Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

RUANG LINGKUP PENDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF


HADITS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadits Tarbawi
Dosen pengampu:
Safrudin, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 4 :


Melly Fitria Novi Riani (2211101075)
Perdana Saputra (2211101103)
Roudhoh (2211101243)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS

SAMARINDA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas taufik,
Inayah dan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Hadits
Tarbawi’’ dalam bentuk makalah. Sholawat dan salam, kami curahkan kepada
junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
pengikutnya.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan


kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, dengan makalah yang berjudul
“Ruang Lingkup Pendidikan Islam Dalam Perspektif Hadits’’. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini, kami berharap dari makalah yang kami susun ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami maupun pembaca. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Samarinda, 22 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Pengertian Pendidikan Islam ............................................................... 3
B. Ruang Lingkup Pendidikan Islam dalam perspektif Hadits ................ 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14
A. Kesimpulan.......................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an maupun Al-Hadis membimbing umat manusia, supaya
terbentuk eksistensi kekhalifahannya sebagai alat ataupun media dalam
menghambakan dirinya kepada Allah sebagai Tuhannya, dan sebagai upaya
untuk merealisasikan tatanan kehidupan yang berkualitas di muka bumi. Oleh
sebab itu, dapat kita pahami bahwa tugas dan tujuan manusia adalah hanya
untuk menyembah dan taat kepada Allah. Indikasi dari hal tersebut berupa
ibadah dan menjalankan tugas sebagai khalifah. Begitupun sistem pendidikan
sudah ditetapkan dalam Islam melalui Al-Qur’an dan Al-Hadis sebagai usaha
dalam menciptakan kehidupan umat manusia di muka bumi dengan penuh
kemaslahatan. Adapun sistem pendidikan yang dimaksud dikenal dengan
nama pendidikan Islam, dalam sistem pendidikan Islam menempatkan Al-
Qur’an dan Al-Hadist sebagai landasan terpenting dalam aktivitasnya. 1
Pendidikan Islam memiliki ruang lingkup yang jelas dan terperinci.
Ruang lingkup tersebut merupakan komponen yang satu sama lain saling
keterkaitan, tak dapat dipisahkan sehingga membentuk sebuah sistem.
Eksistensi pendidikan Islam tidak hanya ditentukan dengan bagus atau
tidaknya salah satu komponen melainkan semua komponen berjalan searah
demi terciptanya pendidikan Islam di manapun dan sampai kapanpun. Seiring
dengan permasalahan pendidikan secara umum yang tidak pernah selesai.
Ruang lingkup pendidikan Islam pada dasarnya mengacu kepada sumber-
sumber yang berada dalam pedoman hidup umat Islam yaitu Al-Qur’an,
Sunnah, dan Ijtihad. Sehingga dalam keberadaannya di tengah-tengah
masyarakat muslim tidak terlepas dari karakter-karakter atau nilai-nilai yang
ada pada pedoman umat Islam tersebut.2

1
Sulaiha Annisyaroh, “Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Pendidikan Islam Perspektif
Qur’an Hadits,” Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 5, no. 01 (2022): 111.
2
Hamam Burhanuddin, “Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Al Qur’an,” Al-Aufa:
Jurnal Pendidikan Dan Kajian Keislaman 1, no. 1 (2019): 1–9.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan Islam ?
2. Apa saja ruang lingkup pendidikan Islam dalam perspektif Hadits ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui ruang lingkup pendidikan Islam dalam perspektif
Hadits

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia atau
dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk "memanusiakan"
manusia atau membuat manusia tahu bagaimana sebenarnya manusia itu.
Melalui Pendidikan, manusia dapat tumbuh dan berkembang secara wajar,
baik berkembang kemampuannya, pengetahuannya atau pun mentalnya.
Sehingga, manusia tersebut dapat melaksanakan tugasnya sebagai manusia..
Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam adalah ilmu
pendidikan yang berdasarkan Islam. oleh sebab itu pendidikan islam harus
bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadis Nabi. Pendidikan Islam adalah
“Pendidikan manusia seutuhnya yaitu akal dan hatinya, rohani dan
jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. 3
Menurut Al-Thoumi al-Syaiban Pendidikan Islam adalah proses
mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi,
masyarakat dan alam sekitarnya. 4
Menurut Hasan Langgulung Pendidikan Islam adalah Suatu proses
penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan
dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal
di dunia dan memetik hasilnya di akhirat. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa
pendidikan Islam dalam pengertian di atas merupakan suatu proses
pembentukan individu berdasarkan ajaran Islam yang diwahyukan Allah
kepada Nabi Muhammad SAW melalui proses yang mana individu dibentuk
agar dapat mencapai derajat yang tinggi, sehingga mampu menunaikan
tugasnya sebagai kholifah di bumi yang dalam kerangka lebih lanjut
mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.5

3
Yusuf Qardawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna Terj. (Jakarta: Bulan
Bintang, 1980), h. 39
4
Al-Thoumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam Terj. Hasan langgulung, (Jakarta:
Bulan Bintang 1979), h. 399.
5
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, (Bandung: Al-
Ma’arif, 1980, h. 94.

