Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM”

Dosen Pengampu:
Dr. AMIRAH MAWARDI, S. Ag., M.Si.

Disusun oleh:

Kelompok 1
Nahli David Badaali (105191109621)
Haerul Ahmad (105191107721)
Indah (105191107421)
Vira Hasrianto (105191106621)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021

i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Terlebih dahulu kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt.. Yang atas
limpahan nikmatnya kami dapat merampungkan makalah ini dengan judul:
“Tujuan Pendidikan Dalam Perspektif Pendidikan Islam”
sebagai syarat dan tugas dalam memenuhi mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
Sholawat teriring salam semoga tetap dicurahkan kepada Nabi Muhammad saw.
Kepada keluarga, sahabat, juga pengikutnya hingga hari akhir.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini. Namun demikian kami menyadari masih banyaknya kekurangan
dan kesalahan dalam penyususunan makalah ini, baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek
lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini. Besar
harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Makassar, November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………...1
C. Tujuan……………………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..2
A. Pengertian Dan Fungsi Tujuan Pendidikan Islam...........................................................2
B. Tujuan Hidup Manusia Dalam Perspektif Islam.............................................................9
C. Ciri-Ciri Manusia Ideal Dalam Perspektif Islam...........................................................11
D. Tujuan Hidup Manusia.....................................................................................................13
BAB III PENUTUP................................................................................................................14
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beruntungalah bagi manusia yang memiliki ilmu dan celakalah bagi yang tidak punya Ilmu.
Manusia adalah mahluk sebaik-baik mahluk, manusia di dunia hidup dengan agama dan
agama yang ada tidak satu seperti agama islam,budha,hindu,Kristen,kongucu dll. Dan setiap
manusia memiliki keyakinan dan pegagan dalam agamnya yang kemudian di praktikan dalam
kehidupannya seperti golangan muslim yang memeluk agama islam pegangan (petunjuk)
hidupnya adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.
Di dalam Al-Qur’an dan Sunnah sudah sangat jelas tata cara manusia untuk hidup baik dalam
beribadah maupun dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Kahidupan manusia di topang
oleh ilmu pengetahuan dengan ilmu pengetahuan manusia mampu menerapkan firman Allah
dan sabda Rasul-Nya, dengan ilmu pengetahuan manusia mampu mempertahankan diri di
dunia.
Firman allah SWT
Maka akan aku tinggikan derajat orang yang memiliki ilmu
Hadis nabi SAW
Bila ingin bahagia di dunia maka dengan ilmu
Bila ingin bahagia di akhirat dengan ilmu
Dan jika ingin keduanya maka dengan ilmu
B. Rumusan Masalah
1.      Mengetahui fungsi dan tujuan pendidikan islam  ?
2.      Mamfaat manusia menuntut ilmu ?
3.      Manusia yang ideal menurut islam ?
4.      Rumusan tujuan akhir pendidikan menurut islam ?
C. Tujuan
1.      Mengetahuai pentingnya tujuan dalam menjalankan kehidupan beragama atau
pun kehidupan sosial
2.      Menjadikan diri sendri maupun orang banyak menjadi manusia yang
sesungguhnya
3.      Menjadikan manusia lebih baik dan sempurna dalam agamanya
4.      Mengatahui bagai mana teori islam dalam mengatur kehidupan dan
mempraktikan teori itu dalam kehidupan nyata.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Tujuan Pendidikan Islam
            Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam adalah
nama agama yang di bawa oeh Nabi Muhammad SAW. Islam berisi perangkat ajaran tentang
kehidupan manusia; ajaran itu di rumuskan berdasarkan dan bersumber al-qur’an dan hadis
serta akal. Jika demikian maka ilmu pendidikan islam adalah ilmu pendidikan yang
berdasarkan al-qur’an,hadis dan akal.
      Bila pendidikan di artikan sebagai latihan mental, moral, dan fisik yang bisa
menghasilkan manusia berbudaya tinggi maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas
(kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab. Usaha kependidikan bagi manusia
menyerupai makanan yang berfungsi memberikan vitamin bagi pertumbuhan manusia.
      Tujuan dan sasaran pendidikan berbeda-beda menurut pandangan hidup masing-masing
pendidikann atau lembaga pendidikan. Oleh karenanya perlu dirumuskan pandangan hidup
Islam yang mengarahkan tujuan dan sasaran pendidikan Islam.
Ayat al-qur,an di bawah ini memberikan landasan dan pengangan bahwa: sesungguhlah Islam
adalah agama yang benar disisi Allah ,
‫ِإ َّن ال ِّدينَ ِع ْن َد هَّللا ِ اِإْل ْساَل ُم‬
19.  Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. [Q.S. Ali ‘Imran/3:19]
Oleh karena itu, bila manusia yang berpredikat muslim, benar-benar akan akan
menjadi penganut agama yang baik, menaati ajaran Islam dan menjaga agar rahmat Allah
tetap berada pada dirinya. Ia harus mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan
ajarannya sesuai iman dan akidah Islamiyah.
Untuk tujuan itulah, manusia harus dididik melalui proses pendidikan Islam.
Berdasarkan pandangan di atas, pendidikan islam berarti system pendidikan yang dapat
memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita
dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya. Dengan kata
lain, manusia yang mendapatkan pendidikan Islam harus mampu hidup di dalam kedamaian
dan kesejahteraan sebagaimana diharapkan oleh cita-cita islam.
Dengan demikian pengertian Islam adalah suatu system kependidikan yang mencakup
seluruh aspek kehidupan yabg dibutuhkan oleh hamba Allah, sebagaimana Islam telah
menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun ukhrawi.
Mengingat luasnya jangkauan yang harus digarap oleh pendidikan Islam, maka
pendidikan islam tetap terbuka terhadap tuntunan kesejahteraan umat manusia, baik tuntunan
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup
rohaniah. Kebutuhan itu semakin meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusia
itu sendiri.
Sejalan dengan pengertian dan karakter ilmu pendidikan Islam, maka ilmu pendidikan
Islam, baik secara teori maupun praktik, berusaha merealisasikan misi ajaran Islam, yaitu

