SEMINAR PROPOSAL
Oleh :
IRMALA KHOIRUN NISA’
12204193225
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Haudi, Dasar-dasar Pendidikan, (Sumatra Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2020), hlm. 1.
2
Muhammad Rusli, Dadang Hermawan, I Gusti Agung Vony Purnama, Pembelajaran Daring yang Efektif:
Prinsip Dasar, Pengembangan, Desain, dan Asesmen, (Bandung: Media Sains Indonesia, 2021), hlm.6.
3
Mahasiswa Tadris Matematika Angkatan 2019 (Kelas DPPM A), Generasi Hebat Generasi Matematika,
sekali cabang ilmu pengetahuan yang pengembangan-pengembangan teorinya
didasarkan pada pengembangan konsep matematika.4 Matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang masih menjadi momok
menakutkan bagi siswa.5 Salah satu materi dalam pelajaran matematika yang
sering dikeluhkan sulit oleh para siswa adalah materi aljabar.
Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan
dan kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol
(biasanya berupa huruf) untuk mempresentasikan bilangan secara umum
sebagai sarana penyederhanaan dan alat bantu memcahkan masalah.6
Indikator pencapaian kompetensi dalam materi aljabar ini salah satunya siswa
harus mampu menyelesaikan masalah aljabar dalam bentuk konstektual dan
nyata. Untuk mencapai indikator tersebut siswa diberi soal berupa soal-soal
untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami materi atau belum. Salah
satu soal yang diberikan adalah soal cerita yang berhubungan dengan materi
aljabar.
Beberapa siswa ketika menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan soal,
mereka cenderung tidak mau untuk berusaha bertanya kepada teman ataupun
gurunya, mereka juga cenderung menghindari tugas-tugas yang sulit, hal ini
disebabkan kurangnya kemampuan dan rasa percaya diri terhadap soal yang
mereka kerjakan dan pada akhirnya banyak siswa hanya menyalin pekerjaan
teman yang mereka anggap pintar. Untuk mengatasinya diperlukan
kemampuan yang menunjang siswa agar dapat menyelesaikan soal-soal
matematika yaitu resiliensi matematis.
Resiliensi merupakan proses di mana seseorang mampu meraih
keberhasilan atau kesuksesan dengan cara beradaptasi meskipun berada
dalam keadaan penuh tantangan yang berisiko tinggi dan dalam situasi yang
menakutkan7. Sedangkan resiliensi Matematis merupakan sikap adaptif
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada
materi aljabar ?
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis
8
Ibid., hlm. 177.
matematis siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi aljabar.
Sehingga guru dapat mengembangkan sikap dan kemampuan siswa
dalam membangun resiliensi sendiri dalam menyelesaikan suatu
masalah.
2. Secara Praktis
a. Bagi Guru
Untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan resiliensi
matematis siswa sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang
sesuai untuk meningkatkan kemampuan resiliensi siswa.
b. Bagi Siswa
Untuk meningkatkan resiliensi matematis sehingga siswa
menjadi tahu bahwa resiliensi matematis juga mempengaruhi
kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi aljbar
matematika. Sehingga siswa mampu menyelesaikan soal-soal pada
materi aljabar lebih baik.
c. Bagi Sekolah
E. Penegasan Istilah
1. Definisi Konseptual
b. Soal Cerita
Royani (2008) menyatakan soal cerita matematika merupakan soal-soal
matematika yang menggunakan bahasa verbal dan umumnya
berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.10
c. Aljabar
Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari struktur,
hubungan dan kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar
digunakan simbol (biasanya berupa huruf) untuk mempresentasikan
bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan alat bantu
memcahkan masalah.11
2. Definisi Operasional
a. Kemampuan Resiliensi Matematis
Kemampuan Resiliensi Matematis adalah kemampuan seseorang
untukbersikap optimis, percaya diri, dan pantang menyerah dalam belajar
matematika.
b. Soal Cerita
Soal Cerita merupakan soal matematika yang disajikan melalui cerita
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
c. Aljabar
Aljabar merupakan salah satu materi matematika yang berhubungan
dengan huruf atau simbol, bentuknya terdiri dari konstanta, koefisien, dan
variabel.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan disini bertujuan untuk memudahkan jalannya
pembahasan terhadap suatu maksud yang terkandung, sehingga
uraian-uraian dapat dikutip dan dapat dipahami secara teratur dan sistematis.
