PROPOSAL
Oleh :
DINA AYU ANGGRAINI MARPAUNG
NPM: 71190211023
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas taufik dan
Shalawat serta salam tak lupa kita hadiahkan kepada junjungan kita
penulisan proposal ini masih jauh dari sempurna, hal itu disadari karena
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berharap atas saran dan kritik
bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak, untuk itu saya
i
diberkahi dan dirahmati Allah SWT. Semoga proposal ini dapat
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................10
C. Tujuan Penelitian.........................................................................10
D. Kegunaan Penelitian....................................................................10
E. Batasan Istilah..............................................................................10
F. Telaah Pustaka.............................................................................11
G. Sistematika Penulisan..................................................................13
A. Jenis Penelitian.............................................................................15
B. Sumber Data.................................................................................16
E. Pedoman Penulisan......................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
ini dapat diraih hanya dengan menguasai ilmu pengetahuan sesuai dengan
Allah SWT. Tujuan hidup manusia adalah beribadah kepada Allah SWT,
beribadah kepada Allah SWT. Dan Juga tugas manusia adalah sebagai
1
2
mulia.
yang memiliki akhlak yang mulia, sebab krisis yang menonjol dari dunia
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Yang Maha
3
Dede Rosyada, Madrasah dan Profesionalisme Guru Dalam Arus Dinamika
Pendidikan Islam di Era Otonomi Daerah, (Depok: KENCANA, 2017), hlm. 94
3
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi negara
hidup dan bertindak dalam kehidupan manusia yang baik, dan bagaimana
sesama.5
baik yang bersifat formal maupun informal yang didasarkan pada ajaran-
akhlak mulia. Membiasakan bersikap rela, optimis, percaya diri dan sabar.
Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu al-khulq yang berarti tabiat,
adalah sifat yang tertanam di dalam diri seseorang yang bisa mengeluarkan
sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya pemikiran dan paksaan.
Akhlak dalam ajaran agama Islam merupakan sesuatu yang sangat istimewa
dan menempati tempat yang penting dalam diri pemeluknya, baik sebagai
Alquran saja ditemui kurang lebih 1500 ayat yang membahas tentang
akhlak, dua setengah kali lebih banyak daripada ayat-ayat tentang hukum,
baik yang teoritis maupun yang praktis. Belum terhitung lagi hadits-hadits
tiang agama islam. Dengan kata lain apabila rusak akhlak suatu umat maka
rusaklah bangsanya. Manusia pasti kehilangan jati diri, kendali dan salah
dimana manusia dapat melihat dan merasakan diri berhadapan dengan hal-
hal yang baik dan yang buruk. Dengan begitu Ketika manusia sudah
memiliki kesadaran akan dirinya maka dia dapat membedakan mana yang
6
Ahmad Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 1997),hlm. 15
7
A. Mustofa, Akhlak tasawuf (Bandung:Pustaka Setia, 2014),hlm.14
5
diamalkan secara konsisten dan penuh dengan rasa tanggung jawab akan
mampu menjawab problematika yang sedang di derita umat islam pada saat
ini, baik masalah sosial, politik, maupun ekonomi. Dengan kata lain nilai-
nilai akhlak yang dimaksud dalam islam adalah ajaran agama yang
yang telah ada di dalam batin, telah terhujam, telah rasikh (kokoh) dialah
perangai yang terpuji, perangai yang mulia (mulia menurut akal dan syara’
itulah yang dinamai budi pekerti yang baik. Tetapi, kalau yang tumbuh
perangai yang tercela menurut akal dan syara’ dinamai pula budi pekerti
yang jahat.
dalam batin, karena ada pula orang yang sudi menafkahkan hartanya dengan
ringan saja, tetapi tidak bersumber dari budinya yang terhunjam, hanya
juga berpendapat selain al-Qur’an dan Sunnah, ada hal lain yang digunakan
akalnya untuk memahami akhlak yang baik menurut tuntunan syari’at. Akal
8
Mustofa, op.cit, hlm. 17
9
Hamka. (2017). Akhlaqul Karimah, Jakarta: Gema Insani
6
diri, mengenal diri dan memperbaiki mana yang telah rusak, orang yang
derajat orang alim, sehingga orang yang berilmulah yang akan dipandang
jiwanya baik, maka melahirkan prilaku baik, disebut akhlak terpuji (Akhlaq
10
Dr Asmaran As.Ma,pengantar studi akhlak, Jakarta,hlm. 148.