2
menyebarkan dan menanamkan ajaran Islam kedalam jiwa umat manusia, mendorong
penganutnya untuk mewujudkan nilai-nilai ajaran Al Qur’an dan Al sunnah sebagaimana
disebutkan di atas, mendorong pemeluknya untuk menciptakan pola kemajuan hidup yang
dapat menyejahterakan pribadi dan masyarakat, meningkatkan derajat dan martabat manusia,
dan seterusnya.
Selain itu, ilmu pendidikan Islam menyediakan teori-teori mengenai pendidikan di
rumah tangga, di masyarakat, dan di sekolah. Kebutuhan pada teori-teori itu, sekarang terasa
amat mendesak. Karena tiadanya teori tersebut, kita tidak mungkin menyediakan model-
model pendidikan yang kita perlukan. Ilmu pendidikan Islam bertujuan memberikan landasan
teoretis terhadap praktik pendidikan yang selama ini berjalan secara konvensional, tanpa
konsep dan desain.
Selanjutnya, ilmu pendidikan Islam juga bertujuan memberikan penjelasan teoretis
tentang tujuan pendidikan yang harus dicapai, landasan teori, cara, dan metode dalam
pendidikan, dan seterusnya.
Tujuan ilmu pendidikan islam lebih lanjut dapat dikemukakan sebagai berikut:
Pertama, melakukan pembuktian terhadap teori-teori kependidikan Islam yang merangkum
aspirasi atau cita-cita islam yang harus di ikhtiarkan agar menjadi kenyataan.
Kedua, memberikan bahan-bahan informasi tentang pelaksanaan pendidikan dalam segala
aspeknya bagi pengembangan ilmu pendidikan islam tersebut. Ia memberikan bahan
masuknya yang berharga kepada ilmu ini.
Ketiga, menjadi koreektor terhadap kekurangan teori-teori yang dipegangi oleh ilmu
pendidikan Islam sehingga kemungkinan pertemuan antar teori dan praktik semakin dekat
dan hubungan antara keduanya bersifat interaktif (saling memengaruhi).
Melalui berbagai pendapat tersebut di atas, diketahui dengan jelas bahwa ilmu
pendidikan Islam memiliki tujuan yang mendasar dan strategis. Dikatakan mendasar, karena
melalui ilmu pendidikan islam dapat ditemukan teori, konsep, dan prinsip-prinsip yang dapat
digunakan dalam merumuskan berbagai komponen pendidikan: visi, misi, tujuan, kurikulum,
proses belajar mengajar dan seterusnya. Dan dikatakan strategis, karena denngan ilmu
pendidikan Islam, proses pendidikan akan berjalan secara sistematis dan efektif dalam rangka
menghasilkan lulusan pendidikan yang bermutu dalam segala aspeknya: pengetahuan,
wawasan, keterampilan, mental spiritual, akhlak, dan kepribadiannya[3]
Menghendaki tujuan pendidikan Islam adalah adalah manusia yang baik.ini terlalu
umum.Berpendapet bahwa tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya orang yang
berkeperibadian muslim.inipun amat umum; ia memang menyebutnya sebagi tujuan akhir.
Menghendaki tujuan akhir pendidikan Islam adalah manusia yang berakhlak mulia.ini juga
amat umum. Menyatakan bahwa tujuan akhir pendidikan menurut Islam adalah amnesia
sempurna.ini pun terlalu umum,sulit di operasikan,maksudnya,sulit di operasikan dalam
tindakan perancanaan dan pelaksanaan pendidikan secara nyata.
Tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah.ia
mengatakan bahwa tujuan ini akan mewujudkan tujuan-tujuan khusus.dengan mengutip surat
Al-takwir ayat 27,Jalal mengatakan bahwa tujuan itu adalah untuk semua
manusia.jadi,menurut Islam,pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia (sekali

3
lagi:seluruh manusi) menjadi manusia yang menghambakan diri kepada Allah.yang di
maksud dengan menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Islam menghendaki agar manusi dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan
hidupnya sebagai mana yang telah di gariskan oleh Allah.tujuan hidup manusia itu menurut
Allah ialah beribadah kepada Allah.ini di ketahui dari ayat 56 surat Al-Dzariyat
َ ‫ت ْال ِج َّن َواإل ْن‬
)٥٦( ‫س ِإال لِيَ ْعبُدُو ِن‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Tujuan umum pendidikan adalah manusia yang takwa.itulah manusia yang baik
menurutnya.itu di ambilnya dari Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 13 yang artinya:
‫اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر‬
13.  Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Konferensi dunia pertama tentang pendidikan Islam (1977) berkesimpulan bahwa
tujuan akhir pendidikan Islam adalah manusia yang menyerahkan diri secara mutlak kepada
Allah SWT.
Sampai disini dapat dilihat bahwa para ahli pendidikan islam sepakat bahwa tujuan
umum (sebagaian menyebutnya tujuan akhir) pendidikan Islam ialah manusia yang baik itu
ialah manusia yang beribadah kepada allah;Quthb menghendaki manusia yang baik itu adalah
manusia yang takwa kepada allah.ungkapan ungkapan itu sesungguhnya berbeda dari sagi
redaksi; esensi yang di kandungnya sama.
Membicrakan tujuan pendidikan umum memang penting.tujuan umum itu
tetap,menjadi arah pendidikan islam.untuk keperluan pelaksaan pendidikan,tujuan itu harus di
rinci menjadi tujuan yang khusus,bahkan sampai ketujuan yang oprasional,usaha merinci
tujuan umum itu sudah pernah di lakukan oleh para ahli pendidikan Islam.Al-
sybani,misalnya,menjabarkan tujuan pendidikan islam menjadi :
1. Tujuan yang berkaitan dengan individu,mencakup perubahan yang berupa
pengetahuan,tingkahlaku,jasmani dan rohani,dan kemapuan-kemampuan yang harus di miliki
untuk hidup di dunia dan di akhirat.
2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat,mencakup tingkahlaku masyarakat,tingkah laku
individu dalam masyarakat,perubahan kehidupan masyarakat,memperkaya pengalaman
masyarakat.
3. Tujuan professional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai
ilmu,sebagai seni,sebagai profesi,dan sebagai kegiatan masyarakat.
Al-Abrasyi merinci tujuan akhir pendidikan Islam menjadi:
1. Pembinaan akhlak;
2. Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan di akhirat;
3. Penguasaan ilmu;

