Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu.
Makalah yang membahas tentang Pembelahan Sel dan Pewarisan Sifat
disusun untuk melengkapi tugas mata kulah umum biologi dasar semester kedua du
universitas hasanuddin.
Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini, khususnya kepada orang
tua yang selalu memberikan kami semangat, dosen pembimbing yang telah
memeberikan kami arahan serta teman-teman yang sudah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan dan penyempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................1
Daftar Isi.......................................................................................................................2
Bab 1 Pendahuluan.......................................................................................................3
I.
II.
III.
Latar Belakang..................................................................................................3
Tujuan Penulisan...............................................................................................4
Manfaat Penulisan.............................................................................................4
Bab 2 Pembahasan........................................................................................................5
I.
II.
III.
Pembelahan Sel.................................................................................................5
a. Pembelahan Mitosis....................................................................................5
b. Pembelahan Meiosis...................................................................................7
Pewarisan Sifat................................................................................................11
1. Hukum Mendell.........................................................................................12
2. Penyimpangan Semu Hukum Mendell......................................................14
3. Determinan Seks........................................................................................19
4. Hereditas Pada Manusia............................................................................19
Hubungan Antara Pembelahan Sel dan Pewarisan Sifat.................................20
1. Pembentukan Gamet Pada Hewan Tingkat Tinggi dan Manusia
( Gametogenesis )......................................................................................20
2. Pembentukan Gamet Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi..............................22
Bab 3 Penutup.............................................................................................................24
I.
II.
Kesimpulan......................................................................................................24
Saran................................................................................................................24
Daftar Pustaka.............................................................................................................25
Bab 1
Pendahuluan
I.
Latar Belakang
Amatilah foto keluarga anda, adakah persamaan ciri antara anda dan
anggota keluarga yang lain ? Apakah itu bentu mata, warna kulit, bentuk
rambut atau pun bentuk hidung. Darimanakah asal semua asal perbedaan
tersebut ?
Setiap anak individu atau anak memiliki ciri-ciri atau sifat yang sama
atau hamper sama dengan kedua orang tuanya. Hal itu disebabkan sifat-sifat
yang dimiliki kedua orang tuanya pasti diwariskan atau diturunkan kepada
keturunananya. Pewarisan sifat kepada anak dari orang tua dikenal juga
dengan hereditas.
Hereditas dimulai dari proses pembelahan sel. Oleh karena itu,
pembelahan sel merupakan faktor penting dalam hidup kita. Sel merupakan
bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap sel dapat memperbanyak
diri dengan membentuk sel-sel baru melalui proses yang disebut pembelahan
sel atau reproduksi sel . Pada organisme bersel satu ( uniseluler ), seperti
bakteri dan protozoa, proses pem-belahan sel merupakan salah satu cara untuk
berkembang biak. Proto-zoa melakukan pembelahan sel dari satu sel menjadi
dua, dari dua sel menjadi empat, dan dari empat sel menjadi delapan, dan
seterusnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel
mengakibatkan bertambahnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu, terjadilah proses
pertumbuhan pada makhluk hidup. Pembelahan sel juga berlangsung pada sel
kelamin atau sel gamet yang bertanggung jawab dalam proses perkawinan
antar individu. Setelah dewasa, sel kelenjar kelamin pada tubuh manusia
membelah membentuk sel-sel kelamin.
Seorang laki-laki menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan
wanita menghasilkan sel telur atau ovum di dalam ovarium.
Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan
secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan
meiosis).
II.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
biologi serta mengetahui proses pembelahan sel, pewarisan sifat serta
hubungan diantara keduanya.
III.
Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi
pembaca khususnya mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan makalahnya.
Dari penulisan makalah ini pula diharapkan mahasiswa mengambil manfaat
seperti:
a. Dapat memahami proses pembelahan mitosis dan meiosis.
b. Dapat memahami prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat.
c. Dapat menjelaskan keterkaitan antara pembelahan sifat dengan pewarisan
sifat.
Bab 2
Pembahasan
I.
Pembelahan Sel
Pembelahan sel merupakan suatu proses reproduksi sel guna
memperbanyak jumlah sel dan mempermudah fungsi dari sel itu
sendiri. Dilihat dari prosesnya pembelahan sel dibagi atas dua yaitu :
a. Pembelahan Mitosis
a. Profase I
1) Leptoten, benang-benang kromatin memendek dan menebal serta
mudah menyerap zat warna ( pembentukan kromosom)
2) Zigoten, sentrosom membelah menjadi dua. Tiap-tiap belahan
bergerak kearah kutub yang berlawanan. Sementara itu kromosom
yang homolog saling berpasangan. Peristiwa yang terakhir disebut
sinapsis.
