SMK MATARAM
TAHUN PAJARAN 2020-2021
KELAS X
SEMUA JURUSAN
Masyarakat Indonesia memiliki kepribadian berbeda dengan kepribadian masyarakat Barat. Bagi
bangsa Indonesia, nilai budaya yang dianggap baik adalah nilai kebersamaan atau kegotong
royongan. Dengan demikian, di Indonesia seseorang dianggap berperilaku baik jika mampu
bekerja sama dengan warga masyarakat lain. Namun, di negara Barat nilai dianggap baik atau
tinggi, jika nilai individualisme tinggi. Hal ini dapat terlihat ketika seorang individu berusaha
mencari orientasi dan jalan hidupnya sendiri, di mana manusia yang sejati adalah manusia yang
dapat mencapal suatu hal dengan kemampuannya sendiri.
Dan uralan di atas, jelas bahwa kebudayaan sangat mempengaruhi kepribadian setiap individu.
Kepribadian yang nantinya terbentuk pun akan berbeda-beda antara satu dan yang Iainnya sesuai
dengan kebudayaan setempat.
Kebudayaan Menurut Para Ahli
Di bawah ini beberapa definisi kebudayaan menurut para ahli, yaitu sebagai berikut.
E.B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum dan adat istiadat. Kebudayaan juga merupakan
kemampuan serta kebiasaan yang didapat oleh masyarakat sebagai anggota masyarakat.
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan merupakan merupakan buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat.
Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dan manusia dengan belajar.
Ralph Unton
Kebudayaan adalah konfigurasi dan tingkah laku yang dipelajari dan hasil dan tingkah laku
yang unsur-unsur penentuannya dimiliki bersama dan dilanjutkan oleh anggota masyarakat
tertentu.
Dan beberapa definisi kebudayaan tersebut dapat dikatakan bahwa budaya (kebudayaan) berada
dalam alam pikiran manusia. Penilaku atau tindakan dan benda-benda hasil ciptaan manusia
adalah perwujudan kreasi manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Budaya (kebudayaan)
digunakan sebagai pedoman atau acuan juga latar belakang tindakan manusia untuk
memperjuangkan kelangsungan hidupnya.
Tidak semua yang terdapat dalam kebudayaan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dan
benda-benda. Sebaliknya, tidak semua perilaku dikategorikan sebagai perwujudan budaya.
Namun, kebudayaan selalu berhubungan dengan proses berpikir manusia sebelum bertindak dan
menciptakan sesuatu yang digunakan. Dengan demikian, kebudayaan diperoleh seseorang
melalui proses belajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Para ahli mengatakan terdapat 7 unsur kebudayaan :
1. Unsur Religi
Unsur religi ialah dimana manusia mengakui keberadaan tuhan sebagai sang pencipta, di
indonesia sendiri terdapat berbagai macam agama di antaranya mayoritas penduduk indonesia
memeuk agama islam. Agama ialah suatu unsur yang wajib di perlakukan dalam kehidupan
sehari - hari kita, karena jika seorang manusia tidak memiliki kepercayaan terhadap agama maka
semua manusia tidak akan teratur karena tidak memiliki peraturan. Fungsi agama yaitu untuk
mengatur kehidupan manusa dalam hubunganya dengan sang pencipta.
Contoh : Agama islan, Hindu, Kristen Dll
2. Sistem Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa diciptakan sebagai yang paling sempurna
namun tetap memiliki kekurangan/kelemahan dan kelebihan masing - masing antar individu
sehingga untuk berorganisasi dan bersatu karena pada dasarnya manusia bukan lah makluk yang
invidiualis mereka saling membutuhkan satu sama lain agar bisa berkembang.
Contoh : Organisasi yang di bentuk oleh masyrakat sebagai perwakilan ataupun sekumpulan
masyarakat yang ber organisasi demi kepentingan bersama dan saling menguntungkan.
