Proposal Skripsi
Oleh:
Ahmad Fauzi
2114010102
Dosen Pembimbing :
Subhamis,S.Ag,.M.Pd
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................1
B. Identifikasi Masalah.............................................................................8
C. Rumusan Masalah................................................................................8
D. Batasan Masalah .................................................................................8
E. Tujuan Penelitian.................................................................................8
F. Kegunaan dan Manfaat Penelitian.......................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
anak agar menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang selalu beriman
dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta memiliki rasa
1
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
( Jakarta: Sinar Grafika, 2003), Hlm 2.
1
2
Al-‘Alaq: 1-5.
َعَمَّل ا ْنَس اَن َم ا. اِذَّل ي َعَمَّل اِب ْلَقِمَل. اْقَر ْأ َو َر ُّبَك اَأْلْك َر ُم. َخ َلَق ا ْنَس اَن ِم ْن َعَلٍق. اْقَر ْأ اِب ِمْس َر ِّبَك اِذَّل ي َخ َلَق
ِإْل ِإْل
َلْم َيْعْمَل
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.3
dengan kalimat iqra’ bismi Rabbika dalam segala aktivitas maka seakan-akan
diulangi, kali ini disandingkan dengan penegasan bahwa Allah adalah Zat
yang Maha Pemurah. Selanjutnya, pada ayat ke empat dan kelima, Allah
kepada manusia baik melalui wahyu (pada Nabi), mimpi, ilmu dan ilmu
pengetahuan bagi manusia. Ayat ini menyeru manusia untuk mencari ilmu
mencari ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat. Pendidikan Agama
Islam ialah suatu usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan
2
Imam Musbikin, Buku Pintar PAUD dala Perspektif Islam, (Jogjakarta: Laksana, 2010),
hlm. 11
3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya,Bandung: Diponogoro,2013)
4
Syaikh, Ali Halim Mahmud, Tafsir At-Tarbiyah Al-Khuluqiyah, Penerjemah Masturi,
(Jakarta: GemaInsani Press, 2004).
3
pikir dan sikap keagamaan yang moderat, inklusif, berbudaya, religius serta
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
mencapai tujuan menjadi guru Pendidikan Agama Islam, maka perlu adanya
peran guru PAI. Peran guru Pendidikan Agama Islam adalah berusaha
didiknya sehingga dapat memadukan antara ajaran Agama dan keilmuan. Oleh
karena itu, sangat diperlukan adanya peran guru PAI diantaranya: Pendidik,
merupakan pendidikan yang berbasis pada nilai agama Islam dalam tahapan
6
Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 183, Tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab
di Madrasah Bab 1. 2019
4
kepada Allah SWT, sehingga tumbuh rasa keimanan yang kuat dan lahirnya
amal shalih yang sesuai dengan syariat agama Islam dan juga dengan
bentuk ibadah daam Islam yang bila dihayati akan membawa manusia kepada
sesuatu yang sangat dekat dengan Allah. Dalam shalat manusia menyerahkan
adanya kebijakan shalat dzuhur berjama’ah yang diterapkan oleh SMA Negeri
peserta didik., dimana peserta didik kurang memiliki kesadaran diri untuk
melaksanakan shalat dzuhur disekolah. Peserta didik masih ingin digiring oleh
guru ketika datangnya waktu shalat, baik itu shalat dhuha maupun shalat
dzuhur.7
7
Hasil observasi peneliti pada tanggal 18 Februari 2023
5
didik mencerminkan sikap selalu taat dan patuh. Namun disisi lain masih
dengan berjama’ah. Hal ini terbukti masih adanya peserta didik yang masih
peserta didik untuk datang dan segera ke musholla, karena shalat dzuhur akan
dimulai. Hal tersebut menjadi salah satu landasan awal peneliti untuk
kantin, bernyanyi sambil main gitar di depan kelas, malahan ada juga yang
bawa speaker kecil dari rumah untuk dihidupkan di dalam kelas dan beberapa
peserta didik perempuan yang mengaku lagi datang bulan padahal berbohong,
8
Ibid
6
melihat peserta didik yang masih berkeliaran tersebut, guru piket pada hari itu
shalat.9
denan salah satu guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah
“Peserta didik saat ini sangat sulit dalam menjalankan ibadah shalat,
apalagi shalat dzuhur berjama’ah. Kalau hanya mengandalkan guru
PAI saja yang berjumlah 3 orang rasanya tidak akan sanggup
mengawasi peserta didik sebanyak ini. Makanya kami guru PAI
mengharapkan ketersedian guru lainnya ikut serta dalam mengajak
peserta didik segera ke mushola. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkah laku beribadah shalat peserta didik yang ibuk
lihat diantaranya: faktor dari dalam dirinya sendiri, seperti kurangnya
pemahaman dan kesadaran dari dalam diri untuk melaksanakan shalat.
