Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN”


Disusun untuk memenuhi Tugas pada Mata Kuliah:

“Perencanaan Pembelajaran PAI”

Dosen Pengampu : Drs. H. Saefudin Zuhri M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 4

Muhamad uday NIM: 211210042


Anisa NIM: 211210065

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
1445 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
Penyusun (Kelompok 4) dapat menyelesaikan makalah tentang “Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP/KOSM)”. Sholawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW.,
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
“Perencanaan Pembelajaran PAI” pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten (UIN SMH
Banten).
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan
tanpa ada bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, penyusun pada kesempatan
ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah
“Perencanaan Pembelajaran PAI”, yaitu yang terhormat bapak Drs. H. Saefudin
Zuhri, M.Pd. yang telah membimbing dan banyak memberikan pengetahuan dan
pencerahan terutama dalam pembelajaran “Perencanaan Pembelajaran PAI”.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dinantikan demi
perbaikan di masa mendatang. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT., kita
memohon petunjuk dan pertolongan. Semoga kita selalu diberi jalan terang
terutama dalam hal mengembangkan dan memanfaatkan ilmu, Aamiin.

Serang, 23 September 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii
BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
BAB II ...................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3
A. Pengertian KOSP ........................................................................................... 3
B. Prinsip Pengembangan KOSP ...................... Error! Bookmark not defined.
C. Komponen KOSP ........................................................................................... 5
D. Kurikulum Operasional Madrasah ................................................................. 8
BAB III ................................................................................................................... 12
PENUTUP .............................................................................................................. 12
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, untuk
melakukan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan
kondisi dan ciri khas potensi yang ada di daerah serta peserta didik .
Kurikulum bersifat dinamis sehingga harus selalu dikembangkan seiring
dengan kebutuhan perkembangan zaman. Kurikulum Sekolah Penggerak
merupakan penerjemahan visi misi Presiden yaitu mengembangkan reformasi
sistem pendidikan. Diharapkan dengan adanya kurikulum Sekolah Penggerak ,
satuan pendidikan dan guru memiliki keleluasaan dalam merancang kurikulum
operasional sekolah dan modul ajar untuk memfasilitasi pembelajaran yang
sesuai dengan tingkat kompetensi siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ( KOSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh sekolah sebagai pedoman pelaksanaan seluruh
program pembelajaran untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah sesuai
dengan kerangaka kurikulum dan prinsip pengembangannya. 1
Kurikulum merupakan “ruh” pendidikan yang harus dievaluasi secara
inovatif, dinamis, dan berkala sesuai dengan perkembangan zaman dan
IPTEKS, kompetensi yang diperlukan masyarakat dan pengguna lulusan.
Perubahan kurikulum – dengan demikian –menjadi keniscayaan. Bahkan,
perkembangan IPTEKS yang sangat cepat tidak lagi memungkinkan dunia
pendidikan berlamalama dengan “zona nyaman” kurikulum yang berlaku.
Dapat dibayangkan –terlepas dari konteks politik yang menyertainya -- dalam

1
Iswatun Khoiriyah, UPAYA MENINGKATKAN KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH DALAM MENYUSUN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
MELALUI PEMBIMBINGAN INTENSIF

1
kurun waktu enam tahun Standar Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) sudah berubah
tiga kali, yakni: Permenristekdikti Nomor 49 Tahun 2014-Permenristekdikti
Nomor 44 Tahun 2015-Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020. Permendikbud
Nomor 3 Tahun 2020 berbarengan dengan kebijakan Merdeka Belajar-
Kampus Merdeka (MBKM). Hal ini mencerminkan bahwa perubahan
menuntut percepatan, bukan semata-mata kecepatan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian KOSP?
2. Bagaimana Pengembangan KOSP?
3. Bagaimana Komponen KOSP?
4. Bagaimana Konsep KOM

C. Tujuan Penulisan
1. Menganalisis Pengertian KOSP
2. Menganalisis Pengembangan KOSP
3. Menganalisis Komponen KOSP
4. Menganalisis Konsep Kurikulum Operasional Madrasah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan


Kurikulum operasional di satuan pendidikan merupakan sebuah bentuk
kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran, prinsip
pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum
operasional di satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian dari
kerangka yang disusun pusat dengan menyelaraskan potensi daerah,
kemampuan sekolah dan latar belakang peserta didik.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan


menganalisis mata pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler
dengan sistem reguler. Kegiatan intrakurikuler ini dikemas sebagai
pembelajaran rutin enam hari efektif setiap minggunya. Hasil analisis mata
pelajaran akan dilanjutkan dengan mengemas pilihan pembelajaran dalam
bentuk tematik dan atau parsial dengan mengintegrasikan Profil Pelajar
Pancasila di dalamnya, kemudian dikemas dalam bentuk yang lebih
mengerucut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang bersifat reflektif.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,


isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan ( UU No. 20
thn 2003).