3. Sistem Peralatan
Maksuda dari sistem ini sendiri ialah peralatan yang di gunakan manusia untuk menopang
kehidupan sehari - hari manusia. Pada zaman sekarang lebih tepatnya era globalisasi manusia
memerlukan peralatan yang memudahkan dalam melakukan tugas apapun dalam keseharianya,
agar bisa mengirit waktu ataupun mempermudah dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
Contoh : alat komunikasi seperti handphone, kendaraan seperti sepeda motor dan masih banyak
lagi yang lainya.
Sistem mata pencaharian ilah sistem yang memenuhi kebutuhan hidup manusia, di karenakan
manusia memiliki tuntutan hidup diantaranya konsumsi, sandang, pangan dll karena itulah
manusia di tuntut atau di haruskan bekerja untuk tetap bertahan hidup dan memenuhi segala
kebutuhannya.
Contoh : Pekerja kantoran, pem bisnis, buruh, petani dan masih banyak profesi yang lainya.
5. Sistem Bahasa
Bahasa adalah cara manusia berkomunkasi, terdapat banyak bahasa di muka bumi ini tergantung
kebudayaanya di indonesia sendiri ada satu bahasa pedoman yakni bahasa indonesia yang di
jadikan cara berkomunikasi sehari - hari namun masih banyak bahsa - bahasa dari berbagai
macam suku di indonesia sendiri.
Contoh : Bahasa Indonesia, sunda, madura, ambon dan yang lainya.
6. Sistem Pengetahuan
Ilmu pengetahuan sendiri sangatlah identik dengan manusia, karena manusia memiliki akal dan
fikiran yang telah di karuniakan kepada masing - masing individualis. Di indonesia
masyarakatnya sendiri di wajibkan mengeyam bangku sekolah sampai 9 tahun dari SD, SMP dan
SMA karena mereka sadar akapn penting nya ilmu pengetahuan dalam perkembangan zaman di
era globalisasi ini persaingan antar manusia semakin sengit dalam segi profsei ataupun yang
lainya.
7. Seni
Dalam kehdiupan manusia, manusia tidak lepas dari yang namanya seni. Karena disitulah
manusia bebas berekpresi meluapkan kreatifitasnya sendiri, dalam kehdiupan sehari - haripun
manusia tidak bisa lepas dari seni karena seni adalah bagian dari manusia.
SOAL LATIHAN
5. Apa yang dimaksud dengan nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik dalam seni ?
Nilai Intrinsik
Nilai yang terdapat di dalam karya seni itu sendiri.
Contohnya : garis, bidang. warna
Nilai Ekstrinsik
Nilai yang terdapat di luar karya seni tersebut
Contohnya : pesan, harapan
BAB 2 KONSEP SENI
Seni sudah menjadi salah satu bagian dalam kehidupan manusia dari zaman ke zaman
dari masa prasejarah hingga sekarang, keberadaan seni sangat melekat dalam setiap sendi
kehidupan dan jiwa manusia sehingga tidak dapat terpisahkan sampai saat ini. Dengan adanya
keterikatan antara seni dan manusia, seni semakin menjadi sesuatu hal yang menarik bagi
sebagian besar orang baik dari negara dan suku manapun.
Kata seni sendiri adalah kata yang berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata “sani” yang
memiliki makna “pemujaan”, “persembahan”, dan “pelayanan”. Jadi kata seni sejatinya memiliki
keterikatan yang sangat erat dengan upacara keagamaan yang kemudian disebut juga dengan
kesenian. Salah satu seorang pegiat seni yang bernama Padmapuspita berpendapat, bahwa seni
itu berasal dari kata “genie” yang awalnya dari Bahasa Belanda yang dalam bahasa latin berarti
“genius”, dari penjelasan tersebut kemudian disimpulkan bahwa seni merupakan kemampuan
luar biasa yang dibawa sejak lahir. Dalam bahasa Eropa sendiri kata seni condong ke arah
penyebutan “Art” yang dapat diartikan sebagai artivisual dari suatu benda yang melakukan suatu
kegiatan tertentu.