3) Pakiten, tiap kromosom membelah diri menjadi dua kromatid.
Peristiwa ini disebut duplikasi kromosom. Sehingga, pada setiap
kelompok sinapsis terdapat 4 kromatida tetapi masih dalam satu
ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
4) Diploten, dua kromosom homolog yang saling berpasangan
memisahkan diri dan terjadi pindah silang (crossing over).
5) Diakinesis, dua sentriol jasil pembelahan sentroso telah sampai
pada kutub yang berlawanan. Dari sentriol ini terbentuk gelendong
pembelahan. Sementara itu, membrane inti nucleus mulai lenyap.
b. Metafase I
e. Profase II
1) Benang-benang kromatin berubah menjadi kromatid.
2) Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami
duplikasi lagi.
3) Nukleolus dan dinding inti menghilang.
4) Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.
5) Serat-serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.
6)
f. Metafase II
Pembelahan Sel dan Pewarisan Sifat
9
Mitosis
Meiosis
4
5
II.
Pewarisan Sifat
Pewarisan sifat dipelajari dalam cabang ilmu biologi yang
disebut genetika. Sebelum lebih jauh membahas mengenai pewarisan
sifat maka perlu diketahui istilah- istilah yang berkaitan dengan
genetika sebagai berikut:
1. Parental ( Induk) P : parental berarti induk atau orang tua.
2. Filial ( Turunan) F : keturuna yang diperoleh sebagai hasil dari
perkawinan parental.
3. Dominan : sifat-sifat yang muncul pada keturunannya, yang artinya
dalam suatu perkawinan sifat ini dapat mengalahkan sifat
pasangannya.
4. Resesif : sifat yang tidak muncul pada keturunannya, yang artinya
dalam suatu perkawinan sifat ini dikalahkan atau ditutupi oleh sifat
pasangannya.
5. Genotype : bentuk atau susunan genetic suatu sifat yang dikandung
suatu individu yang menyebabkan munculnya sifat-sifat pada fenotipe
6. Fenotipe : sifat lahiriah yang tampak atau merupakan bentuk luar yang
dapat dilihat atau diamati.
7. Alel : anggota pasangan gen yang mempunyai sifat alternative
sesamanya. Gen-gen tersebut terletak pada lokus yang bersesuain dari
suatu kromosom homolog.
8. Homozigot : pasangan kedua alel atau gen yang sama.
9. Heterozigot : pasangan kedua alel atau gen-gen yang tidak sama.
10. Pembastaran : perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat
beda.
Dalam proses pewarisan sifat dikenal beberapa hokum sebagai
dasar pengembangan genetika modern oleh bapak genetika bernama
Gregor Johann Mendel (1822-1884). Seorang biarawan dan ahli botani
dari Austria. Hukum tersebut disebut sebagai :
1. Hukum Mendell
Pola-pola hereditas mencakup pewarisan sifat induk pada
keturunannya melalui gamet dengan aliran tertentu. Prinsip-prinsip
pewarisan sifat telah dikemukakan oleh Mendell. Hukum Mendell
dibagi menjadi 2 yaitu :
a) Hukum Mendell I
Hukum Mendell I ( hokum segregasi bebas atau pemisahan gen sel
alel) yaitu pada pembentukan sel gamet, 2 gen yang berpasangan akan
dipisahkan ke dalam dua sel anak secara bebas. Contoh percobaan
Mendell I:
1) Mendel menyilangkan 2 individu kacang kapri yang memiliki satu
sifat beda (monohibrida) yaitu antara kab\pri berbiji bulat dengan
berbiji keriput. Sifat bulat dominan terhadap keriput.
Komposisi Gen
B
: gen untuk sifat bulat, dominan terhadap b
b
: gen untuk sifat keriput
P1
: BB ( Bulat) x bb (Keriput)
F1
: F1
x
F1
Bb x
Bb
Gamet-gamet yang dibentuk : B dan b, B dan b
B
BB ( bulat )
Bb ( bulat )
= bulat : keriput; 3 : 1
= BB : Bb :bb : 1 : 2 : 1
B
B
Rasio Fenotipe
Rasio genotype
b
Bb ( bulat )
bb ( Keriput )
b
Bb ( bulat )
b
bb ( keriput )
Bulat : keriput = 1 : 1
3) Sifat intermediate (semidominan atau kodominan )
4) Intermediate adalah penyilangan dengan satu sifat beda, yang mana
sifat dominan tidak mampu menutupi sifat diantara keduanya. Hal ini
disebabkan beberapa gen tidak dominan dan juga tidak resesif
a) Hukum Mendell II
Hokum pengelompokkan gen secara bebas yaitu bila dua individu
berbeda satu dengan yang lain dalam dua macam sifat atau lebih, maka
penurunan sifat yang satu tidak tergantung dengan yang lain.
