Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR

GENETIKA DAN REPRODUKSI

DOSEN PENGAJAR:
1. Dr. Dr. Susmiati M.Biomed (Koordinator)
2. Esi Afrianti Skp. M.Kes

DISUSUN OLEH:
1. Anifa alyatul haura 2211312057
2. Leri Juliani 2211311025
3. Nada Shafwah 2211311030
4. Nashwa Anshari Fitri 2211312055
5. Putri Adythia Erjon 2211313071
6. Ratu Latania 2211312054
7. Sintia Kurnia Mega Utama 2211313060
8. Vinaya Rizkia Stevani 2211312053

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS


2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang reproduksi sel dan genetika.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu biomedik.
Adapun isi dari makalah ini disusun secara sistematis dan menggunakan referensi dari
beberapa sumber yang menjadi acuan dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini telah
disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari beberapa pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih banyak
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, Kami
mengharapkan kritikan dan saran yang mendukung demi penyempurnaan penulisan makalah
ini. Akhir kata, penulis berdoa semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Padang, September 2022

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Siklus sel merupakan tahapan dimana terjadinya
proses pembelahan dan penduplikasian berbagai materi yang ada didalam sel, pembelahan dan
penduplikasian merupakan konsep terpenting yang dapat mendasari proses reproduksi pada
berbagai organisme. Pada setiap organisme multiseluler dibutuhkan pembelahan sel yang
panjang untuk memproduksi organisme yang baru, berbeda dengan organisme uniseluler
dalam setiap pembelahan selnya menghasilkan organisme fungsional yang baru
(Nurfathurohmi dkk, 2014). Siklus sel terbagi menjadi dua bagian yaitu berdasarkan aktivitas
seluler yang dilakukan yaitu fase mitosi dan interfase Mitosis umumnya diikuti oleh
sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak
yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang sama, serta bertujuan
untuk mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui proses pembelahan inti
secara berturutturutFase mitosis pada umumnya merupakan bagian terpendek dari siklus sel.
Pembelahan mitosis bergantian dengan siklus yang paling terpanjang yaitu interfase yang
mencakup 90% dari siklus sel. Fase mitosis memiliki beberapa tahap yaitu profase, metafase,
anafase, dan telofase. Dari beberapa tahap ini memiliki waktu pembelahan yang berbeda-beda
tergantung jenis sel yang membelah. Pada fase profase merupakan tahapan pembelahan sel
yang paling lama dan membutuhkan energi yang besar, fase ini membutuhkan waktu sekitar
30-60 menit. Fase metafase membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit, pada fase ini kromosom
menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Fase anafase
membutuhkan waktu sekitar 3-5 menit, pada fase ini komosom yang mengumpul ditengah sel
terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub sehingga terlihat ada dua kumpulan 3
kromosom, dan fase telofase membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit, pada telofase terjadi
peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian
sitoplasma menjadi dua bagian), pada fase ini pembelahan telah selesai. Sel telah terbagi
menjadi dua sel anakan, masing – masing memiliki inti yang mengandung 4 kromosom
dengan bahan genetik yang sama dengan induknya.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja proses reproduksi sel?
2. Apa perbedaan fase reproduksi sel?
3. Apa tujuan dari reproduksi sel?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan perbedaan fase reproduksi sel
2. Menjelaskan fungsi masing2nya
D. Manfaat Penulisan
Diharapkan tulisan ini dapat menambah wawasan pembaca dan tentunya juga
penulis tentang reproduksi sel dan genetika.
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN REPRODUKSI SEL