9
Siti Ruqoyyah, Sukma Murni, dan Linda, Kemampuan Pemahaman Konsep Dan Resiliensi Matematika
Dengan VBA Microsoft Excel, (Purwakarta: Tre Alea Jacta Pedagogie, 2020), hlm. 9.
10
Mohammad Faizal Amir, “Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Dalam Memecahkan
Masalah Berbentuk Soal Cerita Matematika Berdasarkan Gaya Belajar”, (Jurnal Math Educator Nusantara,
Vol. 1, No. 2, 2015), hlm. 162.
11
Noor Hidayani, Op.Cit.
Adapun sistematika pembahasan dalam sempro ini terdiri dari 3 bagian
yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.
Bagian awal sempro ini memuat hal-hal yang bersifat formalitas yaitu
tentang halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan,
halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran,transliterasi dan abstrak.
Bagian utama skripsi ini terdiri dari 6 bab, yang berhubungan antara bab
satu dengan bab lainnya.
Bab I : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penelitian, fokus
penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan
istilah, sistematika pembahasan.
Bab II : Kajian Pustaka, terdiri dari deskripsi teori, penelitian terdahulu,
paradigma penelitian.
Bab III : Metode Penelitian, terdiri dari rancangan penelitian, kehdiran
peneliti, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data, pengecekan keabsahan temuan, tahap-tahap
penelitian.
Bab IV : Hasil Penelitian, memuat deskripsi data, temuan penelitian, analisis
data.
Bab VI : Penutup, dalam bab enam akan dibahas mengenai kesimpulan dan
saran-saran yang relevansinya dengan permasalahan yang ada.
Bagian akhir sempro ini terdiri dari daftar rujukan dan
lampiran-lampiran.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Resiliensi Matematis
Resiliensi merupakan sikap positif untuk membuat siswa tidak
mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan ketika memecahkan
masalah matematika dengan melalui diskusi dan penyelidikan tentang
matematika. Pentingnya resiliensi matematis ini dilihat dalam penelitian
pendidikan matematika, karena siswa mengalami hambatan, kesulitan, dan
kecemasan dalam belajar matematika, yang mengarah kepad ketidaksukaan
siswa pada matematik. Hal ini menyebabkan siswa berusaha menghindari
untuk mempelajari dan mengerjakan permasalahan soal matematika. Untuk
menghadapi rasa cemas, takut dalam menghadapi tantangan dan kesulitan,
memerlukan kerja keras dan kemampuan berbahasa yang baik, siswa perlu
memiliki sikap tekun dan tangguh yang temuat dalam resiliensi
matematis.12 Dweck (Sumarmo, 2015) mengemukakan bahwa resiliensi
matematik memuat sikap tekun atau gigih dalam menghadapi kesulitan,
bekerja atau belajar kolaboratif dengan teman sebaya, memiliki
keterampilan berbahasa untuk menyatakan pemahamn matematik, dan
menguasai teori belajar matematik.13 Resiliensi matematika memiliki
beberapa indikator Sumarmo (Wibowo dkk, 2018) diantaranya,
1. menunjukkan keinginan untuk bersosialisasi, mudah untuk memberikan
bantuan, berdiskusi dengan rekan-rekan, dan beradaptasi dengan
lingkungan
2. menunjukkan sikap rajin, percaya diri, kerja keras dan tidak mudah
menyerah menghadapi masalah, kegagalan, dan ketidakpastian
3. menciptakan ide-ide baru dan mencari solusi kreatif untuk tantangan;
4. menggunakan pengalaman kegagalan untuk membangun selfmotivation
12
Rizqa Rahmmatiya, Asih Miatun, “Aanalisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau Dari
Resiliensi Matematis Siswa SMP”, (Teorema:Teori dan Riset Matematika, Vol. 5, No. 2, 2020), hlm. 189.
13
Siti Ruqoyyah, Sukma Murni, dan Linda, Op.Cit., hlm. 9.
5. memiliki rasa ingin tahu, mencerminkan, meneliti, dan memanfaatkan
berbagai sumber
6. memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri; menyadari perasaannya
indikator yang diambil pada penelitian ini mengacu penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Sumarmo.14
14
Abdurrahman Ansori, “Analisis Kemampuan Resiliensi Matematis Dalam Meningkatkan Kemampuan
Koneksi Matematis” , (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, Vol. 3, No. 4, 2020), hlm. 355.