Anda di halaman 1dari 14

REPRODUKSI SEL

KELOMPOK 2 :
1. Christian Valentino Panawang
2. Belinta Sweetry Gnoma
3. Irfan Wirdian
4. Muhammad Fajar Hidayat
5. Nasywa Ghina
6. Oktavia Namu Erdita
7. Rafael Goldtheda Lafu
8. Risca Yayanti
9. Rosita
10.Trida
11.Ya’ Hasrul Abda

SMA NEGERI 1 NGABANG


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan bagi
saya penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas Makalah ”REPRODUKSI SEL” kelompok 2
dapat menyelesaikan dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan. penulis mengucapkan
terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Guru Biologi serta para teman-teman
kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan Makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan Makalah ini, penulis juga mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan kearah yang lebih baik. penulis berharap agar Makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada penulis dan juga para pembacanya

Ngabang, 27 Juli 2022


Kelompok 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................ 2
2.1 Pengertian Reproduksi Sel.................................................. 2
2.2 Bentuk-Bentuk Pembelahan Sel.......................................... 3
BAB III PENUTUP........................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap sel dapat memperbanyak diri membentuk sel-sel yang baru
melalui proses pembelahan. Pada makhluk hidup bersel tunggal,
pembelahan sel tersebut merupakan cara untuk berkembang biak.
Misalnya pada bakteri atau protozoa, terjadi proses pembelahan sel dari
satusel menjadi dua, empat, delapan dan seterusnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak, reproduksi sel mengakibatkan
bertambah banyaknyasel-sel tubuh, dan dengan demikian terjadilah
pertumbuhan tubuh makhluk hidup. Misalnya, sel-sel pada tubuh anak
kucing membelah diri mengakibatkan tubuh anak kucing bertambah
besar.Selain itu, reproduksi sel juga menyebabkan dihasilkannya sel-sel
gamet(sel kelamin). Kucing jantan menghasilkan sperma dan kucing
betina menghasilkan ovum.
Pada dasarnya, reproduksi sel dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu: pembelahan selsecara langsung dan secara tak langsung.
Pembelahan sel secara langsung tidak melalui tahapan,disebut pula
amitosis. Sedangkan pembelahan sel secara tak langsung melalui tahapan
dandibedakan menjadi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
Mitosis menghasilkan dua selanak yang identik satu sama lain dan identik
pula dengan induknya dalam hal jumlah kromosomdan komposisi
genetik. Meiosis menghasilkan 4 sel anak, masing-masing memiliki
setengan jumlah kromosom induk, dan dengan komposisi genetik
berbeda.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reproduksi Sel
Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan
cara membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler.
Pembelahan sel pada organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi
organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi
organisme multiseluler, pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan organisme. Misalnya, pada manusia, sel-sel
memperbanyak diri sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar dan
tinggi. Selain itu, reproduksi sel pada organisme multiseluler juga
menghasilkan sel-sel gamet yang berguna pada saat perbanyakan secara
generatif (reproduksi organisme melalui proses perkawinan). Reproduksi
sel merupakan proses penggandaan materigenetik (DNA) yang terdapat di
dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki
materi genetik yang sama.
Tujuan sel bereproduksi ialah :
1. Perbanyakan sel hingga terjadi pertumbuhan
2. Pembentukan sel baru yang berbeda dari induknya
3. Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan
sebelumnya
4. Pembentukan jaringan
5. Regenerasi sel
6. Pembentukan individu dan lain-lain.

