MODUL 2
Nim : 2211311025
1. Keberadaan mata kuliah pendidikan agama islam dalam kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian ( MPK ) sebagai mata kuliah yang berusaha membekali
mahasiswa berupa kemampuan dasar tentang pemahaman, pemaknaan, dan pengamalan
nilai-nilai dasar ketuhanan, kemanusiaan, atau sebagai pribadi diri sendiri sebagai bagian dari
alam ciptaan tuhan.
2. Latar belakang pentingnya matakuliah pengembangan kepribadian ( MPK ) diperguruan
tinggi dalam pembentukan kepribadian manusia Indonesia didasari oleh globalisasi dunia
dewasa yang didudkung oleh teknologi informasi yang semakin canggih, dimana manusia
sebagai warga dunia saat ini hidup tanpa dibatasi oleh sekat wilayah dan hubungan sosial,
yang membawa pengaruh positif dan negatif terhadap peradaban makhluk hidup. Jadi
pendidikan agama ini membantu memberikan pengetahuan agar mahasiswa dapat untuk
memfilter mana hal yang positif dan yang negatif demi membentuk kepribadian islami untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional yang sangat penting dilaksanakan.
3. Faktor yang menyebabkan pengaruh globalisasi dunia membawa dampak positif dan negatif
terhadap kepribadian bangsa Indonesia adalah karena cakupan globalisasi yang luas yang
didukung kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dengan ini mengalami peningkatan
dalam hal kemudahan pengguna, kekuatan dan ketersediaan. Banyaknya kapitalisme dalam
kerja sama ekonomi internasional, serta kemenangan politik – ekonomi neopiberalisme yang
merupakan paham ideology ekonomi. Maka dari beberapa faktor ini menimbulkaan dampak
negatif dari globalisasi. Sebagai seorang mahasiswa yang dapat dilakukan adalah dengan
mempelajari bahasa asing atau bahasa internasional, bersifat terbuka untuk belajar hal- hal
positif, membuat palnning rencana kedepannya, membuka wawasan luas untuk kemampuan
berfikir,serta dapat menguasai teknologi dengan baik.
4. Menurut kandungan Q.S 30;41-42 berisi tentang rusaknya akhlak manusia dimana kelakukan
manusia yang membuat kesalahan. Terlihat banyak kerusakan didaratan dan dilautan seperti
kekeringan, minimnya hujan, banyaknya penyakit dan wabah yang disebabkan kemaksiatan
yang dilakukan oleh manusia. Kerusakan ini dibuat agar mereka bertaubat kepada allah dan
meninggalkan kemaksiatan dan dengan bertaubat maka keadaan akan membaik dan urusan
mereka akan lurus. Solusi agar kita tidak terjerumus kedalam kemaksiatan seperti dalam ayat
di atas adalah dengan mendekatkan diri kepada allah serta senantiasa agar mengingat allah
disetiap keadaa.
5. Eksistensi mata kuliah pendidikan agama islam dalam pembentukan kepribadian islam untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional yang sangat penting dilaksanakan diperguruan tinggi
adalah pengembangan kepribadian manusia yang berwawasan religious, beriman, dan
bertakwa kepada allah, berakhlak mulia dan berilmu. Dengan didukung dengan faktor
internal dari diri sendiri dan faktor eksternal dari lingkungan, sosial atau media.
6. Visi dan misi kelompok matakuliah pengembangan kepribadian pada perguruan tinggi yaitu
visi sebagai sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan program studi guna
mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya yang kuat dalam keagamaan.
Sedangkan misinya yaitu memantapkan kepribadian mahasiswa agar secara konsisten
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa kebanggan dan cinta
tanah air, menetapkan mengembangkan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni yang dimiliki.
7. Tujuan pendidikan agama islam pada perguruan tinggi adalah memberikan landasan
pengembangan kepribadian kepada mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang intelektual
beriman dan bertakwa kepada allah, berbudi pekerti yang dinamis. Oleh karena itu
pendidikan agama islam ini penting dipelajari untuk menciptakan manusia yang sempurna
tidak hanya kecerdasan intelegensi namun juga memiliki kecerdasan spiritual dalam rangka
mewujudkan kehidupan individu dan sosial yang baik.