Kemudian faktor lainnya yaitu dari keluarga, peserta didik disekolah
hanya bisa kami awasi untuk melaksanakan shalat dhuha dan shalat
dzuhur saja, empat shalat wajib lainnya tugas orang tua dirumah
peserta didik yag sangat susah untuk melaksanakan shalat biasanya
pengaruh dari faktor lingkungan teman”.10
Selanjutnya, guru mata pelajaran Ekonomi selaku guru piket pada hari
9
Hasil observasi peneliti pada,Rabu, 18 Januari 2023
10
Nofriza, Wawancara, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 1 Gunung Talang,
Rabu, 18 Januari 2023.
11
Afdhal, Wawancara, Pendidik Mata Peajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Gunung Talang.
7
mengatakan:
“Alasan saya tidak shalat dzuhur berjama’ah disekolah yaitu saya lupa
bawa mukenah buk, selain itu saya juga lapar belum makan dari pagi,
makanya saya pergi makan ke kantin sehingga waktu dzuhur saya
habiskan dikantin sambil mengobrol dengan teman. Dan ketika bel
sudah berbunyi, saya langsung ke kelas sehingga tidak sempat lagi
untuk shalat ke musholla”.12
beribadah peserta didik yang terjadi di lapangan. Kondisi ideal yang diharapkan
oleh peneliti dengan adanya pendidikan Agama Islam tersebut adalah peserta
didik memiliki kesadaran akan kewajibannya sebagai umat mslim untuk tekun
beribadah untuk dirinya sendiri dan bisa menunaikan ibadah shalat sesuai dengan
aturan dan kaidah yang diajarkan dalam pendidikan agama Islam tanpa harus
disuruh atau dipaksa terlebih dahulu. Namun fata dilapangan tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan. Kesadaran beribadah peserta didik masih belum terlihat.
Solusi yang bisa peneliti berikan terhadap sekolah dan semua guru di sekolah
oleh peserta didik. Misalnya pendidik melakukan shalat dhuha atau ketika waktu
dzuhur tiba, segera langsung ke musholla. Dan ketika selesai shalat dzuhur
dilaksanakan, maka masing- masing guru kelas mencek kehadiran peserta didik.
12
Hervinda, Wawancara, Peserta Didik kelas XI SMA Negeri 1 Gunung Talang, 26 Mei
2023.
8
B. Identifikasi Masalah
permasalahan yaitu:
C. Rumusan Masalah
Berjama’ah.
D. Batasan Masalah
Gunung Talang?
E. Tujuan Penelitian
1. Aspek Teoritis
didik melalui Shalat Dzuhur Berjama’ah. Selain itu penelitian ini juga
2. Aspek Praktis
bagi :
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Pengguna
mengembangkan pendidikan.
3. Bagi Lembaga
peran yang diberikan Merton dan dikaitkan dengan ruang yang satu ini
sosial, atau yang disebut struktur sosial, ditentukan oleh sifat dari
memainkannya.
12
13
bahwa ada pepatah seorang guru yang patut dihormati dan ditiru.
seorang guru memiliki makna sosial yang sangat tinggi. Tak heran
pemimpin dan orang tua yang merupakan status sosial yang tinggi
14
Shilphy Octavia, Etika Profesi Guru, (Yogyakarta: Deepublish, 2020), hlm. 11.
15
Zakiah, Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, hlm.86
14
yang akan memperkuat sisi akhlak dan moral peserta didik. Guru
Agama.
16
Umar, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agma Islam Transformatif, (Yogyakarta:
Deepublish, 2016), hlm. 338.
15
keimanan.
َو اْخ ِفْض َلُهَم ا َج َناَح اُّذل ِّل ِم َن الَّر َمْح ِة َو ُقْل َّر ِّب اْر ْمَح ُهَم ا اَمَك َر َّبٰيْيِن َص ِغ ًرْي ۗا.
Artinya:
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan
penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku!
Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku pada waktu kecil. (Q.S Al-Isra 17:24).18
19
Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh. 2008. Tafsir Ibnu Katsir, jilid. 5. Jakata: Pustaka
Imm Syafi’i
18
kepada siswa agar lebih giat dalam menuntut ilmu dan kesalahan
20
Annisa Anita Dewi, Guru Mata Tombak Pendidikan, (Sukabumi: Jejak Publisher, 2017),
hlm 11.
19
21
Edy Suryanto, Pembelajaran Sastra di sekolah Dasar Kajian Teoritik dan Budaya,
(Pasuruan: CV Qiara Media, 2021), hlm 244&245.
