Anda di halaman 1dari 27

MODUL SENI BUDAYA

SMK MATARAM
TAHUN PAJARAN 2020-2021

KELAS X
SEMUA JURUSAN

Jl. M.T Haryono No 403 - 405 Semarang (024) 3542473


BAB 1 KONSEP KEBUDAYAAN

Masyarakat Indonesia memiliki kepribadian berbeda dengan kepribadian masyarakat Barat. Bagi
bangsa Indonesia, nilai budaya yang dianggap baik adalah nilai kebersamaan atau kegotong
royongan. Dengan demikian, di Indonesia seseorang dianggap berperilaku baik jika mampu
bekerja sama dengan warga masyarakat lain. Namun, di negara Barat nilai dianggap baik atau
tinggi, jika nilai individualisme tinggi. Hal ini dapat terlihat ketika seorang individu berusaha
mencari orientasi dan jalan hidupnya sendiri, di mana manusia yang sejati adalah manusia yang
dapat mencapal suatu hal dengan kemampuannya sendiri.
Dan uralan di atas, jelas bahwa kebudayaan sangat mempengaruhi kepribadian setiap individu.
Kepribadian yang nantinya terbentuk pun akan berbeda-beda antara satu dan yang Iainnya sesuai
dengan kebudayaan setempat.
Kebudayaan Menurut Para Ahli
Di bawah ini beberapa definisi kebudayaan menurut para ahli, yaitu sebagai berikut.
 E.B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum dan adat istiadat. Kebudayaan juga merupakan
kemampuan serta kebiasaan yang didapat oleh masyarakat sebagai anggota masyarakat.

 Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan merupakan merupakan buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat.

 Kluckhohn dan Kelly


Kebudayaan adalah semua rancangan hidup yang tercipta secara histonis, baik yang eksplisit
maupun implisit, rasional dan irasional, yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang
potensial untuk perilaku manusia.

 Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dan manusia dengan belajar.

 Ralph Unton
Kebudayaan adalah konfigurasi dan tingkah laku yang dipelajari dan hasil dan tingkah laku
yang unsur-unsur penentuannya dimiliki bersama dan dilanjutkan oleh anggota masyarakat
tertentu.

 Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi


Kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta manusia.

Dan beberapa definisi kebudayaan tersebut dapat dikatakan bahwa budaya (kebudayaan) berada
dalam alam pikiran manusia. Penilaku atau tindakan dan benda-benda hasil ciptaan manusia
adalah perwujudan kreasi manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Budaya (kebudayaan)
digunakan sebagai pedoman atau acuan juga latar belakang tindakan manusia untuk
memperjuangkan kelangsungan hidupnya.
Tidak semua yang terdapat dalam kebudayaan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dan
benda-benda. Sebaliknya, tidak semua perilaku dikategorikan sebagai perwujudan budaya.
Namun, kebudayaan selalu berhubungan dengan proses berpikir manusia sebelum bertindak dan
menciptakan sesuatu yang digunakan. Dengan demikian, kebudayaan diperoleh seseorang
melalui proses belajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Para ahli mengatakan terdapat 7 unsur kebudayaan :

1. Unsur Religi
Unsur religi ialah dimana manusia mengakui keberadaan tuhan sebagai sang pencipta, di
indonesia sendiri terdapat berbagai macam agama di antaranya mayoritas penduduk indonesia
memeuk agama islam. Agama ialah suatu unsur yang wajib di perlakukan dalam kehidupan
sehari - hari kita, karena jika seorang manusia tidak memiliki kepercayaan terhadap agama maka
semua manusia tidak akan teratur karena tidak memiliki peraturan. Fungsi agama yaitu untuk
mengatur kehidupan manusa dalam hubunganya dengan sang pencipta.
Contoh : Agama islan, Hindu, Kristen Dll

2. Sistem Kemasyarakatan

Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa diciptakan sebagai yang paling sempurna
namun tetap memiliki kekurangan/kelemahan dan kelebihan masing - masing antar individu
sehingga untuk berorganisasi dan bersatu karena pada dasarnya manusia bukan lah makluk yang
invidiualis mereka saling membutuhkan satu sama lain agar bisa berkembang.

Contoh : Organisasi yang di bentuk oleh masyrakat sebagai perwakilan ataupun sekumpulan
masyarakat yang ber organisasi demi kepentingan bersama dan saling menguntungkan.

3. Sistem Peralatan
Maksuda dari sistem ini sendiri ialah peralatan yang di gunakan manusia untuk menopang
kehidupan sehari - hari manusia. Pada zaman sekarang lebih tepatnya era globalisasi manusia
memerlukan peralatan yang memudahkan dalam melakukan tugas apapun dalam keseharianya,
agar bisa mengirit waktu ataupun mempermudah dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Contoh : alat komunikasi seperti handphone, kendaraan seperti sepeda motor dan masih banyak
lagi yang lainya.

4. Sistem Mata Pencaharian 

Sistem mata pencaharian ilah sistem yang memenuhi kebutuhan hidup manusia, di karenakan
manusia memiliki tuntutan hidup diantaranya konsumsi, sandang, pangan dll karena itulah
manusia di tuntut atau di haruskan bekerja untuk tetap bertahan hidup dan memenuhi segala
kebutuhannya.

Contoh : Pekerja kantoran, pem bisnis, buruh, petani dan masih banyak profesi yang lainya.

5. Sistem Bahasa 

Bahasa adalah cara manusia berkomunkasi, terdapat banyak bahasa di muka bumi ini tergantung
kebudayaanya di indonesia sendiri ada satu bahasa pedoman yakni bahasa indonesia yang di
jadikan cara berkomunikasi sehari - hari namun masih banyak bahsa - bahasa dari berbagai
macam suku di indonesia sendiri.
Contoh : Bahasa Indonesia, sunda, madura, ambon dan yang lainya.
6. Sistem Pengetahuan 

Ilmu pengetahuan sendiri sangatlah identik dengan manusia, karena manusia memiliki akal dan
fikiran yang telah di karuniakan kepada masing - masing individualis. Di indonesia
masyarakatnya sendiri di wajibkan mengeyam bangku sekolah sampai 9 tahun dari SD, SMP dan
SMA karena mereka sadar akapn penting nya ilmu pengetahuan dalam perkembangan zaman di
era globalisasi ini persaingan antar manusia semakin sengit dalam segi profsei ataupun yang
lainya.

Contoh : Wajib sekolah 9 tahun yang di terapkan pemerintah indonesia.

7. Seni

Dalam kehdiupan manusia, manusia tidak lepas dari yang namanya seni. Karena disitulah
manusia bebas berekpresi meluapkan kreatifitasnya sendiri, dalam kehdiupan sehari - haripun
manusia tidak bisa lepas dari seni karena seni adalah bagian dari manusia.

SOAL LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan seni menurut Ki Hadjar Dewantara ?


Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan & sifat indah, sehingga
dapat menggerakan jiwa perasaan manusia.