4
Tujuan kahir pendidikan Islam dapat dirinci sebagai berikut:
a. Tujuan keagamaan;
b. Tujuan pengembangan akal, akhlak;
c. Tujuan pengajaran kebudayaan;
d. Tujuan pembinaan kepribadian.
Menjabarkan tujuan pendidikan Islam menjadi sebagai berikut:
a. Bahagia di dunia dan di akhirat;
b. Menhambakan diri kepada Allah;
c. Memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat Islam.
4. Akhlak mulia.
Penjabaran itu kelihatan kurang memuaskan; selain pengategoriat yang kurang jelas,
juga terdapat rumusan yang tumpang tindih. Pembagian oleh Al Syaibani menggunakan
katagori ganda. Pembagian Al Abrasyi tumpang tindih, tujuan nomor dua sebenarnya
mencakup tujuan nomor satu, tiga dan empat. Pembagian Asma Hasan Fahmi cukup
membingungkan; ia menggunakan kategori ganda, dan juga tumpang tindih. Pembagian
Munir Mursi kira kira sama dengan pembagian Asma Hasan Fahmi.
  Membagi tujuan pendidikan islam menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum ialah beribadah kepada Allah, maksudnya membentuk manusia yang beribadah kepada
Allah. Selanjutnya ia mengatakan bahwa tujuan umum ini sifatnya tetap, berlaku disegala
tempat, waktu, dan kadaan. Tujuan khusus Islam ditetapkan berdasarkan keadaan tempat
dengan mempertimbangkan pada geografi, ekonomi, dan lain-lain yang ada pada tempat itu.
Tujuan khusus ini dapat dirumuskan berdaasarkan ijhtihad para ahli ditempat itu. Selanjutnya
ia membagi aspek-aspek pembinaan dalam pendidikan Islam, jadi bukan pembagiian tujuan
pendidikan menjadi pembagian khusus. Aspek-aspek pembinaan dalam pendidikan islam
yang menurutnya ialah sebagai berikut:
a. Aspek jasmani.
b. Aspek akal,
c. Aspek akidah
d. Aspek ahklak,
e. Aspek kejiwaan,
f. Aspek keindahan,
g. Aspek kebudayaan.
Pembagian ini bertujuan baik, sayangnya katagori yang digunakan ganda juga. Aspek
(1), (2), dan (5) berada didalam kategori manusia, sementara aspek (3) dan (4) berkategori
sifat atau sikap, sedangkan aspek (6) dan (7) kelihatannya tumpang tindih (bukankah
keindahan termasuk bagian dari kebudayaan?).
Sampai disini sebenarnya kita belum puas tentang perumusan tujuan khusus
pendidikan Islam itu. Pendapat para pakar itu kelihatannya tidak banyak menolong kita untuk
merumuskan tujuan-tujuan pendidikan kita ditempat kita. Kita menginginkan rumusan tujuan
pendidikan yang khusus tidak tumpang tindih, dan menggunakan satu kategori yang tegas.
Kriteria ini amat penting. Kriteria itulah kelak yang akan mengarahkan kurikulum pendidikan
kita. Bila tumpang tindih dan atau kategorinya ganda, maka perencanaan pendidikan akan

