Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KURIKULUM (TUJUAN PENDIDIKAN)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan

Dosen Pengampu :

Dra. Hj. Siti Lathifatus Sun’iyah. M.Ag

Disusun Oleh:

Mohammad Faizin (19051028)

Mohammad Feri Fernanto (19051025)

Jalaluddin Fathoni (19051051)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM DARUL `ULUM LAMONGAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas


berkat rahmat serta hidayah-Nya pada kita semua. Sholawat dan salam juga kami
haturkan kepada nabi Muhammad SAW. Dengan kebaikan beliau kita dituntun
dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang.

Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Pengantar Pendidikan”


dengan ini penulis mengangkat judul “Kurikulum (Tujuan Pendidikan)”.

Penulis ingin mengucapkan terimah kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu penulis dalam pembuatan makalah ini. Penulis mengakui bahwa
manusia mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Dalam pembuatan makalah
ini penulis banyak kekurangan, oleh karena itu penulis memohon agar
pembimbing materi dan pembaca dapat memakluminya. Penulis mengharapkan
kritik dan saran dari makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi
manfaat kepada kita semua, Amiin.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................................2
C. Tujuan penulisan........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian kurikulum.................................................................................3
B. Dasar Kurikulum........................................................................................3
C. Fungsi Kurikulum.......................................................................................5
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Penutup........................................................................................................9
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pergerakan arus informasi di era globalisasi dewasa ini menuntut semua
bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strateginya agar
sesuai kebutuhan dan tidak ketinggalan zaman. Semua sistem kehidupan, baik
mikro maupun makro, perlu mengadakan pembaharuan dan pengembangan
agar dapat mengimbangi kemajuan global. Tidak terkecuali sistem pendidikan.
Sistem pendidikan nasional harus selalu dikembangkan agar dapat
mengimbangi kebutuhan masyarakat, baik lokal, regional maupun nasional.
Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan adalah kurikulum.
Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap
satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara, khususnya oleh
guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu, sejak Indonesia memiliki kebebasan
untuk menyelenggarakan bagi anak-anak bangsanya, pemerintah mulai
menyusun kurikulum. Dalam hal ini, kurikulum dibuat oleh pemerintah pusat
secara sentralistik dan diberlakukan bagi seluruh anak bangsa di seluruh
Indonesia.
Namun, memperhatikan kondisi pendidikan beberapa tahun belakangan ini,
penyelenggara pendidikan tampaknya menghadapi kesulitan dalam
menerapkan kurikulum yang berlaku. Berbagai kasus menunjukkan kurangnya
pemahaman para penyelenggara pendidikan terutama yang berkaitan dengan
peran dan fungsi pendidikan. Kekurang pahaman penyelenggara pendidikan
tentang peran dan fungsi kurikulum dapat berakibat fatal terhadap hasil belajar
siswa.
Berdasarkan kenyataan ini, penyusun merasa tertarik untuk membahas lebih
jauh tentang kurikulum yang nanti diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
belajar bagi para penyelenggara pendidikan. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini, penulis menyusun suatu karya ilmiah yang berjudul “Kurikulum”.

1
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud kurikulum itu?
2. Apa yang dimaksud asas kurikulum?
3. apa fungsi kurikulum?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui kurikulum
2. Untuk mengetahui asas kurikulum
3. Untuk mengetahui fungsi kurikulum