20
maksimal.22
kesiapan merespons yang bersifat positif atau negatif terhadap suatu objek
atau situasi secara konsisten. Pendapat ini juga didukung oleh Sumadi
Bahasa latin “spiritus” yang berarti napas dan kata kerja “spirare” yang
berarti untuk bernapas. Spiritual berarti memiliki ikatan yang lebih kepada
hal yang bersifat kerohanian atau kejiwaan dibandingkan hal yang bersifat
24
Anwar, Muhammad. 2018. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Prenandamedia Group
25
Rudi Mulyatiningsih, Sunu Pancariatno dkk, Bimbingan Pribadi-Sosial, Beji & Karier,
hlm 20.
22
unsur yakni jasmani dan rohani. Untuk itu, sejatinya Perspektif menurut
Islam adalah ajaran yang bersumber dari wahyu Allah dengan karakter
26
Sugeng Sejati, Perkembangan Spiritual Remaja dalam Perspektif Ahli, Jurnal Hawa
Vol.1 No.1 Januari-juni 2019, hlm 94.
27
Tobroni, Memperbincangkan Pemikiran Pendidikan Islam: Dari Idealisme Substantif
hingga Konsep Aktual, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), hlm 106.
28
Alivermana Wiguna, Upaya Mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Peserta
Didik Berbasis Psikologi Positif di Sekolah, Journal Of Basic Education Vol. 01 No. 02 Januari-
Juni 2017 ISSN:2548-9992, hlm 49.
29
Hendro Widodo, Pendidikan Holistik Berbasis Budaya Sekolah, (Yogyakarta: UAD
Press, 2019), hlm 51&52.
23
merupakan kebiasaan yang wajib dilakukan oleh guru dan peserta didik,
karena tertera di dalam RPP, bahwasanya telah tercantum dan itu sebagai
berikut:
1. Inne Aprinda tahun 2019 yang berjudul, “Strategi Guru PAI dalam
data yang sama, serta penelitian pada guru dan siswa sebagai
subjek penelitian.
30
Mundiro Lailatul Muawaroh, Pengaruh Agama Terhadap Spiritual Anak di Sekolah
Minggu Vihara Buddhayana Surabaya, jurnal Atta’dib Pendidikan Agama Islam Volume 1,
Nomor 1, Juni 2020, hlm 21.
31
Aprinda Inne, Skripsi: “Stategi Guru PAI dalam Mengembangkan Sikap Spiritual Siswa
Kelas VII Palembang”, (Palembang: UIN Raden Fatah, 2019).
24
2. Ahmad Rifqi Mu’afa tahun 2018 yang berjudul “Strategi Guru PAI
data yang sama, serta penelitian pada guru dan siswa sebagai
subjek penelitian.
data yang sama, serta penelitian pada guru dan siswa sebagai
subjek penelitian.
33
Nur skripsi Nafiah: “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam
Mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Social Siswa di SMP Muhammadiyah 5 Tanon
Kabupaten Sregen Tahun 2020/2021”, (Salatiga: IAIN SALATIGA, 2020)
34
Putri Abidatus Sholiha, Skripsi: “Upaya Guru Agama dalam menanamkan Sikap
Spiritual Peserta didik melalui proses pembelajaran di MTsN 4 Mojokerto, (Surabaya: UIN Sunan
26
data yang sama, serta penelitian pada guru dan siswa sebagai
subjek penelitian.
Selatan)”.35
sikap peserta didik, dan teknik pengumpulan data yang sama, serta
Ampel, 2020).
35
Ayu Dwi Puriyanti, Skripsi: “Peranan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam
Meningkatkan Sikap Spiritual Peserta Didik (studi Kasus Kelas XII di SMK Darussalam Ciputat
Tangerang Selatan)”, (Jakarta: IIQ, 2019).
27
C. Kerangka Berfikir
uraian dalam alur pikir, peneliti harus mampu menjelaskan dan menegaskan
spiritual peserta didik dapat dapat membentuk tingkah laku, agar taat
Pendidikan Agama Islam kepada peserta didik agar mereka bisa mengaitkan
METODE PENELITIAN
pemahaman yang jelas tentang peran yang harus dilakukan oleh guru
2. Jenis Penelitian
36
37
beralamat di Jalan Solok Padang KM. 10 Pasar Usang, Cupak, Kec. Gunung
Talang, Kab. Solok. Tidak semua peseta didik dan Guru di SMA Negeri 1
Gunung Talang yang peneliti jadikan objek penelitian, namun hanya pada
peserta didik kelas XI IPS 1 berjumlah 32 orang dan guru Pendidikan Agama
Islam serta guru piket dan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Gunung Talang
C. Sumber Data
Sumber data merupakan data yang diperoleh oleh peneliti dengan cara
responden. Jadi pengertian sumber data adalah suatu subjek atau objek
1. Data Primer
38
Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada Pendidikan
Anak Usia Dini (PAID), (Jakarta : Kencana, 2013), Cet. Ke-1, Jilid 1, hlm. 39
38
Secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang
pengumpul data. Adapun yang menjadi sumber data primer yaitu Ibu
2. Data Sekunder
studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh instansi lain, biasanya sumber
data didak didapatkan secara langsung, berupa data dokumentasi dan arsip-
lain atau dokumen. Adapun yang menjadi sumber data sekunder yaitu
salah satu cara yaitu, studi lapangan. Studi lapangan (Field Research) yaitu
penelitian langsung yang dilakukan terhadap objek yang diteliti dengan cara
1. Observasi
39
Lexi j moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ,..hlm 157.
