Anda di halaman 1dari 16

MANUSIA DAN PERADABAN:

Estetika dalam Peradaban Manusia


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar dengan
Dosen Pengampu : M. Abdul Kholiq, Drs., M.Ag

Disusun Oleh :
1. Adi Saputra
2. Ahmad Jamaludin
3. Annis Hana Amalina
4. Azyan Liyana Fatin
5. Syarif Kurniawan

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2014

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam. Sholawat serta salam
semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Penulis
bersyukur kapada ilahi robbi yang telah memberikan hidayah serta taufik-nya kepada
penulis sehingga makalah yang berjudul MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika
dalam Peradaban Manusia ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan
selanjutnya akan didiskusikan didepan audience kelas program studi Teknik Arsitektur
Universitas SAINS Al-Quran dan kami berharap semoga membawa manfaat bagi kita.
Tak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah yang penulis susun ini masih banyak kekurangan. Karena
makalah ini disusun dan diselesaikan berdasarkan kemampuan penulis. Penulis sangat
mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca, yang tentunya merupakan masukan
yang bersifat menbangun dan menyempurnakan makalah ini, demikan makalah ini
dibuat, semoga dapat menyempurnakan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Wonosobo, November 2014

Penyusun

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Manusia, peradaban, dan estetika sangatlah berkaitan dengan erat. Ketiga hal

tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, atau dapat dikatakan bahwa ketiga unsur
tersebut saling melengkapi satu sama lain dan merupakan unsur pokok dalam
kehidupan di dunia ini.
Jika salah satu hal tersebut menghilang, maka hal tersebut akan sangat
mempengaruhi kehidupan yang telah berjalan sekian ratus juta tahun lamanya. Hal
tersebut tentunya akan menjadi masalah yang serius yang mengancam perpecahan suatu
bangsa.
Manusia sendiri, pada dasarnya adalah makhluk yang diciptakan dengan akal
dan pikiran untuk membentuk peradaban mereka sendiri dan telah mempunyai sifat
estetika dalam diri mereka masing-masing sejak mereka lahir di dunia ini. Meskipun,
tidak dapat dihindari bahwa nilai estetika dalam diri mereka berbeda-beda. Namun pada
intinya, sifat-sifat estetika itu tetap sama dan mengarah pada satu pandangan, yaitu
kebudayaan.
Peradaban manusia yang telah sekian lama berjalan dan mengalami berbagai
macam perubahan pada dasarnya masih tetap sama, yaitu untuk memandang suatu
unsur kebudayaan yang bersifat halus, indah dan maju. Seperti halnya kesenian.
Kesenian tersebut bernilai estetika dikarenakan hal tersebut mempunyai unsur yang
halus dan indah.

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan suatu masalah, antara

lain:
1.

Apakah pengertian dari manusia itu sendiri?

2.

Apakah pengertian dari peradaban?

3.

Apakah hubungan estetika dalam peradaban dan kebudayaan manusia?

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Pengetian Manusia
Secara bahasa, manusia berasal dari kata manu dalam bahasa Sansekerta dan

mens dalam bahasa Latin yang mempunyai arti berpikir, berakala budi atau makhluk
yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain.
Secara istilah, manusia dapat diartikan sebuah konsep atau fakta, gagasan atau
realitas, sebuah kelompok atau individu yang dalam hubungannya dengan
lingkungannya merupakan suatu orgasme hidup yang pribadinya terpengaruhi oleh
faktor lingkungan.1
Manusia adalah makhluk yang mempunyai akal, jasmani, dan rohani. Melalui
akalnya manusia dituntut untuk berpikir menggunakan logikanya untuk menciptakan
karya yang dapat digunakan dan bermanfaat baik untuk dirinya sendiri maupun
oranglain.

