Dosen Pembimbing
Dr. Ali Asmar, M.Pd.
Oleh :
KELOMPOK 6
Afryanto 19205002
Dala Zulyani 19205041
Dwi Ratih Listiani Yusri 19205010
Rurisman 19205031
Segala puji milik Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok yang berjudul
Kurikulum Matematika Sekolah. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada
junjungan alam yakni Rasulullah SAWyang telah menyelamatkan umatnya dari
zaman kegelapan hingga zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti
yang kita rasakan saat ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana ranah pengetahuan menurut taksonomi marzano ?
2. Bagaimana soal matematika untuk ranah taksonomi marzano ?
C. Tujuan Pembahasan
Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan , maka terdapat tujuan pembahasan
yaitu:
1. Mengetahui ranah pengetahuan menurut taksonomi marzano.
2. Mengetahui soal matematika untuk ranah taksonomi marzano.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
d. Penggunaan pengetahuan
Contoh :
1) Panjang sebuah pesil adalah (2x+4) cm pencil itu dipotong (x – 3)
cm dan sisanya adalah p cm.
2) Sebuah truk memuat x ton dan (2x – 4) kacang dan sehingga
memuat seluruhnya b ton. Tentukan :
a) Nyatakanlah dalam x dansederhanakanlah !
b) Jika x = 5, hitunglah b.
Siswa dapat mengablikasikan rumus-rumus yang ada
dengan permasalahan atau yang diberikan guru dan ia juga dapat
menyelesaikan permasalahan yang ada dilingkungan sekitarnya.
4
1. Kepentingan
Saat seorang siswa berhadapan dengan sebuah tugas pelajaran, satu
dari berbagai tanggapannya adalah untuk menentukan bagaiman
pentingnya tugas tersebut untuknya.
Contoh :Apakah ini sesuatu yang ingin ia pelajari atau sesuatu
yang ia yakini ia butuhkan untuk pelajari? Akankah pelajarn
membantunya menyelesaikan tujuan yang telah ditentukan di awal?
2. Keefektifan
Keefektifan, sebagaimana dijelaskan oleh seorang pembuat teori
pelajaran sosial, Albert Bandura (1994), mengacu pada keyakinan
banyak orang mengenai kemampun mereka menyelesaikan sebuah
tugas dengan sukses. Siswa dengan tingkat kefektifan yang tinggi
menghadapi berbagai tugas yang menantang, dengan keyakinan
bahwa mereka memiliki berbagai sumber untuk sukses.
Contoh: Cara mengembangkan perasaan efektif pada diri sendiri.
Cara yang paling kuat adalah melalui berbagai pengalaman sukses.
Jika kita mengulang kesalahan dapat melemahkan keefektifitasan
diri, tetapi sukses pada berbagai tugas yang berlebihan dapat
mengagalkan rasa dari fleksibilitas yang dibutuhkan untuk tetap
fokus pada tugas yang sulit.
3. Emosi
Meskipun para siswa tidak dapat mengendalikan emosinya yang
berhubungan dengan pengalaman belajar, perasaan ini memiliki
dampak besar pada motivasi.
Contoh : Seorang siswa dengan emosi negatif yang membaca
berbagai materi teknis dapat memutuskan untuk membaca buku
teks kimianya saat terjaga, lebih dari pada sesaat sebelum tidur.
5
kembali) pembagian secara langsung.
Contoh: 8 x 7 = ..........
56 : 8 = .........
Prosedur mental Siswa mengetahui dasar dari
perkalian dan pembagian dengan
ingatan yang bagus dan melakukan
latihan secara terus-menerus.
Prosedur psikomotor Siswa dapat menggunakan
algoritma perkalian dan pembagian.
Contoh:
28 x 48 = .......
72 : 32 = ........
Comprehension Informasi Siswa mampu menerangkan
(pemahaman) operasi pembagian yang
pembaginya lebih besar dari yang
dibagi. Contoh:
3/7 : 5/12 = ......
Prosedur mental Siswa mengetahui bahwa masalah
seperti pembagian pecahan
sebaiknya dipahami dengan cara
visual atau secara pengertian
melalui contoh- contoh untuk
menjelaskan antara yang satu
dengan yang lainnya.
Prosedur psikomotor Siswa bisa memecahkan semuapem
bagian dari masalah pecahan
dengan algoritma “membalikkan
dan mengalikan” tetapi bisa juga
dengan mengilustrasikan masalah
secara visual.
6
Analisis Informasi Berikan studi kasus kepada siswa
untuk mencari solusi terhadap
suatu masalah, siswa bisa
mendiagnosa apa kesalahan yang
mereka buat dan apa koreksi dari
kesalahantersebut.