Dengan seiring berkembangnya Zaman, kemudian bermunculan pula berbagai pendapat
yang di sampaikan oleh para ahli yang sekedar mendeskripsikan tentang seni dari sudut pandang
mereka sendiri, dan berikut merupakan pengertian dari seni dari para ahli beserta penjelasanya.
SOAL LATIHAN
5. Apa yang dimaksud dengan nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik dalam seni ?
Nilai Intrinsik
Nilai yang terdapat di dalam karya seni itu sendiri.
Contohnya : garis, bidang. warna
Nilai Ekstrinsik
Nilai yang terdapat di luar karya seni tersebut
Contohnya : pesan, harapan
BAB 3 KONSEP KEINDAHAN
Ada banyak batasan yang diberikan pada kita, yang sanipai sekarang belum ada kata sepakat
tentang definisi keindahan yang obyektif. Mengenai batasan keindahan pada umumnya dapat
digolongkan pada 2 kelompok, yaitu:
(a). Definisi-definisi yang bertumpu pada obyek (keindahan yang obyektif )
(b). Definisi-definisi yang bertumpu pada subyck (keindahan yang subycktif).
Atas dasar kcdua pokok penilaian itu, keindahan dapat ditinjau dan makna yang obyektif dan
juga dan segi yang subyektif.
Yang disebut keindahan obyektif ialah keindahan yang memang ada pada obyeknya, yang
diharuskan menerima sebagaimana mestinya. Sedangkan yang disebut keindahan subyektif,
adalah keindahan yang biasanya ditinjau dan segi subyek yang diharuskan menghayatinya.
Dalam hal ini keindahan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si
penghayat tanpa diiringi keinginan-keinginan terhadap segala sesuatu yang praktis untuk
kebutuhan-kebutuhan pribadi.
Berdasarkan pandangan tersebut di atas, maka kita dapatkan batasan keindahan yang bermacam-
macam, sebanyak para ahli yang memberi batasan itu. Di bawah ini dikemukakan beberapa
diantaranya adalah:
3. Menurut Sulzer
Yang indah itu hanyalah yang baik. Jika belum baik, ciptaan itu belum indah. Keindahan
hartis dapat memupuk perasaan moral.
Misalnya sebuah karangan (tulisan) yang paling indah ialah yang mempunyai semua sifat- sifat
perfeksi yang khas bagi karangan (tulisan), seperti keharmonisan huruf-huruf, hubung an arti
yang tcpat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan yang mcnyenangkan.
Di samping lima rasa (alat) untuk mengemukakan keindahan di alas, al Ghazzali juga
menambahkan rasa keenam, yang disebutnya dengan ‘ (ruh, yang disebut juga sebagai “spirit”,
“jantung “pemikiran”, “cahaya”), yang dapat merasakan keindahan dalam dunia yang lebih
dalam (inner world) yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama.
Dari batasan tersebut di atas, keindahan sebagai pengertian mem punyai arti yang relatif
berdasarkan subyeknya. Oleh karena keindahan itu relatif, maka sebaiknya meninjau seni (anpa
sangkutnya dengan keindahan.
Unsur-unsur keindahan
1. Kesatuan (unity)
2. Kerumitan (Complexity)
3. Kesungguhan (Intensity)
SOAL LATIHAN
2. Seni Grafis
Seni grafis merupakan cabang seni rupa yang dalam penciptaanya membutuhkan alat
bantu. Salah satu contoh dari cabang seni ini adalah fotografi, di mana kita
membutuhkan kamera untuk menghasilkan sebuah karya yang nantinya akan dinikmati
oleh semua orang.