Reproduksi sel atau pembelahan sel adalah tahap dalam siklus sel di mana setiap
sel membelah untuk membentuk dua sel anak yang berbeda.
Reproduksi sel adalah proses yang terjadi dalam semua bentuk kehidupan dan
yang menjamin keabadian keberadaannya, serta pertumbuhan, penggantian
jaringan, dan reproduksi pada makhluk multiseluler.
Sel adalah unit dasar dari semua kehidupan yang diketahui. Masing-masing dari
mereka, seperti makhluk hidup, memiliki waktu hidup, di mana mereka tumbuh,
matang dan kemudian mereproduksi, melalui berbagai mekanisme biologis yang
memungkinkan pembentukan sel-sel baru, mereplikasi informasi genetik dan
memungkinkan siklusya kembali ke awal. Reproduksi sel terjadi hingga pada
titik tertentu dalam kehidupan makhluk hidup, sel-selnya berhenti bereproduksi
(atau melakukannya secara efisien) dan mulai menua.Pembagian Reproduksi Sel
(Pembelahan Sel), terdiri dari:
 Pembelahan Secara Langsung (Amitosis) – Pada proses pembelahan sel secara langsung tidak
terjadi fase-fase pembelahan, sehingga setiap sel akan langsung membelah menjadi 2 sel anak.
Pembelahan sel secara langsung disebut dengan pembelahan amitosis. Pembelahan secara
langsung ini dapat terjadi pada bakteri maupun berbagai organisme uniseluller lainnya,
contohnya amoeba.
 Pembelahan Secara Tidak Langsung – Pada proses pembelahan sel secara tidak langsung
terjadi fase-fase pembelahan sel didalamnya, sehingga setiap sel akan langsung membelah
menjadi 2 sel anak.
B. Tujuan Reproduksi Sel
Tujuan dari reproduksi sel yang paling utama adalah sebagai alat untuk
mengembangbiakkan dari setiap organisme multiseluler. Dengan adanya
reproduksi sel akan menghasilkan suatu pembelahan sel, sehingga akan terjadi
pertumbuhan serta perkembangan organisme. Selain itu, setiap reproduksi sel
bisa juga menhasilkan sel-sel gamet yang berfungsi untuk melakukan reproduksi
sel secara genetik.
Macam-macam Reproduksi Sel
Berikut ini penjelasan lebih lengkap tentang macam-macam reproduksi sel.
1) Pembelahan Mitosis

Mitosis adalah bentuk pembelahan sel yang paling umum dari sel eukariotik.
Dalam proses ini, sel mereplikasi bahan genetiknya sepenuhnya, menggunakan
metode pengorganisasian kromosom di wilayah khatulistiwa inti sel, yang
kemudian membelah menjadi dua, menghasilkan dua kembar identik. Sisa sel
kemudian mulai menggandakan dan perlahan-lahan membelah sitoplasma,
sampai membran plasma akhirnya membagi dua sel anak baru menjadi dua.
Hasil yang dihasilkan akan identik secara genetik dengan induknya. Mereka
berkembang biak melalui proses yang disebut mitosis, yang merupakan bentuk
paling umum dari replikasi sel. Mitosis dapat terjadi ketika area tubuh
berkembang, ketika sel-sel tua diganti atau ketika area tubuh menjadi rusak atau
terluka.
Fase/tahapan pembelahan mitosis terbagi menjadi 4, diantaranya:
a. Profase
Tahap pertama dalam pembelahan mitosis. Pada fase ini, terjadi beberapa tahapan
dalam sel, yaitu Benang-benang kromatin yang ada di dalam inti sel
berkondensasi membentuk kromosom. Membran inti pecah diikuti
menghilangnya nukleolus (anak inti).
Kromosom mulai terlihat menebal dan memendek. Kromosom menggandakan
diri menjadi sepasang kromatid. Sentriol membelah diri dan bergerak menuju
arah kutub yang berlawanan. Di sekeliling sentriol mulai terbentuk benang
spindel, sehingga mirip dengan bentuk bintang yang dinamakan aster.
Benang Spindel merupakan bagian dari kromosom yang berfungsi menggerakkan
kromosom saat proses pembelahan sel sedang dimulai. Pada tahap berikutnya,
benang spindel menghubungkan kromosom dengan kutub sel melalui sentromer,
ada juga yang menghubungkan antar kutub sel. Catatan: Sentriol tidak terbentuk
pada sel tumbuhan, melainkan hanya terbentuk pada sel hewan.
b. Metafase
Tahap ini dimulai dengan Metafase Sentriol yang telah berada di kutub sel,
dimana Benang-benang spindel terlihat semakin jelas. Kemudian, benang-benang
spindel mengikat sentromer dari masing-masing kromosom. Kromosom
mengatur diri pada bidang ekuatorial yaitu suatu bidang yang terletak diantara
dua kutub sel. Pada tahap ini, biasanya kromosom berbentuk seperti huruf V.
c. Anafase
Fase ini dimulai dengan beberapa tahap yaitu Anafase Kromatid yang saling
berpisah satu sama lain dari bagian sentromer kromosom. Masing-masing
kromatid mengandung sentromer. Benang-benang spindel memendek, sehingga
masing-masing kromatid tertarik serta bergerak mengarah ke kutub yang
berlawanand.
d.Telofase
Merupakan tahap akhir dari pembelahan inti. Telofase ditandai dengan beberapa
tahap seperti benang-benang spindel yang menghilang.
Setelah kromatid-kromatid sampai di tiap-tiap kutub, bentuknya kemudian
berubah menjadi sama. Membran inti mulai terbentuk dan melingkupi kromatid-
kromatid pada tiap-tiap kutub.
Kromatid menjadi samar dan nukleolus mulai tampak. Aster (sentriol yang
dikelilingi benang-benang spindel) menghilang. Sitoplasma mengalami
penebalan dan membelah menjadi 2 sel anak (sitokinesis). Pada telofase,
dihasilkan 2 sel dengan kromosom diploid, Grameds.
2) Pembelahan Meiosis

