANUSIA​ ​DAN PERADABAN

​S

N
OLEH:

ANNISA KARIM ​1808104010002

MIRANDA FASYA RAMADHAN ​1808107010065

MUHAMMAD FAISHAL MADJID R.A. ​1808101010031

RADIAN ARBI ​1808108010003

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat serta
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “Manusia dan
Peradaban” ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terimah kasih kepada Ibu Dra. Trisni Andayani, M.Si.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dan pihak-pihak
yang telah mendukung kami dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini membahas tentang manusia dan peradaban, modernisasi dan
globalisasi, konsep peradaban, evolusi budaya dan tahapan-tahapan peradaban, wujud
peradaban serta peradaban dan problematikanya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dan ikut membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT
senantiasa melindungi segala usaha kita.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................iii
1. Latar belakang......................................................................................................iii
2. Rumusan masalah.................................................................................................iii
3. Tujuan...................................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................1
A. Hakikat Perabadan Manusia..................................................................................1
B. Manusia Sebagai Mahkluk Beradab dan Masyarakat Adab..................................2
C. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya...........5
D. Dinamika Peradaban Global..................................................................................9
E. Permasalahan Peradaban Pada Kehidupan Manusia...........................................10
F. Pengertian Manusia, Adab, dan
Peradaban..........................................................14

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


G. Hubungan Manusia dan
Peradaban......................................................................16
H. Persamaan dan Perbedaan Kebudayaan dan
Peradaban.......................................17
I. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial
Budaya...........18
J. Problematika Peradaban Pada Kehidupan
Manusia.............................................19
BAB III PENUTUP........................................................................................................21
A. Kesimpulan..........................................................................................................21
B. Saran....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
​ anusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui
M
akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan
sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan
sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma
yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena
diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai
kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya
factor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuai
dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu
perubahan pada kehidupan social. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh
modernisasi yang terjadi di masyarakat.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban manusia. Jenis-jenis
pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif
sudah bias digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Demikian juga
ditemukannya formulasi - formulasi baru kapasitas computer, seolah sudah mampu
menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai ilmu dan aktifitas manusia.

2. Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana Hakekat Manusia dan Peradaban?


1.2.2 Bagaimana Wujud dan Perkembangan Peradaban?
1.2.3 Apa perbedaan antara kebudayaan dan peradaban?
3. Tujuan

1.3.1 Mengetahui Hakekat Manusia dan Peradaban.


1.3.2 Mengetahui Wujud dan Perkembangan Peradaban.
1.3.3 Mengetahui perbedaan antara kebudayaan dan peradaban.

iii

BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PERABADAN MANUSIA


Istilah peradaban dalam Bahasa inggris disebut ​civilization. I​ stilah peradaban sering
dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan
kebudayaan. Peradaban berasal dari kata “adab” yang berarti kesopanan, kehormatan,
budi bahasa, dan etika. Manusia yang beradab dapat diartikan sebagai manusia yang
memiliki akhlak mulia, yanh memiliki kesopanan, dan kehalusan budi pekerti.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


Sebaliknya, manusia yang tidak memiliki akhlak atau yang tidak memiliki kesopanan
dan tidak halus budi pekertinya adalah manusia yang biasanya disebut biadab.
Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi harkat, martabat, serta
potensi kemanusiaan yang tinggi, hal ini sesuai dengan realitas bahwa manusia
memerlukan kesopanan, akhlak, dan kehalusan budi pekerti dalam melakukan kontak
sosial dengan masyarakat lain.
Konsep masyarakat beradab berasal dari konsep ​civil society dari asal kata ​civilis
societies.​ Istilah masyarakat beradab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil,
masyarakat warga, atau masyarakat madani. Menurut Muhammad Syukri A.N. dkk
(2015), adab erat hubungannya dengan beberapa hal dibawah ini.
1. Moral, yaitu nilai-nilai masyarakat yang erat hubungannya dengan kesusilaan.
2. Norma, yaitu aturan, ukuran, atau pedoman yang digunakan menentukan sesuatu
yang baik atau salah.
3. Etika, yaitu nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang
menjadi pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia.
4. Estetika, yaitu hubungan dengan segala sesuatu yang mencakup dalam keindahan,
kesatuan, keselarasan, dan kebalikan.
Berangkat dari pemahaman adab diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang
beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan
budi pekerti. Realitas tersebut setidaknya menunjukkan antara manusia dan peradaban
mempunyai hubungan yang sangat erat, karena diantara keduanya saling mendukung
untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuia kodratnya. Suatu peradaban mempunyai
wujud dan tahapan sehingga dapat berevolusi atau berubah sesuai dengan perkembangan
zaman. Perubahan ini diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di
masyarakat. Setidaknya terdapat beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan
tentang pengertian atau definisi peradaban, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Samuel Hungtington (2001). Mendefinisikan peradaban sebagai pengelompokkan
sosial tertinggi dalam sebuah masyarakat indentitas budaya yang dimiliki masyarakat
sehingga membedakan dengan kelompok lainnya.
2. Fairchild (1977). Menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang
telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.

1
Berdasarkan pengertian diatas maka istilah peradaban dapat di pakai untuk
menyatakan hasil-hasil kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
adat dan sopan santun, serta pergaulan. Dalam definisi peradaban juga mengandung
adanya perkembangan pengetahuan dan kecakapan sehingga orang memungkinkan
memiliki tabiat “beradab”. Oleh karena itu, salah satu ciri manusia yang beradab yaitu
mampu mengendalikan dirinya, baik menyangkut sopan santun, budi bahasa dan
kebudayaan suatu bangsa. Terdapat tiga inti peradaban yaitu :
a. Nilai
b. Kelompok tertentu dan

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


c. Tantangan zaman
Pengertian tersebut memungkinkan suatu kelompok orang akan berbeda dengan
kelompok lainnya, begitupun tantangan zaman yang berbeda maka nilai yang dipakai
berbeda pula. Dengan demikian penegakan suatu peradaban tergabung pada kelompok
dengan nilai yang dianutnya,serta tantangan pada suatu zaman. Respon dengan cara
berbeda bahkan yang tidak beradab sekalipun dapat terjadi.
Sepanjang sejarah manusia, sebuah peradaban memilik pasang surut. Terkadang
suatu peradaban mampu beradaptasi dan memengaruhi kehidupan manusia, akan tetapi
banyak juga peradaban yang hilang ditelan bumi dan terkubur, serta tidak lagi relavan
dengan kehidupan manusia. Dalam alam yang serba canggih , suatu kebudayaan dapat
diserap dan dapat merambah keseluruh dunia jika memiliki perangkatnya, yaitu
transportasi dan komunikasi. Dengan dua modal tersebut suatu kebudayaan akan
memiliki banyak peluang untuk disosialisasikan ke segala penjuru negeri, dan
mempunyai kemampuan untuk menghadirkan selalu produk budaya yang kekinian. Oleh
karena itu, negara-negara maju yang mempunyai kekuatan akses yang besar akan
mampu membentuk opini dunia. Artinya negara-negara maju mampu memprakarsai
format “ peradaban masyarakat”.