2. Sebutkan 5 sifat dasar seni !


 Seni bersifat Kreatif
 Seni bersifat Individualistis
 Seni bersifat Ekspresif
 Seni bersifat Abadi
 Seni bersifat Universal

3. Jelaskan fungsi seni sebagai komunikasi dan artistik !


 Fungsi komunikasi
Seni yang ditampilkan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antar masyarakat dan
juga dapat digunakan sebagai media kritik
 Fungsi artistik
Seni yang ditampilkan hanya digunakan sebagai media ekspresi dan tidak untuk hal
komersial

4. Sebutkan macam macam seni !


a) Seni rupa
b) Seni tari
c) Seni Musik
d) Seni teater

5. Apa yang dimaksud dengan nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik dalam seni ?
 Nilai Intrinsik
Nilai yang terdapat di dalam karya seni itu sendiri.
Contohnya : garis, bidang. warna
 Nilai Ekstrinsik
Nilai yang terdapat di luar karya seni tersebut
Contohnya : pesan, harapan
BAB 2 KONSEP SENI

Seni sudah menjadi salah satu bagian dalam kehidupan manusia dari zaman ke zaman
dari masa prasejarah hingga sekarang, keberadaan seni sangat melekat dalam setiap sendi
kehidupan dan jiwa manusia sehingga tidak dapat terpisahkan sampai saat ini. Dengan adanya
keterikatan antara seni dan manusia, seni semakin menjadi sesuatu hal yang menarik bagi
sebagian besar orang baik dari negara dan suku manapun.
Kata seni sendiri adalah kata yang berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata “sani” yang
memiliki makna “pemujaan”, “persembahan”, dan “pelayanan”. Jadi kata seni sejatinya memiliki
keterikatan yang sangat erat dengan upacara keagamaan yang kemudian disebut juga dengan
kesenian. Salah satu seorang pegiat seni yang bernama Padmapuspita berpendapat, bahwa seni
itu berasal dari kata “genie” yang awalnya dari Bahasa Belanda yang dalam bahasa latin  berarti
“genius”, dari penjelasan tersebut kemudian disimpulkan bahwa seni merupakan kemampuan
luar biasa yang dibawa sejak lahir. Dalam bahasa Eropa sendiri kata seni condong ke arah
penyebutan “Art” yang dapat diartikan sebagai artivisual dari suatu benda yang melakukan suatu
kegiatan tertentu.
Dengan seiring berkembangnya Zaman, kemudian bermunculan pula berbagai pendapat
yang di sampaikan oleh para ahli yang  sekedar mendeskripsikan tentang seni dari sudut pandang
mereka sendiri, dan berikut merupakan pengertian dari seni dari para ahli beserta penjelasanya.

Pengertian Seni Menurut Para Ahli

1. Pengertian Seni Menurut Aristoteles,


Menurut Aristiteles seni merupakan peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.

2. Pengertian Seni Menurut Plato & Rousseau


Plato &Rousseau  mengemukakan pendapatnya mengenai seni, dan menjabarkan bahwa seni
merupakan hasil peniruan alam dengan segala seginya.

3. Pengertian Seni Menurut Ki Hajar Dewantara


Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa menurutnya Seni merupakan segala perbuatan
manusia yang timbul dari perasaan & sifat indah, sehingga dapat menggerakan jiwa perasaan
manusia.

4. Pengertian Seni Menurut Ahdian Karta Miharja


Menurutnya Ahdian Karta Miharja seni merupakan kegiatan rohani yang mereflesikan realitas
dalam suatu karya yang bentuk & isinya mempunyai untuk membangkitkan pengalaman
tertentu dalam rohaninya penerimanya.

5. Pengertian Seni Menurut Drs. Sudarmaji


Menurutnya Drs. Sudarmaji seni merupakan segala manifestasi batin & pengalaman estetis
dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume & gelap terang.
6. Pengertian Seni Menurut Kutjaraningrat
Menurutnya Kutjaraningrat seni merupakan suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, & peraturan dimana kompleks aktivitas & tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat & biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.

7. Pengertian Seni Menurut Emanuel Kant


Emanuel Kant menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan seni adalah merupakan sebuah
impian karena rumus-rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.

8. Pengertian Seni Menurut Leo Tolstoy


Seni menurut Leo Tolstoy ialah rasa yang menimbulkan kembali perasaan yang pernah
dialami.

9. Pengertian Seni Menurut Akhdiat Kartamiharja


Akhdiat Kartamiharja menyatakan bahwa seni adalah kegiatan psikis (rohani) manusia yang
merefleksi kenyataan (realitas). Karena bentuk dan isi karya tersebut memiliki daya untuk
membangkitkan dan menggugah pengalaman tertentu dalam alam psikis si penikmat atau
apresiator.

Berdasarkan pengertian diatas maka, aspek seni meliputi :


1. Seniman atau pencipta seni
2. Hasil ciptaan atau hasil karya
3. Penikmat seni

Sifat Dasar seni adalah


1. Seni bersifat kreatif
Selalu tercipta karya-karya baru dari masa ke masa
2. Seni bersifat individualitas
Hasil karya seni memiliki ciri personal sehingga tidak akan pernah sama antara yang satu
dengan yang lainnya
3. Seni bersifat ekspresif
Seni adalah ungkapan perasaan estetis dari seorang seniman
4. Seni bersifat Abadi
Seni tidak akan pernah bisa musnah dan akan ada sepanjang masa
5. Seni bersifat Universal
Seni berkembang di seluruh dunia dan menjadi bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan
masyarakat

Fungsi seni diantaranya


1. Fungsi ritual
Seni dipakai dalam upacara adat dalam kaitannya dengan hubungan manusia dengan
Tuhan
2. Fungsi komunikasi
Seni dipakai sebagai media penyampaian pesan kepada masyarakat (kritik social)
3. Fungsi pendidikan
Seni dipakai sebagai media pendidikan di dalam sekolah
4. Fungsi hiburan
Seni dipakai sebagai media hiburan dalam kehidupan masyarakat
5. Fungsi artistic
Seni dipakai sebagai media ekspresi jiwa dan bukan untuk hal komersil
6. Fungsi guna
Seni diciptakan harus dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia
7. Fungsi kesehatan
Seni dipakai sebagai media terapi penyembuhan sebuah penyakit

SOAL LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan seni menurut Ki Hadjar Dewantara ?


Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan & sifat indah, sehingga
dapat menggerakan jiwa perasaan manusia.