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata curir atau curere yang
berarti jarak yang harus di tempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai
garis finish (dunia olahraga). Selanjutnya, istilah kurikulum ini digunakan
dalam dunia pendidikan dan mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan dan dinamika yang ada pada dunia pendidikan. Menurut
Beuchamp (1968,6) kurikulum sebagai suatu rencana pengajaran berisi tujuan
yang ingin dicapai, bahkan yang aka di sajikan, kegiatan pengajaran, alat-alat
pengajaran, dan jadwal waktu pengjaran.1
Kurikulum adalah merupakan suatu sistem pernyataan yang berkaitan satu
sama lain, yang disusun sedemikian rupa sehingga memberikan makna yang
fungsional terhadap serangkaian kejadian di lingkup pendidikan.2
B. Dasar Kurikulum
Kurikulum di suatu sekolah, meliputi kurikulum tingkat Institusi (biasanya
dikenal dengan sebutan Buku I) dan kurikulum tingkat mata pelajaran
(dikenal dengan Buku II) yang disebut juga GBPP ( Garis-garis Besar
Program Pengajaran) atau Syllabus Mata Pelajaran, yang merupakan
pengembangan dari kurikulum tingkat institusi (lembaga) tadi.
Pada prinsipnya, potensi yang dimiliki anak didik itu memang berbeda-
beda dan peran pendidikanlah yang mengembangkan potensi-potensi yang
ada, sehingga anak didik dapat hidup dalam bermasyarakat yang senantiasa
beraneka ragam namun satu tujuan pembangunan tersebut3.Pengembangan
kurikulum PAI adalah kegiatan menjabarkan Garis-garis Besar Program

1
Putri Siti Nadhiroh, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum,
http://putrinadhiroh.blogs.uny.ac.id/2015/09/27/dasar-dasar-pengembangan-kurikulum/ ,
September 27, 2015.

Prof. Dr, Nana Syahodih Sukmadinata, “Pengembangan Kurikulum”, Hal 1


2

3
Abdullah Idi. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. 2007. Yogyakarta: Ar
Ruzz Media. Hal 214

3
Pengajaran (GBPP) Mata Pelajaran PAI ke dalam Program Pengajaran
Tahunan, Program Pengajaran Catur Wulan, Program Pengajaran Mingguan
dan Program Pengajaran Tatap Muka (berupa Satuan Pelajaran dan Rencana
Pengajaran ) untuk nantinya dijadikan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran peserta didik.
Ada beberapa dasar ( asas ) dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Asas Filosofi
Filsafat yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara atau yang
umum di anut oleh suatu bangsa/ negara, seperti sekuler, agamis, aties,
dll akan menentukan bentuk tujuan umum pendidikan, yang tentunya
akan menjadi arah bagi pelaksanaan pendidikan suatu negara itu, dan
dalam pengembangan kurikulum itu harus diperhatikan hal ini, kalau
tidak maka pendidikan dan out putnya tidak akan diterima secara umum
di negara itu.
2. Asas Sosialogis
Kehidupan sosial kemasyarakatan yang berbeda-beda juga harus
menjadi azas utama dalam pengembangan kurikulum, agar out put dan
lembaga itu bisa hidup dan diterima di lingkungan masyarakat itu.
Masyarakat industri, agraris, modern atau tradisional, masyarakat daerah
pegunungan atau di daerah lembah, dsb punya kebutuhan dan kehidupan
yang berbeda-beda yang harus diakomulasikan ke dalam muatan
kurikulum agar proses dan hasil pendidikan dapat bermanfaat dan
diterima oleh masyarakat ( sesuai dengan kebutuhan mereka ). Karena
memegang azas inilah maka kurikulum hendaknya setiap saat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan hidup
masyarakat.
3. Asas Organosatoris
Asas organisatoris perlu mendapat perhatian, sebab akan menentukan
bagaimana penyusunan dan penyajian muatan kurikulum itu sendiri, baik
mengenai urut-urutannya atau pun keluasan cakupannya.