Kurikulum operasional di satuan Pendidikan memuat seluruh rencana


proses belajar yang diselenggarakan di satuan Pendidikan, sebagai pedoman
kegiatan penyelenggaraan pembelajaran, untuk menjadikannya bermakna,
Kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai konteks dan
kebutuhan peserta didik.2

Kurikulum operasional yang terdapat pada satuan pendidikan memuat


seluruh rencana dari suatu bentuk proses belajar yang akan diselenggarakan
dalam satuan pendidikan tersebut, sebagai pedoman dari seluruh
penyelenggaraan pembelajaran di pendidikan dasar. Pengembangan dari
kurikulum satuan pendidikan yang juga melibatkan komite satuan pendidikan
2
Badan Peneliti Dan Pengembangan Dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi., Panduan Pengembnagn Kurikulum Oprasional.

3
dan berbagai pemangku kepentingan yaitu antara lain orang tua, organisasi,
dan berbagai sentra. Di bawah koordinasi dan dibawah supervisi dari dinas
pendidikan atau kantor kementerian yang akan menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam bidang agama yang sesuai dengan kewenangannya
tersebut. Dengan cara yaitu keterlibatan warga sekolah dalam penyusunan
kurikulum karenanya kurikulum yang disusun tersebut hendaknya berdasarkan
dari aspirasi warga sekolah, kondisi dan dari kondisi di sekeliling yang
berhubungan dan juga dari kebutuhan warga sekolah. Dengan melalui analisis
kebutuhan dari satuan pendidikan dari berbagai macam aspek sehingga semua
pihak bisa dilibatkan sesuai dengan peran dan kebutuhan sekolah.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana


proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman
seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna,
kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan
konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan. Komponen dalam
kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir dan
mengembangkan satuan pendidikan.

Dalam pengembangannya, dokumen ini juga merupakan hasil refleksi


semua unsur pendidik disatuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara
berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta
didik. Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum
yang menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum operasional satuan
pendidikan. Menurut Mulyasa (2006:20) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan Pendidikan.

Hakikat dan pelaksanaan kurikulum operasional satuan yaitu senada


dengan penelitian (Hadiana and Octiana 2021) yang mengatakan bahwa
kurikulum darurat atau kurikulum operasional satuan pendidikan memiliki
fleksibilitas yang tinggi dan memberikan ruang kepada lembaga pendidikan
secara meluas sebagai upaya dalam pengembangan struktur kurikulum sampai
pada tahapan evaluasi. Selain itu dalam kurikulum ini, anak diberikan
kebebasan untuk bereksplorasi dalam mencari sumber lain dalam
pembelajaran yang tentunya masih diawasi oleh para tenaga kerja yang
menyusun sendiri modul pembelajaran yang disesuaikan dengan capaian
pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah.3

3
Lathipah Hasanah, dkk. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 6 No. 02,
Desember 2022, Orientasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Di Taman Kanak-kanak

4
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan
Prinsip pengembangan Kurikulum Operasional satuan pendidikan
bertujuan untuk membantu proses berfikir dalam menyusun Kurikulum
operasional sekolah. Satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk
mengembangkan dengan cara lain selama selaras dengan tujuan utama dari
Kurikulum operasional operasional sekolah. Sebagai pemimpin proses belajar
di satuan pendidikan, kepala sekolah perlu melakukan refleksi sebagai bagian
aktivitas sehari-hari. Proses refleksi menjadi budaya dan kebiasaan yang
dilakukan secara personal dan sebagai bagian diskusi dengan seluruh anggota
sekolah.

Khusus untuk sekolah menengah kejuruan (SMK), Kurikulum operasional


adalah kurikulum implementatif yang menjabarkan kurikulum inti bidang dan
program kompetensi kedalam bentuk konsentrasi serta potensi internal sekolah
dan dunia kerja.4

Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

1. Berpusat pada peserta didik


Yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahap belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil
pelajar pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam
penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.
2. Kontekstual
Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
Pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan
industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan
peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB).
3. Esensial
Yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan
dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas,
ringkas, dan mudah dipahami.
4. Akuntabel
Dapat dipertanggung jawabkan karena berbasis data dan actual.
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Pengembangan Kurikulum operasional satuan pendidikan melibatkan
komite satuan pendidikan, dan berbagai pemangku kepentingan, antara

4
Badan Peneliti Dan Pengembangan Dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi., Panduan Pengembnagn Kurikulum Oprasional.

5
lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja
untuk SMK, dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai kewenangannya.

C. Komponen Kurikulum Operasional Sekolah


Untuk SMK, Karakteristik satuan pendidikan, Visi, dan Misi disusun
untuk satuan pendidikan, sedangkan komponen Tujuan, Pengorganisasian
Pembelajaran, Rencana Pembelajaran, Pendampingan, Evaluasi, dan
Pengembangan Profesional disusun untuk setiap program keahlian pada satu
dokumen yang sama.

Komponen-komponen nya: 1) Karakteristik Satuan Pendidikan, 2) Visi,


Misi, dan Tujuan (Komponen utama yang ditinjau setiap 4-5 tahun sekali),
3) Pengorganisasian Pembelajaran, 4) Rencana Pembelajaran, 5)
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional (Komponen utama
yang ditinjau setiap tahun).

1. Karakteristik Satuan Pendidikan5


Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang
menggambarkankan keunikan sekolah dalam hal peserta didik, social,
budaya, giuru, dan tenaga kependidikan. Sedangkan untuk SMK,
karakteristik melingkupi satuan pendidikan dan program keahliannya.
2. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi
1) Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam
tujuan jangka panjang sekolah dan nilai-nilai yang dituju.
2) Nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar
peserta didik dapat menapai Profil Pelajar Pancasila
b. Misi
1) Misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi
2) Nilai-nilai yang penting untuk dipegang dalam menjalankan misi
c. Tujuan
1) Tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak kepada
peserta didik
2) Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan
selaras dengan misi
3) Strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya
5
Badan Peneliti Dan Pengembangan Dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi., Panduan Pengembnagn Kurikulum Oprasional.

6
4) Komponen/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah
tersebut san selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
3. Pengorganisasian Pembelajaran
a. Intrakulikuler
Berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
(mulok), untuk SMK, mata pelajaran dan/atau konsentrasi disusun oleh
satuan pendidikan bersama dunia kerja.
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada Profil Pelajar
Pancasilapaa tahun ajaran tersebut.
c. Praktek Kerja Lapangan (PKL untuk SMK)
Menyiapkan peserta didik agar memiliki pengalaman dan kompetensi
di dunia kerja
d. Ekstrakulikuler
4. Rencana Pembelajaran
a. Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan,
Seperti silabus atau alur pembelajaran/unit mopping lengkap dengan
gambaran besar assesmen dan sumber belajar.
b. Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas, Seperti RPP, Modul
Ajar, atau rencana kegiatan lainnya.
5. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional
Yang dilakukan untuk peningkatam kualitas pembelajaran secara
berkelanjutan di satuan pendidikan. Pelaksanaan ini dilakukan oleh para
pemimpin satuan pendidkan secara internal dan bertahapsesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.

D. Konsep Kurikulum Operasional Madrasah


1. Acuan Kurikulum operasional Madrasah
a. Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan yang
menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum operasional madrasah
mengatur struktur Kurikulum Merdeka meliputi:
1) Standar kompetensi lulusan;
2) Standar isi;
3) Standar proses; dan
4) Standar penilaian pendidikan
b. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi
acuan Madrasah untuk mengembangkan kurikulum menuju

7
tercapainya Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil
Alamin dapat ditambahkan dengan kekhasan madrasah sesuai dengan
visi, misi dan tujuan madrasah. Struktur kurikulum ini berisi
kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler dalam bentuk Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil
Alamin. Khusus MA Kejuruan ditambah dengan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) serta tema kebekerjaan.
Bagi madrasah yang memiliki Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
(PDBK) ditambahkan dengan layanan Program Kebutuhan Khusus dan
program pasca madrasah yang meliputi program penguatan
akademik dan penguatan ketrampilan pilihan bagi PDBK untuk
penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil
Alamin.6

2. Prinsip Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah


Prinsip penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah adalah:7
a. Berpusat pada peserta didik
yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.
b. Kontekstual
menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik madrasah,
konteks sosial budaya dan lingkungan serta dunia kerja dan
industri (khusus MAK) dan menunjukkan karakteristik atau
kekhususan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (khusus madrasah
inklusif).
c. Esensial
yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang
dibutuhkan dan digunakan di madrasah. Bahasa yang
digunakan lugas, ringkas dan mudah dipahami.
d. Akuntabel
dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.
e. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Pengembangan kurikulum madrasah melibatkan komite madrasah
dan berbagai pemangku kepentingan, antara lain orang tua,
organisasi, berbagai sentra dan dunia kerja (untuk MAK), di bawah

6
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Madrasah, 5
7
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Madrasah, 6-7

8
koordinasi dan supervisi Kementerian Agama sesuai dengan
kewenangannya.
f. Pemerataan dan Peningkatan Mutu
Pengembangan kurikulum madrasah diorientasikan sebagai upaya
pemerataan kesempatan memperoleh layanan pendidikan dan
peningkatan mutu pendidikan yang dapat memberikan akses pada
semua peserta didik dan menghargai perbedaan termasuk PDBK.

Proses penyusunan kurikulum operasional madrasah bersifat:


a. Tetap (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun demikian, satuan
pendidikan diberikan kewenangan untuk melakukan kreasi dan
inovasi).
b. Fleksibel/Dinamis (mengembangkan kurikulum operasional
berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai karakteristik
dan kebutuhan masing-masing madrasah yang berbeda).

3. Komponen kurikulum operasional madrasah8


a. Karakteristik Madrasah
Dari analisis konteks, diperoleh gambaran mengenai karakteristik
madrasah, peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, sarana
prasarana, kemitraan, potensi sumber dana dan lingkungan sosial
budaya. Madrasah perlu mengidentifikasi diferensiasi keunggulan
masing-masing sesuai dengan karakteristik yang dimiliki. Untuk
MAK, karakteristik juga melingkupi program keahliannya.
Karakteristik/kekhasan madrasah bukan semata pada jumlah mata
pelajaran agama yang lebih banyak namun pada ruh madrasahnya.
Adapun kekhasan dan ruh madrasah yang harus selalu dikembangkan
sebagai nilai-nilai yang menjiwai kebijakan dan praksis pendidikan di
madrasah adalah sebagai berikut:9
1) Perspektif ibadah kepada Allah Swt
2) Hubungan guru-peserta didik diikat dengan mahabbah fillah
3) Pandangan „ainurrahmah
4) Hati nurani sebagai sasaran utama
5) Akhlak diatas ilmu pengetahuan

8
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Madrasah, 11-13
9
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Madrasah, 14-15

9
Karakteristik/kekhasan tersebut harus menjadi ciri pembeda
dengan lembaga lain. Artinya jika karakteristik dan kekhasan ini tidak
ditemukan di satuan pendidikan RA, MI, MTs, ataupun MA/MAK
maka eksistensi madrasah sebagi entitas pendidikan nasional perlu
dipertanyakan oleh diri sendiri. Satuan pendidikan madrasah harus
mengkondisikan suasana kebatinan, atmosfir dan iklim akademiknya
sedemikian rupa sehingga memungkinkan tumbuh kembangnya nilai-
nilai khas madrasah tersebut di lingkungan madrasah.

b. Visi, Misi, dan Tujuan


1) Visi
a) Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek
dalam tujuan jangka panjang Madrasah dan nilainilai yang
dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik madrasah.
b) Nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar
peserta didik dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan lil Alamin sesuai dengan Standar
Kompetensi Lulusan. Sedangkan untuk RA mengacu pada
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA).
2) Misi
a) Misi menjawab bagaimana madrasah mencapai visi
b) Nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan
misi
3) Tujuan
a) Tujuan akhir dari kurikulum madrasah yangberdampak kepada
peserta didik
b) Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting
dan selaras dengan misi
c) Strategi madrasah untuk mencapai tujuan pendidikan
d) Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu
madrasah dan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan lil Alamin.

c. Pengorganisasian pembelajaran
1) Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan
lainnya jika ada (seperti mulok). Untuk MAK, mata pelajaran
dan/atau konsentrasi disusun oleh Madrasah bersama dunia kerja.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk MAK, memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk menumbuh kembangkan
karakter dan budaya kerja yang profesional, meningkatkan

10
kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia
kerja serta menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja
dan/atau berwirausaha.
2) Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar
Rahmatan lil Alamin, menjelaskan pengelolaan projek yang
mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan
lil Alamin pada tahun ajaran tersebut. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin dirancang
dalam bentuk kokurikuler atau dapat juga dirancang secara terpadu
dengan intrakurikuler ataupun ekstrakurikuler.
3) Ekstrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadahuntuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
Kerjasama dan kemandirian peserta didik secara optimal
4) Pada madrasah inklusif dilakukan layanan program kebutuhan
khusus sesuai dengan jenis kekhususannya, dilengkapi dengan
pendidikan kecakapan hidup untuk memasuki dunia kerja dapat
hidup mandiri dan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan
ekonomi keluarga.

d. Perencanaan Pembelajaran
1) Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup Madrasah, seperti
penyusunan Capaian Pembelajaran (telah ditetapkan oleh
pemerintah), alur tujuan pembelajaran lengkap dengan gambaran
besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan
intrakurikuler serta projek penguatan profil pelajar dan
perencanaan program prioritas Madrasah.
2) Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas, seperti rencana
pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar, perangkat ajar. Untuk
dokumentasi rencana pembelajaran ini, Madrasah cukup
melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk rencana
kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada
bagian lampiran. Bagi madrasah yang di kelasnya terdapat PDBK,
Perencanaan Pembelajaran dibuat secara akomodatif menyesuaikan
dengan kondisi, karakteristik dan kekhususan peserta didik.

4. Evaluasi Kurikulum Operasional Madrasah10

10
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Madrasah, 86

11
a. Per Hari, Pendidik membuat catatan anekdotal secara informal
mengenai bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar
tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar.
b. Per unit belajar, Setelah melakukan asesmen formatif, secara
individual maupun tim, pendidik bisa mengkaji ulang proses belajar
dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian
terhadap proses belajar.
c. Per Semester, Setelah 1 semester selesai, pendidik dan tim bisa melihat
kontinum pencapaian.
d. Per Tahun, Evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran
dalam satu tahun dapat dikumpulkan berkala dalam rentang waktu
yang lebih pendek dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan
visi, misi serta tujuan satuan pendidikan.

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurikulum operasional di satuan pendidikan merupakan sebuah bentuk
kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran, prinsip
pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum
operasional di satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian dari
kerangka yang disusun pusat dengan menyelaraskan potensi daerah,
kemampuan sekolah dan latar belakang peserta didik.

Kurikulum operasional di satuan Pendidikan memuat seluruh rencana


proses belajar yang diselenggarakan di satuan Pendidikan, sebagai pedoman
kegiatan penyelenggaraan pembelajaran, untuk menjadikannya bermakna,
Kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai konteks dan
kebutuhan peserta didik. (Panduan pengembangan Kurikulum operasional di
satuan pendidikan, Kemendikbudristek) Badan Peneliti Dan Pengembangan
Dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi., Panduan Pengembnagn Kurikulum Oprasional.

Hakikat dan pelaksanaan kurikulum operasional satuan yaitu senada


dengan penelitian (Hadiana and Octiana 2021) yang mengatakan bahwa
kurikulum darurat atau kurikulum operasional satuan pendidikan memiliki
fleksibilitas yang tinggi dan memberikan ruang kepada lembaga pendidikan
secara meluas sebagai upaya dalam pengembangan struktur kurikulum
sampai pada tahapan evaluasi. Selain itu dalam kurikulum ini, anak diberikan
kebebasan untuk bereksplorasi dalam mencari sumber lain dalam
pembelajaran yang tentunya masih diawasi oleh para tenaga kerja yang
menyusun sendiri modul pembelajaran yang disesuaikan dengan capaian
pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Badan Peneliti Dan Pengembangan Dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi., Panduan Pengembnagn Kurikulum
Oprasional.
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Madrasah
Iswatun Khoiriyah, Upaya Meningkatkan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Melalui
Pembimbing Intensif
Lathipah Hasanah, dkk. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 6 No.
02, Desember 2022, Orientasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Di Taman Kanak-kanak.

14

Anda mungkin juga menyukai