Anda di halaman 1dari 15

TINJAUAN SOSIOLOGIS TENTANG TUJUAN PENDIDIKAN DALAM

PERSPEKTIF ISLAM

Disusun untuk memenuhi

Tugas Mata Kuliah Analisis Sosioliogi Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:

1. Dr. Muhsyanur, M.Pd

Disusun Oleh:
MUSDALIPAH, S. Ag ( 04223203208)

PRODI AGAMA ISLAM BERBASIS TEKNOLOGI DAN DAKWAH


FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM AS’ADIYAH SENGKANG
2022
KATA PENGANTAR
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Alhamdulillah, bahwa dengan petunjuk dan hidayah-Nya penulisan
makalah ini dapat terselesaikan dan sampai dihadapan pembaca yang
berbahagia. Semoga kiranya membawa manfaat yang sebesar-besarnya dan
memberikan sumbangan yang berarti bagi pendidik pada masa sekarang
dan akan dating.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kit
Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita ke dunia yang penuh
dengan kedamaian.
Dengan terselesaikannya pembuatan makalah ini penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Muhsynur, S.Pd.I, MM selaku dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
2. Teman-teman mahasiswa pasca sarjana dan semua pihak yang telah
membantu terselesainya penyusunan makalah ini.
Sebagaimana pepatah yang menyatakan tiada gading yang tak retak,
maka penulisan makalah inipun tentunya banyak dijumpai kekurangan
dan kelemahannya. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
dan mengharap tegur sapa serta saran-saran penyempurnaan, agar
kekurangan dan kelemahan yang ada tidak sampai mengurangi nilai dan
manfaat bagi pengembangan studi Islam pada umumnya.

Sebatik, Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah........................................................................... 2
3. Tujuan Masalah............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan Islam…………………………………….. 3
2. Tujuan Pendidikan Islam................................................................ 3
3. Tinjauan Sosiologi Pendidikan Islam............................................ 6
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan dan Saran.................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan dalam sejarah telah merupakan kilas balik yang dapat


dijadikan rujukan penting yang mana senantiasa menanamkan kesadaran
akan urgensi ilmu dan selalu mendorong umat untuk senantiasa mencari ilmu.
Hal ini dapat kita buktikan dengan adanya banyak konsep Al-Qur’an dan Hadits
yang menjelaskan tentang urgensidan keutamaan (hikmah) ilmu dan orang yang
memiliki pengetahuan.

Dalam kehidupan sosial kemanusiaan, pendidikan bukan hanya suatu


upaya yang melahirkan proses pembelajaran yang bermaksud membawa manusia
menjadi sosok yang potensial secara intelektual (intellectual oriented) melalui
proses transfer of knowledge yang kental. Tetapi proses tersebut juga bermuara
pada upaya pembentukan masyarakat  yang berwatak, beretika dan estetika
melalui proses transfer of values yang terkandung didalamnya.

Apabila ditelusuri kembali tentang tujuan pendidikan secara umum, maka


tujuan-tujuan tersebut berbeda berdasarkan apa yang mendasari pendidikan itu
sendiri. Para tokoh etika melihat bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk
masyarakat berakhlak mulia dan berbudi luhur. Para tokoh sosial memandang
bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk wilayah dan komunitas yang bersih,
berbudaya dan memelihara nilai-nilai luhur dan tradisi sosial. Demikian
seterusnya, orientasi pendidikan menjadi sangat beragam berdasarkan keragaman
sudut pandang para tokoh yang berbicara tentang pendidikan.

1
1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian pendidikan Islam?


2. Bagaimana tujuan pendidikan Islam dalam persfektif Islam berbasis
masyarakat?
3. Bagaimana tinjauan sosiologis tentang tujuan pendidikan Islam dalam
persfektif Islam?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian Pendidikan Islam


2. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan Islam dalam persfektif Islam
berbasis masyarakat
3. Untuk mengetahui tinjauan sosiologis tentang tujuan pendidikan Islam
dalam persfektif Islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan tujuan Pendidikan Islam


