OLEH :
KELOMPOK 10
ARIYANI_20400122025
A. MUHAMMAD RAIHAN ALGHIFARI_20400122023
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
berlimpah nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada Kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat dan salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi akhir zaman Muhammad SAW.
Kami menyadari tersusunnya makalah ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah
kami sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, Kami
menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Kami
dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal dan menjadikan amal sholeh
bagi semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin Ya
Rabbal’alamin.
penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Isu tentang pendidikan menarik dan senantiasa actual dan pendidikan tidak pernah lekang oleh
zaman, mulai dari zaman Adam, Hermes, sampai zaman kita sekarang bahkan juga pada zaman-
zaman berikutnya.
Pendidikan juga tidak bisa lepas dari ideologi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Ideologi ini turut mewarnai pendidikan sehingga pendidikan yang dilakukan di tengah masyarakat
memiliki karakteristik tertentu yang identik dengan ideologi tertentu pula. Setidaknya ada tiga
ideologi yang berkembang dalam dunia pendidikan, yaitu konservatif, liberal, dan kapitalis.
Perbedaan dari ketiga ideologi tersebut terkait dengan bagaimana pandangan manusia terkait
dengan apa yang menimpanya. Hal ini akan berdampak pada metode dan cara pembelajaran yang
diberikan oleh pendidikan dengan ideologi tertentu.
Kapitalisme global berimplikasi pada pengakuan terhadap hak individu. Hal ini menimbulkan
paham liberalisme yang menekankan kebebasan pada masing-masing individu dalam segala hal.
Dalam menghadapi hal tersebut, pendidikan dituntut untuk mempersiapkan generasi-generasi yang
mampu berinteraksi dengan keadaaan yang terjadi sekarang. Untuk itu kemudian ideologi
pendidikan liberal muncul. Namun pendidikan liberal harus dibarengi dengan pendidikan islami.
Implementasi ajaran ini dalam praktik kehidupan dan pendidikan dapat fleksibel atau luwes,
selama substansinya tetap terpelihara, yaitu: menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
sebagaimana hakikat ajaran Islam, sebagai agama fitrah, memang ditujukan untuk kebutuhan
manusia itu sendiri.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini berisi rumusan masalah sebagai berikut :
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi ideologi Pendidikan islam
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip ideologi Pendidikan islam
3. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan islam
4. Untuk mengetahui metode dan kurikulum dalam Pendidikan islam
5. Untuk mengetahui bagaimana implementasi ideologi Pendidikan islam di negara-negara
muslim
6. Untuk mengetahui apa saja tantangan dan upaya pengembangan ideologi Pendidikan
islam di Era modern
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ideologi Pendidikan Islam menempatkan Islam sebagai sumber utama dan rujukan dalam proses
pendidikan. Hal ini mencakup pemahaman dan penerapan ajaran Islam, nilai-nilai moral dan etika
Islam, serta pengembangan kecakapan keagamaan yang meliputi ibadah, pemahaman tentang
hukum-hukum agama, dan penghayatan nilai-nilai Al-Qur'an dan Hadis.
Selain aspek keagamaan, Ideologi Pendidikan Islam juga melibatkan pengembangan kecakapan
akademik dan pengetahuan umum yang bermanfaat bagi perkembangan individu Muslim dan
masyarakat. Pendekatan pendidikan Islam mencakup pembentukan karakter yang baik,
pemupukan kecakapan kognitif, kemandirian berpikir, dan pengembangan keterampilan sosial.
3
2.2 PRINSIP-PRINSIP IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM
Ideologi Pendidikan Islam didasarkan pada beberapa prinsip utama yang membimbing proses
pembelajaran dan pengajaran. Beberapa prinsip tersebut antara lain:
1. Tauhid: Prinsip ini menekankan keimanan dan kesadaran akan keesaan Allah dalam semua
aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Pendidikan Islam berupaya untuk membentuk pemahaman
yang mendalam tentang konsep tauhid dalam diri peserta didik.
2. Akhlak Mulia: Prinsip ini menekankan pentingnya pembentukan karakter yang baik dan
perilaku moral yang luhur. Pendidikan Islam bertujuan untuk melahirkan individu yang memiliki
akhlak mulia, seperti jujur, adil, disiplin, dan bertanggung jawab.
3. Pengetahuan dan Keilmuan: Prinsip ini menekankan pentingnya pengetahuan dan keilmuan
dalam Islam. Pendidikan Islam tidak hanya mengajarkan aspek keagamaan, tetapi juga ilmu
pengetahuan umum yang bermanfaat bagi perkembangan individu dan masyarakat.
4. Kemandirian: Prinsip ini menekankan pada pengembangan kemampuan peserta didik untuk
berpikir kritis, mandiri, dan kreatif. Pendidikan Islam berupaya untuk melahirkan generasi yang
mampu mengambil keputusan yang baik dan bertindak secara bertanggung jawab.