2. Sebutkan 5 sifat dasar seni !


 Seni bersifat Kreatif
 Seni bersifat Individualistis
 Seni bersifat Ekspresif
 Seni bersifat Abadi
 Seni bersifat Universal

3. Jelaskan fungsi seni sebagai komunikasi dan artistik !


 Fungsi komunikasi
Seni yang ditampilkan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antar masyarakat dan
juga dapat digunakan sebagai media kritik
 Fungsi artistik
Seni yang ditampilkan hanya digunakan sebagai media ekspresi dan tidak untuk hal
komersial

4. Sebutkan macam macam seni !


e) Seni rupa
f) Seni tari
g) Seni Musik
h) Seni teater

5. Apa yang dimaksud dengan nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik dalam seni ?
 Nilai Intrinsik
Nilai yang terdapat di dalam karya seni itu sendiri.
Contohnya : garis, bidang. warna
 Nilai Ekstrinsik
Nilai yang terdapat di luar karya seni tersebut
Contohnya : pesan, harapan
BAB 3 KONSEP KEINDAHAN

Pengertian Keindahan Menurut Para Ahli

Ada banyak batasan yang diberikan pada kita, yang sanipai sekarang belum ada kata sepakat
tentang definisi keindahan yang obyektif. Mengenai batasan keindahan pada umumnya dapat
digolongkan pada 2 kelompok, yaitu:
(a). Definisi-definisi yang bertumpu pada obyek (keindahan yang obyektif )
(b). Definisi-definisi yang bertumpu pada subyck (keindahan yang subycktif).

Atas dasar kcdua pokok penilaian itu, keindahan dapat ditinjau dan makna yang obyektif dan
juga dan segi yang subyektif.

Yang disebut keindahan obyektif ialah keindahan yang memang ada pada obyeknya, yang
diharuskan menerima sebagaimana mestinya. Sedangkan yang disebut keindahan subyektif,
adalah keindahan yang biasanya ditinjau dan segi subyek yang diharuskan menghayatinya.
Dalam hal ini keindahan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si
penghayat tanpa diiringi keinginan-keinginan terhadap segala sesuatu yang praktis untuk
kebutuhan-kebutuhan pribadi.

Berdasarkan pandangan tersebut di atas, maka kita dapatkan batasan keindahan yang bermacam-
macam, sebanyak para ahli yang memberi batasan itu. Di bawah ini dikemukakan beberapa
diantaranya adalah:

1. Menurut Leo Tolstoy (Rusia)


Menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan
bagi yang melihat.

2. Menurut Alexander Baurngarten (Jerman).


Keindahan itu dipandang scbagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur
daripada bagian-bagian, yang bagian-bagian itu crat hubungannya satu dengan yang lain,
juga dengan keselunuhan. (Beauty is on of parts in their manual relations and in their
relations to the whole).

3. Menurut Sulzer
Yang indah itu hanyalah yang baik. Jika belum baik, ciptaan itu belum indah. Keindahan
hartis dapat memupuk perasaan moral.

4. Menurut Humo (Inggris).


Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
5. Menurut Emmanuel Kant.
Meninjau keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang sub ycktif dan kedua dan segi
arti yang obyektif.
(a). Yang subyektif.
Keindahan adalah sesuatu yang tanpa dircnungkan dan tanpa sangkut paut dengan
kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat.

(b). Yang obyektif.


Keserasian dan suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, scjauh obyek ini
tidak ditinjau dan segi gunanya.

Misalnya sebuah karangan (tulisan) yang paling indah ialah yang mempunyai semua sifat- sifat
perfeksi yang khas bagi karangan (tulisan), seperti keharmonisan huruf-huruf, hubung an arti
yang tcpat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan yang mcnyenangkan.
Di samping lima rasa (alat) untuk mengemukakan keindahan di alas, al Ghazzali juga
menambahkan rasa keenam, yang disebutnya dengan ‘ (ruh, yang disebut juga sebagai “spirit”,
“jantung “pemikiran”, “cahaya”), yang dapat merasakan keindahan dalam dunia yang lebih
dalam (inner world) yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama.
Dari batasan tersebut di atas, keindahan sebagai pengertian mem punyai arti yang relatif
berdasarkan subyeknya. Oleh karena keindahan itu relatif, maka sebaiknya meninjau seni (anpa
sangkutnya dengan keindahan.

Sifat-sifat keindahan sebuah karya seni


1. Keindahan itu kebenaran
2. Keindahan itu abadi
3. Keindahan itu mempunyai daya tarik
4. Keindahan itu universal
5. Keindahan itu wajar
6. Keindahan itu kenikmatan

Unsur-unsur keindahan
1. Kesatuan (unity)
2. Kerumitan (Complexity)
3. Kesungguhan (Intensity)

Syarat keindahan menurut Thomas Aquinas


1. Kesempurnaan
2. KeharmonisaN
3. Kejelasan

SOAL LATIHAN

1. Apa yang dimaksud keindahan menurut Leo Tolstoy ?


Menurut Leo Tolstoy
keindahan itu adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
2. Sebutkan syarat keindahan menurut Thomas Aquinas !
1. Kesempurnaan
2. Keharmonisan
3. Kejelasan

3. Sebutkan lima sifat keindahan !


 Keindahan itu kebenaran
 Keindahan itu abadi
 Keindahan itu mempunyai daya tarik
 keindahan itu universal
 Keindahan itu wajar
 Keindahan itu kenikmatan

4. Bagaimana hubungan antar manusia dan keindahan ?


Hubungan antara manusia dan keindahan tidak dapat dipisahkan. Bagaimanapun juga
keindahan merupakan bagian dari ekspresi manusia dalam berkesenian.

5. Bagaimana cara mengetahui suatu keindahan ?


 Renungan
Yaitu secara diam-diam memikirkan sesuatu sedalam dalamnya
 Keserasian
Yaitu keterpaduan tampilan yang disajikan
 Kehalusan
Yaitu mengutamakan kaidah kaidah kesopanan
 Kotemplasi
Yaitu merenungkan pencarian makna, nilai dan manfaat
Bab 4 SENI NUSANTARA

SENI RUPA NUSANTARA


Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Bicara mengenai seni rupa tentulah sangat luas.
Seni rupa sendiri jika ditinjau dari segi fungsinya terbagi atas seni rupa terapan dan juga seni
rupa murni. Sedangkan jika ditinjau dari segi bentuknya, seni rupa terbagi atas seni rupa 2
dimensi dan seni rupa 3 dimensi.

1. Karya Seni Rupa 2 Dimensi


Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya
dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Contohnya : seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.
1. Seni Lukis/Gambar
Lukisan merupakan sebuah hasil karya seni yang di mana dalam penciptaannya
membutuhkan keahlian khusus serta imajinasi tingkat tinggi untuk menghasilkan sebuah
karya seni yang nantinya akan dinikmati oleh banyak orang.

2. Seni Grafis
Seni grafis merupakan cabang seni rupa yang dalam penciptaanya membutuhkan alat
bantu. Salah satu contoh dari cabang seni ini adalah fotografi, di mana kita
membutuhkan kamera untuk menghasilkan sebuah karya yang nantinya akan dinikmati
oleh semua orang.

2. Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki
volume dan menempati ruang.
Contoh : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.

Unsur-unsur seni rupa 2 dimensi


1. Bintik atau Titik
Titik merupakan unsur dasar dari seni rupa yang paling kecil. Semua bentuk dan wujud
yang dihasilkan berasal dari titik. Namun, titik juga bisa menjadi pusat perhatian sendiri
jika berkumpul atau memiliki warna yang berbeda dari yang lainnya.