5
amat sulit, kebingungan akan muncul dalam pelaksanaannya. Mungkinkah kita dapat
memperoleh acuan dalam membuat rumusan tujuan pendidikan yang demikian?
Tatkala membicarakan ciri Muslim sempurna, kita telah sampai pada kesimpulan bahwa
Muslim sempurna menurut Islam ialah Muslim yang:
a. Jasmaninya sehat serta kuat,
b. Akalnya cerdas serta pandai,
c. Hatinya takwa kepada Allah.
Salah satu aspek penting dan mendasar dalam pendidikan adalah aspek tujuan.
Merumuskan tujuan pendidikan merupakan syarat mutlak dalam mendifinisikan pendidikan
itu sendiri yag paling tidak didasarkan atas konsep dasar mengenai manusia, alam, dan ilmu
serta dengan pertimbangan prinsip-prinsip dasarnya. Hal tersebut disebabkan pendidikan
adalah upaya yang paling utama, bahkan satu-satunya untuk membentuk manusia menurut
apa yang dikhendakinya. Karena itu menurut para ahli pendidikan, tujuan pendidikan pada
hakekatnya merupakan rumusan-rumusan dari berbagai harapan ataupun keinginan manusia.
Ghozali merumuskan tujuan pendidikan sesuai dengan pandangan gidupnya dan nilai-
nilai yang terkandung didalamnya, yaitu sesuai dengan filsafatnya, yakni member petunjuk
akhlak dan pembersihan jiwa dengan maksud dibalik itu membentuk individu-individu yang
tertandai dengan sifat-sifat utama dan takwa. Dengan ini pula keutamaan itu akan merata
dalam masyarakat. Hujair AH. Sanaky menyebut istilah tujuan pendidikan Islam dengan visi
dan misi pendidikan Islam. Menurutnya sebenarnya pendidikan Islam telah memiliki visi dan
misi yang ideal, yaitu “Rahmatan Lil ‘Alamin”. Selain itu, sebenarnya konsep dasar filosofis
pendidikan Islam telah mendalam dan menyangkut persoalan hidup multidimensional, yaitu
pendidikan yang tidak terpisahkan dari tugas kekhalifahan manusia, atau lebih khusus lagi
sebagai penyiapan kadar-kadar khalifah dalam rangka membangun kehidupan dunia yang
makmur, dinamis, harmonis dan lestari sebagaimana diisyaratkan oleh Allah dalam Al-
Qur’an. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang ideal, sebab visis dan misinya adalah
“Rahmatan Lil ‘Alamin”, yaitu untuk membangun kehidupan dunia yang makmur,
demokratis, adil, damai, taat hukum, dinamis, dan harmonis.
Munzir Hitamiberpendapat bahwatujuan pendidikan tidak terlepas dari tujuan hidup
manusia, biarpun dipengaruhi oleh berbagai budaya, panadangan hidup, atau keinginan-
keinginan lainnya. Bila dilihat dari ayat-ayat Al-Qur’an ataupun Hadist yang mengisyaratkan
tujuan hidup manusia yang sekaligus menjadi tujuan pendidikan, terdapat beberapa macam
tujuan, termasuk tujuan yang bersifat teleologik itu sebagai berbau mistik dan takhayyul
dapat dipahami karena mereka menganut konsep-konsep antologi positivistik yang mendasar
keberadaan hanya kepada empiris sensual yakni sesuatu yang teramati dan terukur. Qodri
Azizy menyebutkan batasan tentang difinisi pendidikan agama Islamdalam dua hal, yaitu; a)
mendidik peserta didik untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak Islam; b)
mendidik peserta didik untuk mempelajari materi ajaran islam. Sehingga pengertian
pendidikan agama Islam merupakan usaha secara sadar dalam memberikan bimbingan
kepada anak didik untuk berperilaku sesuai dengan ajaran Islam dan memberikan pelajaran
dengan materi-materi tentang pengetahuan Islam.
Sebelum membahas tentang tujuan pendidikan Islam, maka terlebih dahulu akan
dikemukakan beberapa prinsip tujuan pendidikan Islam yang mendasar tujuan pendidikan

6
Islam. Prinsip-prinsip tersebut tidak hanya menerangkan ciri-ciri istimewa tujuan pendidikan
Islam, akan tetapi juga menunjukkan kepada prinsip-prinsip tertentu yang menjadi dasar
tujuan pendidikan Islam.
Tidak diragukan bahwa ide mengenai prinsip-prinsip dasar pendidikan banyak
tertuang dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi. Dalam hal ini akan dikemukakan Ayat-
ayat atau Hadits-hadits yang dapat mewakili dan mengandung ide tentang prinsip-prinsip
dasar tersebut, dengan asumsi dasar, seperti dikatakan an-Nahlawi bahwa pendidikan sejati
atau maha pendidikan itu adalah Allah, yang telah menciptakan fitrah manusia dengan segala
potensi kelebihan serta menetapkan hukum-hukum pertumbuhan, perkembangan, dan
interaksinya, sekaligus jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuannya. Prinsip-prinsip
tersebut adalah sebagai berikut.
Pertama, prinsip integrasi. Suatu prinsip yang seharusnya dianut adalah bahwa dunia ini
merupakan menuju kampong akhirat. Allah SWT berfirman,
َ x‫َ ْي‬x‫ ِإ ل‬xُ ‫ هَّللا‬x‫ َن‬xَ‫ س‬x‫ح‬xْ ‫ َأ‬x‫ ا‬x‫ َم‬xَ‫ ك‬x‫ن‬xْ ‫ِس‬x x‫ح‬xْ ‫َو َأ‬x xۖ x‫َ ا‬x‫ ي‬x‫ ْن‬x‫ ُّد‬x‫ل‬x‫ ا‬x‫ َن‬x‫ك ِم‬
‫َو اَل‬x xۖ x‫ك‬ َx َx‫ب‬x‫ ي‬x‫ص‬
ِ َx‫ ن‬x‫س‬ َ x‫َ ْن‬x‫ اَل ت‬x‫ َو‬xۖ َx‫ ة‬x‫ِخ َر‬x ‫آْل‬x‫ ا‬x‫ َر‬x‫َّ ا‬x‫د‬x‫ل‬x‫ ا‬xُ ‫ هَّللا‬x‫ك‬
َ x‫َ ا‬x‫ت‬x‫ آ‬x‫ ا‬x‫ َم‬x‫ِ ي‬x‫ِ ف‬x‫َ غ‬x‫ ت‬x‫ ْب‬x‫ ا‬x‫َو‬
x‫ن‬َ x‫ ي‬xِ‫ د‬x‫ ِس‬x‫ ْف‬x‫ ُم‬x‫ ْل‬x‫ ا‬x‫ب‬
xُّ ‫ِح‬x xُ‫ هَّللا َ اَل ي‬x‫ن‬َّ ‫ ِإ‬xۖ xِ‫ ض‬x‫ر‬xْ ‫َأْل‬x‫ ا‬x‫ِ ي‬x‫ ف‬xَ‫د‬x‫ ا‬xَ‫َ س‬x‫ ف‬x‫ ْل‬x‫ِ ا‬x‫ غ‬x‫َ ْب‬x‫ت‬
77.  Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.
Kedua, prinsip keseimbangan. Karena ada prinsip integrasi, prinsip keseimbangan merupakan
kepastian, sehingga dalam pengembangan dan pembinaan manusia tidak ada kepincangan
dan kesenjangan. Keseimbangan antara material dan spiritual, unsure jasmani dan rohani.
Ada banyak Ayat Al-Qur’an Allam menyebutkan Iman dan Amal secara bersamaan.
Diantaranya adalah QS. Al-‘Ashr:1-3
1.  Demi masa.
2.  Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3.  Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Ketiga, prinsip persamaan. Prinsip ini berakar dari konsep dasar tentang manusia yang
mempunyai kesatuan asal yang tidak membedakan derajat, baik antara jenis kelamin,
kedudukan sosial, bangsa, maupun suku, ras, atau warna kulit. Sehingga budak sekalipun
mendapatkan hak yang sama dalam penddikan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“siapapun diantara seorang laki-laki yang mempunyai seorang budak perempuan, lalu diajar
dan didiknya dengan ilmu dan pendidikan yang baik kemudian dimerdekakannya lalu
dikawininya, maka (laki-laki) iyu mendapat dua pahala”. (HR. Bukhari).
Keempat,  perinsif pendidikan seumur hidup. Sesungguhnya prinsif ini bersumber dari
pandangan mengenai kebutuhan dasar manusia yang di mana manusia dalam sepanjang
hidupnya selalu di hadapkan dengan tantangan dan godaan.dalam hal ini manusia di tuntut
untuk bersikap dewasa untuk menyelesaikan masalah dan kejahatan yang di lakukan sesuai
dengan firman Allah,

