Anda di halaman 1dari 7

DESKRIPSI PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI

Tugas Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Evaluasi Pembelajaran

Oleh:

M. MAKBUL

NIM. 80200218041

Dosen Pembimbing:

Dr. Hj. Misykat Malik Ibrahim, M.Si.

Dr. Saprin, M.Pd.I.

PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2020
DESKRIPSI PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran

PPS UIN Alauddin Makassar 2020

Oleh M. Makbul

Setelah membaca dan menelaah materi yang diberikan dalam bentuk slide

power point yang telah diberikan dalam tugas ini serta membaca beberapa

referensi terkait, maka yang menjadi kesimpulan dalam hal ini deskripsi

pengukuran, penilaian, dan evaluasi adalah:

A. Pengukuran

Measurement atau pengukuran diartikan sebagai proses untuk menentukan

luas atau kuantitas sesuatu (Wondt, Edwin and G.W. Brown, 1957:1), dengan

pengertian lain pengukuran adalah suatu usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu

seperti adanya yang dapat dikuantitaskan, hal ini dapat diperoleh dengan jalan tes

atau cara lain.1

Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan

dengan kriteria. Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap

individu atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie, 1986: 14).

Allen & Yen mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara

yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1),

esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang

karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan

individu ini bisa berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.2

1 Hamzah B. uno dan Stria Kono, Assesment Pembelajaran. (Jakarta: PT Bumi


Aksara,2012) h.: v
2 M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Gravindo,1991).h.: 2
B. Penilaian

Penilaian (assessment) hasil belajar merupakan komponen penting dalam

kegiatan pembelajaran. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat

ditempuh melalui peningkatan kualitas sistem penilaiannya. Penilaian dalam

konteks hasil belajar diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil

pengukuran tentang kecakapan yang dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Menurut Djemari Mardapi kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil

penilaiannya. Sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk

menentukan strategi mengajar yang lebih baik. The Task Group on Asessment and

Testing (TGAT) mendeskripsikan asessment sebagai semua cara yang digunakan

untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok.

Popham mendefinisikan asessment dalam konteks pendidikan sebuah

usaha formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai

kepentingan pendidikan. Boyer & Ewel mendefinisikan asessment sebagai proses

yang menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum atau

program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem

institusi. Jadi dapat disimpulkan bahwa asessment atau penilaian dapat diartikan

sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun

aturan-aturan tertentu.

Menurut Chittenden kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu

diarahkan pada empat hal, yaitu :

1. Penelusuran, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri apakah

proses pembelajaran telah berlangsung sesuai yang direncanakan atau

tidak.
2. Pengecekan, yaitu untuk mencari informasi apakah terdapat kekurangan-

kekurangan pada peserta didik selama proses pembelajaran.

3. Pencarian, yaitu untuk mencarai dan menemukan penyebab kekurangan

yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Penyimpulan, yaitu untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian yang

diperoleh peserta didik.3

Teknik penilaian dapat dilakukan oleh guru untuk mengetahui

keberhasilan belajar siswa. Namun, tidak ada satu pun teknik penilaian yang

paling tepat untuk semua kompetensi untuk setiap saat. Teknik penilaian yang

digunakan sangat tergantung pada kecakapan yang akan dinilai. Untuk menilai

kecakapan akademik akan berbeda dengan kecakapan vokasional maupun

kecakapan personal.