2. Pengembangan Keunggulan Akademik: Pendidikan Islam tidak hanya fokus pada aspek
keagamaan, tetapi juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan akademik peserta didik agar
mereka menjadi individu yang cerdas dan berpengetahuan luas.
3. Pemupukan Karakter dan Akhlak: Pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk karakter
peserta didik yang baik dan akhlak yang mulia, sehingga mereka menjadi individu yang
berintegritas, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi masyarakat.
4
4. Pembentukan Kemandirian: Pendidikan Islam berupaya untuk mengembangkan kemandirian
peserta didik, agar mereka mampu berpikir kritis, mandiri, dan mengambil keputusan yang baik
dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, metode pengajaran dalam Pendidikan Islam juga mencakup pembacaan dan pemahaman
Al-Qur'an, mempelajari Hadis dan sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW, serta pengamalan
ibadah dan adab dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi dan refleksi kelompok sering digunakan
untuk membangun pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam dan penerapannya dalam
konteks nyata.
Selain metode pengajaran yang aktif, kurikulum dalam Pendidikan Islam mencakup dua
komponen penting, yaitu ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. Kedua komponen ini saling
melengkapi dan memberikan dasar pengetahuan yang komprehensif kepada peserta didik.
1. Ilmu Agama: Kurikulum Ilmu Agama dalam Pendidikan Islam mencakup pemahaman tentang
ajaran Islam, seperti tafsir Al-Qur'an, ilmu Hadis, hukum Islam (fiqh), sejarah Islam, aqidah
(keyakinan), etika dan akhlak, serta pemahaman tentang ibadah dan adab. Materi-materi ini
memberikan landasan agama yang kokoh bagi peserta didik, memperkuat keimanan, dan
membangun pemahaman yang benar tentang Islam.
2. Ilmu Pengetahuan Umum: Selain ilmu agama, Pendidikan Islam juga menyediakan pelajaran
tentang ilmu pengetahuan umum seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, bahasa, sastra,
sejarah, dan lain sebagainya. Komponen ini penting untuk mengembangkan pemahaman dan
kecakapan peserta didik dalam bidang-bidang pengetahuan lainnya, sehingga mereka memiliki
wawasan yang luas dan siap menghadapi tantangan dunia modern.
5
Muslim yang berpengetahuan luas, memiliki kecakapan akademik yang baik, memiliki akhlak
mulia, serta mampu menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam implementasinya, metode dan kurikulum dalam Pendidikan Islam terus berkembang
mengikuti perkembangan zaman. Pendekatan teknologi informasi dan komunikasi juga semakin
diperkenalkan dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan multimedia, e-learning, atau
aplikasi mobile yang dapat mendukung pemahaman dan pengalaman pembelajaran peserta didik.
Dengan demikian, metode dan kurikulum dalam Pendidikan Islam merupakan upaya untuk
menggabungkan ajaran agama Islam dengan pembelajaran ilmu pengetahuan umum secara
holistik, mempersiapkan peserta didik untuk menjadi individu yang berpengetahuan, berakhlak
mulia, dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat.
1. Pendidikan Agama di Sekolah: Pendidikan agama Islam biasanya menjadi bagian penting dari
kurikulum di negara-negara Muslim. Materi pelajaran meliputi studi Al-Qur'an, Hadis, fiqh
(hukum Islam), sejarah Islam, akhlak, dan nilai-nilai Islam. Tujuannya adalah memperkuat
pemahaman dan penghayatan agama Islam bagi peserta didik.
2. Perguruan Tinggi Islam: Negara-negara Muslim umumnya memiliki perguruan tinggi dan
universitas Islam yang memberikan pendidikan tinggi dengan pendekatan yang berbasis pada
ajaran Islam. Perguruan tinggi ini menawarkan program-program studi dalam berbagai bidang
akademik, yang meliputi ilmu pengetahuan agama, humaniora, ilmu sosial, sains, dan teknologi.
3. Institusi Pendidikan Islam Tradisional: Selain sistem pendidikan formal, banyak negara Muslim
juga memiliki institusi pendidikan Islam tradisional seperti pesantren, madrasah, atau maktab.
Institusi-institusi ini fokus pada pendidikan agama dan pelatihan keagamaan yang mendalam,
melibatkan pembelajaran Al-Qur'an, Hadis, fiqh, dan ilmu agama lainnya.
6
4. Penekanan pada Akhlak dan Moral: Implementasi Ideologi Pendidikan Islam di negara-negara
Muslim sering kali menekankan pembentukan karakter yang baik dan etika Islam. Prinsip-prinsip
akhlak mulia dan nilai-nilai Islam ditanamkan dalam pendidikan, dengan harapan menghasilkan
individu Muslim yang berintegritas, berempati, dan bertanggung jawab.