Contoh percobaan hokum mendell II :
Mendell melakukan percobaan penyilangan pada kacang kapri dengan dua
sifat beda, yaitu warna dan bentuk biji.
B : bulat, dominan terhadap keriput
b : keriput
K : kuning, dominan terhadap hijau
k : hijau
penyelesaian :
P
: BBKK ( Bulat kuning ) X bbkk ( keriput hijau )
Gamet
: BK
x bk
F1
: BbKk ( bulat kuning )
P2
: F1 X F1
P2
: BbKk x BbKk
Gamet
: BK, Bk
BK, Bk
bK, bk
bK, bk
F2:
BK
Bk
bK
BK
BBKK
BBKk
BbKK
Bk
BBKk
BBkk
BbKk
bK
BbKK
BbKk
bbKK
Bk
BBKk
BBkk
BbKk
Kemungkinan genotype dan fenotype pada F2 adalah :
Kotak Nomor
Genotipe
Fenotipe
1
2,5
3, 9
4, 7, 10, 13
6
8,14
BBKK
BBKk
BbKK
BbKk
BBkk
Bbkk
Bulat Kuning
Bulat Kuning
Bulat kuning
Bulat kuning
Bulat Hijau
Bulat hijau
bk
BbKk
Bbkk
bbKk
Bbkk
11
12, 15
16
bbKK
bbKK
Bbkk
Keriput kuning
Keriput kuning
Keriput hijau
Maka rasio fenotipe adalah bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning :
keriput hijau = 9:3:1. Hubungan antara sifat beda dan jumlah
kemungkinan kombinasi serta pemisahan pada F2 untuk fenotipe dan
genotype.
2. Penyimpanan Semu Hukum Mendell
Perbandingan rasio fenotipe F2 pada persilangan dihibrid menurut
mendell adalah 9:3:3:1. Hal ini terjadi bila setiap gen mengendalikan sifat
sendiri-sendiri.
Namun, kenyataannya ada kalanya gen-gen saling berinteraksi atau
dipengaruhi oleh gen-gen lain. Gen-gen itu mungkn terdapat pada
kromosom yang sama atau kromosom yang berbeda. Dengan demikian
maka perbandingan fenotipe F2 dapat berubah-ubah walupun sebenarnya
masih mengikuti hokum mendell. Macam penyimpangan semu hokum
mendell:
a. Interaksi beberapa Pasangan Gen ( Atavisme )
Sebagai contoh adalah terlihat pada bentuk pial ( jengger ) ayam. Sifat
jengger ini menurun dan dikenal ada 4 macam bentuk jengger pada
ayam yaitu :
a. Pial Ros ( Mawar atau gerigi) = R pp
b. Pial biji (pea atau kacang) = rrPc. Pial bilah ( tunggal ) = rrpp
d. Pial Walnut ( sumpel ) = R-P- pial walnut disebabkan interaksi gen
R dan Gen P.
Pial bilah tidak mengandung gen R dan P
Pembelahan Sel dan Pewarisan Sifat
14
factor dominan (gen dominan) lainya dan baru tampak bila tidak
berada bersama factor penutup tersebut.
b) Sebagai contoh adalah pembastaran antara bunga Linaria
maroccana merah dengan yang berbunga putih. Warna bunga
disebabkan oleh adanya zat warna antosianin dalam air sel. Bila pH
rendah ( lingkungan asam) akan berwarna merah dan bila pH tinggi
(lingkungan basa) akan berwarna ungu. Bila tidak terdapat zat
antosianin, walaupun lingkungan asam atau basa bunga akan
berwarna putih. Kriptomeri memiliki perbandingan fenotipe = 9:3:4.
d. Epistasis dan Hipostasis
Epistasis dan hipostasis adalah peristiwa dimana dua factor yang
bukan pasangannya dapat memengaruhi bagian yang sma dari suatu
organisme. Factor pembawa sifat yang menutup disebut epistasis,
sedang sifat yangditutupi disebut hipostasis
Sebagai contoh adalah pembastarangandum berkulit hitam dengan
gandum berkulit kuning.