7
َ َ ‫ هَّللا‬x‫ن‬
xٌ‫م‬x‫ ي‬x‫َر ِح‬x x‫ ٌر‬x‫ و‬xُ‫ ف‬x‫غ‬ َّ ‫ ِإ‬xۗ xِ‫ ه‬x‫َ ْي‬x‫ ل‬x‫ع‬ xُ x‫ و‬xُ‫َ ت‬x‫ن هَّللا َ ي‬
َ x‫ب‬ xْ ‫ َأ‬x‫ َو‬xِ‫ ه‬x‫ ِم‬x‫ ْل‬xُ‫ ظ‬xِ‫ د‬x‫َ ْع‬x‫ ب‬x‫ن‬xْ x‫ ِم‬x‫ب‬
َّx ‫َ ِإ‬x‫ ف‬x‫َ َح‬x‫ ل‬x‫ص‬ َ x‫َ ا‬x‫ ت‬x‫ن‬xْ x‫َ َم‬x‫ف‬
39.  Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan
itu dan memperbaiki diri, Maka Sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Q.S.Al-Maidah:39)
Kelima, prinsip keutamaan. Dalam prinsip ini keutamaan tersebut terdiri dari nilai-nilai
moral. Nilai moral yang paling tinggi adalah tauhid. Dengan prinsif ini pendidik bukan hanya
mempersiapkan tempat belajar melainkan juga membantu membentuk kepribadian peserta
didik. Nabi SAW bersabda, “hargailah anak-anak mu baikkanlah budi pekerti mereka,” (HR.
Nasa’i).
Menjelaskan tipologi dari system yang dianut oleh pendidikan islam:
Pertama, prinsif syumuliyah. Prinsip ini menimbulkan formulasi tujuan pendidikan dalam
membuka, mengembangkan, dan mendidik segala aspek pribadi manusia untuk
menyelesaikan semua masalah dan kemampuan untuk menghadapi tuntutan ke depan yang
semakin kompleks dan rumit.
Kedua, prinsip keseimbangan dan kesederhanaan.
Ketiga, prinsip kejelasan prinsip yang di dalamnya terdapat ajaran yang member kejelasan
jiwa dan akal manusia dan hukum masalah yang di hadapi, sehingga terwujudnya, kurikulum
dan metodologi pendidikan.
Keempat, prinsip tak bertentangan prinsip yang di dalamnya terdaapat ketiadaan pertentangan
antara berbagai unsure dan cara pelaksanaanya.
Kelima, prinsip realism dan dapat dilaksanakan.
Keenam, prinsip perubahan yang diinginkan prinsip yang memperhatikan perbedaan-
perbedaan ciri, kebutuhan, kecerdasan, kelelahan, minat, sikap, tahap pengetahuan jasmani,
akal, sosial, emosi, dan segala aspeknya.
Ketujuh, prinsip dinamis dan menerima perubahan dalam rangka metode-metode keseluruhan
yang terdapat dalam agama.
Sehubungan dengan ini hildan taba mengemukakan beberapa prinsip tujuan
pendidikan islam dalam skala yang operasional:
a. Rumusan tujuan hendaknya meliputi aspek bentuk tingkah laku yang di hara.
b. Tujuan yang kompleks harus di tata secara mapan analitas dan spesifik sehingga jelas
bentuk tingkah laku yang di harapkan.
c. Tujuan tersebut pada dasarnya bersifat development yang mencerminkan arah yang
hendak di capai.
Dengan demikian, tujuan pendidikan islam harus jelas dengan misi islam itu sendiri
yaitu untuk merealisasikan idealitas manusia islam, yaitu manusia yang secara total
menyerahkan dirinya kepada tuhan sekaligus terhadap dalam kecendikiawanan.