Meiosis adalah proses yang berbeda dari reproduksi sel yang khusus dilakukan
oleh organ reproduksi. Hasil meiosis adalah gamet pria maupun sel telur wanita,
yang merupakan sel-sel yang menggabungkan selama konsepsi. Pada laki-laki,
gamet – atau sel sperma – mengandung bahan kromosom yang diwariskan
kepada keturunannya.
Dan sementara sel-sel tubuh membawa total 46 kromosom, sel-sel gamet hanya
membawa 23 kromosom. Seorang laki-laki dewasa muda yang sehat akan
menghasilkan beberapa ratus juta sel gamet setiap hari. Pada wanita, sel kelamin
atau ovum perkembangan mengikuti proses yang panjang, mulai bulan kelima
setelah perempuan dikandung. Meiosis dimulai pada tahap ini, tapi berhenti pada
prekursor telur tahap sel – atau oosit primer – selama perkembangan janin.
Setelah mencapai pubertas perempuan, sekresi hormon memicu produksi satu
atau lebih sel telur per bulan. Setelah beberapa waktu, oosit sekunder, yang
merupakan telur matang, dilepaskan dari ovarium. Proses meiosis lengkap pada
wanita tidak benar-benar terjadi sampai telur dibuahi oleh gamet.
Seperti dengan gamet jantan, hanya 23 dari 46 kromosom betina dipindahkan ke
sel zigot, yang merupakan bentuk pertama janin. Selain itu, melalui pembelahan
meiosis, terdapat tiga cara menghasilkan variasi baru, yaitu:
• Variasi genetik melalui distribusi acak pada tahap metafase I – Ketika tahap
metafase I berlangsung, pasangan kromosom homolog secara acak mengatur diri
pada bidang ekuator. Setiap pasangan kromosom membawa ciri-ciri umum sama,
akan tetapi secara rinci pasangan kromosom ini membawa ciri-ciri yang berbeda.
Pemasangan secara bebas dan penyebaran secara acak pada kromosom ini akan
membentuk kombinasi genetik baru.
• Produksi serta penggabungan sel-sel gamet (haploid) – Variasi genetik bisa
dihasilkan melalui perkembangbiakan seksual atau percampuran secara genotif
dari induk-induk mereka. Pada sel-sel kelamin terdapat setengah jumlah
kromosom sel induk, sehingga memungkinkan terjadinya penggabungan sifat di
antara sel sperma dengan sel ovum.
• Variasi genetik melalui pindah silang di antara kromosom homolog Ketika
tahap profase I berlangsung, bagian yang sama dari homolog mungkin berubah.
Melalui cara ini bisa dihasilkan pemisahan gen-gen yang terpaut (lingked) dan
kombinasi genetik.
3) Pembelahan Amitosis

Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan amitosis atau


pembelahan biner. Pembelahan biner banyak dilakukan organisme uniseluler,
seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga. Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel
akan membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama lain). Pembelahan
biner dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti
pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel anakan.
Pembelahan biner pada organisme prokariotik terjadi pada bakteri. DNA bakteri
terdapat pada daerah yang disebut nukleoid. DNA pada bakteri relatif lebih kecil
dibandingkan dengan DNA pada sel eukariotik. DNA pada bakteri berbentuk
tunggal, panjang dan sirkuler sehingga tidak perlu dikemas menjadi kromosom
sebelum pembelahan. Selain pada bakteri, pembelahan biner juga dijumpai pada
organisme eukariot,yaitu pada Protozoa. Pada beberapa protozoa, benang-benang
spindle terdapat di dalam inti, tidak dijumpai adanya sentriol.
Pembelahan biner dijumpai pada Protozoa, seperti Euglena sp (Flagellata),
Paramaecium sp (Ciliata), dan Arcella sp (Sarcodina). Salah satu pembelahan
pada protozoa adalah pada Euglena.
Pada umumnya, Euglena berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan
biner membujur. Pada mulanya membelah menurut poros bujur.
Selnya yang mempunyai 2 bulu cambuk dan kloroplas yang berbentuk piala serta
mengandung pirenoid. Sebelum membelah, pirenoid melebar melintang dan
kedua bulu cambuknya saling berjauhan. Pirenoid dan kloroplas lalu mengadakan
lekukan dan selnya akan membelah menjadi dua individu baru yang masing-
masing dengan satu bulu cambuk disertai dengan pembentukan stigma.

4) Gametogenesis

Proses pembentukan gamet disebut gematogenesis, yang berlangsung secara


meiosis (pematangan), yaitu perkembangan dari hasil akhir meiosis yang tidak
langsung menjadi gamet. Di bagian muka telah disinggung bahwa gametogenesis
berlangsung di alat-alat kelamin baik pada tumbuhan maupun hewan.
Gametogenesis dibedakan menjadi dua yaitu spermatogenesis (pembentukan
sperma) dan oogenesis (pembentuikan ovum). Secara prinsip keduanya melalui
cara pembelahan yang sama, namun hasil akhirya berbeda.

5) Spermatogenesis
Proses ini berlangsung dalam alat kelamin jantan, pada hewan disebut testis
terdapat bagian yang disebut tubulus seminiferus.
Pada bagian tersebut terdapat sel-sel primordial yang bersifat tersebut berulang
kali mengalami pembelahan secara mitosis, di antaranya membentuk
spermatogonium yang dianggap sebagai induk sperma.
Spermatogonium bersifat diploid (2n), dalam pertumbuhannya spermatogonium
membentuk sel spermatosit primer yang bersifat diploid pula, kemudian sel ini
akan melakukan meiosis. Pada meiosis I, dihasilkan dua sel anakan yang bersifat
haploid.
Pada meiosis II, setiap sel tersebut menghasilkan dua sel anakan, hingga pada
meiosis II terbentuk empat sel anakan yang disebut spermatid. Spermatid bersifat
haploid, yang dalam pertumbuhannya mengalami maturasi membentuk
spermatozoon.
Sel spermatid dilengkapi dengan ekor sehingga spermatozoon dapat bergerak
bebas bila berada pada medium cair. Hasil akhir dari spermatozoon (jamak:
spermatozoa) fungsional dari satu sel induk yang mengalami meiosis.

6) Oogenesis

Oogenesis berlangsung dalam ovarium hewan atau kandung lembaga dalam bakal
biji pada tumbuhan berbiji (gametofit betina). Sel primordial (asal) dalam
ovarium yang bersifat diploid ialah oogonium, dalam pertumbuhannya terbentuk
oosit primer yang bersifat diploid.
Sel ini mengalami meiosis I sehingga terbentuk dua sel anakan, yang satu selnya
kecil disebut badan kutub primer. Keduanya bersifat haploid karena telah terjadi
reduksi pada kromosom.
Kedua sel ini mengalami meiosis II. Pada sel oosit sekunder juga dihasilkan dua
sel anakan, yang satu kecil di sebut sel badan kutub, yang satu lagi ootid yang
berlangsung pada meiosis I juga berlangsung pada meiosis II, dan hasil anakan
berupa dua sel badan kutub.