B. MANUSIA SEBAGAI MAHKLUK BERADAB DAN MASYARAKAT ADAB


Manusia merupakan makhluk beradab sehingga manusia mampu menciptakan
peradaban. Peradaban yang dihasilkan manusia sebagai produk yang bernilai tinggi,
halus, indah, dan maju menunjukkan manusia adalah mahkluk yang memiliki
kecerdasan yang tidak dimiliki makhluk lainnya. Berikut akan kita kaji pembahasan
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
1. Manusia Sebagai Makhluk Beradab
Manusia sebagai makhluk beradab memiliki pengertian bahwa pribadi manusia itu
memiliki potensi untuk berlaku sopan, berkhlak, dan berbudi pekerti luhur. Manusia
yang beradab mampu menyeimbangkan antara cipta, rasa, dan karsa untuk berbuat suatu
kebaikan. Sebaliknya, manusia yang tidak beradab adalah orang yang perilakunya tidak
sopan, tidak berakhlak, dan tidak memiliki budi pekerti luhur.

2
Mengingat akan hal tersebut maka manusia untuk menjadi makhluk yang beradab
diharapkan manusia senantiasa harus menjunjung tinggi aturan-aturan, norma-norman,
adat-istiadat,nasihat, atau nilai-nilai kehidupan yang ada dimasyarakat yang diwujudkan
dengan menaati berbagai pranata sosial atau aturan sosial sehingga dalam kehidupan di
masyarakat itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan, dan kedamaian. Disinilah
sesungguhnya makna hakiki sebagai manusia yang beradab. Jika manusia tidak bias

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


menyeimbangkan antara cipta, rasa dan karsa, maka manusia akan jatuh dalam perilaku
kebiadaban karena akan cenderung berbuat tidak sopan, kasar, dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai
mahkluk beradab pasti memiliki keinginan untuk membentuk masyarakat beradab,atau
disebut dengan masyarakat madani, masyarakat sipil (​civil society​), maupun masyarakat
yang beradab. Anggota masyarakat yang beradab adalah individu yang selalu menaati
seluruh aturan atua norma yang ada sehingga tercipta sebuah masyarakat yang adil,
makmur, tentram, dan teratur.
2. Manusia Sebagai Masyarakat Adab
Masyarakat adab merupakan keinginan yang tulus dari diri manusia sebagai makhluk
yang beradab. Masyarakat adab tidak mungkin tercipta tanpa didukung oleh keinginan
manusaia beradab untuk membentuknya. Demikian juga masyarakat adab tidak mungkin
ada jika manusianya tidak beradab.
Konsep masyarakat adab dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal
antara kepentingan pribada dan kepentingan umum. Manusia dalam menggunakan hak
untuk memenuhi kepentingan pribadinya tidak boleh melampui batas atau merugikan
kepentingan orang lain. Sebagai suatu anggota masyarakat yang beradab manusia harus
bisa menciptakan adanya keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan
umum. Jadi, perlu adanya suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dengan
kepentingan umum.
Di Indonesia, masyarakat adab biasa disebut sebagai masyarakat madani. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008), masyarakat madani adalah masyarakat
yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hokum yang didukung oleh penguasaan
teknologi yang beradab, iman, dan ilmu. Sementara, menurut para ahli pengertian
masyarakat madani adalah sebagai berikut.
a. Syamsuddin Haris (1997)
Masyarakat madani adalah suatu lingkup interaksi yang tersusun dari lingkungan masyarakat
paling akrab seperti keluarga, asosiasi sukarela, gerakan kemasyarakatan, dan
berbagai bentuk lingkungan komunikasi antar warga masyarakat.
b. M. Ryaas Rasyid (1998)
Masyarakat madani merupakan suatu gagasan masyarakat yang mandiri yang
dikonsepsikan sebagai jaringan-jaringan yang produktif dari kelompok-kelompok
sosial mandiri, perkumpulan-perkumpulan, serta lembaga-lembaga yang saling
berhadapan dengan negara.

3
c. Nurcholis Madjid (1999)
Masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada masyarakat Islam yang
pernah di bangun Nabi Muhammad SAW, di Madinah, sebagai masyarakat kota atau
masyarakat berperadaban dengan ciri antara lain: egaliter (kesederajatan),
menghargai prestasi, keterbukaan, toleransi, dan musyawarah.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


d. Enrnest Gellner (2000)
Civil Society ​atau masyarakat madani merujuk pada masyarakat yang terdiri atas
berbagai institusi nonpemerintah atau yang otonom dan cukup kuat untuk dapat
mengimbangi negara.
Berdasarkan berbagai definisi diatas maka dapat dikatakan bahwa dalam sebuah
masyarakat madani, masayarakat tidak hanya dituntut untuk taat hokum,patuh pada
aturan norma,saling menghargai antar-manusia, terbuka, namun harus dilandasi dengan
iman yang akan membentuk pribadi yang baik, religius, dan menghargai ilmu
pengetahuan untuk kebaikan bersama.
Masyarakat madani merupakan konsep yang dibentuk dari proses sejarah yang
Panjang dan memerlukan perjuangan yang terus-menerus. Jika kita lihat dari
negara-negara maju, pengkajian masyarakat madani memiliki karakteristik tersendiri (
Muhammad Syukri, A.N, dkk, 2005) diantaranya sebagai berikut.
a. Free Public Sphere (​ ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses
penuh terhadap setiap kegiatan publik, meraka berhak melakukan kegiatan secara
merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta
memublikasikan informasi kepada publik.
b. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga
mewujudkan masyarakat yang demokratis.demokratisasi dapat terwujud melalui
penegakan pilar-pilar demokrasi yang meliputi sebagai berikut.

● Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM)


● Pers yang bebas
● Supremasi hokum
● Perguruan Tinggi
● Partai Politik
c. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik
dan sikap sosial yang berbeda di dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan
menghormati pendapat, serta aktivitas yang dilakukan oleh banyak atau kelompok.
d. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang
majemuk disertai dengan sikap tulus bahwa kemajemukan sebagai nilai positif,
sekaligus Rahmat dari Tuhan.
e. Keadilan sosial ( ​Social justice ), yaitu keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap
lingkungannya.
f. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa,
intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain sehingga masyarakat memiliki
kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggung jawab.

