Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Setiap teori seni harus dimulai dengan anggapan bahwa manusia memberikan
reaksi terhadap bentuk, massa dan permukaan dari benda-benda yang dilihatnya, dan
bahwa komposisi dan penataan unsur-unsur tersebut menimbulkan rasa senang pada
diri manusia.
Seperti telah diuraikan pada Pengertian Seni, terdapat kalimat yang
mengatakan bahwa keindahan adalah seni karena menyentuh kedalaman rasa pada
seorang manusia. Jika kita kaji lebih jauh, maka akan kita lihat betapa manusia tidak
dapat dipisahkan dengan kata SENI dimana setiap detik nafas kehidupan akan
merupakan keindahan bagi setiap insan manusia yang merasakannya. Ada semacam
keinginan yang sangat mendasar dimana keindahan menjadi faktor utama didalam
menentukan sebuah kwalitas kehidupan. Walaupun tidak dapat diukur dengan tepat,
tetapi seperti ada kesepakatan yang menggambarkan nilai nilai keindahan
mempengaruhi setiap langkah kemajuan jaman.
Dimulai dengan pembentukan sebuah tempat dimana manusia tinggal. Pada
jaman dulu dimana kebutuhan dasar manusia terhadap tempat tinggal hanya
dipengaruhi oleh cuaca dan alam sekitarnya, mungkin belum terlintas untuk berpikir
keindahan karena pada jaman itu hal yang sangat mempengaruhi kebutuhan hanyalah
bagaimana mereka dapat selamat dari keadaaan cuaca buruk dan binatang buas.
Dengan perjalanan waktu dimana kehidupan mulai meningkat kepada kebutuhan lain

selain dua hal diatas, manusia mulai memikirkan keindahan yang dapat dilihat dari
bentuk bentuk geometris dan lekukan lekukan pada benda benda pakai seperti
pegangan pisau dan beberapa alat rumah tangga.
Sampai pada kemajuan yang sangat dramatis dimana ditemukannya rumus
rumus mathematis yang dapat menirukan bentuk bentuk alam kedalam bentuk yang
dapat diukur, membuat kebutuhan akan keindahan menjadi lebih utama apalagi ketika
sebuah kerajaan mulai memperlihatkan kekuasaannya, keindahan menjadi ukuran
tingkat kehidupan sosial saat itu.
Sejarah seni dimulai dari saat manusia mulai berpikir akan nilai nilai tambah
bagi kehidupan spirituilnya. Disana sering terdapat benda benda istimewa yang
memberikan kekuatan spirituil dibentuk dengan sangat memikirkan keindahan,
sehingga diperlukan keahlian khusus didalam membuatnya. Sudah barang tentu orang
yang diberikan tugas membuat bukan orang sembarangan tetapi orang yang ditunjuk
masyarakat karena keistimewaannya dan kemampuan spirituilnya.
Kegiatan spirituil merupakan kegiatan utama bagi peradaban manusia ketika
mereka menyadari adanya kekuatan ghaib yang menguasai kehidupan mereka.
Dengan segala kekuatan hati mereka berusaha menyentuh kekuatan itu melalui
upacara upacara spirituil dengan berharap kehidupan dilindungi dan menjadi lebih
baik. Spirituil adalah kebutuhan dasar manusia karena menyentuh jiwa yang memakai
raga untuk menjalankan kehidupan didunia yang berarti setiap jiwa yang berada
didunia ini akan selalu ingin mendekatkan dirinya pada sebuah kekuatan alam yang
sangat diyakini akan memberikan kehidupan yang diinginkan.

Lalu dimana letak keindahan didalam fenomena ini? Ada semacam rasa yang
tidak dapat dianalisa oleh siapapun karena rasa itu telah ada dari sejak manusia
menghuni bumi dan apabila kita mengatakan bahwa ini merupakan ciptaan Yang
Maha Kuasa maka hal ini berarti segala hal yang menyangkut rasa merupakan salah
satu kehidupan yang diciptakan olehNya pada diri manusia dengan segala
kelengkapannya. Dimana kita dapat merasa, disitulah kita hidup.
Kalimat sederhana tetapi mempunyai makna yang kuat dimana rasa sangat
mendominasi kehidupan manusia didunia ini. Sebagai ungkapan dari setiap perasaan
yang timbul, manusia berbuat bermacam cara agar orang lain dapat merasakannya
ataupun sekedar mengetahui. Ada semacam kekuatan naluri dimana rasa keindahan
sudah berada didalam jiwa manusia begitu dia mengisi sebuah janin didalam
kandungan dan hal ini akan dapat dirasakan ketika manusia memulai kehidupannya
dan akan selalu berperan penting didalam mengisi segala sisi kegiatannya.
Jadi, sebenarnya apa yang kita rasakan tentang keindahan adalah sebuah
komponen dasar pada jiwa manusia yang akan terus mengikuti setiap nafas
kehidupannya sehingga dengan sendirinya

I.2 RUMUSAN MASALAH


Dalam penulisan makalah mengenai seni dan keindahan ini terdapat beberapa
rumusan masalah yakni:
1.