8
B. Tujuan Hidup Manusia Dalam Perspektif Islam
Sudah sangat jelas tujuan hidup manusia yang tertera di atas, tujuan manusia secara umum di
bagi menjadi yaitu:
1.Tujuan umum pendidikan manusia
a. Hakikat manusia menurut islam
Manusia adalah mahkluk (ciptaan ) tuhan, hakikat wujudnya bahwa manusia adalah
mahkluk yang perkembangannya di pengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan.
Manusia adalah mahkluk utuh yang terdiri atas jasmani,akal, dan rohani sebagai
potensi pokok, manusia yang mempuunyai aspek jasmani, disebut kan dalam surah al-
Qashash [77].
x‫ َن‬xَ‫ س‬x‫ح‬xْ ‫ َأ‬x‫ ا‬x‫ َم‬xَ‫ ك‬x‫ن‬xْ ‫ِس‬x x‫ح‬xْ ‫َو َأ‬x xۖ x‫َ ا‬x‫ ي‬x‫ ْن‬x‫ ُّد‬x‫ل‬x‫ ا‬x‫ َن‬x‫ك ِم‬
َx َx‫ب‬x‫ ي‬x‫ص‬ َ x‫َ ْن‬x‫ اَل ت‬x‫ َو‬xۖ َx‫ ة‬x‫ِخ َر‬x ‫آْل‬x‫ ا‬x‫ َر‬x‫َّ ا‬x‫د‬x‫ل‬x‫ ا‬xُ ‫ هَّللا‬x‫ك‬
ِ َx‫ ن‬x‫س‬ َ x‫َ ا‬x‫ت‬x‫ آ‬x‫ ا‬x‫ َم‬x‫ِ ي‬x‫ِ ف‬x‫َ غ‬x‫ ت‬x‫ ْب‬x‫ ا‬x‫َو‬
َ x‫ ي‬xِ‫ د‬x‫ ِس‬x‫ ْف‬x‫ ُم‬x‫ ْل‬x‫ ا‬x‫ب‬
x‫ن‬ َّx ‫ ِإ‬xۖ xِ‫ ض‬x‫ر‬xْ ‫َأْل‬x‫ ا‬x‫ِ ي‬x‫ ف‬xَ‫د‬x‫ ا‬xَ‫َ س‬x‫ ف‬x‫ ْل‬x‫ِ ا‬x‫ غ‬x‫َ ْب‬x‫ اَل ت‬x‫ َو‬xۖ x‫ك‬
xُّ x‫ ِح‬xُ‫ن هَّللا َ اَل ي‬ َ x‫َ ْي‬x‫ ِإ ل‬xُ ‫هَّللا‬
77.  Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.
b. Manusia dalam pandangan Islam
Manusia dalam pandangan Islam mempunyai aspek jasmani yang tidak dapat di
pisahkan dari aspek rohani tatkala manusia masih hidup di dunia. Manuisia mempunyai aspek
akal. Kata akal tidak hanya satu macem. Harun nasution menerangkan ada tujuh kata yang
digunakan:
1. Kata Nazara, dalam surat al-Ghasiyyah ayat 17,
2. Kata tadabbara, dalam surah Muhammad ayat 24
3. Kata tafakkara, dalam surat an-Nahl ayat 68,
4. Kata faqiha, dalam surah at-taubah 122:
5. Kata tadzkkara, dalam surat an-nahl ayat 17
6. Kata fahima, dalam surah al-anbiya ayat 78
7. Kata ‘Aqala, dalam surah al-anfaal ayat 22
Manusia mempunyai aspek rohani seperti yang di jelaskan dalam surah al-Hijr ayat 29:
xُ x‫خ‬xْ َx‫َ ف‬x‫ ن‬x‫ َو‬xُ‫ ه‬xُ‫ ت‬x‫ ْي‬xَّ‫ و‬xَ‫ س‬x‫ ا‬xَ‫َ ِإ ذ‬x‫ف‬
َ x‫ ي‬xِ‫ِج د‬x x‫ ا‬xَ‫ س‬xُ‫َ ه‬x‫ ل‬x‫ا‬x‫ و‬x‫َ ُع‬x‫َ ق‬x‫ ف‬x‫ِح ي‬x x‫ و‬x‫ ُر‬x‫ن‬xْ x‫ ِم‬xِ‫ه‬x‫ِ ي‬x‫ ف‬x‫ت‬
x‫ن‬
29.  Maka apabila Aku Telah menyempurnakan kejadiannya, dan Telah meniup kan
kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.
2. Tujuan pendidikan islam (khusus)
Menurut Al Syaibani,tujuan pendidikan Islam adalah

9
1. Tujuan yang berkaitan dengan individu
2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat
3. Tujuan professional yang berkaitan dengan pendidian dan pengajaran sebagai
ilmu,seni,profesi,dan sebagai kegiatan masyarakat.
Menurut al–Abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi;
a) pendidikan akhlak;
b) menyiapkan anak didik untuk hidup didunia dan ahirat;
c) penguasaan ilmu;
d) ketrampilan bekerja dalam masyarakat.
Menurut Asma Hasan Fahmi, tujuan akhir pendidikan islam dapat dipericimenjadi:
a) tujuan keaganaan;
b) tujuan pengembangan akal dan ahlak;
c) tujuan pengajaran kebudayaan;
d) tujuan pembicaraan kepribadian.
Menurut Munir Mursi,tujuan pendidikan islam menjadi:
a) bahagia di dunia dan ahirat;
b) menghambakan diri kepada Allah;
c) memperkuatikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat islam;
d) akhlak mulia.
Secara oprasional, mengemukakan beberapa tujuan pendidikan yaitu:
1. Tujuan umum
Tujuan umum ialah tujuan yang ingin dicapai dengan semua keinginan pemdidikan
baik dengan pengajaran , atau dengan cara lain .
2. Tujuan akhir
Menurut Saleh Abd. Aziz dan Adb. Tujuan akhir pendidikan islam ialah untuk
mendapatkan keridoan Allah SWT. Dalam mengusahakan penghidupan, sedangkan tujuan
akhir dari pendidikan islam adalah meninggal dalam keadaan berserah didi kepada Allah
sebagai akhir dan proses hidup ,jelas berisi kegiatan pendidikan.tujuan akhir pendidikan ialah
hati dalam keadaan berserah diri kepada Allah dengan mengharap ridhanya menuju
kebahagiaan hidup di dunia dan ahirat.
3. Tujuan sementara
Tujuan sementara adalah tujuan yang dicapai setlah anak didik diberi sejumlah
pengalaman tertentu yang dicanangkan dalam suatu pendidikan formal.
4. Tujuan Operasional
Tujuan Oprasional adalah praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan
pendidikan tertentu.
Mengemukakan tujuan khusus pendidikan islam,yang meliputi:

10
1.      Pembinaan kepribadian (nilai moral)
 Sikap (attitide)
 Daya pikir praktis rasional
 Objektifitas
 Loyalitas kepada bangsa dan ideology
 Sadar nilai-nilai moral dan agama
2.      Pembinaan aspek pengetahuan (nilai materil), yaitu materi ilmu itu sendiri
3.      Pembinaan aspek kecakapan, keterampilan (skill)nilai-nilai praktis.

C. Ciri-ciri Manusia Ideal Dalam Perspektif Islam


1. Jasmani yang sehat serta kuat dan berketerampilan
Orang islam perlu memiliki jasmani yang sehat serta kuat,terutama berhubungan
dengan keperluan penyiaran dan pembelaan serta penegakan ajaran Islam. Dilihat dari ini
maka Islam mengidealkan muslim yang sehat serta kuat  jasmaninya.
Islam menghendaki agar orang islam itu sehat mentalnya karna inti ajaran islam
(iman) adalah persoalan mental. Kesehatan mental berkaitan erat dengan  kesehatan jasmani.
Karna kesehatan jasmani itu sering berkaitan dengan pembelaan agama Islam, maka sejak
permulaan sejarahnya pendidikan jasmani  (agar sehat dan kuat) di berikan oleh para
pemimpin Islam. Pendidikan itu langsung di hubungkan dengan pembelaan Islam, yaitu
berupa latihan memanah, berenang, menggunakan senjata, menunggang kuda, lari cepat.
Pentingnya kekuatan dan kesehatan fisik itu juga mempunyai dalil-dalil naqli.
Ada beberapa sabda Rasulullah SAW. yang menerangkan perlunya keterampilan
memanah yang dimiliki orang islam. Tentang menunggang hewan, antara lain kuda, juga di
pentingkan Imam Al-shazali, juga menekankan perlunya pendidikan jasmani. Secara umum,
Islam lebih menyenangi muslim yang kuat dari pada muslim yang lemah, juga dalam
pengertian kuat jasmani.
Jasmani yang berkembang dengan baik harus lah kuat (power); artinya orang itu harus
kuat secara fisik. Cirinya yang mudah di lihat ialah adanya otot yang berkembang dengan
sempurna. Hasil yang diperoleh adalah kemampuan beradaptasi yang tinggi, kemampuan
pulih (recover) yang cepat, dan kemampuan menahan letih,yaitu tidak cepat letih. Tanda yang
lain ialah aktif,berpenampilan segar. Jasmani yang sehat serta kuat itu akan menampilkan
tubuh yang indah;keindahan adalah salah satu aspek kehidupan yang di pentingkan dalam
Islam.
Kesehatan dan kekuatan juga berkaitan dengan kemampuan menguasai filsafat dan
saens serta pengelolaan alam. Oleh karna itu. Semakin wajarlah sekiranya islam memandang
jasmani yang sehat serta kuat sebagai salah satu ciri muslim yang sempurna. Pada jasmani
yang demikian itu terdapatlah indra yang sehat dan bekerja dengan baik. Indra yang baik di
perlukan dalam penguasaan filsafat dan saens, serta pengelooan alam. Jadi, kesimpulannya
adalah wajar bila Islam memandang jasmani yang sehat dan kuat sebagi salah satu ciri
muslim yang ideal.

11
Jasmani yang sehat seta kuat berkaitan dengan ciri lain yang di kehendaki ada pada
muslim yang sempurna, yaitu menguasai salah satu keterampilan yang di perlukan dalam
mencari zerki dalm kehidupan.
Para pendidik muslim sejak zaman permulaan perkembangan Islam telah mengetahui
pentingnya pendidikkan keterampilan berupa pengetahuan praktis dan latihan latihan
kejuruan. Mereka biasanya menganggapnya fardu qipayah.

Firman allah akan pentingnya seorang muslim memiliki keterampilan :


