Disusun Oleh :
1. Adi Saputra
2. Ahmad Jamaludin
3. Annis Hana Amalina
4. Azyan Liyana Fatin
5. Syarif Kurniawan
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam. Sholawat serta salam
semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Penulis
bersyukur kapada ilahi robbi yang telah memberikan hidayah serta taufik-nya kepada
penulis sehingga makalah yang berjudul MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika
dalam Peradaban Manusia ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan
selanjutnya akan didiskusikan didepan audience kelas program studi Teknik Arsitektur
Universitas SAINS Al-Quran dan kami berharap semoga membawa manfaat bagi kita.
Tak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah yang penulis susun ini masih banyak kekurangan. Karena
makalah ini disusun dan diselesaikan berdasarkan kemampuan penulis. Penulis sangat
mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca, yang tentunya merupakan masukan
yang bersifat menbangun dan menyempurnakan makalah ini, demikan makalah ini
dibuat, semoga dapat menyempurnakan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.
Penyusun
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia, peradaban, dan estetika sangatlah berkaitan dengan erat. Ketiga hal
tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, atau dapat dikatakan bahwa ketiga unsur
tersebut saling melengkapi satu sama lain dan merupakan unsur pokok dalam
kehidupan di dunia ini.
Jika salah satu hal tersebut menghilang, maka hal tersebut akan sangat
mempengaruhi kehidupan yang telah berjalan sekian ratus juta tahun lamanya. Hal
tersebut tentunya akan menjadi masalah yang serius yang mengancam perpecahan suatu
bangsa.
Manusia sendiri, pada dasarnya adalah makhluk yang diciptakan dengan akal
dan pikiran untuk membentuk peradaban mereka sendiri dan telah mempunyai sifat
estetika dalam diri mereka masing-masing sejak mereka lahir di dunia ini. Meskipun,
tidak dapat dihindari bahwa nilai estetika dalam diri mereka berbeda-beda. Namun pada
intinya, sifat-sifat estetika itu tetap sama dan mengarah pada satu pandangan, yaitu
kebudayaan.
Peradaban manusia yang telah sekian lama berjalan dan mengalami berbagai
macam perubahan pada dasarnya masih tetap sama, yaitu untuk memandang suatu
unsur kebudayaan yang bersifat halus, indah dan maju. Seperti halnya kesenian.
Kesenian tersebut bernilai estetika dikarenakan hal tersebut mempunyai unsur yang
halus dan indah.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan suatu masalah, antara
lain:
1.
2.
3.
2014
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengetian Manusia
Secara bahasa, manusia berasal dari kata manu dalam bahasa Sansekerta dan
mens dalam bahasa Latin yang mempunyai arti berpikir, berakala budi atau makhluk
yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain.
Secara istilah, manusia dapat diartikan sebuah konsep atau fakta, gagasan atau
realitas, sebuah kelompok atau individu yang dalam hubungannya dengan
lingkungannya merupakan suatu orgasme hidup yang pribadinya terpengaruhi oleh
faktor lingkungan.1
Manusia adalah makhluk yang mempunyai akal, jasmani, dan rohani. Melalui
akalnya manusia dituntut untuk berpikir menggunakan logikanya untuk menciptakan
karya yang dapat digunakan dan bermanfaat baik untuk dirinya sendiri maupun
oranglain.
Melalui
jasmaninya,
manusia
dituntut
untuk
melakukan
sesuatu
menggunakan fisik / jasmaninya sesuai dengan kemampuan dan fungsinya masingmasing. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk mengolah rohaninya dengan
cara beribadah sesuai dengan agaam dan kepercayaan mereka masing-masing.2
Manusia, dalam pandangan umat Islam sebagaimana telah dijelaskan dalam
Al-Quran diciptakan didunia ini untuk menajd khalifah / pemimpim. Dalam hal
tersebut, maksud dari pemimpin disini adalah menjadi penanggung jawab dari segala
tindakan dan tingkah laku mereka didunia ini, baik bagi diri mereka sendiri maupun
bagi oranglain. Dan apabila hal tersebut diaplikasikan dalma kehidupan sehari-hari,
maka jelaslah sudah, bahwa setiap resiko dan tindakan yang diambil manusia di dunia
ini megandung konsekuensinya masing-masing. Terlepas dari hal tersebut, maka
manusia dituntun untuk selalu berhati-hati terhadap tindakan yang mereka ambil.
Faktor-faktor tersebutlah yang menjadi dasar utama pembeda antara manusia dengan
makhluk lainnya.
1
2
Astuti Dewi dkk, Manusia sebagai Makhluk Berbudaya dan Beradab (Mataram, 2013) hal. 4.
Ria Irawati, Manusia dan Peradaban (2012) hal. 2.
2014
3
4
Rahman Hakim dkk, Manusia dan Peradaban (Malang, 2011) hal. 6-7.
Astuti Dewi dkk, Ibid., hal. 14.
2014
B.
Pengertian Peradaban
Menurut Damono, kata adab berasal dari bahasa Arab yang berarti akhlak atau
Oman Sukmana, Ilmu Sosial dan budaya Dasar (Malang: 2008) hal. 2.
