Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AZAS PENGEMBANGAN KURIKULUM

Mata Kuliah:
PENGEMBANGAN KURIKULUM BAHASA ARAB

Dosen Pengampu:
NELLY MUJAHIDAH, S.Ag, ST, M.S.I

Disusun Oleh:
Siti Aminah (12002013)
Jamaluddin (12102052)
Nur Nabila Kultsum (12002064)

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kamipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kamidapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang
suatu apa pun. Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “Azas Pengembangan Kurikulum“ bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab. Akhirul
kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan kamiagar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan
saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Aamiin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pontianak, 10 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum...........................................................................3
B. Pengembangan Kurikulum...................................................................4
C. Asas-Asas Pengembangan Kurikulum.................................................4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan...............................................................................................7
B. Saran.....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai


bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan
dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku dan dijadikan
pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik
untuk mencapai tujuan tertentu. Kurikulum selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman. Namun begitu, kurikulum tetap mempunyai landasan/asas
dan prinsip-prinsip dalam pengembangannya.

Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya diperlukan bagi para


penyusun kurikulum tetapi juga harus difahami dan dijadikan dasar pertimbangan
oleh para pelaksana kurikulum yaitu para pengawas pendidikan dan para guru
serta pihak-pihak lain yang terkait dengan pengelolaan pendidikan. Selain
mempunyai landasan yang jelas, kurikulum juga mempunyai prinsip yang pada
dasarnya merupakan ciri dari hakikat kurikulum itu sendiri.

Kurikulum selalu berkembang namun tetap berpijak pada landasan dan


prinsip yang ada. Maka dalam makalah ini, kami memaparkan landasan/asas dan
prinsip yang mengambil peran penting dalam pengembangan kurikulum.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu kurikulum?

2. Apa itu pengembangan kurikulum?

3. Apa yang menjadi asas/landasan pengembangan Kurikulum?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan asas


Kurikulum.

1
2.Untuk mengetahui apa yang dimaksud pengembangan Kurikulum
3. Untuk mengetahui apa saja asas-asas Kurikulum.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perngertian Kurikulum

Kata kurikulum muncul pertama pada kamus Webster pada tahun 1856,
yang digunakan dalam bidang olahraga, yang berarti jarak yang harus ditempuh
oleh pelari atau kereta mulai awal sampai akhir atau mulai star sampai finish.
Kemudian pada tahun 1955 kata kurikulum muncul dalam kamus tersebut, khusus
digunakan dalam bidang pendidikan yang artinya sejumlah mata pelajaran
disekolah atau mata kuliah diperguruan tinggi, yang harus ditempuh untuk
mencapai suatu tingkat tertentu[[1]].

Kurikulum juga dapat diartikan sebagai suatu rencana yang disusun


untuk melancarkan proses berlajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggunga
jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Kurikulum
merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan sekolah, jadi
selain kegiatan kulikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal. (Nasution,
2008:5).Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19) yang berbunyi: Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

2
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Lebih lanjut pada pasal
36 ayat (3) disebutkan bahwa kurikulum di susun sesuai dengan jenjang dan jenis
pendidikan dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia dengan
memperhatikan:

 Peningkatan iman dan takwa;


 Peningkatan akhlak mulia;
 Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
 Tuntutan dunia kerja;
 Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
 Agama;
 Dinamika perkembangan global;

B. Pengembangan kurikulum

Pengembangan kurikulum merupakan proses mengaitkan komponen satu


dengan yang lain dalam konteks pendidikan. Pengembangan kurikulum juga bisa
diartikan sebagai kegiatan penyusunan, pelaksanaan, penilaian, daan
penyempurnnaan kurikulum[2].