Melalui

jasmaninya,

manusia

dituntut

untuk

melakukan

sesuatu

menggunakan fisik / jasmaninya sesuai dengan kemampuan dan fungsinya masingmasing. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk mengolah rohaninya dengan
cara beribadah sesuai dengan agaam dan kepercayaan mereka masing-masing.2
Manusia, dalam pandangan umat Islam sebagaimana telah dijelaskan dalam
Al-Quran diciptakan didunia ini untuk menajd khalifah / pemimpim. Dalam hal
tersebut, maksud dari pemimpin disini adalah menjadi penanggung jawab dari segala
tindakan dan tingkah laku mereka didunia ini, baik bagi diri mereka sendiri maupun
bagi oranglain. Dan apabila hal tersebut diaplikasikan dalma kehidupan sehari-hari,
maka jelaslah sudah, bahwa setiap resiko dan tindakan yang diambil manusia di dunia
ini megandung konsekuensinya masing-masing. Terlepas dari hal tersebut, maka
manusia dituntun untuk selalu berhati-hati terhadap tindakan yang mereka ambil.
Faktor-faktor tersebutlah yang menjadi dasar utama pembeda antara manusia dengan
makhluk lainnya.

1
2

Astuti Dewi dkk, Manusia sebagai Makhluk Berbudaya dan Beradab (Mataram, 2013) hal. 4.
Ria Irawati, Manusia dan Peradaban (2012) hal. 2.

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

Manusia beradab adalah manusia yang sanggup untuk beradaptasi dengan


lingkungannya dan dapat menyelaraskan unsur-unsur cipta, rasa, dan karsa untun
melaksanakan hakikatnya sebagai manusia ciptaan Tuhan.
Konsep masyarakat adab ini pada awalnya bermula dari dunia barat. Istilah
masyarakat adab ini dikenal juga sebagai masyarakat sipil, masyarakat warga ataupun
masyarakan madani.3
Manusia beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan
santun dalam tingkah lakunya dan mempunyai budi pekerti yang luhur dan baik.
Manusia beradab karena didalam dirinya dilengkapi dengan akal, nurani, dan
kehendak4.
1. Akal
Akal berfungsi sebagai alat untuk berpikir dan sebagai sumber ilmu
pengetahuan dan teknologi diciptakan.
2. Nurani
Nurani berfungsi untuk merasakan, menentukan kata hati dan sumber
kesenian.
3. Kehendak
Kehendak berfungsi sebagai alat memutuskan sesuatu, menentukan
kebutuhan dan sumber kegunaan.
Manusia dalam kehidupannya mepunyai tiga fungsi, yaitu:
1. Manusia sebagai makhluk Tuhan
Sebagai makhluk Tuhan, manusia dituntut untuk beribadah kepada-Nya
dan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Manusia dituntut untuk berbuat kebaikan baik terhadap sesamanya maupun
terhadap makhluk hidup dan lingkungannya. Hal tersebut dimaksudkan
agar manusia dapat menstabilkan keadaan dirinya, baik secara fisik
maupun psikis.
2. Manusia sebagai makhluk individu
Sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal dan pikiran, manusia
tentunya memiliki suatu ego dimana ego tersebut selalu melekat dalam
dirinya. Mereka pastinya memiliki privasi atau batas-batasan dimana

3
4

Rahman Hakim dkk, Manusia dan Peradaban (Malang, 2011) hal. 6-7.
Astuti Dewi dkk, Ibid., hal. 14.

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

oranglain tidak diperkenankan untuk mengetahuinya. Dan ada kalanya,


mereka membutuhkan saat-saat tersendiri untuk menuntaskan ke-egoan
mereka yang dituangkan dalam berbagai bentuk sikap, tindakan dan
tingkahlaku mereka. Hal tersebut merupakan mutlak dan tidak dapat
diganggu gugat keberadaannya.
3. Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia adalah makhluk yang tidak pernah dapat hidup sendirian di dunia
ini. Mereka tentunya membutuhkan bantuan dari oranglain. Manusia
sebagai makhluk sosial terus melakukan interaksi dengan sesamanya
sebagai salah satu jalan untuk mendapatkan pemahaman tentang dirinya.
Lingkungan maupun dunianya dan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan
yang tidak dapat ia peroleh sendiri. Interaksi tersebut sudah ada sejak ia
berada dalam kandungan ibunya. Interaksi tersebut menajdi cikal bakal
terbentuknya interaksi sosial dengan lingkungannya, yang kemudian
membentuk suatu komunitas sosial yang kemudian melahirkan aturan dan
norman-norma yang mengatur interaksi sosial tersebut.

