Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS KURIKULUM

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah IAIN Bone

Oleh
Kelompok ----

I
NIM: 862322021…

A
NIM: 862322021…

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE


2023
KATA PENGANTAR

Makalah saya dengan judul “Analisis Kurikulum” ini. Shalwat serta


salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
sebagai “King of the King, King of the World” yang telah menggulung tikar -
tikar kejahiliaan dan mampu membentangkan tikar – tikar kebenaran. Berdasarkan
pentujung dan hidayah dari sang Pencipta yaitu Allah SWT yang maha pemurah
lagi maha penyayang.
Selanjutnya dengan rendah hati saya memohon kritik dan saran dari
pembaca apabila terdapat hal yang ganjil, agar selanjutnya dapat saya revisi
kembali. Karena saya menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik sang Pencipta
yaitu Allah SWT.Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak – banyaknya kepada
setiap pihak yang telah mendukung serta membatu saya selama proses
menyeleseikan makalah saya hingga rampungnya makalah ini.

Watampone, 22 September 2023


Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….......iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1-2

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................2

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan.....................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3-15

A. Pengertian Kurikulum..................................................................................3

B. Tahapan Analisis Kurikulum.......................................................................5

C. Analisis Kurikulum Kelas 1,2 Dan 3...........................................................11

D. Analisis Kurikulum Kelas 4, 5 Dan 6..........................................................13

BAB III PENUTUP.............................................................................................16-17

A. Simpulan......................................................................................................16

B. Saran.............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan seperangkat pembelajaran yang berisi niat dan

harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk

dilaksanakan oleh pendidik, peserta didik dan semua elemen yang ada di

sekolah. Dalam proses tersebut ada dua subjek yang terlibat yakni pendidik dan

peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang dibina dan pendidik adalah

subjek yang membina.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 19 menyebutkan

kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu.

Sementara, istilah kurikulum menurut Zais digunakan untuk

mengidentifikasi rencana pendidikan bagi peserta didik; dan apa yang


dipelajari oleh peserta didik. Kurikulum sebagai rencana pendidikan

pembelajaran bagi peserta didik karena kurikulum adalah isi pembelajaran.

Konsep kurikulum sebagai suatu program atau rencana pembelajaran

disetujui oleh para ahli kurikulum, seperti Oliva, yang menyatakan bahwa

kurikulum pada dasarnya adalah suatu perencanaan atau program pengalaman

peserta didik yang diarahkan sekolah.

Perlu kita pahami, bahwa sekolah didirikan untuk membimbing peserta

didik agar berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Ini berarti titik

sentral kurikulum adalah anak didik itu sendiri. Perkembangan anak didik

hanya akan tercapai apabila dia memperoleh pengalaman belajar melalui

1
2

semua kegiatan yang disajikan sekolah, baik melalui mata pelajaran ataupun

kegiatan lainnya. Oleh karena itu seperti yang dikatakan Zais, kurikulum

sebagai suatu rencana pembelajaran harus bermuara pada perolehan

pengalaman peserta didik yang sengaja dirancang untuk mereka miliki.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian kurikulum ?

2. Bagaimana tahapan analisis kurikulum ?

3. Bagaimana analisis kurikulum kelas 1,2 dan 3 ?

4. Bagaimana analisis kurikulum kelas 4, 5 dan 6 ?

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum

2. Untuk mengetahui tahapan analisis kurikulum

3. Untuk mengetahui analisis kurikulum kelas 1,2 dan 3

4. Untuk mengetahui analisis kurikulum kelas 4, 5 dan 6

5.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

Pengembangan kurikulum pendidikan merupakan suatu proses yang

kompleks sehingga menyebabkan para ahli kurikulum terdapat perbedaan

dalam memberikan definisi mengenai kurikulum. Istilah kurikulum berasal dari

bahasa latin, yaitu “curriculae” yang berarti jarak yang harus di tempuh oleh

seorang pelari. Pada waktu itu, pengertian kurikulum adalah jangka waktu

pendidikan yang harus di tempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh

ijazah.1

Kurikulum dalam dunia pendidikan mempunyai arti sejumlah mata

pelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk

mendapat ijasah atau naik tingkat. Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003

pasal 1 ayat 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Menurut Sutarto bahwa acuan utama program sekolah adalah

kurikulum. Secara alami sesuai tuntutan jaman memang kurikulum secara

periodik perlu dikaji ulang untuk mengakomodasi tuntutan pelanggan.