P1
: HHkk (hitam) X hhKK (kuning)
Gamet : Hk
hK
F1
: HhKk ( hitam)
: HhKk
x
HhKk
Gamet : HK, Hk,
HK, Hk
hK, hk
hK, hk
F2
: H-K- = 9 (Hitam) hhK- = 3 (kuning)
: H-kk = 3 (hitam) hhkk = 1 (Putih)
Keterangan :
- Factor H ( hitam) dominan terhadap h ( pulih )
- Factor K ( Kuning) dominan terhadap k ( putih )
- Factor H menutup factor K sehingga factor H disebut epistasis dan
factor K disebut hipostastis.
Maka
rasio
fenotipe
dalam
hitam:kuning:putih= 12:3:1.
epistasis
hipostatis
antara
e. Gen Komplementer
Gen komplementer adalah gen-gen yang berinteraksi dan saling
melengkapi. Bila salah satu gentak tak ada maka pemunculan suatu sifat
tidak sempurna atau tertutupi. Peristiwa ini memiliki fenotipe = 9 : 7.
f. Pautan Gen ( Gen Lingkage )
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum atau sel telur yang terjadi
didalam ovarium oleh sel folikel. Proses yang terjadi pada oogenesis
adalah sebagai berikut.
Sel primordial ovum atau oogenesis yang bersigfat haploid (2n)
membelah secar mitosis berkali-kali dan menjadi oosit primer (2n). oosit
primer akan melakukan pembelahan meiosis 1 dan akan menjadi oosit
sekunder dan haploid (n) kemudian menjadi badan polar atau sel polosit
sekunder (n). sedangkan sel polosit primer membelah menjadi 2 buah sel
polosit sekunder (n).pada akhir oogenesis, ootid akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan menjadi sebuah ovum haploid (n) yang
fungsional dan 3 sel polosit sekunder akan mengalami degenarasi.
Bagian ovum luar diselubungi oleh membrane carona radiate dan zona
pelucida. Selama perumbuhan dan perkembangannya, ovum diatur oleh
hormone wanita(estrogen dan progesterone). Oogenesis pada manusia
berlangsung sejak awal hingga dewasa dan berjalan sampia berumur 40
atau 50 tahun saja. Pada waktu seorang bayi perempuan dilahirkan,
kedua ovariumnya mengandung 400.000 ovum primer dalam tahap
profase pembelahan meiosis I. oosit primer ini tetap berada dalam tahap
profase sampai mencapai kematangan seksual.
2. Pembentukan gamet pada tumbuhan tingkat tinggi
a. Mikrosporogenesis
Bab 3
Penutup
I.
Kesimpulan.
Pembelahan sel terbagi atas dua, yaitu: pembelahan mitosis dan
pembelahan meiosis. Pembelahan mitosis ditandai dengan satu sel induk
yang diploid (2n) menjadi 2 sel anak yang masing-masing diploid serta
jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosm sel induknya.
Pembelahan meiosis dapat ditandai dengan satu sel induk yang diploid
(2n) menjadi 4 sel anak yang masing-masing haploid (n) jumlah
kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
Melalui studi pewarisan sifat dapat diketahui sifat-sifat yang akan timbul
setelah persilangan.
Pembelahan sel dan pewarisan sifat berkaitan erat karena pewarisan
sifat dari induk ke anak dapat terjadi melalui mitosis untuk mahluk hidup
yang berkembang biak secara vegetative dan melalui pembelahan meiosis
untuk mahluk hidup yang berkembiang biak secara generative.
II.
Saran
sebagai mahasiswa kehutanan kami menyarankan agar studi mengenai
pewarisan sifat untuk semakin ditingkatkan agar kita dapat mencari
dan membudidayakan varietas-varietas unggul yang dapat kita
manfaatkan agar dapat mengurangi dampak pemanasan global yang
sekarang semakin memarah, dan juga agar kita dapat menciptakan
ekosistem yang lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
Pujiyanto. Sri. 2012. Menjelajah Dunia Biologi Untuk Kelas XII SMA
Dan MA. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Sukoco. Teo. Dkk. 2013. Detik-Detik Ujian Nasional Biologi.
Yogyakarta : PT Macanan Jaya Cemerlang
http://budisma.web.id/pembelahan-sel-dan-pewarisan-sifat.
Diakses
pada 20 Februari 2015 pukul 23.48
http://www.slideshare.net/hanifahkeropi/biologi-xii-sma-semu-mendel.
Diakses pada 20 Februari 01.30
http://legacy.owensboro.kctcs.edu/gcaplan/anat2/notes/APIINotes2%20me
iosis.htm. Diakses pada 20 februari 02.00