2. Garis
Garis merupakan goresan yang dibuat untuk menunjukkan suatu batas dari sebuah ruang,
warna, bidang, tekstur dan lain sebagainya. Garis memiliki dimensi memanjang dan juga
arah tertentu serta berbagai macam sifat seperti panjang, pendek, tebal, tipis, vertikal,
horizontal, melengkung, lurus, bergelombang, miring, patah-patah dan masih banyak lagi
yang lainnya. Kesan lain dari garis adalah, mampu memberikan kesan gerak, simbol, ide
dan juga kode-kode tertentu yang ingin disampaikan oleh pembuatnya.
3. Bidang
Bidang merupakan unsur dalam seni rupa yang terbentuk dari berbagai macam garis.
bidang juga memiliki dimensi panjang, lebar, serta tinggi atau dengan kata lain, bidang
lebih bersifat pipih sedangkan bentuk mempunyai isi atau volume. Dilihat dari
bentuknya, bidang ataupun bentuk dibagi menjadi beberapa macam, yaitu bidang
biomorfosis (organis), bidang geometris, bidang tidak beraturan dan bidang bersudut.
Bidang ini bisa terbentuk jika ada dua ujung garis yang saling bertemu ataupun
berpotongan, tapi bisa juga karena sapuan gradasi warna yang dibatasi oleh kontur bidang
dua dimensi yang mempunyai ukuran bidang dasar seperti, segiempat, segitiga,
trapesium, oval, lingkaran dan lain sebagainya.

4. Bentuk
Bentuk jika menurut bahasa adalah bangun (shape) ataupu bentuk plastis (form). Bangun
adalah bentuk representasi benda yang polos, seperti yang dilihat oleh mata yang hanya
sekedar menyebut bentuknya yang bulat, lonjong, kotak, abstrak dan lain sebagainya.
Sedangkan palstis adalah representasi dari bentuk benda yang terasa dan terlihat, karena
adanya unsur nilai (value) dari beda tersebut, seperti meja, kursi, lemari dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, representasi bentuk benda tersebut merupakan benda yang
tak sekedar memiliki bentuk saja, namun juga peranan dari benda tersebut.

5. Tekstur
Tekstur adalah sifat permukaan suatu benda. Kesan yang diberikan juga berbeda-beda,
ada yang kasar, halus, kusam, licin, mengkilap dan lain sebagainya. Kesan-kesan tersebut
bisa dirasakan melalui rabaan, penglihatan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, tekstur
dibagi menjadi dua jenis sama tapi beda. Yang pertama adlah tekstur nyata, di mana sifat
permukaan yang menunjukkan kesan yang sebenarnya antara rabaan dan penglihatan.
Dan yang kedua adalah tekstur maya yang di mana kesan yang dihasilkan antara
penglihatan dan rabaan tidak sama.

6. Warna
Teori warna yang berdasar pada cahaya bisa kita ihat melalui tujuh spektrum warna yang
dijelaskan dalam pelajaran fisika yang berdasarkan pada warna pelangi.

Secara teori, warna bisa kita pelajari melalui dua pendekatan yang di antaranya adalah
melalui pigmen warna (goethe) atau butiran halus yang terdapat pada warna. Beberapa
istilah yang ada dalam teori ini (pigmen) adalah.

a. Warna primer
Yaitu warna dasar/pokok yang tidak dihasilkan dari percampuran warna lainnya.
Warna primer ini terdiri Merah, Kuning dan Biru.

b. Warna sekunder
Yaitu warna yang dihasilkan dari percampuran antara dua warna atau lebih. Warna
Sekunder terdiri dari Ungu, Oranye, hijau dan lain-lain.

c. Warna tersier
Warna tersier adalah warna yang dihasilkan dari percampuran antara dua warna
sekunder atau lebih.
d. Warna analogus
Warna analodus adalah deretan warna yang letaknya bersebelahan dalam lingkaran
warna. Seperti deretan warna Ungu ke Merah, Hijau ke Kuning dan lain sebagainya.

e. Warna komplementer
Warna komplementer adalah warna kontras yang ketaknya berseberangan dalam
lingkaran warna. Seperti warna Merah dengan Hijau, Kuning dengan Ungu dan lain
sebagainya.

7. Gelap Terang
Dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi, warna gelap terang bisa berfungsi menjadi
beberapa hal, diantaranya: memberikan kesan 3 dimensi, memberikan kesan ruang atau
kedalaman, serta membedakan sisi gelap dan terang suatu tempat atau benda yang dilukis
atau digambar.

8. Ruang (kedalaman)
Ruang dalam sebuah karya seni 3 dimensi, ruang bisa kita rasakan langsung seperti
halnya kita berada dalam sebuah ruangan rumah, kelas, gedung dan lain sebagainya.
Sedangkan, untuk karya seni rupa 2 dimensi, ruang lebih mengacu pada luas bidang
gambar tersebut. Unsur rang (kedalaman) yang ada dalam karya seni rupa 2 dimensi
bersifat semu (maya) karena hanya dihasilkan dari kesan yang disampaikan melalui
penggambaran bentuk serta gradasi warna yang diberikan.

Mengenal Alat Berkarya Seni

A. Pengertian alat berkarya seni rupa dua dimensi


Selain bahan, alat adalah salah satu media berkarya senirupa. Ada banyak jenis yang
masing-masing mempunyai fungsi dan karakteristik tersendiri.

No Nama Gambar Keterangan

Pensil digunakan menggambar secara


utuh atau sketsa saja diatas bahan kertas.
1 Pensil Kepekatan warna pensil dibedakan
dengan inisial, yaitu H, B, dan HB.

Pastel dan krayon punya bentuk dan


Pastel bahan yang hampir sama, hanya berbeda
2 dan kandungan kapurnya. Warnanya cerah,
krayon cocok untuk teknik dussel atau arsir.
Warnanya sangat hitam dan lunak,
cocok untuk membuat gambar potret
3 Konte atau benda yang berkarakter halus.

Tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil


Drawing gambar antara drawing pen dan milipen
4 pen dan hampir sama, bedanya ujung pena
milipen drawing pen lebih lunak daripada
milipen. Drawing pen dan milipen cocok
untuk teknik arsir.

Tersedia dengan berbagai warna dan


ukuran, berujung lunak dan bisa
5 Spidol bergerak spontan. Tebal tipisnya garis
dapat diperoleh melalui tingkat
penekanan spidol pada bidang kertas.

Bentuknya ada yang berupa cairan dan


ada yang batangan, warnanya pekat,
Tinta
sesuai untuk membuat blog, dan cara
6 bak/tinta
penggunaannya dengan bantuan kuas,
cina
bahan yang digunakan umumnya kertas
atau gulungan kain sutra.

Kuas merupakan alat yang digunakan


untuk menguas/ menuangkan cat ke
media lukis. Jenis, bentuk, ukuran dan
7 Kuas
tipisnya tersedia berbagai macam. Ada
yang pipih, bulat, runcing tergantung
dari goresan yang akan dibuat.