2. Garis
Garis merupakan goresan yang dibuat untuk menunjukkan suatu batas dari sebuah ruang,
warna, bidang, tekstur dan lain sebagainya. Garis memiliki dimensi memanjang dan juga
arah tertentu serta berbagai macam sifat seperti panjang, pendek, tebal, tipis, vertikal,
horizontal, melengkung, lurus, bergelombang, miring, patah-patah dan masih banyak lagi
yang lainnya. Kesan lain dari garis adalah, mampu memberikan kesan gerak, simbol, ide
dan juga kode-kode tertentu yang ingin disampaikan oleh pembuatnya.
3. Bidang
Bidang merupakan unsur dalam seni rupa yang terbentuk dari berbagai macam garis.
bidang juga memiliki dimensi panjang, lebar, serta tinggi atau dengan kata lain, bidang
lebih bersifat pipih sedangkan bentuk mempunyai isi atau volume. Dilihat dari
bentuknya, bidang ataupun bentuk dibagi menjadi beberapa macam, yaitu bidang
biomorfosis (organis), bidang geometris, bidang tidak beraturan dan bidang bersudut.
Bidang ini bisa terbentuk jika ada dua ujung garis yang saling bertemu ataupun
berpotongan, tapi bisa juga karena sapuan gradasi warna yang dibatasi oleh kontur bidang
dua dimensi yang mempunyai ukuran bidang dasar seperti, segiempat, segitiga,
trapesium, oval, lingkaran dan lain sebagainya.
4. Bentuk
Bentuk jika menurut bahasa adalah bangun (shape) ataupu bentuk plastis (form). Bangun
adalah bentuk representasi benda yang polos, seperti yang dilihat oleh mata yang hanya
sekedar menyebut bentuknya yang bulat, lonjong, kotak, abstrak dan lain sebagainya.
Sedangkan palstis adalah representasi dari bentuk benda yang terasa dan terlihat, karena
adanya unsur nilai (value) dari beda tersebut, seperti meja, kursi, lemari dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, representasi bentuk benda tersebut merupakan benda yang
tak sekedar memiliki bentuk saja, namun juga peranan dari benda tersebut.
5. Tekstur
Tekstur adalah sifat permukaan suatu benda. Kesan yang diberikan juga berbeda-beda,
ada yang kasar, halus, kusam, licin, mengkilap dan lain sebagainya. Kesan-kesan tersebut
bisa dirasakan melalui rabaan, penglihatan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, tekstur
dibagi menjadi dua jenis sama tapi beda. Yang pertama adlah tekstur nyata, di mana sifat
permukaan yang menunjukkan kesan yang sebenarnya antara rabaan dan penglihatan.
Dan yang kedua adalah tekstur maya yang di mana kesan yang dihasilkan antara
penglihatan dan rabaan tidak sama.
6. Warna
Teori warna yang berdasar pada cahaya bisa kita ihat melalui tujuh spektrum warna yang
dijelaskan dalam pelajaran fisika yang berdasarkan pada warna pelangi.
Secara teori, warna bisa kita pelajari melalui dua pendekatan yang di antaranya adalah
melalui pigmen warna (goethe) atau butiran halus yang terdapat pada warna. Beberapa
istilah yang ada dalam teori ini (pigmen) adalah.
a. Warna primer
Yaitu warna dasar/pokok yang tidak dihasilkan dari percampuran warna lainnya.
Warna primer ini terdiri Merah, Kuning dan Biru.
b. Warna sekunder
Yaitu warna yang dihasilkan dari percampuran antara dua warna atau lebih. Warna
Sekunder terdiri dari Ungu, Oranye, hijau dan lain-lain.
c. Warna tersier
Warna tersier adalah warna yang dihasilkan dari percampuran antara dua warna
sekunder atau lebih.
d. Warna analogus
Warna analodus adalah deretan warna yang letaknya bersebelahan dalam lingkaran
warna. Seperti deretan warna Ungu ke Merah, Hijau ke Kuning dan lain sebagainya.
e. Warna komplementer
Warna komplementer adalah warna kontras yang ketaknya berseberangan dalam
lingkaran warna. Seperti warna Merah dengan Hijau, Kuning dengan Ungu dan lain
sebagainya.
