Anda di halaman 1dari 11

MANUSIA DAN PERADABA

TUGAS MATA KULIAH ILMU SOSIAL dan BUDAYA (ISBD)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
IRAWATI (14100082)
NANDITO PRATAMA(141000)

DOSEN PEMBIMBING:

MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini

Makalah ini disusun untuk memberikan pengetahuan tentang Manusia dan Peradaban.

Melalui makalah ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pembimbing mata kuliah (Dosen) dan semua pihak yang membantu dalam penyelesain
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang
membangun, tentunya untuk penyempurnaan pada pembuatan makalah dikemudian hari.
Semoga makalah ini barmanfaat bagi pembaca sekalian. Akhir kata kami ucapakan terima
kasih.

Padang, Oktober 2015

Penulis
i

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....1
B. Rumusan Masalah.1
C. Tujuan...1
BAB II. PEMBAHASAN

A. Hakikat Peradaban .............................2

B. Sebagai Makhluk Beradap dan Masyarakat Adap .............3

C. Evolusi budaya dan Wujud Peradaban dalam Kehidupan Sosial B.....4

BAB IV. PENUTUP


A. Kesimpulan...6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk Tuhan, individu dan sosial budaya. Antara manusia dan
peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara keduanya saling mendukung
untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada
yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban
tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan
perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan
sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di
masyarakat.Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan
santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai
makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa
manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang
sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh
perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas
komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang
ilmu dan aktifitas manusia.

B. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan
makalah ini adalah :
1. Bagaimana Hakikat Peradaban?
2. Bagaimana Manusia Sebagai Makhluk Beradap dan Masyarakat Adap?
3. Bagaimana Evolusi budaya dan Wujud Peradaban dalam Kehidupan Sosial Budaya?

C. Tujuan
Adapun yang tujuan yang akan di dapat dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui Hakekat Manusia dan Peradaban.
2. Mengetahui Sebagai Makhluk Beradap dan Masyarakat Adap.
3. Mengetahui Evolusi budaya dan Wujud Peradaban dalam Kehidupan Sosial Budaya .

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Peradaban
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya
adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta
(akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Kemampuan rasa manusia melalui aalat indranya
menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia
menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai
aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Koentjaraningrat (1990) berusaha
memberikan penjelasan sebagai berikut. Istilah kebudayaan ada pula istilah peradaban. Hal ini
adalah sama dengan istilah dalam bahasa Inggris civilization yang biasanya dipakai untuk
menyebutkan bagian atau unsure dari kebudayaan yang harus maju dan indah.
Kebudayaan berasal dari kata culture, istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan
pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Peradaban berasal dari kata adab,
yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada
sifat yang tinggi dan mulia. Huntington (2001) mendefinisikan perdaban (civilization) sebagai the
highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that
which distinguish humans from other species.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah
mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
telah maju. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi peradaban sebuah bangsa
dan menjadi bangsa itu dianggap lebih muju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya. Kehidupan di
lembah sungai Nil masa itu kita sebut dengan nama Peradaban Lembah Sungai Nil bukan
Kebudayaan Lembah Sungai Nil sebab mereka telah memiliki organisasi social, kebudayaan, dan
cara berkehidupan yang sudah maju bila disbanding dengan bangsa lain.

Keajaiban dunia yang dikenal saat ini antara lain :


Piramida di Mesir merupakan makam raja-raja Mesir kuno.
Taman gantung di Babylonia.
Tembok raksasa dengan panjang 6.500 km di RRC.
Menara Pisa di Italia.
Menara Eiffel di Paris.
Candi Borobudur di Indonesia.
Taj Mahal di India.
Patung Zeus yang tingginya 14 m da seluruhnya terbuat dari emas.
Kuil Artemis merupakan kuil yang terbesar di Yunani.
Mausoleum Halicarnacus, kuburan yang dibangun oleh Ratu Artemisia untu mengenang
suaminya Raja Maulosus dari Carla.
Colossus, yaitu patung perungu dewa matahari dari rhodes.
Pharos, yaitu patung yang tingginya hingga 130 m dari alexsandria.
Gedung parlemen di inggris di london.
Kabah di saudi arabia.
Colossum di Roma italia.

2
Selah satu ciri yang penting dalam devenisi peradaban adalab berbudaya. Yang dalam
bahasa ingris disebut Cultured. Orang yang cultured adalah yang juga lettered dalam hal ini tidak
sekedar hanya bisa membaca dan menulis hal yang sederhana.

B. Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab


Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya fisik,
seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan merupakan keseluruhan dari budi daya
manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Adab artinya sopan. Manusia sebagai makhluk beraberdab
artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang
luhur menuju pada prilaku pada manui. Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan
antara, cipata, rasa, dan karsa. Kaelan (2002) menyatakan manusi yang beradab adalah manusi
yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia (monopluraris secara optimal). Manusia
adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi karkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang
tinggi. Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata cociety civilis.istilah
masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat
madani.
Pada mulanya, civil society berasal dari dunia barat. Adalah datao answer ibrahim(mantan
wakil perdana mentri malaysia)yang pertama kali memperkenalkan istilah masyarakat madani
sebagaia istilah lain dari civil society. Nurcholish madjid mengindonesiakan civil society (inggris)
dengan masyarakat madani. Oleh banyak kalangan, istilah civil society dapat diterjemahkan dalam
bahasa indonesia dengan berbagai istilh antara lain :

Civil society diterjemah dengan istilah masyrakat sipil, civil artinya sipil sedangkan society artinya
masyarakat.
Civil society diterjemahkan dengan masyarkat beradap atau keberadaban, ini merupakan
dari civilizet(beradab) dan society (masyarakat) sebagai lawan dari masyarakat yang tidak
beradab(uncivilzet society)
Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat madani. Kata madani merujuk pada kata
madinah, kota tempat kelahiran nabi muhamad saw. Madinah berasal dari kata madaniyah yang
berati peradaban
Berkaitan dengan nomor 3, Civil society diartikatikan masyarakat kota. Dal ini dikarnakan
madinah adalah sebuah negara kota (city-state) yang mengigakan kita kepada polis dizaman yunani
kuno . masyarakat kota sebagai model masyarakat beradab. Civil society diterjemahkan sebagai
masyarakat warga atau kewarganegaraan. Masyarakat disini adalah pengelompokan masyarakat
yang bersifat otonom dari negaa. Nurcholis majid menyebut masyarakat madani sebagai masyarakat
yang berkadaban memiliki ciri-ciri, antara lain egalitarianisme, menghargai prestasi, keterbukaan,
penegakan hukum dan keadilan. Toleransi dan pluralisme, serta keterbukaan dan penegakan hukum
dan keadilan, toleransi dan pluralisme, serta musyawarah. Muhamad A.S. Hikam (1990) didalam
bukunya demokrasi dan civil society memberikan defenisi civil society sebagai wilayah kehidupan
social yang terorganisasi dan bercirikan antaralain bersukarelaan (Voluntari), keswasembedaan (self
generating), keswadayaan (self sporting), kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara, dan
keterikatan dengan norma atau nilai hukum yang diikuti oleh warganya.

3
C. Evolusi budaya dan wujud peradaban dalam kehidupan sosial budaya
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal
pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses evolusi untuk tiap
kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada tantangan, lingkungan,
dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi.
Adanya kebudayaan bermula dari kemampuan akal dan budi daya manusia dalam
menanggapi, merespons, dan mengatasi tantangan alam dan lingkungan dalam upaya mencapai
kebutuhan hidupnya. Dengan potensi akal dan budi inilah manusia menaklukkan alam. Manusia
menemukan dan menciptakan berbagai sarana hidup sebagai upaya mengatasi tantangan alam.
Manusia menciptakan kebudayaan.
Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah (masa sebelum
manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal tulisan) dan masa sejarah (masa manusia telah
mengenal tulisan). Data-data tentang masa prasejarah diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti yang
digali dan diinterpretasi. Masa sejarah bermuda ketika adanya catatan tertulis untuk dijadikan bahan
rujukan. Penciptaan tulisan ini merupakan satu penemuan revolusioner yang genios. Bermula dari
penciptaan properti dan lukisan objek, seperti kambing, lembu, wadah, ukuran barang, dan
sebagainya; diikuti dengan indikasi angka; kemudian diikuti simbol yang mengindikasikan transaksi,
nama, dan alamat yang bersangkutan; selanjutnya simbol untuk fenomena harian, hubungan antara
mereka, dan akhirnya intisari, seperti warna, bentuk, dan konsep.

Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman prasejarah, yaitu:
Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda digunakan hanya untuk mengangkat
barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian, roda disambung dengan kereta, lalu berkembang
menjadi mobil seperti saat ini.
Bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran seseorang
kepada orang lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai representasi dan bunyi-bunyi arbitrer
yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke masa sejarah tertulis.

