Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR KURIKULUM

Disusun Oleh:

Nama: Kitri Wardani

NPM: 5019029

Kelas: IV.E

Dosen Pengampu: Tio Gusti Satria, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SD

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU

TAHUN AJARAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan sebuah makalah atau tugas ini dengan
tepat waktu.

Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "KONSEP DASAR
KURIKULUM", yang menurut saya In Syah Allah dapat memberikan manfaat yang besar bagi
kita untuk mempelajarinya.

Melalui kata pengantar ini saya lebih dahulu meminta maaf dan memohon memaklumi bila mana
isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu
perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat bagi banyak orang
yang membacanya.

Lubuklinggau, 19 FEBRUARI 2021

Kitri Wardani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Pengertian Kurikulum..................................................................................................................2
B. Pengertian Telaah Kurikulum......................................................................................................3
C. Prinsip dan Fungsi Kurikulum.....................................................................................................6
D. Dasar dan Tujuan Kurikulum....................................................................................................11
E. Relevansinya Dengan Standar Nasional Pendidikan................................................................13
BAB III......................................................................................................................................................15
PENUTUP.................................................................................................................................................15
A. KESIMPULAN............................................................................................................................15
B. SARAN.........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan Penyusunan perangkat mata
pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Adapun di Indonesia, dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat (19), konstitusi menyatakan
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari kurikulum?
2. Apa pengertian dari telaah kurikulum?
3. Apa saja prinsip dan fungsi kurikulum?
4. Apa saja dasar-dasar dan tujuan dari kurikulum?
5. Sebutkan relevansi dengan standar nasional pendidikan?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengethui apa itu kurikulum!
2. Mahasiswa dapat memahami apa itu telaah kurikulum!
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja prinsip dan tujuan dari kurikulum!
4. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja dasar-dasar kurikulum serta tujuan dari
kurikulum tersebut!
5. Mahasiswa mengetahui relevansinya dengan standar nasional pendidikan!

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

Pengertian kurikulum secara umum adalah perangkat mata pelajaran yang terdiri atas program studi
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara sistem pendidikan secara terpadu.
Di dalam kurikulum terdapat rancangan pelajaran yang akan diperoleh oleh peserta didik dalam satu
periode jenjang pendidikan.
Pendapat lain menyatakan bahwa pengertian kurikulum adalah suatu sistem rencana dan pengaturan
isi dan bahan pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan belajar-mengajar.
Secara luas dapat disimpulkan bahwa pengertian kurikulum yaitu perangkat mata pelajaran yang
terdapat pada suatu lembaga pendidikan untuk mengarahkan proses belajar-mengajar agar berjalan
dengan baik dan teratur.
Kurikulum ini tidak sembarangan dibuat, ia disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap
jenjang pendidikan dari paud hingga perguruan tinggi serta kebutuhan lapangan kerja.

B. Pengertian Telaah Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

2
C. Prinsip dan Fungsi Kurikulum
1. Prinsip Kurikulum
Oemar Hamalik (2001) membagi prinsip pengembangan kurikulum menjadi delapan
macam, antara lain :
a. Prinsip berorientasi pada tujuan
Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak
dari tujuan pendidikan Nasional. Tujuan kurikulum merupakan penjabaran dan upaya
untuk mencapai tujuan satuan dan jenjang pendidikan tertentu. Tujuan kurikulum
mengandung aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai. Yang selanjutnya
menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik yang mencakup tiga aspek tersebut
dan bertalian dengan aspek-aspek yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional.
b. Prinsip relevansi (kesesuaian)
Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan system penyampaian harus
relevan (sesuai) dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan
kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembnagan ilmu pengetahuan dan tegnologi.
c. Prinsip efesiensi dan efektivitas
Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi efisien dan pendayagunaan
dana, waktu, tenaga, dan sumber-sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang
optimal. Dana yang terbat harus digunakan sedemikin rupa dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembelajaran. Waktu yang tersedia bagi siswa belajar disekolah juga
terbatas sehingga harus dimanfaatkan secara tepat sesuai dengan tata ajaran dan bahan
pembelajaran yang diperlukan. Tenaga disekolah juga sangat terbatas, baik dalam jumlah
maupun dalam mutunya, hendaknya didaya gunakan secara efisien untuk melaksanakan
proses pembelajaran. Demikian juga keterbatasan fasilitas ruangan, peralatan, dan sumber
kerterbacaan, harus digunakan secara tepat oleh sswa dalam rangka pembelajaran, yang
semuanya demi meningkatkan efektifitas atau keberhasilan siswa.
d. Prinsip fleksibilitas
Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau dikurangi
berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan setempat, jadi tidak statis
atau kaku. Misalnya dalam suatu kurikulum disediakan program pendidikan ketrampilan
industri dan pertanian. Pelaksanaaan di kota, karena tidak tersedianya lahan pertanian.,

