Anda di halaman 1dari 9

ASESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MAKALAH

TAKSONOMI BLOOM DALAM MATEMATIKA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika


Dosen Pengampu : Nadya Alvi Rahma, S.Pd.,MSi

Disusun Oleh:

Kelompok 8

TMT 5E

1. Zulfa Ulin Ni’mah (12204193069)


2. Nina Saprina Wati (12204193070)
3. Habibatus Sintawati (12204193073)
4. Rahmadani Indah Rahayu (12204193237)

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

SEPTEMBER 2021
TAKSONOMI BLOOM DALAM MATEMATIKA

A. PENGERTIAN TAKSONOMI BLOOM


Taksonomi berasal dari bahasa Yunani taxis yang berarti pengaturan dan
nomos yang berarti ilmu pengetahuan. Taksonomi adalah sistem klasifikasi.
Taksonomi berarti klasifikasi berhierarki dari sesuatu atau prinsip yang mendasari
klasifikasi atau juga dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi.
Taksonomi Bloom adalah struktur hierarki (bertingkat) yang mengidentifikasikan
keterampilan berfikir mulai dari jenjang yang rendah hingga yang tinggi. Menurut
Benjamin S. Bloom (Amerika Serikat 1950), evaluasi hasil belajar disekolah sebagian
besar butir soal yang diajukan hanya berupa soal tentang hapalan, sedangkan
menurutnya hapalan merupakan tingkat terendah dalam kemampuan berfikir.
Teori Taksonomi Bloom disampaikan dalam karya Benjamin S. Bloom (1956)
berjudul Taxonomy of Educational Objectives, Handbook 1: Cognitive Domain.
Taksonomi Bloom sudah direvisi oleh Krathwohl (2001). Tetapi banyak pihak,
banyak ahli pendidikan yang belum memerima konsep revisi dari Krathwohl. Contoh
publikasi yang masih menggunakan taksonomi versi asli adalah publikasi dari
Caldwell (2008) dan dari Naegle (2002). Bloom membagi domain kognisi kedalam
enam tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
Tahun 2001 Lorin Anderson dan Krathwohl membuat revisi pada taksonomi
bloom dalam tataran high order thinking skill. Sehingga menjadi mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, dan menciptakan. Pada revisi sintesis
hilang digantikan oleh kreasi (menciptakan). Mengamati bagan taksonomi Bloom,
Shrock dan Coscarelli (1989) berikut.

Dari bagan tersebut pengetahuan merupakan bagian dari pemahaman,


sedangkan kemampuan untuk menganalisis memerlukan kemampuan untuk
memahami dan menerapkan. Semakin tinggi hierarki suatu konsep yang kemudian

1
dimanifestasikan dalam bentuk soal, semakin tinggi pula kesukaran soal, dan
umumnya semakin sulit untuk membuat soal tersebut.
B. KONSEP TAKSONOMI BLOOM
Benjamin S. Bloom membagi domain kognisi dengan 6 tingkatan. Berikut
penjelasannya:
1. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip
dasar, dan pengingatan data serta informasi lainnya.
2. Pemahaman (Comprehension)
Pada tingkatan ini, siswa memahami makna, translasi, membuat interpolasi dan
menafsirkan pembelajaran dan dapat menyatakan masalah dengan bahasanya
sendiri.
3. Aplikasi (Application)
Di tingkat ini, seorang siswa memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan,
prosedur, metode, rumus, teori, dan lain-lain di dalam kondisi pembelajaran.
4. Analisis (Analysis)
Siswa akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan menstrukturkan
informasi tersebut ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola dan
hubungannya, serta mampu mengenali dan membedakan faktor penyebab dan
akibat dari sebuah skenario yang rumit.
5. Sintesis (Synthesis)
Pada tingkatan ini, siswa akan mampu menjelaskan struktur dari sebuah
skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali informasi yang
harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Siswa dapat
menempatkan bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan dengan menekankan
penciptaan makna baru dari suatu struktur.
6. Evaluasi (Evaluation)
Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi,
prosedur kerja, dan lain-lain. Mampu membuat pertimbangan tentang nilai-nilai
suatu gagasan atau bahan-bahan kajian.
Lorin Anderson dan Krathwohl telah membuat revisi pada tahun 2001
mengenai Taksonomi Bloom dalam tataran high order thinking skills dengan hasil
revisi sebagai berikut:

2
1. Mengingat (Remembering)
Mampu mengingat bahan-bahan yang baru saja dipelajari.
2. Memahami (Understanding)
Mampu memahami makna, translasi, interpolasi, dan penafsiran bahan ajar
ataupun masalah.
3. Menerapkan (Applying)
Mampu menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan lain-lain
dalam kondisi pembelajaran. Siswa mampu menerapkan apa yang dipelajari di
dalam kelas ke dalam suatu situasi yang baru.
4. Menganalisis (Analysing)
Mampu menganalisis informasi yang masuk dan menstrukturkan informasi
tersebut ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau
hubungannya. Siswa juga mampu mengenali serta membedakan faktor sebab
akibat dari sebuah skenario yang rumit.
5. Menilai (Evaluating)
Mampu memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, prosedur
kerja dan lain-lain.
6. Menciptakan (Creating)
Siswa menempatkan unsur-unsur bersama-sama untuk membentuk sesuatu yang
koheren dan berfungsi. Dan juga mengorganisasikan kembali unsur-unsur
menjadi suatu hal yang baru melalui membangkitkan, merencanakan ataupun
menghasilkan sesuatu.
Melalui revisi diatas, terdapat perubahan yaitu sintesis yang berganti menjadi
menciptakan. Selain itu, terdapat perubahan yang semula ranah dinyatakan dalam kata
benda menjadi kata kerja yang menandakan bahwa semangat pada pembelajaran yang
penting adalah keaktifan siswa dalam mengerjakan sesuatu.