Palet adalah bidang datar yang dibuat


untuk
tempat mencampur cat agar lebih mudah
8 Palet dalam mengatur warna dan letak cat.
Tersedia dalam berbagai jenis dan
ukuran.Bahannya bisa dari plastik
(untuk car air) dan kayu (untuk cat
minyak.
9 Pisau
palet
Adapun fungsi dari pisau palet ini
adalah untuk mencampur cat dipalet bias
juga untuk membuat efek-efek goresan
pada media lukis.Untuk besar kecilnya
penampang pisau palet tersedia berbagai
jenis, ada yang runcing ,lebat dan bulat.

Disebut juga meja lukis, ukuran tinggi


rendahnya bisa diatur. Bahan dari kayu
atau almunium.
10 Standar

Alat lain yang saat ini sangat populer untuk membuat karya seni dua dimensi adalah komputer.
Teknologi digital ini memungkin kan untuk membuat maupun merekayasa berbagai teknik
gambar dan bisa diaplikasikan pada bahan yang beragam pula. Ada banyak software tersedia
untuk menggambar diantaranya photoshop, coreldraw atau yang paling sederhana adalah
program bawaan dari windows (default) yaitu paint dengan picture manager-nya. Hasil dari
rekayasa komputer ini disebut vector art.

Alat lain yang berperan penting dalam karya senirupa dua dimensi adalah pewarna

No Wujud Keterangan
Cat Minyak
Cat minyak (acrylic)merupakan gabungan
antara
1 zat pewarna dengan minyak pengering.jadi cat
minyak ini di encerkan dengan minyak khusus
yang sering disebut oil/ minyak cat, digunakan
untuk melukis pada kain kanvas.
Cat kayu dan besi
Altis Cat Kayu dan Besi Water Base adalah cat
polimer berbahan dasar air (akrilik), yang siap
2 pakai sebagai ungkapan seni yang tinggi pada
kayu dan besi, baik untuk didalam dan diluar
ruangan.

Cat tembok
Bahan baku utama terdiri dari binder (akrilik),
pigmen (pewarna), aditif, dan extender
(pengisi, biasanya dari semacam kapur). Ke
3
empat komposisi bahan tersebut harus
seimbang, karena jika tidak maka dapat
mempengaruhi kualitas cat. 

4 Cat duko
Finishing Semprot Cat duco menggunakan
bahan Cat jenis nitrocellulose (NC),pigment
warna dari cat ini dapat menghasilkan
penampilan finishing yang sangat indah,
lapisan film yang jernih, tipis dan sangat alami,
cocok untuk finishing pada produk furniture,
pengecatan mobil, mesin industri, dan alat
berat.
Adapula pewarna untuk bahan tekstil untuk keperluan membatik, atau melukis diatas
kain. Bahan dasar pewarna ini umumnya dari bahan tumbuhan yang diambil ekstraknya.
Kekurangannua bila dibandingkan pewarna sintetis, warnanya kurang cerah. Beberapa
produk pewarna kain tersebut yaitu:

Dalam membuat hasil karya seni rupa, ada berbagai macam teknik. Teknik-teknik
dasar dalam seni rupa 2 dimensi dan 3dimensi – masing-masing daerah di Nusantara
mempunyai bahan atau media yang berbeda sesuai dengan lingkungannya. Hal ini juga
berlaku pada teknik pembuatan karya seni rupanya, meskipun secara umum semua teknik
yang digunakan terdapat kemiripannya.

Berikut ini macam-macam teknik seni rupa terapan 2 dimensi dan 3 dimensi :
1. Teknik Plakat
yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan
goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat.

2. Teknik Transparan
yaitu teknik menggambar / melukis dengan menggunakan cat air, dengan sapuan
warna yang tipis sehingga hasilnya nampak transparan.

3. Teknik Kolase
yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga
membentuk lukisan yang realis atau abstrak.

4. Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat)


adalah merupakan proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga
dimensi.

5. Teknik Aplikasi
yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan (menjahitkan)
guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah, binatang, dsb pada kain
lain sebagai hiasan.

6. Teknik Mozaik
yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa
sehingga menghasilkan lukisan.

7. Teknik Menganyam
adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu
karya anyaman.

8. Teknik Merakit
adalah membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian atau
potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut rakitan. Potongan bahan
disambungkan dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.

9. Teknik Makrame
adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian
benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada
rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.

10. Teknik Menuang (cor)


yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat acuan yang
berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair
ini dibuat dari semen, plastic, karet, gips, dan logam (tembaga, besi).

11. Teknik Butsir


adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat lain (kayu,
kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara lain tanah liat,
plastisi.

12. Teknik Pahat


yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan dengan
cara memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan alat pahat (tatah) atau ukir
dan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan keras seperti batu, cadas,
kayu, gips, tanah liat kering.

13. Teknik Menjahit


adalah cara melekatkan (menyambung, mengelem, dsb) dengan jarum dan benang.

14. Teknik Membangun


yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai komponen untuk
dijadikan benda trimatra (tiga dimensi).

SOAL LATIHAN

1. Apa yang kalian ketahui tentang seni rupa nusantara ?


Seni rupa nusantara adalah salah satu cabang dalam seni yang memiliki karakteristik memakai
media yang ditangkap indra penglihatan yang tumbuh dan berkembang di daerah yang
beragam serta unik di seluruh wilayah nusantara
2. Bagaimana perbedaan antara seni rupa 2 dimensi dengan seni rupa 3 dimensi ?
 Seni Rupa 2 dimesi
Seni rupa yang memiliki 2 sisi dan hanya bisa dilihat dari satu arah saja

 Seni rupa 3 dimensi


Seni rupa yang memiliki 3 sisi dan bisa dilihat/dinikmati dari segala arah

3. Sebutkan teknik yang dipakai dalam berkarya seni rupa 3 dimensi


 Teknik pahat
 Teknik butsir
 Teknik cor
 Teknik las
 Teknik cetak

PERKEMBANGAN SENI BUDAYA INDONESIA

SSENI RUPA

1. Sifat – Sifat Umum Seni Rupa Indonesia

1. Bersifat tradisional/statis
Dengan adanya kebudayaan agraris mengarah pada bentuk kesenian yang berpegang
pada suatu kaidah yang turun temurun
2. Bersifat Progresif
Dengan adanya kebudayaan maritim. Kesenian Indonesia sering dipengaruhi
kebudayaan luar yang kemudian di padukan dan dikembangkan sehingga menjadi
milik bangsa Indonesia sendiri

3. Bersifat Kebinekaan
Indonesia terdiri dari beberapa daerah dengan keadaan lingkungan dan alam yang
berbeda, sehingga melahirkan bentuk ungkapan seni yang beraneka ragam

4. Bersifat Seni Kerajinan


Dengan kekayaan alam Indonesia yang menghasilkan bermacam – macam bahan
untuk membuat kerajinan

5. Bersifat Non Realis


Dengan latar belakang agama asli yang primitif berpengaruh pada ungkapan seni
yang selalu bersifat perlambangan / simbolisme