Kurikulum mengalami pembaruan-pembaruan mengikuti perkembangan dunia

pendidikan yang semakin modern dan tentunya karena faktor perkembangan

zaman. Pembaruan- pembaruan kurikulum di Indonesia terjadi pada tahun

1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, 2014, dan tahun 2017.

Perubahan dan perkembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan misi
1
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h.16

3
4

yang jelas. Semua kurikulum nasional dikembangkan mengacu pada Pancasila

dan UUD 1945.2

Pada kurikulum tahun 1947 sampai tahun 1994 kurikulum di Indonesia

bersifat sentralistik, yaitu hanya dikembangkan oleh pemerintah. Namun, pada

tahun 2004 (KBK) dan tahun 2006 (KTSP) mulai di berlakukan kurikulum

secara desentralistik, yaitu setiap sekolah dituntut untuk mengembangkan

kurikulum di setiap satuan pendidikan masing-masing sekolah. Pada bulan Juli

tahun 2014 kemendikbud menetapkan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013 lebih

bertumpu kepada guru sebagai implementator di sekolah. Pada tahun ajaran

2016/2017 kemendikbud menetapkan berlakunya Kurikulum 2013 Edisi Revisi

secara nasional, pada Kurikulum 2013 Edisi Revisi tidak banyak perbedaan

dengan Kurikulum 2013 versi lama.

Kurikulum merupakan suatu program pendidikan dari pemerintah yang

digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Menurut Sholeh Hidayat,

Kurikulum adalah suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program

pendidikan suatu sekolah atau madrasah yang harus dilaksanakan dari tahun ke

tahun.3

Pendapat hal sama juga di sampaikan Imas Kurniasih dan Berlin Sani

bahwa kurikulum merupakan suatu perangkat yang dijadikan acuan dalam

mengembangkan suatu proses pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan

siswa yang akan dapat diusahakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran

khususnya dan tujuan pendidikan secara umum. Kurikulum digambarkan

sebagai bahan tertulis yang dimaksudkan untuk digunakan guru dalam

2
Abdullah, Mastur Z, dan Sutarto H, “Keefektifan Model Pembelajaran Problem Based
Learning Bernuansa Etnomatematika Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas
VIII”, Unnes Journal of Mathematics Education, Vol.4, No.3 (2015), h.45.
3
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Bandung, 2013), h.20
5

melaksanakan pembelajaran untuk peserta didiknya. Kurikulum di pandang

sebagai rencana pelajaran disuatu sekolah atau madrasah.4

Dari berbagai pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa kurikulum

merupakan rencana program pendidikan dari pemerintah yang dijadikan

pedoman ataupun dikembangkan oleh tenaga pendidik untuk proses

pembelajaran di sekolah agar tercapai tujuan pendidikan.

B. Tahapan Analisis Kurikulum

Secara umum tahap analisis kurikulum itu terdiri atas diagnosis

kebutuhan, perumusan tujuan, pemilihan dan pengorganisasian materi,

pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar, dan pengembangan alat

evaluasi.

1. Analisis dan Diagnosis Kebutuhan

Langkah pertama dalam pengembangan kurikulum adalah menganalisis

dan mendiagnosis kebutuhan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan

mempelajari tiga hal, yaitu kebutuhan siswa, tuntutan masyarakat/dunia kerja,

dan harapan-harapan dari pemerintah (kebijakan pendidikan). Kebutuhan siswa

dapat dianalisis dari aspek-aspek perkembangan psikologis siswa, tuntutan

masyarakat dan dunia kerja dapat dianalisis dari berbagai kemajuan yang ada

di masyarakat dan prediksi-prediksi kemajuan masyarakat di masa yang akan

datang, sedangkan harapan pemerintah dapat dianalisis dari

kebijakankebijakan, khususnya kebijakan-kebijakan bidang pendidikan yang

dikeluarkan, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Hasil

analisis dari ketiga aspek tersebut kemudian didiagnosis untuk disusun menjadi

serangkaian kebutuhan sebagai bahan masukan bagi kegiatan pengembangan

tujuan.