Sel yang membelah disebut sel induk, dan hasil pembelahannya disebut
sel anak. Sel induk memindahkan salinan informasi genetiknya (DNA) ke
sel anak. Jika transformasi genetik itu langsung (amitosis) dan jika
melalui tahapan (mitosis/miosis) Untuk menyampaikan informasi genetik
tersebut tentu
sel induk harus melipat gandakan informasi genetik yang dimilikinya
(DNA) melalui replikasi (duplikasi) sebelum melaksanakan pembelahan
atau reproduksi sel, replikasi itu terjadi pada waktu Interfase ( istirahat sel
tidakmembelah) tepatnya pada fase sintesis (S).
2.2 Bentuk-Bentuk Pembelahan Sel
Berdasarkan tahap-tahap pembelahan, reproduksi sel dibedakan
menjadi 3, yaitu amitosis, mitosis dan meiosis :
a. Pembelahan Langsung (amitosis/pembelahan biner)
Pada organisme uniseluler misalnya bakteri, protozoa dan
ganggang bersel satu, terjadi proses pembelahan secara
langsung, yang artinya proses pembelahan itu tidak melalui
tahapan-tahapan pembelahan. Pembelahan itu dikenal juga
dengan pembelahan amitosis. Satu sel indukakan membelah
secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empat
menjadi delapan danseterusnyadi dua, dua menjadi empat,
empat menjadi delapan dan seterusnya hingga sel itu bertambah
banyak. Setiap sel membelah menjadi dua sel yang sama
(identik) sehingga disebut juga pembelahan biner. Pembelahan
biner terjadi misalnya pada perkembangbiakan amoeba.
Perhatikan pembehalan amitosis pembelahan sel amoeba
pada gambar berikut.

Pada proses pembelahan langsung ini setiap sel anak


mewarisi sifat-sifat induknya. Dengan kata lain, pembelahan
langsung senantiasa menghasilkan keturunan yang identik.
Prosesnya didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti
oleh pembelahan sitoplasma dan akhirnya sel itu terbagi
menjadi dua sel anak.
b. Pembelahan Tidak Langsung (mitosis dan meiosis)
Pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan.
Dilakukan oleh organisme eukariotik seperti sel hewan, sel
tumbuhan dan sel manusia, yang tentu mereka semuanya punya
lebih dari satu sel ( multicelluler).
 Pembelahan Mitosis
Mitosis adalah bentuk pembelahan sel yang paling umum
dari sel eukariotik. Dalam proses ini, sel mereplikasi
bahan genetiknya sepenuhnya, menggunakan metode
pengorganisasian kromosom di wilayah khatulistiwa inti
sel, yang kemudian membelah menjadi dua,
menghasilkan dua kembar identik. Sisa sel kemudian
mulai menggandakan dan perlahan-lahan membelah
sitoplasma, sampai membran plasma akhirnya membagi
dua sel anak baru menjadi dua.

Hasil yang dihasilkan akan identik secara genetik dengan


induknya. Mereka berkembang biak melalui proses yang
disebut mitosis, yang merupakan bentuk paling umum
dari replikasi sel. Mitosis dapat terjadi ketika area tubuh
berkembang, ketika sel-sel tua diganti atau ketika area
tubuh menjadi rusak atau terluka.

Tahapan Pembelahan Mitosis adalah :


Interfase merupakan fase istirahat dari pembelahan sel.
Namun tidak berarti sel tidak beraktifitas justru tahap ini
merupakan tahapan yang paling aktif dan penting untuk
mempersiapkan pembelahan. Tahapan terbagi atas tiga
fase, yaitu:
1. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)
Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9
jam. Pada fase ini sel mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan. Pada fase ini sel bertambah ukuran
dan volumenya.
2. Fase S (Sintesis)
Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi
kromosom, dengan waktu 10 jam
3. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)
Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses
sintesis protein. Pada fase ini sel siap untuk
mengadakan pembelahan.
Fase/tahapan pembelahan mitosis terbagi menjadi 4,
diantaranya :
1. Profase
Tahap pertama dalam pembelahan mitosis. Pada fase
ini, terjadi beberapa tahapan dalam sel, yaitu Benang-
benang kromatin yang ada di dalam inti sel
berkondensasi membentuk kromosom. Membran inti
pecah diikuti menghilangnya nukleolus (anak inti).

Kromosom mulai terlihat menebal dan memendek.