2. Seni Rupa Prasejarah Indonesia


Jaman prasejarah (Prehistory) adalah jaman sebelum ditemukan sumber – sumber
atau dokumen – dokumen tertulis mengenai kehidupan manusia. Latar belakang
kebudayaannya berasal dari kebudayaan Indonesia yang disebarkan oleh bangsa Melayu
Tua dan Melayu Muda. Agama asli pada waktu itu animisme dan dinamisme yang
melahirkan bentuk kesenian sebagai media upacara (bersifat simbolisme)

Jaman prasejarah Indonesia terbagi atas: Jaman Batu dan Jaman Logam
1. Seni Rupa Jaman Batu
Jaman batu terbagi lagi menjadi: jaman batu tua (Palaeolithikum), jaman batu
menengah (Mesolithikum), Jaman batu muda (Neolithikum), kemudian berkembang
kesenian dari batu di jaman logam disebut jaman megalithikum (Batu Besar)

Peninggalan – peninggalannya yaitu :


 Seni Bangunan
Manusia phaleolithikum belum meiliki tempat tinggal tetap, mereka hidup
mengembara (nomaden) dan berburu atau mengumpulkan makanan (food
gathering) tanda – tanda adanya karya seni rupa dimulai dari jaman Mesolithikum.
Mereka sudah memiliki tempat tinggal di goa – goa. Seperti goa yang ditemukan
di di Sulawesi Selatan dan Irian Jaya. Juga berupa rumah – rumah panggung di tepi
pantai, dengan bukti – bukti seperti yang ditemukan di pantai Sumatera Timur
berupa bukit – bukit kerang (Klokkenmodinger) sebagai sisa – sisa sampah dapur
para nelayan
Kemudian jaman Neolithikum, manusia sudah bisa bercocok tanah dan
berternak (food producting) serta bertempat tinggal tinggal di rumah – rumah kayu
/ bambu
jaman megalithikum banyak menghasilkan bangunan – bangunan dari batu
yang berukuran besar untuk keperluan upacara agama, seperti punden, dolmen,
sarkofaq, meja batu dll

 Seni Patung
Seni patung berkembang pada jaman Neolithikum, berupa patung – patung
nenek moyang dan patung penolak bala, bergaya non realistis, terbuat dari kayu
atau batu. Kemudian jaman megalithikum banyak itemukan patung – patung
berukuran besar bergaya statis monumental dan dinamis piktural

 Seni Lukis
Dari jaman Mesolithikum ditemukan lukisan – lukisan yang dibuat pada
dinding gua seperti lukisan goa di Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Irian Jaya.
Tujuan lukisan untuk keperluan magis dan ritual, seperti adegang perburuan
binatang lambang nenek moyang dan cap jari. Kemudian pada jaman neolithikum
dan megalithikum, lukisan diterapkan pada bangunan – bangunan dan benda –
benda kerajinan sebagai hiasan ornamentik (motif geometris atau motif
perlambang)

2. Seni Rupa Jaman Logam


Jaman logam di Indonesia dikenal sebagai jaman perunggu, Karena banyak
ditemukan benda – benda kerajinan dari bahan perunggu seperti ganderang, kapak,
bejana, patung dan perhiasan, karya seni tersebut dibuat dengan teknik mengecor
(mencetak) yang dikenal dengan 2 teknik mencetak:
 Bivalve, ialah teknik mengecor yang bisa di ulang berulang
 Acire Perdue, ialah teknim mengecor yang hanya satu kali pakai (tidak bisa
diulang)

3. Seni Rupa Indonesia Hindu


Kebudayaan Hindu berasal dari India yang menyebar di Indonesia sekitar abad
pertama Masehi melalui kegiatan perdagangan, agama dan politik. Pusat
perkembangannya di Jawa, Bali dan Sumatra yang kemudian bercampur (akulturasi)
dengan kebudayaan asli Indonesia (kebudayaan istana dan feodal). Prose akulturasi
kebudayan India dan Indonesia berlangsung secara bertahap dalam kurun waktu yang
lama, yaitu dengan proses:
 Proses peniruan (imitasi)
 Proses Penyesuaian (adaptasi)
 Proses Penguasaan (kreasi)

Ciri – Ciri Seni rupa Indonesia Hindu


 Bersifat Peodal, yaitu kesenian berpusat di istana sebagai media pengabdian Raja
(kultus Raja)
 Bersifat Sakral, yaitu kesenian sebagai media upacara agama
 Bersifat Konvensional, yaitu kesenian yang bertolak pada suatu pedoman pada sumber
hukum agama (Silfasastra)
 Hasil akulturasi kebudayaan India dengan Indonesia
1. Karya Seni Rupa Indonesia Hindu

a. Seni Bangunan

 Bangunan Candi
Candi berasala dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa
kematian (Dugra). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan mnumen untuk
memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja
Anusapati, selain itu candi pula berfungsi sebagai:

 Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha, contoh candi Borobudur


 Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contohnya
candi Bajang Ratu
 Candi Balai Kambang / Tirta: didirikan didekat / ditengah kolam, contoh
candi Belahan
 Candi Pertapaan: didirikan di lereng – lereng tempat Raja bertapa, contohnya
candi Jalatunda
 Candi Vihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi contohnya
candi Sari

Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian


 Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi
empat, ujur sangkar atau segi 20)
 Tubuh candi. Terdapat kamar – kamar tempat arca atau patung
 Atap candi: berbentuk limas an, bermahkota stupa, lingga, ratna atau amalaka

Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua system
dalam pengelempokan candi, yaitu:
 Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada di tengah –
tengah anak – anak candi, contohnya kelompok candi lorojongrang dan
prambanan

 System membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia )yaitu induk candi berada di
belakang anak – anak candi, contohnya candi penataran

 Bangunan pura
Pura adalah bangunan tempat Dewa atau arwah leluhur yang banyak
didirikan di Bali. Pura merupakan komplek bangunan yang disusun terdiri dari
tiga halaman pengaruh dari candi penataran yaitu:

 Halaman depan terdapat balai pertemuan


 Halaman tengah terdapat balai saji
 Halaman belakang terdapat; meru, padmasana, dan rumah Dewa
Seluruh bangunan dikelilingi dinding keliling dengan pintu gerbangnya ada yang
berpintu / bertutup (kori agung) ada yang terbuka ( candi bentar)
 Pura agung, didirikan di komplek istana
 Pura gunung, didirikan di lereng gunung tempat bersemedhi
 Pura subak, didirikan di daerah pesawahan
 Pura laut, didirikan di tepi pantai