4
4. Asas Psikologi
Agar bisa dilaksanakan dengan baik dan dapat berhasil secara
maksimal, maka pengembangan kurikulum harus berdasarkan kepada
psikologi, seperti memegang prinsip perkembangan anak dan taraf
pengembangannya, psikologi belajar seperti teori teori gestalt, asosiasi,
dll.
Asas psikologi yang dijadikan acuan dasar penyusunan sebuah
kurikulum ini, akan mempengaruhi sampai kepada bagaimana
seharusnya melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan sebuah
kurikulum.
C. Fungsi Kurikulum
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik,
terdapat enam fungsi kurikulum sebagaimana yang dikemukakan Alexander
Inglis dalam bukunya Principle of secondary Education (1981)4.
1. Fungsi Penyesuaian (The Adjust Fine Of Adaptive Function)
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu mengarahkan anak didik agar memiliki sifat well
adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan social .
Sebagai makhluk Allah, anak didik perlu diarahkan melalui program
pendidikan agar dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.Sebagai
khalifah fil ardhi, anak didik diharapkan mampu mengimplementasi nilai-
nilai pendidikan yang telah dimiliki untuk mengabdi kepada-Nya.
2. Fungsi Pengintegrasian (The Integrating Function)
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.Dalam
hal ini, orientasi dan fungsi kurikulum adalah mendidik anak didik agar
mempunyai pribadi yang integral. Siswa pada dasarnya merupakan
anggota dan bagian integral dari masyarakat, pribadi yang integrasi itu

4
Ibid . Hal 211

5
akan memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan atau
pengintegrasian masyarakat.
3. Fungsi Perbedaan (The Differentiating Function)
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan
individu anak didik.Pada prinsipnya, potensi yang dimiliki anak didik itu
memang berbeda-beda dan peran pendidikanlah yang mengembangkan
potensi-potensi yang ada, sehingga anak didik dapat hidup dalam
bermasyarakat yang senantiasa beraneka ragam namun satu tujuan
pembangunan tersebut.
Jadi fungsi kurikulum sebagai pembeda dapat dimulai dengan
memprogram kurikulum pendidikan yang relevan dan
mengaplikasikannya dalam proses belajar-mengajar yang mendorong
perbedaan anak didik tersebut dapat berpikir kreatif, kritis dan
berorientasi kedepan.
4. Fungsi Persiapan (The Propaedeutic Function)
Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu memepersiapakan anak didik agar mampu
melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkau yang lebih jauh, baik
itu melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi maupun untukl belajar di
masyarakat seandainya ia tidak mungkin melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
5. Fungsi Pemilihan (The Selective Function)
Dalam fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada anak
didik dalam memilih program-program belajar yang sesuai dengan
kemempuan dan minatnya.

6
6. Fungsi Diagnostik (The Diacnostic Function)
Salah satu aspek pelayanana pendidikan adalah membantu dan
mengarahkan anak didik agar mampu memahami dan menerima dirinya
sehingga dapat mengembangkan semua potensi yang dimilikinya.
Fungsi diagnostic mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan anak didik untuk
dapat memahami dan menerima potensi dan kelemahan yang
dimilikinya.Apabila anak didik sudah mampu memahami kekuatan dan
kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat
mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau
memperbaiki kelemahannya .
Kurikulum merupakan cara atau sarana bagi pendidik, baik disekolah
maupun masyarakat pada umumnya sangatlah tau atau faham tentang
bagaimana ilmu dapat diserap oleh anak didik mereka, untuk itulah disini
penyusun menyimpulkan bahwa Kurikulum amatlah bermanfaat secara
global, diantaranya yaitu:
1. Peranan Kurikulum bagi Guru / Pendidik
Adapun fungsi kurikulum bagi guru atau pendidik adalah:
a. Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman
belajar para anak didik.
b. Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan
anak didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang
diberikan.
c. Ikut memberikan kontribusi dalam memperlancarkan
pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerjasama
dengan pihak orangtua dan masyarakat.
d. Ikut memberikan kritik dan saran yang konstruktis demi
penyempurnaan program pendidikan di sekolah, agar lebih serasi
dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.