B.

Pengertian Peradaban
Menurut Damono, kata adab berasal dari bahasa Arab yang berarti akhlak atau

kesopanan dan kehalusan budi pekerti.5


Peradaban adalah suatu perkembangan kebudayaan yang telah mencapai suatu
tingkatan tertentu yang meliputi tingkat intelektual, keindahan, teknologi dan
spiritualnya yang telah terlihat dalam masyarakat dimana ciri utamanya adalah
masyarakatnya yang berbudaya.
Peradaban sendiri sering disamakan arti dengan budaya, tetapi dalam definisi
yang sering digunakan adalah istilah peradaban itu sendiri, dimana kata tersebut
merupakan sebuah istilah deskriptif untuk menyebut pertanian dan budaya perkotaan
yang lebih kompleks.
Koentjaningrat menyatakan bahwa peradaban adalah sebagian besar unsur
kebudayaan yang halus, maju dan indah seperti kesenian, ilmu pengetahuan, adat
istiadat , sopan santun pergaulan, kelincahan dalam menulis, organisasi kenegaraan,

Oman Sukmana, Ilmu Sosial dan budaya Dasar (Malang: 2008) hal. 2.

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

kebudayaan yang mempunyai sistem IPTEK dan masyarakat kota yang maju dan
kompleks.
Dalam bahasa Inggris, istilah peradaban sendiri disebut civilazion yang
mempunyai arti penyempurnaan pikiran, tata krama atau rasa. Kata ini mulai dikenal
sejak Kaisar Romawi Justian pada avab ke-6 memimpin konsolidasi hukum sipil
Romawi dan menghasilkan kumpulan tulisan yang disebut Corpus Juris Civilis.6
Dalam bahasa Indonesia sendiri, peradaban berasal dari akar kata adab yang
mempunai arti akhlak atau kesopanan, dan kehalusan atau budi pekerti. Seseorang
dikatakan beradab apabila ia dapat menunjukkan perilaku yang sopan dan mematuhi
norma-norma yang berlaku didalam kehidupan bermasyarakat.
Wujud dari peradaban sendiri dapat berupa:
1. Moral
Adalah nilai-nilai dalam masyarakat yang dalam penerapannya berkaitan
dengan tingkah laku masyarakatnya. Moralitas adalah suatu sistem nilai
tentang bagaimana seseorang harus hidup dan bertindak secara baik
sebagai manusia dan sekaligua sebagai petunjuk yang konkrit yang siap
pakai tentang bagaimana seseorang itu harus hidup7.
2. Norma
Adalah suatu aturan, ukuran, ataupun pedoman yang digunakan oleh
masyarakat dalam menentukan benar atau salahnya suatu hal. Normanorma tersebut mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda, yaitu8:
a. Folkways
Adalah norma-norma yang berdasarkan pada kebiasaan atau kelaziman
dalam tradisi dan apabila dilanggar tidak ada sanksinya, tetapi hanya
akan dianggap aneh dan emnajdi bahan pembicaraan umum
dilingkungannya saja.
b. Mores
Adalah norma moral untuk menentukan tata kelakuan yang tergolong
benar atau salah, baik ataupun buruk. Dan seseorang yang
melanggarnya akan dikenakan sanksi / dihukum sesuai dengan tingkat
pelanggarannya.
6

Ria Irawati, Ibid. hal. 3.