 Bangunan Puri
Puri adalah bangunan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan
pusat keagamaan. Bangunan – bangunan yang terdapat di komplek puri antara
lain: Tempat kepala keluarga (Semanggen), tempat upacara meratakan gigi
(Balain Munde) dsb

b. Seni patung Hindu Budha


Patung dalam agama Hindu merupakan hasil perwujudan dari Raja dengan
Dewa penitisnya. Orang Hindu percaya adanya Trimurti: Dewa Brahma Wisnu dan
Siwa. Untuk membedakan mereka setiap patung diberi atribut keDewaan
(laksana/ciri), misalnya patung Brahma laksananya berkepala empat, bertangan empat
dan kendaraanhya (wahana) hangsa). Sedangkan pada patung wisnu laksananya
adalah para mahkotanya terdapat bulan sabit, dan tengkorak, kendaraannya lembu,
(nadi) dsb
Dalam agama Budha bisaa dipatungkan adalah sang Budha, Dhyani Budha,
Dhyani Bodhidattwa dan Dewi Tara. Setiap patung Budha memiliki tanda – tanda
kesucian, yaitu:
 Rambut ikal dan berjenggot (ashnisha)
 Diantara keningnya terdapat titik (urna)
 Telinganya panjang (lamba-karnapasa)
 Terdapat juga kerutan di leher
 Memakai jubah sanghati

c. Seni hias Hindu Budha


Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung Mahameru yang
dianggap suci sebagai tempatnya para Dewa
Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam
pegunungan, yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk azaib. Bentuk hiasan
candi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Hiasan Arsitektural ialah hiasan bersifat 3 dimensional yang membentuk struktur


bangunan candi, contohnya:
 Hiasan mahkota pada atap candi
 Hisana menara sudut pada setiap candi
 Hiasan motif kala (Banaspati) pada bagian atas pintu
 Hiasan makara, simbar filaster,dll

2. Hiasan bidang ialah hiasan bersifat dua dimensional yang terdapat pada dinding /
bidang candi, contohnya
a. Hiasan dengan cerita, candi Hindu ialah Mahabarata dan Ramayana: sedangkan
pada candi Budha adalah Jataka, Lalitapistara
 Hiasan flora dan fauna
 Hiasan pola geometris
 Hiasan makhluk khayangan

2. Kronologis Sejarah Seni rupa Hindu Budha

a. Seni rupa Jawa Hindu periode Jawa Tengah, terbagi atas:

 Jaman Wangsa Sanjaya


Candi – candi hanya didirikan di daerah pegunungan. Seni patungnya
merupakan perwujudan antara manusia dengan binatang (lembu atau garuda)

 Jaman Wangsa Syailendra


Peninggalan candinya : kelompok Candi Prambanan, Kelompok Candi
Sewu, Candi Borobudurm, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Mendut Dan
Kelompok Candi Plaosan
Seni patungnya bersifat Budhis, contohnya patung Budha dan Budhisatwa
di Candi Borobudur

b. Seni rupa Jawa Hindu periode Jawa Timur, terbagi atas:

 Jaman Peralihan
Pada seni bangunannya sudah meperlihatkan tanda – tanda gaya seni jawa
timur seperti tampak pada Candi Belahan yaitu pada perubahan kaki candi yang
bertingkat dan atapnya yang makin tinggi. Kemudian pada seni patungnya dudah
tidak lagi memperlihatkan tradisi India, tetapi sudah diterapkan proposisi
Indonesia seperti pada patung Airlangga

 Jaman Singasari
Pada seni bangunannya sudah benar – benar meperlihatkan gaya seni Jawa
Timur baik pada struktur candi maupun pada hiasannya, contohnya: candi
singosari, candi kidal, dan candi jago. Seni patungnya bergaya Klasisistis yang
bertolak dari gaya seni Jawa Tengah, hanya seni patung singosari lebih lebih
halus pahatannya dan lebih kaya dengan hiasan contohnya patung Prajnaparamita,
Bhairawa dan Ganesha.

 Jaman Majapahit
Candi – candi Majapahit sebagian besar sudah tidak utuh lagi karena
terbuat dari batu bata, perbedaan dengan candi di Jawa Tengah yang terbuat dari
batu kali / andhesit peninggalan candinya: kelompok candi Penataran, Candi
Bajangratu, candi Surowono, candi Triwulan dll
Kemudian pada seni patungnya sudah tidak lagi memperlihatkan gaya
klasik Jawa Tengah, melainkan gaya magis monumental yang lebih menonjolkan
tradisi Indonesia seperti tampak pada raut muka, pakaian batik dan perhiasan khas
Indonesia. Selain patung dari batu juga dikelan patung realistic dari Terakotta
(tanah liat) hasil pengaruh darin Campa dan China, contohnya patung wajah
Gajah Mada

c. Seni Rupa Bali Hindu


Di Bali jarang ditemukan candi sebab masyarakatnya tidak mengenal Kultus
Raja. Seni bangunan utama di Bali adalah Pura dan Puri. Pura sebagai bangunan suci
tetapi di dalamnya tidak terdapat patung perwujudan Dewa karena masyarakat Bali
tidak mengenal an-Iconis yaitu tidak mengebal patung sebagai objek pemujaan,
adapun patung hanya sebagai hiasan saja

3. Perbedaan Gaya Seni Jawa Tengah Dengan Jawa Timur

a. Perbedaan struktur bangunan candi


 Candi Jateng terbuat dari batu adhesit, sedangkan di Jatim terbuat dari batu bata
 Candi Jateng bentuknya tambun, sedangkan di Jatim bentuknya ramping
 Kaki candi Jateng tidak berundak sedangkan di Jatim berundak
 Atap candi Jateng pendek, sedangkan di Jatim lebih tinggi
 Kumpulan candi di Jateng dengan system konsentris, sedangkan di Jatim dengan
system membelakangi

b. Perbedaan pada seni patungnya


 Patung – patung di Jateng hanya sebagai perwujudan Dewa/Raja sedangkan di
Jatim ada pula perwujudan manusia bisaa
 Seni patung Jateng bergaya simbolis realistis, sedangkan di Jatim jaman Singasari
bergaya klasisitis dan jaman Majapahit bergaya magis monumental
 Prambandala (lingkaran kesaktian) pada patung Jateng terdapat pada bagian
belakang kepala, sedangkan di Jatim terdapat di bagian belakang seluruh tubuh
menyerupai lidah api
 Pakaian Raja / Dewa pada seni patung Jateng masih dipengaruhi tradisi India,
sedangkan di Jatim khas Indonesia seperti pakaian batik, selendang dan ikat
kepala

c. Perbedaan hiasan candi


 Hiasan adegan cerita pada candi Jateng bergala realis, sedangkan di Jatim bergaya
Wayang (distorsi)
 Adegan cerita pada candi Jateng hanya tentang Mahabarata dan Ramayana,
sedangkan di Jatim ada pula adegan cerita asli Indonesia, misalnya cerita Panji
 Motif hias pada candi di Jateng bersifat Hindu dan Budha sedangkan di Jatim ada
pula hias asli Indonesia sperti motif penawakan dan gunungan serta perlambangan
 Hiasan pada candi di Jatim lebih padat dan dipusatkan pada seni Cina seperti
motif awan dan batu karang