Sosiologi Pendidikan Islam terdiri dari tiga kata yaitu sosiologi yang
diartikan sebagai “Ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-
proses sosial terutama didalamnya perubahan-perubahan sosial”.
Pendidikan yang diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan peri
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan “ Islam, yaitu bersifat
keislaman .
Menurut prof. Dr. S. Nasution, MA., Sosiologi Pendidikan adalah ilmu
yang berusaha untuk mengetahui cara-cara pengendalian proses
Pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
Sedangkan menurut Robbins dan Brown, sosilogi Pendidikan ialah ilmu
yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang
mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasikan
pengalaman.
Dan pengertian-pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa
Sosiologi Pendidikan Islam adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui
cara-cara mengendalikan proses Pendidikan untuk mengembangkan
kepribadian individu agar lebih baik sesuai dengan ajaran agama Islam,
mengatur bagaimana seorang individu berhubungan dengan individu
yang lain mempengaruhi individu tersebut dalam mendapatkan serta
mengorganisasikan pengalamannya.
2.2 Tujuan Pendidikan Islam dalam Persfektif Islam Berbasis Masyarakat
Perlu diketahui bahwa Pendidikan Islam sangat berhubungan erat
dengan agama Islam itu sendiri lengkap dengan akidah syariat, dan
system kehidupan. Keduanya ibarat dua kendaraan yang berjalan di atas
dua jalur seimbang baik dari segi tujuan maupun rambu-rambunya yang
disyariatkan bagi hamba Allah yang membekali diri dengan takwa ilmu,
hidayah serta akhlak untuk menempuh perjalanan hidup.

3
Hubungan antara Pendidikan Islam dan agam Islam dapat
digambarkan dalam pokok-pokok sebagai berikut:
a. Agama Islam menyerukan manusia agar beriman dan bertakwa.
Pendidikan Islam berupaya menanamkan ketakwaan itu dan
mengembangkannya agar bertambah terus sejalan dengan
pertambahan ilmu.
b. Agama Islam menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan
menyeru manusia agar berpikir tentang kerajaan Allah. Sementara
dalam pendidikan Islam, dibangun di atas ilmu dan pengetahuan,
keterampilan, maupun arah tujuannya.
c. Agama Islam menekankan amal saleh tersebut. Sedangkan dalam
pendidikan Islam menekankan pentingnya belajar.

Untuk maksud tersebut, manusia diciptakan lengkap dengan


potensinya berupa akal dan kemampuan belajar. Pada sisi lain, persoalan
pendidikan merupakan factor penentu bagi perkembangan umat. Ia
menjadi priotitas utama untuk dilaksanakan. Dengan demikia salah satu
target yang harus diusahakan semksimal mungkin adalah revitalisasi
pelaksanaan pendidikan bagi umat Islam melalui cara-cara yang sesuai
dengan nilai-nilai dan motif ajaran Islam sehingga tidak salah arah
dengan pelaksanaan pendidikan ala Barat. Untuk menyikapinya
diperlukan penyusunan system pendidikan yang berakar pada nilai-nilai,
prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan Islam.

Dalam menetapkan tujuan pendidikan, Islam memperhatikan posisi


manusia sebagai ciptaan Tuhan yang terbaik (QS. At-Tin: 4) dan sebagai
khalifah fil ardh (QS. Yunus: 14). Begitu pula tentang islam yang
rahmatan lil‘alamin/universal.  “Mengandung ajaran-ajaran yang
konkret, dapat disesuaikan dengan situasi tempat dan kebutuhan
zaman”. Sebagai agama pilihan Allah (QS. Al-Maidah: 3) untuk panutan
kita yang abadi, adalah tiada ragu lagi. Maka dunia kita, yakni
terbentuknya kepribadian muslim atau terwujudnya masyarakat yang
sebesar-besarnya, yang menjadi tugas akhir pendidikan islam, secara

4
normative-filosofis ditetapkan atas dasar satu keyakinan tentang nilai-
nilai Islami yang oleh ummat islam dipegangi sebagai kebenaran yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadis.

Menurut pandangan diatas dapat kita fahami, dalam persfektif islam


tujuan pendidikan islam secara umum ialah membentuk kepribadian
muslim pada manusia dan mewujudkannya menjadi masyarakat yang
besar didunia, yaitu masyarakat yang maju yang berpedoman pada Al-
Qur’an dan Hadist dimana didalamnya terdapat ajaran-ajaran (ilmu)
yang konkret, yang sesuai dengan tempat dan kebutuhan zaman.

Pada rumusan tujuan pendidikan Islam diatas disebutkan istilah


masyarakat atau sosial dimana dari segi pendidikan, Islam dalam
menentukan tujuannya ingin membentuk berbagai individu melalui
latihan jiwa, akal pikiran (intelektual), perasaan dan panca indera demi
mewujudkan masyarakat muslim yang berinteraksi sosial dengan baik
diantara sesamanya.