7
Atau dapat pula dikatakan bahwa guru tidak hanya berfungsi
sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku
tetapi juga sebagai pengembang kurikulum dalam rangka
pelaksanaan kurikulum tersebut.
2. Peranan Kurikulum bagi Sekolah
Kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan mempunyai peranan
sebagai berikut :
a. Sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
b. Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari - hari di
sekolah tersebut, peranan ini meliputi :
• Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan
• Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan
• Orang yang bertanggungjawab dan melaksanakan program
pendidikan

3. Peranan Kurikulum bagi Masyarakat

a. Kurikulum turut membantu mempengaruhi dan membina tingkah


laku para siswa dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam
masyarakat, sejalan dengan peranan pendidikan sebagai suatu
proses social.
b. Kurikulum turut membantu proses pembudayaan yang semakin
berkembang menjadi lebih kompleks.
c. Kurikulum turut aktif berpartisipasidalam kontrol sosial dan
menekankan pada unsur berpikir kritis.
d. Kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif,
dalam arti mencipta dan menyusun sesuatu yang baru sesuai
dengan kebutuhan masa sekarang dan masa yang akan datang
dalam masyarakat.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata curir atau curere yang
berarti jarak yang harus di tempuh oleh seorang pelari dari garis start
sampai garis finish (dunia olahraga). Selanjutnya, istilah kurikulum ini
digunakan dalam dunia pendidikan dan mengalami perubahan sesuai
dengan perkembangan dan dinamika yang ada pada dunia pendidikan.
Menurut Beuchamp (1968,6) kurikulum sebagai suatu rencana
pengajaran berisi tujuan yang ingin dicapai, bahkan yang aka di sajikan,
kegiatan pengajaran, alat-alat pengajaran, dan jadwal waktu pengjaran.
Kurikulum adalah merupakan suatu sistem pernyataan yang berkaitan
satu sama lain, yang disusun sedemikian rupa sehingga memberikan
makna yang fungsional terhadap serangkaian kejadian di lingkup
pendidikan.
 Kurikulum di suatu sekolah, meliputi kurikulum tingkat Institusi
(biasanya dikenal dengan sebutan Buku I) dan kurikulum tingkat mata
pelajaran (dikenal dengan Buku II) yang disebut juga GBPP ( Garis-garis
Besar Program Pengajaran) atau Syllabus Mata Pelajaran, yang
merupakan pengembangan dari kurikulum tingkat institusi (lembaga)
tadi.
 Ada beberapa dasar ( asas ) dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Asas filosofi 3. Asas Organosatoris
2. Asas sosialogis 4. Asas psikologi
 terdapat enam fungsi kurikulum sebagaimana yang dikemukakan
Alexander Inglis dalam bukunya Principle of secondary Education (1981);
1. Fungsi Penyesuaian (The Adjust Fine Of Adaptive Function)
2. Fungsi Pengintegrasian (The Integrating Function)
3. Fungsi Perbedaan (The Differentiating Function)

9
4. Fungsi Persiapan (The Propaedeutic Function)
5. Fungsi Pemilihan (The Selective Function)
6. Fungsi Diagnostik (The Diacnostic Function)
 Kurikulum amatlah bermanfaat secara global, diantaranya yaitu:
1. Peranan Kurikulum bagi Guru / Pendidik
2. Peranan Kurikulum bagi Sekolah
3. Peranan Kurikulum bagi Masyarakat
B. Penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahanya, karena terbatasnya pengetahuan dan kekuranganya rujukan
atau referensi yang ada hubunganya dengan judul makalah ini. Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman harap memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulis makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.

10
DAFTAR PUSAKA

Putri Siti Nadhiroh, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum,


http://putrinadhiroh.blogs.uny.ac.id/2015/09/27/dasar-dasar-pengembangan-
kurikulum/ , September 27, 2015.
Prof. Dr, Nana Syahodih Sukmadinata, “Pengembangan Kurikulum”, Hal
1
Abdullah Idi. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. 2007.
Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Hal 214 dan Hal 211

11

Anda mungkin juga menyukai