40
Situmorang, op.cit, hlm. 3
39
lanjut.
2. Wawancara
41
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta, 2015), hlm.310
42
Iskandar, et al, Metode Penelitian Dakwah, (Jawa Timur : CV Penerbit Qiara Media,
2022), Cet. Ke-1, Jilid 1, hlm. 138-139
40
3. Studi Dokumentasi
E. Keabsahan Data
1. Uji Kredibilitas
a. Perpanjangan keikutsertaan
43
Masnur Muslich, Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas itu mudah, (Jakarta: Bumi
Aksara,2010).hlm 911-92
41
distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri maupun yang berasal dari
sangat relevan dengan persoalan atau masalah yang sedang dicari dan
c. Triangulasi
data yang memanfaatan sesuatu yang lain diluar data itu tersebut
atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-
peneliti.
f. Pengecekan anggota
g. Uraian rinci
h. Auditing
Hal itu dilakukan baik terhadap proses maupun terhadap hasil atau
keluaran. 44
2. Pengujian Transferability
situasi lain.45
3. Pengujian Dependability
Islam.
4. Pengujian Confirmability
44
Lexy J, Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010),
hlm.327-338.
45
Sugiyono, op.,cit.. hlm. 373
44
F. Analisis Data
Analisis data adalah langkah awal yang dilakukan dengan memilah dan
1. Reduksi Data
dikutip oleh Masnur Muslic, bahwa reduksi data ialah suatu proses
2. Display Data
45
dikutip oleh Masnur Muslich, bahwa paparan data adalah suatu penjabaran
Dalam hal ini, peneliti menyajikan data dalam bentuk uraian deskriptif
peneliti peroleh.
46
Masnur Muslich, Melaksanakan Penelitian Tindakan itu Mudah, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010). hlm. 91-92
46
DAFTAR PUSTAKA
AM, sadirma, 2012, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali
Pres.
Anwar, Muhammad. 2018. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Prenandamedia Group
Dorlan, Naiboho, 2018, Peranan Guru Sebagai Fasilitator dalam Perkembangan
Peserta didik, Jurnal Christian Humaniora Vol. 2, No.1, Mei 2018.
Inne, Aprinda, 2019, Skripsi, Strategi Guru PAI dalam Mengembangkan Sikap
Spiritual Siswa Kelas VII Palembang, Plembang: UIN Raden Fatah.
Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 183, Tentang Kurikulum PAI dan
Bahasa Arab di Madrasah Bab 1. 2019
Maemunawati, Siti, dan Muhammad Alif, 2020, Peran Guru, Orang Tua, Metode
dan Media Pembelajaran: Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19,
Banten: 3 M Media Karya Serang
Nafiah, Nur, 2020, Skripsi, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam
Mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Siswa di SMP
Muhammadiyah 5 Tanon Kabupaten Sregen Tahun 2020/2021, Salatiga:
IAIN SALATIGA.
Putriyanti, Ayu Dwi, 2019, Skripsi “ Peranan Guru Pendidikan Agama Islam
(PAI) dalam Meningkatkan Sikap Spiritual Peserta didik (Studi Kasus Kelas
XII di SMK Darussalam Ciputat Tangerang Selatan)’, Jakarta: IIQ.
RIFQI, Ahmad Mu’afa, 2018, Skripsi, Strategi Guru PAI dalam Mengembangkan
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial di SMK Qomarul Hidayah 1
Tugu Trenggalek, Tulungaggung: IAIN Tulungagung.
Rukhayati, Siti 2020, Strategi Guru PAI dalam Membina Karakter Peserta diidk
SMK Al-Falah Salatiga, Salatiga: LP2M IAIN Salatiga.
Safitri, Esty Aryani, 2018, Asesmen Teknik Tes dan Non Tes, Puworkerto: CV
IRDH.
Salsabila, Difany dkk, 2021, Peran Guru dalam Penguatan Nilai Karakter
Peserta Didik, Yogyakarta: UAD Press.
Sardiman, 2006, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sholiha, Purti Abidatus, 2020, Skripsi: “Upaya Guru Agama dalam menanamkan
48