4
g. Supremasi hokum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan.
Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan
dan perlakuan hokum yang sama tanpa terkecuali.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


Hal senadapun diungkapkan oleh Budi Juliardi (2014) bahwa sebuah negara baru dapat
dikatakan masyarakat madani jika mereka sudah memenuhi hal sebagai berikut

a. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, kelompok dalam masyarakat.


b. Berkembangnya modal manusia ( ​Human Capital​) yang kondusif bagi terbentuknya
kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinna kepercayaan dan
relasi sosial antar kelompok.
c. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan.
d. Adanya hak, kemampuan, kesempatan bagi masyarakat, serta lembaga swadaya
untuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu kepentingan bersama dan kewajiban
publik dapat dikembangkan.
e. Saling menghargai perbedaan antarbudaya dan memiliki rasa saling percaya.
f. Sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan
sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.

Apapun yang dibahas dan dibicarakan tak akan pernah terlepas dari sejarah, begitu
juga dengan masyarakat madani itu sendiri. Sejarah awal tidak bisa dilepas dari filsuf
Yunani Aritoteles (384-322 SM) yang memandang konsep masyarakat madani (​Civil
Society​) sebagai sistem kenegaraan atau identik dengan negara itu sendiri, yang
didalamnya memberikan ruang gerak masyarakat untuk bebas berapresiasi dan tetap
memerhatikan rule of law yang berlaku di negaranya.
Pertanyaannya, bagaimana dengan negara kita Indonesia? Untuk menuju
masyarakat madani maka sudah menjadi kewajiban seluruh masyarakat Indonesia untuk
ikut serta mengambil peran, dalam usaha bersama untuk mewujudkan masyarakat
berperadaban yakni masyarakat madani. Sebab terbentuknya masyarakat madani adalah
bagian mutlak dari wujud cita-cita kenegaraan, yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ini
bukanlah perkara yang mudah. Masyarakat madani dan demokrasi harus bersinergi.
Masyarakat madani dan demokrasi menurut Ernest Gellner (1998) merupakan dua kata
kunci yang tidak dapat dipisahkan. Demokrasi dianggap sebagai hasil dinamika
masyarakat yang menghendaki adanya partisipasi. Proses demokratisasi menuju
masyarakat madani merupakan faktor pendorong bagi negara untuk selalu
mengusahakan perbaikan terus-menerus dan menjaga agar tidak terjadi kemerosotan
demi kesejahteraan rakyat.
C. EVOLUSI BUDAYA DAN WUJUD PERADABAN DALAM KEHIDUPAN
SOSIAL BUDAYA
Kehidupan social budaya di tengah-tengah masyarakat biasanya selalu menghadirkan
evolusi budaya . Melalui prosesnya, evolusi budaya akan menghasilkan berbagai wujud
peradaban dimasyarakat, berikut penjelasannya lebih lanjut.
5
A. Evolusi Budaya

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


Evolusi budaya merupakan suatu proses evolusi atau proses perubahan budaya yang
terjadi hingga saat ini. Kita biasa mengamati bagaimana fakta akan evolusi tersebut
dalam banyak hal, seperti dalam Bahasa, gaya hidup,hingga ke dinamika dalam
system ekonomi. Evolusi budaya juga dapat dikatakan sebagai gejala umum yang
terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat.
Selain itu,evolusi budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan
alam,lingkungan masyarakt,penemuan baru ,dan kontak dengan kebudayaan lain.
Contoh evolusi budaya sebagai akibat perubahan alam adalah berakhirnya zaman es
yang berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing
inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.
Adapun teori evolusi budaya yang diungkapkan L.H Morgan (1818-1881) adalah
seorang perintis antropologi dari amerika terdahulu. Ia mengungkapkan bahwa
evolusi kebudayaan secara universal memalui delapan tahapan berikut.
a) Zaman liar tua. Zaman sejak manusia ada sampai menemukan api, kemudian
manusia menemukan keahlian meeramu dan mencari akar-akar tumbuhan liar untuk
hidup.
b) Zaman liar madya. Zaman dimana manusia menemukan senjata busur dan panah.
Pada zaman ini manusia mulai mengubah mata pencariannya dari meramu menjadi
pencari ikan.
c) Zaman liar muda. Pada zaman ini manusia memiliki kepandaian membuat alat-alat
dari tembikar, namun kehidupannya masih berburu.
d) Zaman barbar tua. Zaman dimana manusia mulai beternak dan bercocok tanam.
e) Zaman barbar madya. Zaman dimana manusia menemukan kepandaian membuat
alat-alat dari benda logam.
f) Zaman barbar muda. Zaman sejak manusia memiliki kepandaian membuat logam
sampai manusia mengenal tulisan.
g) Zaman peradaban purba. Zaman yang menghasilkan beberapa peradaban klasik
zaman batu dan logam.
h) Zaman masa kini. Zaman peradaban klasik hingga sekarang.
Berdasarkan uraina diatas evolusi dapat dikatakan bahwa evolusi juga sering
dimaksudkan sebagai perubahan karakter adaptif pada populasi dari masa ke masa.
Oleh karena itu, bahasan evolusi kebudayaan ini pasti membahas tentang evolusi
masa atau zaman. Masa dalam kehidupan manusia mengalami evolusi dalam dua
periode berikut.

a. Masa Prasejarah
Masa prasejarahatau nirleka (nir artinya “tidak ada” dan leka artinya “tulisan”)
adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada zaman ketika catatan tertulis
belum tersedia.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


6
Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam
semesta, namun umumnya umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa
dimana terdapat kehidupan dimuka bumi saat manusia mulai hidup. Data tentang
masa prasejarah diambil dari sisa-sisa (fosil) dan bukti-bukti yang digali dan di
interpretasikan.

b. Masa Sejarah
Masa sejarah bermula ketika adanya catatan tertulis untuk dijadikan bahan
rujukan. Penciptaan tulisan ini merupakan suatu penemuan yang hebat untuk
mencapai perkembangan kemajuan perdaban seperti sekarang.
Berdasarkan pembagian periode masa diatas maka dapat disimpulkan bahwa
peerbedaan antara sejarah dan prasejarah adalah masa prasejarah manusia belum
mengenal tulisan ,sementara diperiode sejarah manusia sudah mengenal tulisan.
Ada hal yang sangat luar biasa walaupun pada masa prasejarah manusia belum
menenal tulisan , namun mansia telah menciptakan kebudayaan.
Bukti- bukti pada masa prasejarah telah ditemukan beberapa hasil budaya manusia yang
revolusioner seperti berikut ini.
a. Penemuan roda
Pada awalnya roda digunakan untuk mengangkat barang berat diatas batang
pohon. Batang kayu inilah yang disebut roda. Roda tersebut belum berbentuk bulat
seperti sekarang, namun hanya berupa batangan – batangan kayu yang disusun
melintang dari depan ke belakang untuk memudahkan kerja guna memindahkan
barang yang berat.
b. Bahasa
Bahasa merupakan suara yang diterima untuk menyampaikan pikiran seseorang
kepada orang lain. Hadirnya bahasa maka kehidupan social dan perdaban pun
terlahir. Masa prasejarah kemudian berakhir dan beralih ke masa sejarah dengan
ditemukannya tulisan.
Kebudayaan yang dihasilkan pada masa ini mengalami evolusi yang menakjunkan
memasuki masa sejarah, ketika manusia sudah bisa membuat roda yang bulat seperti
desain saat ini. Bahasa juga mengalami evolusi mulai dari Bahasa isyarat atau
symbol, sekarang ini telah menjadi Bahasa verbal dengan menggunakan sususnan
huruf. Mengenai masa prasejarah ini terdapat dua pendekatan untuk membagi zaman
prasejarah, yakni sebagai berikut.
a. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi terdiri dari zaman batu muda, tengah dan tua.
b. Pendekatan berdasarkan model social ekonomi atau pencarian hidup yang terdiri atas
berikut ini:
1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan.
2. Masa bercocock tanam
3. Masa kelahiran teknik pembuatan peralatan logam atau perundagian.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