4
Kurniasih Imas dan Berlin Sani, Teknik dan Cara Mudah Memuat Penelitian Tindakan
Kelas, (Jakarta: Kata Pena, 2014), h.6
6

Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis kebutuhan ada

tiga, yaitu survei kebutuhan, studi kompetensi, dan analisis tugas. Survei

kebutuhan merupakan cara yang relafif sederhana dalam menganalisis

kebutuhan. Seorang pengembang kurikulum dapat melakukan wawancara

dengan sejumlah orang, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, dan para ahli

terkait tentang apa yang dibutuhkan oleh siswa, masyarakat, dan pemerintah

berkaitan dengan kurikulum sebagai suatu program pendidikan.

Studi kompetensi dilakukan dengan analisis terhadap kompetensi-

kompetensi yang dibutuhkan oleh lulusan suatu jenis dan jenjang program

pendidikan. Pendekatan-ketiga, analisis tugas merupakan cara yang lebih rumit

dibandingkan dengan dua pendekatan sebelumnya. Pendekatan ini dilakukan

dengan cara menganalisis setiap jenis tugas yang harus diselesaikan. Tugas-

tugas itu bisa berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, dan atau psikomotor.

Hasil akhir kegiatan analisis dan diagnosis kebutuhan ini adalah deskripsi

kebutuhan sebagai bahan yang akan dijadikan masukan bagi langkah

selanjutnya dalam pengembangan kurikulum yaitu perumusan tujuan.

2. Perumusan Tujuan

Setelah kebutuhan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah merumuskan

tujuan. Tujuan-tujuan dalam kurikulum berhierarki, mulai dari tujuan yang

paling umum (kompleks) sampai pada tujuan-tujuan yang lebih khusus dan

operasional.

Hierarki tujuan tersebut meliputi: tujuan pendidikan nasional, tujuan

institusional, tujuan kurikuler, serta tujuan instruksional: tujuan instruksional

umum dan tujuan instruksional khusus. Tujuan juga dapat dibagi ke dalam

beberapa taksonomi tujuan. Benyamin S. Bloom dalam Taxonomy of


7

Educational Objectives membagi tujuan ini menjadi tiga ranah/domain, yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotor.

Ketiga domain ini masing-masing terdiri atas beberapa aspek yang

disusun secara hierarkis, Domain kognitif berkenaan dengan penguasaan

kemampuan-kemampuan intelektual atau berpikir, domain afektif berkenaan

dengan penguasaan dan pengembangan perasaan, sikap, minat, dan nilai- nilai,

sedangkan domain psikomotor berkenaan dengan penguasaan dan

pengembangan keterampilan-keterampilan motorik.

3. Pengorganisasian Materi

Secara makro materi kurikulum disusun berdasarkan prosedur- prosedur

tertentu yang merupakan salah satu bagian dalam pengembangan kurikulum

secara keseluruhan. Hal ini berkaitan. dengan keaiatan memilih, menilai, dan

menentukan jenis bidang studi apa yang harus diajarkan pada suatu jenis dan

jenjang persekolahan, kemudian pokok-pokok dan subpokok bahasan serta

uraian materi secara garis besar, juga termasuk scope (ruang lingkup) dan

sequence (urutan)-nya..Adapun patokan kegiatan tersebut ditentukan oleh

tujuan-tujuan dari jenis dan jenjang sekolah yang bersangkutan.

Handbook for Evaluating and Selecting Curriculum Materials, M.D.

Gall (1981) mengemukakan sembilan tahap dalam pengembangan bahan

kurikulum, yaitu : identifikasi kebutuhan, merumuskan misi kurikulum,

menentukan anggaran biaya, membentuk tim, mendapatkan susunan bahan,

menganalisis bahan, menilai bahan. membuat keputusan adopsi, menyebarkan,

mempergunakan, dan memonitor penggunaan bahan.

Secara spesifik, yang dimaksud dengan materi kurikulum adalah segala

sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Isi dari

kegiatan pembelajaran tersebut adalah isi dari kurikulum. Isi atau bahan
8

tersebut disusun dalam berbagai program pendidikan berdasarkan jenis dan

jenjang sekolah, kemudian dikemas dalam berbagai bidang studi yang

kemudian dijabarkan dalam pokok dan subpokok bahasan, yang secara lebih

rinci disusun dalam bentuk bahan pengajaran dalam berbagai bentuknya.

Tugas guru adalah mengembangkan bahan pelajaran tersebut

berdasarkan tujuan instruksional yang telah disusun dan dirumuskan

sebelumnya. Dalam hal penyusunan bahan pelajaran ini dikenal ada istilah

scope dan sequence. Scope atau ruang lingkup menyangkut keluasan dan

kedalaman materi kurikulum. Scope materi kurikulum sebenarnya agak sulit

untuk disusun, karena setidaknya.ada dua hall, yaitu:

a. materi suatu ilmu berkembang dan bertambah setiap waktu dan

b. belum ada kriteria yang pasti tentang materi apa yang perlu diajarkan dan

pengorganisasian bahan yang dapat diterima oleh semua pihak.

Namun demikan ada sejumlah kriteria yang dapat dipertimbangkan

dalam pemilihan materi kurikulum ini, antara lain:

a. Materi kurikulum harus dipilih berdasarkan tujuan yang hendak dicapai;

Materi kurikulum dipilih karena dianggap berharga sebagaiwarisan

budaya (positif) dari generasi masa lalu;

b. Materi kurikulum dipilih karena berguna bagi penguasaan suatu disiplin

ilmu;

c. Materi kurikulum dipilih karena dianggap bermanfaat bagi kehidupan

umat manusia, untuk bekal hidup di masa kini dan masa yang akan

datang;

d. Materi kurikulum dipilih karena sesuai dengan kebutuhan dan minat anak

didik (siswa) dan kebutuhan masyarakat.


9

Sequence menyangkut urutan susunan bahan kurikulum. Sequence

materi kurikulum dapat disusun dengan mempertimbangkan tiga hal, yaitu

struktur disiplin ilmu, taraf perkembangan siswa, dan pembagian materi

kurikulum berdasarkan tingkatan kelas. Ada beberapa cara yang dapat

dilakukan dalam menyusun sekuens bahan ajar, yaitu sekuens kronologis

(urutan kejadian), sekuens kausal (sebab-akibat), sekuens struktural, sekuens

logis dan psikologis, sekuens spiral, dan lain-lain. Untuk itu dalam penyusunan

sequence, perlu dipertimbangkan beberapa hal berikut:

a. Taraf kesulitan materi pelajaran/isi kurikulum;

b. Apersepsi atau pengalaman masa yang lalu;

c. Kematangan dan perkembangan siswa;

d. Minat dan kebutuhan siswa.

4. Pengorganisasian Pengalaman Belajar

Setelah materi kurikulum dipilih dan diorganisasikan, langkah

selanjutnya adalah memilih dan mengorganisasikan pengalaman belajar. Cara

pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar dapat dilakukan dengan

menggunakan berbagai pendekatan. strategi, metode serta teknik yang

disesuaikan dengan tujuan dan sifat materi yangakan diberikan. Pengalaman

belajar siswa bisa bersumber dari pengalaman visual, pengalaman suara,

pengalaman perabaan, pengalaman penciuman, atau variasi dari visual, suara,

perabaan, dan penciuman.

Semua pengalaman belajar tersebut dapat diorganisasikan sedemikian

rupa dengan mempertimbangkan berbagai hal seperti siswa, guru, bahan,

tujuan, waktu, sumber, fasilitas, dan masyarakat. Pengalaman belajar yang

dipilih harus mencakup berbagai kegiatan mental- fisik yang menarik minat
10

siswa, sesuai dengan tingkat perkembangannya, dan merangsang siswa untuk

belajar aktif dan kreatif.

5. Penggunaan Alat Evaluasi

Pengembangan alat evaluasi dimaksudkan untuk menelaah kembali

apakah kegiatan yang telah dilakukan itu sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan. Mc. Neil (1977) mengungkapkan ada dua hal yang perlu

mendapatkan jawaban dari penilaian kurikulum, yaitu (1) apakah kegiatan-

kegiatan yang dikembangkan dan diorganisasikan itu memungkinkan

tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan dan (2) apakah kurikulum

yang telah dikembangkan itu dapat diperbaiki dan bagaimana cara

memperbaikinya.

Setelah informasi/jawaban terhadap kedua pertanyaan tersebut

diperoleh, langkah selanjutnya adalah memutuskan dan menetapkan bahwa

kurikulum itu diberlakukan dan dilaksanakan. Ada orang yang beranggapan

bahwa penilaian sama artinya dengan pengukuran, tes atau pemberian nilai.

Ketiganya memang merupakan bagian dari proses penilaian. Penilaian pada

dasarnyamerupakan suatu proses pembuatan pertimbangan terhadap suatu hal.

Scriven dalam Nurgiyantoro mengemukakan bahwa penilaian itu terdiri

atas tiga komponen, yaitu, pengumpulan informasi, pembuatan pertimbangan,

dan pernbuatan keputusan. Informasi merupakan bagian dari penilaian yang

penting karena berkaitan dengan data-data awal yang berguna dalam

pembuatan keputusan selanjutnya. Informasi ini bisa berupa kualitatif atau

kuantitatif.

Pertimbangan adalah taksiran atau estimasi dari kondisi yang ada

sekarang atau merupakan prediksi penampilan di masa yang akan datang.

Sedangkan pengambilan keputusan adalah suatu pilihan tindakan yang


11

didasarkan pada informasi yang diperoleh dan pertimbangan berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan. Evaluasi kurikulum dapat dilakukan terhadap

komponen-komponen kurikulum itu sendiri, evaluasi terhadap implementasi

kurikulum, dan evaluasi terhadap hasil yang dicapai.5

C. Analisis Kurikulum Kelas 1,2 dan 3

Analisis kurikulum untuk kelas 1, 2, dan 3 adalah proses evaluasi

terhadap struktur, isi, metode pengajaran, dan tujuan pendidikan yang

ditetapkan untuk tingkat kelas tersebut. Analisis kurikulum ini penting untuk

memastikan bahwa kurikulum tersebut relevan, efektif, dan sesuai dengan

perkembangan anak-anak dalam rentang usia tersebut. Berikut adalah beberapa

aspek yang perlu dipertimbangkan dalam analisis kurikulum untuk kelas 1, 2,

dan 3:

1. Tujuan Pendidikan:

a. Apa yang ingin dicapai oleh siswa pada akhir setiap kelas?

b. Apakah tujuan pendidikan mencakup aspek kognitif, emosional, sosial,

dan fisik?

2. Struktur Kurikulum:

a. Bagaimana kurikulum dibagi menjadi mata pelajaran atau topik?

b. Apakah ada urutan logis dalam pembelajaran?

c. Bagaimana keterkaitan antara mata pelajaran atau topik diatur?

3. Isi Kurikulum:

a. Apakah materi pelajaran yang diajarkan sesuai dengan perkembangan

kognitif dan sosial anak-anak pada tingkat tersebut?

b. Apakah kurikulum mencakup kebutuhan dasar seperti membaca,

menulis, matematika dasar, sains, dan bahasa?

5
Elisa, “Tahap Analisis Kurkulum”, Website Resmi Edu Channel, https://educhannel.id/
blog/artikel/langkah-langkah-pengembangan-kurikulum.html, 22 September 2023.
12

4. Metode Pengajaran:

a. Apakah metode pengajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik

perkembangan anak-anak pada tingkat tersebut?

b. Apakah ada variasi metode pengajaran untuk memenuhi berbagai gaya

belajar siswa?

5. Penilaian dan Evaluasi:

a. Bagaimana siswa dinilai dan dievaluasi?

b. Apakah ada berbagai jenis penilaian, seperti ujian tulis, proyek, dan

observasi, yang digunakan untuk mengukur kemajuan siswa?

6. Sumber Daya:

Apakah ada sumber daya yang cukup untuk mendukung pelaksanaan

kurikulum, seperti buku teks, peralatan, dan materi pembelajaran?

7. Keterlibatan Orang Tua:

a. Bagaimana orang tua dapat terlibat dalam pendidikan anak-anak pada

tingkat kelas ini?

b. Apakah ada komunikasi yang efektif antara sekolah dan orang tua?

8. Peningkatan Kurikulum:

Apakah ada mekanisme untuk terus memperbaiki dan memperbarui

kurikulum sesuai dengan perkembangan pendidikan dan tuntutan

masyarakat?

Analisis kurikulum ini harus dilakukan secara berkala untuk

memastikan bahwa kurikulum terus relevan dan mampu mencapai tujuan

pendidikan yang diinginkan. Selain itu, perlu melibatkan guru, pengurus

sekolah, orang tua, dan ahli pendidikan dalam proses analisis ini untuk

mendapatkan perspektif yang beragam.6


6
Aldi Sutisna, Rifdah Fauziah, dan Putri Indah Lestari, “Analisis Kurikulum 2013 Tingkat
Sekolah Dasar Di Sdn Kp. Bulak III Pamulang”, Fondatia : Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.4,
No.1, (Maret 2020), h.99-13
13

D. Analisis Kurikulum Kelas 4, 5 dan 6

Analisis kurikulum untuk kelas 4, 5, dan 6 juga merupakan langkah

penting dalam memastikan bahwa pendidikan yang diberikan di tingkat

tersebut relevan, efektif, dan sesuai dengan perkembangan siswa pada usia

tersebut. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam

analisis kurikulum untuk kelas 4, 5, dan 6:

1. Tujuan Pendidikan:

a. Apa yang diharapkan siswa capai pada akhir setiap tingkat kelas?

b. Apakah tujuan pendidikan mencakup perkembangan kognitif, sosial,

emosional, dan etika?

2. Struktur Kurikulum:

a. Bagaimana kurikulum diorganisasi dalam mata pelajaran dan topik?

b. Apakah ada kesinambungan logis antara tingkat kelas yang berbeda?

3. Isi Kurikulum:

a. Apakah materi pelajaran yang diajarkan sesuai dengan perkembangan

siswa pada tingkat tersebut?

b. Apakah kurikulum mencakup mata pelajaran seperti bahasa, matematika,

ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, seni, dan pendidikan

fisik?

4. Metode Pengajaran:

a. Apakah metode pengajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik

perkembangan anak-anak pada tingkat tersebut?

b. Apakah ada perubahan dalam pendekatan pengajaran yang

memungkinkan siswa untuk lebih aktif terlibat dalam pembelajaran?

5. Penilaian dan Evaluasi:

a. Bagaimana siswa dinilai dan dievaluasi?


14

b. Apakah ada berbagai jenis penilaian, seperti ujian, proyek, presentasi,

dan observasi, yang digunakan untuk mengukur kemajuan siswa?

6. Sumber Daya:

Apakah ada sumber daya yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan

kurikulum, seperti buku teks, peralatan, laboratorium, dan perangkat

teknologi?

7. Peningkatan Kurikulum:

a. Apakah ada proses berkelanjutan untuk memperbaiki dan memperbarui

kurikulum sesuai dengan perkembangan pendidikan dan tuntutan

masyarakat?

b. Apakah guru dan staf sekolah diberikan pelatihan yang sesuai untuk

mengimplementasikan kurikulum yang baru?

8. Keterlibatan Orang Tua:

a. Bagaimana orang tua dapat berpartisipasi dalam pendidikan anak-anak

pada tingkat kelas ini?

b. Apakah ada komunikasi yang efektif antara sekolah dan orang tua untuk

memantau perkembangan siswa?

9. Kesiapan Karier:

Apakah kurikulum mencakup komponen-komponen yang mempersiapkan

siswa untuk tahap berikutnya dalam pendidikan mereka atau persiapan

untuk karier di masa depan?

Analisis kurikulum ini sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan dan

melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, pengurus sekolah,

orang tua, dan ahli pendidikan. Hal ini penting untuk menjaga agar kurikulum
15

tetap relevan dan efektif dalam memenuhi kebutuhan siswa pada tingkat kelas

4, 5, dan 6.7

7
Muhammad Kristiawan, Analisis Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran, (Cet.I;
Unit Penerbitan dan Publikasi FKIP Univ. Bengkulu, 2019), h.162-163
16

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1. Relevansi Kurikulum: Kurikulum harus relevan dengan perkembangan

anak-anak pada tingkat usia tertentu dan mencakup mata pelajaran yang

relevan dengan tujuan pendidikan. Kesinambungan Kurikulum: Penting

untuk memastikan adanya kesinambungan logis antara tingkat kelas yang

berbeda sehingga siswa dapat membangun pengetahuan dan keterampilan

secara bertahap.

2. Keanekaragaman Metode Pengajaran: Kurikulum harus mendukung

berbagai metode pengajaran yang memungkinkan siswa dengan gaya belajar

yang berbeda untuk sukses. Penilaian yang Diversifikasi: Kurikulum harus

mencakup berbagai jenis penilaian yang dapat mengukur kemajuan siswa

secara holistik.

3. Sumber Daya yang Mencukupi: Penting untuk memastikan ketersediaan

sumber daya yang mencukupi, termasuk buku teks, peralatan, dan pelatihan

untuk guru. Peningkatan Berkelanjutan: Proses pengembangan dan evaluasi

kurikulum harus berkelanjutan untuk memungkinkan perbaikan dan

penyesuaian sesuai dengan perubahan dalam pendidikan dan masyarakat.

4. Keterlibatan Orang Tua: Orang tua harus diundang untuk berpartisipasi

dalam pendidikan anak-anak dan berkomunikasi dengan sekolah untuk

memantau perkembangan siswa. Persiapan untuk Masa Depan: Kurikulum

harus mencakup komponen yang mempersiapkan siswa untuk tahap

berikutnya dalam pendidikan mereka atau persiapan untuk karier di masa

depan.

16
17

B. Saran

Demikian makalah yang dapat saya selesaikan. Namun, dalam

penyusunan makalah ini, saya sadari terdapat banyak kekurangan, Karena saya

pun masih dalam tahap belajar. Maka dari itu kritik dan saran yang konstruktif

saya butuhkan dari para pembaca.


18

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mastur Z, dan Sutarto H. “Keefektifan Model Pembelajaran Problem


Based Learning Bernuansa Etnomatematika Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIII”. Unnes Journal of Mathematics
Education, Vol.4, No.3 (2015).
Elisa, “Tahap Analisis Kurkulum”, Website Resmi Edu Channel, https://
educhannel.id/blog/artikel/langkah-langkah-pengembangan-
kurikulum.html, 22 September 2023.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.
Hidayat, Sholeh. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Bandung, 2013.
Imas, Kurniasih dan Berlin Sani. Teknik dan Cara Mudah Memuat Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Kata Pena, 2014.
Kristiawan, Muhammad. Analisis Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran.
Cet.I; Unit Penerbitan dan Publikasi FKIP Univ. Bengkulu, 2019.
Sutisna, Aldi, Rifdah Fauziah, dan Putri Indah Lestari. “Analisis Kurikulum 2013
Tingkat Sekolah Dasar Di Sdn Kp. Bulak III Pamulang”. Fondatia :
Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.4, No.1, (Maret 2020).

18

Anda mungkin juga menyukai