7. Gelap Terang
Dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi, warna gelap terang bisa berfungsi menjadi
beberapa hal, diantaranya: memberikan kesan 3 dimensi, memberikan kesan ruang atau
kedalaman, serta membedakan sisi gelap dan terang suatu tempat atau benda yang dilukis
atau digambar.
8. Ruang (kedalaman)
Ruang dalam sebuah karya seni 3 dimensi, ruang bisa kita rasakan langsung seperti
halnya kita berada dalam sebuah ruangan rumah, kelas, gedung dan lain sebagainya.
Sedangkan, untuk karya seni rupa 2 dimensi, ruang lebih mengacu pada luas bidang
gambar tersebut. Unsur rang (kedalaman) yang ada dalam karya seni rupa 2 dimensi
bersifat semu (maya) karena hanya dihasilkan dari kesan yang disampaikan melalui
penggambaran bentuk serta gradasi warna yang diberikan.
Alat lain yang saat ini sangat populer untuk membuat karya seni dua dimensi adalah komputer.
Teknologi digital ini memungkin kan untuk membuat maupun merekayasa berbagai teknik
gambar dan bisa diaplikasikan pada bahan yang beragam pula. Ada banyak software tersedia
untuk menggambar diantaranya photoshop, coreldraw atau yang paling sederhana adalah
program bawaan dari windows (default) yaitu paint dengan picture manager-nya. Hasil dari
rekayasa komputer ini disebut vector art.
Alat lain yang berperan penting dalam karya senirupa dua dimensi adalah pewarna
No Wujud Keterangan
Cat Minyak
Cat minyak (acrylic)merupakan gabungan
antara
1 zat pewarna dengan minyak pengering.jadi cat
minyak ini di encerkan dengan minyak khusus
yang sering disebut oil/ minyak cat, digunakan
untuk melukis pada kain kanvas.
Cat kayu dan besi
Altis Cat Kayu dan Besi Water Base adalah cat
polimer berbahan dasar air (akrilik), yang siap
2 pakai sebagai ungkapan seni yang tinggi pada
kayu dan besi, baik untuk didalam dan diluar
ruangan.
Cat tembok
Bahan baku utama terdiri dari binder (akrilik),
pigmen (pewarna), aditif, dan extender
(pengisi, biasanya dari semacam kapur). Ke
3
empat komposisi bahan tersebut harus
seimbang, karena jika tidak maka dapat
mempengaruhi kualitas cat.
4 Cat duko
Finishing Semprot Cat duco menggunakan
bahan Cat jenis nitrocellulose (NC),pigment
warna dari cat ini dapat menghasilkan
penampilan finishing yang sangat indah,
lapisan film yang jernih, tipis dan sangat alami,
cocok untuk finishing pada produk furniture,
pengecatan mobil, mesin industri, dan alat
berat.
Adapula pewarna untuk bahan tekstil untuk keperluan membatik, atau melukis diatas
kain. Bahan dasar pewarna ini umumnya dari bahan tumbuhan yang diambil ekstraknya.
Kekurangannua bila dibandingkan pewarna sintetis, warnanya kurang cerah. Beberapa
produk pewarna kain tersebut yaitu:
Dalam membuat hasil karya seni rupa, ada berbagai macam teknik. Teknik-teknik
dasar dalam seni rupa 2 dimensi dan 3dimensi – masing-masing daerah di Nusantara
mempunyai bahan atau media yang berbeda sesuai dengan lingkungannya. Hal ini juga
berlaku pada teknik pembuatan karya seni rupanya, meskipun secara umum semua teknik
yang digunakan terdapat kemiripannya.
Berikut ini macam-macam teknik seni rupa terapan 2 dimensi dan 3 dimensi :
1. Teknik Plakat
yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan
goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat.
