PERSPEKTIF ISLAM
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
MUSDALIPAH, S. Ag ( 04223203208)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah........................................................................... 2
3. Tujuan Masalah............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan Islam…………………………………….. 3
2. Tujuan Pendidikan Islam................................................................ 3
3. Tinjauan Sosiologi Pendidikan Islam............................................ 6
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan dan Saran.................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Hubungan antara Pendidikan Islam dan agam Islam dapat
digambarkan dalam pokok-pokok sebagai berikut:
a. Agama Islam menyerukan manusia agar beriman dan bertakwa.
Pendidikan Islam berupaya menanamkan ketakwaan itu dan
mengembangkannya agar bertambah terus sejalan dengan
pertambahan ilmu.
b. Agama Islam menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan
menyeru manusia agar berpikir tentang kerajaan Allah. Sementara
dalam pendidikan Islam, dibangun di atas ilmu dan pengetahuan,
keterampilan, maupun arah tujuannya.
c. Agama Islam menekankan amal saleh tersebut. Sedangkan dalam
pendidikan Islam menekankan pentingnya belajar.
4
normative-filosofis ditetapkan atas dasar satu keyakinan tentang nilai-
nilai Islami yang oleh ummat islam dipegangi sebagai kebenaran yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadis.
5
sebagai khalifah-Nya dimuka bumi yang bertujuan mengabdi kepada-Nya
sebagaimana dilukiskan dalam QS. Az-Zariyat ayat 56 yang artinya:
dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. (QS. Az-Zariyat: 56)
Sebagai khalifah tentunya manusia memiliki tanggung jawab yang
besar, oleh sebab itu dalam mengabdi kepada Allah SWT, dalam hidupnya ia
harus menjalankan segala perintah Allah SWT dengan baik. Al-Qur’an
sebagai Nash yang utama banyak menjelaskan tentang wawasan
kemasyarakatan, dimana ditegaskan tentang saling tolong-menolong dan
kerja sama, dapat kita fahami bahwa aspek sosial yang ada dalam tujuan
pendidikan islam sangat besar.
Adapun aspek dimensi kehidupan ideal islam mengandung nilai yang
dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia didunia untuk mengelola
dan memanfaatkan dunia sebagai bekal kehidupan diakhirat, serta
mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk meraih
kehidupan akhirat yang lebih membahagiakan sehingga manusia tidak
dituntut untuk terbelenggu dengan kehidupan dunia yang melenakan,
sebagaimana dilukiskan dalam QS. Al-Qhasas ayat 77 yang artinya:
dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan. (QS. Al-Qhasas: 77)
6
maksudnya. Disinilah letaknya sosiologi sebagai salah satu alat dalam
memahami ajaran agama.
Penjelasan yang bagaimanapun tentang tujuan pendidikan islam
dalam persfektif islam, tidak akan pernah tuntas tanpa mengikutsertakan
aspek-aspek sosiologinya. Islam yang menyangkut kepercayaan serta
berbagai prakteknya benar-benar merupakan masalah sosial, dan sampai
saat ini senantiasa ditemukan dalam sumber hukum islam. Tujuan
pendidikan islam adalah menyangkut hal yang mengandung arti penting
menyangkut masalah kehidupan manusia, yang dalam transedensinya
mencakup sesuatu yang mempunyai arti penting dan menonjol bagi
manusia. . Dimana didalamnya aspek-aspek sosial dalam pendidikan tidak
diabaikan dan diberi perhatian besar, tentunya menurut disiplin ilmu
sosiologi yang mengkhususkan diri dalam menelaah perubahan sosial yang
sangat drastis di masyarakat, memandang islam memiliki keselarasan dan
perhatian besar terhadap pendidikan islam, oleh sebab itu agama yang pada
sumbernya benar-benar mengatur dengan baik hubungan antara individu –
dengan individu, individu dengan kelompoknya, dan individu dengan
Tuhannya, dalam tujuan pendidikannya mengharapkan tercapainya sebuah
masyarakat yang baik dalam hubungan sesama dalam hal ini masyarakat,
walaupun dalam menghadapi perbedaan zaman yang terus mengalir dengan
deras, islam tetap eksis dengan ajarannya yang bersumber dari Nash yang
selalu relevan dengan kehidupan karena memiliki banyak kandungan yang
bersifat universal.
Disamping itu, tujuan pendidikan islam telah dicirikan sebagai
pemersatu aspirasi manusia yang paling kental: sebagai sejumlah besar
moralitas, sumber tatanan masyarakat dan perdamaian batin individu,
sebagai sesuatu yang memuliakan dan yang membuat manusia
beradab. Dalam hal ini dapat difahami bahwa secara sosiologis tujuan
pendidikan Islam dalam persfektif islam dipandang menunjukkan
seperangkat aktivitas sosial yang mempunyai arti penting.
Islam telah menunjukkan besarnya perhatian terhadap masalah
sosial, dengan mengajukan beberapa alasan sebagai berikut:
7
a. Dalam Al-Qur’an atau Hadist, proporsi terbesar kedua sumber
hukum Islam itu berkenaan dengan urusan mu’amalah. Sedangkan
menurut Ayatullah Khoemeini dalam bukunya Al-Hukumah al-
Islamiyah yang dikutip oleh Jalaluddin Rahmat dikemukakan bahwa
perbandingan antara ayat-ayat ibadah dan ayat-ayat yang
menyangkut kehidupan sosial adalah satu berbanding seratus.
Artinya untuk satu ayat ibadah, ada seratus ayat mu’amalah
(masalah sosial).
b. Bahwa ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi
ganjaran lebih besar dari ibadah yang bersifat perseorangan. Karena
itu shalat yang dilakukan secara berjama’ah dinilai lebih tinggi
nilainya daripada shalat yang dikerjakan sendirian dengan ukuran
satu berbanding dua puluh tujuh derajat.
c. Dalam Islam terdapat ketentuan bila urusan ibadah dilakukan tidak
sempurna atau batal, karena melanggar pantangan tertentu, maka
kifaratnya ialah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan
masalah sosial. Bila puasa tidak mampu dilakukan misalnya, maka
jalan keluarnya: dengan membayar fidyah dalam bentuk memberi
makan bagi orang miskin, dan sebagainya.
8
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosiologi pendidikan Islam diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial terutama
didalamnya perubahan sosial pendidikan sebagai proses pengubahan
sikap dan tata cara seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan dalam islam
Perlu diketahui bahwa Pendidikan Islam sangat berhubungan
erat dengan agama Islam. Keduanya ibarat dua kendaraan yang
berjalan di atas dua jalur, baik dari segi tujuan maupuan rambu-
rambunya yang disyariatkan bagi hamba Allah yang membekali diri
dengan taqwa, ilmu hidayah serta akhlak untuk menempuh
perjalanan hidup.
Sosiologi dapat dijadikan sebagai salah satu pendekatan dalam
memenuhi agama. Hal demikian dapat dimengerti karena banyaknya
bidang kajian agama yang baru dapat dipahami secara proporsional
dan lengkap apabila menggunakan jasa dan bantuan sosiologi. Tanpa
ilmu sosial peristiwa-peristiwa tersebut sulit dijelaskan dan sulit pula
dipahami maksudnya. Disinilah letak sosiologi sebagai salah satu alat
dalam memahami ajaran agama.
B. Kritik dan saran
Demikian makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis sosiologi Pendidikan Islam. Kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12