3
Dari beberapa definisi di atas, secara umum pendidikan Islam dapat
didefinisikan sebagai suatu proses atau usaha yang dilakukan secara sadar
untuk membina, mengarahkan dan mengembangkan secara optimal fitrah atau
potensi manusia dalam segenap aspek, baik jasmani maupun rohani
berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam untuk memperoleh kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat dengan memerankan fungsinya sebagai Abdullah dan
Khalifatullah.
B. Ruang lingkup Pendidikan Islam dalam perspektif Hadits
Pendidikan Islam sebagai sebuah sistem tentunya memiliki ruang lingkup
tersendiri yang dapat membedakannya dengan sistem-sistem yang lain.
Ruang lingkup kependidikan Islam adalah mencakup segala bidang
kehidupan manusia di dunia di mana manusia mampu memanfaatkan sebagai
tempat menanam benih-benih amaliah yang buahnya akan dipetik di akhirat
nanti, maka pembentukan sikap dan nilai-nilai amaliah dalam pribadi manusia
baru dapat efektif apabila dilakukan melalui proses kependidikan yang
berjalan di atas kaidah-kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.
Ruang lingkup pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan pendidikan Islam, yang merupakan unsur-unsur utama
yang sangat penting sehingga membuat proses pendidikan Islam dapat
berjalan dengan lancar dan efektif untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam
itu sendiri. Pendidikan Islam mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, di antaranya adalah:
1. Dasar dan Tujuan pendidikan Islam
Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar Islam itu sendiri, yaitu
Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW yang dapat dikembangkan
dengan ijma, qiyas, maslahah mursalah. Al-Qur'an dijadikan sumber
pertama dan utama dalam pendidikan Islam, karena nilai yang
terkandung di dalamnya yang datang dari Tuhan. Dan dasar yang kedua
yaitu As-Sunnah, As-Sunnah adalah sesuatu yang dinukilkan kepada
Nabi SAW, berupa perkataan, perbuatan, taqrir atau penetapan dari
Rasulullah SAW. Tujuan pendidikan Islam terkait erat dengan tujuan

4
penciptaan manusia sebagai khalifah Allah dan sebagai Abd Allah.
Rincian rincian dari itu telah diuraikan oleh banyak pakar pendidikan
Islam. Diantaranya Atiyah Al Abarasyi mengemukakan rincian aplikasi
dari tujuan pendidikan Islam tersebut, yaitu:
a. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia.
b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
c. Menumbuhkan roh ilmiyah (scientific spirity).
d. Menyiapkan peserta didik dari segi professional.
e. Persiapan untuk mencari Rezeki.
Tujuan pendidikan Islam adalah membimbing peserta didik untuk
menemukan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat sesuai sabda Nabi
SAW:
ُِْ ٍْ ‫ ِْْٗثِ ْبٌ ِع‬١ْ ٍََ‫ْٓا َ َسادَُ٘ َّبْفَع‬
ْْ َِ َٚ ُِْْ ٍْ ‫ ِْْٗثِ ْبٌ ِع‬١ْ ٍََ‫اْل ِخ َش ْح َْفَع‬ ْْ َِ َٚ ُِْْ ٍْ ‫ ِْْٗثِبٌ ِع‬١ْ ٍََ‫َبْفَع‬١ْٔ ُّ‫ْٓا َ َسا ْدَْاٌذ‬
َ ْ َْ‫ْٓا َ َسا ْد‬ ْْ َِ
(ٍُ‫ِْض‬ْٜٚ‫اْٖاٌجخبس‬ٚ‫)س‬
„‟Barangsiapa yang menghendaki kebaikan didunia maka dengan
ilmu, barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan di akhirat maka
dengan ilmu, barangsiapa yang menghendaki keduanya maka dengan
ilmu‟‟. (HR.Bukhori-muslim).
Jika kita melihat makna hadits di atas, kita dapat melihat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling mulia adalah untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan adanya ilmu tujuan terpenting
yang berkaitan dengan pendidikan Islam dalam diri peserta didik,
sehingga keterampilan (skill, bakat, minat dan bakat) peserta didik dapat
dilahirkan dan tumbuh. Tanpa adanya ilmu dan bakat yang terasah hidup
akan terasa keras dan sengsara.
2. Pendidik
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan Islam,
karena berhasil atau tidaknya proses pendidikan adalah lebih banyak
ditentukan oleh mereka. Sikap dan teladan seorang guru dan peserta didik
merupakan unsur yang paling penting menunjang keberhasilan
pendidikan. Karena sikap inilah yang paling pertama dilihat baik dipihak