2. Teknik Transparan
yaitu teknik menggambar / melukis dengan menggunakan cat air, dengan sapuan
warna yang tipis sehingga hasilnya nampak transparan.
3. Teknik Kolase
yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga
membentuk lukisan yang realis atau abstrak.
5. Teknik Aplikasi
yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan (menjahitkan)
guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah, binatang, dsb pada kain
lain sebagai hiasan.
6. Teknik Mozaik
yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa
sehingga menghasilkan lukisan.
7. Teknik Menganyam
adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu
karya anyaman.
8. Teknik Merakit
adalah membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian atau
potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut rakitan. Potongan bahan
disambungkan dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.
9. Teknik Makrame
adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian
benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada
rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
SOAL LATIHAN
SSENI RUPA
1. Bersifat tradisional/statis
Dengan adanya kebudayaan agraris mengarah pada bentuk kesenian yang berpegang
pada suatu kaidah yang turun temurun
2. Bersifat Progresif
Dengan adanya kebudayaan maritim. Kesenian Indonesia sering dipengaruhi
kebudayaan luar yang kemudian di padukan dan dikembangkan sehingga menjadi
milik bangsa Indonesia sendiri
3. Bersifat Kebinekaan
Indonesia terdiri dari beberapa daerah dengan keadaan lingkungan dan alam yang
berbeda, sehingga melahirkan bentuk ungkapan seni yang beraneka ragam
Jaman prasejarah Indonesia terbagi atas: Jaman Batu dan Jaman Logam
1. Seni Rupa Jaman Batu
Jaman batu terbagi lagi menjadi: jaman batu tua (Palaeolithikum), jaman batu
menengah (Mesolithikum), Jaman batu muda (Neolithikum), kemudian berkembang
kesenian dari batu di jaman logam disebut jaman megalithikum (Batu Besar)
Seni Patung
Seni patung berkembang pada jaman Neolithikum, berupa patung – patung
nenek moyang dan patung penolak bala, bergaya non realistis, terbuat dari kayu
atau batu. Kemudian jaman megalithikum banyak itemukan patung – patung
berukuran besar bergaya statis monumental dan dinamis piktural
Seni Lukis
Dari jaman Mesolithikum ditemukan lukisan – lukisan yang dibuat pada
dinding gua seperti lukisan goa di Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Irian Jaya.
Tujuan lukisan untuk keperluan magis dan ritual, seperti adegang perburuan
binatang lambang nenek moyang dan cap jari. Kemudian pada jaman neolithikum
dan megalithikum, lukisan diterapkan pada bangunan – bangunan dan benda –
benda kerajinan sebagai hiasan ornamentik (motif geometris atau motif
perlambang)
a. Seni Bangunan
Bangunan Candi
Candi berasala dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa
kematian (Dugra). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan mnumen untuk
memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja
Anusapati, selain itu candi pula berfungsi sebagai:
Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua system
dalam pengelempokan candi, yaitu:
Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada di tengah –
tengah anak – anak candi, contohnya kelompok candi lorojongrang dan
prambanan
System membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia )yaitu induk candi berada di
belakang anak – anak candi, contohnya candi penataran
Bangunan pura
Pura adalah bangunan tempat Dewa atau arwah leluhur yang banyak
didirikan di Bali. Pura merupakan komplek bangunan yang disusun terdiri dari
tiga halaman pengaruh dari candi penataran yaitu:
Bangunan Puri
Puri adalah bangunan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan
pusat keagamaan. Bangunan – bangunan yang terdapat di komplek puri antara
lain: Tempat kepala keluarga (Semanggen), tempat upacara meratakan gigi
(Balain Munde) dsb
2. Hiasan bidang ialah hiasan bersifat dua dimensional yang terdapat pada dinding /
bidang candi, contohnya
a. Hiasan dengan cerita, candi Hindu ialah Mahabarata dan Ramayana: sedangkan
pada candi Budha adalah Jataka, Lalitapistara
Hiasan flora dan fauna
Hiasan pola geometris
Hiasan makhluk khayangan
Jaman Peralihan
Pada seni bangunannya sudah meperlihatkan tanda – tanda gaya seni jawa
timur seperti tampak pada Candi Belahan yaitu pada perubahan kaki candi yang
bertingkat dan atapnya yang makin tinggi. Kemudian pada seni patungnya dudah
tidak lagi memperlihatkan tradisi India, tetapi sudah diterapkan proposisi
Indonesia seperti pada patung Airlangga
Jaman Singasari
Pada seni bangunannya sudah benar – benar meperlihatkan gaya seni Jawa
Timur baik pada struktur candi maupun pada hiasannya, contohnya: candi
singosari, candi kidal, dan candi jago. Seni patungnya bergaya Klasisistis yang
bertolak dari gaya seni Jawa Tengah, hanya seni patung singosari lebih lebih
halus pahatannya dan lebih kaya dengan hiasan contohnya patung Prajnaparamita,
Bhairawa dan Ganesha.