Secara umum penilaian terhadap hasil belajar dapat dilakukan dengan tes,

(tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan), pemberian tugas, penilaian kinerja

(performance assessment), penilaian proyek , penilaian hasil kerja peserta didik

(product assessment), penilaian sikap, dan penilaian berbasis portofolio

(portofolio based assessment). Setiap teknik penilaian penilaian mempunyai

keterbatasan. Penilaian yang komprehensif memerlukan lebih dari satu teknik

penilaian.4

C. Evaluasi

Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa inggris

evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran, Sedangkan menurut pengertian

istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan

sesuatu obyek dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan. Evaluasi bukan

3 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran.(Yogyakarta: Pustaka


Pelajar,2009). h.29-32
4 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran.(Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,2009).h. 33-34
sekedar menilai sesuatu aktivitas secara terencana, sistematik, dan terarah

berdasarkan atas tujuan yang jelas. Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan

informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga

dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan

dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung jawaban

dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Evaluasi juga merupakan

penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

mengambil keputusan.5

Kegiatan evaluasi memerlukan penggunaan informasi yang diperoleh

melalui pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan

membuat keputusan-keputusan pendidikan. Pendapat dan keputusan tentu saja

akan dipengaruhi oleh kesan pribadi dan sistem nilai yang ada pada si pembuat

keputusan.6

D. Perbedaan Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran

Perbedaan antara evaluasi dengan penilaian adalah terletak pada scope

(ruang lingkup) dan pelaksananya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan

biasanya hanya terbatas pada salah atau komponen atau aspek saja, seperti prestasi

belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian biasanya dilaksanakan pada konteks

internal , yakni orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem

pembelajaran yang bersangkutan. Misalnya, guru menilai prestasi belajar peserta

didik, supervisisor menilai kenerja guru dan sebagainya. Ruang lingkup evaluasi

lebih luas mencakup semua komponen dalam suatu sistem (sistem pendidikan,

sistem kurikulum, sistem pembelajaran) dan dapat dilakukan tidak hanya pihak

5 M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Gravindo,2004).h. 2


6 Daryanto, Evaluasi Pendidikan.(Jakarta: PT Rineka Cipta,12009).h. 6-7
internal (evaluasi internal ) tetapi juga pihak eksternal (evaluasi eksternal ) ,

seperti konsultan mengevaluasi suatu program..

Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi

pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrumen) pengukuran.

Pengukuran lebih membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-

angka) tentang kemajuan belajar peserta didik (learning progres) , sedangkan

evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan

penilaian pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang

nilai suatu objek. Keputusan penilaian (value judgemen ) tidak hanya didasarkan

kepada hasil pengukuran (quantitativ description) , tetapi dapat pula didasarkan

kepada hasil pengamatan dan wawancara (quqlitatif description)7

E. Hubungan Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran

Proses pengukuran, penilaian, evaluasi dan pengujian merupakan suatu

kegiatan atau proses yang bersifat hirarkis. Artinya kegiatan dilakukan secara

berurutan dan berjenjang yaitu dimuali dari proses pengukuran kemudian

penilaian dan terakhir evaluasi. Sedangkan proses pengujian merupakan bagian

dari pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.8

Secara umum dapat dikatakan bahwa pengukuran adalah suatu proses

pemberian angka pada sesuatu atau seseorang berdasarkan aturan-aturan tertentu.

Hasilnya hanyalah angka-angka (skor). Pengukuran tidak membuahkan nilai atau

baik-buruknya sesuatu , tetapi hasil pengukuran dapat dipakai untuk membuat

penilaian dan evaluasi.9


DAFTAR PUSTAKA

7 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam


Kementrian Agama RI , 2012) h. 11.
8 Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan . (Jakarta:
Gaung Persada Press Jakarta, 2008). H. 14.
9 Suke Silverus, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik .(Jakarta: PT Grasindo,2006). 6
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementrian Agama RI 2012.
Daryanto. Evaluasi Pendidikan Jakarta: PT Rineka Cipta. 2009.
Haryati, Mimin. .Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan
Pendidikan .Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta. 2008.
Silverus, Suke.. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik .Jakarta: PT Grasindo.
2006
Thoha, M. Chabib. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Gravindo Uno,
Hamzah B dan Satria Kono.Assesment Pembelajaran.Jakarta. PT Bumi
Aksara. 2012.
Widoyoko, Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2009.

Anda mungkin juga menyukai