Tujuan pendidikan dalam konsep Islam harus mengarah pada


hakikat pendidikan yang meliputi beberapa aspeknya yaitu tujuan dan
tugas hidup manusia, memperhatikan sifat-sifat dasar manusia, tuntutan
masyarakat, dan dimensi- dimensi ideal islam.

Tujuan pendidikan islam menurut konsepnya harus terdiri atas


beberapa hal yang berkaitan erat dengan hakikat manusia diciptakan
didunia ini oleh Allah Swt. “Islam menetapkan bahwa pendidikan akhlak
adalah jiwa pendidikan Islam–buistu li utammima makarimal akhlak; dan
bahwa mencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikan
sebenarnya”. Menurut tujuan ini setiap pengajaran harus berorientasi
pada pendidikan akhlak, dan akhlak keagamaan di atas segala-galanya.

Oleh sebab itu, tujuan pendidikan islam juga memperhatikan sifat-


sifat dasar manusia (nature of human) yang oleh Allah SWT ditempatkan

5
sebagai khalifah-Nya dimuka bumi yang bertujuan mengabdi kepada-Nya
sebagaimana dilukiskan dalam QS. Az-Zariyat ayat 56 yang artinya:
dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. (QS. Az-Zariyat: 56)
Sebagai khalifah tentunya manusia memiliki tanggung jawab yang
besar, oleh sebab itu dalam mengabdi kepada Allah SWT, dalam hidupnya ia
harus menjalankan segala perintah Allah SWT dengan baik. Al-Qur’an
sebagai Nash yang utama banyak menjelaskan tentang wawasan
kemasyarakatan, dimana ditegaskan tentang saling tolong-menolong dan
kerja sama, dapat kita fahami bahwa aspek sosial yang ada dalam tujuan
pendidikan islam sangat besar.
Adapun aspek dimensi kehidupan ideal islam mengandung nilai yang
dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia didunia untuk mengelola
dan memanfaatkan dunia sebagai bekal kehidupan diakhirat, serta
mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk meraih
kehidupan akhirat yang lebih membahagiakan sehingga manusia tidak
dituntut untuk terbelenggu dengan kehidupan dunia yang melenakan,
sebagaimana dilukiskan dalam QS. Al-Qhasas ayat 77 yang artinya:
dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan. (QS. Al-Qhasas: 77)

2.3 Tinjauan Sosiologis Tentang Tujuan Pendidikan Islam Dalam Persfektif


Islam
Sosiologi dapat dijadikan sebagai salah satu pendekatan dalam
memahami agama. Hal demikian dapat dimengerti, karena banyaknya
bidang kajian agama yang baru dapat dipahami secara proporsional dan
lengkap apabila menggunakan jasa dan bantuan sosiologi. Tanpa ilmu sosial
peristiwa-peristiwa tersebut sulit dijelaskan dan sulit pula dipahami

6
maksudnya. Disinilah letaknya sosiologi sebagai salah satu alat dalam
memahami ajaran agama.
Penjelasan yang bagaimanapun tentang tujuan pendidikan islam
dalam persfektif islam, tidak akan pernah tuntas tanpa mengikutsertakan
aspek-aspek sosiologinya.  Islam yang menyangkut kepercayaan serta
berbagai prakteknya benar-benar merupakan masalah sosial, dan sampai
saat ini senantiasa ditemukan dalam sumber hukum islam. Tujuan
pendidikan islam adalah menyangkut hal yang mengandung arti penting
menyangkut masalah kehidupan manusia, yang dalam transedensinya
mencakup sesuatu yang mempunyai arti penting dan menonjol bagi
manusia.  . Dimana didalamnya aspek-aspek sosial dalam pendidikan tidak
diabaikan dan diberi perhatian besar, tentunya menurut disiplin ilmu
sosiologi yang mengkhususkan diri dalam menelaah perubahan sosial yang
sangat drastis di masyarakat, memandang islam memiliki keselarasan dan
perhatian besar terhadap pendidikan islam, oleh sebab itu agama yang pada
sumbernya benar-benar mengatur dengan baik hubungan antara individu –
dengan individu, individu dengan kelompoknya, dan individu dengan
Tuhannya, dalam tujuan pendidikannya mengharapkan tercapainya sebuah
masyarakat yang baik dalam hubungan sesama dalam hal ini masyarakat,
walaupun dalam menghadapi perbedaan zaman yang terus mengalir dengan
deras, islam tetap eksis dengan ajarannya yang bersumber dari Nash yang
selalu relevan dengan kehidupan karena memiliki banyak kandungan yang
bersifat universal.
Disamping itu, tujuan pendidikan islam telah dicirikan sebagai
pemersatu aspirasi manusia yang paling kental: sebagai sejumlah besar
moralitas, sumber tatanan masyarakat dan perdamaian batin individu,
sebagai sesuatu yang memuliakan dan yang membuat manusia
beradab. Dalam hal ini dapat difahami bahwa secara sosiologis tujuan
pendidikan Islam dalam persfektif islam dipandang menunjukkan
seperangkat aktivitas sosial yang mempunyai arti penting.
Islam telah menunjukkan besarnya perhatian terhadap masalah
sosial, dengan mengajukan beberapa alasan sebagai berikut:

7
a. Dalam Al-Qur’an atau Hadist, proporsi terbesar kedua sumber
hukum Islam itu berkenaan dengan urusan mu’amalah. Sedangkan
menurut Ayatullah Khoemeini dalam bukunya Al-Hukumah al-
Islamiyah  yang dikutip oleh Jalaluddin Rahmat dikemukakan bahwa
perbandingan antara ayat-ayat ibadah dan ayat-ayat yang
menyangkut kehidupan sosial adalah satu berbanding seratus.
Artinya untuk satu ayat ibadah, ada seratus ayat mu’amalah
(masalah sosial).
b. Bahwa ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi
ganjaran lebih besar dari ibadah yang bersifat perseorangan. Karena
itu shalat yang dilakukan secara berjama’ah dinilai lebih tinggi
nilainya daripada shalat yang dikerjakan sendirian dengan ukuran
satu berbanding dua puluh tujuh derajat.
c. Dalam Islam terdapat ketentuan bila urusan ibadah dilakukan tidak
sempurna atau batal, karena melanggar pantangan tertentu, maka
kifaratnya ialah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan
masalah sosial. Bila puasa tidak mampu dilakukan misalnya, maka
jalan keluarnya: dengan membayar fidyah dalam bentuk memberi
makan bagi orang miskin, dan sebagainya.

Berdasarkan pemahaman ke lima alasan di atas, maka melalui


pendekatan sosiologis,  akan dapat dipahami dengan mudah, karena
agama itu sendiri diturunkan untuk kepentingan sosial. Dalam Al-
Qur’an misalnya dijumpai ayat-ayat berkenaan dengan hubungan
manusia dengan manusia lainnya, sebab-sebab yang menyebabkan
terjadinya kemakmuran suatu bangsa dan yang menyebabkan
terjadinya kesengsaraan. Semua itu hanya baru dapat dijelaskan
apabila yang memahaminya mengetahui sejarah sosial pada ajaran
agama itu diturunkan.

8
9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sosiologi pendidikan Islam diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial terutama
didalamnya perubahan sosial pendidikan sebagai proses pengubahan
sikap dan tata cara seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan dalam islam
Perlu diketahui bahwa Pendidikan Islam sangat berhubungan
erat dengan agama Islam. Keduanya ibarat dua kendaraan yang
berjalan di atas dua jalur, baik dari segi tujuan maupuan rambu-
rambunya yang disyariatkan bagi hamba Allah yang membekali diri
dengan taqwa, ilmu hidayah serta akhlak untuk menempuh
perjalanan hidup.
Sosiologi dapat dijadikan sebagai salah satu pendekatan dalam
memenuhi agama. Hal demikian dapat dimengerti karena banyaknya
bidang kajian agama yang baru dapat dipahami secara proporsional
dan lengkap apabila menggunakan jasa dan bantuan sosiologi. Tanpa
ilmu sosial peristiwa-peristiwa tersebut sulit dijelaskan dan sulit pula
dipahami maksudnya. Disinilah letak sosiologi sebagai salah satu alat
dalam memahami ajaran agama.
B. Kritik dan saran
Demikian makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis sosiologi Pendidikan Islam. Kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dra. Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi


Aksara, 2012.
Drs. H. Rois Mahfud, M.Pd, Al-Islam; Pendidikan Agama Islam,
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011.
Abuddin Nata, Metodelogi Studi Islam (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2002).
Jalaluddin Rahmat, Islam alternatif (Bandung: Mizan, 1986).
Hussein Bahreisi, Hadits Bukhari-Muslim (Surabaya: Karya Utama,
tt).

11
12

Anda mungkin juga menyukai