Jaman Majapahit
Candi – candi Majapahit sebagian besar sudah tidak utuh lagi karena
terbuat dari batu bata, perbedaan dengan candi di Jawa Tengah yang terbuat dari
batu kali / andhesit peninggalan candinya: kelompok candi Penataran, Candi
Bajangratu, candi Surowono, candi Triwulan dll
Kemudian pada seni patungnya sudah tidak lagi memperlihatkan gaya
klasik Jawa Tengah, melainkan gaya magis monumental yang lebih menonjolkan
tradisi Indonesia seperti tampak pada raut muka, pakaian batik dan perhiasan khas
Indonesia. Selain patung dari batu juga dikelan patung realistic dari Terakotta
(tanah liat) hasil pengaruh darin Campa dan China, contohnya patung wajah
Gajah Mada
a. Seni Bangunan
Mesjid
Pengaruh hindu tampak pada bagian atas mesjid yang berbentuk limas
bersusun ganjil (seperti atap Balai Pertemuan Hindu Bali), contohnya atap mesjid
Agung Demak dan Mesjid Agung Banten
Istana
Istana / keraton berfungsi sebagai tempat tinggal Raja, pusat pemerintahan.
Pusat kegiatan agama dan budaya. Komplek istana bisaanya didirikan di pusat
kota yang dikelilingi oleh dinding keliling dan parit pertahanan.
Makam
Arsitektur makam orang muslimin di Indonesia merupakan hasil pengaruh
dari tradisi non muslim. Pengaruh seni prasejarah tampak pada bentuk makam
seperti punden berundak. Sedangkan pengaruh hindu tampak pada nisannya yang
diberi hiasan motif gunungan atau motif kala makara. Adapun pengaruh dari
Gujarat India yaitu pada makam yang beratap sungkup
b. Seni Kaligrafi
Seni kaligrafi atau seni khat adalah seni tulisan indah. Dalam kesenian Islam
menggunakan bahasa arab. Sebagai bentuk simbolis dari rangkaian ayat – ayat suci
Al – Qur’an. Berdasarkan fungsinya seni kaligrafi dibedakan menjadi, yaitu:
c. Seni Hias
Seni hias islam selalu menghindari penggambaran makhluk hidup secara
realis, maka untuk penyamarannya dibuatkan stilasinya (digayakan) atau diformasi
(disederhanakan) dengan bentuk tumbuh – tumbuhan
Pada jaman Jepang para seniman Indonesia disediakan wadah pada balai
kebudayaan Keimin Bunka Shidoso. Para seniman yang aktif ialah: Agus Jaya, Otto
Jaya, Zaini, Kusnadi dll. Kemudian pada tahun 1945 berdiri lembaga kesenian
dibawah naungan POETRA (Pusat tenaga Rakyat) oleh empat sekawan: Soekarno,
Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH. Mansur