5
yang mengajar maupun yang diajar. Sebab itu dengan melalui akhlaq dan
keteladanan para guru, maka keberhasilan pendidikan akan lebih cepat
tercapai. Berikut hadits Rasulullah SAW :
ْ َ ‫ْٓا‬
ِْٝ‫ص َحب ِث ِْْٗف‬ َْ ‫ َصٍَّ ُْْْاِرَاْثَ َع‬َٚ ِْْٗ ١ْ ٍَ‫للاُْْ َع‬
ْْ ِِ ْ‫ثْا َ َحذًا‬ ْ ٍَّْٝ‫ص‬ ُْ ٛ‫ص‬
َ ِْْ‫يْللا‬ َْ ‫ْلَب‬ٝ‫ َص‬ُِٛ ْٟ‫ْٓا َ ِث‬
ُ ‫يْوَبَْْْ َس‬ ْْ ‫َع‬
‫ا‬ٚ‫ْلَْْتُعَ ِض ُّش‬َٚ ْ‫ا‬ٚ‫ ِض ُّش‬٠َ َٚ ْ‫ا‬ٚ‫ْلَْْتَُٕـ ِ ّف ُش‬َٚ ْ‫ا‬ٚ‫يْ َث ِ ّش ُش‬
َْ ‫ضْا َ ِْ ِش ِْْٖلَب‬
ْ ِ ‫َث ْع‬
“Dari Abu Musa beliau berkata, “ Rasulullah SAW apabila
mengutus salah satu orang sahabatnya untuk mengerjakan sebagian
perintahnya selalu berpesan “ Sampaikan berita gembira oleh kalian
dan janganlah kalian menimbulkan rasa antipati, berlaku mudahlah
kalian dan janganlah kalian mempersulit.”
Dari hadits riwayat Imam Muslim di atas sudah jelas bahwa seorang
pendidik harus memiliki prinsip motivasi dan memudahkan serta tidak
mempersulit peserta didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran.
Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan semangat belajar peserta
didik. Motivasi dapat dilakukan dengan pemberian nilai, pemberian
pujian, dan lain-lain.6
3. Perserta Didik
Peserta didik adalah orang yang menuntut ilmu di lembaga
Pendidikan, bisa disebut juga sebagai murid, santri atau mahasiswa.
Betapa Islam mewajibkan dan memuliakan orang-orang yang menuntut
ilmu tercermin dalam firman-firman Allah. Di antaranya, dalam ayat ini
dijelaskan bahwa menuntut ilmu itu hampir sama kedudukannya dengan
berjuang membela agama Allah:
ِْ ٠ِّۡ ‫ْاٌذ‬ِٝ‫اْف‬ٛۡ ُٙ َّ‫َـتَفَم‬١ٌِّ ْْ‫طب ِٕٮفَخ‬
َْْٚ ْٓ َ ُْْۡ ُٙ ٕۡ ِّ ِ ْْ‫ًْفِ ۡشلَخ‬ ْ َ ٛۡ ٍََ‫اْوَبْفَّخًْْْؕف‬ٚۡ ‫َ ٕۡ ِف ُش‬١ٌِ َْْْٛۡ ُِِٕ ‫ َِبْوَبَْْْ ۡاٌ ُّ ۡؤ‬َٚ
ْۡ ِِ ْ‫ْلَْٔف ََْش‬
ِّْ ‫ْٓ ُو‬
َْْٚۡ ‫َحۡ زَ ُس‬٠ُْْۡ ُٙ ٍََّ‫ ٌَُْْۡع‬ِٙ ١ۡ ٌَِ‫اْا‬ٛۡۤۡ ُ‫ ُْْۡاِرَاْ َس َجع‬ُٙ َِ ٛۡ َ‫اْل‬ٚۡ ‫ ُٕۡز ُِس‬١ٌِ
„‟Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke
medan perang). Mengapa tidak berangkat satu rombongan dari tiap
golongan untuk memperdalam ilmu agama agar mereka dapat
memberikan peringatan (pelajaran) kepada kaumnya apabila mereka