Manusia berkembang dari homo menjadi human karena kebudayaan dan peradaban yang
diciptakannya. Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di Indonesia, R. Soekmono (1973), dibagi
menjadi empat masa, yaitu:
Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad
ke-5 masehi.
Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama Masehi sampai dengan
runtuhnya Mengenai masa prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi zaman prasejarah,
yaitu:
1. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua (paleolitikum), zaman batu
tengah/madya (Mesolitikum), dan zaman batu baru (Neolitikum)
2. Pendekatan berdasarkan model social ekonomi atau mata pencaharian hidup yang terdiri atas:
Masa berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu sederhana (tradisi
Paleolit)
dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi Epipaleolitik).
Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik.
Masa kemahiran teknik atau perundagian, melliputi tradisi semituang besi.
Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.
4
Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir kerajaan Majapahit sampai
dengann akhir abad ke-19.
Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan teknik modern kira-kira tahun
1900 sampai.
Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat
tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat
tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban
yang tinggi. Jadi, evolusi kebudayaan bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu: peradaban.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan
berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang dicirikan oleh
kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi,
dan spiritualitas yang tinggi. Sebagai contoh, peradaban Mesir Kuno tercermin dari hasil budaya yang
tinggi dalam sosok bangunannya (piramid, obeliks, spinx) yang terkait dengan ilmu bangunan, tulisan,
serta gambar yang memperlihatkan tahap budaya. Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno,
yang juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal tulisan yang
menjadi ciri budaya setempat. Peradaban kuno di Indonesia menghasilkan berbagai bangunan seni
yang bernilai tinggi, seperti Candi Borobudur, Prambanan, dan lain-lain.
Peradaban bangsa di Indonesia dimulai sejak masa kemahiran teknik atau zaman
perundagian. Zaman perundagian terdiri dari dua masa, yaitu tradisi seni tulang perunggu dan tradisi
tuang besi. Meskipun saat itu masih zaman prasejarah (masa sebelum mengenal tulisan), namun
telah mengenal teknologi terbatas dan sederhana, yaitu pada upaya pemenuhan peralatan yang
dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam kehidupannya yang sudah mulai menetap. Di Indonesia,
penggunaan logam sudah mulai dikenal beberapa abad sebelum masehi. Mereka menggunakan
peralatan dari logam, seperti peralatan berburu, bercocok tanam, peralatan rumah tangga, dan lain-
lain, tetapi tidak semua masyarakat dapat membuat peralatan itu. Membuat peralatan dari logam
membutuhkan keahlian. Orang yang ahli membuat peralatan logam disebut undagi, tempat
pembuatannya disebut perundagian. Beberapa contoh alat dari perunggu adalah kayak corong,
nekara, bejana perunggu. Alat-alat ini ditemukan diberbagai daerah di Indonesia.
Peradaban bangsa Indonesia semakin maju dan berkembang estela datangnya pengaruh
Hindu dan Budha ke Indonesia. Pengaruh tulisan dari budaya Hindu Budha membawa dampak besar
bagi peradaban Indonesia, yaitu memasuki masa sejarah (masa mengenal bahasa tulis). Salah satu
hasil budaya tulis di Indonesia adalah prasasti. Huruf yang dipakai dalam prasasti yanng ditemukan
Sejak tahun 400M adalah Pallawa dan bahasa Sanksekerta. Kemampuan baca tulis masyarakat
Indonesia lama-kelamaan berpengaruh dalam bidang kesustraan, yaitu munculnya banyak kitab-kitab
kuno ini dapat ditelusuri peradaban bangsa Indonesia terutama dalam masa kerajaan. Peradaban
bangsa semakin berkembang dengan masuknya pengaruh Islam dan masuknya pengaruh Islam dan
masuknya peradaban bangsa Barat Eropa, termasuk pengaruh agama Kristen Katolik. Dewasa ini,
pengaruh peradaban global semakin kuat akibat kemajuan bidang komunikasi dan informasi.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia,
berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Peradaban merupakan
tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mecapai kemajuan tertentu
yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju
2. Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku
sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manui. Konsep
masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata cociety civilis.istilah masyarakat
adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani.
3. Evolusi kebudayaan adalah proses yang berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya
dan akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu.
Wujud peradaban moral:
- Nilai-nilai
- Norma
- Etika
4. Berdasarkan pada pendapat-pendapat di atas dapat diketahui bahwa peradaban manusia
mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan). Perubahan itu menuju pada kemajuan,
apalagi di era global dewasa ini. Perubahan yang terjadi demikian pesatnya.
5. Merujuk pada pendapat Alvin Tofler di atas, sekarang manusia berada pada era peradaban
informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi menghasilkan globalisasi, di
samping kemajuan dalam sarana transportasi. Di era global, hubungan antarmanusia tidak
terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi sudah antarnegara (transnasional). Dengan
demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara lain, serta berpindah-pindah
dengan cepat dari satu negara ke negara lain.
6

DAFTAR PUSTAKA

Murtadha Muntahhari. 2002. Manusia, Dan Alam Semesta. Lentera Basritama : Jakarta.

Budhy munawar ranchman. 2011. Membaca Nurcholish Madjid Islam Dan Pluralisme.
Democracy project : Jakarta.

Arimbi, Mas Achmad, 1993, Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan, Jakarta: Walhi.

Baharsjah, Justika S, 1999, Menuju Masyarakat Yang Berketahanan Sosial Pelajaran Dari Krisis,
Jakarta : Departemen Sosial RI.

Basuki, Johanes, 1997, Budaya Organisasi (Konsep dan Terapan), Jakarta: Yayasan Pembina
Manajemen

Zain, Badudu. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan.Soepomo. 1974. Bab-
bab tentang Hukum Adat. Jakarta: Pradnya Paramita.
7

Anda mungkin juga menyukai