2014
kebudayaan yang mempunyai sistem IPTEK dan masyarakat kota yang maju dan
kompleks.
Dalam bahasa Inggris, istilah peradaban sendiri disebut civilazion yang
mempunyai arti penyempurnaan pikiran, tata krama atau rasa. Kata ini mulai dikenal
sejak Kaisar Romawi Justian pada avab ke-6 memimpin konsolidasi hukum sipil
Romawi dan menghasilkan kumpulan tulisan yang disebut Corpus Juris Civilis.6
Dalam bahasa Indonesia sendiri, peradaban berasal dari akar kata adab yang
mempunai arti akhlak atau kesopanan, dan kehalusan atau budi pekerti. Seseorang
dikatakan beradab apabila ia dapat menunjukkan perilaku yang sopan dan mematuhi
norma-norma yang berlaku didalam kehidupan bermasyarakat.
Wujud dari peradaban sendiri dapat berupa:
1. Moral
Adalah nilai-nilai dalam masyarakat yang dalam penerapannya berkaitan
dengan tingkah laku masyarakatnya. Moralitas adalah suatu sistem nilai
tentang bagaimana seseorang harus hidup dan bertindak secara baik
sebagai manusia dan sekaligua sebagai petunjuk yang konkrit yang siap
pakai tentang bagaimana seseorang itu harus hidup7.
2. Norma
Adalah suatu aturan, ukuran, ataupun pedoman yang digunakan oleh
masyarakat dalam menentukan benar atau salahnya suatu hal. Normanorma tersebut mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda, yaitu8:
a. Folkways
Adalah norma-norma yang berdasarkan pada kebiasaan atau kelaziman
dalam tradisi dan apabila dilanggar tidak ada sanksinya, tetapi hanya
akan dianggap aneh dan emnajdi bahan pembicaraan umum
dilingkungannya saja.
b. Mores
Adalah norma moral untuk menentukan tata kelakuan yang tergolong
benar atau salah, baik ataupun buruk. Dan seseorang yang
melanggarnya akan dikenakan sanksi / dihukum sesuai dengan tingkat
pelanggarannya.
6
2014
3. Etika
Merupakan nilai-nilai dan norma tentang baik dan buruk yang menjadi
pedoman dalam mengatur tingkah laku manusia pada umumnya. Menurut
Ki Hajar Dewantara, etika adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang
kebaikan
dan
keburukan
didalam
hidup
manusia
yang
keindahan.
Beumgarten
menggunakan
istilah
ini
untuk
Gelombang pertama
Gelombang pertama ini sebagai tahap peradaban pertanian, dimana
tahapan ini merupakan dimulainya kehidupan baru dari budaya meramu
ke bercocok tanam (revolusi agraris)
2.
Gelombang kedua
Gelombang kedua ini merupakan tahap peradaban industri penemuan
mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang (revolusi
industri)
3.
Gelombang ketiga
Tahapan ini merupakan tahap peradaban informasi, dimana ditandai
dengan penemuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dengan
komputer ataupun alat komunikasi digital lainnya.
C.
2014
biasa disebut dengan filsafat keindahan. Awalnya, estetika disebut dengan istilah
keindahan (beauty). Sementara itu, istilah estetika baru digunakan sekitar abad ke-18.
Dalam bahasa Indonesia kata indah selain memiliki makna yang sama dengan
kata beauty juga bermakna peduli akan sesuatu, dan menaruh perhatian terhadap
sesuatu. Makna tersebut sangat dekat dengan pendapat Plato yang menyatakan bahwa
langkan pertama dalam memperoleh pemahaman terhadap keindahan adalah mencintai
dan memperhatikan12.
Dalam arti luas, keindahan pada mulanya dikembangkan oleh bangsa Yunani
yang mengandung nilai kebaikan. Filsuf Yunani mengungkapkan bahwa keindahan
mencakup kebaikan yang diwujudkan dalam media yang menyenangkan.
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari
seseorang terhadap hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya melalui
inderawinya. Karena itu keindahan dapat dikatakan sebagai bagian dari hidup manusia
yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Estetika adalah suatu ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek
keindahan sesuatu, yang mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara
membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.
Estetika atau keindahan yang merupakan karya cipta manusia tersebut dibatasi
oleh suatu ruang dan waktu, dimana keindahan tersebut merupakan suatu kebenaran
yang mempunyai daya tariknya tersendiri.
Sifat-sifat dari keindahan itu sendiri yaitu13:
1.
2.
3.
Keindahan itu
5.
Keindahan itu wajar ( tidak berlebihan dan tidak pula kurang atau
menurut apa adanya)
12
13
Saiful Alam, Keindahan dalam Estetika, Kebudayaan dan Karya Cipta (2012) hal. 2
Saiful Alam, Ibid., hal. 3.
2014
6.
7.
a.
10
2014
lamanya
telah
membuktikan
tingkat
kebudayaan
dan
15
kebijakan
pembangunan,
hingga
ke
tingkat
cita
dan
rasa
masyarakatnya.