3
maka yang dialaksanakan program ketrampilan pendidikn industri. Sebaliknya,
pelaksanaan di desa ditekankan pada program ketrampilan pertanian. Dalam hal ini
lingkungan sekitar, keadaaan masyarakat, dan ketersediaan tenaga dan peralatan menjadi
faktor pertimbangan dalam rangka pelaksanaan kurikulum.
e. Prinsip kontiunitas
Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek-spek, materi,
dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain
memilik hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur
dalam satuan pendidikn, tingkat perkembangan siswa. Dengan prinsip ini, tampak jelas
alur dan keterkaitan didalam kurikulum tersebut sehingga mempermudah guru dan siswa
dalam melaksanakan proses pembelajaran.
f. Prinsip keseimbangan
Penyusunan kurikulum memerhatikan keseimbangan secara proposional dan fungsional
antara berbagai program dan sub-program, antara semau mata ajaran, dan antara aspek-
aspek perilaku yang ingin dikembangkan. Keseimbangan juga perlu diadakan antara teori
dan praktik, antara unsur-unsur keilmuan sains, sosial, humaniora, dan keilmuan perilaku.
Dengan keseimbangan tersebut diaharapkan terjalin perpaduan yang lengkap dan
menyeluruh, yang satu sama lainnya saling memberikan sumbangan terhadap
pengembangan pribadi.
g. Prinsip keterpaduan
Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keterpaduan, perencanaan
terpadu bertitik tolak dari masalah atau topik dan konsistensi antara unsur-unsusrnya.
Pelaksanaan terpadu dengan melibatkan semua pihak, baik di lingkungan sekolah
maupun pada tingkat inter sektoral. Dengan keterpaduan ini diharapkan terbentuk pribadi
yang bulat dan utuh. Diamping itu juga dilaksanakan keterpaduan dalam proses
pembalajaran, baik dalam interaksi antar siswa dan guru maupun antara teori dan praktek.
h. Prinsip mutu
Pengembangan kurikulum berorientasi pada pendidikan mutu, yang berarti bahwa
pelaksanaan pembelajaran yang bermutu ditentukan oleh derajat mutu guru, kegiatan
belajar mengajar, peralatan,/media yang bermutu. Hasil pendidikan yang bermutu diukur
berdasarkan kriteria tujuan pendidikan nasional yang diaharapkan.

4
2. Fungsi kurikulum
Sebagai rangkaian rencana demi terwujudnya tujuan pendidikan, tentu kurikulum memiliki
beberapa fungsi. Berikut adalah fungsi dari kurikulum.

1. Fungsi Penyesuaian
Kurikulum memiliki sifat mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam
lingkungan yang cenderung dinamis.

2. Fungsi Integrasi
Kurikulum mampu menjadi alat pendidikan yang dapat membentuk pribadi-pribadi yang utuh
serta berintegritas di masyarakat.

3. Fungsi Diferensiasi
Kurikulum merupakan alat pendidikan yang memperhatikan pelayanan kepada setiap
peserta didik yang mana mereka memiliki perbedaan masing-masing yang patut untuk
dihargai.

4. Fungsi Persiapan
Sebagai alat pendidikan, kurikulum berfungsi untuk membantu mempersiapkan peserta
didik untuk dapat menuju ke jenjang pendidikan berikutnya, serta siap untuk hidup
bermasyarakat apabila peserta didik tersebut tidak melanjutkan pendidikannya.

5. Fungsi Pemilihan
Kurikulum memfasilitasi para peserta didik dengan cara memberi mereka kesempatan untuk
memilih program belajar yang sesuai dengan minat serta bakatnya.

6. Fungsi Diagnostik
Kurikulum berfungsi untuk memahami dan mengarahkan potensi dari seorang peserta didik
agar dia dapat menggali terus potensinya dan memperbaiki kelemahannya.

D. Dasar dan Tujuan Kurikulum


1. Dasar-dasar kurikulum
Dasar atau asas kurikulum adalah kekuatan kekuatan utama yang mempengaruhi dan
membentuk materi kurikulum susunan atau organisasi kurikulum. Dasar atau asas kurikulum
disebut juga sumber kurikulum atau determinant kurikulum (Muhammad Ansyar,1989:8-10).
Herman H.Horne, memberikan dasar atau asas kurikulum dengan tiga macam yaitu:
1) Dasar Psikologis, yang digunakan untuk mengetahui kemampuan yang diperoleh dari
pelajar dan kebutuhan anak didik (The ability and needs of children).
2) Dasar Sosiologis, yang digunakan untuk mengetahui tuntutan yang sah dari
masyarakat (The legitimate demans of society).

5
3) Dasar Filosofis, yang digunakan untuk mengetahui keadaan alam semesta tempat kita
hidup (the kind of univrse in which we live).
As Syaibani menetapkan lima dasar pokok kurikulum pendidikan yaitu dasar religi, falsafah,
psikologis, sosiologis dan organisatoris.
1) Dasar Religius, dasar yang ditetapkan berdasarkan nilai nilai Ilahi yang tertuang dalam al
Qur`an, Sunnah karena kedua kitab tersebut merupakan nilai kebenaran yang universal,
abadi dan bersifat futuristik.
2) Dasar Falsafah, dasar ini memberi arah dan kompas tujuan pendidikan. Dengan dasar
filosofis sehingga susunan kurikulum mengandung satu kebenaran terutama kebenaran
dibidang nilai nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini dari suatu kebenaran. Hal
tersebut karena satu kajian filsafat adalah sistem nilai, baik yang berkaitan dengan cara
hidup dan kehidupan, norma norma yang muncul dari individu sekelompok masyarakat
ataupun bangsa yang dilatarbelakangi pengaruh agama, adat istiadat dan konsep individu
tentang pendidikan. (Muhamad Ali, 1989:12-13)
3) Dasar Psikologis, dasar ini mempertimbangkan tahapan psikis anak didik yang berkaitan
dengan perkembangan jasmaniah, kematangan, bakat bakat jasmani, intelektual, bahasa,
emosi, sosial, kebutuhan dan keinginan individu, minat dan kecakapan. Dasar psikologis
terbagi kepada dua macam, yaitu: pertama psikologi belajar, hakikat anak itu dapat
dididik, dibelajarkan dan diberikan sejumlah materi dan pengetahuan. Disamping itu
hakikat anak dapat merubah sikapnya serta dapat menerima norma norma, dapat
mempelajari keterampilan keterampilan berpijak dari kemampuan anak tersebut. Oleh
karena itu bagaimana kurikulum memberikan peluang belajar bagi anak tersebut dan
bagaimana proses belajar berlangsung, serta dalam keadaan bagaimana anak itu memberi
hasil yang sebaik baiknya. Kedua psikologi anak, setiap anak mempunyai kepentingan
yakni untuk mendapatkan situasi situasi belajar kepada anak anak untuk mengembangkan
bakatnya. Oleh karena itu wajarlah bila anak merupakan faktor penentu dalam pembinaan
kurikulum yang berlangsung selama proses belajar mengajar. (S.Nasution,1990:22-23)
4) Dasar Sosiologis, dasar ini memberikan implikasi bahwa kurikulum pendidikan
memegang peranan penting terhadap penyampaian dan pengembangan kebudayaan,
proses sosialisasi individu, rekonstruksi masyarakat. Meskipun sering kita temukan
kesulitan dalam bentuk kebudayaan macam apa yang patut disampaikan serta ke arah

6
mana proses sosialisasi dan bentuk masyarakat yang bagaimana yang ingin
direkonstruksikan sesuai dengan tuntutan masyarakat. Hal tersebut karena tidak mudah
mengkaji tuntutan masyarakat terutama karena adanya pengaruh ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menyebabkan masyarakat selalu dalam proses perkembangan sehingga
tuntuannya dari masa kemasa tidak selalu sama. (Muhammad Ali, 1989:13).
5) Dasar Organisatoris, dasar ini mengenai bentuk penyajian bahan pelajaran, yakni
organisasi kurikulum. Dasar ini berpijak dari ilmu jiwa assosiasi yang menganggap
kurikulum adalah sejumlah bagian bagiannya sehingga menjadikan kurikulum mata
pelajaran yang terpisah pisah. Kemudian disusul ilmu jiwa Gestalt yang menganggap
kurikulum mempengaruhi organisasi kurikulum yang disusun secara unit tanpa adanya
batas batas antara berbagai mata pelajaran, kedua psikologi tersebut tidak lepas dari
keuntungan dan kelebihannya. (S.Nasution,1990:23).

2. Tujuan kurikulum
Tujuan kurikulum pada hakikatnya dapat dilihat berdasarkan sistem dengan mata pelajaran
lembaga penyelenggara sekolah untuk setiap program pendidikan yang akan diberikan
kepada anak didik. Mengingat pendefinisan tentang kurikulum dalam berbagai aspek secara
singkat adalah alat untuk mencapai kurikulum dengan fungsi, tujuan, dan jenis pendidikan,
maka dalam sistem pendidikan nasional, tujuan umum pendidikan dijabarkan berdasarkan
dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Dimana didasarkan Pancasila bahwa menurut
kebijakan Kemendikbud tentang Kurikulum Pelajaran bahwa Pendidikan nasional bertujuan
meningkatkan kualitas manusia indonesia, yakni manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja
keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan
rohani.