5. Integrasi Teknologi dalam Pendidikan Islam: Di era modern, negara-negara Muslim juga
berusaha mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan Islam. Penggunaan media digital,
pembelajaran online, atau aplikasi pendidikan khusus menjadi upaya untuk memperkaya
pengalaman pembelajaran, meningkatkan aksesibilitas, dan mengikuti perkembangan teknologi.
Namun, penting untuk dicatat bahwa implementasi Ideologi Pendidikan Islam dapat bervariasi
antara negara-negara Muslim. Beberapa negara mungkin lebih mengedepankan pendidikan agama,
sementara yang lain lebih mengkombinasikan pendidikan agama dengan ilmu pengetahuan umum.
Pemerintah, lembaga pendidikan, dan ulama setempat berperan penting dalam membentuk
kebijakan dan implementasi pendidikan Islam di masing-masing negara.
2. Perubahan Sosial dan Teknologi: Perubahan sosial yang cepat dan kemajuan teknologi telah
mempengaruhi cara individu belajar, berkomunikasi, dan mengakses informasi. Tantangan ini
membutuhkan adaptasi Ideologi Pendidikan Islam untuk memanfaatkan teknologi pendidikan
yang baru dan memastikan relevansi dan efektivitas pendidikan Islam dalam konteks sosial yang
terus berubah.
7
3. Peningkatan Mutu Pendidikan: Tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan Islam
termasuk pembaruan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, pengembangan metode pengajaran
yang inovatif, dan evaluasi yang efektif. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa pendidikan
Islam memberikan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam dan keterampilan yang
diperlukan dalam masyarakat modern.
2. Peningkatan Kompetensi Guru: Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru
dalam mengajar dan mendidik sesuai dengan prinsip-prinsip Ideologi Pendidikan Islam. Pelatihan
dan pengembangan profesional yang berkesinambungan harus disediakan bagi guru-guru agar
mereka dapat menyampaikan materi dengan cara yang efektif dan menginspirasi peserta didik.
4. Kemitraan dengan Pihak-Pihak Terkait: Penting untuk membangun kemitraan dengan pihak-
pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Kolaborasi
yang kuat akan memperkuat implementasi dan pengembangan Ideologi Pendidikan Islam, serta
meningkatkan pemantauan dan evaluasi pendidikan Islam di berbagai tingkatan.
5. Kesadaran dan Pendidikan Masyarakat: Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pendidikan Islam. Penyuluhan, kampanye, dan
program pemberdayaan masyarakat dapat membantu menghasilkan dukungan yang lebih luas dan
melibatkan masyarakat dalam mendukung pengembangan Ideologi Pendidikan Islam.
Dengan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan, pengembangan Ideologi Pendidikan Islam
di era modern dapat menghadapi tantangan yang ada dan memastikan relevansi, efektivitas, dan
keberlanjutan pendidikan Islam dalam mempersiapkan generasi Muslim yang kuat dan terdidik.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ideologi Pendidikan Islam merupakan landasan yang kuat untuk mengembangkan sistem
pendidikan yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan pengetahuan umum. Ideologi
Pendidikan Islam memiliki peran sentral dalam membentuk sistem pendidikan yang berlandaskan
nilai-nilai Islam dan menghasilkan individu Muslim yang berkualitas. Prinsip-prinsip Ideologi
Pendidikan Islam, seperti tauhid, akhlak mulia, pengetahuan dan keilmuan, serta kemandirian,
menjadi landasan dalam proses pembelajaran dan pengajaran. Dalam era modern, pengembangan
Ideologi Pendidikan Islam memerlukan adaptasi terhadap tantangan sosial, teknologi, dan mutu
pendidikan. Dengan upaya yang komprehensif dan sinergi yang kuat, pendidikan Islam dapat terus
relevan dan memberikan kontribusi positif dalam membentuk individu Muslim yang berilmu,
berakhlak mulia, dan mampu berperan dalam masyarakat yang semakin kompleks dan berubah.
3.2 SARAN
Dalam era modern, Ideologi Pendidikan Islam dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk
pengaruh globalisasi, perubahan sosial dan teknologi, serta peningkatan mutu pendidikan. Untuk
mengatasi tantangan ini, beberapa saran dapat diajukan:
9
aktif dalam membentuk pemahaman agama yang baik dan memperkuat nilai-nilai Islam dalam
kehidupan sehari-hari.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan dan sumber inspirasi bagi pembaca dalam memahami
dan mengembangkan Ideologi Pendidikan Islam.
10
DAFTAR PUSTAKA
Abi-Mershed, Ousmane. (2016). Islamic Schools in Modern Turkey: Faith, Politics, and
Education. Indiana University Press.
Hashim, Rosnani. (2015). Islam, Nationalism and Education: Identity Formation in a Malaysian
School. Routledge.
11