Rari Aripranwidita, Manusia dan peradaban (Malang, 2011) hal.11.
8
Koentjaningrat, Manusia dan Peradaban, hal. 84-85.
7

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

3. Etika
Merupakan nilai-nilai dan norma tentang baik dan buruk yang menjadi
pedoman dalam mengatur tingkah laku manusia pada umumnya. Menurut
Ki Hajar Dewantara, etika adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang

kebaikan

dan

keburukan

didalam

hidup

manusia

yang

keseluruhannya mempelajari tentang gerak-gerik pikiran dan rasa yang


merupakan pertimbangan dan perasaan sampai dengan tujuannya yang
merupakan suatu tindakan.9
4. Estetika
Hal ini sangat berkaitan erat dengan segala sesuatu yang mencakup nilainilai keindahan, kesatuan, keselarasan dan juga kebalikan (contrass).
Istilah estetika ini dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten
melalui beberapa uraiannya yang kemudian berkembang menjadi ilmu
tentang

keindahan.

Beumgarten

menggunakan

istilah

ini

untuk

membedakan antara pengetahuan intelektual dan pengetahuan indrawi.10


Peradaban yang ada didunia ini telah melalui berbagai macam tahapan.
Tahapan-tahapan peradaban tersebut dibagi atas tiga tahapan, yaitu11:
1.

Gelombang pertama
Gelombang pertama ini sebagai tahap peradaban pertanian, dimana
tahapan ini merupakan dimulainya kehidupan baru dari budaya meramu
ke bercocok tanam (revolusi agraris)

2.

Gelombang kedua
Gelombang kedua ini merupakan tahap peradaban industri penemuan
mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang (revolusi
industri)

3.

Gelombang ketiga
Tahapan ini merupakan tahap peradaban informasi, dimana ditandai
dengan penemuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dengan
komputer ataupun alat komunikasi digital lainnya.

Ki Hajar Dewantara dalam Oman Sukmana, Ibid, hal. 7.


Encarta Encyclopedia (2001, 1999).
11
Alfin Tofler dalam Oman Sukmana, op.cit., hal. 2.
10

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

C.

2014

Estetika dalam Peradaban dan Kebudayaan Manusia


Menurut perspektif sejarahnya, estetika meruapakan cabang dari filsafat atau

biasa disebut dengan filsafat keindahan. Awalnya, estetika disebut dengan istilah
keindahan (beauty). Sementara itu, istilah estetika baru digunakan sekitar abad ke-18.
Dalam bahasa Indonesia kata indah selain memiliki makna yang sama dengan
kata beauty juga bermakna peduli akan sesuatu, dan menaruh perhatian terhadap
sesuatu. Makna tersebut sangat dekat dengan pendapat Plato yang menyatakan bahwa
langkan pertama dalam memperoleh pemahaman terhadap keindahan adalah mencintai
dan memperhatikan12.
Dalam arti luas, keindahan pada mulanya dikembangkan oleh bangsa Yunani
yang mengandung nilai kebaikan. Filsuf Yunani mengungkapkan bahwa keindahan
mencakup kebaikan yang diwujudkan dalam media yang menyenangkan.
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari
seseorang terhadap hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya melalui
inderawinya. Karena itu keindahan dapat dikatakan sebagai bagian dari hidup manusia
yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Estetika adalah suatu ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek
keindahan sesuatu, yang mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara
membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.
Estetika atau keindahan yang merupakan karya cipta manusia tersebut dibatasi
oleh suatu ruang dan waktu, dimana keindahan tersebut merupakan suatu kebenaran
yang mempunyai daya tariknya tersendiri.
Sifat-sifat dari keindahan itu sendiri yaitu13:
1.

Keindahan itu kebenaran (bukan tiruan)

2.

Keindahan itu abadi ( tidak pernah dilupakan)

3.

Keindahan itu

mempunyai daya tarik (memikat perhatian orang,

menyenangkan, dan tidak membosankan)


4.

Keindahan itu universal ( tidak terikat dengan selera perseorangan,


waktu dan tempat)

5.

Keindahan itu wajar ( tidak berlebihan dan tidak pula kurang atau
menurut apa adanya)

12
13

Saiful Alam, Keindahan dalam Estetika, Kebudayaan dan Karya Cipta (2012) hal. 2
Saiful Alam, Ibid., hal. 3.