E. Relevansinya Dengan Standar Nasional Pendidikan

Herry Hernawan dkk (2002) Prinsip relevansi kurikulum merupakan rel-nya pendidikan
untuk membawa siswa dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat serta
membekali siswa baik dalam pengetahuan, sikap maupun keterampilan sesuai dengan tuntunan

7
dan harapan masyarakat oleh sebab itu pengalaman-pengalaman belajar yang disusun dalam
kurikulum harus relevan dengan kebutuhan masyarakat.inilah yang dimaksud prinsip
relevansi.ada dua macam relevansi,yaitu relevansi internal dan relevansi eksternal. Relevansi
internal adalah bahwa setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara komponen-
komponennya, yaitu serasi antara tujuan yang harus dicapai,isi,materi atau pengalaman belajar
yang harus dimiliki siswa,strategi atau metode yang digunakan serta alat penilain untuk melihat
ketercapain tujuan.relevansi internal ini menunjukan keutuhan suatu kurikulum. Prinsip
relevansi artinya prinsip kesesuaian.

Ada tiga macam relevansi eksternal dalam pengembangan kurikulum:


a. Relevan dengan lingkungan hidup peserta didik (relevansi sosiologis).
Bisa diartikan bahwa proses pengembangan dan penetapan isi kurikulum hendaklah
disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar siswa. Contohnya untuk siswa yang ada di
perkotaan perlu diperkenalkan kehidupan di lingkungan kota, seperti keramaian dan rambu-
rambu lalu lintas; tata cara dan pelayanan jasa bank, kantor pos, dan lain sebagainya.
Demikian juga untuk sekolah yang berada di daerah pantai, perlu diperkenalkan bagaimana
kehidupan di pantai, seperti mengenai tambak, kehidupan nelayan, koperasi, pembibitan
udang, dan lain sebagainya.
b. Relevan dengan perkembangan zaman baik sekarang maupun dengan yang akan datang
Bisa diartikan bahwa relevansi harus sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi
(relevansi epistomologis). Artinya, isi kurikulum harus sesuai dengan situasi dan kondisi
yang sedang berkembang. Selain itu juga apa yang diajarkan kepada siswa harus bermanfaat
untuk kehidupan siswa pada waktu yang akan datang. Misalkan untuk kehidupan yang akan
datang, penggunaan komputer dan Internet akan menjadi salah satu kebutuhan, maka dengan
demikian bagaimana cara memanfaatkan komputer dan bagaimana cara mendapatkan
informasi dari Internet sudah harus diperkenalkan kepada siswa. Demikian juga dengan
kemampuan berbahasa. Pada masa yang akan datang ketika pasar bebas seperti persetujuan
APEC mulai berlaku, maka masyarakat akan dihadapkan kepada persaingan merebut pasar
kerja dengan orang-orang asing. Oleh karenanya keterampilan berbahasa asing sudah harus
mulai dipupuk sejak sekarang.

8
c. Relevan dengan tuntutan dunia pekerjaan dan tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi
psikologis).
Artinya bahwa apa yang diajarkan di sekolah harus mampu memenuhi dunia kerja. Untuk
sekolah kejuruan contohnya, kalau dahulu di Sekolah Kejuruan Ekonomi dilatih bagaimana
agar siswa mampu menggunakan mesin tik sebagai alat untuk keperluan surat-menyurat,
maka sekarang mesin tik sudah tidak banyak digunakan, akan tetapi yang lebih banyak
digunakan komputer. Dengan demikian, keterampilan mengoperasikan komputer harus
diajarkan.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa inggris yaitu kata curriculum yang berarti
rencana pelajaran. Kata Curriculum sendiri berasal dari kata "Currere yang berarti berlari cepat,
tergesa gesa, menjelajahi, menjalani, dan berusaha.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik.

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan Penyusunan perangkat mata
pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

B. SARAN

Setelah membaca makalah tentang konsep dasar kurikulum ini saya selaku pembuat makalah
berharap kepada pembaca dapat memahami apa itu kurikulum serta dapat membadakan
kurikulum yang pernah ada diindonesia. Dan saya selaku penulis paham betul banyak
kekurangan dari apa yang saya buat ini maka dari itu saya berharap bagi pembaca dapat

10
memberikan saran kepada saya jika terdapat kesalahan dalam menulis atau isi dari makalah
yang saya buat ini.

11

Anda mungkin juga menyukai