Kromosom menggandakan diri menjadi sepasang
kromatid. Sentriol membelah diri dan bergerak
menuju arah kutub yang berlawanan. Di sekeliling
sentriol mulai terbentuk benang spindel, sehingga
mirip dengan bentuk bintang yang dinamakan aster.
2. Metaphase
Tahap ini dimulai dengan Metafase Sentriol yang
telah berada di kutub sel, dimana Benang-benang
spindel terlihat semakin jelas. Kemudian, benang-
benang spindel mengikat sentromer dari masing-
masing kromosom. Kromosom mengatur diri pada
bidang ekuatorial yaitu suatu bidang yang terletak
diantara dua kutub sel. Pada tahap ini, biasanya
kromosom berbentuk seperti huruf V.
3. Anafase
Fase ini dimulai dengan beberapa tahap yaitu Anafase
Kromatid yang saling berpisah satu sama lain dari
bagian sentromer kromosom. Masing-masing
kromatid mengandung sentromer. Benang-benang
spindel memendek, sehingga masing-masing kromatid
tertarik serta bergerak mengarah ke kutub yang
berlawanan.
4. Telofase
Merupakan tahap akhir dari pembelahan inti. Telofase
ditandai dengan beberapa tahap seperti benang-benang
spindel yang menghilang.
Rematik yang berada pada kutub berubah menjadi
benang-benang kromatin kembali. Terbentuk kembali
dinding inti dan nucleus membentuk dua inti baru.
Serat-serat gelondong menghilang. Terjadi
pembelahan sitoplasma (sitokinesis) menjadi dua
bagian, dan terbentuk memberi ancol pemisah di
tengah bidang pembelahan. Akhirnya, terbentuk dua
sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang
sama dengan kromosom induknya.
Perhatikan gambar berikut.

 Pembelahan Meiosis
Meiosis (dari bahasa Yunani yang berarti "berkurang")
adalah salah satu jenis pembelahan sel yang terjadi pada
organisme yang bereproduksi secara seksual untuk
memproduksi sel gamet seperti sperma maupun sel telur.
Ciri utama dari meiosis adalah prosesnya terjadi dalam
dua tahapan pembelahan. Pada akhirnya, sel yang
mengalami meiosis akan menghasilkan empat sel dengan
setiap sel hanya memiliki satu salinan dari kromosom
induknya (haploid). Selain itu, sebelum pembelahan
pertama, kromosom dari sel yang mengalami meiosis
akan saling berbagi materi genetik dalam suatu proses
yang disebut pindah silang sehingga akan menghasilkan
kombinasi materi genetik pada setiap kromosom sel
tersebut. Nantinya, ketika sel hasil meiosis yang haploid
ini menyatu dengan sel haploid lainnya dalam suatu
proses yang disebut fertilisasi, sel yang memiliki dua
pasangan kromosom (diploid) akan terbentuk kembali
sebagai zigot. Mekanisme meiosis ini memungkinkan
organisme yang melakukan reproduksi secara seksual
untuk tetap mempertahankan jumlah kromosomnya.

Pada meiosis, kromosom anakannya hanya memiliki satu


kromosom saja tanpa memiliki pasangannya. Hal ini
terjadi agar ketika sel gamet yang dihasilkan meiosis
berfertilisasi, sel zigot yang dihasilkan kembali memiliki
dua kromosom.

Pada manusia dan hewan, meiosis terjadi di dalam gonad


dan menghasilkan sel gamet seperti spermatosit atau sel
telur .Pada tumbuhan, meiosis terjadi pada antheridium
dan ovarium dan menghasilkan meiospor yang nantinya
akan terdiferensiasi menjadi sel gamet juga.

Tahapan pertama yang terjadi dalam proses meiosis


adalah replikasi DNA. Replikasi DNA ini akan
menghasilkan kromatid baru untuk setiap kromosom.
Selanjutnya, pembelahan meiosis pertama akan
menghasilkan sel haploid namun masih memiliki
kromatid bersaudaranya sehingga pembelahan sekali lagi
dibutuhkan untuk melepaskan kromatid saudaranya. Sel
haploid ini merupakan produk akhir meiosis yang
memiliki setengah kromosom dari induknya. Pembelahan
pertama disebut meiosis I dan pembelahan kedua disebut
meiosis II.
Sebelum meiosis dapat dimulai, sel akan mengalami
terlebih dahulu interfase. DNA dari setiap kromosom
akan direplikasi sehingga menghasilkan dua kromatid
bersaudara yang identik dan terikat. Replikasi ini terjadi
pada fase-S. Setelah replikasi DNA, sel akan memasuki
fase G2. Selanjutnya, kromosom homolog (kromosom
yang mengkodekan sifat yang sama, tetapi yang satu
berasal dari paternal, sedangkan satu lagi berasal dari
maternal) akan saling berpasangan membentuk tetrad dan
saling berbagi materi genetik dalam suatu proses yang
disebut rekombinasi genetik. Proses ini dibantu dengan
jembatan fisik yang dibentuk antara dua kromosom
homolog tersebut yang disebut dengan kiasmata (dari
bahasa Yunani, chi (X)). Pada banyak organisme, ikatan
ini akan mengarahkan setiap pasangan kromosom
homolog untuk saling berpisah pada proses meiosis I,
sehingga menghasilkan sel haploid yang memiliki
setengah dari jumlah kromosom namun kromatid
bersaudaranya masih menempel.

Pada meiosis II, kohesi antara kromatid bersaudara ini


mulai terlepas dan mereka mulai bersegregasi dari satu
sama lain seperti pada proses mitosis. Proses ini
menghasilkan empat jenis sel yang memiliki kromosom
haploid dan tidak lagi memiliki kromatid bersaudara.
Pada beberapa organisme, keempat sel ini akan berubah
menjadi gamet seperti sperma, spora, maupun pollen.
Pada hewan betina (termasuk manusia), tiga dari empat
sel ini akan tereliminasi menjadi badan polar sehingga
hanya satu sel yang akan berkembang menjadi gamet
membentuk sel telur (ovum).

Karena jumlah kromosomnya terbagi menjadi setengah


saat proses meiosis, gamet-gamet ini dapat berfusi
(fertilisasi) untuk membentuk zigot yang diploid yang
terdiri dari dua salinan kromosom, satu dari masing-
masing orang tua. Sehingga, siklus yang berulang-ulang
antara meiosis dan fertilisasi memungkinkan terjadinya
reproduksi seksual. Melalui siklus ini, generasi
selanjutnya dapat mempertahankan jumlah kromosom
yang sama seperti induknya. Sebagai contoh, manusia
memiliki kromosom diploid yang memiliki 23 pasangan
kromosom termasuk 1 pasang kromosom kelamin
(sehingga semuanya berjumlah 23 dari kromosom ini
berasal dari ayah, sedangkan 23 sisanya berasal dari ibu.
Proses meiosis dari sel gamet akan menghasilkan gamet
yang memiliki 23 kromosom (haploid). Ketika dua gamet
(sel telur dan sperma) berfusi, zigot akan terbentuk yang
akan memiliki 23 pasangan kromosom, sehingga zigot
tersebut kembali diploid. Pola siklus seperti ini terjadi
pada semua organisme yang memiliki meiosis, tapi
dengan jumlah kromosom yang berbeda.

Kesalahan dalam proses meiosis akan menghasilkan


kondisi yang disebut aneuploidi, yaitu sebuah kondisi
dimana sel hasil meiosis-nya memiliki jumlah kromosom
yang tidak sesuai. Aneuploidi merupakan salah satu
penyebab utama dari keguguran dan salah satu penyebab
paling utama pada kelainan.

Meiosis terjadi pada semua organisme eukariot yang


bereproduksi secara seksual, baik itu organisme sel
tunggal maupun multiseluler.
 Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Adapun perbedaannya, antara lain yaitu :
BAB III
PENUTUP

Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit
kehidupan darisebuah makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya
masing-masing layaknya indivudu.Didalam sel terdapat bagian-bagian yang
terdiri dari bagian hidup mati seperti dinding sel danvakuola dan bagian yang
hidup seperti, plasma sel, dan organel-organel sel. Bagian-bagiantersebut
bekerja sama dalam melakukan kegiatannya. Namun, tidak semua memiliki
bgiantersebut. Pada sebagian sel prokariot hanya memiliki beberapa bagian
saja.
Tak lepas dari itu, sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup.
Baik secaraAmitosis, Mitosis, Meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi
ini seperti, pada sel meristemstumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan.
Sedangkan pada sel epitel manusia untukmenggantikan sel-sel yang rusak
atau sudah tua dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai