Puji syukur kehadirat Allah SWT., atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
Penyusun (Kelompok 4) dapat menyelesaikan makalah tentang “Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP/KOSM)”. Sholawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW.,
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
“Perencanaan Pembelajaran PAI” pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten (UIN SMH
Banten).
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan
tanpa ada bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, penyusun pada kesempatan
ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah
“Perencanaan Pembelajaran PAI”, yaitu yang terhormat bapak Drs. H. Saefudin
Zuhri, M.Pd. yang telah membimbing dan banyak memberikan pengetahuan dan
pencerahan terutama dalam pembelajaran “Perencanaan Pembelajaran PAI”.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dinantikan demi
perbaikan di masa mendatang. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT., kita
memohon petunjuk dan pertolongan. Semoga kita selalu diberi jalan terang
terutama dalam hal mengembangkan dan memanfaatkan ilmu, Aamiin.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, untuk
melakukan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan
kondisi dan ciri khas potensi yang ada di daerah serta peserta didik .
Kurikulum bersifat dinamis sehingga harus selalu dikembangkan seiring
dengan kebutuhan perkembangan zaman. Kurikulum Sekolah Penggerak
merupakan penerjemahan visi misi Presiden yaitu mengembangkan reformasi
sistem pendidikan. Diharapkan dengan adanya kurikulum Sekolah Penggerak ,
satuan pendidikan dan guru memiliki keleluasaan dalam merancang kurikulum
operasional sekolah dan modul ajar untuk memfasilitasi pembelajaran yang
sesuai dengan tingkat kompetensi siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ( KOSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh sekolah sebagai pedoman pelaksanaan seluruh
program pembelajaran untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah sesuai
dengan kerangaka kurikulum dan prinsip pengembangannya. 1
Kurikulum merupakan “ruh” pendidikan yang harus dievaluasi secara
inovatif, dinamis, dan berkala sesuai dengan perkembangan zaman dan
IPTEKS, kompetensi yang diperlukan masyarakat dan pengguna lulusan.
Perubahan kurikulum – dengan demikian –menjadi keniscayaan. Bahkan,
perkembangan IPTEKS yang sangat cepat tidak lagi memungkinkan dunia
pendidikan berlamalama dengan “zona nyaman” kurikulum yang berlaku.
Dapat dibayangkan –terlepas dari konteks politik yang menyertainya -- dalam
1
Iswatun Khoiriyah, UPAYA MENINGKATKAN KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH DALAM MENYUSUN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
MELALUI PEMBIMBINGAN INTENSIF
1
kurun waktu enam tahun Standar Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) sudah berubah
tiga kali, yakni: Permenristekdikti Nomor 49 Tahun 2014-Permenristekdikti
Nomor 44 Tahun 2015-Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020. Permendikbud
Nomor 3 Tahun 2020 berbarengan dengan kebijakan Merdeka Belajar-
Kampus Merdeka (MBKM). Hal ini mencerminkan bahwa perubahan
menuntut percepatan, bukan semata-mata kecepatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian KOSP?
2. Bagaimana Pengembangan KOSP?
3. Bagaimana Komponen KOSP?
4. Bagaimana Konsep KOM
C. Tujuan Penulisan
1. Menganalisis Pengertian KOSP
2. Menganalisis Pengembangan KOSP
3. Menganalisis Komponen KOSP
4. Menganalisis Konsep Kurikulum Operasional Madrasah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dan berbagai pemangku kepentingan yaitu antara lain orang tua, organisasi,
dan berbagai sentra. Di bawah koordinasi dan dibawah supervisi dari dinas
pendidikan atau kantor kementerian yang akan menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam bidang agama yang sesuai dengan kewenangannya
tersebut. Dengan cara yaitu keterlibatan warga sekolah dalam penyusunan
kurikulum karenanya kurikulum yang disusun tersebut hendaknya berdasarkan
dari aspirasi warga sekolah, kondisi dan dari kondisi di sekeliling yang
berhubungan dan juga dari kebutuhan warga sekolah. Dengan melalui analisis
kebutuhan dari satuan pendidikan dari berbagai macam aspek sehingga semua
pihak bisa dilibatkan sesuai dengan peran dan kebutuhan sekolah.
3
Lathipah Hasanah, dkk. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 6 No. 02,
Desember 2022, Orientasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Di Taman Kanak-kanak
4
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan
Prinsip pengembangan Kurikulum Operasional satuan pendidikan
bertujuan untuk membantu proses berfikir dalam menyusun Kurikulum
operasional sekolah. Satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk
mengembangkan dengan cara lain selama selaras dengan tujuan utama dari
Kurikulum operasional operasional sekolah. Sebagai pemimpin proses belajar
di satuan pendidikan, kepala sekolah perlu melakukan refleksi sebagai bagian
aktivitas sehari-hari. Proses refleksi menjadi budaya dan kebiasaan yang
dilakukan secara personal dan sebagai bagian diskusi dengan seluruh anggota
sekolah.
4
Badan Peneliti Dan Pengembangan Dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi., Panduan Pengembnagn Kurikulum Oprasional.
5
lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja
untuk SMK, dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai kewenangannya.
6
4) Komponen/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah
tersebut san selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
3. Pengorganisasian Pembelajaran
a. Intrakulikuler
Berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
(mulok), untuk SMK, mata pelajaran dan/atau konsentrasi disusun oleh
satuan pendidikan bersama dunia kerja.
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada Profil Pelajar
Pancasilapaa tahun ajaran tersebut.
c. Praktek Kerja Lapangan (PKL untuk SMK)
Menyiapkan peserta didik agar memiliki pengalaman dan kompetensi
di dunia kerja
d. Ekstrakulikuler
4. Rencana Pembelajaran
a. Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan,
Seperti silabus atau alur pembelajaran/unit mopping lengkap dengan
gambaran besar assesmen dan sumber belajar.
b. Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas, Seperti RPP, Modul
Ajar, atau rencana kegiatan lainnya.
5. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional
Yang dilakukan untuk peningkatam kualitas pembelajaran secara
berkelanjutan di satuan pendidikan. Pelaksanaan ini dilakukan oleh para
pemimpin satuan pendidkan secara internal dan bertahapsesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
7
tercapainya Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil
Alamin dapat ditambahkan dengan kekhasan madrasah sesuai dengan
visi, misi dan tujuan madrasah. Struktur kurikulum ini berisi
kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler dalam bentuk Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil
Alamin. Khusus MA Kejuruan ditambah dengan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) serta tema kebekerjaan.
Bagi madrasah yang memiliki Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
(PDBK) ditambahkan dengan layanan Program Kebutuhan Khusus dan
program pasca madrasah yang meliputi program penguatan
akademik dan penguatan ketrampilan pilihan bagi PDBK untuk
penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil
Alamin.6
6
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Madrasah, 5
7
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Madrasah, 6-7
8
koordinasi dan supervisi Kementerian Agama sesuai dengan
kewenangannya.
f. Pemerataan dan Peningkatan Mutu
Pengembangan kurikulum madrasah diorientasikan sebagai upaya
pemerataan kesempatan memperoleh layanan pendidikan dan
peningkatan mutu pendidikan yang dapat memberikan akses pada
semua peserta didik dan menghargai perbedaan termasuk PDBK.
8
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Madrasah, 11-13
9
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Madrasah, 14-15
9
Karakteristik/kekhasan tersebut harus menjadi ciri pembeda
dengan lembaga lain. Artinya jika karakteristik dan kekhasan ini tidak
ditemukan di satuan pendidikan RA, MI, MTs, ataupun MA/MAK
maka eksistensi madrasah sebagi entitas pendidikan nasional perlu
dipertanyakan oleh diri sendiri. Satuan pendidikan madrasah harus
mengkondisikan suasana kebatinan, atmosfir dan iklim akademiknya
sedemikian rupa sehingga memungkinkan tumbuh kembangnya nilai-
nilai khas madrasah tersebut di lingkungan madrasah.
c. Pengorganisasian pembelajaran
1) Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan
lainnya jika ada (seperti mulok). Untuk MAK, mata pelajaran
dan/atau konsentrasi disusun oleh Madrasah bersama dunia kerja.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk MAK, memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk menumbuh kembangkan
karakter dan budaya kerja yang profesional, meningkatkan
10
kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia
kerja serta menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja
dan/atau berwirausaha.
2) Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar
Rahmatan lil Alamin, menjelaskan pengelolaan projek yang
mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan
lil Alamin pada tahun ajaran tersebut. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin dirancang
dalam bentuk kokurikuler atau dapat juga dirancang secara terpadu
dengan intrakurikuler ataupun ekstrakurikuler.
3) Ekstrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadahuntuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
Kerjasama dan kemandirian peserta didik secara optimal
4) Pada madrasah inklusif dilakukan layanan program kebutuhan
khusus sesuai dengan jenis kekhususannya, dilengkapi dengan
pendidikan kecakapan hidup untuk memasuki dunia kerja dapat
hidup mandiri dan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan
ekonomi keluarga.
d. Perencanaan Pembelajaran
1) Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup Madrasah, seperti
penyusunan Capaian Pembelajaran (telah ditetapkan oleh
pemerintah), alur tujuan pembelajaran lengkap dengan gambaran
besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan
intrakurikuler serta projek penguatan profil pelajar dan
perencanaan program prioritas Madrasah.
2) Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas, seperti rencana
pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar, perangkat ajar. Untuk
dokumentasi rencana pembelajaran ini, Madrasah cukup
melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk rencana
kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada
bagian lampiran. Bagi madrasah yang di kelasnya terdapat PDBK,
Perencanaan Pembelajaran dibuat secara akomodatif menyesuaikan
dengan kondisi, karakteristik dan kekhususan peserta didik.
10
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Madrasah, 86
11
a. Per Hari, Pendidik membuat catatan anekdotal secara informal
mengenai bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar
tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar.
b. Per unit belajar, Setelah melakukan asesmen formatif, secara
individual maupun tim, pendidik bisa mengkaji ulang proses belajar
dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian
terhadap proses belajar.
c. Per Semester, Setelah 1 semester selesai, pendidik dan tim bisa melihat
kontinum pencapaian.
d. Per Tahun, Evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran
dalam satu tahun dapat dikumpulkan berkala dalam rentang waktu
yang lebih pendek dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan
visi, misi serta tujuan satuan pendidikan.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurikulum operasional di satuan pendidikan merupakan sebuah bentuk
kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran, prinsip
pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum
operasional di satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian dari
kerangka yang disusun pusat dengan menyelaraskan potensi daerah,
kemampuan sekolah dan latar belakang peserta didik.
13
DAFTAR PUSTAKA
14