7
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa kebudayaan mengalami
evolusi yang disebut dengan evolusi kebudayaan. Evolusi kebudayaan merupakan
proses perkembangan budaya secara bertahap dan berkesinambungan. Evolusi
kebudayaan berlangsung sesuai dengan akal pikiran manusia dalam menghadapi
tantangan hidup dari waktu ke waktu dan sesuai dengan perkembangan zaman dan
evolusi disetiap kelompok masyarakat diberbgao tempat mengalami perbedaan. Hal ini
bergantung pada tantangan, lingkungan, serta kemampuan intlektual manusia setempat
untuk mengantisipasi tantangan.
B. Wujud Peradaban dalam Kehidupan Sosial Budaya
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan
berkesinambungan ,memperlihatkan, wujud dan karakter yang khas pada tahap tersebut
,yang dirincikan oleh kualitas tertentu daei unsur budaya yang menonjol,meliputi
tingkat imu pengetahuan,ide/gagasan,seni,teknologi,system pemerintahan, hingga
spritualitas yang tinggi. Suatu masyarakat yang telah mencapai tahapan peradaban
tertentu, berarti telah mengalami evolusi kebudayaan lam dan bermakna sampai pada
tahap tertentu yang diakui tingkat iptek dan unsur-unsur budaya lain. Dengan demikian
,masyarakat tersebut dapat dikatakan tealah mengalami proses perubahan social
sehingga taraf kehidupannya semakin kompleks. Dengan kata lain, masyarakat tersebut
telah memasuki tahapan peradaban tertentu.
Perlu kita ketahui bersama bahwa peradaban tidak hanya berwujud bangunan sebagai
hasil teknologi fisik, tetapi juga dalam bidang social budaya. Wujud peradaban dalam
kehidupan social budaya dapat dilihat dari sistem kekuasaan, sistem
kepercaan,tulisan,peerhubungan,hingga organisasi social yang dibentuk masyarakat.
Salah satu wujud perdaban yang dihasilkan adalah budaya tulis diindonesia berupa
prasasti. Huruf yang dipakai dalam prasasti yang ditemukan sejak tahun 1400 m adalah
pallawa dan Bahasa sansekerta. Demikian juga dengan penulisan karya sastra seperti
kisah “ Arjuna Wiwaha” karangan Empu Kanwa pada masa pemerintahan Prabu
Airlangga, yang memerintahkan dijawa Timur dari tahun 1019 sampai dengan 1042
masehi, dan sebagainya.
Peradaban semakin berkembang dengan masuknya peradaban islam dan masuknya
peradaban bangs eropa, yang membawa kemajuan dalam berbagai bidang. Contoh
pengaruh islam terhadap peradaban bangsa Indonesia adalah budaya bersalaman setiap
bertemu dengan sesame umat islam, serta gaya arsitektur masjid diindonesia yang
mengadopsi arsitektur masjid dimesjid timur tengah. Contoh pengaruh bangsa eropa
terhadap peradaban Indonesia adalah bangsa Indonesia mengenal dan mulai
menggunakan senjata api ,kompas dan teknologi lainnya.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


8
Realitas wujud peradaban dalam kehidupan social budaya tersebut,semakin
memperjelas bahwa konsep peradaban tidak lain adalah usaha manusia dalam
masyarakat yang telah mencapai perkembangan kebudayaan tertentu. Setelah
itu,masyarakat tersebut telah mencapai tingkat peradaban tinggi yang bercirikan
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan lain-lain.
D. DINAMIKA PERADABAN GLOBAL
Mobilitas antarbangsa seperti saat ini menjadi salah satu ciri kuat perkembangan
masyarakat global. Mobilitas yang dilakukan atas alasan apapun telah menjadi
fenomena penting yang menandai terbukanya batasan rutinitas kehidupan di berbagai
belahan dunia. Namun demikian, tidak dapat disangkal pula berbagai model dan
perkembangan mobilitas antarbangsa tidak lagi mengenal adanya batasan spasial,
teritorial kedaulatan suatu bangsa maupun ruang.
Sedangkan dalam konteks kehidupan global, tantangan utama yang dihadapi banyak
negara adalah terjadinya ketidakseimbangan pertumbuhan sosial, budaya, dan politik,
termasuk ketimpangan pertumbuhan ekonomi yang berimbas pada persaingan ketat
pasar tenaga kerja secara global.
Toffler pada bukunya yang berjudul ​Future Shock: The Third Wave (​ Budi Juliardi
2014) menyatakan bahwa dinamika peradaban manusia saat ini telah mengalami tiga
gelombang berikut:
1. Gelombang I, Peradaban Pertanian (800 SM – 1500 M)
Gelombang perubahan dari meramu (​food gathering​) menjadi budaya cocok tanam
(peradaban pertanian) yang dikenal dengan “revolusi hijau”. Kehidupan manusia yang
semula nomaden (berpindah-pindah) menjadi menetap. Pada masa ini terjadi penemuan,
perkembangan, dan penerapan teknologi pertanian.
2. Gelombang II, Peradaban Teknologi Industri (1500 M – 1970 M)
Peradaban industri muncul akibat penemuan dan ciptaan manusia dalam bidang
industri, khususnya setelah terjadi revolusi di inggris dan perancis. Pada masa ini terjadi
perubahan kehidupan manusia dengan ditemukannya alat berteknologi. Seperti pada
tahun 1769, James Watt menemukan dan menciptakan mesin uap yang dapat digunakan
dalam berbagai kegiatan industri. Thomas Alva Edison menemukan dan menciptakan
lampu pijar dan penemuan lainnya.
3. Gelombang III, Peradaban Informasi (1970 M – Sekarang)