7
karena baik dan buruknya seseorang tidak dinilai Zhohirnya saja melainkan
batinnya. Akan tetapi yang harus kita pahami jika seseorang hatinya bersi
bermata dua yang dapat digunakan pemiliknya kapan saja dan dimana saja
bahwa akhlak juga merupakan bagian dari senjata hidup bagi manusia untuk
dari hal-hal etika dan kesopanan. Oleh karena itu, tugas dunia Pendidikan
semakin berat untuk ikut membentuk bukan saja insan yang siap
akhlak adalah tidak dapat ditinggalkan bahkan menjadi tujuan utama dalam
Pendidikan.11
11
Cak Nur, Indinesia Kita. Dalam Azaki Khoirudin, (ed) Pendidikan Akhlak
Tasawuf Menyelami Nalar Spiritual Cak Nur, (Kapas: nun Pustaka, 2013), hlm. 3-4
8
manusia. Maka dari itu salah satu pemikir besar mengenai etika/akhlak yaitu
Buya Hamka. Dialah tokoh sentral yang sangat di segani pada masanya
etika/akhlak. Beliau tidak hanya melihat etika atau masalah tingkah laku
manusia dari segi nilai baik dan buruk, yang hanya di bahas dari segi agama,
hati Nurani secara etis. Maka pemikiran Buya Hamka tidak cukup sampai di
Prof. Dr. Hamka adalah beliau bukan hanya seorang ilmuan maupun
yang dengan gigih berupaya mengubah pola hidup tradisional kepada pola
hidup dinamis dan rasional, beliau juga merupakan sosok pendidik umat.13
itulah cta-cita yang mulia. Bukit itulah yang di daki orang Budiman,
setengah jatuh dan setengah bangun, ada yang tidak tahan, ada yang lemah
kakinya, lalu terjatuh dan tidak bangun lagi. Hidup berbudi itu tujuan
utama.14
B. Rumusan Masalah
13
Nur Hidayat, “Konsep Pendidikan Akhlak Bagi Peserta Didik Menurut
Pemikiran Prof. Dr. Hamka” Skripsi pada sarjana UIN Raden Intan Lampung, (Lampung,
2017), hlm. 9
14
Ibid, hlm. 6
10
C. Tujuan Penelitian
Hamka.
D. Kegunaan Penelitian
E. Batasan Istilah
3. Akhlak secara etimologi istilah yang diambil dari Bahasa arab dalam
Tingkah laku yang telah menjadi kebiasaan dan timbul dari diri manusia
dengan sengaja.
Beliau adalah sosok ulama aktifis, politisi, jurnalis, editor dan sastrawan.
tasawuf, secara sosiologi dan politik, baik keilmuan islam maupun barat.
F. Telaah Pustaka
islam ini berkembang seiring dengan kemunculan dari islam itu sendiri.
Akhlak sering dikaitkan dengan etika dan moral. etika dan moral
berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki arti sama, kebiasaan. Sedang
budi pekerti dalam Bahasa Indonesia merupakan kata majemuk dari kata
budi dan pekerti. Budi berasal dari Bahasa sansekerta yang berarti sadar,
moral berasal dari Bahasa latin moras yaitu jamak dari mos yang berarti
akan mencetak tingkah laku manusia yang baik, serta berakhlakul karimah
melakukan perbuatan yang baik tentu akan membawa kita pada kebaikan
dunia dan akhirat. Akhlak menurut Buya Hamka adalah suat sifat di mana
sifat itu timbul dalam diri manusia sehingga mendorong untuk melakukan
mengatur segala urusan dan segala sesuatu yang ada di alam ini. Setiap
manusia itu sama dengan manusia lainnya. Sama-sama makhluk yang Allah
berikan akal dan pikiran. Dan yang menjadi pembeda antara manusia yang
satu dengan yang lain adalah tingkat ketaqwaan dan kepercayaan kepada
Allah yang Maha Esa. Jadi tauhid dan taqwalah yang menjadi pembeda
15
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2010, hlm. 92
13
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan.
didapatkan.
16
Hamka, Lembaga Hidup, hlm. 257
19