8. Faktor internal sumber daya alam dalam pembentukan kepribadian manusia dengan
menganalisis dalil alquran Faktor internal ialah potensi dasar yang telah dimiliki manusia
semenjak lahir sebagai modal dasar Sumber Daya manusia (SDM)muntuk menjalani
kehidupannya di dunia, yaitu potensi spiritual, potensi emosional, potensi intelektual dan
potensi biologis Potensi spritual ialah potensi beragama Islam (fitrah beragama) untuk
mengenal Tuhan Allah SWT. yang telah diciptaan Allah SWT. semenjak manusia
diciptakan-Nya. sebagaimana dalam firman Allah SWT. QS: al-Rûm (30): Fitrah beragama
pada setiap manusia telah ada dibawa oleh ruh yang berasal dari Allah SWT, semenjak
manusia diciptakan Allah SWT. Sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT. QS: al-
Sajdah (32):7 Ketika sebelum ruh ditiupkan oleh Allah SWT ke dalam tubuh setiap manusia,
diwaktu manusia masih berupa janin berusia 120 hari dalam rahim ibunya, setiap ruh
manusia telah bersyahadat (bersaksi) kepada Allah SWT. bahwa Allah SWT. adalah
Tuhannya, sebagai potensi spiritual kehidupannya, sebagaimana diisyaratkan dalam QS.
7:72:73 Dengan potensi spritual inilah manusia mampu mengetahui visi hidup (tujuan hidup)
dan misi hidupnya (fungsi hidup) di dunia ini. Visi hidup manusia adalah untuk mengabdi
menyembah Allah SWT. sebagai ‘abdullah (hamba Allah) untuk memperoleh kehidupan
yang bahagia di dunia, mencari kehidupan yang diredhai Allah SWT dan di akhirat, serta
bebas dari azab neraka, langsung masuk surga. sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah
SWT. QS. 51:56, QS. 2:201-202,dan QS.2:207-4 Untuk mewujudkan visi hidup manusia itu,
Allah swt. memberikan tugas kepada manusia sebagai khalifah Allah SWT. (wakil Allah
SWT.) di bumi, untuk mengelola potensi sumber daya alam semesta (SDA) dan potensi SDM
sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT. QS. 2:30 dan QS. 6:165 (Lihat artinya
dalam al-Qur’an dan terjemahannya). Potensi emosional, ialah potensi dasar manusia untuk
menilai mana yang baik dan mana yang buruk dalam membentuk cita-cita dan tujuan hidup,
yang telah diciptaan Allah SWT. semenjak manusia diciptakan-Nya, sebagaimana
diisyaratkan dalam firman Allah SWT. dalam QS: alSajdah (32):9, QS: 91:7-10 . Potensi
intelektual adalah potensi dasar manusia untuk berfikir membedakan yang benar dan yang
salah, memikirkan, merenungkan sedalam-dalamnya dalam mengambil setiap keputusan
yang akan diambil dalam kehidupan, sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT.
dalam QS 91:9 . Lihat Potensi biologis adalah potensi nafsu biologis makan dan minum
untuk mempertahankan hidup dan potensi nafsu biologis seksual untuk mempertahankan
keturunan, sebagaimana dalam frman Allah SWT. QS. al-Baqarah (2): 168-169, QS. 3:14,
QS. 4:1, QS. 30:21, dan QS. 24:32
9. Kebutuhan-kebutuan potensi dasar SDM manusia, dengan menganalsis dalil al-Qur’an dan
Hadis yang mendasarinya Sumber daya manusia dalam Al-Qur'an dan hadis
Manusia merupakan mahkluk ciptaan allah yang paling sempurna dari pada ciptaan allah
yang lain nya, karakteristik dan juga potensi manusia banyak dituliskan dalam Al-Qur'an.
Sumber daya manusia menurut Al-Qur'an adalah Potensi manusia yang dapat dikembangkan
untuk melksanakan tugasnya dengan baik dan menjadi khalifah Allah swt, manusia diberikan
potensi oleh Allah yang berupa beragama sejak manusia itu dilahirkan, potensi ini disebut
fitrah, sebagaimana firman allah dalam surat Ar-Ruum Ayat 30
Yang artinya "maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama allah(tetaplah atas)
fitrah allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan dalam
fitrah allah. (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui"
Kualitas sumber daya manusia yang baik adalah manusia yang memiliki etos kerja, yaitu:
Tujuan manusia dalam melakukan pekerjaan, tujuan manusia dalam melakukan pekerjaan
untk mendapatkan kebutuhan dunia dan akhirat, Kerja adalah Suatu usaha yang dilakukan
setiap manusia untuk menyeimbangkan kebutuhan antara dunia dan akhirat, jasmani dan
rohani yang Berkerja keras untuk mendapatkan rezeki disertai tawakkal dan takwa kepada
allah serta Usaha yang halal dan menghindari yang haram.