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


Perkembangan iptek sangat berpengaruh pada perkembangan dalam bidang
elektronik. Kehidupan budaya manusia memasuki era revolusi komunikasi dan revolusi
informasi yang melahirkan masyarakat dunia yang disebut ​“the global village”
(kampung global / besar). Pada era ini, kerja pikiran menjadi tuntutan dalam rangka
membuat program dan memanfaatkan program, baik untuk mencapai informasi,
menyimpan, maupun untuk menyebarkan informasi.
9
Merujuk pada pendapat Toffler diatas, saat ini manusia berada pada era peradaban
informasi. Di era peradaban global, hubungan antarmanusia tidak terbatas dalam satu
wilayah negara saja, tetapi sudah antarnegara (​transnasional)​. Jadi, orang bisa
berkomunikasi dengan orang lain melewati batas negara (antarnegara).
Naisbitt dalam bukunya Megatrends (2000) menyatakan bahwa globalisasi
memunculkan perubahan – perubahan yang akan dialami oleh negara – negara dunia.
Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara, terutama
negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara – negar maju. Perubahan
– perubahan tersebut antara lain:
1. Perubahan dari masyarakat industri menuju ke masyarakat informasi.
2. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga menuju ke
pengandalan teknologi canggih / mesin.
3. Perubahan dari ekonomi nasional menuju ke ekonomi dunia (Kapitalisme).
4. Perubahan dari sistem pemerintahan sentralisasi ke desentralisasi.
5. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
6. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
7. Perubahan dari satu di antara dua pilihan menjadi macam – macam pilihan dan
lain-lain.
Berdasarkan pada pendapat – pendapat diatas dapat diketahui bahwa peradaban
manusia mengalami dinamika ( perubahan dan perkembangan ). Perubahan itu menuju
pada kemajuan, terlebih pada era saat ini. Sebagian besar negara – negara di Eropa
sudah mencapai taraf kemajuan teknologi informasi, seperti Jerman, Inggris, Belanda,
dan sebagainya. Sementara di Asia, Jepang sudah sampai pada level “​the age high mass
consumption”​ . Bagaimana dengan indonesia ? Di Indonesia jika didasarkan pada
gelombang industri maka:
1. Kegiatan industri masih terbatas. Kurang dari 20% bidang pendidikan di
Indonesia yang terlibat dalam bidang industri. Akibatnya, yang terjadi adalah
“industri perakitan” karena indonesia belum mampu membuat komponen –
komponen impor yang sudah diciptakan oleh negara lain,
2. Barang – barang industri masih merupakan barang impor sehingga gaya
konsumtif masih kuat.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


Saat ini, dalam era globalisasi dan persaingan internasional yang ketat, daya saing
bangsa Indonesia kerap disalip bangsa lain karena kita terlena dari pembangunan bangsa
yang kuat dan mandiri. Pendidikan tinggi menjadi hal yang strategis untuk
mempresentasikan tingkat ketercapaian pembangunan di negeri ini.
E. PERMASALAHAN PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA
Proses dinamika dalam kehidupan manusia tentunya terdapat berbagai permasalahan
yang begitu kompleks, terutama permasalahan yang berkaitan dengan peradaban pada
kehidupan manusia.
10
1. Peradaban Global Menciptakan Globalisasi
Globalisasi adalah suatu fenomena khusu dalam peradaban manusia yang bergerak
terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Globalisasi berasal dari kata inggris “​global”​ yang berarti bersifat
semesta atau dunia. Globalisasi mengandung pengertia proses perubahan menuju
kesatuan dunia.
Peradaban global yang menciptakan zaman globalisasi saat ini, telah berhasil
membuat setiap orang di suatu negara dapat melakukan komunikasi dengan orang lain
yang berada di negara lain yang jaraknya sangat jauh. Barang – barang juga bergerak
bebas, keluar masuk dari satu negara ke negara yang lain. Dengan demikian, globalisasi
merujuk pada kondisi dimana dunia ini berkembang menjadi apa yang diistilahkan
sebagai kampung dunia (​global village), d​ an setiap warga negara lain melalui satu atau
lain cara.
Melalui alat – alat transportasi dengan teknologi tinggi, manusia bebas bergerak atau
berpergian dari satu negara ke negara lain dengan waktu yang relatif singkat. Sedangkan
dengan teknologi komunikasi dan informasi yang canggih, setiap orang mampu
berkomunikasi dengan orang lain dari negara yang jauh. Demikian pula, kita dapat
mengetahui berbagai peristiwa sosial dan politik yang terjadi di berbagai belahan dunia
seperti perang di irak atau konflik di Timur Tengah melalui internet.
Meskipun belum ada definisi pasti yang disepakati tentang globalisasi, kata ini sering
dipahami sebagai proses yang mengarah kepada terjadinya integrasi (penyatuan) sistem
ekonomi, budaya, politik, dan sosial dunia yang melampaui batas – batas kewilayahan
(geografis) suatu negara – negara. Diantara ciri – ciri penting dari globalisasi adalah
kecenderungan memudarnya batasan – batasan geografis, dan terjadinya pertukaran
dalam aspek – aspek kehidupan manusia secara cepat. Selain itu, globalisasi ditandai
oleh perubahan dalam konsep tentang ruang dan waktu yang disebabkan oleh
perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi, adanya saling ketergantunga
antarnegara dan bangsa sebagai akibat dari pertumbuhan peradaban dunia,
meningkatnya interaksi kebudayaan melalui perkembangan media massa, baik cetak

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


maupun elektronik yang membawa gagasan dan gaya hidup baru, dan munculnya
masalah – masalah global seperti lingkungan hidup, krisis ekonomi multinasional, dan
inflasi regional.
Bangsa Indonesia dapat tetap memproteksi diri dan bangsa ini dengan menguatkan
nilai – nilai identitas nasional, demi menjadi bangsa yang professional, bermoral, dan
berkarakter.
2. Bentuk dan Pengaruh Globalisasi
Globalisasi telah menghasilkan perubahan – perubahan mendasar dalam kehidupan
manusia. Hampir seluruh sektor kehidupan tersentuh oleh pengaruh globalisasi, baik
langsung maupun tidak langsung. Dalam konteks ini, kita akan melihat perkembangan
globalisasi dalam politik, ekonomi, dan kebudayaan (Peradaban).