4. Seni Rupa Indonesia Islam


Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke 7 M oleh para pedagang dari
India, Persia dan Cina. Mereka menyebarkan ajaran Islam sekligus memperkenalkan
kebudayaannya masing – masing, maka timbul akulturasi kebudayaan
Seni rupa Islam juga dikembangkan oleh para empu di istana – istana sebagai
media pengabdian kepada para penguasa (Raja/Sultan) kemudian dalam kaitannya
dengan penyebaran agama Islam, para walipun berperan dalam mengembangkan seni di
masyarakat pedesaan, misalnya da’wah Islam disampaikan dengan media seni wayang
Ciri – Ciri Seni Rupa Indonesia Islam
 Bersifat feodal, yaitu kesenian yang bersifat di istana sebagai media pengabdian
kepada Raja / sultan
 Bersumber dari kesenian pra Islam (seni prasejarah dan seni Hindu Budha)
 Berperan

1. Karya Seni Rupa Indonesia Islam

a. Seni Bangunan

 Mesjid
Pengaruh hindu tampak pada bagian atas mesjid yang berbentuk limas
bersusun ganjil (seperti atap Balai Pertemuan Hindu Bali), contohnya atap mesjid
Agung Demak dan Mesjid Agung Banten

 Istana
Istana / keraton berfungsi sebagai tempat tinggal Raja, pusat pemerintahan.
Pusat kegiatan agama dan budaya. Komplek istana bisaanya didirikan di pusat
kota yang dikelilingi oleh dinding keliling dan parit pertahanan.

 Makam
Arsitektur makam orang muslimin di Indonesia merupakan hasil pengaruh
dari tradisi non muslim. Pengaruh seni prasejarah tampak pada bentuk makam
seperti punden berundak. Sedangkan pengaruh hindu tampak pada nisannya yang
diberi hiasan motif gunungan atau motif kala makara. Adapun pengaruh dari
Gujarat India yaitu pada makam yang beratap sungkup

b. Seni Kaligrafi

Seni kaligrafi atau seni khat adalah seni tulisan indah. Dalam kesenian Islam
menggunakan bahasa arab. Sebagai bentuk simbolis dari rangkaian ayat – ayat suci
Al – Qur’an. Berdasarkan fungsinya seni kaligrafi dibedakan menjadi, yaitu:

1. Kaligrafi terapan berfungsi sebagai dekorasi / hiasan


2. Kaligrafi piktural berfungsi sebagai pembentuk gambar
3. Kaligrafi ekspresi berfungsi sebagai media ungkapan perasaan seperti
kaligrafi karya AD. Pireus dan Ahmad Sadeli

c. Seni Hias
Seni hias islam selalu menghindari penggambaran makhluk hidup secara
realis, maka untuk penyamarannya dibuatkan stilasinya (digayakan) atau diformasi
(disederhanakan) dengan bentuk tumbuh – tumbuhan

8. Seni Rupa Indonesi Modern


Istilah “modern” dalam seni rupa Indonesia yaitu betuk dan perwujudan seni yang
terjadi akibat dari pengaruh kaidah seni Barat / Eropa. Dalam perkembangannya sejalan
dengan perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan
 Masa Perintis
Dimulai dari prestasi Raden Saleh Syarif Bustaman (1807 – 1880), seorang
seniman Indonesia yang belajar kesenian di eropa dan sekembalinya di Indonesia ia
menyebarkan hasil pendidikannya. Kemudian Raden Saleh dikukuhkan sebagai
bapak perintis seni lukisan modern

 Masa seni lukis Indonesia jelita / moek (1920 – 1938)


Ditandai dengan hadirnya sekelompok pelukis barat yaitu Rudolf Bonnet,
Walter Spies, Arie Smite, R. Locatelli dan lain – lain. Ada beberapa pelukis
Indonesia yang mengikuti kaidah / teknik ini antara lain: Abdulah Sr, Pirngadi,
Basuki Abdullah, Wakidi dan Wahid Somantri

 Masa PERSAGI (1938 – 1942)


PERSAGI (Peraturan Ahli Gambar Indonesia) didirikan tahun 1938 di
Jakarta yang diketuai oleh Agus Jaya Suminta dan sekreTarisnya S. Sujoyono,
seangkan anggotanya Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, Emira Sunarsa
(pelukis wanita pertama Indonesia) PERSAGI bertujuan agar para seniman
Indonesia dapat menciptakan karya seni yang kreatif dan berkepribadan Indonesia

 Masa Pendudukan Jepang (1942 – 1945)

Pada jaman Jepang para seniman Indonesia disediakan wadah pada balai
kebudayaan Keimin Bunka Shidoso. Para seniman yang aktif ialah: Agus Jaya, Otto
Jaya, Zaini, Kusnadi dll. Kemudian pada tahun 1945 berdiri lembaga kesenian
dibawah naungan POETRA (Pusat tenaga Rakyat) oleh empat sekawan: Soekarno,
Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH. Mansur

 Masa Sesudah Kemerdekaan (1945 – 1950)


Pada masa ini seniman banyak teroragisir dalam kelompok – kelompok
diantaranya:
Sanggar seni rupa masyarakat di Yogyakarta oleh Affandi, Seniman Indonesia Muda
(SIM) di Madiun, oleh S. Sujiono, Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI)
Djajengasmoro, Himpunan Budaya Surakarta (HBS) dll

 Masa Pendidikan Seni Rupa Melalui Pendidikan Formal


Pada tahun 1950 di Yogyakarta berdiri ASRI (Akademi Seni Rupa
Indonesia) yang sekarang namanya menjadi STSRI (Sekolah Tinggi Seni Rupa
Indonesia) yang dipelopori oleh RJ. Katamsi, kemudian di Bandung berdiri
Perguruan Tinggi Guru Gambar (sekarang menjadi Jurusan Seni Rupa ITB) yang
dipelopori oleh Prof. Syafe Sumarja. Selanjutnya LPKJ (Lembaga Pendidikan
Kesenian Jakarta) disusul dengan jurusan – jurusan di setiap IKIP Negeri bahkan
sekarag pada tingat SLTA

 Masa Seni Rupa Baru Indonesia


Pada tahun 1974 muncul para seniman Muda baik yang berpendidikan formal
maupun otodidak, seperti Jim Supangkat, S. Priaka, Harsono, Dede Eri Supria,
Munni Ardhi, Nyoman Nuarta, dll
SOAL LATIHAN

1. Bagaimana perkembangan seni rupa pada masa prasejarah ?


Perkembangan seni rupa jaman prasejarah masilah sangat primitif sekali, mereka berkarya
seni rupa semata-mata ditujukan untuk membantu dalam kehidupannya dan sebagai alat
memuja dalam upacara keagamaannya
Contoh : Kapak batu, dolmen, menhir, punden berundak

2. Bagaimana perkembangan seni rupa zaman klasik ?


Pada masa ini perkembangan seni rupa sangat dipengaruhi oleh budaya Hindu Budha dan juga
budaya islam. Pada masa ini banyak sekali dibangun bangunan sebagai sarana beribadah.
Contoh : Candi Borobudur, Candi Prambanan, Masjid-masjid, Kaligrafi

3. Sebutkan tokoh-tokoh seni rupa pada masa zaman Indonesia baru !


 Raden Saleh
 Abdullah Suryosubroto
 S, Sudjojono

Anda mungkin juga menyukai