6
Falah Ahmad, Hadits Tarbawi, (Kudus: Nora Media Enterprise, 2010), h 11

6
sudah kembali. Mudah-mudahan mereka (kaumnya itu) waspada". (QS
At Taubah: 122)
Hadits tentang keutamaan peserta didik :
ْْ‫َٔخ‬ُٛ‫َبْ َِ ٍْع‬١ْٔ ُّ‫ْْاٌذ‬
َّْ ‫يْأَْلَْْ ِإ‬
ُْ ُٛ‫َم‬٠َُْْ ٍَّ‫ َص‬َٚ ِْْٗ ١ْ ٍَ‫اَللُْ َع‬
َّْ ٍَّْٝ‫ص‬ َِّْ ْ‫ي‬
َ ْ‫اَلل‬ َْ ٛ‫ص‬ ُْ ُٛ‫َم‬٠َْ ‫ َْش ْح‬٠‫ْ٘ َُش‬ٝ‫عْٓأث‬
ُ ‫يْ َص ِّعْتُْْ َس‬
َِّْ ْ‫بْ ِإْلَّْْ ِر ْو ُْش‬َٙ ١ِ‫ْْْ َِبْف‬ُٛ‫َِ ٍْع‬
ٍُّْ ِ ‫ْ ُِت َ َع‬ْْٚ َ ‫ َعب ٌُِْْأ‬َٚ ُْْٖ َ‫اْل‬َٚ ْ‫ َِب‬َٚ ْ‫اَلل‬
(ٜ‫اْٖاٌتشِز‬ٚ‫)س‬
Dari Abu Hurairah, ia berkata: saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda: “sesungguhnya dunia dan isinya terkutuk, kecuali dzikir
kepada Allah dan hal-hal yang terkait dengannya, alim (guru), dan
mutaalim (peserta didik).(HR. Tirmidzi)
Dari hadits di atas jelaslah bahwa salah satu yang terhindar dari
kutukan Allah adalah mutaalim atau orang yang belajar (peserta didik),
hal ini karena peserta didik merupakan sosok yang sedang mencari
kebenaran yaitu dengan menuntut ilmu, sehingga ketika peserta didik
telah memiliki ilmu derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT.
4. Materi pendidikan Islam
Materi pendidikan Islam yaitu bahan-bahan atau pengalaman-
pengalaman belajar ilmu agama Islam yang disusun sedemikian rupa
untuk disajikan atau disampaikan kepada anak didik. Materi pelajaran
adalah bidang studi dipegang atau diajarkan oleh guru. Keberhasilan
pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan
guru merancang materi pembelajaran.
5. Metode pendidikan Islam
Secara etimologi, metode dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah
thariqah yang berarti langkah-langkah srategis yang dipersiapkan untuk
melakukan suatu pekejaan. Dalam proses pembelajaran, guru
membutuhkan suatu metode, agar materi dapat dengan mudah
menjangkau peserta didik. Dengan metode tersebut, peserta didik dapat
memahami materi yang diberikan oleh guru sehingga proses
pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien. Hal ini secara
langsung digambarkan oleh Nabi SAW. Nabi SAW ketika membimbing

7
dan mendidik menggunakan berbagai metode pendidikan, antara lain
metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode cerita
atau kisah, metode hadiah dan hukuman.
a. Metode peragaan atau demonstrasi
َُْْٛ َ٘ٚ ْ‫ ِْش ِْْٖأََٔب‬١َ‫ْ ٌِغ‬ْْٚ َ ‫ ٌَُِْْْ ُْْٗأ‬١ِ‫ت‬١َ ٌ‫ًْا‬
ُْ ِ‫ َصٍَّ َُْْوَبف‬َٚ ِْْٗ ١ْ ٍَ‫اَللُْ َع‬
َّْ ٍَّْٝ ‫ص‬ َِّْ ْ‫ي‬
َ ْ‫اَلل‬ ُْ ْٛ ‫ص‬
ُ ‫يْ َس‬ َْ ‫ َْش ْح َْلَب‬٠‫ْ٘ َُش‬ٟ‫ْٓأ َ ِث‬
َْ ‫يْلَب‬ ْْ ‫َع‬
َ ‫ ْص‬ٌٛ‫ا‬
ٝ‫ط‬ َْ ‫أَش‬َٚ ْ‫ْاٌ َجَّٕ ِْخ‬ٟ‫ْْٓ ِف‬
ُ َٚ ْ‫َبسْ َِب ٌِهْْ ِثبٌ َّضجَّبثَ ِْخ‬ ِْ ١َ‫بت‬َٙ ‫َو‬
(ٍُ‫اِْٖض‬ٚ‫)س‬
Dari Abu Hurairah r.a, Ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda : orang yang menanggung hidup anak yatim atau yang
lainnya, maka saya (Nabi) dan dia seperti ini di dalam syurga
dan Imam Malik mengisyaratkan seperti jari telenjuk dan tengah
(HR. Imam Muslim)
Pada hadist diatas menerangkan tentang hubungan kedekatan
Rasulullah dengan orang yang memelihara anak yatim.
Rasulullah SAW mendemonstrasikan juga dengan jari beliau.
Beliau menerangkan kepada para sahabat bahwa kedudukan
beliau dengan orang yang memelihara anak yatim di surga begitu
dekat, seperti kedekatan jari tengah dan jari telunjuk.
b. Metode cerita atau kisah

َْ ‫ َصٍَّ َُْْلَب‬َٚ ِْْٗ ١ْ ٍَ‫اَللُْ َع‬


ًْْ‫َٕبْ َس ُج‬١ْ َ‫يْث‬ َّْ ٍَّْٝ‫ص‬ َِّْ ْ‫ي‬
َ ْ‫اَلل‬ َْ ْٛ ‫ص‬ َّْ َ ‫اَللُْ َع ْٕ ُْْٗأ‬
ُ ‫ْْ َس‬ َّْ ْٟ ِ ‫ َْش ْح َْ َس‬٠‫ْ٘ َُش‬ِٟ‫ْٓأَث‬
َْ ‫ض‬ ْْ ‫َع‬
ُْ ‫َـأ ْ ُو‬٠ْ‫ث‬
ًْ ُْ َٙ ٍْ َ٠ْْ‫ْ ِثى ٍَْت‬َُْٛ َ٘ٚ ْ‫جْفَئِرَا‬ َْ ‫بْث ُ َُّْْخ ََش‬َٙ ْٕ ِِ ْ‫ة‬
َْ ‫يْ ِثئْ ًشاْفَش َِش‬ َْ َ‫شْفََٕز‬ ُْ ‫ط‬ َ ‫ْ ِْْٗ ْاٌ َع‬١ٍَ‫ْفَ ْشت َ ْذَّْ َع‬ِٟ‫َ ّْش‬٠
َْ ِ‫ ِْْٗث ُ َُّْْ َسل‬١ْ ‫ْفَ َّلَْْ ُحفَّ ُْْٗث ُ َُّْْأ َ ِْ َض َى ُْْٗثِ ِف‬ٟ‫ْ َثٍَ َْغْ ِث‬ِٞ‫ًْاٌَّز‬
ْٟ َْ ْ‫يٌَْمَذْْْ َثٍَ َْغْ َ٘زَاْ ِِث‬
َْ ‫شْفَمَب‬ ِْ ‫ط‬ َ ‫ْ َِِْْٓ ْاٌ َع‬ٜ‫اٌث َّ َش‬
ًِّْ ‫ َى‬١‫يْ ِف‬ ً َ ‫ب ِئ ُِْْأ‬َٙ ‫ْاٌ َج‬ٟ‫ٌََْْٕبْ ِف‬
َْ ‫جْشاْلَب‬ َّْ ‫ ِإ‬َٚ ْ‫اَلل‬
َِّْ ْ‫ي‬
ُْ ْٛ ‫ص‬ َ ٠َ ْ‫ا‬ْٛ ٌُ‫اَللٌُّْ ُْْٗفَغَف ََْشٌَْ ُْْٗلَب‬
ُ ‫بس‬ َْ ٍَْ ‫ْ ْاٌى‬َٝ‫فَ َضم‬
َْ ‫تْفَ َشى‬
َّْ ْ‫َش‬
ْ)ٜ‫اْٖاٌجخبس‬ٚ‫ْشْ(س‬ ُْ ‫طجَخْْأَج‬ْ ‫َوجِذْْ َس‬

Dari Abu Hurairah r.a, Ia berkata sesungguhnya


Rasululllah SAW bersabda : “Ketika seorang laki-laki sedang
berjalan-jalan tiba-tiba ia merasa sangat haus sekali kemudian
ia menemukan sumur lalu ia masuk kedalamnya dan minum,
kemudian ia keluar (dari sumur). Tiba-tiba datang seekor anjing
menjulur-julurkan lidahnya ia menjilati tanah karena sangat

8
haus, lelaki itu berkata : anjing itu sangat haus sebagaimana
aku, kemudian masuk kesumur lagi dan ia penuhi sepatunya
(dengan air), kemudian ia (haus lagi) sambil menggigit
sepatunya dan ia beri minum anjing itu kemudian Allah
bersyukur kepadanya dan mengampuni, sahabat bertanya wahai
Rasulullah: adakah kita mendapat pahala karena kita menolong
hewan ? Nabi SAW menjawab : disetiap yang mempunyai limpa
basah ada pahalanya”. (HR.Imam Bukhori)

Menurut Abdullah bin Dinar Allah memasukkan lelaki


tersebut ke surga. Dari hadist ini mengajarkan kepada kita
senantiasa saling menyayangi sesama makhluk Allah meskipun
pada hewan yang diharamkan.

Hadist diatas menjelaskan bahwa pendidikan dengan


metode cerita dapat menumbuhkan kesan yang mendalam pada
anak didik, sehingga dapat memotivasi anak didik untuk berbuat
yang baik dan menjauhi hal yang buruk. Bahkan kaedah ini
merupakan metode yang menarik yang mana sering dilakukan
oleh Rasulullah dalam menyamapaikan ajaran islam. Teknik ini
menjadikan penyampaian dari Rasulullah menarik sehingga
menimbulkan minat dikalangan para sahabatnya. 7

c. Metode Tanya Jawab


َْ ُِّ ُ ‫يْأ‬
َُّْْ ُ ‫هْث‬ َْ ‫ْْٓاٌصُّحْ َج ِْخْ؟ْلَب‬
ِْ ‫بسْ ِث ُحض‬ ُّْ ‫ْٓأ َ َح‬
ْ ِ ٌَّْٕ‫كْا‬ ْْ َِ ْ‫اَلل‬
َِّْ ْ‫ي‬
ُْ ْٛ ‫ص‬
ُ ‫بس‬ َْ ‫ َْش ْح َْلَب‬٠‫ْ٘ َُش‬ٟ‫ْٓأ َ ِث‬
َْ ‫يْلَب‬
َ ٠َ ًْْ‫يْ َس ُج‬ ْْ ‫َع‬
‫َبنْأَدَْٔبن‬
َْ ْٔ‫نْث ُ َُّْْأَد‬ َْ ُِّ ُ ‫هْث ُ َُّْْأ‬
َْ ُْٛ ‫هْث ُ َُّْْأَث‬ َْ ُِّ ُ ‫أ‬
(ٍُ‫اِْٖض‬ٚ‫)س‬
Dari Abu Hurairah r.a Berkata : ada seorang laki-laki
bertanya kepada Rasul. Ya Rasulullah, siapakah orang yang
paling berhak saya hormati? Beliau menjawab : “Ibumu,
kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian ayahmu, kemudian

7
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Kumpulann Hadist Shahih Bukhari dan Muslim,
(Semarang : PUSTAKA NUUN, 2012), h. 552

9
yang lebih dekat dan yang lebih dekat dengan kamu (HR.
Muslim).
Seorang ibu di mata anak-anaknya merupakan satu-satunya
figure yang paling berjasa dibanding lainnya, bagaimana tidak ,
karena dia telah susah payah mengandungnya selama Sembilan
bulan, dalam suka dan duka, sehat maupun sakit, bayi yang
masih berada dalam kandungan senantiasa dibawa kemana dia
pergi dan berada, bahkan tidak jarang seorang ibu yang sedang
mengandung muda sampai berbulan-bulan tidak mau makan nasi
karena jika hal itu dia lakukan akan kembali keluar atau muntah.
Para ulama mengatakan bahwa sebab didahulukannya ibu
adalah karena kelelahan, beban berat dan pengorbanannya di saat
mengandung, melahirkan, menyusui, perawatan pendidikan dan
dan lain sebagainya.
Dari penjelasan hadist diatas, Rasulullah menggunakan
metode tanya jawab sebagai starategi pembelajarannya. Beliau
sering menjawab pertanyaan dari sahabatnya ataupun sebaliknya.
Metode tanya jawab ini sendiri ialah metode pembelajaran yang
memungkinkan adanya komunikasi langsung antara pendidik dan
peserta didik, sehingga komunikasi ini terlihat adanya timbal
balik antara guru dengan siswa. Tujuan terpenting dari metode
tanya jawab ini adalah para guru atau pendidik dapat mengetahui
sejauhmana para murid dapat mengerti dan mengungkapkan apa
yang telah diceramahkan.
6. Kurikulum pendidikan Islam
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan
berjalan mulus. Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen
untuk menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum
terangkum berbagai kegiatan dan pola pengajaran yang dapat
menentukan arah proses pembelajaran. Kurikulum merupakan landasan

10
yang digunakan pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah
tujuan pendidikan yang diinginkan melalui akumulasi sejumlah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental .8
7. Media pendidikan Islam
Media pendidikan Islam adalah alat bantu atau sarana yang dijadikan
sebagai perantara komunikasi untuk menyampaikan materi atau
informasi ilmu pengetahuan kepada siswa guna mencapai tujuan
pendidikan Islam, yaitu “manusia yang sempurna”. Rasulullah SAW
bersabda :
ْ‫ع ْج ْذ ُْللا‬ ِ َٙ ُّ ٌ‫ْٓ ْا‬
َ ْ‫بج ِْشْأ َ ْخ َج َشَٔب‬ ُْ ‫أ َ ْخ َج َشَٔبْخ ََّل ْد ُْ ْث‬َٚ ْ,ً
ُْ ‫ ُْْشْ ْث‬١‫ْ َحذَّثََٕبْ َث ِش‬ٝ١َ ‫ ْح‬٠َ ْٓ ُْ ‫َحذَّثََٕبْ ُِ َح َّّ ْذ ُْ ْث‬
َْ ١ْ ‫ْٓ ِإ ْص َّب ِع‬
َِْٝ ‫ َس‬َٚ ْ‫ْ َ٘ ِزِٖ؟‬َْٚ ِْْٖ ‫ًْ َ٘ ِز‬ ْْ ٘"ْ:َُْ ٍَّ‫ َص‬َٚ ِْْٗ ١ْ ٍَ‫ْللاْ َع‬ٍَّٝ‫ص‬
ُْ َ ‫َْْْ َِبْ َِث‬ْٚ ‫ًَْتَذ ُْس‬ ُّْ ‫يْإٌَّ ِج‬
َ ْٟ َْ ‫ْلَب‬.ِْٗ ْ١‫ْٓأ َ ِث‬
َْ ‫ْلَب‬:‫ي‬ ْْ ‫ع‬ ُْ ‫ْث‬
َ َْ ‫ذَْح‬٠ْ ‫ْٓث َُش‬
ُ.ٝ‫ َض‬١ْ ‫ْ ِع‬ُٛ‫يْأَث‬ ُْ ‫انْ ْاْل َ َج‬
َْ ‫ً"ْلَب‬ ُْ َِ َ ‫انْ ْاْل‬
َْ َ‫ َ٘ز‬َٚ ًْ َْ ‫ٌُ ُْْٗأ َ ْعٍَُْلَب‬ْٛ ‫ص‬
َْ َ‫يْ َ٘ز‬ ُ ‫ َس‬َٚ ْ‫اْللا‬ٌُٛ‫ْْٓلَب‬
ِْ ١َ‫صبت‬
َ ‫ثح‬.
.ِْٗ ‫ ْج‬َٛ ٌ‫ْٓ َ٘زَاْ ْا‬
ْْ ِِ ْْ‫ْت‬٠‫ْثْْ َح َضْْٓغ َِش‬٠‫َ٘زَاْ َح ِذ‬
(ٞ‫)صْٕٓاٌتشِز‬
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isma‟il, dan telah
memberi kabar kepada kami Khollad bin Yahya, telah menceritakan
kepada kami Basyir ibn al-Muhajir, telah memberi kabar kepadaku
Abdullah bin Buraidah dari Ayahnya, beliau berkata: “Rasulullah S.A.W
bertanya kepada para sahabat, Tahukah kalian semua, apakah sesuatu
ini? Rasulullah SAW sambil melemparkan dua kerikil, para sahabat
menjawab, Allah dan Rasul-Nya lah yang lebih tahu, kemudian
Rasulullah SAW bersabda Sesuatu ini adalah angan-angan dan ini
adalah ajal”. Abu „Isa berkata: Ini hadits hasan yang nampak
asing.” (HR. At-Tirmidzi).
Hadits di atas menjelaskan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW
bertanya kepada para sahabat, tentang dua benda yang beliau pegang lalu
melemparnya, namun sahabat menjawab, hanya Allah dan RasulNya
yang tahu, beliau menjawab dua benda itu adalah kerikil sebagai salah

8
Abudin Nata dan Fauzan, Pendidikan Dalam Perspektif Hadits, (Jakarta: UIN Press,
2005), Cet I, h 182.

11
satu media dalam pendidikan yang diajarkan Rasulullah saw. dengan
mengumpamakan dua kerikil itu bagaikan angan-angan dan ajal
seseorang. Maksudnya angan-angan disini adalah kehidupan manusia di
dunia dan ajal disini adalah kematian atau ajal seseorang. dua hal tersebut
tidak dapat dipisahkan seperti halnya dua sisi mata uang. Keduanya
sudah menjadi kodrat Allah SWT dalam menentukan jalan kehidupan
dan ajal manusia.
Dalam hadits ini dapat dipahami bahwa Nabi saw. menggunakan dua
kerikil itu sebagai media pembelajaran, untuk memberikan tanda
peringatan bagi umat manusia bahwa kehidupan tidak hanya sekali saja,
tetapi masih ada kehidupan lain setelah kehiduan di dunia ini, sehingga
peran media dalam pembelajaran adalah membantu pemahaman untuk
mencapai tujuan pendidikan.
8. Evaluasi pendidikan Islam
Dalam pendidikan Islam evaluasi merupakan salah satu komponen
sistem pendidikan Islam yang harus dilakukan secara sistematis dan
terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang
akan dicapai dalam proses pendidikan Islam dan proses pembelajaran.
Kalau dikaitkan dengan pengertian pendidikan Islam, maka evaluasi
itu berarti suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu
pekerjaan di dalam pendidikan Islam, Al-Wahab menyatakan bahwa
evaluasi itu adalah sekumpulan kegiatan-kegiatan pendidikan yang
menentukan atas suatu perkara untuk mengetahui tercapainya tujuan
akhir pendidikan dan pengajaran sesuai dengan program-program
pelajaran yang beraneka ragam.
Contoh evaluasi pendidikan Islam seperti yang dilakukan Rasulullah
SAW saat menguji kemampuan pada waktu akan berangkat perang
sebagaimana riwayat berikut:
ْ,‫ْعّشلبي‬ٝ‫ْعْٓاث‬,‫ْعْٓٔبفع‬,‫ْجذثٕبْعجذْللا‬,ٝ‫ْحذثٕبْأث‬,‫ش‬١ّْٔٓ‫حذثٕبْدمحمْثْٓعجذْللاْث‬
‫ْللا‬ٍٝ‫يْللاْص‬ٛ‫ْسص‬ٕٝ‫عشض‬

12
ْ,‫َْاٌخٕذق‬ٛ٠ْٟٕ‫عشض‬ْٚ.ْٟٔٛ‫ج‬٠َْ‫ْفب‬,‫أٔبْاثْٓأسثعْعششح‬ْٚ,‫ْاٌمتبي‬ٝ‫َْأحذْف‬ٛ٠ٍُْ‫ص‬ْٚٗ١ٍ‫ع‬
ٝٔ‫ْفأجزا‬,‫أبْثْٓخّشْعششحْصٕخ‬ٚ
(ٞ‫اْٖاٌجخبس‬ٚ‫)س‬
Artinya : menceritakan kepada Muhammad ibn „Abdullah ibn
Numair, menceritakan kepada kami ayahku, menceritakan kepada kami
„Abdullah, dari Nafi‟, dari ibn Imar berkata, “Rasulullah SAW menguji
kemampuanku berperang pada hari perang uhud, ketika aku berusia
empat belas tahun, lalu beliau tidak mengizinkanku, dan beliau
mengujiku kembali pada hari perang khandaq ketika aku berusia lima
belas tahun, lalu beliau mengizinkanku. (HR. Muslim)
9. Lembaga pendidikan Islam
Lembaga pendidikan Islam adalah tempat atau organisasi yang
menyelenggarakan pendidikan Islam, yang mempunyai struktur yang
jelas dan bertanggung jawab atas terlaksananya pendidikan Islam. Oleh
karena itu, lembaga pendidikan Islam tersebut harus dapat menciptakan
suasana yang memungkinkan terlaksananya pendidikan dengan baik,
menurut tugas yang diberikan kepadanya, seperti sekolah (madrasah)
yang melaksanakan proses pendidikan Islam. Lembaga pendidikan Islam
merupakan suatu wadah dimana pendidikan dalam ruang lingkup
keislaman melaksanakan tugasnya demi tercapainya cita-cita umat
Islam.9

9
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 149

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam merupakan suatu proses atau usaha yang dilakukan
secara sadar untuk membina, mengarahkan dan mengembangkan secara
optimal fitrah atau potensi manusia dalam segenap aspek, baik jasmani
maupun rohani berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam untuk memperoleh
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat dengan memerankan fungsinya
sebagai Abdullah dan Khalifatullah.
Pendidikan Islam sebagai sebuah sistem tentunya memiliki ruang lingkup
tersendiri yang dapat membedakannya dengan sistem-sistem yang lain.
Ruang lingkup pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan pendidikan Islam, yang merupakan unsur-unsur utama yang sangat
penting sehingga membuat proses pendidikan Islam dapat berjalan dengan
lancar dan efektif untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam itu sendiri.
Pendidikan Islam mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, di antaranya adalah dasar dan tujuan
pendidikan Islam, pendidik, peserta didik, materi pendidikan Islam, metode
pendidikan Islam, kurikulum pendidikan islam, media pendidikan Islam,
evaluasi pendidikan Islam dan lembaga pendidikan Islam.
B. Saran
Kami menyadari bahwasanya makalah yang kami buat tidak luput dari
kesempurnaan, Insya Allah kedepannya penulis makalah akan lebih detail dan
fokus dalam menjelaskan materi dalam makalah kami kelak. Demikianlah
makalah yang kami tulis jika banyak terdapat kekurangan kami mohon maaf.
Namun, besar harapan kami makalah ini dapat membantu dan bermanfaat
bagi para pembaca. Oleh karena itu, saran dan kritik kalian yang dapat
membantu dalam membangun makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik
lagi dimasa yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA
Annisyaroh, Sulaiha. “Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Pendidikan Islam
Perspektif Qur’an Hadits.” Islamic Management: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam 5, no. 01 (2022): 111.
Ahmad, Falah. Hadits Tarbawi. Kudus: Nora Media Enterprise. (2010)
Al-Syaibany, Al-Thoumy. Falsafah Pendidikan Islam Terj. Jakarta: Bulan
Bintang. (1979).
Burhanuddin, Hamam. “Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Al Qur’an.” Al-
Aufa: Jurnal Pendidikan Dan Kajian Keislaman 1, no. 1 (2019): 1–9.
Fuad Abdul Baqi, Muhammad. Kumpulann Hadist Shahih Bukhari dan Muslim.
Semarang : PUSTAKA NUUN. ( 2012).
Langgulung, Hasan, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam. Bandung:
Al-Ma’arif. (1980)

Nata dan Fauzan, Abudin. Pendidikan Dalam Perspektif Hadits. Jakarta: UIN
Press. (2005).
Qardawi, Yusuf. Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna Terj. Jakarta:
Bulan Bintang. (1980).

Umar, Bukhari. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah. (2010).

15

Anda mungkin juga menyukai