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

6.

Keindahan itu kenikmatan ( kesenangan yang memberiakan kepuasan)

7.

Keindahan itu kebiasaaan ( dilakukan berulang-ulang. Yang tidak biasa


dan tidak indah namun karena dilakukan berulang-ulang sehingga
menjadi biasa dan indah).

a.

Estetika dalam Peradaban Manusia


Estetika merupakan salah satu dari empat wujud peradaban dimana

peradaban dan estetika saling melengkapi satu sama lain.


Peradaban dan estetika memiliki pengertian yang sama, yaitu bagian dari
kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju. Oleh sebab persamaan
tersebutlah, suatu peradaban ada karena estetika dan estetika ada karena
budaya.
Estetika dan peradaban berkaitan sangat erat karena perhatian pada
estetika sedemikian menonjol dan berpengaruh bai secara langsung maupun
tidak langsung dalam memprakarsai aspek-aspek kehidupan intelektual dan
spiritual dalam masyarakat.
Bangsa Yunani kuno telah menyadari betapa pentingnya arti keindahan
dan seni dalam konsep hidup manusia. Bangsa timur, termasuk Indonesia
menempatkan pentingnya keindahan dan seni lebih tinggi dalam konsep
hidupnya. Hasil-hasil karya seniman timur merupakan penampilan ekspresi
tertinggi tentang kebutuhan spiritual ini.
Plato melihat adanya hubungan yang harmonis antara seni dan
keindahan. Bangsa Indonesia telah memperlihatkan hal ini sejak sebelum
kedatangan orang Hindu di Indonesia.
Prof. H. Muhammad Yamin dalam bukunya 600 Tahun Sang Merah
Putih menyatakan bahwa bangsa Indonesia sebelum kedatangan orang-orang
Hindu di Indonesia telah memiliki tujuh kepandaian Austronesia. Kepandaian
tersebut adalah14:
1) Pandai bersawah dan berladang
2) Pandai beternak dan menyalurkan air
3) Pandai berlayar dan melihat bintang
4) Mempunyai kepercyaan yang sakti dan teratur
5) Mempunyai kesenian rupa, pahat, dan logam.
14

____________, Estetika (Teori tentang Keindahan dan Seni).

10

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

6) Bersatuan masyarakat dan tata negara


7) Berpenghormatan sang Merah Putih.
Dari hal tersebut, bangsa Indonesia terbukti sejak awal zaman prasejarah
telah menempatkan arti penting keindahan dan seni sebagai peradabannya dan
bagian penting dalam hidupnya.
Citra peradaban suatu bangsa lebih mudah diamati melalui kualitas
estetik artefak yang ditinggalkannya dibandingkan dengan skala waktudan
pencapaian-pencapaian budaya yang sejalan. Nilai estetik sesaat yang
menyertai peradaban dapat dikategorikan kurang memiliki kebudayaan yang
tinggi, akan tetapi nilai estetikanya yang membudaya dan berlangsung selama
berabad-abad

lamanya

telah

membuktikan

kejayaannya dalam menghadapi waktu.

tingkat

kebudayaan

dan

15

Dick Hartoko menyatakan bahwa pengalaman estetis ini memiliki daya


yang luar biasa dalam membentuk manusia modern. Kedayaan nilai estetis
diyakini berperan penting dalam pendidikan kreatif yang membentuk masa
depan.
Hasil karya keindahan dan estetika memiliki makna operasional
terhadap pencapaian peradaban masyarakat, baik yang berkaitan dengan
kemampuan teknologi, situasi ekonomi, gaya hidup masyarakat, dinamika
sosial,

kebijakan

pembangunan,

hingga

ke

tingkat

cita

dan

rasa

masyarakatnya.
Pergeseran nilai estetika dalam peradaban yang dipahami sebagai salah
satu penyadaran merupakan suatu prose pemahaman dalam suatu fenomena
budaya, dan pengambilan tindakan untuk menyaring unsur-unsur positif atas
negatif dari terjadnya pergeseran-pergeseran nilai estetika tersebut. Fenomena
pergeseran yang terjadi karena terdapat unsur-unsur dari luar maupun
dinamika proses kreasi dapat dipahami sebagai upada untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia. Disisi lain, pergeseran-pergeseran tersebut merupana
suatu upaya dalam rangka permberdayaan masyarakat untuk pembelajaran
budaya masa depan dan peradaban mereka selanjutnya agar lebih baik.
15

Ida Ayu Dyah Maharani, Rangkuman Estetika: Makna, Simbol dan Daya ( Denpasar, 2011) hal. 8.