Prosedur mental Berikan sebuah studi kasus
(seperti di atas), siswa bisa
mengidentifikasi jenis pemikiran
apa yang menjurus terhadap
kesalahan tadi (contoh: prasyarat
pengetahuan yang cukup,
kesalahan perhitungan, pikiran
yang salah) dan apa jenis-jenis
strategi kognitif yang bisa
membantu.
Prosedur psikomotor Siswa dapat memperluas strategi
problem solving (pemecahan
masalah) dari kasus itu dan
menuliskannya sebagai intruksi
(petunjuk) untuk permulaannya.
Utilization Informasi Siswa dapat memecahkan dengan
(Penggunaan atau baik bagaimana masalah-masalah
manfaatan) yang lalu kemudian menunjukan
aplikasinya dari suatu prinsip atau
algoritma (contoh: menulis sebuah
masalah kalimat masalah untuk
sebuah ekspresi aljabar)
Prosedur mental Siswa menindaklanjuti persamaan
dan perbedaaan antara
masalah-masalah, menanyakan
bagaimana informasi baru atau
strategi-strategi dapat menolong
siswa mendapatkan lebih banyak
pengetahuan atau
menyelesaikan masalah pada
kasus yang lain.
Prosedur psikomotor Ketika dihadapkan oleh soal cerita,
siswa mempertimbangkan
kesamaan- kesamaan dengan
masalah yang lain dan
memperkirakan solusi yang cocok
untuk digunakan sebelum
mengambil sebuah strategi atau
algoritma yang akan digunakan
7
Metacognition Informasi Siswa mengumpulkan
(Metakognisi) tujuan-tujuan untuk pencapaian
sasaran pada matematika,
termasuk pengetahuan atau
keahlian yang sudah mereka
peroleh ketika mereka
membutuhkan bantuan dan
bagaimana mereka akan dapat
mengalokasikan waktu.
Siswa mengenal perbedaan antara
Prosedur mental penggunaan algoritma matematika
dan penggunaan strategi heuristik
( untuk menduga jawaban dan
menolong mereka mempercayai
jawaban mereka dan strategi
yang cocok untuk digunakan)
untuk memeriksa apakah mereka
telah mencapai tujuan mereka.
Prosedur psikomotor Siswa melakukan perhitungan
atau kalkulasi dan menggunakan
algoritma tetapi dengan
penaksiran mereka sendiri,
apakah mereka mengerti
dengan apa yang mereka kerjakan
dan kenapa demikian?
8
Self- system Informasi Siswa menguji kemampuan mereka
(sistemdiri) pada matematika, mereka belajar
dan bagaimana mengfokuskannya
pada saat itu dan memilih
cara-cara kerja yangberpotensi.
Prosedur mental Siswa memeriksa motivasi
terhadap tingkah laku mereka
(contoh: jika mereka dengan cepat
mengatasi masalah yang sulit,
apakah mereka berusaha
menghindar?) atau keyakinan
mereka mengenai pentingnya
matematika (contoh: saya ingin
menjadi psikolog dan saya tidak
membutuhkan matematika)
Prosedur psikomotor Siswa dapat mengidentifikasi
emosi atau motivasi yang
menghambat pembelajaran dan
menemukan cara- cara untuk
mengatasinya (contoh: dengan
mendiagnosa apa pertolongan
yang dibutuhkan untuk
meremedial terlebih dahulu
miskonsepsi atau kebiasaan buruk,
dengan strategi pembelajaran yang
lebih baik atau dengan
meningkatkan hasil belajar.
9
Tingkat Domain
Contoh
Memproses Pengetahuan
Perolehan Informasi Para siswa mengetahui factor-faktor perkalian
kembali dan pembagian
contoh.: 6 x 9=............
54 : 6=........
Prosedur Siswa mengetahui
mental bahwa dasar perkalian dan faktor-faktor
pembagian dihafalkan dan dilatih/dipraktekkan
secara teratur
Prosedur siswa dapat menggunakan algoritma perkalian
psikomotor dan pembagian
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dalam penulisan maupun sumber buku. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
terciptanya makalah yang sempurna dan menjadi lebih baik kedepannya.
Mudah-mudahan makalh ini bermanfaat untuk pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://cywaih.blogspot.com/2013/03/tetap-bertahan.html?m=1
http://www.intel.com/content/dam/www/program/education/us/en/documents/proj
ect-design/skills/marzano-taxonomy.pdf ( diakses tanggal 10 Februari
2019)
12