Namun sel badan kutub mengalami degenerasi dalam perkembangannya hingga


akhirnya mati, sedangkan ootid mengalami perkembangan menjadi ovom.
Dengan demikian pada oogenesis, satu induk akhirnya membentuk satu ovum
yang fungsional dan tiga sel badan kutub yang tidak fungsional (tidak terlibat
dalam pembuahan).
Dalam mempelajari sel makhluk hidup, Grameds juga dapat melihatnya melalui
pendekatan aplikatif, dimana pada buku Biologi Sel: Pendekatan Aplikatif Untuk
Profesi Kesehatan ini menyajikan pemahaman konsep biologi khususnya
terhadap organet sebagai organ serta kehidupan di dalam sel yang hidup.
Contoh Sel yang Mengalami Pembelahan Mitosis dan Meiosis
Pembelahan mitosis dan meiosis dilakukan oleh seluruh organisme yang
memiliki susunan sel-sel. Tumbuhan, hewan, dan manusia adalah makhluk hidup
yang mengalami proses tersebut. Proses pembelahan sel dilakukan untuk
membentuk sel baru, sel inilah yang akan membentuk jaringan hingga organ-
organ.
Namun, sel-sel ini memiliki usia yang dapat mati, seperti contohnya sel darah
merah yang hanya bertahan hidup selama 120 hari. Hal ini lah yang
menyebabkan mengapa proses pembelahan sel harus dilakukan oleh sel-sel untuk
mengganti sel yang mati atau rusak.
Terlebih pada organisme yang telah dewasa, mereka harus memiliki jumlah sel
konstan. Perlu diketahui jika jumlah sel berkurang, akan menyebabkan penyakit
dalam tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Ini sangat penting bagi
berlangsungnya kehidupan oraganisme. Misalnya, perempuan dewasa memiliki
jumlah sel darah merah sekitar 4 – 5 juta dalam satu mikroliter darah. Jika jumlah
berlebihan maka akan menyebabkan tumor.
Secara singkatnya pembelahan mitosis merupakan proses pembelahan yang
dilalui oleh beberapa fase. Alur pembelahannya dimulai dari fase protase,
matafase, anafase dan telofase. Proses ini terjadi pada sel somatik, dengan tujuan
untuk pertumbuhan, regenerasi dada dan penutupan luka. Hasil dari pembelahan
mitosis berupa dua anakan yang sifatnya persis dengan induknya.
Mitosis terjadi di sel somatik, sel tubuh baik tumbuhan, hewan, maupun manusia.
Contohnya terjadi pada sel akar, sel batang, sel daun, sel kulit, sel hati, sel epitel,
dan sel somatik lainnya. Berbeda dengan pembelahan mitosis, pembelahan sel
meiosis melalui tahap yang lebih kompleks. Di mana terjadi 2 kali pembelahan
sel yaitu Meiosis I dan Meiosis II, pada prosesnya tidak terjadi fase interfase.
Secara singkatnya pembelahan mitosis merupakan proses pembelahan yang
dilalui oleh beberapa fase. Alur pembelahannya dimulai dari fase protase,
matafase, anafase dan telofase.
Proses ini terjadi pada sel somatik, dengan tujuan untuk pertumbuhan, regenerasi
dada dan penutupan luka. Hasil dari pembelahan mitosis berupa dua anakan yang
sifatnya persis dengan induknya. Mitosis terjadi di sel somatik, sel tubuh baik
tumbuhan, hewan, maupun manusia. Contohnya terjadi pada sel akar, sel batang,
sel daun, sel kulit, sel hati, sel epitel, dan sel somatik lainnya. Berbeda dengan
pembelahan mitosis, pembelahan sel meiosis melalui tahap yang lebih kompleks.
Di mana terjadi 2 kali pembelahan sel yaitu Meiosis I dan Meiosis II, pada
prosesnya tidak terjadi fase interfase.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai