Anda di halaman 1dari 14

TUJUAN PENDIDKAN AGAMA SILAM

MAKALAH

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas terstruktur pada


mata kuliah Ushul Fiqh semester II (Dua)
Program Studi Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu: Dr. H. Uwoh Abdullah, M.A

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Enung Herawati : 2221020190
2. Muhamad Alif Kosasih : 2221020204

PROGRAM PASCASARJANA JENJANG MAGISTER


STAI SYAMSUL ULUM GUNUNG PUYUH SUKABUMI
TAHUN AKADEMIK 2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,

Alhamdulillah saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan taufik dan hidayah-Nya. Sholawat beserta salam semoga
senantiasa tercurah kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW, yang telah
menjadi suri tauladan bagi umatnya, terutama dalam bidang pendidikan.
Berkat rahmat dan karunia-Nya yang selalu terpancar bagi umat-Nya, maka segala
macam halangan dan hambatan yang senantiasa merintangi dapat teratasi,
sehingga dengan terbukanya pintu kelancaran, kita dapat menyelesaikan tugas
terstruktur yang berbentuk makalah pada mata kuliah Ushul Fiqh dengan judul
“Tujuan Pendidikan Agama Islam”
Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada bapak Dr. H. Uwoh Abdullah, M.A sebagai dosen pengampu yang
telah memberikan tugas dan pengalaman berharga, dan bantuan pemikiran rekan
mahasiswa sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Kendati penyusun telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun


makalah ini, kami tetap menyadari bahwa sebagai manusia tentunya tidak terlepas
dari kesalahan dan kekurangan termasuk dalam penyusunan makalah ini, baik dari
segi pembahasan yang menyebabkan makalah yang kami susun ini jauh dari kriteria
sempurna.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya
kepada kami agar dapat menyusun makalah ini dengan baik.

Sukabumi, Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pendidikan Agama Islam .................................................................... 3
B. Konsep Dan Dasar Pendidikan Agama Islam ..................................... 3
C. Tujuan Fungsi Pendidikan Agama Islam ............................................ 6
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10
A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ajaran Islam adalah ajaran (agama) yang bersifat universal. Pada
dasarnya Islam berarti tunduk, patuh, taat, dan berserah diri kepada Allah,
Tuhan semesta alam untuk mendapatkan keselamatan, kesejahteraan, dan
kedamaian hidup akhirat. Ajaran Islam tersebut bersumber dari Allah swt,
Tuhan pencipta alam semesta yang diperuntukkan bagi manusia untuk
memberikan petunjuk dan jalan lurus dalam melaksanakan tugas-tugas
hidup serta mencapai tujuan hidupnya di dunia ini. Dengan demikian ajaran
agama Islam diciptakan oleh Allah swt sejajar dengan proses penciptaan dan
tujuan hidup manusia di muka bumi.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa Islam sebagai ajaran
agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai utusan yang
terakhir berfungsi sebagai petunjuk bagi kehidupan umat manusia. Islam
memiliki nilai ajaran universal yang sesuai dengan kebutuhan manusia.
Karena Islam memiliki ajaran universal, maka ia memiliki bentuk ajaran
yang lebih sempurna dibandingkan dengan ajaran sebelumnya.
Kesempurnaan ajaran Islam terlihat pada keselarasan nilai-nilai ajarannya
dengan fitrah manusia, dalam arti selaras dengan kejadian alamiah manusia.
Nilai-nilai ajaran Islam yang bersifat universal dapat diperoleh dan
dikembangkan oleh manusia melalui pendidikan. Dalam hal ini pendidikan
Islam tampil melalui tujuan yang sarat dengan konsepsi ketuhanan.
Konsepsi ketuhanan tentang alam semesta misalnya, memperjelas tujuan
dasar keberadaan manusia di muka bumi ini, yaitu penghambaaan,
ketundukan kepada Allah, dan kekhalifaannya di muka bumi ini. Kesadaran
akan kehkalifahannya di muka bumi ini akan menjauhkan manusia dari
sikap eksploitasi alam dan yang ada hanya sikap memakmurkan alam
semesta melalui perwujudan ketaatan kepada syariat Allah Rabb Al-Alamin.
Dengan demikian, tidak diragukan lagi betapa universalnya cakupan nilai-
nilai luhur ajaran Islam

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendidikan Agama Islam ?
2. Apa Tujuan Pendidikan Agama Islam ?
3. Bagaimana Konsep Pendidikan Agama Islam ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Pendidikan Agam Islam
2. Mengetahui Tujuan Pendidikan Agama Islam
3. Mengetahui Konsep Pendidikan Agama Islam

2
BAB II
PEMEBAHASAN
A. Pendidikan Agam Islam
PAI dibangun oleh dua makna esesnsial yakni “pendidikan” dan “agama
Islam”. Salah satu pengertian pendidikan menurut Plato adalah
mengembangkan potensi siswa, sehingga moral dan intelektual mereka
berkembang sehingga menemukan kebenaran sejati, dan guru menempati
posisi penting dalam memotivasi dan menciptakan lingkungannya
(Musyafa’Fathoni, 2010). Dalam etiknya Aristoteles, pendidikan diartikan
mendidik manusia untuk memiliki sikap yang pantas dalam segala
perbuatan (Bunyamin, 2018).
Dalam pandangan al-Ghazali pendidikan adalah usaha pendidik untuk
menghilangkan akhlak buruk dan menanamkan akhlak yang baik kepada
siswa sehingga dekat kepada Allah dan mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat (Hamim, 2014). Sedangkan Ibnu Khaldun memandang bahwa
pendidikan itu memiliki makna luas. Menurutnya pendidikan tidak terbatas
pada proses pembelajaran saja dengan ruang dan waktu sebagai batasannya,
tetapi bermakna proses kesadaran manusia untuk menangkap, menyerap,
dan menghayati peristiwa alam sepanjang zaman (Akbar, 2015).
PAI adalah usaha dan proses penanaman sesuatu (pendidikan) secara
kuntinyu antara guru dengan siswa, dengan akhlakul karimah sebagai tujuan
akhir. Penanaman nilai-nilai Islam dalam jiwa, rasa, dan pikir; serta
keserasian dan keseimbangan adalah karaktersitik utamanya (Rahman,
2012). Karaktersitik utama itu dalam pandangan Muhaimin (2004) sudah
menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup seseorang).
B. Konsep pendidikan agama islam
Pada dasarnya konsep pendidikan Islam mencakup seluruh tujuan
pendidikan yang dewasa ini diserukan oleh barat bahkan diserukan oleh
negara-negara di dunia. Lebih dari itu, pendidikan Islam adalah satu-satunya
konsep pendidikan yang menjadikan makna dan tujuan pendidikan lebih

3
tinggi sehingga mengarahkan manusia kepada visi ideal dan menjauhkan
manusia dari ketergelinciran dan penyimpangan. Karena Islamlah,
pendidikan memiliki misi sebagai pelayan kemanusiaan dalam mewujudkan
kebahagiaan individu dan masyarakat. Artinya Islam akan berhasil
mewujudkan tujuan pendidikan yang selama ini menjadi obsesi tokoh
pendidikan barat.
Secara universal Allah swt menyerukan kepada seluruh umat manusia
agar masuk ke dalam Islam secarah kaffah (menyeluruh). Itu berarti bahwa
ajaran Islam bukan hanya mencakup satu aspek saja, akan tetapi mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia yang intinya adalah mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Salah satu aspek ajaran
Islam dalam kehidupan manusia adalah pendidikan atau pendidikan Islam
yang tentunya seluruh konsep pendidikannya diambil dari sumber ajaran
Islam, yakni Al-Quran dan Al-Hadis serta hasil penalaran para ulama.
Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal regulasi yang berlaku
di Indonesia, mencakup dasar ideal, dasar struktural, dan dasar operasional.
Maksud dasar ideal adalah dasar yang bersumber dari pandangan hidup
bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, dimana sila pertama adalah Ketuhanan
Yang Maha Esa. Hal ini mengandung pengertian seluruh bangsa Indonesia
harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam ketetapan MPR No.
II/MPR/1978 tentang Pendidikan Agama (Eka Prasetia Pancakarsa)
disebutkan bahwa dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia
menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan oleh karena itu, manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab (Ahmadi, 1985).
Dasar struktural dalam hal ini dimaksudkan sebagai landasan yang
dipegang dalam pelaksanaan pendidikan agama adalah Pancasila dan UUD
1945 (Indonesia, 2003). Bunyi dari Undang-Undang tersebut memberikan
isyarat bahwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar bagi

4
warga negara Indonesia dalam beragama, mengamalkan agama, dan
mengajarkan agama.
Dasar operasional memiliki maksud sebagai dasar atau landasan yang
secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama, termasuk juga
PAI di sekolahsekolah di Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah telah
menegaskan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1993,
melalui ketetapan MPR RI No. II/MPR/1993: "Diusahakan supaya terus
bertambah sarana yang diperlukan bagi pengembangan kehidupan
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, termasuk
pendidikan agama pada semua jalur jenis, jenjang pendidikan prasekolahan,
yang pelaksanaannya sesuai dengan pengaturan perundang-undangan yang
berlaku" (MPR, 1993). Diatur pula dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan.
Dasar religius dalam uraian ini adalah dasar yang menjadi pegangan
dalam pelaksanaan PAI yakni Alquran dan hadits. Sebagaimana Marimba
(1964) mengemukakan bahwa dasar PAI adalah keduanya itu yang jika
pendidikan diibaratkan bangunan, maka isi Alquran dan hadits-lah yang
menjadi fundamennya.
Salah satu di antara banyak ayat Alquran yang cukup sering dikaitkan
dengan dasar ini adalah surat an-Nahl ayat 125: "Serulah (manusia) kepada
jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. Juga dalam surat Ali
Imron ayat 104, Allah Swt. berfirman: "Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung”. (Depag, 2009). Sedangkan dalam hadits Rasulullah Saw.
bersabda: "Sampaikanlah ajaranku (kepada orang lain) walaupun satu ayat".
(HR. Bukhari) (Nawawi & Bahreisy, 2012).

5
Dasar pelaksanaan PAI ditinjau pula dari segi sosial psikologis. Pada
hakikatnya semua manusia dalam hidupnya selalu membutuhkan adanya
pegangan, yaitu berupa agama. Juga menunjukkan bahwa semua manusia
memerlukan adanya bimbingan tentang nilai-nilai agama dan merasakan
dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Dzat Yang Maha
Kuasa sebagai tempat untuk berlindung atau meminta pertolongan. Semua
manusia akan merasakan ketenangan pada jiwanya apabila dapat dekat
dengan-Nya, mengingat-Nya atau dapat menjalankan segala apa yang
diperintahkan dan meninggalkan segala apa yang dilarang-Nya. Firman
Allah dalam surat Ar-Ra'd ayat 28 menegaskan tentang itu, "Yaitu orang-
orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.
(Depag, 2009).
C. Tujuan pendidikan agama silam
Sebelum membahas lebih jauh tentang tujuan pendidikan Islam, terlebih
dahulu penulis mengemukakan tentang tujuan pendidikan nasional, yaitu
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan adalah sebuah proses kegiatan menuju suatu tujuan karena
pekerjaan tanpa tujuan yang jelas akan menimbulkan suatu ketidak
menentuan dalam prosesnya. Lebih-lebih dalam proses pendidikan yang
bersasaran pada kehidupan psikologi peserta didik yang masih berada pada
taraf perkembangan, maka tujuan merupakan faktor yang paling penting
dalam proses kependidikan itu. Karenanya dengan adanya tujuan yang jelas,
materi pelajaran dan metode-metode yang digunakan, mendapat corak dan
isi serta potensialitas yang sejalan dengan cita-cita yang terkandung dalam
tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan Islam mengandung di dalamnya
suatu nilai-nilai tertentu sesuai dengan pandangan Islam sendiri yang harus
direalisasikan melalui proses yang terarah dan konsisten dengan

6
menggunakan berbagai sarana fisik dan nonfisik yang sama dengan nilai-
nilainya.
Idealitas tujuan dalam proses kependidikan Islam mengandung nilai-
nilai Islami yang hendak dicapai dalam proses kependidikan yang
berdasarkan ajaran Islam secara bertahap. Dengan demikian, tujuan
pendidikan Islam merupakan penggambaran nilainilai Islam yang hendak
diwujudkan dalam pribadi peserta didik pada akhir dari proses
kependidikan. Dengan kata lain, tujuan pendidikan Islam adalah
perwujudan nilai-nilai Islami dalam pribadi peserta didik yang diperoleh
dari pendidik muslim melalui proses yang terfokus pada pencapaian hasil
(produk) yang berkepribadian Islam yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab, sehingga sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba Allah
yang taat dan memiliki ilmu pengetahuan yang seimbang dengan dunia
akhirat sehingga terbentuklah manusia muslim paripurna yang berjiwa
tawakkal secara total kepada Allah swt, sebagai mana firman-Nya dalam QS
Al-An’am/6: 162

Terjemahnya: “Katakanlah (Muhammad): "Sesungguhnya shalatku,


ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam

Dengan demikian tujuan pendidikan Islam sama luasnya dengan


kebutuhan manusia modern masa kini dan masa yang akan datang karena
manusia tidak hanya memerlukan iman atau agama melainkan juga ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai alat untuk memperoleh kesejahteraan
hidup di dunia sebagai sarana untuk mencapai kehidupan yang bahagia di
akhirat.
Berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam, Muhammad Athiyyah Al-
Abrasyi berpendapat bahwa:

7
1. Tujuan pendidikan Islam adalah akhlak. Menurutnya, pendidikan budi
pekerti merupakan jiwa dari pendidikan Islam. Islam telah memberi
kesimpulan bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah ruh
(jiwa) pendidikan Islam, dan tujuan pendidikan Islam yang sebenarnya
adalah mencapai suatu akhlak yang sempurna. Akan tetapi, hal ini
bukan berarti bahwa kita tidak mementingkan pendidikan jasmani,
akal, ilmu maupun ilmu pengetahuan praktis lainnya, melainkan
bahwa kita sesungguhnya memperhatikan segi-segi pendidikan akhlak
sebagaimana halnya memperhatikan ilmu-ilmu yang lain. Anak-anak
membutuhkan kekuatan dalam jasmani, akal, ilmu, dan juga
membutuhkan pendidikan budi pekerti, cita rasa dan kepribadian
2. Memperhatikan agama dan dunia sekaligus. Sesungguhnya ruang
lingkup pendidikan Islam tidak hanya terbatas pada pendidikan agama
dan tidak pula terbatas hanya pada dunia semata-mata. Rasululllah
SAW pernah mengisyaratkan setiap pribadi dari umat Islam supaya
bekerja untuk agama dan dunianya sekaligus, sebagaimana sabdanya:
“Beramallah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup untuk
selama-lamanya dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan
engkau akan mati esok hari”
Berkaitan dengan tujuan PAI di sekolah, Darajat (1993)
mengemukakan beberapa tujuan sebagai berikut. Kesatu,
menumbuhsuburkan dan mengembangkan serta membentuk sikap
siswa yang positif dan disiplin serta cinta terhadap agama dalam
berbagai kehidupan sebagai esensi takwa; taat kepada perintah Allah
dan Rasul-Nya. Kedua, ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
merupakan motivasi intrinsik siswa terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan sehingga mereka sadar akan iman dan ilmu dan
pengembangannya untuk mencapai keridlaan Allah Swt. Ketiga,
menumbuhkan dan membina siswa dalam memahami agama secara
benar dan dengannya pula diamalkan menjadi keterampilan beragama
dalam berbagai dimensi kehidupan.

8
Ahmad Tafsir mengemukakan tiga tujuan PAI, yakni: (1)
terwujudnya insan kamil, sebagai wakil-wakil Tuhan di muka bumi,
(2) terciptanya insan kaffah, yang memiliki tiga dimensi; religius,
budaya, dan ilmiah, dan (3) terwujudnya penyadaran fungsi manusia
sebagai hamba, khalifah Allah, pewaris para nabi, dan memberikan
bekal yang memadai untuk menjalankan fungsi tersebut. (Tafsir,
2017)
Mengamati dan menelisik pengertian dan tujuan PAI, baik menurut
ahli maupun regulasi di Indonesia, dapat disimpulkan beberapa hal
berikut:
1. PAI telah mewarnai proses pendidikan di Indonesia.
2. PAI merupakan proses pendidikan dengan ajaran Islam sebagai
konten yang diajarkan.
3. PAI diajarkan di sekolah oleh Guru PAI yang profesional
4. PAI bertujuan untuk mendidik, membimbing, dan mengarahkan
siswa menjadi pribadi Islami (yakin, taat, dan berakhlak) dalam
kerangka diri siswa sebagai individu, anggota kelaurga, bagian
masyarakat, warga negara, dan warga dunia Dalam poin ini
menegaskan bahwa tujuan PAI bukanlah menjadikan siswa
menjadi ahli ilmu agama Islam
5. Insan kamil adalah pencapaian tujuan PAI tertinggi sehingga
mampu menjadi manusia yang dapat menjadi rahmat sekalian
alam (rahmatan li al-‘alamin)

9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
PAI adalah usaha dan proses penanaman sesuatu (pendidikan) secara
kuntinyu antara guru dengan siswa, dengan akhlakul karimah sebagai tujuan
akhir. Pendidikan Islam adalah satu-satunya konsep pendidikan yang
menjadikan makna dan tujuan pendidikan lebih tinggi sehingga
mengarahkan manusia kepada visi ideal dan menjauhkan manusia dari
ketergelinciran dan penyimpangan.
Tujuan pendidikan Islam merupakan penggambaran nilai-nilai Islam yang
hendak diwujudkan dalam pribadi peserta didik pada akhir dari proses
kependidikan.
Berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam, Muhammad Athiyyah Al-
Abrasyi berpendapat bahwa :
1. Tujuan pendidikan Islam adalah akhlak
2. Memperhatikan agama dan dunia sekaligus

10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (1985). Metodik Khusus Pendidikan Agama. Bandung: Armico
Ainiyah, N. (2013). Pembentukan karakter melalui pendidikan agama Islam. Al-
Ulum, 13(1), 25-38.
Arifin, H.M. Ilmu Pendidikan Islam; Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner. Cet. II; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006
Bunyamin, B. (2018). Konsep pendidikan akhlak menurut Ibn Miskawaih dan
Aristoteles (Studi Komparatif). Jurnal Pendidikan Islam, 9(2), 127-142
Darajat, Z. (1992). Ilmu pendidikan Islam. In. Jakarta: Balai Pustaka
Darajat, Z. (1993). Peranan Agama Islam Dalam Kesehatan Mental. In: Jakarta:
Haji Masagung.
Elihami, E., & Syahid, A. (2018). Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dalam Membentuk Karakter Pribadi yang Islami. Edumaspul: Jurnal
Pendidikan, 2(1), 79-96.
Hamim, N. (2014). Pendidikan Akhlak: Komparasi Konsep Pendidikan Ibnu
Miskawaih dan Al-Ghazali. Ulumuna, 18(1), 21-40.
Jalal, A. F. (1988). Azas-azas Pendidikan Islam, terj. Henry Noer Ali,(Bandung:
Diponegoro
Majid, A., & Andayani, D. (2004). Pendidikan agama Islam berbasis kompetensi:
konsep dan implementasi kurikulum 2004: Remaja Rosdakarya
Zuhairini, et al. Filsafat Pendidikan Islam. Cet. III; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004

11

Anda mungkin juga menyukai