Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,


taufik dan hidayah-NYA kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini dengan baik untuk memenuhi salah satu syarat dalam
penyelesaian tugas mata kuliah Pengantar Kurikulum pada Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam. Shalawat dan salam dari Alloh semoga senantiasa
terlimpahcurahkan kepada Baginda Nabi tercinta Muhammad SAW daimaini ila
yaumil qiyamah, dalam hal ini penulis membuat judul ” Konsep Dasar
Kurikulum dan Fungsi Kurikulum Dalam Pendidikan”.
Penulis menyadari makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, baik itu bantuan moril maupun bantuan materil, sehingga
penulis dapat menutupi segala kekurangan dan kesulitan yang penulis alami. Pada
kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang tak tehingga
kepada :
1. Bpk Agus Siswanto M.Pd.I selaku dosen pembimbing dalam tugas makalah
ini.
2. Kepada teman-teman yang sedikit banyaknya membantu dalam penyelesaian
tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangan. Demikian semoga dengan adanya penulisan makalah ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
A. Pengertian Kurikulum...........................................................................................3
B. Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum..............................................4
C. Fungsi Kurikulum..................................................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................14
A. Simpulan................................................................................................................14
B. Saran......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
dan sekaligus digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar pada berbagai jenis dan tingkat sekolah. Kurikulum menjadi dasar
dan cermin falsafah pandangan hidup suatu bangsa, akan diarahkan kemana
dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini di masa depan, semua itu
ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum pendidikan.
Kurikulum haruslah dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan
berbagai perkembangan yang terjadi pada masyarakat dunia dan haruslah
menetapkan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis mengambil rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengertian Kurikulum?
2. Bagaimana Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum?
3. Bagaimana Fungsi Kurikulum?
4. Bagaimana Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan?
5. Bagaimana fungsi kurikulum dalam pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis mengambil tujuan
masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum
2. Untuk mengetahui konsep-konsep pengembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui fungsi kurikulum
4. Untuk mengetahui kedudukan kurikulum dalam pendidikan

1
D. Manfaat
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca
khususnya pada mahasiswa STIT-MU GUMAWANG.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KURIKULUM
1. Secara Etimologis
Webster’s Third New International Distionery menyebutkan Curriculum
berasal dari kata curere dalam bahasa latin Currerre yang berarti : Berlari
cepat, tergesa-gesa, menjalani.
Currerre dikatabendakan menjadi Curriculum yang berarti :
Lari cepat, pacuan, balapan berkereta, berkuda, berkaki dan Perjalanan.
Menurut satuan pelajaran SPG yang dibuat oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang berarti “jarak
yang ditempuh”. Semula dipakai dalam dunia olahraga.
2. Pengertian secara tradisional :
Pertengahan abad ke XX pengertian kurikulum berkembang dan dipakai
dalam dunia pendidikan yang berarti “sejumlah pelajaran yang harus
ditempuh oleh siswa untuk kenaikan kelas atau ijazah”.
Pengertian tradisional ini telah diterapkan dalam penyusunan kurikulum
seperti Kurikulum SD dengan nama “Rencana Pelajaran Sekolah Rakyat”
tahun 1927 sampai pada tahun 1964 yang isinya sejumlah mata pelajaran
yang diberikan pada kelas I s.d. kelas VI.
3. Pengertian modern :
Menurut Saylor J. Gallen & William N. Alexander dalam bukunya
“Curriculum Planning” menyatakan Kurikulum adalah “Keseluruhan usaha
sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung dikelas, dihalaman
maupun diluar sekolah”.
Menurut B. Ragan mengemukakan kurikulum adalah “Semua
pengalaman anak dibawah tanggung jawab sekolah”
Menurut Soedijarto, sebuah pengalaman Pemikiran Bagi Prosedur
Perencanaan dan Pengembangan; kurikulum Perguruan Tinggi, BP3K
Departeman Pendidikan dan Kebudayaan tahu 1975 ”Segala pengalaman
dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh

3
siswa/mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
bagi suatu lembaga pendidikan”.
Dari berbagai pengertian kurikulum diatas penulis menyimpulkan bahwa
Kurikulum adalah merupakan suatu usaha terrencana dan terorganisir untuk
menciptakan suatu pengalaman belajar pada siswa dibawah tanggung jawab
sekolah atau lembaga pendidikan untuk mencapai suatu tujuan.

B. KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM


1. Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah
pencapaian tujuan endidikan nasional, Dalam skala yang lebih luas,
kurikulum merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan
sumber daya manusia yang berkualitas. Kurikulum menyediakan
kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses
pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan
nasional khususnya dan sumber daya manusia yang berkualitas umumnya.
Tujuan ini dikategorikan sebagai tujuan umum kurikulum.
Setiap mata ajaran mempunyai tujuan sendiri dan berbeda dengan tujuan
yang hendak dicapai oleh mata ajaran lainnya. Tujuan mata ajaran
merupakan penjabaran dari tujuan kurikulum dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
2. Materi Kurikulum
Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam Undang-
undang Pendidikan tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan,
bahwa "Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk
mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan
dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional". Sesuai dengan
rumusan tersebut, isi kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri dari bahan
kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses
belajar dan pembelajaran.

4
b. Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan masingmasing,
satuan pendidikan. Perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan
pelajaran disebabkan oleh perbedaan tujuan satuan pendidikan tersebut.
c. Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang
hendak dicapai melalui penyampaian materi kurikulum.
3. Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode atau strategi
pembelajaran menempati fungsi yang penting dalam kurikulum, karena
memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh siswa dan guru. Karena itu,
penyusunannya hendaknya berdasarkan analisa tugas yang mengacu pada
tujuan kurikulum dan berdasarkan perilaku awal siswa. Dalam hubungan
ini, ada tiga alternatif pendekatan yang dapat digunakan, yakni :
a. Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran, di mana materi
pembelajaran terutama bersumber dari mata ajaran. Penyampaiannya
dilakukan melalui komunikasi antara guru dan siswa. Guru sebagai
penyampai pesan atau komunikator. Siswa sebagai penerima pesan. Bahan
pelajaran adalah pesan itu sendiri. Dalam rangkaian komunikasi tersebut
dapat digunakan berbagai metode mengajar.
b. Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran dilaksanakan
berdasarkan kebutuhan, minat dan kemampuan siswa. Dalam pendekatan
ini lebih banyak digunakan metode dalam rangka individualisasi
pembelajaran. Seperti belajar mandiri, belajar modular, paket belajar dan
sebagainya.
c. Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat. Pendekatan
ini bertujuan mengintegrasikan sekolah dan masyarakat dan untuk
memperbaiki kehidupan masyarakat. Prosedur yang ditempuh ialah
dengan mengundang masyarakat ke sekolah atau siswa berkunjung ke
masyarakat.
4. Organisasi Kurikulum

5
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing--
masing memiliki ciri-cirinya sendiri.
a. Mata Pelajaran Terpisah-pisah (isolated subjects)
Kurikulum terdiri dari sejumlah mata ajaran yang terpisah-
pisah, seperti : Sejarah, Ilmu Pasti, Bahasa Indonesia, dan
sebagainya.
Tiap mata ajaran disampaikan sendiri-sendiri tanpa ada
hubungannya dengan mata ajaran lainnya. Masing-masing
diberikan pada waktu tertentu, dan tidak mempertimbangkan minat,
kebutuhan, dan kemampuan siswa, semua materi diberikan sama.
b. Mata Ajaran-Mata Ajaran Berkorelasi (correlated).
Korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi kelemahan-
kelemahan sebagai akibat pemisahan mata ajaran. Prosedur yang
ditempuh ialah menyampaikan pokok-pokok yang saling ber-
korelasi guna memudahkan siswa memahami pelajaran tersebut.
Contohnya, dalam pengajaran Sejarah dan Ilmu Bumi, masing-
masing diberikan dalam waktu yang berbeda, tetapi isi/materi
dihubungkan dengan hal yang sama, atau dengan pusat minat. Cara
lain, ialah pada waktu guru mengajarkan Sejarah dengan topik
tertentu, dia korelasikan dengan masalah tertentu dalam mata
ajaran ilmu Bumi.
c. Bidang Studi (broadfield)
Beberapa mata ajaran yang sejenis dan memiliki ciri-ciri yang
sama dikorelasikan/difungsikan dalam satu bidang pengajaran,
misalnya Bidang Studi Bahasa, meliputi membaca, bercerita,
mengarang, bercakap-cakap, dan sebagainya. Demikian pula
bidang studi lainnya, sepertl IPS, IPA, MATEMATIKA, dan lain-
lain. Salah satu mata ajaran dapat dijadikan "core-subject",
sedangkan mata ajaran lainnya dikorelasikan dengan cor tersebut.
d. Program yang Berpusat pada Anak (Childecentered Program)
Program ini adalah orientasi baru di mana kurikulum
dititikberatkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada

6
mata ajaran. Guru menyiapkan program yang meliputi kegiatan-
kegiatan yang menyajikan kehidupan anak, misalnya ekskursi,
cerita. Dengan cara memperkaya dan memperluas macam-macam
kegiatan, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan
keterampilan. Cara lain untuk melaksanakan kurikulum ini, ialah
pengajaran dimulai dari kelompok siswa yang belajar, kemudian
guru bersama siswa tersebut menyusun program bagi mereka. Para
siswa akan memperoleh pengalaman melalui program ini.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena
kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat
tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar
siswa. Berdasarkan informasi itu dapat dibuat keputusan tentang
kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan upaya
bimbingan yang perlu dilakukan.
Aspek-aspek yang perlu dinilai bertitik tolak dari aspek-aspek
tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan kurikulum, tujuan
pembelajaran dan tujuan belajar siswa. Setiap aspek yang dinilai
berpangkal pada kemampuan-kemampuan apa yang hendak
dikembangkan, sedangkan tiap kemampuan itu mengandung unsur-
unsur pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai. Penetapan
aspek yang dinilai mengacu pada kriteria keberhasilan yang telah
ditentukan dalam kurikulum tersebut.
Jenis penilaian yang dilaksanakan tergantung pada tujuan dise-
lenggarakannya penilaian tersebut. Misalnya, penilaian formatif di-
maksudkan untuk mengetahui kemajuan siswa dan dalam upaya
melakukan perbaikan yang dibutuhkan. Berbeda dengan penilaian
summatif yang bermaksud menilai kemajuan siswa setelah satu
semester atau dalam periode tertentu, untuk mengetahui
perkembangan siswa secara menyeluruh.

7
C. Fungsi Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk
menggunakan aktivitas belajar mengajar. Kurikulum dipandang sebagai
program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam mencapai
tujuan pendidikan. Apabila masyarakat dinamis maka kebutuhan anak didik
akan dinamis pula, sehingga tidak terasing dalam masyarakat karena memang
masyarakat berubah berdasarkan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Dalam aktivitas belajar mengajar kedudukan kurikulum sangat krusial
disebabkan dengan kurikulum anak didik akan memperoleh manfaat. Namun
demikian disamping kurikulum bermanfaat bagi anak didik ia juga mempunyai
fungsi-fungsi lain, yakni;
1. Fungsi kurikulum dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau usaha dalam
mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah tertentu
yang dianggap cukup tepat dan krusial untuk dicapai. Sehingga salah satu
langkah yang perlu dilakukan adalah meninjau kembali yang selama ini
digunakan oleh sekolah yang bersangkutan.
Dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan maka tujuan–
tujuan tersebut mesti dicapai secara bertingkat yang saling mendukung
keberadaan kurikulum disini adalah suatu alat mencapai tujuan pendidikan.
2. Fungsi Kurikulum anak
Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun merupakan
suatu persiapan bagi anak didik, anak didik diharapkan dapat dikembangkan
seirama dengan perkembangan anak, agar dapat memenuhi bekal hidupnya
nanti.
3. Fungsi kurikulum bagi guru
Guru merupakan pendidik profesional, yang mana secara implisit ia
telah merelakan dirinya untuk memikul sebagian tanggungjawab
pendidikan. dipundak orang tua. Para orangtua tatkala menyerahkan
anaknya kesekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggungjawab

8
pendidikan anaknya kepada guru, tentunya orang tua mengharapkan agar
anaknya akan menemukan guru yang baik, berkompetensi dan berkualitas.
Adapun fungsi kurikulum bagi guru atau pendidik adalah;
 Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman
belajar para anak didik.
 Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak
didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
4. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan pembina sekolah
Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang
mempunyai tanggungjawab kurikulum. fungsi kurikulum kepala sekolah
dan para pembina sekolah lainnya adalah;
 Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yakni
memperbaiki situasi belajar
 Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam
menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar anak ke arah
yang lebih baik.
Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan
bantuan kepada guru atau pendidik agar dapat memperbaiki situasi
mengajar.
5. Fungsi kurikulum bagi orangtua murid
Kurikulum bagi orang tua mempunyai fungsi agar orangtua dapat
berpartisipasi membantu usaha sekolah dalam memajukan putra – putrinya.
bantuan yang dimaksud dapat berupa konsultasi langsung dengan sekolah
atau guru mengenai masalah – masalah yang menyangkut anak–anak
mereka. Bantuan yang berupa materi dari para orangtua dapat melalui
lembaga BP3 dengan membaca dan memahami kurikulum sekolah, para
orangtua tersebut dapat mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan
anak–anak mereka dengan demikian partisipasi orangtua ini pun tidak kalah
pentingnya dalam menyukseskan proses belajar mengajar disekolah.
6. Fungsi bagi sekolah pada tingkat diatasnya
Fungsi kurikulum dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua jenis tertentu,
yakni;

9
a. Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan
Pemahaman kurikulum yang digunakan oleh suatu sekolah tertentu,
sekolah pada tingkatan diatasnya dapat melakukan penyesuaian di dalam
kurikulumnya, yakni;
Jika sebagian dari kurikulum sekolah bersangkutan telah diajar pada
sekolah yang berada di bawahnya, maka sekolah dapat meninjau kembali
atas perlu tidaknya bagian tersebut diajarkan.
Jika keterampilan tertentu yang diperlukan dalam mempelajari kurikulum
suatu sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya.
sekolah dapat mempertimbangkan dalam memasukkan program tentang
keterampilan-keterampilan itu ke dalam kurikulum nya.
b. Penyiapan Tenaga Kerja
Jika suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik bagi
sekolah yang berada di bawahny, maka perlu sekali sekolah tersebut
memahami kurikulum sekolah yang berada di bawahnya, maka perlu
sekali sekolah tersebut memahami kurikulum sekolah yang berada di
bawahnya.
7. Fungsi bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah
Dengan mengetahui kurikulum pada suatu sekolah, masyarakat, sebagai
pemakai lulusan dapat melaksanakan sekurang-kurangnya dua macam;
Ikut memberikan kontribusi dalam memperlancarkan pelaksanaan program
pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak orangtua dan
masyarakat.
Ikut memberikan kritik dan saran yang konstruktis demi penyempurnaan
program pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan
masyarakat dan lapangan kerja.
Berkaitan dengan anak didik sebagai subjek pendidikan, Alexander Inglis
mengemukakan fungsi kurikulum meliputi:
a. Fungsi Penyesuaian
Lingkungan tempat individu hidup senantiasa berubah dan dinamis,
karena itu setiap individu harus mampu menyesuaikan diri secara dinamis.
Kurikulum berfungsi sebagai alat pendidikan menuju individu yang well

10
adjusted, yang membekali anak didik dengan kemampuan-kemampuan
sehingga setelah selesai pendidikan, diharapkan dapat membawa dirinya
untuk berperilaku sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga
masyarakat, maupun dengan lingkungan yang lain.
b. Fungsi Integrasi
Kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi. Individu
merupakan bagian integral dari masyarakat, maka dengan pembentukan
pribadi-pribadi yang terintegrasi, akan memberikan sumbangan dalam
rangka pembentukan atau pengintegrasian masyarakat.
c. Fungsi Diferensiasi
Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan
perorangan dalam masyarakat. Pada dasarnya deferensiasi akan mendorong
orang berpikir kritis dan kreatif, dan ini akan mendorong kemajuan sosial
dalam masyarakat.
d. Fungsi Persiapan
Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan
studi lebih lanjut untuk jangkauan yang lebih jauh atau terjun ke
masyarakat. Sekolah tidak mungkin memberikan semua apa yang
diperlukan atau semua apa yang menarik minat mereka, tetapi melalui
kurikulum harus dapat memberikan kemampuan yang diperlukan anak didik
untuk melanjutkan studinya ataupun mencari pekerjaan.
e. Fungsi Pemilihan
Antara perbedaan dan pemilihan mempunyai hubungan yang erat.
Pengakuan atas perbedaan berarti pula diberikan kesempatan bagi seseorang
untuk memilih apa yang dinginkan atas sesuatu yang menarik minatnya. Ini
merupakan kebutuhan yang sangat ideal bagi masyarakat yang demokratis,
sehingga kurikulum perlu diprogram secara fleksibel, memberikan
kesempatan pada semua anak didik untuk memperoleh pendidikan sesuai
pilihannya berdasarkan minat dan bakatnya.
f. Fungsi Diagnostik
Salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan
mengarahkan para siswa agar mereka mampu memahami dan menerima