11
a. Globalisasi Politik
Pengaruh globalisasi terhadap kehidupan politik sangat besar. Pengaruh tersebut
antara lain dalam penyebaran ide atau gagasan politik yang cepat. Globalisasi juga
ditandai dengan peran media masa yang sangat besar, seperti televisi, media cetak
maupun internet. Pengaruh globalisasi dalam kehidupan politik mencakup persebaran
gagasan politik yang semakin cepat, mendorong partisipasi yang semakin meluas, serta
nilai – nilai demokratis termasuk didalamnya hak asasi manusia.
b. Globalisasi Perekonomian
Pengaruh penting dan signifikan dari globalisasi sangat tampak dalam bidang
ekonomi dan perdagangan. Arus barang saat ini semakin terbuka dan bebas. Hal ini
tentu akan melahirkan pengaruh yang sangat besar. Secara positif, globalisasi akan
meningkatkan persaingan ekonomi dan pelaku bisnis akan berupaya memenangkan
persaingan. Tetapi pengaruh negatif bisa terjadi ketika globalisasi dalam bidang
ekonomi hanya menguntungkan pelaku bisnis besar. Pengusaha bisnis kecil dan
menengah dan para pengrajin sering kali kalah bersaing dan industri besar akhirnya
terpinggirkan. Arus barang yang semakin bebas dan terbuka juga harus bersaing dan
akhirnya terseleksi oleh pasar bebas.
Melihat suasana globalisasi maupun liberalisasi dewasa ini, keunggulan komparatif
yang banyak dimiliki negara – negara berkembang termasuk Indonesia akan semakin
berkurang maknanya, dan keungulan kompetitif atau daya saing yang akan semakin
menentukan keberhasilan dan kemajuan suasana ekonomi.
c. Globalisasi Kebudayaan

Dampak globalisasi dalam bidang kebudayaan sangat jelas dan nyata. Budaya atau
kebudayaan tidak sekedar aspek – aspek yang bersifat fisik, instrumental atau artifisial,

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


tetapi juga mencakup nilai – nilai (​values)​ atau norma – norma (​norms)​ . Pengaruh yang
disebarkan oleh berbagai media hiburan akan sangat besar terhadap budaya dan perilaku
sosial masyarakat. Kultur yang berasal dari negara maju dijadikan patokan dan orientasi
gaya hidup masyarakat. Saluran yang sangat efektif dalam transformasi budaya tersebut
adalah televisi, serta media informasi dan komunikasi lainnya, seperti komputer maupun
internet.

Globalisasi kebudayaan dicirikan antara lain oleh berkembangnya pertukaran


budaya secata internasional, berkembangnya budaya dunia yang cenderung homogen,
berkembangnya mode (pakaian) yang berskala global, orang di berbagai negara
menggunakan mode pakaian yang sama. Hal ini dapat menjadi penyebab dari kuatnya
gagasan / prinsip multikulturalisme yang menghargai keanekaragaman kultural.

12
C. Teori Globalisasi dan Respons Masyarakat.
Secara teoritis ,dikalangan para ahli setidaknya terdapat tiga posisi yang berkaitan
dengan isu global,yaitu: kaum globalis positif maupun pesimis, kaum tradisional, dan
kaum transformalis. Kaum globalis positif menggangap globalisasi adalah kenyataan
yang tidak dapat dielakkan dan memiliki berbagai akibat terhadap dinamika masyarakat
dan kelembagaan di dunia ini. Sementara kaum globalis pesismis lebih melihat dampak
negatife dari globalisasi yang didominasi oleh kekuatan Amerika serikat dalam
ekonomi,politik dan budaya.kaum tradisionalis mengganggap bahwa globalisai
hanyalah mitos, dan sesungguhnya merupakan kelanjutan dari perkembangan
kapitalisme yang pernah terjadi pada sebelum-sebelumnya. Sedangkan kaum
transformasionalis lebih menekankan pada sikap saling menghargai karena adanya
saling ketergantungan dalam hubungan antara bangsa dan negara.
Perkembangan globalisasi dalam bidang kehidupan telah memicu perdebatan dan
beragam respons dikalangan masyarakat pada umumnya, dan khususnya para pengamat
aktivis dan social. Mereka meyakini bahwa globalisasi membawa dampak positife bagi
kehidupan masyarakat dunia yang lebih sejahtera dan makmur. Adanya saling
ketergantungan antara negara akan melahirkan kerja sama yang produktif yang dimiliki
masing-masing Negara. Hal ini menghasilkan efisiensi dalam produksi dan pemasaran
produk yang dihasilkan.
Selain itu ,terdapat pula kelompok yang anti globalisasi. Gerakan anti globalisasi ini
terutama menentang dominasi di Negara-negara maju khususnya Amerika Serikat
dalam menentukan regulasi perdagangan dunia. Gerakan antiglobalisasi juga mengkritik
sikap dan tindakan Amerika Serika yang menggunakan WTO untuk menekankan negara
lain,termasuk Uni Eropa agar mengikuti kemauan politiknya perihal impor produk

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


makanan atau barang lainnya. Gerakan anti globalisasi terutama menaruh perhatian
kepada dampak negative dari globalisasi dalam bidang lingkungan hidup,hak-hak
demokratis warga negara setempat, dan nilai-nilai kultur yang beragam
(multikulturalisme).
Globalisasi dalam konteks islam membawa tantangan-tantangan yang menuntut
pikiran dan kerja keras. Sebagai bagian dari warga dunia, umat islam tidak bisa
menghindari arus globalisasi dan berbagai akibat yang ditimbulkan baik dalam
politik,ekonomi,terlebih budaya. Akan tetapi, justru disini lah letak tantangan yang
dihadapi umat islam untuk menunjukan bahwa nilai-nilai islam itu bersifat universal dan
sejalan dengan globalisasi. Nilai-nilai kebudayaan yang berkembang secara global juga
mengandung beberapa kontradiksi dengan nilai-nilai yang diyakini oleh sebagian besar
umat muslim. Realitas ini tentu saja harus mengilhami gerakan sosial dan pemikiran
dikalangan umat islam untuk terlibat dalam globalisasi dengan menawarkan berbagai
nilai dan prinsip yang berorientasi pada kesejahteraan,kemakmuran, dan keadilan dalam
kehidupaan seluruh warga dunia (global) tanpa adanya tindakan, sikap, dan kebijakan
yang merugikan warga atau negara lainnya.

13
F. PENGERTIAN MANUSIA, ADAB, DAN PERADABAN
a. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara
logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan
kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita
sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai
makhluk pribadi dan makhluk sosial. Manusia dikatakan makhluk pribadi karena
manusia memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, serta unsur raga dan
jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut
menyatu dalam dirinya. Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri,
tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata
masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
Secara bahasa manusia berasal dari kata ​“manu”​ (Sansekerta), ​“mens”​ (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,
sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (​genus​) atau seorang individu.
Menurut Nicolaus D. & A. Sudiarja manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka
karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani
merupakan satu barang. Sedangkan menurut Abineno J. I, Manusia adalah “tubuh yang
berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang
fana”. Dan menurut Upanisads, manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh
(atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara
mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena
manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya. Manusia diciptakan oleh
Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain.
Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa
nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan
untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia
diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu hakekat manusia
lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain,
berinteraksi dan saling berbagi.

14
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi
atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Dapat
disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan
berikut.

● Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.


● Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
● Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
● Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

b. Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk ​sistem ​agama dan ​politik​, adat istiadat, ​bahasa​,
perkakas, ​pakaian​, ​bangunan​, dan karya ​seni​. ​Bahasa​, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha ber​komunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


c. Pengertian Peradaban
Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan ​masyarakat
manusia​. Istilah peradaban dalambahasa inggris disebut Civilization. Istilah peradaban
sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadapperkembangan
kebudayaan.
Definisi peradaban menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa peradaban
merupakan bagian dari unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya
kesenian, ilmu pengetahuan, adat dan sopan santun, pergaulan, kepandaian, menulis,
organisasi, kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi dan masyarakat
kota yang maju dan kompleks,
. "Peradaban" dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh
atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau
peradaban global​). Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah
upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah
peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya
sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi,
dan IPTEK.

15
Koentjaraningrat (1990) menjelaskan bahwa dalam Istilah kebudayaan ada pula
istilah peradaban. Hal ini adalah sama dengan istilah dalam bahasa Inggris civilization
yang biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang
harus maju dan indah. Kebudayaan sendiri berasal dari kata culture, istilah peradaban
sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan
kebudayaan.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur
budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka
masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang
tinggi. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:
Pendidikan, Kemajuan teknologi dan, Ilmu pengetahuan.
G. HUBUNGAN MANUSIA DAN PERADABAN
Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya
fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan merupakan keseluruhan
dari budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Adab artinya sopan. Manusia
sebagai makhluk beraberdab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku
sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manusia.
Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara, cipata, rasa, dan

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


karsa. Kaelan (2002) menyatakan manusi yang beradab adalah manusia yang mampu
melaksanakan hakikatnya sebagai manusia (monopluraris secara optimal).

Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi harkat, martabat, serta
potensi kemanusiaan yang tinggi. Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil
society, dari asal kata cociety civilis. istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain
masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani.

Menurut Nicolaus dan Sudiarja, Manusia itu bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena
terdiri dari jasmani dan rohani akan tetapi satu karena jasmani dan rohani terdapat
dalam satu jasad. Omar Muhammad menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
paling mulia karena dapat berpikir. Manusia itu memiliki 3 dimensi yaitu badan, akal
dan ruh. Sedangkan menurut Oswalg Spengl, peradaban adalah kebudayaan yang
mengalami perubahan dan menekankan pada kesejahteraan fisik dan material. Dan
menurut Anne Ahira, peradaban adalah kebudayaan yang mengalami kemajuan yang
tinggi. KBBI memberikan pengertian peradaban sebagai kemajuan yang menyangkut
sopan santun, budi bahasa dana kebudayaan suatu bangsa. Perkembangan peradaban
akan selalu menimbulkan benturan, ini adalah pandangan dari Huntington. Ia
menyebutnya sebagai ​Clash Civilization​. Perkembangan peradaban akan selalu seiring
dengan timbulnya benturan-benturan seperti peradaban barat dan peradaban timur.

16
Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu
memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan
perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Maka dari itu kebudayaan
akan mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban.
Contoh : zaman dahulu, manusia menanam makanan pokok lalu menunggu hasil
berdasarkan kemampuan alam untuk memproduksi tanpa ada pupuk-pupuk kimia,
mungkin hanya di bantu dengan pemberian pupuk kandang murni tanpa campuran.
Tetapi sekarang tidak lagi karena ada perkembangan seperti pupuk-pupuk kimia (pupuk
urea, pupuk ponska, pupuk ZA, dll), dan itu akan menumbuhkan tanaman dengan cepat
dan hasil yang diperoleh lebih banyak.
H. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
Kebudayaan dan peradaban memiliki persamaan dan perbedaan yang mana
kebudayaan dan peradaban memiliki unsur yang sama yaitu; sistem kepercayaan, sistem
kemasyarakatan, bahasa, seni, patung, sistem mata pencaharian dan wadah menyimpan
makanan sama-sama merupakan nilai sosial, norma, ilmu pengetahuan, serta
unsur-unsur keseluruhan struktur social ,kesenian, kepercayaan, hukum dan

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


kemampuan-kemampuan lain yang di dapat individu dalam kelompok masyarakat sama
–sama terbentuk dari pola pikir dan sikap mental suatu kelompok itu sendiri .
Kebudayaan dan peradaban juga memiliki perbedaan dan berikut berbedaan antara
kebudayaan dan peradaban menurut para ahli
1. Menurut Albion Small Menurut Albion Small, peradaban merupakan
kemampuan yang dimiliki manusia dalam mengendalikan dorongan dari dasar
kemanusiaannya. Dimana peradaban ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia itu sendiri. Sedangkan kebudayaan lebih mengacu kepada kemampuan yang
dimiliki manusia dalam mengendalikan alam. Pengendalian alam ini melalui ilmu
pengetahuan dan juga teknologi. Menurutnya, peradaban memiliki hubungan dengan
perbaikan yang sifatnya kualitatif. Peradaban menyangkut kondisi batin dari manusia
dan kebudayaan lebih mengacu pada hal yang bersifat faktual, material, relevan dan
juga konkret.
2. Menurut Alfred Weber yaitu peradaban lebih mengacu pada pengetahuan dan
juga intelektual. Dimana peradaban juga merupakan kumpulan cara yang sifatnya teknis
dan digunakan untuk mengendalikan alam. Sementara kebudayaan adalah serangkaian
nilai, ide, prinsip normatif yang bersifat unik. Menurutnya, peradaban memiliki sifat
yang lebih kumulatif dan juga lebih siap untuk disebar. Namun lebih rentan terhadap
adanya penilaian dan juga lebih berkembang dibandingkan kebudayaan.

17
3. Menurut Spengler Menurut Spengler, peradaban merupakan kebudayaan yang
sudah mencapai taraf yang tinggi ataupun kompleks. Menurutnya, peradaban
merupakan kebudayaan yang tidak lagi mempunyai aspek produktif, sudah membeku
dan mengkristal. Sementara kebudayaan sendiri merupakan sesuatu yang mengacu pada
hal yang hidup dan juga kreatif. Perbedaan kebudayaan dan peradaban menurutnya
adalah, kebudayaan merupakan sesuatu yang sedang terjadi. Sedangkan peradaban
merupakan sesuatu yang telah selesai. Contoh dari kebudayaan antara lain yaitu
makanan, minuman, pakaian dan lain sebagainya. Sedangkan contoh dari peradaban
yaitu candi Prambanan, Tembok Besar Cina dan lain sebagainya.
4. Menurut Daed Joesoef Menurutnya, kebudayaan merupakan sesuatu yang
memiliki ciri dan juga sifat budaya. Sementara budaya itu sendiri merupakan sistem
nilai yang dihayati. Sedangkan peradaban merupakan gabungan dari kesatuan budaya
dan juga sejarah yang membentuk suatu kondisi