Pergeseran nilai estetika dalam peradaban yang dipahami sebagai salah
satu penyadaran merupakan suatu prose pemahaman dalam suatu fenomena
budaya, dan pengambilan tindakan untuk menyaring unsur-unsur positif atas
negatif dari terjadnya pergeseran-pergeseran nilai estetika tersebut. Fenomena
pergeseran yang terjadi karena terdapat unsur-unsur dari luar maupun
dinamika proses kreasi dapat dipahami sebagai upada untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia. Disisi lain, pergeseran-pergeseran tersebut merupana
suatu upaya dalam rangka permberdayaan masyarakat untuk pembelajaran
budaya masa depan dan peradaban mereka selanjutnya agar lebih baik.
15
Ida Ayu Dyah Maharani, Rangkuman Estetika: Makna, Simbol dan Daya ( Denpasar, 2011) hal. 8.
11
2014
Estetik Akademik
2)
Estetik Perdagangan
3)
Estetik Tradisi
4)
Estetik Keagamaan
5)
Estetik Partisipan
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
Menurut istilah, kebudayaan adalah sesuatu yang agung, mewah, dan
mahal karena kebudayaan tersebut lahir dari cipta, karya dan karsa manusia
yang semua itu merupakan sifat yang melekat pada diri manusia sejak ia
dilahirkan didunia ini.
Keindahan adalah salah satu sifat dalam diri manusia yang berada dalam
karya ciptanya. Dalam sebuah kebudayaan tersebut, apapun bentuknya pastilah
memiliki nilai-nilai keindahannya masing-masing. Dimana keindahan / nilai
estetika tersebut merupakan perwakilan dari sifat-sifat kebudayaan itu sendiri.
Kebudayaan banyak jenisnya, ada yang mewakili nilai-nilai sosial,
spiritual, perjuangan, mata pencaharian, kesenian dan lain sebagainya.
Biasanya orang-orang yang telah banyak melihat keindahan hal tersebut dari
keseniannya saja, padahal dari jenis-jenis kebudayaan lain terdapat nilai-nilai
keindahan didalamnya
Kebudayaan yang memiliki nilai estetika tersebut merupakan suatu
kekayaan yang merupakan ciri khas suatu daerah dan lahir dari hasil karya
16
12
2014
cipta manusia yang keseluruhannya merupakan sifat yang ada pada diri
manusia.
Setiap kebudayaan yang lahir dan berada di dunia ini pada dasarnya
memiliki nilai-nilai keindahan / estetisnya. Meskipun terdapat perbedaan sudut
pandang antara kebudayaan yang satu dengan yang lainnya. Tetapi setiap nilai
estetika tersebut adalah hasil karya dari sebuah kebudayaan dan dari sebuah
budaya dapat mempersatukan kebudayaan tersebut menjadi satu kesatuan yang
utuh.17
Pertumbuhan nilai-nilai estetika dalam kehidupan sehari-hari secara
umum dibangun oleh masyarakat itu sendiri dalam upaya untuk meningkatkan
kualitas budayanya.
Kretifitas yang telang menggerakkan manusia melalui aneka pemecahan
masalah menggunakan logika dan kecerdasannya. Melalui daya kreatifitas
tersebutlah manusia mampu untuk membangun kembali dan melakukan
evolusi dalam kebudayaannya.
17
13
2014
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan berbagai hal sebagai berikut:
1. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali
dengan akal dan pikiran untuk kelangsungan hidup dan kemajuan dirinya.
2. Dalam kehidupannya, manusia mempunyai tiga fungsi, yaitu:
a. Manusia sebagai makhluk Tuhan
b. Manusia sebagai makhluk individu, dan
c. Manusia sebagai makhluk sosial
3. Peradaban merupakan suatu perkembangan dari kebudayaan yang telah
mencapai tingkat tertingginya, dimana perdaban tersebut menghasilkan
suatu karya cipta yang halus, maju dan indah seperti kesenian, ilmu
pengetahuan, adat istiadat dan sopan santun pergaulan.
4. Wujud peradaban ada empat, yakni:
a. Moral
b. Norma
c. Etika
d. Estetika
5. Peradaban manusia didunia ini telah melalui berbagai macam tahapan. Dan
tahapan-tahapan tersebut terbagi menjadi tiga gelombang yaitu:
a. Gelombang pertama
b. Gelombang kedua
c. Gelombang ketiga
6. Estetika atau keindahan adalah suatu ilmu yang menelaah dan membahas
aspek-aspek keindahan sesuatu, yang mengenai rasa, sifat, norma, cara
menanggapi, dan cara membandingkannya dengan menggunakan penilaian
perasaan dan merupakan bagian dari hidup manusia dan keberadaannya
adalah mutlak adanya.
14
2014
10. Peradaban, manusia, dan estetika tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lain. Karena jika salah satu hal tersebut menghilang maka akan
terjadi kekacauan dan ketidaksinambungan dalam masyarakatnya.
15
2014
DAFTAR PUSTAKA
16