11
dirinya sehingga dapat mengembangkan semua potensi yang dimiliki. Ini
dapat dilakukan bila mereka menyadari semua kelemahan dan kekuatan
yang dimiliki melalui eksplorasi dan prognosa. Di sini Fungsi kurikulum
adalah mendiagnosa dan membimbing anak didik agar dapat
mengembangkan potensinya secara optimal.
Memperhatikan fungsi-fungsi di atas, maka jelas kurikulum berfungsi
untuk setiap orang atau lembaga yang berhubungan baik langsung maupun
tidak langsung dengan penyelenggaraan pendidikan. Bagi guru kurikulum
berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Proses
pembelajaran yang tidak berpedoman kepada kurikulum, maka tidak akan
berjalan dengan tidak efektif sebab pembelajaran adalah proses yang
bertujuan, sehingga segela sesuatu yang dilakukan guru dan siswa diarahkan
untuk mencapai tujuan. Sedangkan arah dan tujuan pembelajaran beserta
bagaimana cara dan strategi yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan itu
merupakan komponen penting dalam sistem kurikulum.
Bagi kepala sekolah, kurikulum berfungsi untuk menyusun perencacaan
dan program sekolah. Dengan demikian, penyusunan kelender sekolah,
pengajuan sarana dan prasarana sekolah kepada dewan sekolah, penyusunan
berbagai kegiatan sekolah baik yang menyangkut kegiatan ekstra kurikuler
dan kegiatan lainnya, harus didiasarkan pada kurikulum.
Bagi pengawas, kurikulum akan berfungsi sebagai panduan dalam
pelaksanaan supervisi. Dengan demikian, dalam proses pengawasan para
pengawas akan dapat menentukan apakah program sekolah termasuk
pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai
dengan tuntutan kurikulum atau belum, sehingga berdasarkan kurikulum itu
juga pengawas dapat memberikan saran perbaikan.
Fungsi kurikulum bagi orang tua adalah sebagai pedoman untuk
memberikan bantuan baik bagi penyelenggaraan program sekolah, maupun
dalam membantu putra/putri mereka belajar di rumah sesuai dengan
program sekolah. Melalui kurikulum orang tua akan mengetahui tujuan
yang harus dicapai serta ruang lingkup materi pelajaran.

12
Bagi siswa sendiri, kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar.
Melalui kurikulum siswa akan memahami apa yang harus dicapai, isi atau
bahan pelajaran apa yang harus dikuasai, dan pengalaman belajar apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran sangat
penting. Landasan pengembangan kurikulum seperti sebuah pondasi bangunan.
Persoalan mengembangkan isi dan bahan pelajaran serta bagaiman cara belajar
siswa bukanlah suatu proses yang sederhana, sebab menentukan isi atau muatan
kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan menentukan tujuan erat kaitannya dengan persoalan system nilai dan
keutuhan masyarakat.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Prinsip kurikulum dapat juga dikatakan sebagai aturan yang menjiwai
pengembangan kurikulum. Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum
yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan permintaan semua pihak yakni anak
didik, orangtua, masyarakat dan bangsa.

B. Saran
1. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan
keritikan dan sarannya demi terlancarnya penulisan makalah berikutnya.
2. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita khususnya pada mata
kuliah pengantar kurikulum.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kodekehidupan.wordpress.com
https://soefyansok.blogspot.com/2016/09/konsep-dasar-kurikulum.html

15

Anda mungkin juga menyukai