11

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

Proses pewarisan nilai antar peradaban sebenarnya telah terjadi sejak


berabad-abad yang lalu sebagai suatu proses yang berjalan secara alamiah.
Dan di Indoneisia sendiri wacana estetika terbagi atas lima kelompok besar
yaitu16:
1)

Estetik Akademik

2)

Estetik Perdagangan

3)

Estetik Tradisi

4)

Estetik Keagamaan

5)

Estetik Partisipan

Estetika inilah yang menjadi penjaga peradaban manusia, karena ia tidak


aakn pernah bisa ditaklukkan oleh kekerasan ataupun kekuasan otriter sekejam
apapun itu.
b.

Estetika dalam Kebudayaan Manusia


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah

yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
Menurut istilah, kebudayaan adalah sesuatu yang agung, mewah, dan
mahal karena kebudayaan tersebut lahir dari cipta, karya dan karsa manusia
yang semua itu merupakan sifat yang melekat pada diri manusia sejak ia
dilahirkan didunia ini.
Keindahan adalah salah satu sifat dalam diri manusia yang berada dalam
karya ciptanya. Dalam sebuah kebudayaan tersebut, apapun bentuknya pastilah
memiliki nilai-nilai keindahannya masing-masing. Dimana keindahan / nilai
estetika tersebut merupakan perwakilan dari sifat-sifat kebudayaan itu sendiri.
Kebudayaan banyak jenisnya, ada yang mewakili nilai-nilai sosial,
spiritual, perjuangan, mata pencaharian, kesenian dan lain sebagainya.
Biasanya orang-orang yang telah banyak melihat keindahan hal tersebut dari
keseniannya saja, padahal dari jenis-jenis kebudayaan lain terdapat nilai-nilai
keindahan didalamnya
Kebudayaan yang memiliki nilai estetika tersebut merupakan suatu
kekayaan yang merupakan ciri khas suatu daerah dan lahir dari hasil karya
16

Ida Ayu Dyah Maharani, Ibid., ( Denpasar, 2011) hal. 15.

12

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

cipta manusia yang keseluruhannya merupakan sifat yang ada pada diri
manusia.
Setiap kebudayaan yang lahir dan berada di dunia ini pada dasarnya
memiliki nilai-nilai keindahan / estetisnya. Meskipun terdapat perbedaan sudut
pandang antara kebudayaan yang satu dengan yang lainnya. Tetapi setiap nilai
estetika tersebut adalah hasil karya dari sebuah kebudayaan dan dari sebuah
budaya dapat mempersatukan kebudayaan tersebut menjadi satu kesatuan yang
utuh.17
Pertumbuhan nilai-nilai estetika dalam kehidupan sehari-hari secara
umum dibangun oleh masyarakat itu sendiri dalam upaya untuk meningkatkan
kualitas budayanya.
Kretifitas yang telang menggerakkan manusia melalui aneka pemecahan
masalah menggunakan logika dan kecerdasannya. Melalui daya kreatifitas
tersebutlah manusia mampu untuk membangun kembali dan melakukan
evolusi dalam kebudayaannya.

17

adianlangge.blogspot.com/2013/05/hubungan-antara-estetis-dan-kebudayaan.html?m=1, diakses pada


3 November 2014 pada 10.37 WIB

13

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

BAB III
PENUTUP

A.

KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan berbagai hal sebagai berikut:
1. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali
dengan akal dan pikiran untuk kelangsungan hidup dan kemajuan dirinya.
2. Dalam kehidupannya, manusia mempunyai tiga fungsi, yaitu:
a. Manusia sebagai makhluk Tuhan
b. Manusia sebagai makhluk individu, dan
c. Manusia sebagai makhluk sosial
3. Peradaban merupakan suatu perkembangan dari kebudayaan yang telah
mencapai tingkat tertingginya, dimana perdaban tersebut menghasilkan
suatu karya cipta yang halus, maju dan indah seperti kesenian, ilmu
pengetahuan, adat istiadat dan sopan santun pergaulan.
4. Wujud peradaban ada empat, yakni:
a. Moral
b. Norma
c. Etika
d. Estetika
5. Peradaban manusia didunia ini telah melalui berbagai macam tahapan. Dan
tahapan-tahapan tersebut terbagi menjadi tiga gelombang yaitu:
a. Gelombang pertama
b. Gelombang kedua
c. Gelombang ketiga
6. Estetika atau keindahan adalah suatu ilmu yang menelaah dan membahas
aspek-aspek keindahan sesuatu, yang mengenai rasa, sifat, norma, cara
menanggapi, dan cara membandingkannya dengan menggunakan penilaian
perasaan dan merupakan bagian dari hidup manusia dan keberadaannya
adalah mutlak adanya.

14

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

7. Sifat-sifat dari keindahan itu sendiri yaitu:


a. Keindahan itu kebenaran (bukan tiruan)
b. Keindahan itu abadi ( tidak pernah dilupakan)
c. Keindahan itu mempunyai daya tarik (memikat perhatian orang,
menyenangkan, dan tidak membosankan)
d. Keindahan itu universal ( tidak terikat dengan selera perseorangan,
waktu dan tempat)
e. Keindahan itu wajar ( tidak berlebihan dan tidak pula kurang atau
menurut apa adanya)
f. Keindahan itu kenikmatan ( kesenangan yang memberiakan
kepuasan)
g. Keindahan itu kebiasaaan ( dilakukan berulang-ulang. Yang tidak
biasa dan tidak indah namun karena dilakukan berulang-ulang
sehingga menjadi biasa dan indah).
8. Estetika dan hubungannya dengan peradaban, yaitu estetika menjadi
penjaga peradaban manusia, karena ia tidak aakn pernah bisa ditaklukkan
oleh kekerasan ataupun kekuasan otriter sekejam apapun itu.
9.

Keindahan / estetika itu sendiri merupakan bagian dari bagian dan


merupakan perwakilan dari sifat-sifat yang ada dalam suatu kebudayaan
tertentu, dan telah menjadi ciri khas daerah tersebut.

10. Peradaban, manusia, dan estetika tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lain. Karena jika salah satu hal tersebut menghilang maka akan
terjadi kekacauan dan ketidaksinambungan dalam masyarakatnya.

15

MANUSIA DAN PERADABAN: Estetika dalam Peradaban Manusia

2014

DAFTAR PUSTAKA

____________. Estetika (Teori tentang Keindahan dan Seni).


adianlangge.blogspot.com/2013/05/hubungan-antara-estetis-dan-kebudayaan.html?m=1
Alam, Saiful. 2012. Keindahan dalam Estetika, Kebudayaan dan Karya Cipta.
Aripranwidita, Rari. 2011. Manusia dan peradaban.
Dewi, Astuti dkk. 2013. Manusia sebagai Makhluk Berbudaya dan Beradab.Mataram:
Universitas Mataram.
Encarta Encyclopedia. 2001.
Hakim, Rahman dkk. 2011. Manusia dan Peradaban. Malang.
Irawati, Ria. 2012. Manusia dan Peradaban. Malang.
Koentjaningrat.1990. Manusia dan Peradaban.
Maharani, Ida Ayu Dyah. 2011. Rangkuman Estetika: Makna, Simbol dan Daya.
Denpasar: Institut Seni Indonesia.
Oman Sukmana. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Manusia dan Perdaban) Diktat
Kuliah. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

16

Anda mungkin juga menyukai