C. Asas-asas pengembangan Kurikulum

Dalam pengembangan kurikulum, banyak hal yang harus diperhatikan dan


dipertimbangkan sebelum mengambil suatu keputusan. Apapun jenis
kurikulumnya pasti memerlukan asas - asas yang harus dipegang. Asas- asa
tersebut cukup kompleks dan tidak jarang memiliki hal - hal yang bertentangan,
karenanya harus memiliki seleksi.Begitu juga apabila dilihat dari perbedaan
masyarakat, organisasi bahan yang digunakan, dan pilihan psikologi belajar dalam

3
mengembangkan kurikulum tersebut. Lebih lanjut akan diuraikan empat asas
pengembangan kurikulum tersebut, yaitu :

1. Asas Filsofis

Falsafah dalam arti sebenarnya adalah cinta akan kebenaran, yang merupakan
rangkaian dari dua pengertian, yakni philein (cinta) shopia (kebujakan). Dalam
batasan modern, filsafat diartikan sebagai ilmu yang berusaha memahami semua
hal yang muncul dalam keseluruhan lingkup pengalaman manusia, yang berharap
manusia dapat agar mengerti dan mempunyai pandangan menyeluruh dan
sistematis mengenai alam semesta dan tempat manusia didalamnya[3]. Intinya
manusia merupakan bagian dari dunia.

Contoh asas filosofis : perkembangan kurikulum berdasarkan falsafah bangsa


indonesia sendiri yaitu, pancasila.

Ada empat aliran yang di anut oleh masyarakat di dunia ini, yaitu:

a) Falsafah Bangsa

Setiap negara di dunia ini, baik negara berkembang maupun negara maju,
memiliki falsafah atau pandangan pokok mengenai pendidikan. Setiap individu
mempunyai pandangan tertentu yang kadang tidak sama dengan pandangan
umum. Menurut UU No.2 tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional,
tujuan pendidikan adalah menciptakan manusia indonesia yang beriman,
bertaqwa, berbudi pekerti luhur, berakhlak, berketerampilan, bertanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.

b) Filsafah Lembaga Pendidikan

Pancasila merupakan falsafah nasional yang tegas dan telah diterima oleh segenap
bangsa indonesia. Dalam konteks pendidikan pancasila dijadikan pedoman bagi
lembaga pendidikan untuk mengembangkan falsafah atau pandangan masing -
masing sesuai dengan misi dan tujuan nasional serta nilai - nilai masyarakat yang
dilayaninya.

4
c) Falsafah Pendidikan

Adanya pengertahuan tentang falsafah lembaga pendidikan dimana ia bertugas


menjadi suatu tuntutan pokok. Akan sangat tidak berarti suatu kurikulum yang
baik jika pendidik memiliki falsafah berbeda dalam memahami, menafsirkan dan
melaksanakan kurikulum tersebut. Jadi, dalam konteks operasional kurikulum,
pendidikan merupakan pemegang peran utama.

Keberhasilan seorang anak didik menerima ilmu pengetahuan dan perubahan


tingkah laku yang diharpkan orang tua, masyarakat, dan bangsa sangat ditentukan
oleh falsafah pendidikan terhadap profesinya.

2. Asas Sosiologis

Asas sosiologi memiliki peran penting dalam mengembangkan kurikulum


pendidikan pada masyarakat dan bangsa di muka bumi ini. Suatu kurikulum pada
prinsipnya mencerminkan keinginan, cita - cita tertentu dan kebutuhn
masyarakat[4].

Dalam mengambil suatu keputusan mengenai kurikulum, para pengembang mesti


merujuk pada lingkungan atau dunia dimana mereka tinggal, merespon berbagai
kebutuhan yang dilontarkan atau diusulkan oleh beragam golongan dalam
nasyarakat.

Dari sudut pandang sosiologis, dalam sistem pendidikan serta lembaga – lembaga
pendidikan terdapat bahan yang memiliki beragam fungsi bagi kepentingan
masyarakat.