10. cara pemenuhan kebutuhan potensi dasar SDM, agar manusia memilki kecerdasan potensi
dasar SDM yang Islami, dengan menganalsis dalil al-Qur’an dan Hadis yang mendasarinya
yaitu penerima dan pelaksana ajaran sehingga ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia.
Untuk mempertahankan kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang bagus itu
melengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan membudayakan ilmu yang dimilikinya.Ini berarti
bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia itu karena akal dan perasaan, ilmu
pengetahuan dan kebudayaan yang seluruhnya dikaitkan kepada pengabdian pada Pencipta.
11. Faktor-faktor Eksternal Penbentukan Kepribadian Manusia, dengan menganalsis dalil
alQur’an dan Hadis yang mendasarinya faktor yang mempengaruhi dan membentuk
perkembangan faktor internal SDM adalah Lingkungan fisik ialah kondisi daerah tempat
tinggal yang mempengaruh pertumbuhan fisik dan perkembangan mental manusia, seperti
sikap, karakter, watak, gaya bahasa dan kepribadiannya, sebagaimana diisyaratkan dalam
QS:2:22 Lingkungan sosial ialah lingkungan yang terdiri dari lingkungan rumah
tangga/keluarga, jiran atau tetangga, masyarakat, tempat ibadah, sekolah/kampus, pergaulan,
profesi dan tempattempat keramaian seperti daerah wisata, tempat olah raga, tempat hiburan
dan lain-lain sebagainya, yang mempengaruhi pembentukan dan pengembangan kepribadian
seseorang, karena manusia pada dasarnya mempunyai tabiat meniru, mencontoh dan
mencoba terhadap apa yang baru didengar dan yang baru dilihatnya, sebagaimana
diisyaratkan dalam QS. 49:13 dan QS.5:2 Lingkungan media yaitu semua sumber informasi,
seperti media tradisional, mapun modern seperti, media seni, baik seani bahasa maupun seni
gerak, koran, majalah, buku bacaan, radio, 6 TV, telepon/HP., internet, dan lain-lain
sebagainya, yang mempengaruh pembentukan dan pengembangan kepribadian manusia baik
positif maupun negatif.
12. pengaruh masing-masong faktor Eksternal Penbentukan Kepribadian Manusia dalam
membentuk kepribadian dari faktor eksternal lingkungan, sosial media Karena manusia
dilahirkan dan dibesarkan di dalam lingkungan rumah tangga orang tuanya, maka orang
tuanya dan anggota keluarganyalah sebagai faktor eksternal yang pertama dan utama yang
berfungsi dalam pengembangan kepribadiannya, sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah
SAW dalam hadisnya yang Artinya: Setiap anak manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah
(suci atau Islami), sampai lancar ia berbicara, maka orang tuanyalah yang mempengaruhinya
menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi (H.R. al-Aswad bin Sarih). Setelah manusia
mengalami masa remaja lingkungan sosial dan lingkungan medialah yang sangat besar
pengaruhnya dalam membentuk kepribadian manusia.