)٣٧( َ‫ك بَِأ ْعيُنِنَا َو َوحْ يِنَا َوال تُ َخا ِط ْبنِي فِي الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا ِإنَّهُ ْم ُم ْغ َرقُون‬
َ ‫َواصْ ن َِع ْالفُ ْل‬
37. dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah
kamu bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim itu; Sesungguhnya mereka itu
akan ditenggelamkan.
Nabi SAW. menyenangi muslim yang mampu mengerjakan sesuatu secara perhatian (al-
sybani:509)
Muslim yang hidup pada zaman modern ini, juga di indonesia, tidalah mungkin meremehkan
pendidikan keterampilan.
2. Cerdas serta pandai
Islam mengiginkan pemeluknya cerdas serta pandai yang di tandai oleh adanya
kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat, sedangkan pandai
ditandai oleh banyak memiliki pengetahuan dan impormasi. Kecerdasan dan kepandaian itu
dapat di lihat melalui indikator-indikator sbb:
a. Memiliki sains yang banyak dan berkualitas yang tinggi.
b. Mampu memahami dan menghasilkan filsafat
c. Rohani yang berkualitas tiggi
Firman Allah SWT:
 )٩( ‫ب‬ ْ ‫ر ُأولُو‬xُ ‫قُلْ هَلْ يَ ْست َِوي الَّ ِذينَ يَ ْعلَ ُمونَ َوالَّ ِذينَ ال يَ ْعلَ ُمونَ ِإنَّ َما يَتَ َذ َّك‬
ِ ‫األلبَا‬
9. Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
      Akal yang cerdas adalah karunia tuhan. Indikatornya ialah kecerdasan umum atau (IQ).
Kecerdasan itu, selain di tentukan oleh tuhan, tuja berkaitan dengan keturunan. Kesehatan
jiwa dan fisik jenis berkaitan pula dengan kecerdasan tersebut. Kalau begitu, kesehatan dan
kekuatan seperti yang telah di uraikan sebelum ini memang berkaitan juga denga tinggak
kecerdasan.
3.      Rohani yang berkualitas tiggi
Kekuatan rohani (tegasnya kalbu) lebih jauh dari pada kekuatan akal. Bahkan ia dapat
mengetahui objek secara tidak terbatas. Karna itu, islam sangat mengistimewakan aspek
kalbu. Kalb dapat menembus alam gaib, bahkan menembus tuhan. Kalbu inilah yang

12
merupakan potensi manusia yang mampu beriman secara sungguh-sungguh. Bahkan iman itu,
menurut al-qur’an tempatnya di dalam kalbu.
‫ت األ ْع َرابُ آ َمنَّا قُلْ لَ ْم تُْؤ ِمنُوا َولَ ِك ْن قُولُوا َأ ْسلَ ْمنَا َولَ َّما يَ ْد ُخ ِل اإلي َمانُ فِي قُلُوبِ ُك ْم َوِإ ْن تُ ِطيعُوا هَّللا َ َو َرسُولَهُ ال يَلِ ْت ُك ْم ِم ْن‬ِ َ‫قَال‬
)١٤( ‫َأ ْع َمالِ ُك ْم َش ْيًئا ِإ َّن هَّللا َ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬
14. orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum
beriman, tapi Katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu;
dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun
pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

D. Tujuan Hidup Manusia


Pada dasarnya tujuan hidup manusia adalah memperoleh kebahagian di dunia dan
akhirat, sementara kewajiban atau tugas hidup manusia menurut al-qur’an adalah mengapdi
atau beribadah kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT:
َ ‫ت ْال ِج َّن َواإل ْن‬
)٥٦( ‫س ِإال لِيَ ْعبُدُو ِن‬ ُ ‫ َو َما َخلَ ْق‬   

56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku.
Tujuan hidup manusia adalah mencapai kebahagiaan di akhirat kelak (QS al-
baqarah[2]:201). Untuk mencapai tujuan hidup tersebut, manusia harus beribadah dengan
mengikuti semua perintah Allah dan menjauhi semua larangannya. Kehidupan di dunia
adalah kehidupan yang berkah atau di berkati (al-mubarak). Sedangkan kebahagian di akhirat
digambarkan dengan surge (al-jannah),suatu kebahagian yang sebanarnya sulit digambarkan
dengan kata-kata. Meski demikian, al-qur’an (QS al-hajj [22]:14) menggambarkan surga
sebagai “kebun indah yang didalamnya mengalair sungai-sungai”.
Islam menekankan sebuah system kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat.
Al-Qur’an mengingatkan kita untuk mencari kehidupan akhirat, tetapi jangan melupakan
bagian dunia (QS. Al-Qasas [28]:77)
Tujuan akhir dari pendidikan Islam terletak dalam realisasi sikap penyerahan diri
sepenuhnya kepada Allah,baik secara program maupun seluruh masyarakat. Sebagai hamba
Allah yang berserah kepada khaliknya,ia adalah hambanya yang berilmu pengetahuan dan
beriman secara bullet,sesuai kehenda penciptanya,agar terealisasi cita-cita yang terkandung
dalam kalimat ajaran Allah.
“sesunggunya sholatku dan ibadahku serta matiku hanya untuk Allah,pendidik sekian alam”.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam.
Tujuan mempelajari ilmu pendidikan Islam antaranya adalah menjadikan manusia lebih bai
dan mampu memahami ajaran-ajaran dalam agama islam.
Ciri-ciri manusia ideal menurut islam:
1.      Jasmani yang sehat serta kuat dan berketerampilan
2.      Cerdas serta pandai
3.      Rohani yang berkualitas tinggi

14
DAFTAR PUSTAKA
Hj. Lubna, Mengurai ilmu pendidikan islam,( Mataram: Penerbit LKIM Mataram 2009),
H.M. Arifin,. Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: penerbit PT Bumi aksara,2003)
Beni Ahmad saebani, dan Hendra Akhdhiyat,. Ilmu Pendidikan Islam (bandung:penerbit
pustaka setia 2009)
H. Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja grapindo persada, 2003)
.Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
2005)
H.didiek ahmad supadie,. penganter studi islam (Jakarta: PT raja grapindo persada 2011)
Zakiah daradjat. ilmu pendidikan islam (Jakarta: Bumu aksara,2000)
H. abuddin nata, ilmu pendidikan islam dengan pendekatan multidisipliner (Jakarta: PT
grapindo persada,2009)
Abdul Quddus, islam multidimensi (Mataram: pantheon media pressindo,2007 )
Mujub abdul, ilmu pendidikan islam (Jakarta: kencana renada media, 2006)

15
16

Anda mungkin juga menyukai