Pengertian seni dan keindahan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Fungsi seni dalam kehidupan sehari-hari.


3. Filosofi seni dan keindahan

4. Apresiasi pesona seni dan keindahan


5. Kesadaran berkesenian

I.3 TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini ialah:
1) Memberikan pengetahuan tentang pengertian seni dan keindahan dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Mengetahui fungsi seni dalam kehidupan sehari-hari.
3) Memberikan pengetahuan tentang filosofi seni dan keindahan, apresiasi pesona
seni dan keindahan, serta kesadaran berkesenian.

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN SENI


Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu
merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi
dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai,
bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang
menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan
produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu,
dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan
ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi,
atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat,
cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentukbentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti
pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang
artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian,
adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa
yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara
seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum
ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang
demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat

di Baratpada masa lampau. Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat
istilah-istilah

ars,

yaitu ketangkasan

artes,
dan

adapun artes berarti kelompok

dan

artista. Arsadalah teknik

kemahiran

dalam

orang-orang

yang

atau

craftsmanship,

mengerjakan
memiliki

sesuatu;

ketangkasan

atau

kemahiran; dan artistaadalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu.


Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.
Kata seni yang bersumber dari bahasa asing itu menekankan arti pada hasil
aktivitas seniman. Lingkup seni sebagai hasil aktivitas artistik yang meliputi seni
suara, seni gerak dan seni rupa sesuai dengan media aktivitasnya. Media dalam hal ini
mempunyai arti sarana yang menentukan batasan-batasan dari lingkup seni tersebut.
Media sebagai sarana aktivitas seni dapat menghasilkan karya seni setelah melalui
proses penciptaan seniman berdasarkan pertimbangan artistik (nilai artistik). Jadi
karya seni sesuai dengan media yang dipakai meliputi jenisnya; antaranya senirupa
(visual art), adapun beberapa teori seni menurut beberapa tokoh :
1. Ki. Hadjar Dewantara: Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan
bersifat indah, menyenangkan dan dapat menggerakan jiwa manusia,
2. Herbert Read: Aktivitas menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan.
3. Ahdiat Karta Miharja: Kegiatan rohani yang merefleksi pada jasmani, dan
mempunyai daya yang bisa membangkitkan perasaan/jiwa orang lain.
4.Schopenhauer: seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan.
5.Sudarmadji: seni adalah manifestasi batin dan pengalaman estetis menggunakan
media garis,bidang,warna,tekstur, volume, dan gelap terang.

6.Ensiklopedia Indonesia: seni adalah penciptaansegala hal atau benda yang karena
keindahannya orang senang melihatnya, mendengarkan dan menikmatinya.
7.Suwaji Bastomi: Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang
dinyatakan

dalam

bentuk-bentuk

yang

agung

dan

mempunyai

daya

membangkitkan rasa takjub dan keharuan.


8.Wijoyo Yudoseputro: seni adalah

manifestasi artistic dari interaksi antara

kehidupan manusia dengan lingkungannya.

II.2 FUNGSI SENI


Manusia dalam kebutuhan hidupnya senantiasa berupaya untuk memenuhinya.
Kebutuhan ini tentu saja berbeda-beda baik kualitas maupun kuantitasnya
berdasarkan pengalaman hidup dan perhatian yang berbeda, baik manusia sebagai
makhluk pribadi atau manusia sebagai bagian dari masyarakat luas. Dari sedemikian
banyak kebutuhan sehari-hari sebagai seni.
Dalam aspek kehidupan manusia, seni memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1.

Seni untuk memenuhi kebutuhan individu

a. Kebutuhan fisik
Sejarah membuktikan bahwa perkembangan seni selalu seiring dengan
peradaban manusia. Sejak dahulu perabot rumah tangga atau benda-benda yang
diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, diciptakan dengan
mempertimbangkan nilai seni. Misalnya, perkembangan model kursi dari zaman
Romawi, Dinasti Cina, sampai gaya kontemporer. Atau perkembangan alat

transportasi dari sado,sepeda, mobil, pesawat ulang alik, yang kesemuanya itu dibuat
untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia dengan memperhatikan segi keindahan.
b. Kebutuhan Emosional
Manusia juga mempunyai kebutuhan emosional yang harus dipenuhi. Emosi
seseorang muncul karena adanya hubungan atau interaksi dengan orang lain atau
sesuatu hal yang akhirnya menimbulkan perasaan sedih, susah, gembira, daan
sebagainya. Melalui seni seseorang dapat mengungkapkan perasaan dan menyalurkan
daya imajinasi atau menikmati seni tersebut untuk menghibur hatinya. Untuk itulah
orang seringkali melukis, membuat puisi, mendengarkan lagu atau menonton,
semuanya sebagai apresiasi seni.
Seni tak hanya semata-mata dikuasai oleh seniman saja,tetapi setiap individu
memiliki bakat dan naluri atau jiwa seni dan dapat disalurkan walaupun dengan
kapasitas yang berbeda-beda oleh karena bakat ,naluri atau jiwa seni ini bersifat
alamiah. Seniman dan masyarakat harus berinteraksi dengan dalam membicarakan
dan memberikan masukan kepada seniman karena seniman dalam menciptakan
sebuah karya disamping untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga pada
akhirnya suatu karya seni yang dihasilkan dapat lebih baik.
2. Seni untuk memenuhi kebutuhan sosial
a) Fungsi social seni dibidang agama
Pada bidang agama, seni dapat memiliki fungsi social terutama yang
berkaitan dengan tempat ibadah. Faktor artistic pada tempat-tempat peribadatan
sangat diperlukan, salah satunya untuk memberikan suasana sejuk, damai, indah,

berwibawa, agung, suci agar dapat membuat umat beragama lebih betah dan lebih
nikmat untuk beribadah.
b) Fungsi sosial seni dibidang pendidikan
Setiap pemimpin selalu berupaya dan mengharapkan masyarakat yang
dipimpinnya mempunyai budi pekerti yang luhur yang terpancar dari lubuk hati
dengan penuh ketulusan. Salah satu cara pencapaiannya yaitu melalui pendidikan
seni baik secara formal maupun nonformal, oleh karena pendidikan seni dapat
menimbulkan pengalaman estetika bahkan pengalaman etika pada seiap orang.
Pengalaman ini sangat penting sebab diharapkan dapat memberikan fungsi sosial
bagi seseorang manakala nilai tersebut diaktualisasikan ditengah masyarakat.
c) Fungsi sosial seni dibidang komunikasi
Proses interaksi diantara kedua pihak baik antar manusia maupun antara
manusia dengan lingkungannya, dapat terjadi melalui komunikasi. Artinya pada
umumnya orang yang berkomunikasi menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
karena bahasa merupakan alat yang paling sederhana dan mudah dimengerti. Namun
seni juga digunakan

sebagai alat komunikasi, misalnya seni music dapat

berkomunikasi melalui rangkaian nada yang indah, seni rupa dapat berkomunikasi
menyampaikan pesan-pesan alam maupun bentuk rupa benda yang dituangkan
dalam karyanya kepada semua orang, dan lain-lain.
d) Fungsi sosial seni dibidang rekreasi
Dalam kesibukan pekerjaan rutinitas sehari-hari terkadang manusia diserang
perasaan jenuh, apalagi seseorang yang bekerja pada benda mati sehingga tak jarang
orang mencari suasana baru demi untuk menyegarkan diri. Untuk memenuhi hasrat

tersebut, masing-masing orang melakukan berbagai hal sesuai dengan kondisi


individu tersebut. Salah satu yang paling sesuai adalah mencari tempat rekreasi yang
bernuansa seni, apakah dialam pedesaan yang terbuka dan hijau, dimuseum
purbakala, ditempat-tempat artistic atau dimana saja yang dapat membuat hati
menjadi tentram karena adanya sentuhan seni dari benda atau objek yang kita
kunjungi.

II.3 FILOSOFI SENI DAN KEINDAHAN


Keindahan mengisi beragam dunia mulai dari makrokosmos sampai pada
mikrokosmos. Tema kosmo mengandung pengertian tertib yang menyatakan bahwa
seni keindahan itu berada pada ketertibannya, pada pesona susunan dari seluruh
bagiannya , dan pada sifat kegenapannya. Keindahan itu berada pada deburan
ombak yang memecah, berada pada gemercik air mengalir, berada pada kelapkelipnya bintang dan contoh-contoh lain yang tidak terhingga banyaknya. Sejumlah
contoh keindahan di dalam alam

dan budaya kehidupan dan penghidupan

masyarakat itu membekas dalam diri seniman. Timbullah proses peniruan alam
dalam dirinya, dan dalam rangka

berkomunikasi

dengan sesamanya, maka

terciptalah seni lukis, seni pahat, seni sastra, seni music dan sejumlah seni lainnya.
Setiap seni menyampaikan pesan dengan masing-masing cara sesuai dengan
karakteristiknya. Ada penikmat yang dapat membaca pesan itu, ada yang belum,
tergantung pada kepekaan seni dan keindahan di dalam dirinya.
Keindahan dapat mengundang keharuan, betapa tidak setiap yang indah
memiliki ketertiban, setiap yang tertib penuh dengan informasi, sesuatu yang penuh

dengan informasi akan memiliki spectrum yang luas untuk berkomunikasin dengan
manusia

melalui sensibilitas yang dimilikinya. Dalam diri manusia

telah

terakumulasi sejumlah memori dari yang manis sampai pahit, asin sampai hambar,
panas sampai dingin, susah sampai senang, santai sampai serius, takut sampai berani,
memuaskan sampai mengecewakan, menyelamatkan sampai mencelakakan dan
space-space lainnya berdasarkan spectrum pengalaman hidupnya.
Keindahan bagi masing-masing orang terkadang apresiasinya tergantung
pada pribadi yang bersangkutan sebab sesuatu dapat dikatakan indah namun orang
lain menganggapnya tidak indah, demikian pula sebaliknya.

II.4 APRESIASI PESONA SENI DAN KEINDAHAN


Apresiasi pesona seni tak hanya bagaimana menangkap makna atau pesan
yang disampaikan oleh karya seni, akan tetapi lebih jauh lagi adalah menghayati dan
mengambil manfaat dari makna yang terserap. Untuk dapat mengapresiasikan karya
seni diperlukan sejumlah perangkat lunak yang telah diinstalkan terlebih dahulu
didalam jiwa pengapresiasi. Diantaranya adalah kepekaan analisis dan sintesis dari
sensibilitas, intelektualitas dan moralitas, yang dapat mengukur keindahan,
kebenaran, dan kebaikan. Sumber inspirasi karya seni berada pada keindahan alam
dan budaya manusia, sedangkan seni hanya merupakan upaya seniman untuk
mengapresiasikan hasil tiruannya.
Realitas karya seni secara umum tampil berupa pemikiran, tutur kata, tulisan,
perilaku, karya seni yang bersifat material seperti lukisan, ukiran, pahatan, bangunan,
dan karya-karya seni yang bersifat dinamik seperti music, holografi, tiruan air terjun,

tiruan air mancur, panggung pentas lakon, sandiwara, drama, sinetron termasuk
pentas olaraga.

II.5 KESADARAN BERKESENIAN


Kehendak seorang manusia adalah suatu system ilmu-raga dikendalikan oleh
tingkat kesadaran yang terbentuk dalam otak besar dan otak kecil, bermuara pada
tindakan/ kegiatan, dan mewujudkan dalam buah karyanya, yaitu karya seni.
Kesadaran merupakan suatu interaksi antara dirinya dan lingkungannya melalui
rangsangan dari luar dirinya sehingga

muncul perintah-perintah

yang akan

membentuk suatu tindakan berupa laku perbuatan.


Pada hakikatnya seni dapat dikelompokkan atas dua , ada yang normative
dan ada yang suyetif pragmatis, yang normative selain rasional, empiris juga harus
memiliki keterkaitan dengan aspek ilahiyah, tidak seperti halnya yang suyektif
pragmatis hanya rasional dan empiric saja.

II. 6 PENGERIAN KEINDAHAN


Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat,
objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna,
atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari
sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah
kecantikan yang ideal adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur

yang

dikaitkan

dengan

keindahan

dalam

suatu

budaya

tertentu,

untuk

kesempurnaannya.
Pengalaman keindahan sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang
seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan
ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan
bahwa beauty is in the eye of the beholder atau keindahan itu berada pada mata yang
melihatnya.
Kata benda Yunani klasik untuk keindahan adalah , kallos, dan kata
sifat untuk indah itu , kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu
, hraios, kata sifat etimologis berasal dari kata , hora, yang berarti jam.
Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan berada di jam
(waktu) yang sepatutnya.
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek
dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun
tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau,
bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki,
tubuh), rumah ( perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu.
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas.
Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau

suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan
dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi. Menurut
cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa
Inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda
atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang
dicampuradukkan saja.

Keindahan yang seluas-luasnya

Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni


a. keindahan dalam arti luas
b. keindahan dalam arti estetis murni
c. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani
dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang
watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan
sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu
yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah
pikiran yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga
mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya symetria untuk keindahan
berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran.

Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam,


keindahan moral dan keindahan intelektual.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari
seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang
keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan
warna.

Nilai estetik

Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa
pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai
moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan
dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari
kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Nilai itu oleh orang dipercaya terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti
ketakbenarannya
Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga
hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa
keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan
kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat

bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam


suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.

Pengertian nilai estetik

Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu
yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang
bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi
yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan
filosofi seni.
Dari pembahasan sebelumnya mengenai nilai estetik, nilai yang berhubungan
dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari
kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti
ketakbenarannya.
Membedakan nilai ekstrinsik dan nilai intrinsic Tentang nilai ada yang
membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif. Atau ada yang membedakan
nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting
adalah nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu
benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ( instrumental/contributory)
yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik

dari benda yang bersangkutan, yaitu sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan
benda itu sendiri. Sebagai contoh : Puisi. Bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi
baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin
disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda ) puisi itu disebut nilai instrinsik.
Tarian damarwulan Minakjinggo merupakan nilai ekstrinsik, sedang pesan yang ingin
disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai
instrinsik.

Pengertian tentang kontemplasi dan ekstansi.

Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang
didasarkan pada selera seni didukung oleh fakta kekontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasa, dan menikmati
sesuatu yang indah. apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri
manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu
memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, atau pun mendengar. Bentuk di
luar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni tari,
seni sastra, seni drama dan film atau berupa ciptaan Tuhan, misalnya pemandangan
alam, bunga warna-warni dan lain sebagainya.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka
kotemplasi itu adalah faktor pendorong untuk menciptakan keindahan. Sedangkan
ekstansi itu merupakan faktor pendorong untuk merasakan menikmati keindahan

karena derajat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka
tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda. Mungkin orang yang
satu mengatakan karya seni itu indah, tetapi orang lain mengatakan karya seni itu
tidak atau kurang indah. Karena selera seni berlainan. Bagi seorang seniman selera
seni lebih dominan dibandingkan dengan orang bukan seniman. Bagi orang bukan
seniman, mungkin kata ekstansi lebih menonjol. Jadi, ia lebih suka menikmati karya
seni daripada menciptakan karya seni. Dengan kata lain, ia hanya mampu menikmati
keindahan tetapi tidak mampu menciptakan keindahan.

Menyebutkan Teori-teori dalam renungan.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia renungan atau merenung artinya diam
memikirkan sesuatu, termangu, memikirkan atau mempertimbangkan dalam-dalam.
Biasanya manusia akan merenung apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi.
Dalam merenung untuk menciptakan seni, ada beberapa teori yakni:
Teori pengungkapan
Teori metafisik
Teori psikologis

BAB III
KESIMPULAN

III.1 KESIMPULAN
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat,
cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentukbentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. seni memiliki beberapa fungsi sebagai
berikut: Seni untuk memenuhi kebutuhan individu, Seni untuk memenuhi kebutuhan
sosial.
Keindahan mengisi beragam dunia mulai dari makrokosmos sampai pada
mikrokosmos sehingga apresiasi pesona seni tak hanya bagaimana menangkap makna
atau pesan yang disampaikan oleh karya seni, akan tetapi lebih jauh lagi adalah
menghayati dan mengambil manfaat dari makna yang terserap tetapi juga bagaimana
menumbuhkan kesadaran berkesenian dimana kesadaran sendiri merupakan suatu
interaksi antara dirinya dan lingkungannya melalui rangsangan dari luar dirinya
sehingga muncul perintah-perintah yang akan membentuk suatu tindakan berupa
laku perbuatan.

III. 2 SARAN
Saran yang membangun sangat diharapkan dari para pembaca agar nantinya
penulisan dapat dilakukan dengan lebih baik lagi

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. Seni. http://id.wikipedia.org/wiki/Seni. Diakses pada 20 april 2015 pukul


17.00 WITA
Sutrisno, Mudji. 2005. Teks-Teks Kunci Estetika : Filsafat Seni. Yogyakarta :
Penerbit Galangpress
Setiawan,

Janu

Eka.

2012.

Pengertian

Keindahan.

https://limitationeye.wordpress.com/2012/04/24/pengertian-keindahan/.
Diakses pada 20 april 2015 pukul 17. 09 WITA

Anda mungkin juga menyukai