LAPORAN SEMINAR KELOMPOK
PERTANYAAN SAYA TERHADAP MATERI MODUL MUHASABAH YANG BELUM
DIPAHAMI:
1. Kenapa potensi emosional menjadi salah satu faktor internal dalam pembentukan karakter
islam, sebutkan karakter emosial seperti apa yang harus kita miliki di dalak diri
2. Bagaimana bentuk kecerdasan biologis yang dipenuhi dalam islam
3. Salah satu faktor eksternal pembentuk karakter islam adalah keluarga, bagaimana peran
keluarga yang baik untuk pengembangan karakter islam dalam diri kita
1. Ada beberapa kejadian dimana seseorang 1. Kita bisa melihat lingkungan eksternal
memiliki pribadi atau perilaku yang buruk seseorang tapi kita tidak bisa menilai
padahal orang tersebut berada di ruang lingkungan internal seseorang karena kita tidak
lingkup yang baik dari internalnya mau pun tahu apa yang sebenarnya terjadi, kita hanya
eksternalnya, kenapa hal itu dapat terjadi? dapat melihat bagian luar nya saja dari
lingkungan internal seseorang karena kejadian
2. Bagaimana kita menghadapi kejadian yang sebenarnya itu hanya di ketahui oleh
dimana kita memiliki teman yang memiliki orang2 yang berada di lingkungan nya. Lantas
kepribadian ganda, serta bagaimana cara kita ketika kita memiliki seorang teman yang
untuk mengajak mereka menjadi pribadi menurut kita berada di lingkungan yang baik
yang baik lagi? tetapi memiliki akhlak yang buruk sebenarnya
mereka bukanlah benar2 memiliki perilaku
3. Bagaimana jika kamu memiliki teman yang buruk, secara psikologi ketika seseorang
yang berada di lingkungan internal yang berprilaku buruk padahal berada di lingkungan
buruk dan membuatnya terbawa sehingga yang menurut kita baik bisa saja mereka
juga memiliki perilaku yang buruk, memendam perasaan mereka dan akhirnya
bagaimana cara kamu menyikapinya? munculah perilaku buruk tersebut yang
sebenarnya memiliki tujuan untuk melindungi
diri mereka yang rapuh
Modul halaman 5
Paragraf 4-6
Pertanyaan:
Apa solusi untuk meningkatkan keimanan
dalam pembelajaran agama, sedangkan masih
banyak mahasiswa yang beranggapan kalau
mata kuliah agama ini kurang penting. Karena
bersifat personal
jawaban:
Solusi yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan keimanan dalam pembelajaran
agama ialah kita harus mengikuti pembelajaran
agama tersebut dengan bersungguh sungguh
agar apa yang kita peroleh dari pembelajaran
tersebut dapat bermanfaat bagi kita serta dapat
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita
terhadap Allah SWT. Bagi mereka yang
menganggap bahwa pembelajaran agama ini
kurang penting, hal yang dapat kita lakukan
dalam menghadapi mereka ialah kita
memberitahu mereka sebarapa pentingnya
mata kuliah agama tersebut, dan juga mata
kuliah agama ini tidak sebagai formalitas saja,
namun merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan serta meningkatkan derajat kita
dihadapan Allah SWT.
Modul 2 halaman 5
Paragraf 3-6
Modul hal : 5
Pragraf : 5
Jawaban saya:
Pada dasarnya manusia mempunyai kebiasaan
meniru, mencontoh, dan mencoba terhadap apa
yang baru dia dengar dan dia lihat.
Berdasarkan statement tersebut, maka peran
keluarga yang baik dalam pengembangan
karakter islam adalah:
a. Orang tua melaksanakan ibadah shalat tepat
pada waktu dan mengamalkan amalan-amalan
sunnah.
b. Jika mempunya adik, maka sebagai kakak
harus berperilaku baik terhadap sesama
anggota keluarga dan bertutur kata yang sopan
agar adik bisa mencontoh perilaku kakak.
c. Saling mengingatkan dan menasehati jika
ada anggota keluarga yang melakukan
kesalahan.
d. Sesama anggota keluarga berperilaku sesuai
dengan syariat islam dimulai dari yang
sederhana. Misalnya sebelum makan
mengucapkan bismillah agar setiap anggota
keluarga bisa mencontoh perbuatan baik
tersebut hingga menjadi kebiasaan.
Modul hal: 5
Paragraf: 5 (poin 4.2.2 faktor eksternal
pembentukan kepribadian manusia)
2. Nama/BP: Nadia Fardilla sari/2210612062
Dari kelompok:2
Menjawab pertanyaan dari :Randi Mahardika
wicaksana
Nim: 2210912009
Kelompok:3
Pertanyaan nomor:2
Isi pertanyaan:
2.Bagaimana kita menghadapi kejadian dimana
kita memiliki teman yang memiliki
kepribadian ganda, serta bagaimana cara kita
untuk mengajak mereka menjadi pribadi yang
baik lagi?
Jawaban saya: cara kita menghadapi orang
yang berkepribadian ganda:
1.Harus menjaga jarak dengan sang penderita
2.usahakanlah agar jangan membuat ny
tersinggung
3.anggap biasa aja,hal ini agar tidak membuat
permasalahan tidak meluas
Cara kita mengajak mereka utk pribadi yg baik
lagi yaitu dengan cara memberikan nasehat .
Sumber : google