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


I. EVOLUSI BUDAYA DAN WUJUD PERADABAN DALAM KEHIDUPAN
SOSIAL BUDAYA
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau
akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses
evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung
pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk
mengantisipasi tantangan tadi. Adanya kebudayaan bermula dari kemampuan akal dan
budi daya manusia dalam menanggapi, merespons, dan mengatasi tantangan alam dan
lingkungan dalam upaya mencapai kebutuhan hidupnya. Dengan potensi akal dan budi
inilah manusia menaklukkan alam. Manusia menemukan dan menciptakan berbagai
sarana hidup sebagai upaya mengatasi tantangan alam. Manusia menciptakan
kebudayaan.
Pandangan sebagian ahli materialisme memandang bahwa evolusi kebudayaan hadir
karena ketundukan manusia terhadap pola produksi dan alat – alat produksi atau secara
umum pengendalian sifat hewani manusia dan jasmani manusia untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi, sementara pandangan lainya seperti yang di kemukakan oleh
murtadha muntahhari ( 2002 ) dalam bukunya yang berjudul Manusia Dan Alam
Semesta. Bahwa sifat hewani dan sifat manusiawi manusia telah menjadi satu kesatuan
yang berevolusi yang menjadikan manusia sebagai organism yang memiliki tindakan
dan kecendurungan. Selanjutnya manusia marupakan manusia yang memiliki
pengetahuan dan beragama dengan istilah lain memiliki kebutuhan spiritual, sehingga
dalam perkembanganya budaya manusia akan berevolusi ketingkat dimana pembebasan
manusia dari ketundukannya terhadap alat – alat produksi dan perekonomianya tadi
menjadi masyarakat yang terus memenuhi kebutuhan ideology dan agamanya atas dasar
tuntutan sifat manusiawinya tadi. Itulah titik evolusi kebudayaan manusia di masa
depanya menurut murtadha muntahhari.

18
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan
berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang
didirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu
pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. contoh, peradaban Mesir
Kuno tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid,
obeliks, sphinx) yang terkait dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang
memperlihatkan tahap budaya. Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang
juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal tulisan
yang menjadi ciri budaya setempat.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


J. PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA
 Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian

atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju. Konsep kebudayaan
adalah perkembagan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin
dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada
masyarakatnya. Kebudayaan bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami
perubahan atau pergeseran. Faktor utama dalam perubahan ini adalah adanya
globalisasi.Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
 bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia

global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat


akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting dalam
kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang
harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia
secara mendasar.
 Problematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya
dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial.
Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian
tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan
 berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita

merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.
Dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak
alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih
menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan televisi,
masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang
berasal dari berbagai belahan bumi. Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian
asli Indonesia.

19
Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan punahnya
suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah “terkontaminasi”
oleh pengaruh globalisasi. Contoh kasusnya ialah seperti yang terjadi di Sumatera Barat.
Di daerah ini sering kali kita temukan percampuran bahasa (​code mixing​) yang biasanya
dituturkan oleh anak muda di Sumater Barat, seperti pencampuran Bahasa Betawi dan
Minang dalam percakapan sehari-hari (kama lu?, gak tau gua do, dan lain-lain). Hal ini

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


jelas mengancam eksistensi bahasa di suatu daerah.Selama ini, penyebaran internet telah
mengubah perhatian masyarakat terhadap pengaruh media baru. Salah satunya
mengubah persepsi masyarakat tentang media-media baru. Lahirlah beberapa studi yang
meneliti mengenai dampak penggunaan media baru ini, hingga pada akhirnya
disimpulkan beberapa dampak yang dibawa oleh kemajuan teknologi
komunikasi.Perkembangan komunikasi bermediakan komputer berjalan seiring dengan
tumbuh suburnya nilai-nilai menyimpang yang dihasilkan oleh tangan-tangan tidak
bertanggung jawab. Sejauh ini, para ilmuwan menyimpulkan bahwa kekerasan pada
games di komputer memiliki pengaruh yang sama kuatnya dengan tayangan kekerasan
di televisi.
Bahkan studi tertentu mengatakan bahwa ​video games mempunyai kemampuan
lebih kuat untuk mempengaruhi anak-anak jika dibandingkan dengan tayangan TV atau
tindakan kekerasan yang sebenarnya disaksikan oleh anak-anak.Selain itu, pornografi
yang marak di internet juga ikut meracuni otak anak-anak. Pelakunya dengan sengaja
memberi link dari situs-situs yang biasanya dikunjungi oleh anak-anak ke situs-situs
yang seharusnya tak pantas dikunjungi anak-anak dibawah umur. Sedangkan pada orang
dewasa, pornografi tidak menunjukkan hasil penyimpangan yang signifikan seperti pada
anak-anak apabila dilihat dari sisi agresivitas dan perilakunya.

20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


Manusia,kebudayaan dan peradaban mempunyai keterkaitan satu sama
lainnya keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi
negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak
monolitik dengan sendirinya. Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi
manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang
luhur menuju pada prilaku pada manusia. Pengeruh besar kemajuan jaman dan ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan proses evolusi kebudayaan manusia yang sudah
sampai pada taraf kompleksitasnya. peradaban manusia mengalami dinamika
(perubahan dan perkembangan). Perubahan itu menuju pada kemajuan, apalagi di era
global dewasa ini. Perubahan yang terjadi demikian pesatnya. Kemajuan yang pesat di
bidang teknologi informasi menghasilkan globalisasi, di samping kemajuan dalam
sarana transportasi. Di era global, hubungan antar manusia tidak terbatas dalam satu
wilayah negara saja, tetapi sudah antar negara (transnasional). Dengan demikian
perubahan budaya dan peradaban di suatu daerah bias dengan cepat di pengaruhi.
B. Saran
Melalui makalah ini penyusun menghimbau pentingnya menghormati dan
menghargai serta menjaga kebudayaan dan peradaban daerah tempat tinggal masing-
masing individu.Arus teknologi dan informasi yang dengan mudah berkembang di suatu
daerah jangan dijadikan durjen untuk melupakan budaya masyarakat lokal kita.

21
DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


Rahayu, Ani Sri.2016. ​ISBD Perspektif Baru Membangun Keadaan Global Melalui
Revolusi Mental.​ Bumi Aksara, Jakarta.
Adnyana, S.​ Referensi Manusia dan Peradaban. ​Diakses dari
https://www.academia.edu/21934055/referensi_manusia_dan_peradaban​.
Ariani, Nurul. ​Hubungan Manusia dan Peradaban. ​Diakses dari
https://www.academia.edu/17266045/hubungan_manusia_dan _peradaban.
​ iakses dari
Yusuf, Musdalifah.​ Manusia dan Peradaban. D
https://www.academia.edu/9075741/manusia_dan_peradaban​.

22

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Anda mungkin juga menyukai