Contoh asas sosiologis : Pengembangan kurikulum berdasarkan apa yang


terjadi dalam sosial masyarakat, apa yang diinginkan masyarakat, apa yang
dibutuhkan masyarakat.(Nasution, 1989: 23-240, yakni:

a. Mengadakan revisi dan perubahan sosial

b. Mempertahankan kebebasan akademis dan kebebasan melaksanakan


penelitian ilmiah

5
c. Mendukung dan turut memberi kontribusi pada pembangunan

d. Menyampaikan kebudayaan dan nilai – nilai tradisional

e. Mengeksploitasi orang banyak demi kesejahteraan golongan elit

f. Mewujudkan revolusi sosial untuk melenyapkan pengaruh pemerintah


terdahulu.

3. Asas Psikologis

Asas psikologi berarti kegiatan yang mengacu pada hal-hal yang bersifat
psikologis (sifat, jiwa, batin). Pengembangan kurikulum berdasarkan asas
psikologi meliputi aspek-aspek :

a. Aspek ketakwaan : deikembangkan dengan kelompok agama

b. Aspek cipta : dikembangkan dengan kelompok bidang studi


Ekstra, sosial,bahasa,dan filsafat.

c. Aspek karsa : dikembangkan dengan kelompok bidang studi


etika, budi, pekerti, dan ppkn.

Teori - teori belajar, teori - teori kognitif, pengembangan emosional


dinamika group, perbedaan kemampuan individu, kepribadian, model formasi
sikap dan perubahan, dan mengetahui motivasi, semuanya sangat relevan dalam
merencanakanpengalaman – pengalamanpendidikan (educational experiences).

Ada satu aksioma bahwa semua pengetahuan kita adalah pengetahuan


manusia, sehingga studi mengenai bagaimana kita menyeleksi, memproses dan
menggunakan informasi harus memberikan tidak hanya basis pendidikan, tetapi
juga kontribusi untuk mendiskusikan pada apa yang di ajarkan.

Contoh asas psikologi : mengembangkan pribadi anak lewat kretifitas dan


seni. Ketika berusaha mengiluminasi proses pikiran anak didik, baik JeanPiaget
maupun bruner menawarkan bebrapa pertimbangan atas hakikat ilmu dan
pengetahuan.

6
4. Asas organisatoris

Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum. Suatu aktivitas dalam mencapai
tujuan pendidikan formal perlu suatu bentuk pola yang jelas tentang bahan yang
akan disajikan atau yang akan diproses kepada peserta didik. Pola atau bentuk
bahan yang akan disajikan inilah yang dimaksud organisasi kurikulum[5].

Contohnya : bagaimana merumuskan tujuan bahan pembelajaran, sasaran bahan


pelajaran, pengorganisasian bahan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses


tercapainya tujuan pembelajaran untuk peserta didik guna mencerdaskan generasi
bangsa. Pengembangan kurikulum ialah kegiatan penyusunan, pelaksanaan,
penilaian, daan penyempurnnaan kurikulum. terdapat Asas-asas pengembangan
kurikulum yaitu asas filosofis, asas psikologis, asas sosiologis, asas organisatoris.

B. Saran

Kami telah berupaya semaksimal mungkin dengan segala kemampuan dan usaha,
namun kami yakin hasilnya masih jauh dari kesempurnaan, kritik, saran dan
pembenahan dari teman-teman dan dari bapak dosen selalu kami harapkan,
semoga allah selalu memberi petunjuk kepada kita jalan yang lurus. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

7
Zaini , Muhammad, Pengembangan kurikulum, Yogyakarta: Teras, 2009, cet.
Ke-1

Nasution, S, Asas-asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet. Ke-9

Sa’dun, Akbar, dan Sriwiyana, Hadi, Pengembangan kurikulum dan


Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Yogyakarta : Cipta Media

Dakir H. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. PT Rineka Cipta: Jakarta.


2010.

Ibrahim Nini, Muhammad Anwar. Telaah Kurikulum dan Buku Teks Bahasa
Indonesia. Uhamka Press: Jakarta selatan. 2009.

Anda mungkin juga menyukai