3
C. PENERAPAN SOAL MATEMATIKA SESUAI REVISI TAKSONOMI
BLOOM
1. Kategori C1 – Mengingat (Remembering)
Contoh Soal
Sebutkan rumus luas permukaan bola?
Alasan
Untuk menjawab soal disamping, siswa berpikir untuk mengingat rumus luas
permukaan bola dalam ingatannya, lalu kemudian menuliskan bahwa rumus
luas permukaan bola adalah L = 4πr2.
2. Kategori C2 – Memahami (Understanding)
Contoh soal 1
Jelaskan apa perbedaan dari luas permukaan bola dan volume bola?
Alasan
Untuk menjawab soal diatas, siswa sudah harus memahami pengertian dan
konsep luas permukaan bola dan volume bola. Siswa akan berpikir tentang
informasi-informasi penting mengenai luas dan volume bola, memilah
informasi itu untuk membedakan luas dan volume bola.
Contoh Soal 2
Mengapa 2x2 + 3x = 14 bukanlah bentuk persamaan linear dua variabel?
Alasan
Soal diatas termasuk bentuk soal memahami karena menuntut kemampuan
untuk membandingkan/ comparing (mengkontraskan, memetakan, atau
mencocokkan), yaitu mendeteksi persamaan dan perbedaan antara dua atau
lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau situasi. Dalam hal ini
membandingkan contoh yang diberikan dengan definisi persamaan linear dua
variabel.
3. Kategori C3 – Mengaplikasikan (Applying)
Contoh Soal
Sebuah aula berbentuk balok dengan ukuran panjang 9 meter, lebar 7 meter,
dan tinggi 4 meter. Dinding bagian dalamnya dicat dengan biaya Rp.50.000
per meter persegi. Seluruh biaya pengecatan aula adalah ...
Alasan
Untuk menyelesaikan soal disamping, siswa perlu memilih rumus yang akan
digunakan sesuai prosedur. Sebab dalam materi balok ada rumus luas

4
permukaan balok dan rumus volume balok, dan kemudian menghubungkannya
dengan biaya pengecatan.
4. Kategori C4 – Menganalisis (Analyzing)
Contoh Soal
Diberikan sebuah persegi ABCD, busur lingkaran berpusat di A dan C
digambarkan dari titik B ke D. Garis diagonal AC memotong kedua busur di
titik X dan Y. Jika XY = 12 - 6√2 cm. Maka luas persegi ABCD adalah….

Alasan
Soal diatas termasuk kategori menganalisis karena menuntut kemampuan
untuk mengorganisir /organizing yaitu menentukan bagaimana kesesuaian
sebuah unsur atau fungsinya dalam struktur. Menganalisis unsur XY dalam
kaitannya dengan konsep lingkaran dan persegi.
5. Kategori C5 – Mengevaluasi (Evaluating)
Contoh Soal 1
Sebuah bola besi dimasukkan ke dalam kotak berbentuk kubus dengan
panjang rusuk 10 cm. Jika volume air 900 cm3 , serta panjang jari-jari bola 3
cm, apakah air dalam bak itu akan tumpah?
Alasan
Untuk menjawab soal di atas, siswa harus menghitung volume masing-masing
benda (bak dan bola) untuk kemudian mengevaluasi, yakni
mempertimbangkan, memeriksa secara kuantitas volume air dan bola yang
dihubungkan dengan volume bak.
6. Kategori C6 – Mengkreasi (Creating)
Contoh soal 1
Perhatikan gambar berikut ini

5
Jika t1 = 3t2, dan r1= 4a. Rumuskan volume kerucut terpancung seperti gambar
diatas!
Alasan
Untuk menjawab soal di atas, siswa harus memikirkan sesuatu yang baru yang
bisa digunakan untuk memecahkan masalah, mengorganisasikan unsur dalam
pola baru, dan mengaitkannya dengan konsep yang telah dipelajari
sebelumnya (kesebangunan) untuk menentukan unsur yang belum diketahui
(r2), yang akan digunakan dalam merumuskan volume kerucut terpancung.
Contoh soal 2
Sebuah wadah popcorn yang terbuat dari karton, berbentuk limas tegak yang
terpotong. Bagian alas dan atasnya berbentuk persegi dengan panjang rusuk
bawah s dan rusuk bagian atasnya 3s. Jika tinggi wadah popcorn tersebut t.
Susunlah sebuah rumus yang dapat digunakan untuk menghitung luas
permukaan wadah popcorn.

Alasan
Soal di atas menuntut siswa untuk menciptakan produk (producing). Dalam
hal ini menyusun sebuah rumus baru yang sesuai untuk kondisi yang
diberikan.
Soal-soal kategori menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi termasuk soal
yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order
thinking skills). Menurut Lewis dan Smith (1993), keterampilan berpikir
tingkat tinggi terjadi ketika seseorang mengambil informasi baru dan
informasi yang sudah tersimpan dalam ingatannya, selanjutnya

6
menghubungkan informasi tersebut dan menyampaikannya untuk mencapai
tujuan atau jawaban yang dibutuhkan. (Effendi, 2019)

7
DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Ismet dan Hariyanto. 2017. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Efendi, R. (2019). Konsep Revisi Taksonomi Bloom dan Implementasi Pada Pelajaran
Matematika SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika.

https://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom

https://media.neliti.com/media/publications/90966-ID-konsep-revisi-taksonomi-bloom-dan-
implem.pdf

Anda mungkin juga menyukai